Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/108

e-BinaSiswa edisi 108 (5-11-2018)

Pentingnya Pembinaan Iman Remaja

Pentingnya Pembinaan Iman Remaja -- Edisi 108/I/November 2018
 
Pentingnya Pembinaan Iman Remaja
Edisi 108/I/November 2018
 
e-BinaSiswa Salam damai sejahtera,

Sumber iman Kristen adalah Yesus Kristus. Dia adalah Anak Allah yang hidup. Dia datang ke dunia untuk menggenapi kehendak Allah. Dia lahir, menderita, sengsara, mati, dan bangkit bagi kita. Dia menjadi teladan bagi seluruh umat percaya. Kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya menjadi bagian penting bahwa kita beriman kepada Allah yang hidup. Kepercayaan kita tidak sia-sia karena Kristus telah membuktikan bahwa Dia menang atas maut.

Pembinaan iman remaja Kristen harus terus dilakukan hingga remaja mengenal Allah dengan benar. Setelah mengenal Allah, para remaja dapat mengetahui kehendak Allah, dan hidup seturut panggilan yang telah Allah tetapkan. Mari kita bina para remaja yang kita layani supaya dapat terus berpegang teguh kepada Kristus. Jangan biarkan pengajaran dan gerakan zaman baru mengikis iman anak-anak yang kita layani. Selamat menggembalakan siswa dan remaja kepunyaan Allah. To God be the glory!

Amidya

Staf redaksi e-BinaSiswa,
Amidya

 

ARTIKEL Iman dalam Kristus

Iman berasal dari Yesus Kristus. Yesus Kristus menciptakan iman, dan Yesus Kristus yang menyempurnakan iman dalam sepanjang hidup kita mengikuti Dia. Dalam Ibrani 12:1-2 dituliskan tentang bagaimana kita memandang kepada Yesus sebagai sumber iman, Yesus yang mengadakan dan menggenapkan iman, dan Dia kemudian menjadi teladan bagi kita. Dia sendiri mengabaikan penghinaan, tekun memikul salib, dan akhirnya menggantinya dengan sukacita yang disediakan bagi Dia, serta sekarang duduk di sebelah kanan Allah. Saya ingin memberikan dua butir pemikiran berkenaan dengan tema ini.

1. Memandang kepada Yesus

Memandang Yesus

Kita memandang Tuhan Yesus karena Dia adalah yang mengadakan dan yang menggenapkan iman. Dalam terjemahan lain dituliskan: "He starts, He creates faith and He accomplishes and He guides us until the end". Dia yang menciptakan iman, dan Dia yang memimpin kita serta menggenapi iman itu dalam diri kita. Dia yang memulai dan Dia juga yang mengakhiri. Dia yang mengadakan dan menyempurnakan; Dia yang menciptakan dan yang menggenapi. Iman berasal dari mana? Ayat yang kita baca menyatakan bahwa iman berasal dari Kristus. Ada orang belum percaya yang diberi tahu bahwa jika ia percaya, ia akan sembuh, ia pasti sembuh. Lalu, ia mengatakan, “Ya, saya percaya.” Ia berharap segera sembuh. Rasa percaya ini berasal dari mana? Kalau rasa percaya ini sekadar dari dirinya sendiri, dan ia sendiri yang mau percaya, itu pasti bukan iman Kristen. Iman yang pertama-tama harus berasal dari Bapa, kemudian kita melihat bahwa iman itu harus dimulai dan diakhiri dalam Kristus. Yang mengadakan iman dan yang menyempurnakan iman adalah Kristus sendiri.

2. Yang Menyempurnakan Iman

Kristus tidak hanya memulai iman, tetapi juga menggenapkan dan menyempurnakan iman. Kita tidak hanya memandang kepada Kristus sebagai sumber dan awal iman, tetapi dalam Dia, kita juga mengakhiri dan menggenapkan iman kita. Dengan demikian, tidaklah salah jika para murid Kristus meminta kepada Kristus untuk menambahkan iman kepada mereka karena mereka kurang iman. Iman bukan disempurnakan oleh diri kita sendiri, apalagi melalui semua yang kita kerjakan menjadi jasa iman. Memohon kepada Kristus untuk ditambahkan iman, atau sesuai dengan tema kita, yaitu agar iman kita boleh disempurnakan, adalah doa yang benar. Tidak ada seorang pun yang imannya sempurna. Dalam hidup, terkadang saya merasa begitu sulit bekerja dengan orang yang tidak beriman. Semua terlihat begitu negatif, semua menjadi tidak mungkin, semua sulit dikerjakan, semua seolah-olah sia-sia. Saya telah menjadi yatim sejak usia tiga tahun dan hingga saat ini, saya sangat jarang mengatakan sesuatu itu sulit, sesuatu tidak bisa dikerjakan atau tidak mungkin. Saya selalu mencoba belajar bersandar kepada Tuhan dan memohon agar Tuhan memberikan kekuatan dan pencerahan untuk menolong saya melakukan itu. Bukan berarti saya mengabaikan kesulitan yang ada. Saya sangat menyadari banyak hal sangat sulit. Namun, kita harus belajar bisa mengalahkan kesulitan dengan kekuatan yang Tuhan berikan kepada kita. Ini yang disebut iman. Jika kita adalah orang Kristen, kita harus belajar beriman dengan benar. Sayang kalau kita mengaku sebagai orang Kristen, tetapi setiap hari, hidup kita tidak beriman, lalu menertawakan orang yang beriman.

Iman

Iman bukan nekat, tetapi iman juga bukan pengecut. Dalam banyaknya kesulitan, kita bisa belajar menerobos keluar. Menyelesaikan dan melewati setiap kesulitan, betapapun besarnya, adalah iman. Kita sering kali menyanyikan bahwa iman memberikan kemenangan, tetapi kehidupan kita sendiri penuh dengan kekalahan. Benarkah kita percaya kepada Kristus? Benarkah iman kita dalam Kristus adalah iman yang menyempurnakan? Iman yang memberikan kemenangan? Jika kita percaya bahwa iman kita memberikan kemenangan, kita bisa menerobos kesulitan-kesulitan yang kita hadapi. Itu berarti kita percaya kepada Allah yang betul-betul memberikan kekuatan kepada kita.

Unduh Audio

Diambil dari:
Nama situs : Buletin Pillar
Alamat situs : http://www.buletinpillar.org/transkrip/iman-di-dalam-kristus
Judul asli artikel : Iman di dalam Kristus
Penulis artikel : Pdt. Dr. Stephen Tong
Tanggal akses : 2 Mei 2018
 

TOKOH George Müller

George Muller

Sejarah gereja modern mencatat nama George Müller sebagai tokoh iman yang luar biasa. Melalui hidupnya, karya dan kuasa Tuhan dinyatakan. Pada zamannya, pada abad ke-19, persoalan anak-anak yatim piatu merupakan masalah sosial yang serius di Inggris. Müller memulai karyanya pada April 1836, pada usianya yang ke-30. Ketika itu, Müller mulai membangun panti asuhan bagi 30 anak yatim piatu. Tanpa dukungan dana yang tetap, panti asuhan kecil di kota Bristol ini mengundang perhatian banyak orang untuk melihat apakah Tuhan akan membiayai proyek ini. Apa yang terjadi?

Layak ditorehkan dengan tinta emas, selama hidupnya, Müller mendirikan 117 sekolah yang mendidik lebih dari 120.000 anak muda dan yatim piatu. Dan, ia tidak menganggap semua ini luar biasa, tetapi semua itu karena ia menerapkan prinsip-prinsip Alkitab. Ia menjadi gembala di Bethesda Chapel di Bristol. Gereja itu mempunyai sekitar 2.000 jemaat saat dia meninggal.

Müller lahir pada 27 September 1805 di Kroppenstedt, sebuah desa dekat Halberstadt di Kerajaan Prusia (sekarang Jerman). Pada masa mudanya, ia dikenal sebagai anak nakal, suka pesta pora, mabuk-mabukan, berjudi, mencuri, dan menipu. Ketika ibunya sedang dalam perjuangan antara hidup dan mati, Müller -- saat itu berusia 14 tahun -- sedang bermain kartu sambil bermabuk-mabukan bersama teman-temannya. Dalam bukunya, "Kisah tentang karya Allah dalam kehidupan George Müller", ia menggambarkan bahwa hidupnya sebelum bertobat itu "cabul dan jahat".

Pertobatan Müller terjadi saat ia berusia 20 tahun, sewaktu ia masih berkuliah di Universitas Halle. Di Halle, ia belajar teologi di bawah bimbingan Friedrich Tholuck, dan lulus dengan prestasi yang baik, dan di kemudian hari sanggup berkhotbah dalam tujuh bahasa. Ia juga mengerti dua atau tiga bahasa Timur. Empat tahun setelah pertobatannya, ketika ia berada di Devon selama musim panas tahun 1829, ia bertemu dengan beberapa pendiri gerakan Brethren. Pertemuan inilah yang membawanya ke "pertobatan kedua" yang mengubah pandangan hidupnya. Untuk itu, ia bersaksi:

"Aku menjadi percaya kepada Tuhan Yesus pada permulaan November 1825. Selama 4 tahun pertama, sebagai orang Kristen baru, aku lemah dalam berbagai hal, namun pada bulan Juli 1829, aku merasakan perubahan total dalam hatiku. Aku menyerahkan seluruh hidupku kepada Tuhan. Kehormatan, kesenangan, uang, kekuatan fisik, kekuatan mental, semuanya kupersembahkan kepada Yesus dan aku menjadi pecinta firman Tuhan. Tuhan menjadi segala-galanya bagiku."

Pada 1830, Müller muda menikahi Mary Groves dan sekaligus meninggalkan harta duniawi; ia bergantung penuh kepada Tuhan untuk setiap kebutuhannya. Ia menjadi pendeta di suatu gereja kecil di Teignmouth, Inggris, dan tidak digaji. Pada 1832, ia pindah ke Bristol, Inggris, untuk menggembalakan gereja lain. Di sinilah pelayanan Müller yang kemudian dikenal di seluruh dunia sebagai "Bapa Yatim Piatu" dimulai. Pelayanan Müller dan istrinya bagi para yatim piatu dimulai pada tahun 1836 dengan memakai rumah mereka sendiri di Bristol untuk menghidupi 30 anak perempuan. Tidak lama setelah itu, ia membangun tiga rumah untuk menampung 130 anak-anak. Pada tahun 1845, seiring pertumbuhan pelayanannya, Müller "memimpikan" untuk membangun suatu gedung terpisah yang dapat menampung 300 anak. Baru pada tahun 1849, gedung itu menjadi kenyataan. Di Ashley Down, Bristol, itulah impiannya terwujud. Pada tahun 1870, ia memiliki lima gedung yang menampung lebih dari 2.000 anak.

Memelihara yatim piatu

Untuk semuanya ini, Müller tidak pernah meminta bantuan keuangan kepada siapa pun, juga tidak pernah berutang, padahal lima gedung itu memerlukan biaya sebesar 100.000 poundsterling. Dan, itu tidak mudah, bahkan sering kali, ia menerima donasi makanan hanya beberapa jam sebelum waktu makan anak-anak. Hal ini semakin menguatkan imannya. Setiap selesai sarapan pagi, selalu ada pembacaan Alkitab dan doa, dan setiap anak diberi sebuah Alkitab ketika meninggalkan rumah yatim itu. Müller benar-benar mengandalkan iman dan doa.

Menurut Müller, iman yang sejati bukan berarti kita diam. Itu sebabnya, ia berkata: "Kalau seseorang tidak berbuat apa-apa pada waktu-waktu krisis, orang tersebut tidak memiliki iman yang benar."

Pada kesempatan yang lain, ia berkata: "Aku tidak menganggap diriku sanggup mengadakan mukjizat. Aku tidak mau pekerjaan kami dianggap luar biasa atau menarik. Sayang sekali bahwa banyak orang dengan sembrono menganggapnya sebagai mukjizat."

Pada tahun 1871, sebuah artikel di harian The Times memuat bahwa sejak 1836, sebanyak 23.000 anak telah dididik di sekolah itu dan ribuan lain telah disekolahkan di sekolah lain. Artikel itu juga menyatakan bahwa sebanyak 64.000 Alkitab, 85.000 tulisan, serta 29.000.000 buku rohani telah diterbitkan dan didistribusikan. Selain itu, Müller juga ikut membiayai 150 misionaris.

Pada tahun 1875, pada usia 70 tahun, Müller memulai perjalanan misinya. Selama 17 tahun, ia telah berkhotbah di Amerika, India, Australia, Jepang, Tiongkok, dan kurang lebih empat puluh negara lainnya. Ia telah menempuh perjalanan sejauh 200.000 mil (300.000 km) -- sebuah prestasi yang luar biasa pada waktu itu. Kemampuan bahasa membuatnya dapat berkhotbah dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, dan khotbahnya telah diterjemahkan ke lebih dari dua belas bahasa lain. Pada 1892, ia kembali ke Inggris dan ia meninggal pada 10 Maret 1898.

Selama hidupnya, Müller telah membangun 117 sekolah yang menampung lebih dari 120.000 anak-anak muda dan para yatim piatu. Ia menjadi gembala gereja Bethesda di Bristol yang memunyai anggota jemaat sekitar 2.000 orang ketika ia meninggal.

Müller adalah salah satu tokoh dengan iman yang patut diteladani. Iman yang betul-betul bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan manusia. Iman yang berdampak besar, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi dunia sekitarnya. Inilah iman yang berdampak pada dunia sampai hari ini.

Dan, yang luar biasa, semua itu masih berdampak sampai hari ini. Yayasan George Müller menerima dana dari segala penjuru dunia hampir setiap hari dengan cara yang sama, dengan doa, tanpa mengadakan acara penggalangan dana.

Sumber asli:
Nama majalah : Truth (Edisi 16)
Judul asli artikel : George Müller (1085-1898)
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Rehobot Ministry, Jakarta 2009
Halaman : 46 -- 47
Diambil dari:
Nama situs : Biografi Kristiani
Alamat situs : http://biokristi.sabda.org/riwayat_hidup_george_m_ller_1805_1898
Tanggal akses : 9 April 2018
 
Stop Press! Dapatkan Bahan-Bahan Natal YLSA Melalui SABDA Bot!

Bot Natal

Bagi Anda yang memiliki aplikasi chat Telegram, bahan-bahan Natal dari YLSA dapat diperoleh melalui SABDA Bot. SABDA Bot adalah pelayanan mesin otomatis berbasis chat yang dapat memberikan ayat Alkitab dalam berbagai versi dan bahan-bahan biblika yang berguna untuk mempelajari dan menggali Alkitab. Selain itu, melalui SABDA Bot, Anda juga bisa memperoleh bahan-bahan Natal berupa artikel, renungan, cerita bergambar tentang kelahiran Yesus, ayat-ayat Natal, video Natal, himne Natal serta berbagai quotes gambar yang dapat Anda kirimkan kepada teman-teman dan kerabat Anda.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara penggunaan SABDA Bot, silakan kunjungi http://labs.sabda.org/SABDABot_untuk_Telegram.

Mari kita menyambut Natal 2018 dengan bahan-bahan YLSA di SABDA Bot!

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaSiswa.
binasiswa@sabda.org
e-BinaSiswa
@sabdabinasiswa
Redaksi: Ariel, Amidya, dan Lena L.
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2018 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org