Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/43 |
|
e-BinaSiswa edisi 43 (5-1-2015)
|
|
e-BinaSiswa -- Pertumbuhan Iman Remaja (1) Edisi 43/Januari 2015 DAFTAR ISI: ARTIKEL: MEMBINA IMAN REMAJA RENUNGAN: KEISTIMEWAAN SEORANG PELAYAN STOP PRESS: SITUS ALKITAB MOBILE SABDA Shalom, Selamat Tahun Baru 2015, Pelanggan! Kiranya pada tahun yang baru ini semangat kita untuk melayani remaja dan kaum muda tidak pernah kendur. Mari terus perlengkapi diri untuk membawa jiwa-jiwa semakin dekat kepada Kristus. Sebagai seorang pembina, kita tentu tahu bahwa pertumbuhan iman merupakan hal terpenting dalam setiap pelayanan kita. Apakah kita sudah memerhatikan aspek pertumbuhan iman remaja kita? Edisi e- BinaSiswa berikut ini akan menyajikan artikel yang kami ambil dari rangkuman diskusi kelas Pembinaan Iman Remaja (PIR) yang diselenggarakan oleh PESTA < http://pesta.org > serta sebuah renungan bagi setiap pembina remaja. Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa, Adiana < ade(at)in-christ.net > < http://remaja.sabda.org > ARTIKEL: MEMBINA IMAN REMAJA Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa (usia antara 12 -- 18 tahun). Pada masa ini, seorang anak akan mengalami transisi atau perubahan secara fisik, kerohanian, psikologi, sikap, dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan kemampuan remaja dalam mengenal kebenaran iman Kristen masih mudah goyah atau lemah, bahkan tidak sedikit remaja Kristen yang jatuh ke dalam berbagai masalah karena pengaruh lingkungan dan pergaulan. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk melakukan pembinaan iman remaja agar mereka dapat bertumbuh semakin kuat di dalam iman melalui suatu proses, cara, perbuatan, pembaruan, penyempurnaan, usaha/tindakan, serta kegiatan pembinaan iman yang dilakukan secara efektif dan efisien. Dari segi kerohanian, seorang remaja Kristen yang semula masih anak- anak dan mengikuti sekolah minggu, kini harus mengikuti Tunas Remaja atau Persekutuan Remaja di gereja masing-masing. Tentu tidak mudah untuk beradaptasi ketika mengikuti persekutuan remaja karena mereka tidak lagi berteman dengan anak-anak kecil. Di samping itu, suasana persekutuan di tempat yang baru dan cara penyampaian firman Tuhan tidak lagi sama dengan masa sekolah minggu, acara-acara yang diselenggarakan di kelas remaja pun tidak lagi melulu permainan. Apabila seorang remaja tidak mampu beradaptasi dengan baik, satu atau dua kali mungkin ia akan datang, tetapi selanjutnya, ia menghilang dari persekutuan remaja karena merasa dirinya tidak bisa berbaur dengan kelompok persekutuan yang baru. Pada masa ini, seorang anak akan sangat tertarik untuk menanyakan hal- hal yang sukar dan sulit untuk dipahami rasio, seperti: 1. Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi? 2. Bagaimana Alkitab bisa ada dan bagaimana kita bisa menggunakannya? 3. Pengorbanan Yesus di kayu salib, mana mungkin kematian satu orang dapat menebus dosa semua orang di dunia? Dan, masih ada banyak pertanyaan lain yang mereka lontarkan. Untuk menjawab hal-hal seperti ini, seorang pembina harus bersedia terus diperlengkapi dan memiliki kemauan untuk terus belajar sehingga dapat memberikan pengajaran-pengajaran yang benar kepada para remaja Kristen. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang pembina untuk menolong remaja bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus: 1. Tidak sekadar menjadi seorang pembina, tetapi juga menjadi kawan dan sahabat bagi mereka. 2. Memberikan perhatian yang sama rata kepada semua remaja. 3. Berikan pengajaran-pengajaran Kristen yang sifatnya praktis dan aplikatif. 4. Menggunakan berbagai macam metode dan media untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan. 5. Menjadi teladan yang baik dalam perkataan, pikiran, dan tindakan. 6. Belajar mengenai dunia remaja sehingga ilustrasi yang diberikan dapat dipahami oleh mereka. (Artikel ini merupakan rangkuman diskusi kelas Pembinaan Iman Remaja (PIR) Termin 1, Topik 1 dengan subjek "Remaja dan Pertumbuhan Iman" periode Mei/Juni 2014 yang diselenggarakan oleh PESTA.) Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam) Alamat URL: http://pesta.org/rangkuman_diskusi_pir_juni_2014 Tanggal akses: 20 Agustus 2014 RENUNGAN: KEISTIMEWAAN SEORANG PELAYAN Ditulis oleh: Adiana Bacaan: Efesus 1:15-23 "... supaya Ia menerangi mata hatimu sehingga kamu mengerti pengharapan yang ada di dalam panggilan-Nya, kekayaan yang ada di dalam warisan-Nya yang mulia bagi orang-orang kudus," (Efesus 1:18 --AYT DRAFT) Kabinet kerja yang belum lama ini dibentuk oleh Presiden RI ke-7, Joko Widodo, tampaknya memberikan kesan tersendiri dibandingkan dengan kabinet kerja pada tahun-tahun sebelumnya. Presiden tidak sembarangan memilih menteri-menteri yang akan bekerja bersamanya selama lima tahun ke depan. Setelah melalui serangkaian pengujian dan pertimbangan, mereka mendapat keistimewaan mengerjakan sebuah tanggung jawab besar untuk bersama-sama membenahi negeri ini. Dalam melaksanakan tugasnya, para menteri pun seharusnya tidak hanya puas dengan jabatan istimewa sebagai petinggi negara, tetapi juga sungguh-sungguh menyadari panggilan yang telah dipercayakan kepada mereka. "Panggilan" menjadi sesuatu yang harus disadari dalam setiap pekerjaan, baik sebagai menteri, pemimpin perusahaan, pengajar, penulis, maupun sebagai pelayan Tuhan. Dalam suratnya kepada jemaat Efesus, Paulus mengucap syukur atas iman dan kasih yang ditunjukkan oleh segenap jemaat di Efesus (ay. 15-16). Tak sampai di situ, Paulus juga berdoa kepada Allah agar hati jemaat terus diterangi oleh pengharapan akan panggilan yang telah mereka terima sebagai orang- orang yang telah ditebus (ay. 17), yang bahkan lebih tinggi dari jabatan pemerintahan, kekuasaan, dan kerajaan mana pun di dunia ini (ay. 21). Begitu pula seorang pembina. Seperti halnya Paulus, setiap kita juga dipanggil untuk mendoakan serta menolong adik-adik kita yang masih membutuhkan pendampingan agar bertumbuh dalam iman dan dalam pengenalan akan Kristus. Panggilan ini tentu sangat istimewa karena kita dipanggil oleh Raja di atas segala raja, sekaligus merupakan tanggung jawab besar yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh. Namun, ingatlah bahwa Roh Kudus yang telah dimeteraikan bagi kita akan senantiasa menuntun setiap langkah pelayanan kita (ay. 14). Keistimewaan yang kita peroleh bukan hanya menjadi anak-anak Allah yang dikasihi-Nya, melainkan juga menerima panggilan pelayan Kristus yang kudus dan tak bercela di tengah-tengah jemaat yang belum bertumbuh dan di tengah-tengah dunia ini. STOP PRESS: SITUS ALKITAB MOBILE SABDA Situs Alkitab Mobi < http://alkitab.mobi/ > dirancang khusus untuk dapat diakses dengan cepat melalui handphone Anda. Situs ini dilengkapi dengan: - 83 versi terjemahan Alkitab (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bahasa suku-suku di Indonesia). - Kamus Alkitab. - Kamus Bahasa. - Kidung Jemaat. - Bahan-Bahan Renungan. - Nomor Strong yang mengacu pada teks asli Alkitab. - Aplikasi Alkitab Mobile untuk berbagai platform handphone (Java, Android, Blackberry, Symbian, iOS, Windows Mobile, Palm OS), Audio Alkitab dalam format MP3, serta teks Alkitab dalam format PDF. < http://alkitab.mobi/download/ > Selamat berselancar di situs Alkitab Mobile SABDA! Teruslah bertumbuh di dalam firman Tuhan. Salam IT 4 GOD! Kontak: binasiswa(at)sabda.org Redaksi: Adiana, Bayu, dan Amidya Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |