Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/41 |
|
e-BinaSiswa edisi 41 (3-11-2014)
|
|
e-BinaSiswa -- Remaja dan Kehendak Allah (1) Edisi 41/November 2014 DAFTAR ISI: ARTIKEL: BAGAIMANA SAYA TAHU KEHENDAK TUHAN DALAM HIDUP SAYA? RENUNGAN: KESIBUKANKU ATAU KEMULIAAN-NYA? STOP PRESS: SITUS PENULIS LITERATUR KRISTEN DAN UMUM, PELITAKU Shalom, Setiap orang percaya memiliki tujuan hidup, yaitu memuliakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupannya. Karena manusia jatuh ke dalam dosa, hubungan antara manusia dan Tuhan terputus. Dalam kejatuhannya, manusia harus terus mencari apa sebenarnya kehendak Allah atas hidupnya. Banyak orang hidup sesuai dengan keinginannya sendiri atau sekadar melakukan rutinitas setiap hari. Orang-orang dunia hanya sibuk dengan urusan diri mereka sendiri, memenuhi kebutuhan jasmani dan keinginan mereka. Bagaimana dengan kita, anak-anak-Nya? Apakah kesibukan membuat kita lupa akan perlunya bersekutu dengan Tuhan? Sebagai wujud respons kita terhadap anugerah keselamatan yang telah kita terima, edisi e -BinaSiswa rindu untuk mengajak Pelanggan semakin bertumbuh dalam memahami kehendak Tuhan, bukan hanya untuk kehidupan secara pribadi, terlebih untuk menolong para remaja yang kita layani untuk memahami kehendak Tuhan. Staf Redaksi e-BinaSiswa, Bayu < http://remaja.sabda.org > ARTIKEL: BAGAIMANA SAYA TAHU KEHENDAK TUHAN DALAM HIDUP SAYA? Apa kehendak Tuhan dalam hidup Anda? Banyak orang ingin melakukan kehendak-Nya, tetapi mereka bergumul karena mereka tidak tahu apa kehendak-Nya. Pembahasan berikut ini akan membahas beberapa prinsip firman Tuhan yang akan menolong Anda untuk memahami kehendak-Nya dalam hidup Anda. 1. Tuhan mempunyai rencana besar untuk hidup Anda. Kita adalah ciptaan Tuhan, sesuai dengan rupa-Nya, untuk suatu tujuan. Seperti Tuhan memanggil Nabi Yesaya (Yesaya 49:1), Yeremia (Yeremia 1:5), dan Paulus (Galatia 1:15) untuk suatu tujuan khusus, Ia pun mempunyai rencana khusus dalam hidup Anda. "Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11) Alkitab mengatakan bahwa kehendak Allah adalah "baik, berkenan, dan sempurna" (Roma 12:2). 2. Kehendak Allah yang terutama adalah agar kita mempunyai hubungan yang intim dengan-Nya melalui putra-Nya, Yesus Kristus. "Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juru Selamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." (1 Timotius 2:3-4) 3. Tuhan ingin kita menjadi murid Kristus. Ini berarti orang Kristen harus berkomitmen untuk mengikut Dia tanpa kompromi. "Kata-Nya kepada mereka semua: `Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku.`" (Lukas 9:23) 4. Alkitab menolong kita untuk mengetahui kehendak-Nya. "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105) 5. Tuhan berjanji memberi kita suatu kebijaksanaan jika kita meminta kepada-Nya dalam doa, dan percaya bahwa Ia telah memberikannya. Terkadang, kita harus meminta suatu hikmat kepada Tuhan untuk mengerti kehendak-Nya. "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit -bangkit, maka hal itu akan diberikan padanya." (Yakobus 1:5) Dalam Filipi 4:6, Tuhan menyatakan bahwa kita dapat berdoa untuk memohon apa pun. 6. Tuhan telah memberikan Roh Kudus sebagai penuntun. "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; ...." (Yohanes 16:13a) 7. Kita seharusnya mendengarkan nasihat dari pria dan wanita bijaksana yang ditempatkan Tuhan dalam hidup kita. Sering kali, nasihat dari orang tua, pendeta, pelayan kaum muda, guru sekolah minggu ataupun orang lain membantu kita dalam menghadapi situasi kita sehingga kita dapat memutuskan apa yang Tuhan ingin kita lakukan. "Jalan orang bodoh lurus dalam pandangannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15) "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak." (Amsal 15:22) 8. Alkitab menyatakan bahwa damai sejahtera akan datang dalam hidup kita jika kita menyenangkan Tuhan. Sewaktu menentukan antara dua alternatif dalam doa kita, terkadang akan ada pilihan yang memberikan suatu damai sejahtera. Pilihan itu kemungkinan merupakan kehendak Tuhan. "Di mana ada kebenaran di situ tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17) 9. Kita harus meletakkan kepercayaan kita pada Tuhan, bahwa apa pun yang dilakukan-Nya adalah untuk kebaikan kita. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6) "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya, pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6) 10. Tuhan telah memberikan kepada setiap kita suatu talenta dan kemampuan untuk dipakai dalam pelayanan kepada-Nya. Tuhan selalu memperlengkapi kita untuk melakukan apa yang diinginkan -Nya. Jika Anda tidak diberikan suatu kemampuan dalam suatu bidang, Tuhan mungkin tidak memanggil Anda untuk melayani di bidang tersebut (lihat Roma 12:6-8; 1 Korintus 12:1-11, dan Efesus 4:11-13 sebagai daftar karunia Roh). Ingatlah bahwa tujuan utama Tuhan dalam hidup kita adalah untuk kemuliaan nama-Nya (1 Korintus 10:31) sehingga kabar Injil dan kerajaan Allah dapat disebarluaskan (Kejadian 50:20 dan Filipi 1:12). Diambil dari: Nama situs: Christian Answers Alamat URL: http://www.christiananswers.net/indonesian/q-dml/dml-y001i.html Judul asli artikel: Bagaimana saya dapat mengetahui kehendak Tuhan dalam hidup saya? Penulis artikel: Dawson McAllister Tanggal akses: 24 Juni 2014 RENUNGAN: KESIBUKANKU ATAU KEMULIAAN-NYA? Ditulis oleh: Adiana Bacaan: Efesus 4:1-10 "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 4:10) Marsha, seorang siswa SMA, mempunyai segudang kesibukan. Di samping bersekolah, ia juga menjadi anggota dari beberapa organisasi di sekolahnya. Belum lagi dengan jadwal ekstrakurikuler dan les mata pelajaran yang diikutinya. Setiap akhir minggu, ia biasanya menghabiskan waktunya untuk pelayanan di gereja atau menyalurkan hobinya bermain band bersama sahabat-sahabatnya. Suatu hari, Marsha mulai merasa kelelahan. Ia sempat jatuh sakit, dan orang tuanya mulai memberi nasihat agar ia mengurangi kegiatannya. Kisah Marsha mungkin hanyalah sebuah ilustrasi. Namun, harus diakui bahwa banyak di antara kita yang juga hampir "terjebak" ke dalam kesibukan yang sama, mulai dari studi, pekerjaan, kegiatan organisasi, hobi, bahkan pelayanan. Bukan hanya itu, tidak sedikit orang yang kini menjadi "lebih sibuk" karena setiap menit harus memeriksa notifikasi atau "update status" di media sosial dari "gadget" pribadinya. Dunia saat ini seolah memaksa kita menjadi orang yang lebih sibuk dari apa yang bisa kita bayangkan sehingga kita tidak sempat merenungkan apakah semua kesibukan itu sungguh-sungguh kehendak Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Paulus, dalam suratnya untuk jemaat di Efesus, telah mengingatkan bahwa sebelum hidup di dalam kasih karunia "kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu menaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka ..." (ayat 2). Namun, setelah mengenal kasih karunia sebagai pemberian Allah, kita menyadari bahwa "... kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya." Sejak awal, Allah telah memilih dan mempersiapkan kita untuk melakukan setiap pekerjaan baik untuk memuliakan nama-Nya. Setiap karya kita seharusnya hanya dipersembahkan untuk memuliakan Sang Pencipta. Kita tidak mungkin sanggup melakukan semua hal karena tubuh dan pikiran kita terbatas. Oleh karena itu, lakukanlah apa yang memang menjadi bagian kita sehingga kemuliaan Allah terus memancar melalui hidup kita. Mari kita senantiasa menjaga relasi pribadi kita dengan Tuhan melalui waktu teduh bersama-Nya. Sebelum kita memutuskan untuk mengambil suatu kegiatan tertentu, renungkan apakah semua kegiatan itu sungguh-sungguh merupakan kehendak Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Sebuah ciptaan adalah sebuah alat bagi kemuliaan Pencipta-Nya. STOP PRESS: SITUS PENULIS LITERATUR KRISTEN DAN UMUM, PELITAKU Anda rindu menjadi penulis Kristen yang berdampak bagi dunia literatur Kristen dan umum? Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > mengajak Anda, yang rindu untuk menjadi penulis Kristen, baik masih awam maupun sudah ahli, untuk berkunjung ke situs PELITAKU < http://pelitaku.sabda.org >! Situs Pelitaku hadir dengan kerinduan untuk memperlengkapi setiap orang yang ingin mewarnai dunia penulisan sekuler dengan pesan-pesan kasih Kristus, serta menjadi wadah berbagi bagi para penulis Kristen, melalui artikel-artikel, tip dan trik, biografi, dsb. seputar dunia tulis menulis. Selain itu, situs Pelitaku juga menyediakan tempat, khususnya bagi para penulis Kristen pemula, untuk menerbitkan hasil tulisan-tulisannya. Perlengkapi dan perkaya wawasan serta keterampilan menulis Anda di situs PELITAKU < http://pelitaku.sabda.org >! Tuhan Yesus memberkati. Kontak: binasiswa(at)sabda.org Redaksi: Adiana, Bayu, dan Amidya Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |