Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/21 |
|
e-BinaSiswa edisi 21 (5-8-2013)
|
|
e-BinaSiswa -- Rokok dan Remaja (1) Edisi 21/Agustus 2013 DAFTAR ISI: ARTIKEL: MEROKOK MENURUT PANDANGAN IMAN KRISTEN RENUNGAN: MENGHADAPI GODAAN Shalom, Rokok bukanlah barang yang asing dalam kehidupan kita. Di mana-mana, kita menemukan rokok dan orang yang merokok. Saat ini, orang yang mengonsumsi rokok tidak hanya berasal dari kalangan dewasa, tetapi juga mereka yang masih di bawah umur, misalnya remaja. Sayangnya, masyarakat kita saat ini telah menganggap wajar fenomena memprihatinkan semacam ini. Lalu, bagaimana tanggapan Alkitab terhadap hal ini? Seperti apa pandangan Alkitab terhadap aktivitas merokok? Apa yang akan terjadi jika aktivitas merokok ini juga dilakukan oleh remaja Kristen? Pada edisi ini, publikasi e-BinaSiswa menyajikan artikel tentang pandangan Alkitab terhadap aktivitas merokok serta risiko-risikonya. Kiranya artikel yang kami sajikan dapat menjadi berkat bagi Anda dan menolong Anda dalam mengarahkan remaja gereja untuk menghindari rokok. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa, Doni K. < doni(at)in-christ.net > < http://remaja.sabda.org > ARTIKEL: MEROKOK MENURUT PANDANGAN IMAN KRISTEN Ditulis oleh: Doni K. Pada peradaban masyarakat modern saat ini, merokok sudah menjadi hal yang sangat umum. Maka, tidak heran apabila rokok dan aktivitas merokok sudah menjadi bagian dari pemandangan kita sehari-hari. Kapan pun dan di mana pun kita berada, rokok pasti ada, dan jumlah perokok pun sudah tidak dapat dihitung lagi. Fakta ini tentu menjadi satu masalah tersendiri bagi gereja, terutama kaum remajanya. Mengapa demikian? Dampak apakah yang akan ditimbulkan jika remaja Kristen sudah mulai mengkonsumsi rokok? Dan, apa kata Alkitab tentang mengkonsumsi rokok? Pada kesempatan ini, penulis akan menjelaskan beberapa hal mengenai dampak dari aktivitas merokok pada remaja dan pandangan iman Kristen tentang aktivitas merokok. A. Ada Apa dengan Rokok? Menurut sejarah, aktivitas merokok pertama kali dilakukan oleh penduduk asli Benua Amerika, yaitu Suku Indian. Aktivitas tersebut dilakukan sebagai bentuk ritual mereka untuk menyembah dewa-dewa atau roh. Kemudian, pada abad ke-16, Bangsa Eropa melakukan transmigrasi besar-besaran ke Benua Amerika dan bertemu dengan Suku Indian, dan akhirnya mereka pun mulai mencicipi rokok. Sejak saat itu, kebiasaan merokok menjamur di kalangan masyarakat Eropa. Pada abad ke-17, Bangsa Eropa menularkan kebiasaan tersebut kepada Bangsa Turki, dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia hingga hari ini. Menurut ilmu kesehatan, rokok dianggap sebagai produk yang berbahaya. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak sistem jaringan tubuh. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rokok adalah: tar, karbon monoksida, sianida, arsen, formalin, nitrosamine, dll.. Semua zat tersebut sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius. B. Pandangan Alkitab Terhadap Rokok Banyak kaum dewasa Kristen, khususnya orang tua, menyangkal bahwa merokok merupakan tindakan yang berdosa. Ironisnya, anggapan semacam itu sudah menular pada anak remaja meskipun anggapan tersebut jelas-jelas salah. Mengapa demikian? Mari kita lihat bersama-sama. Alkitab memang tidak menyatakan secara langsung bahwa merokok merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dilarang oleh Allah. Namun, prinsip yang mengatur larangan merokok dapat kita temui dalam Alkitab. Pertama, kita dapat melihatnya dalam 1 Korintus 6:12, yang berkata, "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun." Hingga saat ini, fakta membuktikan bahwa merokok dapat menyebabkan kecanduan yang kuat. Maka, tidak heran apabila seseorang yang biasa merokok akan merasa resah jika tidak merokok. Efek candu yang terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan penikmatnya menjadi sangat tergantung pada rokok. Salah satu contoh, apabila seseorang terbiasa bekerja dengan mengonsumsi rokok, ia tidak dapat bekerja dengan baik jika tidak dengan mengonsumsi rokok. Hal ini tentu akan berakibat fatal, mengingat rokok mengandung zat-zat yang dapat merusak jaringan dan sistem saraf tubuh. Selain itu, efek ketergantungan tentu saja dianggap tidak wajar. Sebab, sifat candu merupakan salah satu tanda ketidaknormalan kondisi psikologis, yang akan berakibat pada rusaknya salah satu saraf pada otak. Alkitab mengatakan bahwa kita tidak boleh diperhamba oleh apa pun dan tidak boleh bergantung, apalagi terikat, pada apa pun, kecuali pada Allah. Artinya, jika kita selalu bergantung pada rokok, kita tidak menghargai Allah sebagai Pribadi yang harus kita anggap sebagai Tuan. Kedua, tertulis dalam 1 Korintus 6:19-20, yang berkata, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Saat melihat sebuah iklan rokok atau menemukan bungkus rokok, kita pasti akan membaca pesan peringatan tentang bahaya rokok bagi kesehatan tubuh. Dalam peringatan tersebut dituliskan bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, impotensi, dll.. Mungkin Anda berpikir, bagaimana mungkin sebuah produk sama sekali tidak menuliskan dampak positif dari penggunaan produk tersebut, tetapi justru secara terang-terangan mencantumkan dampak negatifnya? Dan, ini hanya terjadi pada produk rokok. Ironisnya, masyarakat kita yang modern dan berpengetahuan luas tidak menghiraukan bahaya merokok yang dicantumkan oleh si pembuat produk tersebut. Yang lebih menakutkan, rokok saat ini sudah mulai dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur, seperti yang kita ketahui di pemberitaan beberapa media masa. Setelah mengetahui fakta tersebut, apakah sekarang kita akan mengatakan bahwa merokok adalah memuliakan Allah, sementara kita tahu bahwa merokok merupakan tindakan merusak tubuh kita (bait Roh Kudus)? Dan, apakah merokok merupakan suatu tindakan yang berguna dan menguntungkan bagi pekerjaan Allah? Tentu jawabannya adalah "Tidak". Dan, apabila ada seorang yang mengajukan pertanyaan kepada kita apakah merokok itu dosa, jawabannya adalah "Ya". Setiap orang percaya harus menyadari bahwa tubuhnya adalah bait Roh Kudus dan telah dibayar dengan lunas oleh darah Kristus. Dengan kata lain, tubuh kita bukan lagi milik kita sendiri dan kita tidak boleh melakukan semau kita terhadap tubuh kita. Ketika kita melakukan sesuatu yang merugikan tubuh kita, tindakan itu termasuk menyakiti Tuhan, dan tentu saja berdosa. Dalam ringkasan kesepuluh Hukum Taurat, Tuhan Yesus mengatakan dua perintah yang paling utama, yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Jadi, jika kita dengan sadar melakukan tindakan yang merusak tubuh kita sendiri, tindakan itu sudah melanggar perintah Tuhan (dosa). Sebab, sekali lagi, tubuh kita adalah bait Roh Kudus yang harus dijaga dengan baik sebagai bentuk tindakan memuliakan Tuhan. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita tentu tidak dapat menyangkal lagi bahwa merokok adalah tindakan berdosa. Sebab, Alkitab sudah dengan jelas memberikan prinsip-prinsip yang menyatakan bahwa merokok adalah dosa. Kalau begitu, mengapa istilah `rokok` atau aktivitas sejenisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab? Alkitab memang tidak pernah menyebutkan istilah `rokok`. Sebab, pada zaman Alkitab ditulis, produk semacam itu belum dikenal. Sama halnya seperti istilah narkoba, internet, apolo, mesin, dsb., yang pada zaman itu belum ada. C. Rokok bagi Remaja Kristen Pada tahun 2001 dan 2004, BPS (Badan Pusat Statistik) melakukan Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang menghasilkan data bahwa terjadi kenaikan jumlah perokok di Indonesia, baik untuk konsumen pria dan wanita dewasa maupun anak- anak. Pada tahun 2001, jumlah perokok perempuan dewasa di Indonesia adalah 1,3%. Tahun 2004, angka tersebut naik menjadi 4,5% (naik 3,5x). Untuk remaja putri (usia 15 -- 19 tahun) yang merokok, pada tahun 2001 sebanyak 0,2% dan meningkat menjadi 1,9% pada tahun 2004 (naik 9,5x). Untuk perokok anak-anak sendiri (usia 5 -- 9 tahun) pada tahun 2001 sebesar 0,4% dan naik menjadi 1,8% pada tahun 2004 (naik >, 4x). Fakta kenaikan konsumen rokok, apalagi yang melibatkan anak di usia remaja, tentu menjadi keprihatinan bagi kita, mengingat bahwa rokok dapat merusak tubuh dan secara otomatis dapat menurunkan kualitas manusia. Kita mungkin bertanya-tanya, mengapa saat ini rokok menjadi salah satu produk yang begitu digemari oleh banyak orang? Salah satu alasannya adalah munculnya iklan-iklan rokok, mulai dari yang terkecil hingga yang paling besar di masyarakat. Bukan hanya itu, jika kita perhatikan iklan rokok yang ditayangkan di televisi, kita akan melihat bahwa image yang dibentuk oleh iklan tersebut adalah, bahwa orang yang mengonsumsi rokok terkesan keren dan sukses dalam menjalani kariernya. Bahkan, rokok dipresentasikan sebagai sesuatu yang dapat memberikan banyak inspirasi bagi penggunanya. Iklan yang disodorkan oleh produsen rokok tersebut ternyata mampu memberikan pengaruh yang sangat besar kepada remaja masa kini. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7% anak melihat iklan rokok di televisi. Enam puluh delapan persen dari mereka mengatakan memiliki kesan positif terhadap iklan rokok, 50% mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti di iklan. Hal ini sangat mengejutkan, mengingat rokok merupakan salah satu barang yang berbahaya. Jika demikian halnya, bagaimana dengan remaja Kristen? Remaja Kristen adalah masa depan gereja. Di samping itu, mereka juga manusia biasa yang hidup di lingkungan masyarakat yang terbuka. Sangat mudah bagi mereka untuk masuk dalam "dunia rokok" tersebut. Fakta menunjukkan bahwa banyak pemuda Kristen yang terjerat dalam "dunia rokok". Jika ditelusuri, kejatuhan para remaja Kristen dalam "dunia rokok" tidak hanya melalui iklan-iklan yang disajikan, namun juga dari teman-teman mereka. Fakta membuktikan banyak remaja yang merasa tertekan oleh teman-teman mereka karena mereka tidak merokok. Mereka sering dikatakan banci, kurang gaul, sok rohani, kuno, dan lain-lain karena tidak merokok. Akhirnya, mereka pun mengonsumsi rokok karena tekanan tersebut. Kita harus ingat bahwa remaja belum memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup tentang bahaya merokok, sehingga sering kali remaja Kristen yang awalnya tidak merokok, merasa cukup nyaman dengan aktivitas merokoknya. Sebab, bagi mereka tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari mengonsumsi rokok. Sebagai pembina, tugas kita adalah selalu mengingatkan mereka bahwa merokok adalah tindakan yang melanggar firman Tuhan dan merugikan kesehatan. Para pembina dan orang tua harus mengambil tindakan yang tegas dan cepat ketika mengetahui remaja mereka mulai mengonsumsi rokok. Ini memang tidak mudah, mengingat lingkungan sangat berpotensi untuk membawa mereka jatuh dalam "dunia rokok". Namun, dengan usaha keras dan ketekunan, kita yakin bahwa Tuhan akan mengubah sikap hati mereka dan membuka pikiran mereka sehingga mereka memiliki kesadaran bahwa aktivitas merokok dibenci Tuhan dan membahayakan kesehatan. Sumber bacaan: 1. ______________. "Tubuh Untuk kemuliaan Tuhan". Dalam http://alkitab.sabda.org/commentary.php?book=46&chapter=6&verse=12 2. ______________. "Pandangan Iman Kristen Mengenai Merokok". http://suarainjili.blogspot.com/2008/05/pandangan-iman-kristen-mengenai- merokok.html 3. ______________. "Bahaya Rokok Pada Remaja". Dalam http://dwiawaw.blogspot.com/ 4. ______________. "Apa Pandangan Kekristenan Terhadap Merokok? Apakah Merokok Itu Dosa?". Dalam http://www.gotquestions.org/Indonesia/merokok-berdosa.html RENUNGAN: MENGHADAPI GODAAN Ditulis oleh: Doni K. (Titus 2:12) "Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan- keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini." Seorang putri cantik berkulit putih sedang pergi ke sebuah hutan rimba. Di tengah hutan, ia bertemu tujuh kurcaci yang baik. Singkat cerita, mereka bersahabat dan sang putri diizinkan tinggal di rumah para kurcaci. Tak lama kemudian, datanglah seorang nenek menemui sang putri dan memberikan sebuah apel berwarna merah yang menarik hati. Tanpa berpikir panjang, sang putri pun memakan buah apel tersebut. Tidak disangka, ternyata buah apel tersebut berisi racun sehingga sang putri pun tertidur untuk waktu yang cukup lama. Untung saja, seorang pangeran datang dan menyembuhkan sang putri dari racun buah apel yang dimakannya. Ya, cerita tersebut adalah cuplikan dari dongeng "Snow White" yang sangat terkenal itu. Tidak dapat disangkal bahwa manusia merupakan makhluk yang sangat lemah dalam hal menahan godaan. Sang putri dalam cuplikan kisah "Snow White" di atas merupakan contoh sulitnya menolak godaan. Sebagai remaja, kamu mungkin sering mendapat godaan berupa rokok dari teman- teman bermain atau sekolah. Mungkin, mereka mengatakan bahwa merokok akan membuatmu semakin gaul dan keren, merokok bisa membuatmu menjadi juara dan berpikir `encer`, atau jika kamu tidak mau merokok, kamu adalah banci, tidak gaul, dsb.. Namun, kamu harus ingat bahwa semua itu tidak benar. Secara medis, merokok jelas-jelas dapat mengganggu kesehatan, dan peringatan tersebut sudah dicantumkan di bungkus rokok. Jadi, betapa bodohnya kita kalau mengatakan bahwa merokok adalah hal yang berguna bagi tubuh, apalagi membuat kita semakin pintar dan kreatif, itu sangat tidak masuk akal. Sobat muda, satu hal yang harus kita ingat bahwa kita ini adalah manusia yang lemah. Tanpa Tuhan, kita tidak dapat melakukan apa-apa. Bagi kamu yang tidak kuat menahan godaan rokok dan barang-barang lainnya, hendaklah kamu terus belajar firman Tuhan dan berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memberimu kekuatan. Sebab, hanya Tuhanlah yang dapat menolong kita untuk menghadapi godaan yang ada di depan kita. Tuhan Yesus memberkati. Kontak: binasiswa(at)sabda.org Redaksi: Doni K. dan Bayu Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |