Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/10 |
|
e-BinaSiswa edisi 10 (21-2-2013)
|
|
e-BinaSiswa -- Pacaran (2) Edisi 10/Februari 2013 DAFTAR ISI RENUNGAN: BERPACARAN (Efesus 5:2-3, 8) BAHAN MENGAJAR: BERBEDA DALAM PACARAN (2 KORINTUS 6:14-15) Shalom, Dalam edisi lalu, kita telah diperlengkapi dengan artikel tentang bagaimana mengarahkan para remaja untuk menjalani proses pacaran dengan baik. Masih dengan tema yang sama, dalam edisi ini kita akan semakin diperkaya dengan beberapa bahan menarik seputar pembinaan remaja. Silakan simak bahan mengajar yang akan mendorong remaja untuk menjalani proses pacaran dengan takut akan Tuhan. Simak juga renungan bertema pacaran yang kami sajikan khusus untuk remaja Anda. Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa, Doni K. < doni(at)in-christ.net > < http://remaja.sabda.org > RENUNGAN: BERPACARAN (Efesus 5:2-3, 8) Ditulis oleh: Doni K. Halo sobat muda Kristus ... masih ingatkah kamu dengan beberapa kisah romantis seperti: "Romeo and Juliet", "Cleopatra", "Cinderella", dan beberapa kisah romantis lainnya? Ya, entah kamu memercayainya atau tidak, tapi fakta membuktikan bahwa kisah ini telah berhasil membius jutaan anak muda dan remaja di seluruh penjuru dunia. Bahkan, kisah "Romeo and Juliet" diakui sebagai kisah cinta paling romantis sepanjang masa. Kisah-kisah di atas merupakan contoh kisah cinta "zaman dahulu". Pada masa kini, kisah-kisah romantis tetap digandrungi anak muda. Buktinya, beberapa tahun terakhir ini, bioskop-bioskop di seluruh dunia telah dibanjiri oleh jutaan pasangan, hanya untuk menonton film "Twilight". Sepertinya, kita harus mengakui bahwa anak muda dan cinta merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Di mana ada anak muda, di sana kita temukan "cerita cinta". Sebagai anak muda, merupakan hal yang wajar apabila kita memiliki ketertarikan kepada lawan jenis, atau mungkin menjalin hubungan dengan seseorang sebagai pacar kita. Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk yang memiliki rasa saling mengasihi. Tujuannya adalah supaya kita dapat saling mengasihi, baik mengasihi Tuhan, keluarga, kerabat, teman, dan pasangan (pacar). Namun, ketika kita berpacaran, bukan berarti kita memiliki kebebasan untuk melakukan apa pun yang kita mau. Saat ini, banyak anak muda yang salah mengartikan arti cinta dalam berpacaran. Saat ini, cinta sering dihubung-hubungkan dengan berpelukan, ciuman, bahkan melakukan hubungan yang sepantasnya dilakukan oleh pasangan suami istri. Akibatnya, tidak sedikit anak- anak muda yang jatuh dalam dosa percabulan. Lalu, bagaimanakah dengan kita? Firman Tuhan dalam Efesus 5:2-3, 8 telah berbicara banyak kepada kita. Tuhan mengatakan bahwa sebagai manusia, kita harus saling mengasihi karena Yesus telah mengajarkan dan memberikan teladan kepada kita tentang kasih. Namun, ketika kita mengasihi seseorang sebagai pacar, kita harus bisa membedakan mana wujud kasih yang benar dan yang tidak benar menurut Alkitab. Orang-orang dunia yang tidak mengenal Yesus sering menghubungkan cinta dengan ciuman, pelukan, seks, dan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Namun, tidak demikian dengan kita. Alkitab mengajarkan bahwa kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, dan masih banyak lagi seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 13:4-7. Seperti itulah kasih yang diharapkan oleh Tuhan Yesus. Sebelum mengenal Yesus, kita memang merupakan anak-anak yang masih tinggal dalam kegelapan karena kita belum mengetahui tentang kebenaran. Namun sekarang, kita adalah anak-anak kudus oleh karena pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus ingin kita hidup sebagai anak-anak terang di dunia ini. Terang itu bisa kita tunjukkan melalui perbuatan kita sehari-hari, yaitu perbuatan yang sesuai dengan firman Tuhan ketika kita menjalin hubungan dengan lawan jenis. Melalui renungan ini, marilah kita mulai mengubah seluruh pola pikir kita yang salah tentang pacaran dan cinta. Marilah kita mulai kembali dari kebenaran Alkitab. Tuhan Yesus memberkati. Sumber referensi: Alkitab -- TB (Efesus 5:2-3, 8 dan 1 Korintus 13:4- 7) BAHAN MENGAJAR: BERBEDA DALAM PACARAN (2 KORINTUS 6:14-15) Tujuan: Remaja mengerti prinsip pacaran yang sehat dan menjauhi perilaku pacaran yang negatif. Inspirasi: Pola Pacaran Remaja Jakarta Hasil penelitian ini tidak mewakili seluruh remaja, namun bisa dijadikan bahan renungan. Berdasarkan hasil penelitian Program Studi Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang dilakukan oleh Rita Damayanti terhadap 8.941 pelajar dari 119 SMU dan yang sederajat di Jakarta, 5 dari 100 pelajar SMU di Jakarta telah melakukan hubungan seks sebelum menikah. Perilaku pacaran yang dilakukan mulai dari berciuman bibir hingga berhubungan seks. Perilaku seks pranikah itupun erat kaitannya dengan penggunaan narkoba di kalangan para remaja. Tujuh dari 100 pelajar SMU pernah memakai narkoba. Ketika ditanyakan tujuan pacaran, mereka memberikan jawaban yang beragam. "Pacaran itu ya untuk `have fun` saja, memang untuk apa lagi?" ujar seorang remaja. "Pacaran itu, hubungan pria dan wanita karena adanya perasaan saling suka," ujar remaja lainnya. Seorang remaja lain menjawab, "Pacaran itu untuk menyeleksi pasangan hidup!" Jika demikian, apa sih pacaran itu? Sangat disesalkan bahwa tidak banyak remaja yang tahu tujuan pacaran. Memang ada juga yang menjawab dengan benar, tetapi sangat sedikit, dan lebih banyak yang menjawab salah atau hanya menjawab, "Nggak tau!". Ironisnya, beberapa dari mereka justru telah menjalin hubungan yang disebut "berpacaran". Refleksi 1. Bagaimana pendapat kamu tentang hasil penelitian di atas? 2. Setujukah kamu dengan pendapat para remaja tentang tujuan berpacaran dalam cerita di atas? Mengapa? Diskusi 1. Menurut kamu, apa tujuan berpacaran itu? 2. Pertimbangan apa yang harus kita jadikan pedoman dalam memilih pacar/pasangan hidup (2 Korintus 6:14-15)? 3. Bagaimana pendapat kamu terhadap remaja Kristen yang memilih pacar tidak seiman, dengan alasan ingin `menginjili`. Dapatkah alasan tersebut dibenarkan? Mengapa? 4. Ketika para peneliti mempelajari ciri-ciri pasangan yang bahagia dan telah menikah lebih dari 20 tahun, salah satu ciri yang paling penting yang mereka temukan adalah "Iman kepada Allah dan komitmen rohani". Bagaimana pendapat kamu terhadap hasil penelitian tersebut? 5. Perilaku pacaran seperti apa yang masih bisa dikatakan wajar/sehat? Bagaimana cara mengantisipasi/mencegah supaya perilaku pacaran tidak menjurus pada aktivitas yang berbahaya atau `terlalu jauh`? 6. Peringatan dan nasihat apa yang diberikan oleh firman Tuhan kepada kita, agar kita tidak terjerumus dalam perilaku pacaran yang negatif? a. Mazmur 119:9,11 ___________________ b. Matius 26:41 ______________________ c. 2 Timotius 2:22 ___________________ d. 1 Petrus 1:14-16 __________________ e. 1 Tesalonika 4:3,7 ________________ f. Ibrani 12:14 ______________________ Aplikasi 1. Tuhan melarang kita memilih pacar/pasangan hidup yang tidak seiman. 2. Tujuan pacaran adalah persiapan menuju pernikahan. Aksi 1. Bagi yang belum punya pacar: berdoalah sungguh-sungguh kepada Tuhan untuk memohon hikmat sebelum mengambil keputusan untuk berpacaran, agar kamu memunyai motivasi yang benar. 2. Bagi yang sudah punya pacar: bersyukur untuk pacar (seiman) yang kamu miliki, belajar untuk setia dan mengasihinya dengan kasih yang murni. 3. Bertekad/berjuang untuk menjaga kekudusan hidup dan menjauhi nafsu orang muda. Konfirmasi "Tujuan pacaran adalah persiapan untuk menuju pernikahan, bukan sekadar `free love` tanpa arah yang jelas." Diambil dan disunting dari: Judul buku: Be Different: 12 Bahan KTB Remaja Penulis : Ayub wahyono Penerbit : PT. Visi Anugerah Indonesia, 2011 Halaman : 26 -- 30 Kontak: binasiswa(at)sabda.org Redaksi: Doni K. dan Yusak. Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |