KIAT PEMBINA
Memperlengkapi Remaja Anda dengan Karakter
Mengapa para remaja zaman sekarang menjawab pertanyaan, “Apa itu karakter?” dengan "keindahan wajah"? Sejak kapan penampilan fisik menjadi ciri dari karakter?
Masyarakat dan budaya populer mengirim pesan-pesan non-Kristen seperti:
- Semua adalah tentang saya.
- Seks di luar pernikahan adalah sesuatu yang biasa.
- Gadis harus berpakaian seksi supaya menarik.
Apa bahaya dari pemikiran-pemikiran seperti ini? Kompas moral budaya kita -- dan masa depan anak-anak kita.
Bisakah kita menolong remaja kita memperoleh kembali nilai-nilai Kristen supaya hidup mereka memberi dampak bagi Kristus? Ya. Pengaruh kita masih penting.
Perkataan klise ini masih berlaku: Nilai-nilai hidup lebih sering ditangkap melalui perbuatan daripada diajarkan dalam kata-kata. Para pengikut Yesus belajar untuk menjadi seperti Dia dengan mencontoh perilaku-Nya. “Ikutlah Aku,” kata Kristus kepada murid-murid-Nya. Mereka melakukannya, tetapi bukan tanpa pertanyaan, keraguan, dan beberapa penolakan.
Kedengarannya tidak asing?
Perbuatan lebih diingat daripada perkataan. Santo Fransiskus dari Assisi mengatakannya demikian: “Percuma berjalan ke mana-mana untuk mengajar kecuali apa yang kita lakukan adalah apa yang kita ajarkan” (dengan penekanan dari saya). Selama bertahun-tahun, remaja Anda telah mengikuti Anda -- kadang menentang, kadang tidak. Mereka menentukan apa yang penting dengan mengamati Anda. Jika pendapat ini membuat Anda ngeri, jangan biarkan kegagalan Anda pada masa lalu membuat Anda berhenti menunjukkan kasih dan kesabaran pada hari ini. Teruslah bertumbuh dalam relasi Anda dengan Allah sehingga remaja Anda akan melihat iman Anda dan ingin mengetahuinya lebih banyak.
Iman. Pengharapan. Kasih. Begitu banyak ciri-ciri karakter positif yang direfleksikan dalam arti di balik tiga kata sederhana ini. Jika kita ingin remaja kita berusaha mengikuti ciri-ciri karakter ini, kita perlu menghidupinya di rumah. Berikut adalah beberapa hal untuk memulainya:
1. Kerendahan Hati
Sebagai orang tua, mari kita memperbaiki kesalahan kita dengan berkata, “Maaf.” Anak-anak kita akan lebih mudah memaafkan orang lain jika mereka mengalami pengampunan di rumah.
2. Rasa Berterima Kasih
Remaja perlu mendengar kita berkata, “Terima kasih,” saat mereka mengawasi adik mereka atau ketika mereka memasukkan peralatan makan ke mesin pencuci. Terutama, katakan terima kasih ketika mereka menceritakan rahasia mereka kepada Anda. Remaja cenderung menceritakan rahasia dan pergumulan mereka kepada teman-teman mereka; jadi, jika mereka memilih untuk berbicara kepada Anda -- berhentilah, dan dengarkan. Biarkan mereka mencurahkannya dan menangis jika perlu. Berikanlah pengertian dan doa daripada penjelasan yang panjang. Tanyakan kepada mereka apakah mereka menginginkan saran dari Anda.
3. Pengendalian Diri
Ketika Anda memberikan saran, beritahukanlah tentang cara untuk mengatasi godaan sebelum remaja Anda menghadiri sebuah pesta atau permainan. Berikan batasan-batasan yang tegas. Beri tahu mereka tentang konsekuensi dari seks sebelum pernikahan. Ceritakan kesaksian Anda jika itu berkaitan. Untuk menjaga kesopanan, belilah gaun pesta dansa yang bagus dan trendy, tetapi sopan. Saat remaja Anda berjalan keluar, katakan, “Saya percaya kamu akan membuat pilihan yang bijaksana malam ini.”
4. Kabarkan Injil
Siapa yang mengikuti remaja Anda? Kemungkinan besar, ada seseorang atau beberapa grup yang sedang mengamati putra atau putri Anda, entah itu teman sekelas, teman satu tim, atau teman sekerja. Remaja sudah memiliki kesempatan untuk memberitakan terang Injil. Sebagian besar kesempatan mereka untuk menyaksikan iman mereka dalam Yesus akan datang sejak mereka mulai menghidupi iman mereka. Inilah maksud St. Francis dari Assisi ketika dia memberi nasihat, “Kabarkan Injil setiap waktu, dan jika perlu gunakan kata-kata.” Doronglah remaja Anda untuk menjalani hidup yang mengikuti iman, pengharapan, dan kasih Kristus sehingga setiap orang yang melihat akan tertarik kepada Yesus.
5. Belas Kasihan
Apakah Anda menunjukkan belas kasihan kepada remaja Anda ketika mereka membutuhkannya?
Saya tidak selalu. Misalnya, Justin mendapat masalah karena tertawa di dalam kelas, maka saya mengabaikan dia. Pesan saya? Bersikaplah dengan baik jika kamu ingin aku mengasihimu! Momen ibu yang buruk, saya tahu. Kapan pun masalah muncul antara saya dan putra saya, saya berusaha untuk mengingat bahwa kasih Allah yang tidak bersyarat bagi kita tidaklah berdasarkan perilaku kita.
Ketika lain kali anak Anda mengecewakan, lakukan sesuatu yang sedikit berbeda. Pikirkan tentang teladan Yesus terhadap wanita yang didapati melakukan perzinaan. Berikan pelukan dan pengampunan daripada kata-kata kasar, dan lihatlah apa yang akan terjadi. Adakalanya perlakuan seperti itu bukanlah pilihan terbaik. Akan tetapi, terkadang anak-anak kita sangat membutuhkan kasih karunia. Alkitab mengatakan bahwa belas kasihan akan menang atas penghakiman (Yakobus 2:13, AYT).
Dengan memberikan belas kasih, teman saya, Beth, melihat hasil dalam cara remajanya memberi tanggapan terhadap satu sama lain. Sekali waktu, ketika Beth mendisiplinkan putrinya, putranya yang tertua menginterupsi dan bertanya, “Bu, bisakah kau tunjukkan belas kasihan kepadanya kali ini?”
6. Kasih Sayang
Jika kita menunjukkan kasih sayang kepada remaja kita, mereka akan belajar untuk mengasihi, dan pelajaran itu akan mereka bawa ke dalam pekerjaan, kampus, relasi, dan pernikahan mereka. Ketika orang-orang tersakiti, mereka perlu tempat yang aman dan pemahaman -- bukan penghakiman. Berilah motivasi kepada remaja Anda untuk menjadi tempat bagi seseorang yang membutuhkan.
7. Melayani
Di tengah dunia yang berfokus pada diri sendiri, kita perlu menantang remaja kita untuk melihat ke luar diri mereka sendiri. Kita mulai dengan melayani remaja kita dan orang-orang lain yang membutuhkan. Langkah sederhana bisa membuat perbedaan.
Beth melayani dua remaja putrinya dengan merapikan tempat tidur untuk mereka setelah mereka pergi ke sekolah. Dia menolong mereka saat mereka sibuk dengan sekolah dan kegiatan.
Setelah mengemudi melewati seorang laki-laki tunawisma, Scoti berputar balik dan membeli makanan terbaik di McDonalds. Putranya yang remaja memberikan makanan itu kepada orang tersebut dan berkata, “Terimalah ini dalam nama Yesus.”
Teladan kita yang serupa Kristus merupakan pengaruh yang paling kuat untuk mendorong remaja kita menjadi murid Kristus. Kita bisa memperlengkapi remaja kita untuk memberi yang lebih baik kepada dunia -- sesuatu yang memiliki nilai kekal. “Jadi, sekarang ketiga hal ini yang tetap tinggal, yaitu iman, pengharapan, dan kasih; tetapi yang terbesar dari ketiganya adalah kasih.” (1 Korintus 13:13, AYT) (t/Jing-Jing)
Unduh Audio
|