Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/764

e-BinaAnak edisi 764 (18-10-2017)

Generasi Digital dan Kehidupan Rohaninya (1)

e-BinaAnak -- Edisi 764/Oktober/I/2017
 
Generasi Digital dan Kehidupan Rohaninya (1)
e-BinaAnak -- Edisi 764/Oktober/I/2017
 

e-BinaAnak

Salam kasih,

Lingkungan adalah salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak. Terlebih lagi dengan adanya era digital, cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi pun semakin beragam. Lalu, bagaimana dengan spiritualitas yang dimiliki? Apa pengaruh era digital terhadap spiritualitas yang ada?

Pada edisi kali ini, kami menyajikan artikel yang berisi hasil wawancara dengan David Kinnaman dari Barna Group. Beliau akan menanggapi tentang spiritualitas yang berubah pada era digital. Tersedia juga renungan anak yang mengajak anak layan kita untuk tidak menuhankan teknologi. Selamat melayani. :)

Tika

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Rostika

 

MUTIARA GURU

<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Roma+11:36, '>Roma 11:36</a>, AYT

 

ARTIKEL Bagaimana Spiritualitas Berubah pada Era Digital Wawancara bersama David Kinnaman, Barna Group.

Pada era internet, data menjadi semakin penting. Situs-situs seperti Facebook dan Twitter berkembang dalam hal mengumpulkan dan mendistribusikan informasi tertentu mengenai kesukaan dan kebiasaan pengguna.

Namun, terkadang sulit untuk mengetahui bagaimana data sesuai dengan misi gereja dan individu Kristen. Seberapa banyak kita harus memperhatikan kecenderungan internet dan arus informasi yang terus-menerus dilemparkan ke arah kita?

Kami melakukan percakapan dengan David Kinnaman, Ketua Barna Group, mengenai peran data dalam pelayanan, pandangan yang berubah tentang era internet, dan harapan untuk generasi milenial di gereja.

Apa yang Anda lihat sebagai misi Barna?

Gambar: Menolong orang lain

Pada umumnya, Barna mencoba, membantu, memberikan kepada masyarakat informasi saat ini yang akurat dan terjangkau dalam potongan-potongan ukuran yang kecil pada waktu yang tepat untuk membantu mereka membuat keputusan-keputusan yang lebih baik. Dalam banyak cara, kita didorong oleh anggapan bahwa seorang pemimpin yang baik, seorang Kristen yang baik, harus mendefinisikan realitas mereka secara akurat. Ini adalah sesuatu yang Yesus lakukan dengan sangat baik bersama murid-murid-Nya dan terhadap orang-orang yang Dia layani: Dia selalu membingkai ulang pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang sebenarnya dirancang. Jadi, apa yang ingin kami coba untuk lakukan adalah menggunakan pengkajian dan analisis yang baik untuk membingkai ulang kepada orang-orang apa yang sebenarnya terjadi, apa yang benar-benar dipertaruhkan di tengah pertanyaan-pertanyaan tentang budaya dan iman ini.

Menurut Anda, apa yang benar-benar dipertaruhkan dengan pertanyaan-pertanyaan ini?

Begitu banyak. Ini tantangan yang luar biasa. Cara saya mengatakannya saat ini adalah bahwa secara istimewa orang-orang Kristen yang lebih muda hidup di tempat yang saya gambarkan sebagai Babel Digital. Dalam beberapa cara, ini sangat mirip dengan perubahan yang sangat cepat yang Daniel dan rekan-rekannya pasti pernah alami dalam penyingkapan Babel ke dunia yang lebih luas, pencelupan di seluruh pandangan dunia, dan keyakinan-keyakinan serta gagasan-gagasan tentang spiritualitas, interaksi secara teratur dengan orang yang mempunyai sudut pandang yang sangat berbeda, pandangan yang sangat berbeda tentang Allah, pandangan yang sangat berbeda tentang arti manusia dan perkembangan teknologi.

Bagi banyak generasi milenial, pertanyaan tentang bagaimana hidup dengan setia, bagaimana memiliki suatu kehidupan yang percaya di dunia yang menindas dan menggilas kepercayaan dan keyakinan, adalah pertanyaan yang sangat menekan. Penelitian yang baik dapat membidik apa yang sebenarnya terjadi dalam kebudayaan kita -- dan kemudian dengan analisis mendalam yang baik dan interpretasi dari pandangan Alkitab, kita dapat mengatakan dengan jelas bagaimana orang Kristen, dan terutama orang-orang Kristen yang lebih muda, dapat memahami dan memimpin secara efektif di dunia yang berubah itu. Tidak ada hal baru dalam sifat manusia, tidak ada yang baru dalam identitas manusia, dan kebutuhan akan Juru Selamat. Namun, yang berbeda ialah jumlah akses yang luar biasa yang manusia, dan terutama generasi milenial, sekarang miliki. Ini lebih dipercepat, lebih mendalam, dan menciptakan kenyataan yang menyeluruh.

Apakah Anda harus menghadapi kritik bahwa Anda mencoba memasukkan program pada sesuatu yang dapat dikatakan bersifat misterius dan sukar untuk dinilai?

Gambar: Media sosial

Dengan bertambahnya data besar dan data sosial dalam jumlah yang banyak melalui Twitter dan Facebook serta beberapa tempat lainnya, kita dengan cepat menjadi planet yang lebih ternilai, spesies yang ternilai. Menilai spiritualitas bukanlah akhir dari dan karena dirinya sendiri. Namun, banyak gereja memiliki sedikit kejelasan tentang jenis perubahan yang sebenarnya mereka alami dalam kehidupan manusia. Rancangan penelitian yang baik harus memberikan kejelasan yang sesungguhnya atas jenis perubahan yang sebenarnya sedang terjadi.

Spiritualitas adalah hal yang sangat kompleks untuk diukur, tetapi dapat diukur, dan ada pekerjaan penting yang perlu dilakukan. Inilah yang Barna coba lakukan dalam mengisi beberapa celah dalam pemikiran ini apakah kita benar-benar membuat perbedaan dengan dolar dan jam kerja serta usaha kita dalam membantu mengubah kehidupan masyarakat? Atau, apakah seperti klub sosial yang keren?

Hanya sebuah peringatan singkat: sebagai seorang Kristen, sebagai seorang pengikut Kristus yang berkomitmen, mengatakan hal itu dalam cara apa pun tidak dapat menghapuskan apa yang Yesus dan Roh Kudus perbuat dalam kehidupan kita. Namun, bagi saya, ini adalah perumpamaan tentang talenta dalam Matius, yang jika kita diberi kesempatan untuk memberikan pengaruh baik kepada masyarakat dan ternyata kita tidak menjadi penatalayan yang memberi pengaruh baik, kita bertanggung jawab kepada Allah untuk itu. Data yang bijak harus memberi kita pengertian jelas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Anda, apakah kebanyakan gereja melebih-lebihkan kesehatan spiritual dan efektivitas dari generasi milenial jemaat mereka atau meremehkannya?

Salah satu tren yang sangat keren yang mulai kami lihat adalah bahwa di antara generasi milenial yang dilahirkan kembali sebagai orang Kristen, sebenarnya mereka lebih cenderung menginjili -- membagikan iman mereka dengan orang lain -- daripada menjadi orang Kristen yang lahir baru dari generasi boomer (generasi yang lahir setelah perang dunia II - Red.).

Saya sesungguhnya percaya ada sesuatu yang berlawanan dari kecenderungan generasi milenial berdasarkan data yang terjadi di antara orang-orang Kristen ini. Mereka benar-benar beralih pada keyakinan mereka lebih dari sebelumnya untuk menemukan makna, tujuan, komunitas, kesadaran misi di dunia. Ini adalah kecenderungan yang positif dan kuat.

Gambar: Generasi milenial

Orang-orang (Kristen) lahir baru dari generasi Milenial sebenarnya menunjukkan tanda-tanda yang luar biasa dari jenis perilaku melawan kecenderungan, yang sering kali berada di bawah deteksi karena sebenarnya generasi milenial, sebagai sebuah generasi, bersifat lebih pasca-Kristen. Ada banyak perpecahan dan kekecewaan terhadap gereja.

Sangat mudah untuk melewatkan tanda-tanda ini karena Anda dapat mencari alasan untuk menjadi optimis atau alasan untuk menjadi pesimis, dan Anda dapat menemukan keduanya. Memiliki gambaran yang lebih lengkap, di mana kedua realitas tersebut bisa menjadi benar, sangatlah sulit untuk disadari kebanyakan pemimpin gereja. Para pemimpin gereja harus sangat khawatir dengan jalan yang dilintasi generasi milenial ini sekaligus sangat optimis dengan harapan akan Injil yang dinyatakan melalui para pemuda Kristen ini.

Apa yang akan Anda katakan kepada seseorang yang merasa dipanggil oleh Allah untuk melakukan sesuatu, tetapi data menunjukkan bahwa hal itu tidak akan efektif sekarang?

Data harus selalu menjadi alat jika berkenaan dengan panggilan kita. Seharusnya, hal itu tidak menjadi otoritas terakhir dalam keputusan siapa pun. Data kami -- pertama-tama, jarang membuktikan di luar bayangan keraguan bahwa tindakan tertentu, setiap panggilan tertentu akan menghabiskan banyak waktu.

Inilah sebabnya, menjadi perusahaan penelitian yang berorientasi teologis itu penting. Saya tidak akan pernah memberi kesan bahwa apa yang coba kami lakukan adalah menciptakan pendekatan yang menghasilkan orang banyak untuk pemuridan. Saya rasa, dalam beberapa kasus, kita dipanggil untuk lebih setia dan belum tentu lebih produktif sebagai murid-murid.

Saya tidak berpikir bahwa Allah memanggil kita semata untuk mencoba mengubah dunia secara individual. Dia meminta gereja untuk melakukan hal tersebut, tetapi bukanlah tugas setiap individu Kristen untuk melakukan hal itu. Jadi, hanya karena data kami mengatakan hal tertentu tidak bekerja atau tidak bekerja dengan baik, itu tidak berarti bahwa masyarakat tidak boleh menyusuri jalan itu. Namun, itu juga berarti bahwa jika ada semacam penolakan yang sukar dilihat terhadap data, maka ada masalah penatalayanan yang datang bersamanya. Temukan cara untuk memahami data dan gunakan hikmat yang diberikan melalui hal tersebut agar Anda menjadi semacam orang Kristen yang dipanggil sebagaimana seharusnya. Begitulah cara saya akan berpegang terhadap kedua hal yang saling bertentangan ini. (t/Manda)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Relevant Magazine
Alamat situs : http://www.relevantmagazine.com/god/god-our-generation/how-spirituality-changing-digital-age
Judul asli artikel : How Spirituality is Changing in the Digital Age
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 6 September 2017
 

BAHAN MENGAJAR Renungan: Sembahlah Tuhan Saja!

"... runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya." (Hakim-hakim 6:25)
Gambar: Menyembah Tuhan

"Dengan alat ini, aku bisa menghubungi siapa saja dan bertanya kepada siapa saja, di mana pun, untuk minta bantuan dan kalau perlu, minta uang," kata Bandi sambil memamerkan handphone-nya yang terlihat baru. "Awas, ya, kalau kalian mengadu ke ibu guru!" Bandi mengancam. "Kalau kalian perlu bantuan, silakan kalian berdoa saja. Kalau aku, aman ... sudah punya alat ini. Tidak perlu berdoa, bantuan datang," Bandi berkata sombong.

Adik-adik, semoga Bandi lekas sadar, ya! Tuhan marah apabila umat-Nya menyembah allah lain selain Dia. Yuk, kita baca Hakim-hakim 6:25-28! Tugas pertama Gideon adalah meruntuhkan patung berhala Baal, yang dipuja oleh orang Israel. Mereka tidak taat kepada Tuhan, sebab selain menyembah Tuhan, mereka juga menyembah patung Baal, padahal hanya Tuhan yang harus mereka sembah. Patung Baal hanyalah benda mati buatan manusia.

Adik-adik, hanya Tuhan yang patut kita sembah sebab Tuhanlah pencipta dan pemelihara kita semua.

Diambil dari:
Nama situs : Yayasan Komunikasi Bersama
Alamat situs : https://www.ykb-wasiat.org/2017/09/13/sembahlah-tuhan-saja/
Judul asli renungan : Sembahlah Tuhan Saja!
Penulis renungan : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 6 September 2017
 
Stop Press! Bergabunglah di Kelas Online Natal November/Desember 2017

Kelas Natal

Natal bukan sekadar perayaan dan sukacita merayakan kelahiran sang Penebus. Natal adalah perayaan momen saat Allah Mahatinggi dan Mahasuci turun ke bumi untuk melayani dan menebus manusia yang berdosa. Bagaimana kita dapat memaknai Natal sesuai dengan kebenaran firman Tuhan? Bergabunglah dalam kelas Natal untuk tahun 2017 ini. Pendaftaran peserta kelas Natal 2017 sudah dibuka dan kelas diskusi akan berlangsung pada bulan November/Desember 2017. Peserta kelas Natal dari periode sebelumnya sudah merasakan berkat dari kelas ini. Mereka mendapatkan peningkatan pemahaman dan pengertian yang benar tentang hakikat Natal sehingga makin bersyukur akan kasih Allah yang begitu berharga melalui peristiwa Natal. Bagaimana dengan Anda?

Silakan hubungi Kusuma untuk mendaftarkan diri. Jangan lupa untuk mencantumkan subjek email [DAFTAR -- KELAS NATAL]

Mari menyambut Natal dengan mengikuti kelas Natal PESTA!

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaAnak.
binaanak@sabda.org
e-BinaAnak
@sabdabinaanak
Redaksi: Rostika, Ariel, dan Joy
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org