Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/724

e-BinaAnak edisi 724 (10-2-2016)

Mengajarkan Doktrin Dasar Alkitab kepada Anak (I)


e-BinaAnak -- Mengajarkan Doktrin Dasar Alkitab kepada Anak (I)
Edisi 724/Februari/I/2016

Salam sukacita,

Pada bulan Februari ini, kita akan menyoroti bersama mengenai Alkitab. 
Alkitab adalah perkataan Allah yang diilhamkan kepada para penulisnya. 
Melalui Alkitab, kita dapat melihat kasih Bapa yang besar melalui 
rancangan keselamatan bagi umat-Nya yang dinyatakan dalam Kristus. 
Ajarkan kepada anak-anak layan kita mengenai pentingnya Alkitab dalam 
hidup mereka. Alkitab adalah pelita kekal bagi kehidupan mereka 
sehingga mereka dapat hidup seturut dengan kehendak Allah hari lepas 
hari. Melalui Alkitab pula, anak-anak diajar untuk mencintai Allah 
dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan, dan segenap akal 
budi mereka.

Tugas penting bagi para pelayan anak adalah mengajarkan ajaran yang 
benar sesuai kebenaran Alkitab kepada anak. Bagaimana caranya? Silakan 
simak kolom Artikel dan Bahan Mengajar yang akan menolong kita semua 
membawa anak-anak pada pemahaman yang benar mengenai Alkitab. Kiranya 
menjadi berkat. Tuhan Yesus memberkati.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


"Sebab, Firman Allah itu hidup dan berkuasa, dan lebih tajam daripada 
pedang bermata dua mana pun. Firman itu menusuk jauh sampai memisahkan 
jiwa dan roh, antara sendi dan tulang sumsum, serta sanggup menilai 
pikiran dan kehendak hati kita." Ibrani 4:12 (AYT)


        ARTIKEL: MENGAJARKAN DOKTRIN ALKITAB KEPADA ANAK KECIL

Saya baru saja selesai menulis sebuah buku pendek mengenai pembenaran. 
Dalam satu bagian dari buku itu saya bertanya, "Mengapa seorang 
pendeta yang sibuk, dengan keluarga yang harus diurus, ... mencurahkan 
begitu banyak waktu dan energi kepada kontroversi seputar [doktrin 
Alkitab] tentang imputasi atas ketidakbersalahan Kristus? Jawabannya, 
justru karena saya punya keluarga yang harus saya urus, dan demikian 
pula dengan ratusan jemaat saya yang memiliki keluarga yang harus 
diurus pula." Berikut adalah bagian dari jawaban yang saya tulis dalam 
salah satu bab di buku baru saya.

Ya, saya memiliki keluarga untuk saya urus. Empat anak yang bertumbuh 
dewasa dan hidup mandiri. Meskipun demikian, mereka tidak akan keluar 
dari hidup saya. Secara perorangan dan melalui telepon, setiap minggu 
mereka membicarakan tentang hubungan personal, relasi, panggilan 
hidup, dan isu-isu teologi yang harus ditangani. Dalam setiap kasus, 
akar masalahnya akan dikembalikan ke: "Apa kebenaran utama yang 
dinyatakan dalam Alkitab, yang dapat memberikan keteguhan dan 
bimbingan mengenai masalah ini?" Mendengarkan dan memberikan perhatian 
kepada mereka adalah hal yang penting. Namun, jika mereka kehilangan 
substansi Alkitab, nasihat saya adalah sesuatu yang hampa. Kata-kata 
yang hanya menyentuh perasaan saja tidak akan berguna. Terlalu banyak 
yang dipertaruhkan. Orang-orang muda ingin ada dasar yang kuat bagi 
mereka (seperti batu di bawah kaki mereka).

Putri saya, Talitha, berusia enam tahun. Baru-baru ini, kami membaca 
kitab Roma bersama-sama. Kitab ini adalah pilihan Talitha, setelah 
kami menyelesaikan Kisah Para Rasul. Dia hanya belajar membaca, dan 
saya menempatkan jari saya di setiap kata yang ia baca. Dia 
menghentikan saya di tengah kalimat, di awal pasal 5, dan bertanya, 
"Apa artinya `yang dibenarkan`?" Apa yang akan kita katakan kepada 
anak yang berusia enam tahun? Apakah kita akan mengatakan bahwa ada 
hal yang lebih penting untuk dipikirkan, yang penting anak percaya 
kepada Yesus dan menjadi anak yang baik? Atau, apakah kita akan 
mengatakan bahwa hal tersebut sangat kompleks, bahkan orang dewasa 
tidak dapat memahami sepenuhnya sehingga kita perlu menunggu dan 
berurusan dengan itu ketika kita sudah menjadi lebih tua? Atau, kita 
mengatakan bahwa itu hanya berarti Yesus mati menggantikan tempat kita 
agar semua dosa kita mungkin diampuni?

Atau, apakah kita akan bercerita (seperti yang saya lakukan) tentang 
kejadian berikut ini? Ada dua orang terdakwa, yang satu bersalah dan 
yang lain tidak bersalah (yang satu melakukan hal yang jahat dan yang 
lain tidak melakukannya). Orang yang tidak melakukan kejahatan 
diperhadapkan dengan para saksi dan dinyatakan tidak bersalah. Jadi, 
sang hakim "membenarkan" orang itu dan mengatakan bahwa ia adalah 
orang yang menegakkan hukum dan tidak melakukan kejahatan sehingga 
bisa bebas. Lalu, giliran orang yang lainnya, yaitu orang yang 
melakukan kejahatan dan terbukti bersalah menurut para saksi. Namun, 
coba tebak! Hakim juga "membenarkan" orang itu dan berkata, "Saya 
menganggap Anda sebagai warga negara penegak hukum dan punya hak penuh 
di negara kita -- bukan sebagai narapidana yang diampuni, yang tidak 
akan dipercaya atau tidak memperoleh kebebasan penuh di negara ini." 
Pada titik ini, Talitha menatap saya dengan bingung.

Dia tidak tahu bagaimana menempatkan dirinya dalam masalah ini, tetapi 
ia merasa ada sesuatu yang salah di sini. Jadi, saya berkata, "Nah, 
dalam cerita tersebut ada masalah, bukan? Bagaimana bisa seseorang 
yang benar-benar melanggar hukum dan melakukan hal yang buruk, diberi 
tahu oleh hakim bahwa ia adalah penegak hukum, orang yang benar, punya 
hak penuh untuk bebas dalam negaranya, dan tidak perlu 
dihukum/dipenjarakan?" Lalu, saya kembali ke Roma 4:5 dan menunjukkan 
padanya bahwa Allah "membenarkan orang durhaka". Alis Talitha 
berkerut. Saya menunjukkan bahwa dia dan saya telah berdosa. Kita 
semua seperti penjahat yang melakukan kesalahan. Ketika Allah 
"membenarkan" kita, Dia tahu bahwa kita adalah orang berdosa, 
"durhaka", dan "pelanggar hukum". Saya bertanya padanya, "Apa yang 
Tuhan lakukan sehingga Dia bisa berkata kepada kita, yang adalah orang 
berdosa: `Anda tidak bersalah, Anda adalah penegak hukum di mata Saya. 
Anda adalah orang benar dan Anda bebas untuk menikmati semua yang 
ditawarkan oleh negara ini`?"

Talitha tahu itu ada hubungannya dengan Yesus, kedatangan-Nya, dan 
kematian-Nya yang menggantikan tempat kita. Dia telah banyak belajar 
mengenai hal itu. Namun, apa lagi yang harus saya katakan kepadanya 
sekarang? Jawaban atas pertanyaan ini akan tergantung pada apakah 
seorang ibu dan ayah telah setia mengajarkan tentang imputasi 
kebenaran Kristus? Akankah kita mengatakan kepada anak bahwa Yesus 
adalah sempurna dan tidak pernah berbuat dosa, tetapi ia melakukan 
semua hal yang hakim dan negara harapkan dari-Nya? Dan, akankah kita 
menceritakan kepada anak bahwa ketika Ia hidup dan mati, Ia tidak 
hanya mengambil tempat mereka sebagai penanggung hukuman, tetapi juga 
berdiri di posisi mereka sebagai penjaga hukum? Apakah mereka akan 
mengatakan bahwa Ia dihukum untuk mereka dan Ia taat akan hukum demi 
mereka? Jadi, ketika Allah "membenarkan" anak-anak kita -- katakanlah 
bahwa mereka adalah orang yang diampuni dan dibenarkan (meskipun 
mereka tidak dihukum) -- mereka mendapatkannya karena Yesus. Yesus 
adalah kebenaran sekaligus hukuman karena mereka. Memercayai Yesus 
berarti menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka. Yesus 
adalah kebaikan dan penebusan yang sempurna bagi mereka.

Kita tidak perlu melihat jauh-jauh hubungan antara gereja yang 
memiliki kelemahan, pelayanan pemuda yang berorientasi hanya pada 
kesenangan superfisial, dan jumlah mencengangkan anak-anak muda, yang 
baru lulus SMU, yang tidak ke gereja lagi. Namun, biarlah kita 
memikirkan hal ini, bagaimana orangtua dapat mengajar anak-anak mereka 
jika pesan yang mereka dapatkan dari mimbar adalah pengajaran yang 
tidak penting? Jadi, ya, saya memiliki keluarga untuk saya urus. 
Karena itu, saya harus memahami ajaran utama dari iman saya, memahami 
ajaran-ajaran itu dengan baik sehingga bisa "diterjemahkan" untuk 
semua anak saya yang memiliki perbedaan usia. (t/Davida)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: desiringGod
Alamat URL: http://www.desiringgod.org/articles/teaching-doctrine-to-a-six-year-old
Judul asli artikel: Teaching Doctrine to a Six-Year-Old
Penulis artikel: John Piper
Tanggal akses: 5 Februari 2016


                 BAHAN MENGAJAR: ALKITAB, KITAB SUCI

Untuk diingat: Alkitab adalah firman Allah, setiap katanya adalah benar.

Pelajaran: Apa itu Alkitab? Mengapa kita mempelajarinya? Alkitab 
adalah:

1. Kumpulan kitab yang ditulis oleh orang-orang yang berbeda selama 
   periode waktu yang panjang mengenai hubungan Allah dengan manusia.

2. Alkitab dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu Perjanjian Lama yang 
   menggambarkan hubungan Allah dengan manusia sebelum Kristus datang 
   ke bumi. Dan, Perjanjian Baru yang menggambarkan karya Kristus di 
   dunia dan konsekuensinya. [Buatlah kotak berukuran kotak korek api. 
   Beri label pada masing-masing kotak bertuliskan nama-nama kitab 
   dalam Alkitab. Gunakan warna yang berbeda untuk kelompok kitab 
   berdasarkan jenis (sejarah, nubuat, puisi, Injil, dll.). 
   Pengelompokan ini untuk menunjukkan bahwa Alkitab seperti sebuah 
   perpustakaan. Anda dapat menggunakan ini juga sebagai latihan untuk 
   menghafalkan kitab-kitab dalam Alkitab.]

3. Benar: Alkitab diilhamkan, kata-kata yang benar-benar datang dari 
   mulut Allah. Itu berarti, orang-orang yang menulis itu dibimbing 
   oleh Roh Kudus untuk menulis kebenaran.

   - 2 Timotius 3:16: "Semua nas Kitab Suci dinapasi oleh Allah dan 
     bermanfaat untuk mengajar, untuk membuktikan kesalahan, untuk 
     memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik di dalam kebenaran." 
     (AYT)

   - Ibrani 4:12: "Sebab, Firman Allah itu hidup dan berkuasa, dan 
     lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun. Firman itu 
     menusuk jauh sampai memisahkan jiwa dan roh, antara sendi dan 
     tulang sumsum, serta sanggup menilai pikiran dan kehendak hati 
     kita." (AYT)

4. Akurat: Allah memastikan bahwa Alkitab itu akurat untuk kita saat 
   ini.

   - 1 Petrus 1:25: "`... tetapi, firman Tuhan tetap selama-lamanya.` 
     Dan, Firman itu adalah Injil yang diberitakan kepadamu." (AYT)

   - Orang-orang yang menyalin Alkitab berhati-hati untuk tidak 
     membuat kesalahan. Wahyu 22:18-19: "Aku bersaksi kepada semua 
     orang yang mendengar perkataan nubuat kitab ini: `Jika ada yang 
     menambahkan sesuatu pada perkataan-perkataan ini, Allah akan 
     menambahkan kepadanya semua bencana yang tertulis dalam kitab 
     ini. Dan, jika ada yang mengurangi sesuatu dari perkataan-
     perkataan dalam kitab nubuat ini, Allah akan mengambil bagiannya 
     dari pohon kehidupan, dari kota kudus, dan dari hal-hal yang 
     tertulis dalam kitab ini.`" (AYT)

Pujian: "Baca Kitab Suci, Doa Tiap Hari"

Aktivitas:

1. Awalnya, Alkitab tidak ditulis dalam bentuk buku. Kertas belum ada. 
   Pada awalnya, orang menulis di tanah liat, di batu, atau pada serat 
   seperti papirus. Kemudian, mereka mulai membuat lembaran panjang 
   dari papirus atau perkamen dan menggulungnya sebagai gulungan. 
   Buatlah gulungan kitab dengan melekatkan sebuah lembaran kertas 
   pada dua batang pipa kecil/kayu rol sepanjang lebar kertas. Setelah 
   itu, minta siswa untuk memilih ayat dan menyalinnya dalam gulungan 
   yang sudah mereka buat. Setelah kertas digulung, ikatlah dengan 
   pita agar tidak mudah terbuka.

2. Menyoroti halaman Alkitab. Alkitab abad pertengahan dilukis dengan 
   tangan dan dihiasi dengan karya seni yang indah. Salinlah ayat-ayat 
   Alkitab dan hiasi tepi halaman kertas seolah-olah kita sedang 
   berada pada abad pertengahan sebagai seorang seniman. Kita juga 
   bisa mencetak Mazmur 23 dalam font khusus dengan margin lebar agar 
   siswa dapat menghiasnya dengan mudah.

Benar atau salah:
1. Alkitab adalah buku terlaris di dunia. (B)
2. Alkitab adalah cara Tuhan berbicara kepada kita hari ini. (B)
3. Kita tidak bisa memahami Alkitab. (S)
4. Alkitab ditulis oleh satu orang. (S)
5. Alkitab sepenuhnya benar. (B)

Kegiatan menghafal: Menghafal kitab dalam Alkitab.

Pertanyaan ulangan:
1. Pertanyaan bahasa/linguistik:
   - Apa artinya "perjanjian"?
   - Sebutkan nama salah satu kitab dalam Alkitab dan garis besar 
     isinya.

2. Pertanyaan dengan aktivitas:
   - Buatlah gambar Alkitab yang akan tampak pada tanah liat, 
     lempengan batu, atau gulungan.
   - Ambillah kotak-kotak (atau kertas-kertas kecil) yang berisi nama-
     nama kitab dari Alkitab dan minta murid-murid untuk 
     mengurutkannya.

3. Pertanyaan emosi:
   - Bagaimana perasaanmu jika mendapat surat dari Tuhan?
   - Jika kamu mendapat surat dari Tuhan, apakah kamu ingin orang lain 
     mengetahuinya?

4. Pertanyaan penerapan:
   - Jika melalui Alkitab, Allah berbicara kepada kita, bagaimana kita 
     berbicara dengan-Nya?
   - Seberapa penting bagi kita untuk mengetahui apa yang ada di 
     Alkitab?

5. Pertanyaan fakta:
   - Apakah Alkitab merupakan satu buku atau atau kumpulan buku?
   - Berikan tiga nama pengelompokan berdasarkan tulisan dalam 
     Alkitab!

6. Pertanyaan ulasan:
   - Apakah Tuhan terus memastikan bahwa terjemahan Alkitab itu tetap 
     setia?
   - Apakah ada terjemahan yang telah diubah oleh manusia? (t/Davida)

Diterjemahkan dari:
Nama situs: SundaySchoolSources.com
Alamat URL: http://sundayschoolsources.com/lessons/topics/Bible.htm
Judul asli artikel: The Holy Bible
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 9 Februari 2016


       STOP PRESS: ALKITAB YANG TERBUKA DALAM APLIKASI ANDROID

Puji Tuhan! Masyarakat Kristen Indonesia semakin diberkati dengan 
adanya versi Alkitab yang baru, yaitu Alkitab Yang Terbuka (AYT). AYT 
memiliki sifat "SETIA, JELAS, dan RELEVAN":
- SETIA pada bahasa aslinya (Ibrani + Yunani), pada sejarah terjemahan 
  Alkitab Indonesia dan Inggris, dan pada bahasa Indonesia modern.
- JELAS, karena AYT mudah dibaca, dimengerti, dan didengarkan.
- RELEVAN dengan format digital, multimedia, dan sosial media.

Berbagai fitur dalam app AYT dapat membantu Anda untuk belajar firman 
Tuhan, seperti fitur Pop Up "Catatan Kaki/Ayat" yang memberikan 
catatan atau penjelasan tambahan untuk istilah atau lambang dalam 
konteks yang dibaca. Tujuannya adalah untuk membuka pengertian dan 
pemahaman pembaca mengenai kata/istilah yang sulit dimengerti. 
Sekarang, AYT sudah tersedia dalam aplikasi Android. Selain App AYT 
yang hanya memuat teks, ada pula App AYT yang disertai dengan 
ilustrasi (gambar), yaitu App AYT Bergambar. Kedua app ini sudah dapat 
diunduh melalui google play maupun situs Android SABDA 
<http://android.sabda.org>. Bergabunglah dalam komunitas di Facebook 
AYT maupun Twitter AYT untuk mendapatkan informasi mengenai 
perkembangan proyek AYT ini. Dukung dan doakanlah!

Unduh App AYT: https://play.google.com/store/apps/details?id=co.ayt
Unduh App AYT Bergambar: https://play.google.com/store/apps/details?

Komunitas Terbuka AYT:
Facebook: www.facebook.com/kom.alkitab.yang.terbuka
Twitter: @sabda_ayt


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Amidya, dan Hossiana
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org