Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/241

e-BinaAnak edisi 241 (10-8-2005)

Kehidupan Rohani Anak dalam Berdoa

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
          ==================================================

Daftar Isi:                                     Edisi 241/Agustus/2005
----------
    o/ SALAM DARI REDAKSI
    o/ ARTIKEL              : Mengajar Murid Berdoa
    o/ TIPS (1)             : Doa: Anak Berbicara kepada Tuhan
    o/ TIPS (2)             : Kreasi Doa yang Menarik
    o/ DARI MEJA REDAKSI    : Bahan Baru di Situs PEPAK
    o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Naskah Drama Natal
    o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Doa memiliki arti yang penting dalam pertumbuhan rohani orang
  Kristen, karena doa bukan saja menjadi salah satu cara untuk
  berkomunikasi dengan Allah, melainkan juga merupakan wujud
  kebergantungan kita kepada Allah. Karena itu, sangat penting bagi
  guru SM, orangtua, dan pelayan anak untuk mengajarkan prinsip-
  prinsip doa yang benar kepada anak-anak SM agar mereka dapat
  mengalami pertumbuhan rohani yang sehat. Sehubungan dengan hal ini,
  e-BinaAnak edisi minggu ini telah menyiapkan sajian topik KEHIDUPAN
  ROHANI ANAK DALAM BERDOA yang kami yakin akan menolong memperluas
  wawasan Anda tentang doa. Selain sebuah artikel, kami juga
  melengkapi sajian kami dengan dua Tips mengajar yang dapat Anda
  jadikan langkah praktis untuk mewujudkan kehidupan doa pada anak
  atau murid Anda. Langsung saja Anda simak sajian e-BinaAnak minggu
  ini. (Tes)

  Tim Redaksi

      "Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah
                sambil mengucap syukur." (Kolose 4:2)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Kolose+4:2 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

                    -o- MENGAJAR MURID BERDOA -o-
                        =====================

  Kadang-kadang dianggap bahwa anak-anak dan orang yang baru bertobat
  tahu cara berdoa. Seringkali tidak demikian halnya. Pada waktu kita
  mendengarkan beberapa orang dewasa berdoa di depan umum, kita dengan
  cepat mengerti bahwa mereka tidak tahu cara berdoa dengan efektif di
  depan umum. Beberapa masalah doa yang umum adalah: kurangnya
  keseimbangan antara pujian dan permohonan doa, keprihatinan doa yang
  terbatas, hanya berdoa secara umum, terlalu banyak menggunakan
  ungkapan-ungkapan yang telah usang dalam doa.

  MENGAJAR MURID YANG BELUM BERSEKOLAH BERDOA

  Siapkanlah anak-anak untuk berdoa dengan menciptakan suasana yang
  tenang, dengan rasa kagum, dan hormat. Bantulah anak-anak itu untuk
  mengetahui bahwa berdoa adalah "bercakap-cakap kepada Allah".
  Terangkan bahwa kita melipat tangan, menutup mata, dan menundukkan
  kepala kita supaya kita memberikan perhatian kita semua kepada-Nya.
  Sangat penting bahwa semua pekerja ikut serta di dalam waktu berdoa
  sehingga anak-anak itu akan belajar menghormati dari pelajaran dan
  contoh.

  Gurulah yang biasanya berdoa di kelas kanak-kanak. Akan tetapi,
  jangan lupa memakai kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang berarti dan
  dimengerti oleh anak-anak. Pemimpin harus berdoa dengan anak-anak,
  bukan tentang mereka. Pemimpin itu harus berdoa dalam nada
  percakapan dan doa itu harus singkat, biasanya hanya mencakup satu
  pikiran. Dia harus bersiap sedia untuk kesempatan-kesempatan
  memimpin anak-anak itu dalam doa dan harus seringkali berdoa selama
  jam Sekolah Minggu.

  Cara berdoa yang dapat dimengerti dengan mudah oleh anak-anak adalah
  pengucapan terima kasih dan permohonan, meminta sesuatu kepada
  Allah. Cara berdoa yang digunakan hendaknya meliputi doa yang
  spontan, nyanyian, dan koor doa, bersama dengan ayat-ayat doa yang
  pendek dalam Alkitab dan doa yang diucapkan bersama pemimpin.
  Pastikanlah bahwa anak-anak itu mengerti bahwa kita berdoa kepada
  "Bapa kita di Surga" dan bukan "bapa" jasmani.

  MENGAJAR ANAK-ANAK YANG LEBIH BESAR UNTUK BERDOA

  Kelas Pratama dan Madya harus belajar untuk mencantumkan 4 unsur doa
  yang pokok:
     a. Pemujaan -- Memuji Allah, karena kasih dan kuasa-Nya.
     b. Pengakuan -- Meminta pengampunan.
     c. Pengucapan syukur -- Atas apa yang telah dikerjakan Allah.
     d. Permohonan -- Memohon bagi diri sendiri dan bagi orang lain.

  Anak Madya harus didorong untuk lebih banyak memuji Allah dalam doa
  dan berdoa bagi orang lain. Anak-anak yang lebih tua harus belajar
  memakai bermacam-macam cara berdoa, termasuk doa dalam hati, doa
  yang lisan, dan doa-doa yang tertulis. Mereka juga harus mengetahui
  3 cara Allah menjawab doa kita: "Ya", "Tidak", dan "Tunggu"

  Anak-anak Pratama dan Madya dapat mulai memimpin doa. Beranikan
  mereka untuk berdoa cukup keras sehingga kelompok itu dapat
  mendengar mereka. Tunjuklah anak yang disuruh untuk memimpin doa
  sebelum permintaan doa disebutkan, sehingga dia dapat mengingat
  keperluan-keperluan itu pada waktu dia berdoa. Janganlah memaksa
  seseorang untuk berdoa apabila dia tidak mau.

  Mempelajari doa-doa yang ada di dalam Alkitab dapat bermanfaat bagi
  anak-anak yang lebih tua. Mereka juga dapat mempelajari unsur-unsur
  dan bentuk doa, sikap berdoa, dan seterusnya.

  Bantulah anak-anak yang lebih besar untuk membiasakan diri berdoa
  sendiri setiap hari. Saudara boleh menyarankan mereka agar membuat
  catatan harian atau daftar doa dan pembacaan Alkitab. Ajarlah mereka
  bahwa mereka dapat berdoa di mana saja dan kapan saja, bahwa Allah
  senantiasa mendengar doa kita. Anak-anak yang lebih besar harus
  menjadi lebih matang dalam kehidupan doa mereka dan memperluas doa
  mereka untuk meliputi orang-orang yang di luar lingkungan keluarga,
  gereja, dan kenalannya sendiri.

  KEANEKARAGAMAN

  Ajarkanlah kepada anak-anak agar doa yang mereka naikkan meliputi
  unsur pemujaan, pengakuan, pengucapan syukur, dan permohonan yang
  seimbang. Juga, beranikan mereka untuk memakai beberapa cara berdoa
  yang berbeda, seperti doa-doa dari ayat Kitab Suci, doa yang disusun
  pribadi, doa tertulis, nyanyian dan koor doa, meditasi, dan doa
  dalam hati. Tentu saja bentuk doa yang paling umum, yaitu pernyataan
  yang spontan dari perasaan dan kebutuhan kita kepada Allah. Kadang-
  kadang adakanlah doa itu bergilir bersama kelas Saudara, dimana
  masing-masing orang menyebut doa yang terdiri dari satu atau dua
  kalimat.

  Untuk membantu anak-anak berdoa dengan lebih khusus dan untuk
  memperluas lingkup doa mereka, Saudara boleh menyarankan mereka
  memakai daftar mingguan yang berikut ini.

  HARI:         BERDOA UNTUK:
  -----         -------------
  SENIN         Pendeta perintis dan penginjil
  SELASA        Ucapan syukur atas jawaban jawaban doa
  RABU          Pendeta dan para pekerja di Gereja
  KAMIS         Tugas dan pekerjaan perorangan untuk Allah
  JUMAT         Keluarga
  SABTU         Sesama orang percaya dan kawan-kawan
  MINGGU        Kebaktian di gereja dan agar jiwa-jiwa diselamatkan

  Sekali lagi ingatlah bahwa tujuan daftar itu bukanlah untuk
  menciptakan tata cara yang tetap dan keras, tetapi untuk mencapai
  variasi yang lebih besar di dalam doa.

  Selanjutnya untuk membantu murid-murid Saudara agar berdoa dengan
  lebih khusus, sarankan agar mereka menuliskan permintaan doa yang
  diberikan di gereja dan mendoakan orang tertentu dengan keperluannya
  yang tertentu. Mungkin mereka ingin mempunyai daftar doa, serta
  mendaftar keperluan doa dalam satu lajur dan membuat catatan di
  lajur lain tentang tanggalnya keperluan itu dipenuhi.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 1
  Judul Artikel: Mengajar Murid Berdoa
  Penerbit     : Gandum Mas, Malang, 1997
  Halaman      : 265 - 267

______________________________________________________________________
o/ TIPS (1) ------------------------------------------------------o/

               -o- DOA: ANAK BERBICARA KEPADA TUHAN -o-
                   ================================

  Sebagian besar orangtua dan guru telah menyaksikan kebingungan dan
  kekecewaan seorang anak yang doanya tidak terjawab. Mereka berdoa
  untuk meminta suatu hadiah yang istimewa, misalnya hari yang cerah
  untuk piknik atau bahkan kesehatan untuk binatang piaraannya yang
  sakit. Dalam pikiran anak kecil, Tuhan dapat menjadi pembunuh
  kesenangan, "orang jahat", atau bahkan seseorang yang hanya
  mendengarkan doa orang dewasa saja.

  Kebalikan dari konsep yang salah tersebut bisa saja terjadi ketika
  keinginan dari seorang anak dijawab melalui doa. Dalam hal ini,
  Tuhan bisa menjadi seorang santa dari surga yang memberikan hadiah-
  hadiah dan bantuan-bantuan yang diminta.

  Bagaimana kita dapat mengajarkan kepada anak-anak bahwa doa tidaklah
  sama dengan daftar belanja? Berikut ini beberapa tipsnya:

  1. Berikan dukungan secara spontan dan berdoalah seperti bercakap-
     cakap. Mengucapkan doa hafalan saja dapat menghalangi seorang
     anak untuk komunikasi yang sesungguhnya. Gunakan "saat mengajar",
     kapan pun itu, untuk berdoa dengan murid-murid Anda.

  2. Pujilah Tuhan dan bersyukurlah kepada-Nya untuk karunia yang
     telah Ia berikan. Murid-murid perlu memahami bahwa kita tidak
     menggunakan doa hanya untuk meminta.

  3. Yakinkan murid-murid Anda bahwa Tuhan mendengar doa. Anak-anak
     mungkin memiliki saat yang sulit untuk mendapatkan perhatian
     penuh dari orangtua yang sibuk, sehingga menjadi sulit bagi
     mereka untuk menyadari bahwa Tuhan selalu memiliki waktu untuk
     mendengarkan doa-doa mereka. Sediakan waktu untuk bersama-sama
     dengan mereka, mendengarkan dan menjawab mereka dengan sungguh-
     sungguh.

  4. Bantulah murid Anda untuk mengaku dosa. Jangan memaksa bahwa
     semua doa harus diucapkan keras-keras dan di depan kelompok.
     Beberapa murid mungkin merasa belum sempurna ketika berbicara
     dengan Bapa mereka yang ada di surga dengan dilihat oleh teman-
     temannya. Ada sebuah cerita yang diceritakan oleh seorang ibu
     yang mendengarkan anaknya yang sedang berdoa di tempat tidurnya.
     "Katakan yang keras," bujuk ibu itu, "Ibu tidak mendengarmu."
     Lalu anak itu menjawab, "Aku tidak sedang bicara dengan Ibu!", 5. Ajarkan kepada anak untuk menyerahkan semuanya kepada kehendak
     Tuhan. Salah satu pelajaran yang tersulit untuk dipelajari bagi
     setiap orang yang belajar tentang doa adalah menerima apa pun
     yang Tuhan berikan sebagai jawaban-Nya. Yakinkan kepada anak
     bahwa Tuhan selalu mendengarkan dan menjawab tetapi ingatkan
     mereka bahwa jawaban-jawaban itu mungkin bukan jawaban yang
     mereka harapkan.

     Sebagian besar anak telah mengalami dan memahami kehilangan suatu
     mainan atau keistimewaan yang merugikan mereka. Sama seperti yang
     dilakukan orangtua untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak
     mereka, demikian pula Tuhan melakukan yang terbaik bagi mereka
     meskipun seringkali apa yang dilakukan Tuhan tidak sesuai dengan
     harapan atau keinginan mereka. Sama seperti orangtua yang tidak
     harus menjelaskan keputusan mereka, Tuhan juga tidak selalu
     menjelaskan tujuan-Nya. Jangan takut untuk mengakui bahwa Anda
     pun tidak selalu mengetahui alasan Tuhan.

  6. Tunjukkan bahwa Tuhan berbicara kepada anak-anak dalam berbagai
     cara. Jawaban-Nya bisa melalui ayat-ayat dalam Alkitab,
     peristiwa-peristiwa tertentu, pemberitahuan yang keras dan jelas
     dari orangtua, atau bahkan suara hati seseorang. Tuhan mengetahui
     setiap anak sebagai suatu individu dan berbicara kepada mereka
     dengan cara yang istimewa.

  Sejak kecil Samuel sudah berada di rumah ibadah di Silo, Samuel
  mendengar Tuhan memanggil namanya. Setelah itu Samuel menikmati
  dialog yang panjang dengan Tuhan yang membimbingnya untuk melayani
  Tuhan, namun oleh imam Eli yang pertama kali mengarahkan anak ini
  untuk mendengarkan suara Tuhan dan menjawab dengan sungguh-sungguh
  dan rendah hati.

  Semua anak berhak mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Tuhan
  melalui doa. Seorang guru harus mengajari mereka untuk memuji Tuhan,
  bersyukur kepada Tuhan, dan meminta apa yang tidak hanya keinginan
  mereka namun juga kehendak-Nya. Persiapkan mereka untuk merayakan
  jawaban Tuhan, apakah itu "Ya", "Tidak", atau "Tunggu dulu". Ajarkan
  kepada mereka bagaimana mengenal suara Tuhan.                 (t/Ra)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul Buku        : The Complete Handbook for Children`s Ministry
  Judul Artikel Asli: Prayer -- The Child Talks to God
  Penulis           : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
  Penerbit          : Thomas Nelson Publishers, USA, 1993
  Halaman           : 258 - 260

______________________________________________________________________
o/ TIPS (2) ------------------------------------------------------o/

                   -o- KREASI DOA YANG MENARIK -o-
                       =======================

  Bagian yang paling menakutkan anak, yaitu bila ia diminta untuk maju
  berdoa di depan kelas. Acara yang paling membosankan anak adalah
  jika doa terlalu panjang. Sekarang, bagaimanakah mengubah persepsi
  doa yang kurang menarik ini mejadi bagian yang diminati anak?

  1. Guru Membisikkan Doa pada Satu Anak
     -----------------------------------
     Mintalah satu anak untuk maju ke depan kelas. Ia akan mengatakan
     dengan suara keras apa yang dibisikkan guru. Kemudian, teman yang
     lain akan menirukan apa yang diucapkannya. Jika satu anak sudah
     mahir, ia tidak perlu lagi dibisiki. Mintalah dia untuk langsung
     mendikte teman-temannya. Usaha ini sebagai batu loncatan agar
     anak-anak tidak takut untuk maju dan berdoa. Mereka akan merasa
     "aman" jika dipanggil untuk berdoa, sebab merasa yakin bahwa guru
     mereka akan menolong mereka berdoa.

  2. Dengan Teks Lagu
     ----------------
     Dalam sikap doa: Satu anak membacakan setiap baris kalimat suatu
     lagu, dan anak-anak lain menirukannya. Demikian seterusnya,
     hingga lagu tersebut selesai diucapkan dan ditutup dengan kata
     "Amin". Pilihlah lagu yang bertema doa, seperti: "Kusiapkan
     Hatiku Tuhan", "Bapa Surgawi", "Bapa Terima Kasih", dll.. Teknik
     ini akan memudahkan dan sangat menolong anak yang sedang belajar
     berdoa. Jika ia sudah hafal suatu teks lagu, ia boleh langsung
     memimpin doa tanpa teks.

  3. Sikap Doa
     ---------
     Variasikan sikap berdoa, misal: dengan berlutut, dengan saling
     berpegangan tangan, atau dengan kedua tangan diangkat terbuka.
     Dengan pengajaran ini, anak diajar bahwa doa yang sungguh-sungguh
     sangat disukai Tuhan.

  4. Doa Berantai
     ------------
     Anak diminta mendoakan teman yang duduk di sebelah kanannya. Satu
     anak cukup mendoakan satu anak lain di sebelah kanannya. Doa ini
     boleh dilakukan tanpa suara (dalam hati). Sesekali boleh dicoba
     dengan bersuara. Sebelum berdoa, anak yang akan didoakan harus
     ditanya dulu ia mau didoakan apa. Dengan demikian, anak diajar
     mendoakan orang lain. Rasa persaudaraan akan semakin kuat dengan
     saling mendoakan satu sama lain.

  5. Doa Satu Kalimat
     ----------------
     Mintalah beberapa anak pada saat doa mengucapkan satu kalimat
     pengucapan syukur dengan suara keras, misal:
        - "Tuhan Engkau sangat baik bagiku."
        - "Tuhan, terima kasih untuk makanan hari ini."
        - "Tuhan, terima kasih untuk cuaca yang cerah ini."
        - dan lain sebagainya.
     Pada percobaan pertama, anak bisa diberi panduan dengan secarik
     kertas yang berisi contoh-contoh kalimat pengucapan syukur.
     Sesudah mahir, contoh-contoh tersebut tidak perlu digunakan lagi.

     Metode ini melatih anak-anak untuk berani berdoa walau hanya satu
     kalimat. Jika sudah mulai terbiasa, anak-anak bebas mengucapkan
     satu kalimat atau lebih. Dalam praktik, cara ini paling efektif
     untuk mengajarkan berdoa kepada anak-anak. Cobalah setiap minggu,
     dan dalam enam bulan Anda akan terkejut karena semua anak SM Anda
     sekarang siap berdoa kapan saja. Tentu saja, agar tidak
     membosankan, setiap minggu harus punya tema doa yang berbeda.

  6. Doa Tematis
     -----------
     Pilih satu topik tema yang selalu berbeda setiap minggunya,
     terutama saat doa syafaat. Jangan ingin mendoakan apa saja
     (banyak tema), sebab doa tersebut akan menjadi sangat panjang.
     Banyak tema bisa dipakai, misal:
        - Keluarga: ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, adik, tante, dll.
        - Sekolah: guru, teman kelas, pelajaran
        - Teman-teman: di rumah, yang sakit, yang berduka
        - Pemerintah: Presiden, menteri, RT, RW
        - Korban suatu bencana
        - Gereja: pendeta, guru SM, penginjilan
        - Sekolah Minggu: cuaca, teman-teman yang absen
        - dll..

  7. Menghafal Teks Doa
     ------------------
     Dengan menghafalkan sebuah doa dan mengucapkan bersama-sama, juga
     akan melatih anak berdoa. Setelah mahir, doa ini diganti dengan
     teks doa yang lain. Anda bisa membuat sendiri teks doa makan, doa
     sebelum tidur, dan sebagainya.

     Namun harus dijelaskan bahwa mengucapkan hafalan saja bukanlah
     sebuah doa, melainkan harus diucapkan dengan sungguh-sungguh
     kepada Tuhan. Pada saat berdoa janganlah monolog (guru berdoa,
     anak pasif, atau diam saja.) Ingat, pada masa Sekolah Minggu anak
     sedang belajar dan dididik agar kelak di kemudian hari dapat
     mandiri. Jadi, kekurangan atau ketidakmampuan anak dalam berdoa
     justru merupakan tantangan bagi seorang guru untuk
     mengajarkannya.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
  Penulis   : Paulus Lie
  Penerbiti : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997
  Halaman   : 14 - 17

______________________________________________________________________
o/ DARI MEJA REDAKSI ---------------------------------------------o/

                  -o- BAHAN BARU DI SITUS PEPAK -o-
                      =========================

  Dalam kesempatan ini, kami ingin mengajak rekan-rekan e-BinaAnak
  untuk menjelajahi Situs Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen
  (PEPAK). Ada tambahan bahan baru yang ingin kami informasikan kepada
  Anda, yaitu 2 buku online yang akan menambah koleksi referensi
  seputar pelayanan anak.

  1. Buku Online: BIARKANLAH ANAK-ANAK DATANG PADAKU
                  (Cara Mengajar Sekolah Minggu)
     ==>  http://www.sabda.org/pepak/pustaka/050835/

  2. Buku Online: SILABUS MATA KULIAH PAK ANAK
     ==>  http://www.sabda.org/pepak/pustaka/050836/

  Silakan berkunjung ke Situs PEPAK, dan dapatkan berbagai pengetahuan
  Kristen seputar pelayanan anak. Juga, jangan segan-segan untuk
  mengirimkan saran ataupun kritik kepada Tim PEPAK di:
  ==>  tim-pepak(at)sabda.org

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: "MARIA" <sentana-adm(at)>
  >Perkenalkan terlebih dahulu, nama saya Maria.
  >Saya lagi kesulitan untuk mencari naskah/skenario drama Natal
  >dengan judul: "Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup". Saya berharap
  >team pepak bisa membantu saya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan
  >terima kasih.
  >Love & GBU,
  >Maria

  Redaksi:
  Situs PEPAK tidak memiliki bahan seperti yang Anda minta, tapi
  mungkin ada rekan-rekan e-BinaAnak yang memiliki naskah seperti yang
  dibutuhkan oleh Sdri. Maria? Jika ada yang memiliki, silakan
  kirimkan e-mail kepada kami di:
  ==>  staf-binaanak(at)sabda.org
  Surat Anda akan kami teruskan kepada Sdri. Maria. Terima kasih.

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

           Doa bukan sekadar alat untuk menenangkan hidupmu,
               tetapi doa juga merupakan nafas hidupmu.
                              - Welni -

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
      http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://www.sabda.org/katalog/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org