Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/8

e-BinaAnak edisi 8 (24-5-2000)

Mengajar Anak Mengenal Kristus

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><

Daftar Isi:                                         Edisi 008 Mei/2000
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL             : Dasar-dasar untuk Mengajar Anak-anak Mengenal
                           Yesus Kristus
 o/ TIPS MENGAJAR       : Mengatasi Anak yang Menganggu di Kelas
 o/ SERBA SERBI         : Humor 
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: 
 Tabita <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
 o/ SALAM DARI REDAKSI  
  
  Selamat berjumpa lagi,

  Ada suatu keprihatian di kalangan gereja-gereja injili yang melihat
  bahwa guru-guru SM sekarang lebih banyak membuat kebaktian anak-anak
  di gereja (SM) menjadi tempat untuk mendidik anak-anak supaya mereka
  menjadi anak yang baik dan bermoral tinggi, pandai, aktif dan
  kreatif seperti yang diharapkan para orang tua yang menitipkan
  anaknya di sana. Bahkan kalau perlu diajarkan berbagai ketrampilan
  lain seperti belajar bahasa Inggris, matematik dll., sehingga tanpa
  sadar Kebaktian SM tidak lagi menjadi tempat anak-anak beribadah.

  Misi Utama SM adalah untuk memberitakan INJIL kepada anak-anak,
  yaitu KABAR BAIK keselamatan dalam Yesus Kristus! Berapa banyak guru
  pernah menolong anak untuk datang kepada Kristus supaya menerima
  keselamatan? Bagaimana caranya mengajar mengenalkan anak pada
  Kristus? Hal-hal apa yang perlu diketahui oleh guru untuk mengajar
  anak tentang keselamatan?

  e-BinaAnak secara khusus akan menyajikan dua edisi berturut-turut
  tentang "Anak-anak Dan Keselamatan". Tujuannya adalah untuk menolong
  guru-guru memberikan perhatian yang lebih serius pada panggilan
  utama SM yaitu memberitakan KABAR BAIK keselamatan jiwa anak-anak
  sehingga guru dapat memprioritaskan pengajarannya pada tujuan
  utama ini.

  Selamat melayani  
  Redaksi!

  "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil
  adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang," (Roma 1:16)
               < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Rom/T_Rom1.htm 1:16 >
***********************************************************************
 o/ ARTIKEL

      DASAR-DASAR UNTUK MENGAJAR ANAK-ANAK MENGENAL YESUS KRISTUS

  Kenyataan bahwa seorang anak dapat menjadi bingung mengenai berita
  keselamatan yang mengherankan dalam Yesus Kristus, cenderung membuat
  seorang guru takut untuk melayani anak-anak. Nampaknya pekerjaan itu
  berbahaya, namun anak-anak dapat memahami arti kematian Kristus bagi
  mereka secara peribadi. Mereka tidak perlu bingung. Anak-anak dapat
  menerima Kristus sebagai Juruselamat bahkan dalam usia muda, dan
  selanjutnya tumbuh di dalam Dia sehingga menjadi orang-orang Kristen
  yang matang. Sering bukan berita keselamatan itu sendiri yang
  membingungkan anak kecil itu. Melainkan caranya berita itu
  disampaikan -- yaitu diutarakan dengan kata-kata, simbolisme dan
  pengalaman-pengalaman yang berada di luar pengalaman dan pengertian
  anak tsb. Apa yang harus dilakukan oleh seseorang yang melayani
  anak-anak untuk menolong mereka mengerti berita keselamatan itu?

  Tidak ada rumusannya -- tidak ada kumpulan pertanyaan untuk diajukan,
  tidak ada ayat tertentu untuk digunakan, tidak ada tata cara yang
  harus diikuti oleh anak itu. Hanya beberapa pokok dasar yang
  harus disadari oleh guru agar supaya ia dapat berhasil menjangkau
  anak-anak untuk Kristus. Inilah beberapa diantaranya:

  1. Guru harus mengetahui dengan jelas apa yang perlu diketahui oleh
     anak agar ia dapat mengerti arti kematian Kristus. Penjelasannya
     harus sederhana, namun lengkap. Pernyataan-pernyataan berikut ini
     dapat dipakai sebagai pedoman:

        Allah mengasihi engkau.
        Engkau telah berbuat dosa.
        Kristus mati untuk menebus engkau dari dosa.
        Engkau harus mengaku kepadaNya bahwa engkau adalah seorang
           berdosa dan memohon agar Ia mengampunimu.
        Maka engkau menjadi anggota keluarga Allah dan memiliki hidup
           kekal.

  2. Guru harus mengetahui ayat-ayat Kitab Suci yang akan menolong anak
     itu untuk mengerti sendiri apa yang diajarkan Alkitab. Ayat-ayat
     ini dapat dijadikan penuntun:
          Yohanes 3:16            Rom. 3:23
          Rom 5:6                 Yoh. 3:36

  3. Guru harus mengulangi kebenaran-kebenaran berita keselamatan ini
     berulang-ulang kepada nak-anak, dengan kadang-kadang memberi
     tekanan pada satu segi, dan kadang-kadang pada segi lainnya dari
     kebernaran besar tentang kasih Allah itu. Hal ini berarti bahwa
     guru perlu menyediakan banyak waktu untuk menerangkannya kepada
     anak-anak, dan bukannya berusaha memasukkan semua kebenaran ke
     dalam satu cerita lalu mendesak anak itu mengambil keputusan
     untuk menerima Kristus.

  4. Guru harus berhati-hati menjelaskan istilah-istilah yang ia pakai.
     Terlalu sering guru menganggap bahwa anak memahami istilah yang
     ia pakai. Anak itu sendiri mungkin menggunakan istilah itu, tanpa
     mengetahui artinya. Kita harus menolong anak tersebut untuk
     mengerti arti dari istilah-istilah seperti dosa, diselamatkan,
     pengampunan, hidup kekal dan percaya. Kadang-kadang penjelasan
     istilah-istilah ini dapat dijalin langsung di dalam pelajaran atau
     cerita Alkitab. Kadang-kadang pertanyaan-pertanyaan dapat diajukan
     untuk mengethui sampai di mana pengertian anak-anak.

  5. Guru harus mengandalkan Roh Kudus. Jika Roh Kudus yang
     menginsafkannya, maka anak itu dapat mengambil keputusan yang tepat
     untuk menerima Kristus. Jika keputusan anak itu diambil karena ia
     diinsafkan oleh manusia dan bukan oleh Roh Kudus, maka keputusan
     itu tidak akan sunguh-sungguh. Tentu saja keputusan semacam ini -
     yang hanya karena desakan -- barangkali merugikan kehidupan anak itu,
     karena kemudian ia bertanya-tanya bagaimana sebenarnya hubungannya
     dengan Tuhan. Ia mungkin tidak akan mengakui kebingungannya karena
     ia tahu orang lain menganggapnya seorang Kristen: tetapi ia hidup
     dalam keresahan dan ketidakpuasan.

  6. Guru harus menerangkan berita keselamatan itu secara sederhana.
     Berita itu tidak boleh tersembunyi di dalam sekumpulan simbolisme.
     Apabila sebuah kata dipakai sebagai pengganti kata yang lain,
     seperti misalnya "jerat" dipakai untuk "dosa", maka berita
     sebenarnya dari Firamn Allah itu tersembunyi. Guru harus menggunakan
     pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu dalam pemilihan cerita
     atau pelajaran untuk anak-anak:
  
        Apakah kata-kata itu mengandung arti sebenarnya?
        Apakah cerita ini bebas dari ide-ide khayalan?
        Berapa banyak dari cerita itu yang benar-benar kebenaran Firman
          Allah?

  7. Guru harus menggunakan Alkitab untuk menyampaikan berita
     keselamatan itu kepada anak-anak. Yang membawa kebenaran tentang
     dosa dan keselamatan adalah Alkitab dan bukan cerita rekaan. Ada
     banyak, yang dinamakan cerita-cerita keselamatan, yang berisi
     ayat Kitas Suci di sana sini. Namun cerita-cerita ini tidak
     seefektif Firman Allah sendiri dalam mengajar anak-anak. Benar,
     bahwa anak-anak mungkin menanggapi cerita-cerita ini dengan
     menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, tetapi juga benar bahwa
     banyak anak kemudian mempertanyakan tanggapan yang sudah mereka
     buat itu.
 
     Cerita Alkitab lebih tepat dan lebih mudah dijelaskan daripada
     cerita-cerita khayalan, simbolis atau rekaan, yang begitu sering
     digunakan. Misalnya, jauh lebih mudah untuk menolong seorang anak
     mengerti tentang kebingungan Nikodemus mendengar perkataan Yesus,
     kamu harus "dilahirkan kembali" (Yohanes 3:3) daripada membantu 
     dia mengerti bagaimana sepotong arang hitam melambangkan dosa.

  8. Guru harus membiarkan anak-anak mengajukan pertanyaan. Di dalam
     sebuah kelas pratama, anak-anak telah mendengar cerita Nuh dan
     bahteranya dalam sebuah pelajaran. Pelajaran berikut adalah tentang
     Yunus dan Ikan yang besar. Waktu memulai pelajaran berikutnya lagi,
     guru berkomentar bahwa Allah telah bertindak keras terhadap orang-
     orang dalam dua pelajaran terakhir. Lalu guru bertanya, "Mengapa
     Allah menghukum orang-orang itu?" Anak-anak menjawab, "Karena dosa."
     Kemudian guru dan anak-anak membahas pertanyaan-pertanyaan seperti:

       Apa itu dosa?
       Dosa macam apa yang dilakukan anak-anak pratama?
       Apa yang dapat kita lakukan tentan dosa kita?
       Apa yang dibuat Allah tentang dosa kita?

     Anak-anak mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti:
       Mengapa orang-orang berbuat dosa?
       Mengapa Allah tidak membunuh Iblis?
       Bagaimana Allah dapat mengampuni dosa-dosa kita?
       Apa yang harus kita katakan ketika kita berdoa?
       Bagaimana saya dapat menjadi orang Kristen?

     Apabila anak-anak diperkenankan bertanya, maka mereka menolong
     guru untuk mengetahui sampai dimana pengertian mereka tentang
     Alkitab. Juga mereka sering kali mengajukan pertanyaan-pertanyaan
     yang memberikan kesempatan luas untuk menerangkan tentang
     keselamatan. Dengan demikian berita itu tidak dipaksakan. Berita
     itu berkembang dengan sendirinya dari suatu pembicaraan dengan
     anak-anak. Setelah pembicaraan khusus seperti di atas, empat orang
     anak datang menemui guru dan bertanya tentang cara menjadi orang
     Kristen. Masing-masing datang secara pribadi. Seorang datang
     beberapa jam setelah pembicaraan itu selesai. Tidak ada paksaan.
     Guru dan anak-anak hanya berbicara tentang apa yang Allah firmankan
     mengenai dosa dan keselamatan, dan Roh Kudus bekerja melalui
     FirmanNya sendiri. Sebagai hasilnya, beberapa anak menerima
     Kristus sebagai Juruselamat mereka.

  9. Guru harus mengajar tentang kesucian Allah maupun keberdosaan
     manusia. Memang benar bahwa kita semua berdosa. Akan tetapi kalau
     hanya hal ini saja yang ditekankan, seorang anak mungkin menjalani
     hidupnya dengan rasa puas bahwa Allah mengampuni dosanya, tanpa
     menyadari bahwa Allah menharapkan agar dia hidup sesuai dengan
     ajaran Alkitab hari demi hari. Anak itu perlu diajar bahwa Allah
     itu suci dan bahwa Allah mengharapkan kepatuhan. Anak memerlukan
     petunjuk mengenai apa yang Allah harapkan, agar supaya ibadahnya
     dan kehidupannya dapat berjalan selaras.

[[Cat. Red: Tulisan di atas adalah kutipan salah satu Bab dari buku
  MENERANGKAN KESELAMATAN KEPADA ANAK-ANAK; oleh Marjorie Soderholm;
  yang diterbitkan Gandum Mas, 1972, halaman 11 - 15.]]

***********************************************************************     
 o/ TIPS MENGAJAR

  Mengatasi Anak yang Menganggu di kelas
  --------------------------------------
  Ada seorang guru yang mendapati betapa peraturan kelas berbeda
  dengan kenyataan yang ada. Dia telah frustasi dengan seorang anak
  laki-laki yang selalu gelisah dan berkemauan keras yang menolak
  duduk di bangkunya dan mendengarkan cerita yang dia sampaikan.
  Dan dia bertanya pada dirinya sendiri, "Apa masalahnya? Bagaimana
  cara mengatasi hal ini? Apakah saya ingin anak itu duduk di bangku?
  Ataukah saya ingin dia mendengarkan cerita saya?" Akhirnya guru ini
  memberikan pilihan kepada anak tersebut untuk duduk di mana saja
  asalkan dia mau mendengarkan ceritanya dengan tenang dan tidak
  mengganggu yang lain di sekitarnya. Guru itu terperanjat, ternyata
  anak itu dengan segera patuh dan mengambil tempat duduk di belakang
  ruangan di atas lantai dan memberikan perhatian penuh pada ceritanya.
  
  Cerita di atas adalah salah satu contoh bagaimana seorang guru harus
  cepat tanggap terhadap situasi anak di kelasnya. Berikut ini adalah
  beberapa saran bagi guru yang menghadapi kesulitan di kelas.
  
  1. Apabila guru mendapati ada anak yang sulit di atur dan selalu
     gelisah di kelas berikan alternatif untuk duduk di lantai atau
     mengubah posisi dengan hati-hati asalkan ia tidak menggangu 
     anak-anak di sekitarnya. Ajarkan dia bertanggung jawab untuk 
     pilihannya. 
  
  2. Apabila seorang guru menginginkan anak mengerti konsep yang
     sedang diajarkan, berikan kesempatan dan sarana pada anak untuk
     menjelaskan kembali apa yang ia tangkap kepada guru atau teman 
     sekelasnya, baik verbal maupun tulisan. Sehingga ia merasa
     mendapat giliran untuk mengekspresikan diri bukan hanya gurunya
     saja. Misalnya dengan menjawab pertanyaan atau meminta respon
     dari mereka di tengah-tengah cerita.

  3. Apabila guru mendapati ada anak yang tidak bisa diam (selalu
     bergerak) sekalipun ia telah duduk di lantai, berikan dia kegiatan
     lain sementara dia mendengarkan anda bercerita. Misalnya dengan
     menggerak-gerakkan kakinya atau tanggannya, memainkan gambar tokoh
     yang sedang diceritakan atau mewarna gambar tokoh yang sedang
     diceritakan (sebaiknya gambar yang kecil sehingga tidak menyita
     seluruh waktu dan perhatiannya).

Selamat mencoba!

(Disadur dari buku: Cara Mereka Belajar Oleh Cythia Ulrich Tobias)
         
***********************************************************************
 o/ SERBA-SERBI
 
 HUMOR : Ayah dan Anak
 ---------------------
 Ayah : Apa yang kamu pelajari di Sekolah Minggu pagi ini?
 Anak : Kami belajar tentang bagaimana Musa secara diam diam 
        memimpin Bangsa Yahudi untuk keluar dari cengkeraman
        bangsa Mesir. Musa memerintahkan ahli bangunan untuk
        membangun jembatan ponton. Setelah semua orang menyeberang,
        Musa mengirimkan bom untuk menghancurkan jembatan dan
        pasukan mesir serta tank-tank mesir yang mengikuti mereka.
 Ayah : Apakah gurumu benar-benar menceritakan hal itu.
 Anak : Tidak, tapi bila aku menceritakan seperti yang diceritakan
        guru sekolah minggu, ayah pasti tidak percaya.          

 Sumber: The Last Of The Good Clean Joke Books

***********************************************************************
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Merlyn
  >apa kabar Admin Bina Anak ????
  >saya mau tanya nih.. kan di milis yang terakhir, dibilang kalo kita
  >bisa minta copy untuk artikel2, tips2, maupun serba-i2 yang dikrim
  >ke milis..Boleh nda saya minta ?? soalnya mau saya bagikan ke teman-
  >teman di Sekolah Minggu.  Maklum masih banyak yuang belum punya imel.
  >Kalo boleh.., bagaimana saya bisa mendapatkannnya ???
  >lewat air-mail mungkin nda ??? -- cut--
  >Sukses selalu buat Bina Anak yaa....

  Redaksi:
  Maaf, kami tidak membagikan cetakan kertas publikasi e-BinaAnak dan
  tidak melayani lewat air-mail. Jadi anda harus print sendiri setiap
  edisi, jika anda ingin membagi-bagikannya ke teman-teman yang nggak
  punya e-mail.  Thanks untuk doanya...

  Dari: GKI Ambarawa
  >Bagaimana saya bisa mendapatkan Edisi 001-006?  Saya mencoba akses
  >ke : http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak namun
  >ternyata menemui "kebingungan" dengan menu yang kurang jelas untuk
  >memilih Edisi yang saya perlukan itu.  Jadi, mohon advisnya.
  >Thank you very very much.

  Redaksi:
  Pada instruksi dibagian bawah (setelah anda akses alamat arsip tsb.)
  anda diminta untuk mengisi dan mengirimkan alamat e-mail anda supaya
  sistem Lyris dapat mengirimkan password yang anda butuhkan untuk
  mengakses informasi yang diinginkan. Silakan anda coba lagi.

************************************************************************
 Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
 Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
 Untuk arsip:  http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
************************************************************************
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org