Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/730 |
|
e-BinaAnak edisi 730 (11-5-2016)
|
|
e-BinaAnak -- #Ayo_PA: Mengajar Anak untuk Memahami Alkitab (I) Edisi 730/Mei/I/2016 Salam kasih, Alkitab adalah firman Allah. Melalui Alkitab, kita dituntun untuk mengenal Allah dan perintah-Nya sehingga kita dapat hidup seturut kehendak-Nya. Hal inilah yang harus diajarkan kepada anak-anak layan kita. Kegiatan apa pun dalam pelayanan anak, baik itu di gereja, di rumah, dalam masyarakat, dan kapan pun waktunya, semuanya harus berdasarkan kebenaran Alkitab. Aktivitas itu penting, mengajarkan tentang cara hidup benar itu juga penting, tetapi yang terpenting di atas semuanya itu apakah melalui setiap kegiatan dan pengajaran anak- anak dituntun untuk memahami firman Tuhan. Bertepatan dengan dicanangkannya gerakan #Ayo_PA dari Yayasan Lembaga SABDA, e-BinaAnak bulan ini juga mengangkat tema tentang "Mengajar Anak untuk Memahami Alkitab". Melalui gerakan #Ayo_PA, kami mendorong para pelayan anak untuk mendidik para digital native yang sedang dilayani untuk memahami dan mencintai firman Tuhan. Melalui gadget, yang adalah bagian hidup dari anak-anak era digital ini, mereka dapat belajar untuk memahami firman Tuhan dengan cara yang menyenangkan. Jika Rekan-Rekan sekalian ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai gerakan #Ayo_PA dan kegiatannya, silakan menghubungi redaksi e-BinaAnak. Kami dengan senang hati akan menjelaskannya kepada Anda. Tuhan Yesus memberkati. Salam #Ayo_PA! Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/> Adalah hal yang istimewa dan menyenangkan ketika kita mendapat kesempatan untuk memahami Alkitab yang adalah firman Tuhan. #Ayo_PA ARTIKEL: MENGAJAR ANAK ANDA UNTUK MEMPELAJARI ALKITAB Sering kali, ketika kita bertanya kepada orangtua Kristen, "Apa kebutuhan utama Anda sebagai orangtua?" jawaban yang paling sering kita dapatkan adalah "Saya ingin menolong dan mengajar anak-anak saya tentang kehidupan Kristen". Kami membahas topik ini dengan Kay Arthur bersama suaminya, Jack, yang mendirikan Precept Ministries pada tahun 1970. Lebih dari dua juta orang telah menyelesaikan studi Alkitab dari Precept Ministries. Dalam kutipan berikut dari wawancara kami, Kay membahas bagaimana orangtua (dan pelayan anak) dapat mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak mereka. - Apa tujuan dari Precept Ministries? Precept Ministries ada untuk membangun umat Allah dalam firman Allah agar kita hidup dengan hormat kepada-Nya. Seluruh tujuan kami adalah untuk mengajar orang bagaimana mempelajari firman Allah untuk diri mereka sendiri. Kami melakukan ini untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Kami telah mengembangkan sejumlah alat bagi orangtua untuk belajar Alkitab, dan kemudian mereka mengajarkan kepada anak-anaknya bagaimana mempelajarinya. - Anda percaya bahwa mengajarkan Alkitab adalah mandat untuk orangtua Kristen, bukan? Ulangan 6 mengatakan bahwa kita harus mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak kita "ketika kita duduk di rumah, dan ketika kita berjalan di jalan, dan ketika kita berbaring, dan ketika kita bangun". Namun, Anda tidak bisa mengajar anak-anak Anda mengenai firman Tuhan jika ada hal-hal yang tidak Anda ketahui dalam firman Tuhan. Kita hidup dalam zaman ketika sebagian besar orang di gereja bahkan tidak memahami firman Allah untuk diri mereka sendiri. - Ketika Anda mengatakan orang di gereja-gereja kita hari ini tidak memahami Alkitab, apa yang Anda maksud? Mereka bisa mengatakan hal-hal dasar tentang Yesus Kristus dan tentang Allah, tetapi mereka benar-benar tidak tahu apa yang firman Tuhan katakan mengenai Allah. Mereka hanya membuka Alkitab dan hanya membaca beberapa ayat. Hanya seperti itu! Kita hidup dalam era di mana kita adalah orang-orang yang tidak memiliki pemahaman teologi yang solid karena kita benar-benar tidak mengenal Allah. Kita tidak dapat mengenal Allah selain memahami firman-Nya. - Coba berikan gambaran kepada kami, bagaimana penerapan Ulangan 6 dapat dilakukan dalam keluarga Kristen sebagai upaya untuk mengajarkan kebenaran firman Tuhan kepada anak-anak kita? Pertama-tama, saya pikir perlu ada waktu bagi keluarga untuk bersama- sama mempelajari dan memahami Alkitab. Anda dapat mempelajarinya dengan cara yang tidak membosankan, yaitu anak tidak pasif duduk, melainkan berinteraksi dengan firman Tuhan dan melihat apa yang dikatakan oleh Allah melalui firman-Nya. - Seberapa sering hal ini harus dilakukan? Idealnya, setiap hari. Jika tidak bisa, usahakan untuk dilakukan seminggu sekali. Namun, saya tidak menyarankan sebulan sekali karena salah satu hal yang harus Anda ajarkan kepada anak-anak Anda adalah manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. Mereka perlu belajar bahwa setiap hari mereka perlu bertemu dengan Allah. Banyak orang tampaknya berpikir mereka perlu memiliki semacam pelatihan profesional untuk benar-benar memahami Alkitab dan kemudian mengajarkannya kepada anak-anak mereka. Namun, Tuhan memberikan tanggung jawab itu kepada orangtua. Cobalah hal ini dengan anak-anak Anda dan lihat apakah efektif atau tidak. Ambil satu kotak pensil warna. Ketika Anda bertemu dengan anak- anak Anda, berikan kertas berisi salinan dari Yohanes 1:1-18. Atau, berikan kepada mereka masing-masing sebuah Alkitab. Katakan kepada mereka untuk membaca ayat-ayat, dan setiap kali mereka melihat kata "Firman", berikan warna kuning pada kata tersebut. Kemudian, ada juga kata "Dia" yang digunakan sebagai kata ganti untuk "Firman". Mintalah anak-anak untuk menandai kata "Dia" dengan warna kuning juga. Kita mungkin berpikir semua yang mereka lakukan adalah mewarnai, tetapi bagi anak-anak hal itu adalah "penemuan". Ketika kita melatih mata kita untuk menyelidiki Alkitab, kita akan mulai melihat apa yang dikatakan dalam teks tersebut. Biasanya, seseorang membaca Alkitab dan berkata, "Saya tidak bisa memahami ayat-ayat ini. Apa artinya?" Lalu, ia akan mencari sebuah tafsiran atau bertanya kepada pendetanya. Jika kita meluangkan waktu untuk mengamati dengan benar ayat-ayat yang sedang kita baca, kita akan belajar banyak dari firman Tuhan tersebut. Jadi, selanjutnya adalah membuat daftar semua hal yang kita pelajari dari Alkitab dan menunjukkan bahwa Firman adalah, tentu saja, Yesus Kristus. Ketika kita mendapatkan pemahaman ini dalam Yohanes 1, kita akan melihat bagaimana pasal ini mengajarkan tentang inkarnasi, bahwa Allah menjadi manusia. Hal ini akan mengajarkan tentang ke-Ilahian Yesus Kristus. - Apa yang Anda lakukan dengan anak yang lebih tua, yang duduk bosan dan sama sekali tidak tertarik untuk melakukan pemahaman Alkitab? Hal ini bukan tentang apakah anak itu suka atau tidak. Masalahnya sekarang adalah bahwa kita tidak mendisiplinkan anak-anak kita untuk beribadah. Mengenai disiplin beribadah, Ayah saya biasa berkata kepada saya, -- saya tidak berbicara tentang mempelajari Alkitab di sini -- "Bahkan, jika kamu membenciku, aku cukup mencintaimu untuk melakukan hal ini untukmu." Adalah tanggung jawab kita untuk mengajar anak-anak, adalah tanggung jawab Allah untuk membawa mereka ke tengah-tengah kita, dan adalah tanggung jawab setiap anak untuk bekerja sama dengan Allah. Menangis dengan keras dalam doa kepada Tuhan bisa jadi ide untuk membuat orang tertarik mengikuti ibadah di gereja atau persekutuan kita. Namun, saya tidak kompromi dengan hal-hal seperti itu. Yang harus dipastikan adalah mereka memahami firman Tuhan! - Apa langkah berikutnya untuk mengajar anak-anak kita mengenai kehidupan Kristen? Hal pertama yang harus kita lakukan adalah memastikan semuanya berdasarkan Alkitab. Mereka perlu melihat semua hal tentang diri mereka sendiri dalam terang firman Tuhan. Anak-anak telah mengatakan kepada saya berulang-ulang bahwa ketika mereka sampai ke sekolah dan perguruan tinggi, guru atau dosen akan "mencincang" mereka jika mereka tidak memahami firman Tuhan. Mereka tidak bisa hidup dari agama orangtuanya. Mereka harus mengetahui kebenaran firman Tuhan untuk diri mereka sendiri. Jika mereka tidak merespons dengan cara yang orangtua inginkan, berdoalah agar Tuhan mengingatkan mereka mengenai firman-Nya. Namun, Dia tidak akan mengingatkan anak-anak kita akan firman-Nya jika kita tidak pernah mengajarkannya kepada mereka. (t/Davida) Diterjemahkan dari: Nama situs: Family Life Alamat URL: http://www.familylife.com/articles/topics/parenting/foundations/spiritual%20development/teaching%20your%20children%20to%20study%20the%20bible.aspx Judul asli artikel: Teaching Your Children to Study the Bible Penulis artikel: Kay Arthur Tanggal akses: 9 Mei 2016 BAHAN MENGAJAR: SOLA SCRIPTURA (HANYA ALKITAB) Bacaan Alkitab: 2 Timotius 3:16-17 Saran penyampaian cerita: "Timmy, ayo saat teduh dahulu sebelum tidur!" "Besok saja, ya, Ma. Pagi-pagi sekali, Timmy bangun dan saat teduh." Saat itu, Timmy sedang asyik membaca komik detektif kesukaannya. Kejadian di atas mirip dengan pengalaman kita, bukan? Sering kali, kita menjadikan Alkitab nomor dua atau bahkan nomor terakhir untuk dibaca. Sikap seperti ini jelas sekali menunjukkan bahwa kita belum mengerti apa arti Alkitab bagi hidup manusia. Paulus mengingatkan Timotius mengenai Alkitab seperti ini: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang di dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2 Timotius 3:16-17). Alkitab adalah satu-satunya buku yang DIWAHYUKAN oleh Allah sendiri. Artinya, Alkitab adalah perkataan Allah sendiri. Inilah yang membuat Alkitab menjadi SUMBER segala hikmat dan bijaksana manusia untuk hidup dengan benar di dunia. Tiba-tiba saja, ayat 2 Timotius 3:16-17 terlintas di dalam pikiran Timmy. Saat itu juga, Timmy sadar kalau Roh Kudus sedang mengingatkan dia untuk meletakkan komiknya dan membaca Alkitab. Timmy menaati peringatan tersebut. Mama tersenyum ketika menengok ke kamar Timmy. Dilihatnya Timmy sudah duduk di meja belajar dan dengan sungguh-sungguh membaca Alkitabnya. Penerapan: Bacalah kembali tulisan Paulus untuk Timotius di atas. Jadi, jika kita ingin memiliki kelakuan yang baik, mengerti kebenaran, mengetahui kesalahan, mendapatkan hikmat bijaksana, dan diperlengkapi untuk menjadi anak Tuhan yang taat, satu-satunya sumber pengajaran kita adalah ALKITAB. Oleh karena itu, ALKITAB harus menjadi buku NOMOR SATU untuk dibaca! Diambil dari: Nama situs: Sekolah Minggu Alamat URL: http://sekolahminggu.com/sola-scriptura-hanya-alkitab/ Penulis artikel: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 11 Mei 2016 Kontak: binaanak(at)sabda.org Redaksi: Davida, Amidya, dan Hossiana Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2016 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |