Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/727 |
|
![]() |
|
e-BinaAnak edisi 727 (16-3-2016)
kepada Anak |
|
e-BinaAnak -- Mengajarkan Makna Paskah yang Sebenarnya kepada Anak Edisi 727/Maret/II/2016 Salam kasih dalam Kristus, Suatu saat, kita perlu menanyakan kepada anak-anak yang kita layani, apakah makna atau arti Paskah bagi mereka? Dari jawaban yang kita peroleh, kita dapat mengevaluasi sejauh mana mereka memahami rentetan peristiwa kematian sampai kebangkitan Tuhan Yesus. Mungkin, kita akan mendapati beberapa anak menjabarkan Paskah sebagai hari yang menyenangkan untuk mencari telur, mengikuti berbagai lomba, rekreasi sekolah minggu, dan aktivitas lain yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Paskah yang sesungguhnya. Jangan lantas putus harapan. Inilah saatnya untuk mengevaluasi apakah memang selama ini sekolah minggu tidak memisahkan kegiatan seperti itu dengan pengajaran Alkitab mengenai kematian maupun kebangkitan Kristus? Apakah sekolah minggu hanya sibuk mempersiapkan berbagai kegiatan kreatif dibanding mempersiapkan pengajaran Alkitab yang harus diterima anak selama masa Paskah? Kiranya sajian dalam edisi ini menolong kita semua untuk melihat bagaimana kita bisa mengajarkan tentang makna Paskah yang sebenarnya. Biarlah ini menjadi pergumulan kita semua untuk membawa anak-anak makin memahami anugerah kasih Allah seturut kebenaran firman Tuhan. Seluruh redaksi e-BinaAnak mengucapkan: "Selamat merayakan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. Kiranya kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan yang telah memberikan anugerah terbesar bagi setiap orang percaya." Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/> TIP: CARA MENGAJARKAN ARTI PASKAH YANG SEBENARNYA KEPADA ANAK 1. Mulailah dengan kelahiran Yesus. Semua anak suka dengan bayi. Banyak dari mereka telah mendengar tentang Bayi Yesus. Jika belum, jelaskan bagaimana kita merayakan Natal karena Bayi yang sangat khusus bernama Yesus. 2. Jelaskan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Jika Anda percaya bahwa Yesus datang ke dunia sebagai Allah, jelaskanlah hal itu. Bicarakan dengan anak tentang tujuan-Nya datang ke bumi, bagaimana Dia ingin lebih dekat dengan orang-orang yang diciptakan Bapa-Nya (dan Dia). 3. Jelaskanlah tentang dosa kepada anak-anak. Katakan kepada mereka bahwa ketika mereka melakukan sesuatu yang salah seperti berbohong, atau menipu, atau mencubit adik mereka, hal itu adalah karena sifat dosa dalam diri mereka. Jelaskan kepada mereka tentang bagaimana manusia bisa berdosa dan upah dosa adalah maut. Katakan kepada anak bahwa sebelum Yesus datang ke dunia, orang tidak bisa hanya meminta Allah untuk mengampuni mereka karena dosa mereka, mereka harus mengorbankan hewan untuk menebus dosa mereka. Nah, Yesus adalah satu- satunya orang yang tidak pernah, tidak pernah berbuat dosa! Oleh karena itu, Dia yang tidak berdosa harus menanggung seluruh dosa umat manusia di kayu salib sebagai korban penebus dosa. Dengan begitu, orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa karena sudah terbebas dari kuasa dosa yang membawa kepada hukuman kekal. 4. Ceritakan kepada anak-anak tentang Yesus yang melihat banyak manusia hidup dalam kesusahan ketika mereka masih dalam kuasa dosa. Yesus mengasihi manusia berdosa. Jelaskan bagaimana ketika Yesus hidup di dunia, Dia menolong banyak orang karena Dia mengasihi orang-orang itu. Ingatkan anak-anak tentang beberapa cerita Alkitab ketika Yesus menyembuhkan orang dan melakukan mukjizat. 5. Jelaskan kepada anak bahwa hukuman dosa adalah maut! Karena Yesus tidak berdosa, Dia ingin mati bagi kita, untuk anak-anak sehingga ketika mereka melakukan sesuatu yang salah, mereka semua harus mencari Tuhan untuk meminta pengampunan. 6. Ceritakanlah tentang suatu hari ketika sekelompok orang menangkap Yesus dan membawa-Nya pergi. Yesus dibawa pergi untuk disalibkan, sampai akhirnya mati di kayu salib. 7. Jangan sampai Anda hanya berhenti pada kematian Kristus. Jelaskan kepada anak-anak bahwa pada hari ketiga, Yesus bangkit dari kubur, Yesus dibangkitkan, lalu Dia naik ke surga. 8. Tegaskan kembali kepada anak bahwa Yesus mengasihi mereka sehingga Dia mau mati bagi mereka. Ketika anak-anak melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan, mereka boleh mencari Tuhan dalam doa dan mohon pengampunan kepada-Nya. (t/Davida) Diterjemahkan dan disunting dari: Nama situs: wikiHow Alamat URL: http://www.wikihow.com/Teach-Children-the-Real-Meaning-of-Easter-%28Christian%29 Judul asli artikel: How to Teach Children the Real Meaning of Easter (Christian) Penulis artikel: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 15 Maret 2016 BAHAN MENGAJAR: PANDUAN MENCERITAKAN TENTANG PASKAH KEPADA ANAK PRASEKOLAH Paskah adalah hari raya yang paling kudus dan penting untuk dirayakan oleh orang Kristen setiap tahun. Paskah menawarkan kesempatan untuk merefleksikan penggenapan Allah dari perjanjian-Nya melalui kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Namun, untuk anak- anak prasekolah, hal ini dapat membingungkan karena mereka dihadapkan dengan tradisi Paskah turun-temurun dan cerita Paskah dari kebenaran Alkitab. Kelinci dan berburu telur adalah hal yang menyenangkan ketika Paskah tiba. Namun, kegiatan seperti ini harus tetap terpisah dari ajaran Alkitab dan kisah kematian maupun kebangkitan Kristus. Berikut adalah panduan mengajar dilengkapi dengan bahan mengajar yang dapat membantu anak-anak prasekolah fokus pada kebenaran Alkitab selama Paskah. 1. Ketahui tingkat pemahaman masing-masing anak. Sangat penting untuk menyajikan konsep dan cerita yang dapat dipahami oleh anak-anak. Setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda sesuai dengan rencana Allah bagi hidupnya. Guru harus menghadirkan konsep dan cerita yang dapat dipahami oleh anak-anak. Sebuah grafik dari konsep- konsep ini dapat ditemukan dalam pengajaran anak-anak prasekolah di URL berikut ini: http://www.lifeway.com/Product/teaching-preschoolers-first-steps-toward-faith-revised-P005283656 Konsep kasih Yesus bagi manusia adalah dasar untuk cerita Paskah. Cerita ini membantu mempersiapkan anak untuk memahami anugerah dari Yesus melalui kematian dan kebangkitan-Nya ketika anak-anak beranjak lebih besar nanti. Kisah kematian Yesus di kayu salib dan kebangkitan- Nya menjadi konsep ajaran dasar berikutnya yang membangun pemahaman tentang cinta Yesus untuk semua orang. 2. Bahan mengajar: Yesus hidup. Sajikanlah kisah berikut ini dengan cara yang dapat menumbuhkan kepercayaan anak dan pemahaman faktual. Bahan Alkitab: Markus 16:1-8; Yohanes 20:1-18 Pagi-pagi, Maria Magdalena dan dua perempuan lainnya berjalan ke pinggir kota. Mereka sangat sedih karena Yesus telah mati di kayu salib. Mereka pergi ke tempat Dia telah dikuburkan. Ketika mereka berjalan, mereka berbicara satu sama lain. "Siapa yang akan menggulingkan batu berat dari pintu kubur?" salah satu wanita bertanya. "Kami tidak cukup kuat untuk bergerak seperti sebuah batu besar." Ketika para wanita tiba di makam, batu berat besar sudah terguling dari pintu. Mereka melihat ke dalam, tetapi Yesus tidak di dalam kubur. Para wanita takut! Seorang pria muda berpakaian jubah putih berkata, "Jangan takut, Yesus tidak ada di sini. Pergi dan beritahukanlah kepada murid-murid Yesus bahwa Ia hidup!" Maria dan wanita lain berlari dari kubur. Maria menemukan dua murid Yesus, Petrus dan Yohanes. Maria berkata, "Petrus dan Yohanes, Yesus tidak ada dalam kubur-Nya. Saya tidak tahu ke mana mereka membawa- Nya!!" Petrus dan Yohanes hampir tak percaya dengan perkataan Maria. Mereka bergegas kembali ke makam dengan Maria. Mereka ada di dalam kubur, tetapi mereka tidak melihat Yesus! Yesus tidak ada di sana. Petrus dan Yohanes pergi ke rumah. Namun, Maria tinggal di situ dan menangis. "Kenapa kamu menangis?" ia mendengar Seseorang bertanya. Maria tidak tahu bahwa yang berbicara dengannya adalah Yesus. Dia menyebut namanya, "Maria!" kata Yesus. Kemudian, Maria tahu bahwa orang itu adalah Yesus! Yesus berdiri di sana, cukup dekat untuk disentuhnya. Yesus mengatakan kepada Maria untuk pergi memberi tahu murid-murid-Nya bahwa ia telah melihat Yesus. Maria bergegas untuk memberi tahu murid- murid Yesus bahwa ia telah melihat Yesus dan bahwa Yesus hidup! 3. Bagaimana menceritakan kisah Paskah? Menceritakan kisah Paskah kepada anak-anak dapat menolong pelayan anak/orangtua dalam mempersiapkan anak-anak prasekolah menuju ke pengajaran yang lebih mendalam dari salib dan kebangkitan. Cerita ini menjadi langkah awal dalam proses yang akan mengarahkan anak ke titik transformasi spiritual di kemudian hari. Dengan meletakkan dasar ini, guru dan orangtua menjadi mitra Roh Kudus yang mempersiapkan dan memanggil anak-anak untuk menerima Kristus sebagai Juru Selamat. a. Ceritakan kisah Paskah dengan cara yang tidak menimbulkan ketakutan. Hindari menekankan dengan berlebihan tentang kebrutalan dalam kisah kematian Yesus. b. Gunakan cerita yang telah dijelaskan dalam butir dua. Atau, bacalah bagian Alkitab sebagai penggambaran realistis dari kematian dan kebangkitan Yesus. Anak-anak perlu tahu bahwa kematian Yesus bukanlah akhir dari cerita. Dia bangkit dari kematian dan hidup. Fokusnya adalah untuk menawarkan harapan kepada anak-anak agar mereka tidak putus asa. c. Berbicaralah kepada anak dalam nada yang hangat dan menenangkan. d. Hindari menggunakan alat peraga atau gambar yang dapat mengalihkan perhatian dari cerita, atau mencampurkan tradisi sekuler dengan cerita Kudus ini. Pesan dari cerita Paskah harus berdiri sendiri sesuai kebenaran Alkitab. e. Jelaskan penggunaan istilah atau kata-kata yang sulit. Anak-anak prasekolah mungkin memiliki pertanyaan tentang kata-kata yang mereka dengar. Gunakan panduan sederhana ini. - Malaikat: Utusan dari Allah. - Salib: Kayu di mana Yesus dipakukan tangan dan kakinya, dan tempat Yesus mati. - Murid: Seseorang yang mengikuti dan belajar dari Yesus. - Juru Selamat: Seseorang yang menyelamatkan orang-orang dari bahaya. Nama "Yesus" berarti Juru Selamat. - Kuburan: Tempat untuk menguburkan orang yang mati. Pada masa Yesus, biasanya berbentuk sebuah gua dengan pintu batu besar. Rumah adalah tempat terbaik untuk mengajarkan Alkitab karena kebenaran dapat dijelaskan dan diperkuat lebih sering dari waktu ke waktu. Orangtua dapat memilih untuk menceritakan kisah Paskah sebelumnya untuk anak-anak prasekolah karena orangtualah yang mengetahui tingkat pemahaman anak-anak mereka. Dengan dukungan dan bimbingan dari mentor seperti guru sekolah minggu, orangtua dapat sangat efektif meletakkan dasar untuk transformasi spiritual dalam hidup anak. (t/Davida) Diterjemahkan dan disunting dari: Nama situs: LifeWay Alamat URL: http://www.lifeway.com/Article/teaching-preschoolers-about-easter Judul asli artikel: Teaching Preschoolers about Easter Penulis artikel: Thomas Sanders Tanggal akses: 15 Maret 2016 STOP PRESS: IKUTILAH! KELAS DISKUSI DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) PERIODE MEI/JUNI 2016 Apakah Anda rindu memelajari pokok-pokok penting seputar iman Kristen bersama rekan-rekan seiman dari berbagai penjuru melalui dunia maya? Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) < http://ylsa.org > mengundang Anda untuk bergabung di kelas diskusi Dasar-Dasar Iman Kristen Mei/Juni 2016 yang diselenggarakan oleh Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam (PESTA) < http://pesta.org >. Dalam kelas ini setiap peserta akan belajar bersama secara khusus tentang penciptaan manusia, kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, dan hidup baru dalam Kristus. Pelajaran-pelajaran ini sangat berguna, baik orang Kristen lama maupun baru, untuk memiliki dasar-dasar iman kepercayaan yang teguh sesuai dengan kebenaran Alkitab. Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan juga facebook. Pendaftaran dibuka mulai hari ini dan segera hubungi Admin PESTA di
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |