Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/718 |
|
e-BinaAnak edisi 718 (11-11-2015)
|
|
e-BinaAnak -- Tokoh Alkitab: Debora (I) Edisi 718/November/I/2015 Salam sukacita, Dalam rangka menyambut hari Pahlawan, pada bulan November 2015 ini, e-BinaAnak mengangkat topik "Tokoh Alkitab: Debora". Melalui edisi ini, pelayan anak diajak untuk mengajarkan kepada anak tentang bagaimana Allah ingin umat-Nya hidup kudus sesuai dengan perintah-Nya, dampak- dampak merugikan akibat kemerosotan rohani, dan pembebasan oleh Allah untuk umat Israel melalui orang-orang yang taat kepada-Nya. Sebelum mengajarkan tentang Debora kepada anak-anak, kita perlu menggali terlebih dahulu mengapa muncul pahlawan wanita ini di tengah- tengah umat Israel. Hal itu berarti, kita perlu mengetahui konteks yang lebih luas dari kisah Debora, yaitu kitab Hakim-Hakim. Bahan- bahan dalam edisi ini dapat digunakan untuk persiapan guru sekolah minggu yang akan mengajar tentang tokoh-tokoh pahlawan Allah dalam kitab Hakim-Hakim, salah satunya, Debora. Kiranya menjadi berkat. Selamat hari Pahlawan! Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/> ARTIKEL: DEBORA DALAM LATAR BELAKANG KITAB HAKIM-HAKIM Pendahuluan Kitab Hakim-Hakim Penulis: Tidak Diketahui Tema: Kemurtadan dan Pembebasan Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 1050 -- 1000 sM Latar Belakang: Kitab Hakim-Hakim menjadi mata rantai utama sejarah di antara zaman Yosua dengan zaman raja-raja Israel. Periode para hakim mulai dari sekitar tahun 1375 sampai 1050 sM ketika Israel masih merupakan perserikatan suku-suku. Kitab ini memperoleh namanya dari berbagai tokoh yang secara berkala dibangkitkan Allah untuk memimpin dan membebaskan orang Israel setelah mereka mundur dan ditindas oleh bangsa-bangsa tetangga. Para hakim (berjumlah 13 dalam kitab ini) datang dari berbagai suku dan berfungsi sebagai panglima perang dan pemimpin masyarakat; banyak yang pengaruhnya terbatas pada sukunya sendiri, sedangkan beberapa orang memimpin seluruh bangsa Israel. Penulis kitab ini tidak jelas. Kitab ini sendiri menunjukkan kerangka waktu berikut mengenai saat penulisannya: 1. penulisannya terjadi setelah tabut perjanjian dipindahkan dari Silo pada masa Eli dan Samuel (Hak. 18:31; Hak. 20:27; bd. 1 Sam. 4:3-11); 2. penulis yang sering menyebut masa hakim-hakim sebagai "zaman itu tidak ada raja" (Hak. 17:6; Hak. 18:1; Hak. 19:1; Hak. 21:25) memberi kesan bahwa kerajaan Israel sudah berdiri ketika kitab ini ditulis, 3. Yerusalem belum direbut dari suku Yebus (Hak. 1:21; bd. 2 Sam. 5:7). Ketiga petunjuk ini menunjukkan bahwa kitab ini diselesaikan sesaat sesudah Raja Saul naik takhta (sekitar 1050 sM), tetapi sebelum Raja Daud menaklukkan Yerusalem (sekitar 1000 sM). Talmud Yahudi mengaitkan asal usul kitab ini dengan Samuel. Yang pasti ialah kitab ini mencatat dan menilai masa para hakim dari segi perjanjian (mis. Hak. 2:1-5). Musa sudah menubuatkan bahwa penindasan oleh bangsa-bangsa asing akan menimpa bangsa Israel sebagai salah satu kutukan Allah jikalau mereka menyimpang dari perjanjian (Ul. 28:25,33,48). Kitab Hakim-Hakim menggarisbawahi kenyataan nubuat tersebut dalam sejarah. Garis Besar Hakim-Hakim I. Ketidaktaatan dan Kemurtadan Israel Diperkenalkan (Hak. 1:1-3:6) A. Israel Gagal Membersihkan Kanaan (Hak. 1:1-2:5) B. Israel Mengalami Kemerosotan (Hak. 2:6-3:6) II. Sejarah Penindasan Israel dan Pembebasan oleh Hakim-Hakim (Hak. 3:7-6:31) A. Penindasan Aram-Mesopotamia/Pembebasan oleh Otniel (Hak. 3:7-11) B. Penindasan oleh Moab/Pembebasan oleh Ehud (Hak. 3:12-30) C. Penindasan oleh Filistin/Pembebasan oleh Samgar (Hak. 3:31) D. Penindasan oleh Kanaan/Pembebasan oleh Debora-Barak (Hak. 4:1-5:31) E. Penindasan oleh Midian/Pembebasan oleh Gideon (Hak. 6:1-8:35) F. Masa-Masa Sulit di Bawah Abimelekh, Tola, dan Yair (Hak. 9:1-10:5) G. Penindasan oleh Amon/Pembebasan oleh Yefta (Hak. 10:6-12:7) H. Hakim-Hakim Kecil: Ebzan, Elon, dan Abdon (Hak. 12:8-15) I. Penindasan oleh Filistin/Kehidupan Simson (Hak. 13:1-16:31) 1. Kelahiran dan Panggilan Simson (Hak. 13:1-25) 2. Pernikahan Simson dengan Orang Tidak Beriman (Hak. 14:1-20) 3. Perbuatan-Perbuatan Gagah Simson (Hak. 15:1-20) 4. Kejatuhan dan Pemulihan Simson (Hak. 16:1-31) III. Berbagai Ilustrasi Kekacauan Rohani, Moral, dan Sosial di Israel (Hak. 17:1-21:25) A. Penyembahan Berhala (Hak. 17:1-18:31) 1. Contoh Penyembahan Berhala Pribadi (Hak. 17:1-13) 2. Contoh Penyembahan Berhala Kesukuan (Hak. 18:1-31) B. Kebejatan (Hak. 19:1-30) 1. Contoh Kebejatan Pribadi (Hak. 19:1-9) 2. Contoh Kebejatan Kesukuan (Hak. 19:10-30) C. Sengketa Antara Suku (Hak. 20:1-21:25) Tujuan dan Survei Hakim-Hakim Tujuan: Dari segi sejarah, Hakim-Hakim memberikan catatan utama sejarah Israel di tanah perjanjian sejak kematian Yosua hingga masa Samuel. Dari segi teologi, kitab ini mengungkapkan kemerosotan rohani dan moral dari suku-suku Israel setelah menetap di negeri itu, serta menunjukkan dengan jelas dampak-dampak yang merugikan yang senantiasa terjadi apabila Israel melupakan perjanjian mereka dengan Allah dan mulai mengikuti berhala dan kebejatan. Survei: Hakim-Hakim terbagi atas tiga bagian utama. 1. Bagian pertama (Hak. 1:1-3:6) mencatat kegagalan Israel untuk menyelesaikan sepenuhnya penaklukan negeri itu dan kemerosotan mereka setelah kematian Yosua. 2. Bagian kedua (Hak. 3:7-16:31) merupakan bagian utama kitab ini. Bagian ini mencatat enam contoh dari pengalaman Israel yang terulang pada masa hakim-hakim yang mencakup siklus kemurtadan, penindasan oleh bangsa asing, perbudakan, berseru kepada Allah di tengah kesusahan, dan pembebasan oleh Allah melalui para pemimpin yang diurapi Roh-Nya. Di antara ke-13 hakim itu (semua tercakup dalam bagian kitab ini), yang paling dikenal adalah Debora dan Barak (sebagai suatu regu), Gideon, Yefta, dan Simson (bd. Ibr 11:32). 3. Bagian ketiga (Hak. 17:1-21:25) menutup dengan kisah-kisah yang hidup dari zaman hakim-hakim yang menggambarkan betapa dalamnya kerusakan moral dan sosial yang diakibatkan kemurtadan rohani Israel. Kitab ini mengingatkan kita bahwa satu-satunya pelajaran yang kita tarik dari sejarah ialah bahwa kita tidak belajar dari sejarah. Tentang Debora [Ensiklopedia] Debora adalah seorang nabiah seperti tertera dalam daftar para hakim Israel. Menurut Hak. 4:4, markas besarnya terdapat di bawah "pohon kurma Debora" antara Rama dan Betel. Orang Israel dari berbagai suku, yang ingin perkaranya diselesaikan, datang ke sana untuk meminta nasihat dan pertimbangan. Perkara itu bisa saja berupa perkara yang terlalu sukar untuk ditangani oleh hakim setempat atau perkara-perkara yang menyangkut antarsuku. Jadi, Debora merupakan hakim dalam arti biasa, yang bukan militer. Boleh jadi, karena kemasyhurannya dalam kehakiman dan karunia rohani, orang Israel datang mencari perlindungan padanya ketika mereka ditindas oleh Sisera. Dia memerintahkan Barak supaya maju berperang sebagai panglima tertinggi Israel melawan Sisera. Debora setuju maju menyertai Barak karena desakannya; hasilnya, Sisera kalah mutlak dalam pertempuran di Kison (Hak. 4:15, 5:19). Debora disebut (Hak. 4:4) istri Lapidot (harfiah, "suluh") dan di Israel dia dijuluki "ibu di Israel" (Hak. 5:7). Pernah dikemukakan bahwa ungkapan terakhir ini berarti "kota induk di Israel" (2 Sam. 20:19), yang maksudnya adalah desa Dobrat (Yos. 21:28; 1 Taw. 6:72), yaitu kota modern Deburiyeh di kaki Gunung Tabor sebelah barat. Namun, dalam cerita atau syair itu tak ada suatu hal yang membuat masuk akal memberikan kebesaran seperti itu kepada desa yang tak terkenal seperti Dobrat itu. Nyanyian Debora (Hak. 5:2-31a) telah ada sejak abad 1 sM, dan bahasanya belum pernah dimodernisasikan. Dengan demikian, nyanyian itu merupakan salah satu bagian PL yang paling tua. Juga jelas bahwa nyanyian tersebut dikarang pada esok harinya dari hari kemenangan yang diperingati dalam nyanyian itu. Peristiwa itu menjadi sumber keterangan yang penting mengenai hubungan antarsuku di Israel pada waktu itu. Nyanyian Debora terdiri dari delapan bagian: 1. pembimbing untuk pujian (Hak. 5:2-3); 2. memanggil nama Yahweh (Hak. 5:4-5); 3. kesunyisepian pada zaman penindasan (Hak. 5:6-8); 4. panggilan kepada suku-suku supaya berkumpul (Hak. 5:9-18); 5. pertempuran di Kison (Hak. 5:19-23); 6. kematian Sisera (Hak. 5:24-27); 7. ibu Sisera menanti-nantikan anaknya kembali (Hak. 5:28-30); dan 8. kata penutup (Hak. 5:31a). Kita lebih dapat mengerti dari nyanyian ini ketimbang dari cerita biasa dalam pasal 4 tentang apa sebenarnya yang menimbulkan kekalahan Sisera, yaitu curahan hujan yang dahsyat, yang membuat Sungai Kison meluap dan menyapu bersih pasukan kereta perang Kanaan (Hak. 5:21). Hal itu menjadikannya tak berkutik menghadapi tentara Barak. Keterangan yang bersemangat dan menggugah hati tentang ibu Sisera (Hak. 5:28) dirasakan orang sebagai mengukuhkan pendapat, bahwa penulis nyanyian ini adalah seorang wanita; nyanyian ini mengungkapkan tentang hati yang seperasaan, tetapi pasti bukan perasaan kasih sayang. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Alkitab SABDA Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/article.php?book=Hak&id=7 Penulis artikel: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 9 November 2015 BAHAN MENGAJAR: DEBORA DAN BARAK Dalam pelajaran ini, siswa akan belajar bahwa Allah menggunakan manusia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Ayat Alkitab: Hakim 4-5 Judul: Debora dan Barak Umur: Usia 9 -- 11 tahun Waktu: 60 menit Persiapan: Alkitab, peta tanah Kanaan, halaman aktivitas, pena/pensil. Tujuan: Siswa akan belajar bahwa Allah menggunakan manusia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Kegiatan: Anda dapat menggunakan halaman kegiatan dalam URL: < http://www.calvarycurriculum.com/pdf/childrenscurriculum/OLD/CURR061.PDF > sebagai kegiatan bagi siswa sambil menunggu kelas dimulai. Ayat hafalan: Hak. 2:18 Penyampaian cerita: a. Bukalah dengan doa. b. Pengantar: Apa tujuan atau tujuan dari rencana Allah? Tujuan Allah adalah menyatakan kemuliaan-Nya. Dalam kehidupan umat-Nya, Allah bekerja menurut rencana-Nya untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Apa artinya "untuk menyatakan kemuliaan-Nya"? Untuk menyatakan kemuliaan-Nya adalah untuk mengungkapkan kebesaran dan kekuasaan-Nya. Allah adalah pencipta segala sesuatu. Dialah Allah yang benar dan memiliki kewenangan untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki. Dalam pelajaran Alkitab hari ini, kita akan melihat bagaimana Allah menggunakan manusia untuk menyatakan kemuliaan-Nya. c. Pelajaran Alkitab: Debora dan Barak Mari kita simak hal-hal dasar yang ada dalam kitab Hakim-Hakim. Bukalah Alkitabmu dalam Hak. 4:1-3: - Hak. 4:1, "... orang Israel melakukan pula apa yang JAHAT di mata Tuhan." - Hak. 4:2, "... Tuhan MENYERAHKAN mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, ...." - Hak. 4:3, "... orang Israel BERSERU kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras." (Gunakan peta menunjukkan permukiman Israel sebelumnya dan tunjukkan area yang disebutkan dalam bagian Alkitab.) Tidak peduli seberapa gelapnya dunia terlihat karena dosa manusia, tetapi Tuhan masih bisa menunjukkan kemuliaan-Nya di saat yang paling gelap dan sulit. Allah telah memberikan janji-janji-Nya kepada Israel. Melalui umat- Nya, Juru Selamat akan lahir. Umat Allah terus-menerus berbuat dosa dan meninggalkan Allah untuk menjadi hamba dosa. Namun, tidak ada yang bisa menghentikan rencana Allah. Melalui kejahatan dan pemberontakan umat-Nya, Ia mampu mengungkapkan kemuliaan-Nya. Selama 20 tahun, Allah membangkitkan hakim lain. Mari kita belajar tentang hakim ini dengan membaca Hak. 4:4-5. Siapakah dia? (Debora). Apa yang kita pelajari tentang dia? (Dia adalah seorang nabiah dan orang-orang yang memiliki masalah/perselisihan datang kepadanya untuk meminta pertimbangan/keputusan). Sebuah nabiah adalah wanita yang menerima pesan Allah bagi umat-Nya dan dia membagikan pesan Allah itu. (Hak. 4:6-7) Debora mengirimkan pesan untuk seorang pria bernama Barak yang tinggal di Kedesh (tampilkan peta). Ketika Barak tiba, Debora memberinya pesan Tuhan. Mari kita membaca pesan di bagian terakhir dari Hak. 4:6-7. Bacalah Hak. 4:8. Ayat ini menyiratkan bahwa Barak terlalu takut untuk melakukan perintah Tuhan. Namun, dalam Ibrani 11 namanya muncul sebagai orang yang memiliki iman (Ibr. 11:32). Dia percaya Tuhan bisa melakukan seperti yang dikatakan Debora, tetapi iman Barak mungkin memerlukan kehadiran Debora karena Debora adalah alat Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya. Terkadang dalam hidup ini, kita memerlukan orang-orang yang imannya lebih kuat dari kita untuk menolong ketika kita berada dalam kesulitan. Seiring pertumbuhan iman kita, kita dapat melangkah keluar dalam iman dan sepenuhnya percaya kepada Tuhan sehingga kita tidak perlu seseorang pergi bersama kita untuk melakukan perintah Tuhan. (Hak. 4:9-13) Debora setuju untuk pergi, tetapi karena Barak terlalu takut untuk pergi tanpa Debora, maka seorang wanita akan menerima kehormatan untuk membunuh Sisera. Ketika Sisera mendengar berita bahwa Barak dan tentaranya berangkat ke Gunung Tabor, dia mengumpulkan pasukannya dan pergi ke Sungai Kison. Dalam Hak. 4:14: Siapakah Dia, yang dikatakan Debora kepada Barak, yang telah menyerahkan Sisera kepadanya dan maju di depan Barak? Siapakah yang telah mengacaukan tentara Sisera? (TUHAN). Dalam ayat 16, berapa banyak tentara selamat? (Tidak ada). (Hak. 4:17-23) Semua tentara Sisera telah dikalahkan, tetapi Sisera berhasil lari. Dia berlari ke kemah seorang perempuan bernama Yael. Ketika Yael melihat Sisera, dia mengatakan agar Sisera tidak takut sehingga Sisera masuk ke tendanya. Yael menyembunyikan Sisera dan memberinya susu. Sisera meminta Yael untuk berdiri di depan pintu tendanya. Jika ada yang bertanya apakah Sisera ada di sini, Yael harus berkata, "Tidak." Sisera pun tertidur dan dia pikir sudah aman. Lalu, Yael mengambil patok kemah dan mengakhiri hidup Sisera yang sedang tidur. Ketika Barak datang, Yael mengatakan bahwa ia melihat pria yang dicari Barak. Barak melihat ke dalam tenda dan menemukan Sisera sudah tewas. Yael adalah wanita yang dinubuatkan Debora akan dipakai Tuhan untuk membunuh Sisera karena Barak takut. Dalam Hak. 5, Debora dan Barak menyanyikan sebuah lagu untuk memuji Allah. Dalam bab sebelumnya, kita melihat bagaimana Tuhan menggunakan Debora, Barak, dan Yael untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan untuk membebaskan bangsa Israel dari musuh-musuh mereka. Namun, dalam Hak. 5:15-23, kita dapat melihat ada pula orang-orang Israel yang tidak mau dipakai Allah. Akibatnya, hukuman Allah jatuh atas mereka. Hari ini, umat Allah bisa memilih untuk percaya dan taat kepada-Nya; atau memilih untuk menolak-Nya. Setiap orang punya pilihan ketika mereka diperkenalkan kepada Yesus. Mereka dapat percaya bahwa Dia mati di kayu salib untuk menebus mereka. Dia dikuburkan dan bangkit dari kubur sehingga dapat membebaskan kita dari ikatan perbudakan dosa dan menerima hidup yang kekal. Mereka dapat memilih untuk tidak percaya, tetap diperhamba oleh dosa, dan menghadapi hukuman atas dosa-dosa mereka. Jika kita adalah orang percaya, Allah telah menciptakan kita untuk melakukan pekerjaan baik dari-Nya (Ef. 2:10). Kita dapat memilih mengizinkan Allah menyatakan kemuliaan-Nya melalui kita atau menolaknya. Kita tidak akan kehilangan keselamatan, tetapi kita akan kehilangan upah ketika kita berhadapan dengan Yesus. Setelah mempelajari ayat-ayat firman Tuhan ini, apakah kita mau mengizinkan Allah menyatakan kemuliaan-Nya melalui hidup kita? Jika ya, apa yang sudah kita kerjakan tiap hari agar kita dapat dipakai oleh-Nya? Mungkin kita tidak bersedia dipakai oleh Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya? Mari kita menggunakan beberapa menit untuk berdoa kepada Allah dan meminta Dia menguji hati kita, maukah kita dipakai oleh-Nya? Tutup dalam doa. Pertanyaan Penutup: 1. Apa karakter Allah yang kita lihat di pasal-pasal ini? 2. Bagaimana anak-anak seusiamu dapat dipakai oleh Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya? 3. Siapa tokoh favoritmu dalam pelajaran hari ini dan mengapa? 4. Apa saja alasan orang tidak mau melayani Tuhan? 5. Bagaimana kita melayani Tuhan? (t/Davida) Diterjemahkan dari: Nama situs: Ministry to Children Alamat URL: http://ministry-to-children.com/bible-lesson-deborah-and-barak-judges-4-5/ Judul asli artikel: Deboran and Barak Penulis artikel: Kelly Handerson Tanggal akses: 9 November 2015 Kontak: binaanak(at)sabda.org Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |