Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/717 |
|
e-BinaAnak edisi 717 (21-10-2015)
|
|
e-BinaAnak -- Kesaksian ASM: Buah Pertumbuhan Rohani (II) Edisi 717/Oktober/II/2015 Salam sukacita, Tidak semua anak berani untuk membagikan iman mereka kepada orang lain. Sebagai pelayan anak dan orangtua, kita harus menolong mereka untuk memiliki dasar atau prinsip yang benar sesuai firman Tuhan untuk mengatasi ketidakberanian ini. Dalam e-BinaAnak kali ini, kita akan belajar bersama bagaimana mendorong anak-anak untuk membagikan iman mereka dan bagaimana menerapkannya dalam aktivitas. Tentu saja hal ini akan melibatkan keaktifan kita, baik sebagai pelayan anak maupun orangtua, untuk memberi teladan, mendorong, dan menolong mereka untuk berani bersaksi. Selamat membaca sajian e-BinaAnak edisi 717. Tuhan Yesus memberkati. Staf Redaksi e-BinaAnak, Santi T. < http://pepak.sabda.org/> Jadilah teladan bagi anak-anak, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun iman! (Tilestian) TIP: BAGAIMANA MENDORONG ANAK-ANAK UNTUK MEMBAGIKAN IMAN MEREKA? Bagaimana Mendorong Anak-Anak untuk Membagikan Iman Mereka? Mendorong anak-anak untuk membagikan iman mereka kepada orang lain adalah penting, tetapi kadang-kadang hal itu dilupakan. Laju kehidupan dapat berlalu lebih cepat daripada yang kita maksudkan, dan meskipun kita berniat untuk mengundang orang lain ke gereja atau untuk membagikan iman kita di dalam Tuhan, sangat mudah untuk jatuh di dalam rutinitas gereja yang normal atau teralihkan dan terganggu dari tujuan semula. Berikut ini adalah tujuh cara agar Anda dapat mendorong anak-anak untuk berbagi iman mereka. 1. Jadilah teladan. Anak-anak secara alamiah akan meniru orangtua mereka. Jika sebagai orangtua, saya memilih untuk membagikan iman saya, anak-anak saya akan melihat teladan itu. 2. Mencari kesempatan untuk bercerita. Menyadari orang-orang yang ada dalam kehidupan Anda setiap hari dan yang tidak mengenal Kristus sangatlah penting. Latihlah diri Anda untuk berpikir, "Apakah orang ini mengenal Yesus?" adalah cara yang baik untuk memulai kebiasaan rohani yang sehat dalam menceritakan Tuhan dan kepercayaan kita kepada-Nya. 3. Gunakan berbagai alat untuk menceritakan iman Anda kapan pun Anda bisa. Menyimpan kartu atau kertas undangan dari gereja Anda atau alat pelayanan yang mudah dipakai adalah contoh yang sangat bagus untuk mendorong anak-anak Anda. Meminta anak-anak Anda kalau-kalau mereka ingin memberi sebuah kartu kepada seorang teman atau orangtua teman adalah cara mudah untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbagi. 4. Diskusikan sifat dan secara spesifik tentang Tuhan sebagai pencipta dunia, pencipta manusia, dan kebutuhan kita akan Dia. Anak-anak senang melihat Tuhan di alam dan mereka secara mudah mengingat apa yang mereka pelajari. Berbagi temuan mereka dengan orang lain merupakan hasil yang indah dari mempelajari tentang Allah untuk diri mereka sendiri. Alam dapat menjadi alat yang mengagumkan untuk menolong anak-anak berbagi iman mereka. Sebagai cara untuk melakukan petualangan selanjutnya, periksalah luar ruangan dengan menggunakan ayat Alkitab perburuan. 5. Bacalah buku-buku yang akan membangun keberanian anak-anak Anda untuk berbagi iman mereka. Sebuah sumber yang bagus yang muncul dalam pikiran untuk jenis dorongan semacam ini adalah "A Friend Planting Seeds Is a Friend Indeed" (Teman dalam Menabur adalah Teman Sejati - Red). Atau, untuk anak praremaja dan remaja, "You Were Made To Make a Difference" (Engkau Diciptakan untuk Membuat Perbedaan - Red). Buku-buku yang mengagumkan itu berisi seputar perubahan hati, perubahan hidup, dan karena itu mengubah masyarakat. 6. Gunakan pakaian atau pengingat visual lainnya. Gunakan kaos yang bertuliskan ayat-ayat Alkitab atau tulisan dengan prinsip pengajaran Kristen. Hal ini dapat menjadi batu loncatan bagi anak untuk berbagi tentang iman mereka. Ayat-ayat Alkitab atau tulisan-tulisan pada pakaian dapat menjadi saksi bagi Kristus dalam kehidupan sehari-hari. 7. Biarkan mereka berlatih membagikan iman mereka dengan orang-orang yang mengasihi mereka. Kadang-kadang, kakek dan nenek adalah calon yang ideal untuk mendengar apa yang akan dikatakan oleh anak-anak tentang Yesus. (t/Santi T.) Diambil dan diterjemahkan dari: Nama situs: FaithGateway Alamat URL: http://www.faithgateway.com/encourage-children-share-faith/#.VhNST4aETRF Judul asli artikel: How to Encourage Children to Share Their Faith Penulis artikel: Rachel Wojo Tanggal akses: 6 Oktober 2015 BAHAN MENGAJAR: ANAK TUHAN TIDAK BOLEH TAKUT Bacaan: Bilangan 13:25-33 Renungan: Takut adalah senjata Iblis untuk membuat anak Tuhan menjadi mundur, tidak mau ambil bagian dalam rencana Tuhan. Firman Tuhan mengatakan bahwa dalam kasih tidak ada ketakutan. Firman Tuhan mengajarkan anak- anak untuk menjadi pribadi yang berani, percaya bahwa Tuhan Yesus selalu beserta mereka, dan anak-anak berani ambil bagian dalam hal yang positif dan benar. Pengantar: Shalom adik-adik, siapa yang di sekolah minggu berani maju ke depan untuk bernyanyi/berdoa? Wah, kalau ada di antara kalian yang tidak berani bersaksi, bisa jadi adik-adik adalah orang yang penakut atau pemalu. Tuhan Yesus memperhatikan adik-adik yang berani maju dan melakukan hal yang benar. Berikut ini ada sebuah lagu untuk adik-adik yang masih takut, ayo bernyanyi bersama: Jangan takut jangan takut jangan kamu takut Tuhan Yesus pasti `kan datang menolongmu Jangan takut jangan takut jangan kamu takut Tuhan Yesus pasti `kan datang menolongmu Kalau kamu percaya, kamu pasti ditolong Kalau saya percaya, saya pasti ditolong Kalau kita percaya, kita pasti ditolooooong Jangan kamu takut Ingat! Kita tidak boleh takut pada apa pun juga. Kita harus berani. Nah, sekarang kita tidak boleh takut lagi. Adik-adik, kita punya teman yang berani. Dia adalah anak Tuhan, namanya Bapak Yosua. Yuk, kita simak cerita keberanian Bapak Yosua! Cerita: Kedua Belas Pengintai Pada saat Tuhan menjanjikan tanah perjanjian kepada umat pilihan-Nya, Tuhan memberi perintah kepada Nabi Musa untuk mengirim 12 orang utusan pengintai untuk mengintai keadaan tanah perjanjian tersebut, menyelidiki bagaimana penduduknya, dan apa saja yang mereka lakukan. Wah, tanah perjanjian tersebut sangat besar, Kanaan namanya. Yosua: Leb ... Kaleb ... lihat tempat ini subur sekali. Semua buahnya besar-besar. Wah, sayurannya segar-segar. Hmm ... pasti enak sekali kita bisa masuk tempat yang Tuhan janjikan ini. Kaleb: Iya, benar Yos. Dari tadi, aku perhatikan di sini juga banyak susu ... aku `kan suka minum susu ... sehat untuk tulangku. Wah, lihat di sana, Yos! Ada madu juga. Alangkah luar biasa tempat ini, tidak salah lagi Tuhan kasih tempat Kanaan ini kepada kita. Tuhan mau memberkati umat-Nya. Yosua: Iya. Ayo, kita jalan ke sana! (Tiba-tiba datanglah pengintai yang lain menghampiri Yosua dan Kaleb.) Pengintai 1: Eh, Yosua, Kaleb, kalian dari tadi di sini, kami mencari kalian. Kalian tahu tidak tempat ini seram loh, tadi aku ngumpet karena ada orang raksasa di depan sana. Wah, kami ngeri melihatnya. Ayo, kita cepat kembali! Tempat ini sepertinya bukan untuk kita karena orang-orangnya besar-besar seperti raksasa. Ihhh ngeri ah. Pengintai 2: Iya, betul juga tuh. Kalau kita perang dengan mereka, bisa-bisa kita habis diinjak mereka. Ayo, kalian segera ikut kami kembali! Kita beri tahu bangsa kita agar mereka jangan ke sini karena negeri ini seram sekali. Percuma saja kita masuk nanti, kita semua bisa dihabiskan dan kalah melawan mereka. Ayo, kita jalan! Kita segera kembali kepada Musa. Adik-adik, tahukah kalian seperti apa orang-orang yang tinggal di Kanaan itu? Mau tahu? Ya, orang Kanaan adalah orang-orang raksasa, bertubuh besar, dan memiliki tinggi hampir 2 meter lebih. Hmm ... ada lagi nih yang menyeramkan, ternyata orang Kanaan juga mempunyai jari- jari tangan dan kaki masing-masing berjumlah 6 jari. Jari-jari kalian ada berapa ya? Kanaan ini tanah yang Tuhan janjikan berupa tanah yang subur, hasil perkebunannya bagus-bagus, banyak berlimpah susu dan madu. Wow, enak- enak-enak ... sekali nih. Siapa yang di sini suka sekali minum susu? Kakak juga suka sekali minum susu karena sehat untuk tulang-tulang kita. Tuhan memberikan Kanaan untuk bangsa Israel dan berjanji akan memberi kemenangan pada mereka saat melawan bangsa yang raksasa tadi. Namun, apa yang terjadi ya pada orang Israel saat mereka mendengar laporan 12 pengintai tadi? Yuk, kita lanjutkan ceritanya. Dalam perjalanan kembali ke bangsa Israel, mereka bercakap-cakap. Pengintai 1: Nanti aku akan bilang kepada Musa dan bangsa Israel agar mereka jangan masuk ke sini. Kita itu seperti belalang dan orang Kanaan itu seperti raksasa ... bisa mati kita diinjak-injak mereka. Yosua: Huss ... mengapa kamu memberikan kabar busuk kepada umat Tuhan? Kanaan itu tempat yang subur, buah-buahannya besar, sayuran segar, susu dan madu melimpah. Sangat kaya, dan Tuhan mengasihi Israel sehingga Tuhan mau membawa bangsa itu masuk Kanaan untuk menikmati berkat-Nya. Jika Tuhan yang berjanji, Tuhan juga pasti yang akan memimpin. Kaleb: Iya, kita tidak boleh takut karena Tuhan lebih besar daripada orang Kanaan. Tuhan yang akan memberi kemenangan. Dia yang akan berperang ganti kita, mengapa harus takut. Adik-adik perhatikan, dari cerita tadi ... 10 orang pengintai mereka menjadi takut ketika melihat orang Kanaan yang besar. Mereka lupa bahwa ALLAH jauh lebih besar dari orang Kanaan. Namun, coba kita lihat Yosua dan Kaleb. Mereka tetap berani karena mereka punya iman. Mereka percaya bahwa ALLAH yang mereka sembah pasti akan menolong mereka. Tuhan mau kita menjadi anak-anak-Nya yang berani. Jangan mau ditipu Iblis dengan roh ketakutan. Akibat laporan busuk dari 10 pengintai tadi, orang Israel jadi tidak berani masuk Kanaan. Apakah akibat dari ketakutan tadi? Akibatnya, mereka tidak bisa menerima janji Allah. Hanya tersisa Yosua, Kaleb, dan orang-orang yang berumur di bawah 20 tahun dan anak-anak saja yang boleh masuk kanaan. Mengapa adik-adik? Karena banyak orang yang mendengar laporan itu menjadi takut. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan sanggup, mereka bersungut-sungut, dan Tuhan akhirnya tidak mengizinkan mereka masuk tanah Kanaan. Ingat! Kalau adik-adik takut, tandanya adik-adik kurang percaya kepada Tuhan Yesus, itu dosa. Kita harus takut dan hormat hanya kepada Tuhan saja. Kalau kepada Iblis dan hal-hal yang seram, kita tidak boleh takut. Mari kita minta kepada Tuhan Yesus agar diberikan keberanian untuk berdoa, bersaksi, dan menceritakan tentang Tuhan Yesus. Jangan takut karena Roh Kudus yang ada di dalam kita lebih besar dari roh atau penguasa di udara atau apa pun. Kalau kita berani, Tuhan Yesus akan pakai kita dengan luar biasa. Amin. Kita beri kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus ! Ayat hafalan: 1 Yohanes 4:18, "Di dalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih." Nah, adik-adik, jika kita mengasihi Allah, kita tidak perlu takut karena kita percaya Tuhan Yesuslah yang selalu menjaga kita karena Tuhan Yesus sudah terlebih dahulu sangat mengasihi kita. Ayo, katakan, "Yes! Yes! Mulai hari ini, saya berani bersaksi. Bersama Tuhan Yesus, saya berani. Amin." Ayo, kita berdoa, "Tuhan Yesus yang baik, ampuni saya kalau saya masih takut terhadap hal-hal yang seram. Tuhan Yesus, mulai hari ini, saya percaya bahwa ada Tuhan Yesus yang selalu menjaga dan menyertai hidup saya. Berikan saya keberanian untuk mempermuliakan nama-Mu, di dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa. Amin." Diambil dan disunting dari: Nama situs: Sekolah Minggu GBI Sawangan Alamat URL: http://smgbisawangan.blogspot.co.id/2012/12/anak-tuhan-tidak-boleh-takut.html Penulis artikel: Tim Sekolah Minggu GBI Sawangan Tanggal akses: 5 Oktober 2015 STOP PRESS: PUBLIKASI E-KONSEL: BAHAN-BAHAN PELAYANAN KONSELING KRISTEN Seiring dengan pesatnya perkembanganya dunia, kompleksitas masalah hidup pun semakin meningkat dengan berbagai variasinya. Manusia tidak hanya membutuhkan dan mencari materi. Penguatan, bimbingan, dan penghiburan pun menjadi "kebutuhan" yang penting di tengah kesasakan dan rupa-rupa masalah kehidupan. Ini adalah kesempatan besar bagi orang percaya untuk melayani sesama dalam pelayanan bimbingan yang alkitabiah! Anda ingin mendapat perlengkapan yang lebih dalam bidang pelayanan konseling? Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > mengajak Anda untuk bergabung menjadi pelanggan Publikasi e-Konsel! Publikasi e-Konsel menyajikan artikel, bimbingan alkitabiah, tanya-jawab, komunitas konselor, tips, dan masih banyak kolom lainnya untuk memperlengkapi Anda. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! Kirimkanlah email Anda ke < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > atau ke < konsel(at)sabda.org > dan setiap Selasa minggu kedua Anda akan memperoleh bahan-bahan tertulis dalam email Anda. Jika Anda rindu ambil bagian dalam pelayanan konseling, jangan ragu untuk berlangganan publikasi e-Konsel. Dapatkan arsip e-Konsel sejak tahun 2001 di: < http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/ > Kontak: binaanak(at)sabda.org Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |