Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/691 |
|
e-BinaAnak edisi 691 (12-11-2014)
|
|
e-BinaAnak -- Pentingnya Bersaksi bagi Guru Sekolah Minggu 691/November/I/2014 Shalom, Seorang dosen memberikan definisi yang menarik tentang mengajar, yaitu sebagai seni untuk menyampaikan pengalaman pengajar kepada anak-anak didik sehingga mereka bisa menghubungkan teori yang diajarkan dengan kehidupan mereka. Begitu pula kita sebagai guru sekolah minggu. Ketika kita mengajarkan tentang kebenaran firman Tuhan kepada anak-anak layan, kita bukan sekadar mengajarkan tentang teori bagaimana membaca firman Tuhan, melainkan bagaimana firman Tuhan itu hidup dalam hidup Anda. Salah satu cara untuk menyampaikan pengalaman tersebut adalah dengan bersaksi. Bersaksi bukan hanya tugas seorang penginjil atau pendeta. Bersaksi adalah tugas semua orang percaya, termasuk guru sekolah minggu. Mengapa hal tersebut penting? Artikel dalam edisi e-BinaAnak minggu ini akan memberikan jawaban bagi Anda. Ajarkan pula anak untuk selalu menceritakan tentang pengalaman mereka mengenai firman Tuhan. Salah satu cara kreatif untuk mengajar anak bersaksi tentang firman Tuhan bisa kita simak bersama dalam kolom Bahan Mengajar. Kiranya seluruh sajian dalam edisi ini memberikan semangat untuk selalu bersaksi tentang kebenaran firman Tuhan di mana pun kita berada. Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/> "Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan -perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa." (Mazmur 96:3) ARTIKEL: BERSAKSI Bersaksi -- Perintah yang Berat dan Hak Istimewa Bersaksi mungkin bukan kata yang asing bagi kita semua. Setiap orang memberi dan mendapatkan berbagai bentuk kesaksian dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat sangat sederhana secara fenomena karena "hanya" melibatkan penyaluran informasi dari satu pihak ke pihak lain. Akan tetapi, sejarah mengajarkan bahwa kesaksian yang berdasarkan kebenaran dan kesaksian palsu dapat memberikan hasil yang jauh berbeda. Lewat kesaksian Martin Luther yang hanya berdasarkan Kitab Suci, ajaran para rasul boleh diturunkan dari generasi ke generasi. Sebaliknya, lewat kesaksian-kesaksian palsu di pengadilan, dunia harus kehilangan seorang genius bernama Sokrates. Bersaksi Sebagai Perintah Dalam konteks kekristenan, bersaksi merupakan salah satu panggilan utama orang Kristen yang keluar dari mulut Yesus Kristus sendiri. Pada momen-momen paling akhir sebelum terangkat ke surga, Tuhan Yesus dua kali mengulangi perintah untuk bersaksi. Pertama, dalam amanat agung -Nya, Tuhan Yesus menginginkan orang-orang percaya untuk pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya. Perintah ini mengandung implikasi penginjilan karena sebelum seseorang dimuridkan, ia harus terlebih dahulu diselamatkan, melalui pendengaran akan Injil Kristus. Selain itu, Kisah Para Rasul 1:8 juga mencatat bahwa Tuhan Yesus menjanjikan kuasa dan penyertaan Roh Kudus untuk mendukung pengabaran Injil sampai ke ujung bumi. Hal ini sangat konsisten dengan dua perintah kasih, yaitu Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, akal budimu dan; Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Dalam 1 Yohanes 5:2-3, mengasihi Allah berarti menaati perintah-perintah-Nya, termasuk mengabarkan Injil sesuai dengan amanat-Nya. Mengasihi Allah juga berarti mengasihi gereja-Nya, yang untuknya Kristus telah mati dan bangkit. Hal ini termasuk bersaksi untuk membawa kembali anggota gereja universal, yang telah dipilih sebelum dunia diciptakan, tetapi sementara masih ini belum mengenal Tuhan. Meskipun banyak orang Kristen setuju secara kognitif akan pentingnya penginjilan, tetapi dalam realitas kehidupan, menjalankannya tidaklah semudah yang dibayangkan. Ini merupakan suatu perintah yang berat dan sarat dengan penolakan karena orang yang paling membutuhkan Injil justru merasa diri tidak membutuhkan Injil. Apalagi hal ini berada di wilayah metafisika yang tidak dapat secara langsung dilihat dan diraba oleh indera manusia. Secara natural, manusia yang telah jatuh dalam dosa akan menolak Injil karena semua manusia telah mati terhadap kebenaran. Tanpa pertolongan Roh Kudus, tidak ada seorang pun yang mampu merespons Injil dengan benar. Karena itu, orang percaya tidak perlu berkecil hati menghadapi penolakan demi penolakan karena hanya anugerah yang mampu membuat orang tersebut merespons dengan tepat. Perintah yang berat? Ya, tetapi tak ada yang mustahil bagi Allah. Bersaksi Sebagai Hak Selain sebagai perintah, memberitakan Injil merupakan suatu hak istimewa yang Tuhan berikan kepada gereja-Nya, orang-orang yang telah mengecap anugerah keselamatan. Kristus yang diberitakan dalam Injil adalah satu-satunya jalan yang melalui-Nya manusia dapat diselamatkan. Ini membuat Injil Kristus menjadi sesuatu yang sangat berharga dan dibutuhkan semua orang. Sebelum gereja mula-mula terbentuk, Allah Tritunggal telah terlebih dahulu memberikan teladan dalam bersaksi -- menunjuk langsung pada Kristus sebagai penggenap rencana keselamatan: Allah Bapa bersaksi tentang Kristus pada waktu pembaptisan di sungai Yordan (Matius 3:17) dan transfigurasi di atas gunung (Matius 17:5). Allah Anak bersaksi tentang diri-Nya sendiri dalam pelayanan-Nya di dunia (Yohanes 4:26, Yohanes 18:37). Allah Roh Kudus memenuhi Petrus untuk bersaksi pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2) dan bekerja di hati setiap orang yang mendengar Injil sampai saat ini. Bukankah suatu hak istimewa jika saudara dan saya dipercaya untuk meneruskan pengabaran Injil yang dimulai Allah sendiri ini? Secara pribadi, pernahkah Saudara bertanya-tanya jika pengabaran Injil begitu penting, mengapa Tuhan tidak datang sendiri dengan kemuliaan atau setidaknya mengutus malaikat untuk memberitakan Injil? Bukankah jauh lebih mudah dan cepat jika Tuhan mau menyatakan diri-Nya kepada dunia seperti waktu Dia menyatakan diri kepada Paulus? Mengapa Tuhan "harus" mengandalkan gereja-Nya yang sering kali lamban, ragu-ragu, dan kurang cinta kasih ini? Saya juga pernah mempunyai pertanyaan yang sama. Pdt. Stephen Tong pernah mengatakan bahwa malaikat pun tidak layak untuk mengabarkan Injil karena mereka tidak pernah mengalami Injil. Hanya orang yang pernah menerima dan mengalami Injil yang dilayakkan untuk mengabarkan Kabar Baik itu. Bersaksi merupakan suatu yang unik dalam kekristenan karena ini merupakan sebuah perintah sekaligus hak istimewa yang dipercayakan Allah kepada gereja-Nya. Perintah untuk menginjili, mendorong kita secara eksternal untuk bersaksi demi kemuliaan Allah. Hak istimewa untuk menginjili mendorong kita secara internal untuk bersaksi tentang anugerah yang telah kita terima melalui iman. Anugerah yang begitu besar, yang membuat kita tidak bisa tinggal diam. Memperoleh perintah dan hak istimewa ini seharusnya membuat gereja gentar -- bukan terlena dan sombong -- karena Allah telah rela untuk menjadikan gereja mitra kerja-Nya. Dalam kehidupan kita, sadar atau tidak, kita semua adalah saksi Kristus, baik secara verbal maupun sikap dan perbuatan. Tidak ada seorang pun yang tidak bersaksi, yang ada hanyalah saksi yang sejati dan yang palsu. Waktu kita secara fenomena tidak bersaksi secara lisan, tidak mengakui Tuhan dalam sikap dan perbuatan kita, sesungguhnya kita sedang menyaksikan "image" Tuhan yang palsu. Pada waktu kita mengandalkan diri sendiri dan tidak beriman, kita sedang mengimplikasikan Tuhan yang tidak Mahakuasa dan tidak layak dipercaya. Pada waktu kita tutup mulut, padahal semestinya memberitakan Injil, kita sedang mengimplikasikan bahwa Injil tidak begitu signifikan dan Kristus bukan satu-satunya jalan dan kebenaran dan hidup. Pada waktu kita tidak memberikan yang terbaik sewaktu bos tidak melihat, kita sedang mengimplikasikan Tuhan yang tidak Mahatahu atau bahkan Tuhan itu tidak ada. Dan, masih banyak daftar lainnya. Pertanyaannya bukan maukah kita semua bersaksi, tetapi setelah mendapatkan perintah dan hak istimewa ini, apakah kita mau setia menjadi saksi yang sejati atau secara tidak sadar kita telah menjadi saksi yang palsu? Apakah melalui perkataan dan perbuatan kita, orang dibawa untuk mengenal atau menjauhi Kristus? Soli Deo Gloria. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia Pillar Alamat URL: http://www.buletinpillar.org/artikel/bersaksi Penulis artikel: Hendry Lieviant -- Pemuda GRII Singapura Tanggal akses: 9 November 2014 BAHAN MENGAJAR: AKTIVITAS MEMBUAT IKLAN TENTANG ALKITAB Tujuan: Anak akan menemukan dan berbagi tentang pentingnya firman Tuhan, dengan membuat dan merekam sebuah program iklan untuk radio. Bahan: 1. Alat untuk merekam (bisa dengan ponsel, laptop, atau tape recorder). 2. Jika dengan tape recorder, diperlukan sebuah kaset kosong. Apa yang Anda Harus Lakukan: 1. Jelaskan kepada kelas bahwa sebuah stasiun radio telah meminta mereka untuk merekam sebuah program iklan dengan durasi 30 detik. Mereka akan membuat iklan tentang firman Tuhan (Alkitab). 2. Pisahkan kelas ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari dua atau empat anak. Jadi, bisa ada minimal tiga kelompok. Setiap kelompok punya waktu 15 menit untuk bekerja bersama menulis pesan komersial. Masing-masing tim harus memilih salah satu anak yang akan membacakan iklan tersebut. 3. Ketika 15 menit dimulai, masing-masing tim pergi ke tempat yang tenang di dalam ruangan untuk merekam iklan mereka ke perekam. 4. Setelah setiap kelompok selesai, minta mereka memainkan kembali rekaman iklan tersebut dan putar di depan seluruh murid lain. Contoh ide iklan: "Anda merasa terbuang?" "Anda khawatir tentang sekolah?" "Pernahkah Anda menginginkan hal yang lebih baik dari hidup yang sekarang?" Waktunya terbatas! Sekaranglah waktunya, temukan jawaban dari semua pencarian Anda di sini, di dalam Alkitab! Alkitab adalah firman Tuhan. Menarik, ringkas, dan melalui Alkitab kita bisa selalu mendengar suara Tuhan! Jangan tunda lagi karena Anda tidak akan pernah tahu bahwa iklan ini adalah undangan dari Dia yang di atas untuk mendengarkan suara-Nya." Diskusi: 1. Apakah mudah untuk membuat sebuah iklan tentang Alkitab? Mengapa? 2. Apakah kamu berpikir bahwa akan ada banyak orang yang bereaksi terhadap iklan yang kamu buat? 3. Kamu sudah mengetahui betapa berharganya firman Tuhan. Seberapa banyakkah kamu bersedia untuk memiliki sebuah Alkitab? Penutup: Salah satu cara untuk bersaksi adalah dengan menceritakan tentang Alkitabmu kepada banyak orang. Alkitab adalah firman Tuhan yang akan menuntun hidupmu hari lepas hari. Ceritakanlah kepada lebih banyak orang mengenai Alkitabmu. Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk selalu bersemangat membaca firman Tuhan agar kami memiliki hidup yang menyenangkan hati-Mu. Kiranya kami juga selalu bersemangat untuk bersaksi tentang kebenaran firman-Mu kepada lebih banyak orang. Amin! (t/Davida) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: Kids Sunday School Place Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/213/gradeschool/selling-gods-word.php Penulis artikel: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 9 November 2014 WARNET PENA: HALAMAN SEKOLAH MINGGU DI WIKIPEDIA Wikipedia sudah dikenal oleh mereka yang aktif dalam dunia internet sebagai tempat untuk menyebarkan dan memperoleh informasi umum mengenai sebuah topik. Salah satu halaman yang ada dalam Wikipedia Indonesia adalah tentang Sekolah Minggu. Sayangnya, halaman ini belum memiliki banyak informasi. Saat ini, sudah ada informasi mengenai Sejarah, Dasar-Dasar Pelayanan Sekolah Minggu Anak, Perkembangan Sekolah Minggu di Indonesia, dan sebagainya. Namun, informasi tersebut belumlah cukup dibandingkan banyak informasi tentang sekolah minggu yang bisa dimasukkan ke dalam halaman Sekolah Minggu di Wikipedia Indonesia. Apakah Anda ingin menjadi kontributor untuk mengembangkan halaman tersebut? Jika Anda sudah menjadi salah satu kontributor Wikipedia Indonesia, Anda tinggal masuk ke halaman URL di bawah ini. Atau, Anda belum pernah mencoba menjadi kontributor? Mendaftar sebagai kontributor di Wikipedia tidak terlalu berbeda dengan mendaftarkan sebuah blog gratisan ataupun mendaftar di Facebook. Anda tinggal mengeklik menu "Buat Akun Baru" dan mengisi formulir yang sudah disediakan. Sumbangsih Anda untuk halaman Sekolah Minggu akan menjadi warisan yang bermakna bagi generasi selanjutnya. (Davida) --> http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Minggu STOP PRESS: SITUS ONLINE TEOLOGI REFORMED INJILI (SOTERI) Apakah Anda ingin mengenal lebih jauh tentang gerakan Reformasi yang dipimpin oleh para teolog besar seperti Martin Luther, Yohanes Calvin, Zwingli, dan lain-lain? Situs Online Teologi Reformed Injili (SOTeRI) yang dipersembahkan oleh Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > hadir untuk menyediakan berbagai artikel-artikel teologia yang memiliki corak pemahaman teologia Reformed yang Injili dengan keyakinan bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang merupakan otoritas tunggal, tertinggi, dan mutlak bagi iman dan kehidupan orang Kristen. Gali, pahami, dan temukan informasi selengkapnya tentang sistem teologia Reformed dan kegiatan-kegiatannya hanya di SOTeRI < http://reformed.sabda.org/ >! Soli Deo gloria! Kontak: binaanak(at)sabda.org Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |