Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/654 |
|
e-BinaAnak edisi 654 (25-9-2013)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ e-BinaAnak -- Perkembangan Iman Anak (IV) 654/September/IV/2013 Salam damai Kristus, Selain membaca Alkitab, salah satu indikator perkembangan iman anak adalah kehidupan doanya. Anak tidak dapat memiliki kehidupan doa yang semakin bertumbuh jika tidak dibimbing oleh orang dewasa di sekitarnya, termasuk kita, para pelayan anak. Ada banyak cara untuk mengajarkan doa kepada anak. Dalam edisi kali ini, redaksi memberikan dua kreasi mengajarkan doa kepada anak, yang ditulis oleh Bapak Igrea Siswanto. Kiranya, ini menjadi berkat bagi Anda serta dapat menolong anak-anak layan Anda belajar dan bertumbuh dalam doa. Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/ > Dan, inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. (1 Yohanes 5:14) BAHAN MENGAJAR: ANEKA KREASI MENGAJAR ANAK BERDOA 1. KREASI LAGU DAN DOAKU Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! (Yakobus 5:13) Kreasi ini menggunakan lagu-lagu yang bersuasana tenang, teduh, dan khidmat, untuk melatih anak-anak agar berani dan suka berdoa. Caranya, jika selama ini lagu-lagu tersebut dipakai sebelum doa, sekarang kita akan memakainya sebagai doa. Bagi anak-anak yang belum hafal teks lagu boleh membaca teksnya. Bahan: 1. Tulisan lagu KUSIAPKAN HATIKU TUHAN. 2. Tulisan lagu BAPA, ENGKAU SUNGGUH BAIK. Petunjuk: 1. Tulis atau Print teks lagunya. Bagikan kepada semua anak. 2. Mulailah dengan meminta anak-anak menyanyikan lagu tersebut. 3. Kemudian, setelah menyanyikan lagu, anak-anak diminta untuk membacakan teks lagunya. 4. Pembacaan teks lagu dapat diiringi dengan musik instrumental. 5. Jika sudah selesai membaca bersama-sama, ucapkan "amin" sebagai tanda doa sudah selesai. 6. Sebagai variasi atau selingan, mintalah salah satu anak untuk membacakan teks lagu tersebut. Catatan: Hati-hati memilih lagu karena tidak semua lagu cocok untuk dijadikan sebuah doa. 2. KREASI GAMBAR DAN DOAKU Kreasi ini menggunakan gambar-gambar yang menarik untuk mengajarkan doa-doa dengan cara menuliskan doa-doa pada alat peraga, misalnya pada gambar atau hasil kerajinan tangan. Misalnya, pengajaran doa sebelum tidur dapat dibuat potongan- potongan gambar tentang aktivitas berdoa, dan di bagian bawah ditulis contoh doanya. Bahan: 1. Gambar-gambar yang menarik. 2. Kertas karton, spidol warna-warni. 3. Gunting, selotip dua sisi, lem, dan selotip. Petunjuk: 1. Potonglah kertas karton sesuai ukuran yang diinginkan. 2. Potong beberapa gambar-gambar yang punya tema tertentu. Misalnya gambar seorang anak kecil yang sedang berdoa sebelum tidur, atau gambar seorang yang sedang sakit, dsb.. 3. Kemudian, tempel dan susun potongan-potongan gambar yang paling menarik menurut Anda. 4. Tambahkan tulisan doa di bagian bawah gambar tersebut. 5. Hiaslah bagian pinggir karton atau berilah pita sebagai pigura agar menjadi tampilan yang menarik. 6. Kreasi doamu bisa digantung di dinding atau diletakkan dekat meja belajar atau tempat tidurmu. Diambil dan disunting dari: Judul buku: Aneka Kreasi untuk Mengajar Anak Suka Berdoa Penulis: Igrea Siswanto Penerbit: Nafiri Sion Publishing, 2012 Halaman: 59 dan 61 KESAKSIAN: PELAYANAN ANAK DI DESA Z Saya ingin memberikan satu kesaksian saat melakukan pelayanan anak di desa Z, di lereng kaki gunung X. Letak desa Z boleh dibilang cukup terpencil. Jalan menuju desa tersebut hanya satu, yaitu menyusuri lereng gunung, yang sisi kanannya adalah tebing yang curam, sementara sisi kirinya adalah jurang yang dalam. Kendaraan yang digunakan adalah sebuah Jeep Badak, itu pun kalau musim hujan (saat kami berangkat ke sana) rodanya harus dililit dengan rantai supaya tidak selip. Jeep Badak ini pulalah yang menjadi angkutan umum dan angkutan barang bagi orang-orang di desa Z. Beberapa hari sekali, Jeep Badak ini membawa berbagai keperluan rumah tangga untuk dijual ke penghuni desa. Sebagian besar penduduk hidup dari bercocok tanam dan memelihara ayam di rumah. Kami berjumlah dua belas orang (sepuluh mahasiswa dan dua mahasiswi), berangkat lebih awal dari rombongan Tim Pelayanan Mahasiswa ke desa Z. Tugas kami adalah "membuka jalan" dan "mengenali medan" sebelum acara puncak, yaitu KKR yang diadakan pada hari terakhir dari seluruh rangkaian pekan pelayanan yang kami siapkan. Tugas utama saya waktu itu adalah memikirkan bagaimana menjangkau anak- anak di desa tersebut. Seusai ibadah pagi bersama, saya dan teman-teman mendapat ide untuk mengajak anak-anak bermain di depan halaman gereja. Permainan yang sangat sederhana, di mana kami sambil bernyanyi berpasangan (saling berhadapan) dan berpegangan tangan, bila lagu selesai kami berganti pasangan, demikian seterusnya. Rupanya, usaha ini membuat banyak anak tertarik dan mau bermain bersama. Setelah itu, kami mulai mengajarkan "berhitung" pada anak-anak tersebut (juga melalui permainan dan alat peraga sederhana yang kami buat di tempat). Rupanya, usaha ini jauh lebih banyak menarik minat anak bahkan orang dewasa. Setelah terkumpul banyak anak, mulailah kami bercerita tentang firman Tuhan dan mengajak anak-anak datang ke suatu tempat pada sore hari untuk bermain bersama dan mendengar cerita firman Tuhan. Itulah yang kami lakukan tiap-tiap pagi (bermain sambil mengumpulkan anak) dan pada sore hari, kami mengajarkan firman Tuhan pada mereka seperti yang dilakukan di sekolah minggu. Pada suatu sore, tibalah giliran saya untuk menyampaikan firman Tuhan dalam BAHASA JAWA. Ini sungguh suatu masalah bagi saya. Untuk mendengar dan memahami bahasa Jawa, orang desa Z adalah kesulitan tersendiri bagi saya (karena kosakata dan dialeknya berbeda dari yang biasa saya dengar), apalagi harus bercerita. Saya hampir putus asa, tetapi teman-teman semua menguatkan saya dan menyatakan akan membantu bila nanti saya mengalami kesulitan. Saya berserah pada Tuhan, dengan mengingat bahwa ini adalah pekerjaan Tuhan, pastilah Tuhan punya jalan keluar bagi saya. Dan benar! Sore itu, saya berdiri dengan yakin di depan anak-anak dan mulai menyampaikan firman Tuhan DALAM BAHASA JAWA dengan sangat lancar, hingga teman-teman tidak perlu membantu saya. Bukan hanya saya yang terheran-heran, bahkan semua teman saya pun menjadi bingung dengan kefasihan bahasa Jawa saya. Itu pertolongan Tuhan! (kalau diminta mengulanginya sekarang, percayalah, saya tidak bisa). Hal lain yang membuat saya terharu adalah saat mendengar anak-anak Kristen di desa Z memberi kesaksian, bahwa mereka sering diolok teman-teman mereka di sekolah karena mereka orang Kristen. Mereka diejek dengan mengatakan bahwa Tuhan orang Kristen "mati dipenteng" (mati disalib -- tetapi dengan istilah yang kasar dan menghina). Anak-anak Kristen sering ditendang, atau dipukul tanpa alasan yang jelas. Anak-anak ini juga diintimidasi oleh orang-orang dewasa tertentu untuk beralih agama dengan iming-iming pakaian, serta materi lainnya. Tetapi, sungguh ajaib kuasa Tuhan, dengan yakin anak-anak Kristen tersebut bersaksi bahwa mereka TETAP PERCAYA kepada Tuhan Yesus dan SETIA MENGIKUTINYA meski mendapat perlakuan yang buruk. Akhirnya, pada saat KKR diadakan, sekali lagi saya melihat kuasa Tuhan dinyatakan. Saya melihat sendiri bagaimana seorang rekan saya menyembuhkan seorang yang sakit tuli (dia sudah dikenal oleh penduduk sekitar sebagai orang yang tuli) dan hari itu, dia bisa mendengar. Puji Tuhan! Dari pengalaman di atas, ada tiga hal penting yang saya pelajari: 1. Kesaksian anak-anak di desa Z untuk tetap setia mengikut Tuhan adalah sebuah kesaksian iman yang luar biasa dari seorang anak. 2. Pengalaman saat saya ditolong Tuhan untuk menyampaikan firman-Nya dalam bahasa Jawa dengan lancar menunjukkan bahwa Tuhanlah yang sebenarnya bekerja, kita ini hanya "alat" di tangan-Nya. 3. Peristiwa kesembuhan yang Tuhan berikan, tidak untuk membuat teman saya menjadi sombong. Semua menyadari bahwa itu adalah dari Tuhan saja! Pelayanan yang benar selalu membawa kemuliaan pada Tuhan, bukan pada manusia. Kiranya kesaksian di atas boleh menguatkan rekan-rekan semua. Tuhan memberkati. Sumber: Milis e-BinaGuru < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org > Kiriman dari < Meilania@XXXX > Diambil dan disunting dari: Nama situs: e-MISI (Mengabarkan Injil ke Seluruh Dunia) Alamat URL: http://misi.sabda.org/pelayanan-di-desa-z Judul asli artikel: Pelayanan di Desa Z Penulis: Meilania Tanggal akses: 25 September 2013 STOP PRESS: BERITA SEPUTAR PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI TEOLOGI AWAM (PESTA) DARI YLSA Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > membuka program Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA). Program PESTA < http://pesta.org > terbuka bagi mereka yang rindu belajar firman Tuhan lebih mendalam tanpa dibatasi waktu dan tempat. Program PESTA ditujukan khusus bagi mereka yang tidak mengikuti pendidikan formal di sekolah teologi. Anda tertarik untuk tahu lebih dalam tentang program PESTA? Anda memerlukan lebih banyak informasi kegiatan-kegiatan pembelajaran dalam program PESTA? Segera daftarkan diri Anda sebagai pelanggan Berita PESTA! Melalui Berita PESTA Anda dapat menyimak perkembangan terbaru setiap kegiataan pelaksanaan kelas, info klub e-Buku di FB, juga artikel-artikel yang alkitabiah. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! Kirimkanlah email Anda ke < subscribe-i-kan-berita- pesta(at)hub.xc.org > atau ke < pesta(at)sabda.org > Dapatkan arsip Berita PESTA sejak tahun 2005 di: < http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip/ > Kontak: binaanak(at)sabda.org Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |