Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/638 |
|
e-BinaAnak edisi 638 (29-5-2013)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ e-BinaAnak -- Melibatkan Orang Tua dalam Pelayanan Anak (V) 638/Mei/V/2013 Salam damai Kristus, Untuk melibatkan orang tua dalam pelayanan anak, pengurus pelayan anak di gereja perlu menetapkan beberapa strategi. Dalam edisi akhir bulan Mei ini, redaksi menyajikan pengalaman dari beberapa pengurus pelayan anak yang sudah sukses melibatkan orang tua dalam pelayanan mereka. Kiranya bisa menjadi ide bagi gereja-gereja di Indonesia untuk membuka lebih lebar pintu keterlibatan orang tua dalam pelayanan anak di gereja. Selamat membaca. Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/ > "Libatkanlah orang tua dalam pelayanan anak di gereja karena orang tua membutuhkan hal itu untuk menolong mereka mengajarkan nilai-nilai kebenaran tentang Allah kepada anaknya." (DW) TIP: MENYUKSESKAN KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PELAYANAN ANAK Orang tua masa kini adalah orang-orang yang sulit dimengerti. Mereka memang kembali ke gereja, tetapi enggan terlibat di dalamnya. Mereka asing dengan kebiasaan untuk mengajar anak-anak mereka tentang kebenaran Allah, tetapi mereka tahu bahwa gereja sanggup menolong mereka dalam hal ini. Mereka ingin membantu gereja, tetapi mereka tidak memiliki banyak waktu untuk melakukannya. Dan, kita membutuhkan orang tua dalam pelayanan anak, tetapi bingung bagaimana cara membuat orang tua bisa berkomitmen dalam pelayanan tersebut. Melibatkan orang tua dalam pelayanan anak sebenarnya tidak sesulit bayangan kita. Para pelayan anak yang telah sukses melibatkan orang tua dalam pelayanan anak membagikan enam rahasia kesuksesan mereka: 1. Tumbuhkan Mentalitas Investasi (Terlibat dalam Pelayanan Anak Merupakan "Investasi" Rohani) Para orang tua masa kini membutuhkan bantuan untuk mengajarkan nilai- nilai kebenaran kepada anak-anak mereka. Mereka pun mencari bantuan tersebut di gereja. Banyak orang tua yang telah menolak nilai-nilai dari orang tuanya dahulu, tetapi mereka juga tidak tahu bagaimana mengomunikasikan nilai-nilai kebenaran kepada anak-anak mereka. Manfaatkanlah program-program dalam pelayanan anak untuk melatih orang tua mengasuh anak dan bagaimana mereka bisa mengomunikasikan kebenaran Allah kepada anak. Mark Savage, seorang pendeta anak-anak di Illinois, berkata, "Jika orang tua merasa tidak nyaman mendiskusikan hal-hal yang rohani dengan anak-anak mereka, mereka dapat melakukan itu dalam pelayanan anak di gereja. Ada orang tua yang mungkin tidak tahu tentang cerita-cerita Alkitab sehingga pelayanan anak di gereja adalah kesempatan yang baik bagi mereka untuk mempelajari kembali cerita-cerita Alkitab dan menerapkannya. Dengan itu, mereka pun dapat membantu anak mereka untuk menerapkan cerita-cerita Alkitab itu dalam kehidupan.", 2. Layani Kebutuhan Orang Tua Jangan terkejut dengan hal-hal yang belum diketahui oleh orang tua. Ada relawan pelayan anak yang tidak "dibesarkan" dalam gereja. Ia adalah salah satu orang tua dari murid sekolah minggu. Suatu hari, dia memanggil koordinator pelayanan anak dan bertanya, "Di mana saya dapat membeli roti manna untuk alat peraga cerita minggu depan?" Pastikan bahwa gereja memiliki sumber daya dan pelatihan yang dibutuhkan oleh orang tua. Karena banyak orang tua yang merasa tidak mampu atau merasa rendah dalam pelayanan mengajar, mereka perlu tahu bahwa kita berada di pihak mereka. Susan Grover, direktur pelayanan anak-anak di California, berkata, "Para orang tua ada di sini untuk melayani kita, tetapi yang terutama adalah kita di sini untuk melayani mereka. Jadi, setiap pelayan di gereja kami memiliki sikap `Bagaimana saya bisa mendukung Anda? Bagaimana saya melayani Anda saat Anda melayani?` Kami membantu orang tua untuk bertumbuh dan matang dalam perjalanan rohani mereka bersama Tuhan.", 3. Jalinlah Relasi/Hubungan Di gereja, mungkin banyak orang tua tunggal atau keluarga yang telah beberapa kali pindah mendambakan persahabatan melalui gereja. Jadi, kunci penting untuk merekrut orang tua dalam pelayan anak adalah dengan mengembangkan hubungan pribadi. Jalinlah relasi dengan orang setiap waktu, sebelum atau sesudah kebaktian, setelah pertemuan doa, atau jika ada pertemuan-pertemuan lain di gereja. Biarkan mereka tahu bahwa kita ingin menjadi teman mereka. Jangan membuat orang tua merasa sulit untuk mendekati kita atau guru- guru sekolah minggu yang lain. Beberapa orang tua mungkin tidak merasa bahwa kita sebenarnya terbuka untuk "jiwa baru". Kita bisa membuat ciri khusus bagi guru-guru, misalnya dengan mencantumkan tulisan khusus di kaos atau membuat kaos seragam, sehingga para orang tua lebih mudah mendekati kita. Biarkan orang tua tahu bahwa secara sukarela mereka dapat bergabung dalam tim. Pada dasarnya, orang tua ingin tetap bisa melakukan kontak lagi dengan orang-orang yang mereka temui dalam gereja, termasuk dengan para pelayan anak. 4. Biarkan Orang Tua Melakukan Apa yang Mereka Nikmati ketika Melayani Anak-Anak Kurt Jarvis, seorang koordinator komisi pelayanan anak dan keluarga di New Jersey berkata, "Pola perekrutan sukarelawan di sekolah minggu harus disesuaikan dengan kondisi demografis. Daripada berkata, `Kami hanya bisa melakukan pelayanan anak jika memiliki seratus orang relawan untuk mengajar selama 52 minggu dalam setahun,` lebih baik katakan, `Apa yang akan Anda lakukan dalam pelayanan anak? Kami akan senang jika Anda bisa membantu, tidak peduli metode atau cara apa pun yang Anda suka lakukan untuk melayani anak-anak ini.`" Jika kita tidak memiliki cukup banyak orang untuk menjalankan pelayanan kita, pangkaslah beberapa program yang belum prioritas. Sesuaikan program dalam sekolah minggu dengan cara mencocokkan talenta masing-masing orang sesuai kebutuhan dalam pelayanan. George Pritchard, seorang pendeta dari pelayanan keluarga di Oregon, memiliki relawan yang bertanggung jawab untuk "mencocokkan" talenta dan tugas dalam pelayanan. Ia mulai dengan mengenali orang, dan setelah menemukan kekuatan dan bakat mereka, ia menugaskan mereka di bidang yang dapat memaksimalkan mereka untuk melayani Tuhan dan anak-anak. Program pelayanan anak dapat berkembang dengan pendekatan ini. Jika orang tua bisa menjadi dan melakukan apa yang mereka suka dalam sebuah pelayanan anak, kita akan memiliki pelayan-pelayan yang bersemangat. Adanya antusiasme dalam diri pelayan sekolah minggu dapat menjadi cara untuk menyampaikan kepada anak mengenai arti kegembiraan dalam mengikuti Yesus. Dengan membiarkan orang tua melakukan apa yang mereka senangi, mereka akan menerima undangan untuk terlibat dalam pelayanan anak dengan lebih mudah. 5. Tawarkan Berbagai Tingkatan Komitmen Susan Bunch, seorang pendeta untuk anak-anak di California, menggunakan bakat dan keterampilan orang tua untuk Sekolah Alkitab Liburan (SAL). Dalam acara tersebut, orang tua mendaftar untuk mengajarkan mata pelajaran umum, seperti tentang hewan, memasak, pertukangan, dan sebagainya. Namun, untuk setiap mata pelajaran tersebut, orang tua harus menghubungkannya dengan Tuhan dan Alkitab. Awalnya, orang tua hanya diminta menjadi guru pengganti. Namun, dalam perjalanan selanjutnya, mereka bisa mendapatkan tawaran untuk meningkatkan komitmen dalam pelayanan. Orang tua bisa menjadi guru tetap dan dipersilakan menentukan waktu-waktu mengajar yang efektif bagi mereka. Mereka boleh berkomitmen untuk mengajar sebulan sekali, atau mengajar khusus pada masa liburan, dan sebagainya. 6. Berinovasi! Orang tua masa kini lebih berkembang menuju keberagaman. Ubahlah struktur program dalam sekolah minggu jika dengan cara itulah orang tua justru bisa terlibat lebih banyak. Jika orang tua terlalu sibuk untuk membantu pada siang hari, adakan kegiatan pada malam hari (seperti ide untuk mengadakan SAL pada malam hari). Dengan begitu, akan ada lebih banyak orang tua yang dapat terlibat dalam pelayanan anak. Dari semua ide di atas, ingatlah untuk membiarkan Tuhan memainkan peran utama dalam pelayanan anak di gereja kita. Dengan begitu, kita tidak akan kecewa! Kita tidak akan kecewa! Seperti yang dikatakan Susan Grover, "Aku selalu berdoa terlebih dahulu karena Tuhanlah yang tahu lebih banyak tentang orang-orang yang ingin terlibat dalam pelayanan anak. Jadi, Tuhanlah yang memimpin saya untuk menemukan orang-orang tersebut." (t/Davida) Diterjemahkan dan disunting dari: Nama situs: Children`s ministry Judul asli artikel: Six Secrets to Getting Parents to Commit Penulis: Janice Long Alamat URL: childrensministry.com/articles/6-secrets-to-getting-parents-to-commit Tanggal akses: 8 April 2013 STOP PRESS: PUBLIKASI E-KONSEL: BAHAN-BAHAN PELAYANAN KONSELING KRISTEN Seiring dengan pesatnya perkembanganya dunia, kompleksitas masalah hidup pun semakin meningkat dengan berbagai variasinya. Manusia tidak hanya membutuhkan dan mencari materi. Penguatan, bimbingan, dan penghiburan pun menjadi "kebutuhan" yang penting di tengah kesasakan dan rupa-rupa masalah kehidupan. Ini adalah kesempatan besar bagi orang percaya untuk melayani sesama dalam pelayanan bimbingan yang alkitabiah! Anda ingin mendapat perlengkapan yang lebih dalam bidang pelayanan konseling? Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > mengajak Anda untuk bergabung menjadi pelanggan Publikasi e-Konsel! Publikasi e-Konsel menyajikan artikel, bimbingan alkitabiah, tanya-jawab, komunitas konselor, tips, dan masih banyak kolom lainnya untuk memperlengkapi Anda. Cara berlangganan sangat mudah dan GRATIS! Kirimkanlah email Anda ke < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org > atau ke < konsel(at)sabda.org > dan setiap minggunya Anda akan memperoleh bahan- bahan tertulis dalam email Anda. Jika Anda rindu ambil bagian dalam pelayanan konseling, jangan ragu untuk berlangganan publikasi e- Konsel. Dapatkan arsip e-Konsel sejak tahun 2001 di: < http://sabda.org/publikasi/e-konsel/arsip/ > Kontak: binaanak(at)sabda.org Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/ BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |