Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/616 |
|
e-BinaAnak edisi 616 (19-12-2012)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ e-BinaAnak -- Natal (III) 616/Desember/III/2012 DAFTAR ISI TIP 1: MENGAJARKAN KISAH NATAL KEPADA ANAK TIP 2: NATAL INDAH BERSAMA KELUARGA Salam Sukacita dalam Kristus, Dalam hitungan beberapa hari lagi saja, seluruh umat percaya di dunia merayakan Kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Tak ketinggalan, semua pelayan anak dan anak-anak yang dilayani juga akan merayakannya bersama-sama. Teruslah mengingat bahwa hari Natal adalah tentang kelahiran Sang Juru Selamat, yang merupakan salah satu rencana kudus Allah dalam karya penebusan-Nya! Selalu tekankan hal ini kepada anak- anak layan Anda sejak usia dini! Tip-tip dalam edisi pamungkas e- BinaAnak tahun 2012 ini, akan menolong kita untuk menceritakan makna kisah Natal yang sesungguhnya kepada anak dan bagaimana kita dapat merayakan Natal bersama anak di rumah. Kiranya menjadi inspirasi dan berkat bagi Anda. Segenap redaksi e-BinaAnak mengucapkan, "Selamat hari Natal 2012 dan selamat menyambut Tahun Baru 2013." Damai Kristus menyertai kita selalu, sampai Ia datang lagi kedua kalinya. Amin!" Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha < http://pepak.sabda.org/ > TIP 1: MENGAJARKAN KISAH NATAL KEPADA ANAK Ditulis oleh: R. Scott Wiley dan Timothy Pollard Bagaimana caranya agar guru dan orang tua bisa membantu anak-anak merangkul realitas dan kebenaran Natal? Berbagi cerita Natal dengan anak-anak harus menjadi pengalaman yang indah. Ketika Anda berpikir tentang usia anak, pikirkanlah fakta-fakta yang dapat Anda bagikan sesuai dengan usia mereka. Pertimbangkan saran-saran berikut untuk setiap kelompok usia. 1. Usia Prasekolah (0 -- 2 Tahun) Anak-anak prasekolah belajar dan bertumbuh dengan sangat pesat. Semua pengalaman mereka adalah hal baru dan menarik. Anak prasekolah baru memulai penemuan mereka untuk segala sesuatunya. Ucapkanlah nama Yesus Kristus sesering mungkin untuk mereka. Katakanlah fakta-fakta yang sederhana tentang kelahiran Yesus: "Yesus sudah lahir. Maria adalah ibu Yesus. Yusuf menjaga Maria dan Bayi Yesus." Berikan pengalaman langsung tentang peristiwa kelahiran Yesus Kristus kepada anak prasekolah. Mereka dapat menyentuh maket kelahiran Yesus Kristus atau gambar tentang itu. Mereka dapat membunyikan lonceng sambil menyanyikan lagu Natal sederhana tentang Yesus Kristus. Kebenaran Alkitab yang sederhana dapat membangun fondasi alkitabiah yang kuat, sejak mereka masih dini. 2. Usia Balita (3 dan 4 tahun) Bantulah anak-anak balita menemukan pemahaman yang lebih dalam tentang peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Anak balita dapat mendengar bahwa malaikat mengatakan kepada Maria tentang kelahiran Yesus. Mereka dapat memahami bahwa Allah merencanakan Yusuf menjadi bagian dari keluarga Yesus. Mereka juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang para gembala yang datang untuk melihat bayi Yesus, dan orang-orang Majus yang membawa hadiah untuk Yesus. Mereka juga bisa mulai memahami bahwa Yesus diutus oleh Allah. Ayat sederhana seperti "Yesus lahir di Betlehem" (Matius 2:1), akan membantu anak usia 3 dan 4 tahun menemukan kisah kelahiran Yesus dalam Alkitab. Tekankan bahwa kelahiran Yesus adalah alasan adanya perayaan Natal. 3. Usia Taman Kanak-Kanak (5 -- 6 Tahun) Pengetahuan anak TK berkembang dengan cepat dalam semua bidang. Mereka akan mengajukan banyak pertanyaan yang mungkin sulit Anda jawab. Jawablah pertanyaan secara sederhana dan dorong anak untuk bertanya lebih lanjut. Anak TK dapat mempelajari lebih lanjut tentang Natal dan kelahiran Yesus. Mereka dapat mulai memahami bahwa Allah merencanakan kelahiran Yesus Kristus. Perkenalkan nabi Yesaya yang menubuatkan kelahiran Yesus. Dia mengatakan bahwa Yesus akan lahir. Anak TK sedang membentuk dasar tentang Allah dan Yesus Kristus; mereka dapat mulai mengerti bahwa Yesus adalah Anak Allah, dan Allah mengutus Yesus ke dunia karena Allah mengasihi manusia. Mereka belum bisa memahami secara keseluruhan arti sebenarnya kelahiran Yesus Kristus, namun Anda dapat membangun dasar untuk perkembangan pemahaman berikutnya. 4. Usia Kelas 1 dan 2 SD (7 -- 8 Tahun) Anak usia 6 dan 7 tahun ibarat spons yang menyerap informasi baru. Ketika mereka mulai belajar membaca, beri mereka kesempatan untuk membaca kisah Natal dari Alkitab mereka sendiri. Pastikan mereka mengetahui bahwa Allah mengutus Yesus ke bumi karena Dia mengasihi mereka! Bantulah mereka untuk mengetahui bahwa kelahiran Yesus adalah bagian dari rencana Allah! Bimbinglah mereka untuk menemukan nubuatan para nabi tentang kelahiran Yesus, sekitar 300 tahun sebelumnya, dalam Perjanjian Lama! 5. Usia Kelas 3 dan 4 SD (9 -- 10 tahun) Sebagai anak-anak yang semakin besar, anak kelas 3 -- 4 SD menjadi lebih sadar mengapa Allah mengutus Yesus Kristus ke bumi. Kisah nyata Natal menjadi lebih dari sekadar kelahiran bayi -- itu adalah kelahiran Putra Allah yang Tunggal. Yesus Kristus datang ke bumi dalam wujud manusia, lahir sebagai bayi, dan tumbuh untuk mengetahui arti sebenarnya menjadi manusia. Bantulah siswa kelas 3 dan 4 untuk mengetahui bahwa Yesus Kristus berhubungan dengan hidup, perjuangan, godaan, harapan, dan mimpi-mimpi mereka. 6. Usia Praremaja (11 -- 12 Tahun) Anak usia praremaja dapat memahami konsep yang lebih kompleks mengenai kelahiran Yesus Kristus. Yesus lahir bukan hanya untuk memahami arti menjadi manusia, melainkan Yesus adalah Allah dalam wujud manusia. Anak praremaja juga mampu memahami keajaiban Yesus yang dilahirkan dari seorang perawan. Kelahiran Yesus Kristus merupakan bagian dari rencana Allah untuk menebus manusia dari dosa. Pandulah mereka untuk memahami bahwa mereka juga adalah bagian dari rencana kudus Allah! (t/Davida) Diterjemahkan dan disunting dari: Nama situs: South Carolina Baptis Convention Alamat URL: http://www.scbaptist.org/childhood/teachchristmas.htm Judul asli artikel: How to Teach Children the Christmas Story Penulis: Written by R. Scott Wiley dan Timothy Pollard Tanggal akses: 29 Oktober 2012 TIP 2: NATAL INDAH BERSAMA KELUARGA Natal tidak hanya jadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, tetapi bisa jadi ajang belajar bagi anak-anak, asalkan diisi dengan kegiatan yang tepat. Dapatkan inspirasinya dari sini. Menghias pohon Natal, anak-anak pasti senang. Mereka akan semakin bangga jika diizinkan meletakkan bintang di puncak pohon Natal keluarga. Manfaat: 1. Melatih motorik halus. Dengan jemari mungilnya, ia bisa membantu memasang hiasan ringan yang tidak mudah pecah ke batang pohon Natal. 2. Mengenal makna pohon Natal sebagai simbol Natal. 3. Melatih komunikasi, saat ia diminta bercerita tentang perasaannya waktu menghias pohon Natal. Kebersamaan juga mengajarkan kekompakan keluarga kepada anak-anak. Keakraban saat menjalankan proyek bersama akan dikenang anak sebagai momen istimewa. Menyiapkan kado Natal. Natal identik dengan memberi dan menerima hadiah sebagai wujud saling berbagi kebahagiaan. Jadi, jangan ragu melibatkan anak-anak saat menyiapkan hadiah untuk saudara, teman, dan kerabat. Manfaat: 1. Mengajarkan berbagi itu menyenangkan. 2. Melatih empati dan memahami perasaan orang lain. Apa hadiah yang paling disukai? Bagaimana rasanya jika menerima hadiah? Jelaskan bahwa perasaan senang juga dirasakan oleh orang yang menerima hadiah darinya. 3. Mengerti proses, sesuatu perlu direncanakan. Melatih percaya diri saat memilih kado. Libatkan anak-anak dalam menyiapkan hadiah, misalnya dengan memberikan hasil lukisannya kepada nenek atau ikut membungkus kado. Jangan lupa, jelaskan juga mengapa Anda memilih kado A untuk nenek dan kado B untuk kakek. Doa bersama. Awali perayaan Natal dengan kegiatan ke gereja. Anak-anak akan belajar berbagai hal saat mengikuti misa untuk anak-anak. Setelah kegiatan itu usai, ajaklah anak-anak berdoa bersama. Manfaat untuk anak: 1. Merasakan hari Natal sebagai hari istimewa karena bisa ke gereja bersama keluarga, ikut dalam perayaan Natal khusus, melihat pohon Natal, hiasan Natal, dan berbagai hal lain yang membuat hari Natal istimewa baginya dan keluarganya. 2. Belajar bersyukur atas segala yang diberikan Tuhan, termasuk jika ia mendapatkan hadiah Natal, bisa berpesta bersama teman dan saudara, juga berkumpul, dan bermain dalam keadaan sehat dan gembira. 3. Dengan belajar berdoa, anak-anak merasakan kedamaian dan hubungan khusus dengan Tuhan. Aktivitas ini mengasah sisi spiritualnya. Cerita kasih Natal dari bermacam-macam buku untuk dibacakan kepada anak-anak. Manfaat: 1. Membimbing anak-anak menerjemahkan peristiwa Natal dalam kesehariannya. 2. Melatih kecerdasan berbahasa anak-anak. Logika berbahasa dan cerita yang disampaikan, membantu anak-anak mengembangkan keterampilan bahasa dan kecerdasan kognitifnya. Nyanyian Natal bersama anak-anak dengan iringan piano, pasti menyenangkan. Lagu-lagu Natal sederhana, seperti malam kudus, membuat anak-anak senang belajar lagu baru, sekaligus belajar memahami kata- kata sederhana dan makna lagu tersebut. Manfaat: 1. Keterampilan musikal terlatih. 2. Belajar nada dari lagu-lagu sederhana. 3. Mempererat hubungan anak-anak dengan keluarganya. 4. Selain belajar berbahasa, anak-anak belajar keterampilan matematis, misalnya ritme. Diambil dan disunting dari: Nama situs: ayahbunda.co.id Alamat URL: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/Keluarga/ natal.indah.bersama.keluarga/001/007/533/12/3 Penulis: Tidak dicantumkan Tanggal akses: 4 September 2012 Kontak: < binaanak(at)sabda.org > Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha Tim Editor: Davida Welni Dana, Berlian Sri Marmadi, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/binaanak > Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |