Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/546 |
|
e-BinaAnak edisi 546 (9-8-2011)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI BAHAN MENGAJAR: KESEMPATAN BERTUMBUH DAN MELAYANI TUHAN SUA PELAYAN ANAK: RINDU MELAYANI TUHAN Shalom, Pelayan anak yang punya kerinduan dan ketulusan untuk selalu melayani Tuhan, pasti rindu memilih anak-anak layan yang mengerti artinya melayani Dia. Setiap anak memunyai talenta dari Tuhan, entah itu di bidang seni, akademis, atau sosial. Oleh karena itu, para pelayan anak seharusnya menanamkan hati untuk melayani Tuhan kepada anak-anak layan mereka, sehingga talenta yang sudah Tuhan berikan kepada mereka dapat terasah diarahkan dengan baik, dan bisa memuliakan nama Tuhan. Sajian kami berikut, kiranya dapat membantu Anda mengarahkan anak-anak layan, untuk melayani Tuhan dengan talenta yang mereka miliki. Selamat melayani. Tuhan memberkati. Staf Redaksi e-BinaAnak, Truly Almendo Pasaribu < http://pepak.sabda.org/ > BAHAN MENGAJAR: KESEMPATAN BERTUMBUH DAN MELAYANI TUHAN "Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Matius 25:13) Dalam Perjanjian Lama, melalui kisah merebut tanah perjanjian, Tuhan ingin menunjukkan bahwa kamu tidak boleh bermalas-malasan. Dalam Perjanjian Baru, Tuhan menggunakan perumpamaan untuk menunjukkan bahwa kita perlu merebut kesempatan guna bertumbuh dan melayani Tuhan. Kamu pernah dengar kisah mengenai 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana, bukan? Mengapa Tuhan memberi perumpamaan seperti itu? (Untuk menunjukkan bahwa kamu perlu merebut kesempatan untuk bertumbuh) Tahukah kamu, apa sebenarnya perbedaan antara gadis yang bodoh dan gadis yang bijaksana? Mereka semua sedang menyongsong mempelai laki-laki dan mereka semua membawa pelita, tetapi gadis yang bodoh tidak membawa minyak sedangkan gadis yang bijaksana membawa minyak. Karena mempelai laki-laki tidak datang juga, maka mereka tertidur. Tetapi, di tengah malam terdengar seruan, "Mempelai datang!" Maka mereka semua bangun. Karena pelitanya hampir padam, maka 5 gadis yang bodoh, yang tidak membawa minyak, terpaksa harus pergi dulu untuk membeli minyak. Sayang sekali, ketika mereka pergi, mempelai laki-laki datang. Mereka ketinggalan dan tidak pernah bisa mengikuti perjamuan nikah itu. Itulah sebabnya Tuhan menyebut mereka bodoh. Mengapa bodoh? (Karena mereka sudah punya modal, punya kesempatan, tetapi tidak digunakan.) Mereka bermalas-malasan dan tidak mau merebut kesempatan untuk membeli minyak. Mungkin mereka meluangkan banyak waktu untuk hal-hal yang tidak begitu berguna, sehingga tidak punya waktu lagi untuk hal-hal yang berharga dan bernilai kekal. Lalu, Tuhan menceritakan perumpamaan lain, yang menunjukkan bahwa kita perlu merebut kesempatan untuk melayani Dia, yaitu perumpamaan tentang hamba yang setia. Ada 3 orang hamba yang diberi tanggung jawab atas harta tuannya sebelum ia pergi dalam jangka waktu yang lama. Hamba pertama diberi 5 talenta, hamba kedua diberi 2 talenta, hamba ketiga diberi 1 talenta. Mereka harus melipatgandakan talenta itu selama tuannya pergi. Selama tuan pergi, hamba pertama menghasilkan 5 talenta lagi, hamba kedua menghasilkan 2 talenta lagi, sedangkan hamba yang ketiga tidak menghasilkan apa-apa. Karena malas, ia hanya menguburkan 1 talenta milik tuannya dan tidak berusaha mengembangkannya. Begitu tuannya kembali, hamba pertama dan kedua diberi hadiah karena mendapatkan hasil, sedangkan hamba ketiga yang malas dihukum oleh tuannya. Dengan kedua perumpamaan itu, Tuhan menyuruh kamu untuk merebut kesempatan. Kedatangan mempelai laki-laki dan kedatangan tuan rumah adalah waktu ketika Tuhan Yesus datang kembali untuk kedua kali. Sebelum Tuhan datang, kita semua sudah diberi modal, kesempatan untuk membeli minyak dan mengembangkan talenta. Kalau kita merebut kesempatan hari ini untuk membeli minyak dan mengembangkan talenta, maka kita tidak akan menyesal ketika Tuhan Yesus datang. Membeli minyak berarti kita dipenuhi oleh Tuhan Sang Roh itu melalui membaca Alkitab, menyanyi, beribadah, berdoa, dan berbincang-bincang dengan Tuhan. Ini juga berarti menikmati kekayaan Kristus yang luar biasa, seperti yang dilambangkan oleh tanah perjanjian. Sedangkan mengembangkan atau menggunakan talenta berarti kita melayani Tuhan, seperti memberitakan Injil dan melayani di gereja. Yuk, kita merebut kesempatan dari sekarang. Doa: Tuhan Yesus, aku rindu dipenuhi oleh diri-Mu Sang Roh. Aku juga rindu bisa melayani-Mu. Jauhkan aku dari semua rasa malas. Diambil dan diedit seperlunya dari: Nama situs: Rumah Gembira Alamat URL: http://www.rumahgembira.or.id/kristal/semangat-melayani/ suplai-firman/kuberikan-waktuku-2 Judul artikel: Kesempatan Bertumbuh dan Melayani Tuhan Penulis: Divisi Pelayanan Anak Gereja Sidang Jemaat Kristus Tanggal akses: 4 Mei 2011 SUA PELAYAN ANAK: RINDU MELAYANI TUHAN e-BinaAnak, 28 April 2011: Menurut Anda, bagaimanakah menanamkan dalam kehidupan anak, untuk memiliki hati yang rindu melayani (mungkin dimulai dari hal yang terkecil)? 1. Rosa Damanik Ambarita Dimulai dengan memberikan senyuman yang ramah kepada sesama, memberi salam atau berjabat tangan kepada orang yang lebih tua, memberi sedekah kepada yang benar-benar membutuhkan seperti pengemis, pemulung, dan orang-orang cacat yang tak mampu. 2. Dian Frisca Sihotang Melihat kehidupan orang tuanya yang melayani. 3. Isti Hartanti Dengan menyayangi dan menolong teman mainnya dahulu. 4. Titus Subagyo Suatu kali kak Betuel (pelayan anak MDC) mendapat pembantu baru, dia bilang sama kedua anaknya yang berusia 2 tahun dan 5 tahun: "Anak-anak, Ibu ini akan tinggal bersama kita dan akan melayani kita, mulai sekarang kita belajar melayani ibu ini." Dan anaknya mengambilkan makan dan minum. 5. Theresia S. Setyawati Dibiasakan agar anak tidak pelit, tapi suka berbagi. Misal, saat anak kita membawa jajanan, temannya juga dikasih. Jadi bisa makan sama-sama. 6. Lera Maukary Memberi teladan praktis di rumah dan mengajarkan tentang firman Tuhan. e-BinaAnak: Untuk menanamkan hati yang rindu melayani dalam diri anak dibutuhkan usaha untuk melatih anak melakukan hal-hal yang mereka bisa untuk melayani Tuhan dan sesama. Di samping itu, juga memerlukan suatu keteladanan yang dapat mereka lihat dari kehidupan orang tua atau guru sekolah minggu maupun orang-orang dewasa yang ada di sekeliling mereka. Sumber: http://www.facebook.com/sabdabinaanak#!/sabdabinaanak/posts/ 10150167568776629 Kontak: < binaanak(at)sabda.org > Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/binaanak > Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |