Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/510 |
|
e-BinaAnak edisi 510 (25-11-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 510/November/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Pertumbuhan Organisasi - ARTIKEL: Peran Remaja Gereja dalam Sekolah Minggu - TIPS: Melayani Anak - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Pokok Anggur dan Ranting-Ranting-Nya - WARNET PENA: Sumber Bahan Berkualitas: TransformingTeachers.org ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: < binaanak(at)sabda.org > atau < owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org > Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga di: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI PERTUMBUHAN ORGANISASI Keberadaan organisasi dalam gereja memunyai peranan yang penting untuk mendukung perkembangan sekolah minggu. Sekolah minggu dapat mengalami kemajuan apabila ada kesatuan dan kerjasama yang baik antara gereja, pengurus sekolah minggu, remaja gereja, dan jemaat. Kerja sama ini merupakan bukti bahwa tubuh Kristus tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, semua harus saling membantu, mendukung, dan menopang. Semua kerjasama tersebut bisa mendatangkan hasil yang baik, apabila tetap berpusat pada Kristus, yaitu menyertakan Tuhan dalam setiap langkah yang harus diambil. Edisi e-BinaAnak minggu terakhir di bulan November ini akan menyajikan tentang pertumbuhan organisasi. Pentingnya pertumbuhan organisasi sebagai kesatuan jemaat dalam mengembangkan pelayanan dapat Anda temukan dalam artikel, tips, bahan mengajar yang kami sajikan di dalamnya. Selain itu, Anda bisa mendapatkan informasi lain seputar bahan-bahan mengajar yang berkaitan dengan pelayanan sekolah minggu. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati! Staf Redaksi e-BinaAnak Santi Titik Lestari http://pepak.sabda.org/ http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias." (Matius 23:10) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+23:10 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL PERAN REMAJA GEREJA DALAM SEKOLAH MINGGU "Apabila gereja menggerakkan remaja menjadi asisten guru sekolah minggu, berarti gereja sedang mempersiapkan pengaderan, meningkatkan mutu pelayanan, dan menanamkan jiwa misi bagi remaja gereja untuk perkembangan sekolah minggu." Hampir di setiap gereja ditemukan persekutuan remaja, namun sangat jarang gereja-gereja menggerakkan remaja untuk melayani. Alangkah baiknya apabila gereja menggerakkan remaja untuk melayani sekolah minggu, sebab hampir di setiap gereja mengalami kekurangan guru sekolah minggu. Umumnya yang menjadi guru sekolah minggu adalah pemuda atau pemudi. Walaupun demikian, mereka tidak mungkin selamanya ada di sekolah minggu. Suatu saat mereka pasti akan meninggalkan sekolah minggu, sehingga sekolah minggu mengharapkan pengganti mereka. Apabila gereja menggerakkan remaja menjadi asisten guru sekolah minggu, berarti gereja sedang mempersiapkan pengaderan guru sekolah minggu, meningkatkan mutu pelayanan sekolah minggu, dan gereja sedang menanamkan jiwa misi bagi remaja gereja. Kebutuhan anak adalah kebutuhan untuk Tuhan, untuk menjadi berarti, memiliki rasa aman, diterima, mencintai dan dicintai, dipuji, dan disiplin. Walaupun kebutuhan yang paling penting adalah kebutuhan akan Tuhan, namun guru sekolah minggu harus dapat memberi semua kebutuhan tersebut supaya berhasil dalam pelayanan sekolah minggu. Kualifikasi Guru Sekolah Minggu Usia yang pantas bagi remaja untuk menjadi asisten guru sekolah minggu adalah sekitar 17-21 tahun. Sebagai asisten guru sekolah minggu, ia haruslah sudah bertobat, memiliki pemahaman Alkitab yang mantap, dan memiliki beban untuk melayani sekolah minggu. Guru sekolah minggu adalah orang yang percaya dan menyambut sepenuhnya kedudukan dan peranan Yesus sebagai Tuhan, Juru Selamat, dan Raja atas kehidupannya, serta peranan Yesus sebagai sang Guru Teladan dalam kehidupannya. Guru sekolah minggu terpanggil untuk bertumbuh ke arah pengenalan yang semakin dalam dan lengkap tentang Yesus Kristus (Kolose 2:6-7, Galatia 2:19-20). Guru sekolah minggu harus dapat dipercaya dan cakap mengajar (2 Timotius 2:2). Melalui persekutuan dengan Tuhan, guru sekolah minggu semakin menemukan kebenaran yang sesungguhnya. Hal ini menyangkut segi kognitif (intelek/pemikiran), segi moral, etis, serta spiritual. Kebenaran yang harus diajarkan seorang guru sekolah minggu adalah kebenaran realistis yaitu yang nyata dalam kehidupan. Kebenaran demikian akan berupaya membebaskan anak sekolah minggu seutuhnya (Yohanes 8:31-32, 17:17). Guru sekolah minggu perlu memahami pribadi Yesus sebagai guru yang harus diteladani dalam hidup sehari-hari dan dalam pelaksanaan sebagai guru sekolah minggu. Ada enam segi kehidupan Yesus yang harus diteladani oleh seorang guru sekolah minggu, yaitu: 1. Dalam segi kepribadian, Yesus memperlihatkan kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Yesus pun menuntut kesesuaian itu terjadi dalam murid-murid-Nya. 2. Pengajaran-Nya sederhana, realistis dan tidak mengambang. Artinya, pengajaran-Nya menyinggung perkataan-perkataan hidup sehari-hari. 3. Sangat rasional. Artinya, pengajaran-Nya mementingkan hubungan antarpribadi yang harmonis. 4. Isi beritanya bersumber dari Dia yang mengutus-Nya (Matius 11:27), tetapi relevan bagi pendengar-Nya. Ajaran-Nya bersifat otoritatif dan efektif (Matius 7:28-29). 5. Motivasi kerja-Nya adalah kasih (Yohanes 1:14). Ia menerima orang sebagaimana adanya dan mendorong mereka untuk berserah pada Allah. 6. Metode-Nya bervariasi, namun sangat kreatif. Ia bertanya dan bercerita, melibatkan orang untuk memikirkan masalah yang diajarkan, mengenal orang yang dilayani, tingkat perkembangan mereka, serta kerohanian mereka. Selain itu, guru sekolah minggu juga perlu menyadari peran Roh Kudus dalam rangka pendewasaan iman dan peningkatan kualitas atau kesadaran akan kesucian hidup. Metode Pengajaran Metode-metode mengajar perlu sekali diketahui oleh guru-guru sekolah minggu. Seorang guru akan merasa senang dan puas, bila dia dapat menguasai bahan pelajaran Alkitabiah. Ia juga harus sanggup meneruskan pengetahuan dan semangatnya pada murid-muridnya. Untuk melakukan hal itu, ia harus mencari cara mengajar yang paling sesuai dari sekian banyak metode yang ada. Seringkali ia akan memakai beberapa metode dalam satu masa pengajaran. Pilihan itu tergantung pada kecakapan seorang guru, sifat, dan kebutuhan seorang murid, bahan ajaran, peralatan dan fasilitas yang tersedia. Guru sekolah minggu harus pandai memakai beberapa cara mengajar, supaya pengajaran itu berhasil. Metode bercerita adalah cara yang paling digemari oleh anak-anak, namun cara itu bisa juga dipergunakan secara efektif untuk semua umur. Contoh metode Yesus: Yesus seorang pencerita yang ulung; kita dapat memakai tindakan dan kata-kata Yesus untuk melukiskan watak manusia dalam cerita-cerita-Nya. Cerita yang baik adalah menarik, dramatis, penuh aksi, dan sesuai dengan kehidupan. Dari awalnya cerita harus sudah menimbulkan minat. Untuk menarik dan memikat perhatian, sebagian besar dari isi Alkitab disejajarkan dalam bentuk cerita. Kesempatan murid merasakan pengalaman-pengalaman orang zaman dulu perlu diperhatikan. Faktor penting yang harus diingat guru sekolah minggu sebagai pencerita yang efektif adalah persiapan. Kemudian dilanjutkan dengan memilih dengan saksama, mempelajari cerita dan latar belakangnya, membuat uraian ringkas dalam pikiran atau dengan tertulis tentang tokoh-tokoh cerita dan urutan-urutan kejadian. Selanjutnya menghafal ungkapan atau alinea yang penting, melatih berbicara, menceritakannya dengan santai dan senang. Cerita bertumbuh baik sebagai hasil kerja keras maupun latihan yang tekun. Dalam suatu cerita harus terdapat susunan cerita yang urut, yaitu bagian pembukaan, aksi, klimaks, dan penutup. Kesimpulan dan Saran Gereja yang menggerakkan remaja melayani sebagai asisten guru sekolah minggu berarti gereja itu sedang mempersiapkan pengaderan guru sekolah minggu, meningkatkan mutu pelayanan sekolah minggu, dan menanamkan jiwa misi pada remaja gereja. Seorang asisten guru sekolah minggu harus mengenal anak dan memahami sifat-sifat, pemahaman, dan daya konsentrasi mereka. Usia remaja lanjut sekitar 17-21 tahun adalah usia yang pantas untuk menjadi asisten guru sekolah minggu. Ia tentunya haruslah sudah bertobat, memiliki pemahaman yang tuntas akan Alkitab, dan memiliki beban melayani sekolah minggu. Ada banyak metode untuk melayani sekolah minggu namun yang harus dipegang asisten guru sekolah minggu ataupun guru sekolah minggu adalah Yesus sang Guru Teladan. Saran: 1. Sudah saatnya gereja menggerakkan remaja untuk melayani Tuhan. Salah satunya remaja melayani sebagai asisten guru sekolah minggu. 2. Lebih baik gereja menanamkan jiwa misi jemaatnya sejak mereka remaja demi meningkatkan kualitas rohani mereka dan pasti mendukung peningkatan kuantitas jemaat di masa yang akan datang. 3. Anak adalah masa depan gereja. Oleh karena itu, sudah seharusnya gereja lebih memerhatikan pengaderan guru sekolah minggu. 4. Guru-guru sekolah minggu harus memegang teguh bahwa Yesus adalah sang Guru Teladan dalam kehidupannya dan dalam pelayanan sebagai guru sekolah minggu. Diambil dan diringkas dari: Nama situs: Philea Ministry Alamat URL: http://phileaministry.org/?p=782 Tanggal akses: 14 Oktober 2010 ______________________________________________________________________ TIPS MELAYANI ANAK Mengapa melayani anak? Melayani, apa pun bentuk dan jenis pelayanannya, biarlah itu karena kasih. Kalau kita melayani hanya semata-mata karena mau diri kita berbuah dan supaya nanti dalam kekekalan kemuliaan kita besar, sebenarnya walaupun itu tidak salah, namun masih ada unsur egoisme di situ. Motif itu masih bersifat egosentris agamawi, karena tujuan akhirnya masih di sekitar dirinya sendiri. Motivasi terdalam, visi terdalam, dan tujuan termulia dalam melayani adalah kasih. Kita melayani karena kita telah merasakan kasih Allah, karena Allah pada hakikatnya adalah kasih, dan karena kita mau menyalurkan kasih yang kita rasakan itu. Kita melayani karena kita memang mengasihi anak yang kita layani, baik anak penurut maupun anak nakal, baik anak bersih maupun anak kudisan; kita melayani dengan kasih tanpa syarat, seperti kasih Yesus. Kita melayani karena kita memang mengasihi anak, baik anak yang sudah berubah maupun yang belum, anak yang menurut pada kita maupun yang tidak; kita melayani dengan kasih yang tidak menuntut, kasih yang memberi. Paulus seorang pelayan yang luar biasa dan yang terkenal sangat gigih dalam pelayanannya. Ia membangun banyak gereja di berbagai kota, mendirikan sekolah Alkitab di Efesus yang menjadi pusat misi di Asia Kecil. Sepanjang pelayanannya ia mengalami berbagai penderitaan dan aniaya berulang-ulang. Ia beberapa kali disesah dan dilempari batu, tetapi tetap melayani dan tidak mengeluh. Mengapa orang ini punya nyali yang begitu besar? Mengapa orang ini punya daya dorong pelayanan yang luar biasa? Mengapa orang ini memiliki daya juang yang begitu tinggi dan semangat yang menyala-nyala? Selain tujuan hidupnya yang jelas untuk berbuah (Filipi 2:22), Paulus menulis dalam 2 Korintus 5:14 "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami ...." Kasih Yesus yang melatarbelakangi, mendasari, memotivasi, mewarnai pelayanan Paulus. Berikut adalah beberapa tip untuk guru Sekolah Minggu: 1. Adakan persiapan doa untuk pengurapan Tuhan secara khusus dan persiapkan mengajar dengan sebaik mungkin sebagai persembahan pengabdian kepada Allah. 2. Doakan murid-muridmu, nama demi nama. 3. Hafalkan nama mereka. Miliki data pribadi dan keluarga mereka. 4. Pakaian, penampilan yang rapi, bersih, tidak perlu yang mahal. Guru sering menjadi idola muridnya dan murid akan meniru. 5. Menjadi teladan bagi murid. Datang lebih awal, ketika puji-pujian, guru sungguh-sungguh ikut memuji Tuhan, demikian juga ketika berdoa. 6. Tampil dengan banyak senyum/sukacita dan ramah. 7. Jangan sekali-kali ingkar janji dengan anak-anak. Ingkar janji membuat anak kecewa bahkan kehilangan figur. 8. Apabila memberi tugas, cek kembali, koreksi, beri nilai dan hargai bagi mereka yang baik. Jangan memberi tugas, misal ayat hafalan dan minggu depannya saudara tidak menyinggung lagi soal tugas itu. Anak akan meremehkan tugas di lain waktu. 9. Belajar untuk memuji anak didik. Jangan lewatkan hari berlalu tanpa memuji. Lakukan pujian yang wajar untuk setiap hal positif yang dilakukan anak. Pujilah untuk penampilan anak-anak, bajunya,kepang rambutnya, dll. 10. Adakan pendekatan pribadi dengan anak-anak. Jangan besuk anak jika mereka tidak datang. Mereka yang rajin pun bisa dibesuk, kunjungi rumahnya untuk pendekatan. 11. Terlibat bermain dengan mereka. Jadilah guru mereka dan juga sahabat atau teman bagi mereka. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul artikel: K. Kasih Kristus Menguasai Kami Judul buku: Visi Pelayanan Anak (Membangun Generasi Baru) Penulis: Jarot Wijanarko Penerbit: Yayasan Pulihkan Indonesia Halaman: 52 -- 54 ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Kesatuan di dalam Tuhan mendatangkan dampak besar. Sehati sepikir di dalam Tuhan membawa pengaruh yang baik. Hidup dekat dengan Tuhan membuat segala sesuatu berjalan sesuai kehendak-Nya. (S. Tilestian) ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR POKOK ANGGUR DAN RANTING-RANTINGNYA Persiapan: pisau/sendok dan gelas berisi beras Cara bermain: Isilah sebuah gelas dengan beras sampai penuh. Tusukkan ujung pisau atau gagang sendok ke tengah-tengah beras. Kemudian angkatlah gelas tersebut dengan memegang gagang pisau atau kepala sendok, gelas tidak terlepas. Mintalah kepada salah seorang untuk mengangkat gelas tersebut, maka gelas akan terlepas. Rahasianya: 1. Agar tidak terlepas ketika diangkat, perhatikan cara menusukkan pisau/gagang sendok. Pada saat menusukkan, tusuklah secara lurus vertikal dan tekanlah permukaan beras sehingga padat menjepit pisau/gagang sendok. Ketika kita angkat, gelas tersebut akan ikut terangkat. 2. Jika penonton akan mengangkat, sebelumnya kita cukup menggoyangkan sedikit pisau/sendok sehingga jepitan menjadi longgar dan terlepas. Pelajaran Rohani "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting yang pada-Ku tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:1-5) Pisau/sendok melambangkan Kristus sebagai pokok anggur dan kita adalah ranting-ranting-Nya. Kita (gelas dengan isinya) harus tetap tinggal dengan Yesus Kristus agar dapat berbuah lebat. Gelas itu tidak terjatuh, tetapi tetap menggantung. Diambil dan disunting dari: Judul artikel: Tidak Lepas dari Pokok Judul buku: 16 Sulap Asik Penulis: Igrea Siswanto Penerbit: ANDI Halaman: 31 -- 33 _____________________________________________________________________ WARNET PENA SUMBER BAHAN BERKUALITAS http://www.transformingteachers.org Sebagai guru sekolah minggu, tentunya Anda menginginkan bahan mengajar yang berkualitas, bukan? Selama ini, apakah Anda merasa kesulitan mendapatkannya? Nah, ada kabar gembira! Selain ada situs PEPAK, Anda juga dapat mendapatkan bahan-bahan mengajar di situs TransformingTeachers.org. Selain bahasa Inggris, situs ini juga menyediakan beberapa bahan dalam 9 bahasa lainnya, termasuk bahasa Indonesia. Menu utama situs ini adalah: Blog, Resources, Links, Download, dan News. Anda dapat mengunjungi Resources dan menemukan bahan-bahan yang dapat membantu Anda dalam mengajar sekolah minggu. Bahan mengajar tersebut meliputi Biblical Integration, Biblical Perspective, Missional Christian Education, Parents as Teachers, Teaching as Ministry, dan Suggested Reading. Dalam Biblical Integration akan Anda dapatkan pengetahuan terutama mengenai hubungan antara Alkitab dengan seni, Alkitab dengan matematika, Alkitab dengan ilmu pengetahuan, Alkitab dengan sejarah, dsb.. Situs ini memunyai tampilan yang sederhana, jadi akan memudahkan Anda dalam menjelajahi situs ini. Selamat menjelajah, Tuhan Yesus menyertai! (STL) ______________________________________________________________________ Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://pepak.sabda.org/epublish/1 Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di: http://fb.sabda.org/binaanak Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |