Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/505 |
|
e-BinaAnak edisi 505 (20-10-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 505/Oktober/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Menjadi Teladan untuk Anak - ARTIKEL: Dosa dan Akibatnya - TIPS: Dosa dan Pengampunan Dosa - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Pemantulan - WARNET PENA: Dunia Sekolah Minggu ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org > Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga di: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI MENJADI TELADAN UNTUK ANAK "Percaya kepada Tuhan sekalipun tidak melihatnya" merupakan hal yang tidak semua orang bisa mempraktikkannya. Sebagai orang Kristen, masih adakah yang meragukan pernyataan, janji, perintah, dan kehendak Tuhan? Keraguan yang dimiliki manusia bisa melahirkan ketidakpercayaan, keinginan yang kuat, hingga akhirnya membawa pada ketidaktaatan dan melakukan dosa. Orang Kristen tidak diperkenankan sedikit pun meragukan pernyataan, janji, perintah, dan kehendak Tuhan supaya tidak jatuh dalam dosa. Dosa akan membawa manusia kepada kebinasaan dan menjauhkan manusia dari Tuhan. Lalu bagaimanakah mengajarkan hal ini kepada anak-anak layan kita? Anak-anak memerlukan sesuatu yang nyata. Mereka lebih bisa menerima seseorang yang berada di dekatnya dan mengajarkan banyak hal kepada mereka, daripada memikirkan hal-hal yang tidak mereka lihat. Untuk alasan itulah, orang tua dan Pelayan Anak harus bisa menjadi contoh yang baik dan memiliki karakter yang mencerminkan Kristus dalam hidup mereka. Apa yang dilihat oleh anak, itu pulalah yang akan ditiru oleh mereka. Kasihilah anak-anak dengan kasih Tuhan, supaya mereka dapat percaya, taat, dan menjauhi perbuatan dosa. Bagaimana mengajarkan pengertian kepada anak tentang manusia dan dosa? Apa yang seharusnya dilakukan oleh Pelayan Anak berkaitan dengan pertumbuhan kerohanian mereka? Simaklah sajian e-BinaAnak edisi kali ini, terapkan hal-hal berharga yang Anda temukan untuk memperlengkapi pelayanan Anda. Tuhan Yesus memberkati! Staf Redaksi e-BinaAnak Santi Titik Lestari http://pepak.sabda.org http://fb.sabda.org/binaanak ____________________________________________________________________ AYAT "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya" (Efesus 1:7) < http://alkitab.sabda.org/?Efesus+1:7 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL DOSA DAN AKIBATNYA Jatuhnya Manusia ke Dalam Dosa Setelah Allah menciptakan manusia, Adam, Allah mengambil dan menempatkannya di taman Eden. Di situ ia sebagai teman sekerja Allah diberi tugas dan tanggung jawab untuk mengusahakan taman itu, dan menjalankan pemerintahan atas makhluk-makhluk lain. Untuk itu, Allah memberi kebebasan kepadanya (Kejadian 2:16- 17). Dalam kebebasan itu, ia melawan Allah, sebab ia ingin menjadi sama dengan Allah, penciptanya. Maka dalam cerita ini Adam dan Hawa telah berbuat dosa melanggar pedoman hidup yang telah digariskan Allah. Hubungan yang akrab antara Tuhan Allah dengan rekan sekerjanya itu telah retak dan sekaligus Allah menindak mereka. Cerita tentang kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa menunjukkan bahwa manusia tidak mengenal Allah dan hidup hanya dengan pikirannya yang sia-sia serta hidup dalam ketakutan dan kematian. Manusia merasa bahwa dirinya sendiri sudah berada di bawah kutukan Allah tentang realitas hidup umat manusia dari dulu sampai sekarang. Biasanya, dosa itu terlihat sangat menarik dan memukau hati sebelum dilakukan, tetapi segera sesudah perbuatan itu dilakukan, datanglah kesadaran yang disertai perasaan kaget. Begitulah Adam dan Hawa. Setelah mereka jatuh ke dalam dosa, terlihatlah oleh mereka bahwa mereka itu telanjang. Lalu timbullah dalam hati mereka perasaan malu; mereka malu terhadap masing-masing, dan merasa diri mereka bersalah. Kedua manusia itu merasa seluruh hidupnya berubah sama sekali dan kesempurnaan yang ada pada mereka telah hilang. Hati mereka gusar dan damai telah hilang; manusia merasa bahwa ia tidak lagi seperti yang dikehendaki Allah. Sumber Dosa Alkitab menunjukkan bahwa tidak mungkin Tuhan Allah menjadi sumber dosa, sebab Dia murka terhadap segala dosa (Keluaran 23:22). Dalam 1 Yohanes 1:15, dikatakan bahwa Allah ialah terang yang menghilangkan segala kegelapan. Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa atas godaan Iblis yang menyamar dalam bentuk seekor ular. Dalam hal ini jelas bahwa manusia tidak pernah berada dalam suatu bidang yang netral, tetapi harus berada entah pada pihak Allah atau pada pihak Iblis (Lukas 11:20). Iblis mencobai manusia menurut Kejadian 3:1-7 melalui tiga cara: melalui tubuh, melalui jiwa (perasaan), dan melalui roh. Hawa telah melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan. Kemudian Hawa merasa bahwa pohon itu sedap kelihatannya. Dan terakhir Hawa terpukau akan tawaran untuk menjadi seperti Allah. Jadi, walaupun manusia pertama (Adam dan Hawa) sempurna adanya, yaitu dapat melakukan kemauan Allah, namun mereka melanggar hukum yang diberikan Allah karena godaan Iblis, membiarkan diri mereka digoda Iblis, dan berpaling dari Allah, sebab dosa ialah pelanggaran kemauan Allah (1 Yohanes 3:4; Yakobus 1:15). Sifat Dosa Dalam Kejadian 4:7, Iblis diibaratkan sebagai seorang musuh yang senantiasa mengintip di depan pintu hati manusia. Itulah sebabnya Rasul Petrus mengingatkan supaya kita tetap berjaga-jaga, sebab Iblis bagaikan singa yang mengaum dan senantiasa mencari mangsa (1 Petrus 5:8). Iblis selalu menyembunyikan diri, tidak mau dikenal dalam sifatnya yang sesungguhnya, dan senantiasa menutupi maksudnya yang sebenarnya. Sifat dosa selalu menyembunyikan diri di belakang perbuatan-perbuatan yang tampak baik. Itulah sebabnya manusia mudah terpengaruh oleh dosa. Dosa adalah kekeliruan, kebengkokan, penyimpangan, pemberontakan, ketidaksetiaan, dan ketidaktaatan terhadap segala hukum Allah. Sifat dosa bukan hanya tidak percaya, memberontak, serta tidak menaati Tuhan Allah, melainkan seperti Iblis: memusuhi Allah sebab ingin sama dengan Allah dan merebut hak wewenang Allah. Tidak ada sedikit pun di dalamnya sifat Allah yang baik. Pembedaan Antara Dosa-Dosa Ada beberapa cara membedakan dosa-dosa yang terjadi: 1. Dosa yang disadari dan dosa yang tidak disadari. Dalam kitab Bilangan 15:30 dibicarakan tentang berdosa dengan sengaja, atau dengan sadar dalam niat. Ini dibedakan dengan dosa tidak sadar. Dalam Mazmur 19 dibedakan antara dosa yang kita sadari dan dosa yang tersembunyi dari kita sendiri. 2. Dosa perseorangan dan dosa kolektif. Adapun yang membedakan antara dosa perseorangan dan dosa kolektif adalah adanya kesombongan kolektif yang lebih fanatik dari kesombongan perseorangan. Sedang dosa kolektif adalah dosa perluasan dosa-dosa perseorangan secara besar-besaran. 3. Dosa terhadap Allah dan dosa terhadap sesama manusia. Barangsiapa membenci saudaranya, ia membenci Allah. Tiap-tiap dosa terhadap Allah ialah suatu dosa terhadap sesama manusia, dan setiap dosa terhadap sesama manusia juga adalah dosa terhadap Allah. 4. Menghujat Roh Kudus. Inilah dosa yang tidak dapat diampuni menurut Markus 3:29 dan Lukas 12:10. Dosa ini disebutkan tidak dapat diampuni karena dengan melakukan dosa ini batas antara dosa manusia dengan dosa Iblis telah dilampaui. 5. Dosa warisan. Dunia menyatakan bahwa bayi yang lahir tidak berdosa, bersih seperti kertas yang tidak bertulis pada waktu lahirnya. Namun orang Kristen percaya adanya dosa warisan. Cerita-cerita dalam Alkitab mempersaksikan sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dosa itu masuk kepada semua keturunannya. Oleh karena itu, semua manusia lahir di dalam dosa. Selain itu masih ada dosa karena perbuatan dan kelalaian, dosa di dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, serta dosa struktural. Akibat Dosa Bagi Manusia 1. Terpisah/tertimpa murka Allah. Karena murka Allah, maka hubungan manusia dengan Allah telah terputus. Manusia tidak memiliki hidup kekal dan tidak mencerminkan hidup ilahi. Murka menghilangkan persekutuan antara Allah dan manusia, sehingga manusia akan hidup dalam ketakutan yang tiada arti. "Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang menjadi pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2) 2. Tertawan oleh diri sendiri. Dosa tidak hanya memisahkan kita dari Allah, namun juga memperhamba kita. Kita tertawan olehnya dan menjadi rusak. Yesus menyamakan dosa dengan buah, yang jenisnya tergantung dari pohonnya. Demikian juga perbuatan kita ditentukan oleh pikiran kita. Yang diucapkan mulut meluap dari hati (Matius 12:33-3). Dosa menyatakan penyakit-penyakit rohani yang menghinggapi hati manusia, Yesus berfirman, "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Markus 7:21-23) 3. Bentrokan. Mementingkan diri tidak hanya melawan Allah, tetapi juga melawan sesama manusia. Ada yang cepat tersinggung, cemburu dan tidak mau menerima pendapat atau nasihat orang lain, suka mencela atau tidak hati-hati. Semua hubungan dalam hidup sangat kompleks, orangtua dengan anak-anak, suami dengan istri, buruh dengan majikan. Dosa adalah sebab-musabab segala kemalangan kita, dan ini yang membuat kita saling bertentangan. Pengampunan dan Kelepasan dari Dosa 1. Hanya oleh iman. Kita percaya bahwa kelepasan dari dosa tidak dapat diperoleh dengan pekerjaan baik atau dengan kekuatan sendiri. Hanyalah karena kemurahan Allah di dalam penebusan Yesus Kristus. Jalan menerimanya ialah kepercayaan (iman) yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Hanya dengan iman kita menerima keampunan dosa yang disediakan-Nya dengan kematian-Nya. Iman yang demikianlah yang dipandang Allah menjadi kebenaran dan kelepasan di hadapan-Nya (Yohanes 3:1; 2 Korintus 8:9; Kisah 4:12). 2. Kasih dan anugerah. Kedatangan Yesus ke dunia ini telah membawa penebusan dan pengampunan supaya manusia dapat hidup di dalam pengampunan, iman, dan damai bersama Allah (Roma 5:1-2). Oleh karena itu, kita menjadi hidup di dalam Kristus dan sekaligus sebagai orang yang diampuni. Oleh pengampunan-Nya kita mengenal dosa kita, dan kita menjadi ahli waris hidup kekal dari kehadiran kerajaan Allah. Manusia menjadi milik Allah kembali dan memunyai kesempatan bertobat. Karena itulah, manusia tidak dapat dikatakan lagi sebagai seorang yang terbelenggu, sakit dan berutang, sebab Allah dalam Yesus Kristus telah memberi kelepasan, kesembuhan, dan pengampunan. Kristus adalah domba Allah yang dipersembahkan mengampuni dosa dunia ini (Yohanes 1:29). Sumber diambil dan disunting dari: Judul artikel: Dosa dan Akibatnya Judul buku: Pendidikan Agama Kristen Penulis artikel: Dr. J.R. Hutauruk Penyusun buku: Dosen-dosen STT HKBP dan FKIP Nommensen, Pematang Siantar Penerbit: Taman Pustaka Kristen, Yogyakarta, 1994 Halaman: 90 -- 98 ______________________________________________________________________ TIPS DOSA DAN PENGAMPUNAN TUHAN Apakah dosa itu? Dosa adalah melanggar hukum Allah. Ada tertulis di Alkitab, "Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah." (1 Yohanes 3:4) dan "Semua kejahatan adalah dosa,...." (1 Yohanes 5:17) Apakah hukum Tuhan itu? Ia menulis dengan tangan-Nya sendiri di atas loh batu. (Keluaran 20:3- 17) Prinsip dasar dari hukum Allah diringkas dalam satu kata "kasih". Yesus berkata, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah, tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 22:37-40) Dosa Dosa berasal dari dalam hati. Kata Yesus, "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Markus 7:20-23) Tidak seorang pun lebih baik dari orang lain, kita semua berdosa. Alkitab berkata, "Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.`" (Roma 3:9-10) Tanpa Yesus, konsekuensi dari dosa kita adalah maut. "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23) Bagaimana jika saya tidak yakin apa dosa-dosa saya? Ada dikatakan dalam Alkitab, "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" (Mazmur 139:23-24) Pengampunan Akuilah dosamu kepada Allah dan terimalah pengampunan. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9) Apakah ada dosa yang tidak terampuni? Di dalam Alkitab tertulis, "Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni." (Lukas 12:10) Sebagai simbol bahwa kita telah berpaling dari dosa, kita haruslah dibaptis. Alkitab berkata, "Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: `Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu.`" (Lukas 3:3) Jika kita merasa sebagai seorang berdosa yang tidak memiliki harapan, apakah yang harus kamu lakukan? 1. Mengakui dosamu. "Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!" (Mazmur 51:2-4) 2. Mintalah pengampunan akan dosamu. "Sucikanlah aku, maka aku akan bersih; cucilah aku, maka aku akan lebih putih dari kapas. Biarlah aku mendengar kabar sukacita, agar hati yang Kauremukkan ini bersorak lagi. Palingkanlah wajah-Mu dari dosa-dosaku, dan hapuskanlah segala kesalahanku. Ciptakanlah hati yang murni bagiku, ya Allah, perbaruilah batinku dengan semangat yang tabah. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan jangan mengambil roh-Mu yang suci daripadaku. Buatlah aku gembira lagi karena keselamatan daripada-Mu, berilah aku hati yang rela untuk taat kepada-Mu." (Mazmur 51:7-12, versi Bahasa Indonesia Sehari-hari) 3. Percaya bahwa Tuhan telah mengampunimu dan berhentilah merasa bersalah. "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sebab itu, hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya" (Mazmur 32:1-6). Sumber diambil dan disunting dari: Judul Artikel: Dosa Nama Situs: bibleinfo Alamat URL: http://www.bibleinfo.com/id/topics/dosa Tanggal akses: 9 Agustus 2010 ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU "Anak-anak memerlukan lebih banyak contoh daripada kritik" (Joseph Joubert) ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR PEMANTULAN PERSIAPAN: Usahakan memperoleh sebuah lampu belakang sepeda. PENYAMPAIAN Tentu kalian semua sudah pernah melihat benda semacam ini. Benda semacam ini dapat kalian jumpai pada bagian belakang sepeda. Ini bukan lampu, sebab di dalamnya tidak ada lampunya, tetapi walaupun begitu benda ini biasa disebut lampu belakang sepeda. Tahukah kalian apa gunanya? Semua yang dibuat pasti ada gunanya, bukan? Pada siang hari benda ini tidak berguna, sebab sepeda itu mudah dilihat, tetapi pada malam hari benda ini sangat diperlukan. Benda ini tidak berisi lampu, tetapi bila ada lampu mobil yang menyinarinya pada malam hari, maka akan nampak seperti lampu yang menyala. Jadi, tugas lampu belakang ini adalah memantulkan cahaya yang diterimanya. Lampu belakang ini terdapat juga pada bagian belakang becak. Dengan begitu, di tempat yang gelap sepeda atau becak itu akan terlihat. Firman Allah mengatakan bahwa setiap orang Kristen harus memantulkan kasih-Nya (1 Yohanes 2:15). "Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa itu tidak ada (dipantulkan) di dalam orang itu." Allah berkata, janganlah kita mengasihi dunia. Allah tidak bermaksud bahwa kita tidak boleh menikmati hal-hal yang indah yang telah diciptakan-Nya untuk kita, misalnya bunga-bunga, pohon-pohon, burung-burung, gunung-gunung, dan lautan yang biru. Allah ingin kita menikmati ciptaan-Nya yang indah, tetapi Ia tidak menghendaki kita mencintai hal-hal yang jahat dan salah, yang menjerumuskan orang ke dalam dosa. Iblis menguasai dunia ini dan ia berusaha dengan bermacam-macam cara agar kita mencintai hal-hal yang tidak menyenangkan Allah. Iblis menghendaki kita melawan kehendak Allah dan berbuat hal-hal yang tidak menyenangkan Allah. Dalam ayat ini, Allah berkata bahwa apabila kita mencintai hal-hal duniawi yang dikuasai Iblis, kita tidak bisa menjadi "pemantul" kasih-Nya. Ingatlah bahwa lampu belakang itu tidak punya cahaya di dalamnya. Ia hanya dapat memantulkan cahaya yang diterimanya. Begitu juga dengan kita. Sebenarnya, kita ini tidak memiliki kasih Allah, tetapi pada waktu kita mengakui dosa kita dan menerima Tuhan Yesus dalam hati kita, maka kasih Allah, yaitu kasih sejati yang kita terima, kita pantulkan kepada orang lain. Kita akan mengasihi orang lain dengan kasih Kristus. Dengan demikian, kita bersaksi kepada mereka bahwa Kristus juga telah mati untuk dosa mereka dan dengan menerima Dia sebagai Juru Selamat, mereka pun dapat diselamatkan. Mari kita mengambil keputusan sekarang juga, bahwa kita tidak akan lagi mencintai hal-hal yang kita tahu adalah salah, berdosa, dan tidak menyenangkan Allah. Kalau kita mencintai hal-hal yang duniawi berarti kita tidak memantulkan kasih Allah, sebab dengan begitu kalian tidak dapat membawa orang lain menjadi pengikut-pengikut Allah. Kalau lampu ini kena lumpur, dia tidak akan dapat memantulkan cahaya yang diterimanya. Kalau kalian merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hati kalian, sekarang ini waktunya untuk mengakui dosa itu dan minta supaya Dia mengampuni kalian. Setelah itu, kasih Allah akan dipantulkan melalui kalian dan Allah dapat memakai kalian menurut kehendak-Nya. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul asli artikel: Pemantulan Judul buku: Pelajaran dengan Alat Peraga Penulis: D.H. Pentecost Penerbit: Gandum Mas, 1960 Halaman: 52--54 _____________________________________________________________________ WARNET PENA DUNIA SEKOLAH MINGGU http://id.m.wikipedia.org/wiki/Sekolah_minggu Setiap guru sekolah minggu (SM) memunyai kewajiban untuk membawa anak-anak semakin dekat dengan Tuhan. Kualitas dalam mengajar dan pengenalan firman Tuhan secara mendalam, sangat membantu dalam mewujudkan tujuan pelayanan ini. Selain itu, alangkah lebih baik apabila guru SM juga memunyai wawasan tentang sejarah dan perkembangan sekolah minggu. Artikel Wikipedia di atas akan menjawab kerinduan hati Anda untuk mengenal sejarah dan perkembangan sekolah minggu. Ensiklopedia berbahasa Indonesia ini juga menyediakan informasi berharga tentang dasar-dasar pelayanan sekolah minggu melalui Alkitab, baik dalam PL maupun PB. Nah, menarik sekali, bukan? Tidak hanya itu saja, artikel ini juga memberikan informasi mengenai MEBIG (Memory, Bible, Games). Lembaga pelayanan Kristen ini didirikan untuk menolong gereja atau lembaga Kristen lainnya dalam membangun pelayanan anak yang efektif dan menyenangkan. Ada banyak informasi yang disajikan di artikel ini, akan semakin membekali setiap guru SM dalam melayani anak. Segera kunjungi situs ini, gali lebih dalam setiap informasi, dan Anda akan memiliki wawasan baru. Tuhan memberkati! ______________________________________________________________________ Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/ Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |