Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/504

e-BinaAnak edisi 504 (13-10-2010)

Yesus Kristus

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 504/Oktober/2010

  - SALAM DARI REDAKSI: Anak-Anak dan Yesus Kristus
  - ARTIKEL: Pandangan Anak Tentang Yesus
  - TIPS: Pesan Yesus
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR 1: Bagaimana Bersahabat dengan Yesus?
  - BAHAN MENGAJAR 2: Tanda Tangan Tuhan
  - WARNET PENA: Bahan Mengajar Sekolah Minggu
______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
 < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >

          Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
         Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                     ANAK-ANAK DAN YESUS KRISTUS

  Konsep awal yang dimiliki oleh seorang anak tentang Yesus merupakan
  hal penting bagi pelayan anak, untuk memberi pengertian lebih lanjut
  mengenai Yesus. Kecenderungan seorang anak untuk memahami pengertian
  antara Yesus dan Allah, sering diartikan sebagai hal yang sama.
  Anak-anak sering menyebut "Allah" untuk mengacu pada Yesus. Demikian
  pula sebaliknya.

  Menyadari pentingnya kebutuhan anak untuk mengenal Yesus secara
  lebih mendalam, maka e-BinaAnak menyajikan bahan-bahan seputar Yesus
  Kristus, baik berupa artikel, tip, bahan mengajar, maupun ulasan
  situs. Kiranya bahan-bahan ini dapat semakin membekali pelayan anak,
  untuk menjelaskan konsep-konsep tentang Yesus Kristus yang berkaitan
  dengan cara pandang anak terhadap Yesus, hubungan anak dengan Yesus,
  daya tarik Yesus, pesan Yesus, dsb..

  Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati!

  Staf Redaksi e-BinaAnak
  Santi Titik Lestari
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
____________________________________________________________________

    "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan
       Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya.
      Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan
        menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus"
                        (Filipi 3:8)
             < http://alkitab.sabda.org/?Filipi+3:8 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                      PANDANGAN ANAK TENTANG YESUS

  ANAK DAN YESUS

  Ketika anak-anak diberi pertanyaan, "Mengapa Yesus dahulu hidup di
  dunia?", seorang anak laki-laki berusia 5 tahun menjawab, "Allah
  ingin manusia tahu bahwa Dia mengasihi mereka. Tetapi ada orang yang
  tidak dapat mendengarkan bisikan-Nya di dalam hati mereka, jadi Dia
  mengutus Yesus untuk memberitakan hal ini kepada mereka dengan suara
  keras."

  Jawaban anak ini amat responsif. Jawaban ini menunjukkan bahwa anak
  itu memahami tujuan dasar kelahiran Yesus sebagai manusia, dan
  hubungan yang istimewa antara Yesus dan Allah Bapa. Doktrin ini
  telah membingungkan para teolog selama hampir 2.000 tahun, apalagi
  bagi anak berusia 5 tahun.

  -Siapakah Yesus Kristus itu?
  -Bagaimana hubungan-Nya dengan Bapa-Nya?
  -Apa persamaan dan perbedaan-Nya dari manusia lainnya?
  -Di mana kini Dia berada, dan apa peranan-Nya sekarang?

  Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan intisari kekristenan yang
  dipelajari oleh para pakar teologi, pengkhotbah, dan orang awam
  sejak zaman Kristus. Pertanyaan-pertanyaan itu juga sama seperti
  jenis-jenis pertanyaan yang diutarakan anak kecil tentang Yesus:
  Apakah Allah itu Bapa Yesus? Apakah Yesus adalah bayi atau manusia
  dewasa? Di manakah Yesus sekarang?

  Jawaban yang diberikan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak
  selalu matang. Meskipun demikian, tanggapan anak-anak sering kali
  menunjukkan konsep awal tentang Yesus.

  YESUS DAN ALLAH

  Masalah yang paling sering dijumpai para peneliti, guru, dan orang
  tua mengenai pemikiran anak tentang Yesus adalah kecenderungan untuk
  mencampuradukkan Yesus dan Allah. Kebanyakan anak di bawah usia 6
  tahun akan memakai kedua nama itu untuk pengertian yang sama dan
  mengacu pada Allah. Bertanyalah kepada seorang anak, "Siapa yang
  menciptakan dunia?" Anda cenderung mendapat jawaban bahwa Yesus
  adalah Pencipta, sama seperti ia berkata bahwa Allah menciptakan
  segala sesuatu. Tunjukkan gambar Yesus pada anak dan tanyakan siapa
  yang ada pada gambar itu. Jawabannya bisa Yesus, bisa Allah.

  Usaha orang dewasa untuk memberi penjelasan kepada anak sering kali
  hanya menambah kesukaran. Usaha-usaha untuk menekankan perbedaan
  antara Yesus dan Allah mengandung risiko anak akan berpikir ada dua
  Allah. Karena tumpang tindih antara Yesus dan Allah memiliki dasar
  yang kuat dalam ajaran Alkitab, maka hal ini tidak dipandang sebagai
  kesalahan total, tetapi lebih dipandang sebagai pengertian anak yang
  belum lengkap.

  DAYA TARIK YESUS

  Aspek penting dari pemikiran anak kecil tentang Yesus adalah daya
  tarik-Nya yang amat kuat. Pada umumnya, anak-anak yang banyak
  mendengar cerita tentang Yesus percaya bahwa Dia hangat, simpatik,
  dan menyenangkan. Seorang anak jarang mengungkapkan perasaan
  memusuhi, marah, atau takut terhadap Yesus seperti terhadap Allah,
  guru, orang tua, atau tokoh-tokoh lainnya.

  Perasaan positif yang dikemukakan oleh hampir semua anak ini
  tampaknya disebabkan karena kisah yang mereka dengar dan lagu yang
  mereka nyanyikan tentang Yesus menunjukkan bahwa Dia penuh kasih dan
  suka menolong. Sebaliknya, hal-hal yang berkaitan dengan penghakiman
  atau penghukuman biasanya dihubungkan dengan Allah Bapa. Alasan lain
  adalah karena anak dapat dengan mudah mengidentifikasikan dirinya
  dengan Yesus sebagai bayi dan anak, dan adanya konsep bahwa Yesus
  itu Anak Allah. Yesus cenderung dipandang sebagai sekutu anak
  melawan dominasi orang-orang dewasa dan terkadang dunia yang jahat
  ini.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Mengenalkan Allah Kepada Anak
  Judul buku asli: Teaching Your Child About God
  Penulis: Wes Haystead
  Penerjemah: Drs. Xavier Q. Pranata
  Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1995
  Halaman: 117 -- 118
______________________________________________________________________
TIPS

                              PESAN YESUS

  Apa pesan Yesus untuk kita sebagai orang-orang dewasa sehubungan
  dengan anak-anak? Dari sepuluh pesan berikut ini, kita dapat melihat
  cara-cara mengenalkan Yesus kepada anak.

   1. Yesus menantang kita untuk menjadi pendukung anak-anak.
   2. Yesus memercayakan anak-anak di bawah asuhan kita, kita harus
      menerima mereka
   3. Yesus mengingatkan kita bahwa dia memiliki relasi spesial dengan
      anak-anak.
   4. Yesus mengingatkan kita supaya dalam menerima anak, kita
      benar-benar menerimanya.
   5. Yesus meminta kita untuk "berubah dan menjadi seperti anak-anak"
      supaya bisa masuk Kerajaan Surga.
   6. Yesus menyuruh kita untuk tidak meremehkan anak-anak.
   7. Yesus memberikan peringatan keras bahwa menyesatkan anak-anak itu
      mengerikan, lebih baik baginya jika ia ditenggelamkan.
   8. Yesus berkata, "janganlah menghalang-halangi mereka datang
      kepada-Ku".
   9. Yesus mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah dimiliki oleh orang
      yang seperti anak-anak itu.
  10. Yesus mengingatkan kita bahwa anak-anak dan bayi-bayi bisa
      memberikan puji-pujian yang sempurna.

   1. Yesus menantang kita untuk menjadi pendukung anak-anak.

      Kita harus memerhatikan mereka seperti yang Ia lakukan, dan
      tidak menghalang-halangi mereka (Markus 10:14). Hal ini dapat
      berupa:

      - Anda memperjuangkan kepentingan mereka ketika tidak ada orang
        lain yang mendukung mereka.
      - Anda mendukung mereka ketika mereka mengalami kejadian yang
        menyenangkan, dengan cara merayakan atau memujinya.
      - Anda berjuang agar kepentingan dan kebutuhan anak-anak
        diprioritaskan dalam agenda gereja Anda.

      Dalam konteks yang lebih luas, Anda dapat mendukung anak-anak di
      seluruh dunia yang mengalami eksploitasi dan kekerasan. Anda
      dapat berdoa atas nama anak-anak; doa yang terus-menerus, tekun,
      dan penuh kasih; doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk
      masing-masing anak. Apakah kita membela anak-anak dengan cara
      seperti ini di hadapan Allah?

   2. Yesus memercayakan anak-anak di bawah asuhan kita, kita harus
      menerima mereka (Markus 9:37, BIS).

      Menerima tanpa mengeluh, dengan tangan terbuka, dengan senyum.
      Hal itu menunjukkan rasa bahagia terhadap orang yang Anda
      sambut. Anak-anak perlu mengalami penerimaan semacam itu dari
      kita. Bagaimana respons kita terhadap anak-anak ketika kita
      bertemu mereka di jalan? Apakah kita hanya mengangguk, atau
      merasa canggung untuk menyapa mereka?

      Lalu bagaimana respons mereka terhadap kita? Apakah mereka
      kegirangan dan mulai mengajak bicara? Apakah mereka membalikkan
      punggung serta berharap kita tidak melihat mereka? Anak-anak
      sering merasa tidak diterima dengan tulus di gereja, yaitu dalam
      hal penyambutan yang dilakukan oleh kaum dewasa. Mereka merasa
      bahwa orang-orang dewasa tidak tahu bagaimana memperlakukan
      mereka. Hal ini sangat berlawanan dengan ajaran Yesus yang
      menyatakan bahwa pembelaan yang tegas dan keras perlu dilakukan
      atas nama anak-anak kepada pemimpin gereja. Pastikan bahwa sikap
      mereka sudah berubah. Jika tidak, anak-anak tidak akan datang ke
      gereja lagi karena mereka merasa tidak diterima dan diinginkan.

   3. Yesus mengingatkan kita bahwa dia memiliki relasi spesial dengan
      anak-anak.

      "Kita harus menyambut mereka dalam nama-Nya sebagai
      wakil-wakil-Nya" (Markus 9:37). Relasi spesial itu berdasarkan
      pada karakter yang sederhana, percaya dan terbuka. Apakah kita
      memiliki relasi spesial dengan anak-anak kita seperti Yesus?

      Relasi spesial ini bisa ditunjukkan dengan mengingat hari-hari
      penting (hari ulang tahun), mengirimkan kartu ucapan, dan
      mengingat apa yang diberitakan selama seminggu dan mengikutinya
      pada minggu berikutnya. Kita perlu mencari cara kreatif dalam
      membangun relasi kita dengan anak-anak, agar mereka bisa melihat
      kualitas relasi mereka dengan kita. Setelah itu, ajak mereka
      melihat lebih jauh kualitas relasi yang bisa mereka jalin dengan
      Yesus.

   4. Yesus mengingatkan kita supaya dalam menerima anak, kita
      benar-benar menerimanya.

      Jadi, dengan menerima anak-anak, kita menerima Allah, Pribadi
      yang mengutus Yesus. Oleh karena itu, ketika kita menanggapi
      seorang anak, berkat Bapa dan sang Putra pun tercurah bagi kita.
      Selanjutnya, ketika Anda mendekati dan menyambut seorang anak,
      ingatlah dia datang dalam nama Yesus dan sambutlah Bapa dan sang
      Putra. Luar biasa!

   5. Yesus meminta kita untuk "berubah dan menjadi seperti anak-anak"
      supaya bisa masuk Kerajaan Surga (Matius 18:3, BIS).

      Supaya kita tahu bagaimana masuk dunia anak-anak, bagaimana
      menjadi seperti anak-anak, kita harus menyediakan waktu; waktu
      untuk bermain, mendengar, menonton, dan membaca. Kita harus tahu
      apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman masa kanak-kanak
      kita untuk masa sekarang. Hal terpenting adalah kita memiliki
      sifat-sifat seperti anak-anak: mudah percaya, terbuka, suka
      berbagi kebahagiaan dan kasih. Hal-hal tersebut dapat sebagai
      modal pendekatan kita kepada Allah, supaya kita bisa masuk
      Kerajaan Surga.

   6. Yesus menyuruh kita untuk tidak meremehkan anak-anak (Matius
      18:10).

      "Anak kecil" dalam perikop ini mungkin merujuk pada mereka yang
      "kecil" dalam iman, namun kebenaran tetap sama. Hanya karena
      anak-anak itu kecil, tidak berpengalaman, dan selalu diawasi
      tidak berarti kita bisa merendahkan mereka atau tidak
      menghiraukan mereka. Nilai-nilai Kerajaan Surga tidak terkait
      dengan ukuran atau kuasa. Di mata dunia, anak-anak hanya boleh
      sedikit berpendapat bahkan kadang tidak sama sekali. Oleh karena
      itu, orang-orang dewasa sangat mudah terjebak memperlakukan
      mereka sebagai orang-orang yang tidak terlalu penting.

   7. Yesus memberikan peringatan keras bahwa menyesatkan anak-anak itu
      mengerikan, lebih baik baginya jika ia ditenggelamkan (Matius
      18:6).

      Sekali lagi "anak kecil" di sini mungkin tidak secara spesifik
      merujuk pada anak-anak, tapi pada kebenaran. Menyesatkan anak
      bisa dilakukan dengan sangat mudah, sangat halus. Jika orang
      dewasa tergelincir, anak yang melihatnya akan tergelincir juga.

      Sebagai pendukung anak-anak, kita memiliki tanggung jawab yang
      sangat besar. Bagaimana kita memberi contoh kepada anak-anak
      layan kita? Kita harus meneladani Kristus. Seorang anak perlu
      melihat kita dan seseorang yang menjadikan hubungannya dengan
      Kristus sebagai hal yang terutama. Seseorang yang menjadikan
      firman Tuhan sebagai pusat dari doa dan pertolongannya. Mereka
      juga membutuhkan seseorang yang memunyai banyak waktu untuk
      mereka dan mengerti mereka. Mereka memerlukan seseorang yang
      akan membela mereka dan berjuang untuk mereka. Mereka
      membutuhkan seseorang yang bisa bermain dan bersenang-senang
      dengan mereka. Mereka membutuhkan seseorang yang nyata, yang
      bisa membuat kesalahan, yang bisa tergelincir dan jatuh.
      Sekaligus orang yang bisa menyadari dan mengakui kesalahan,
      minta maaf, dan mulai mencoba lagi. Mereka membutuhkan seseorang
      yang bisa melihat sosok Yesus dan menyadari bahwa dia dapat
      mengubah hidup mereka sehingga ia pantas dicontoh.

   8. Yesus berkata, "janganlah menghalang-halangi mereka datang
      kepada-Ku" (Matius 19:4).

      Keduanya merupakan suatu sukacita sekaligus tanggung jawab.
      Sukacita karena tangan Yesus selalu terbuka untuk anak-anak.
      Sebanyak apa pun yang datang, tetap masih ada tempat untuk
      lebih banyak anak-anak lagi. Kadang-kadang, kita mungkin lebih
      banyak memedulikan diri sendiri, tapi kita pun harus meneladani
      Yesus. Kita harus bersedia mengesampingkan kepentingan diri
      sendiri dan menyertai anak-anak kita. Kita harus meyakinkan
      orang-orang tua kita bahwa aturan seperti: "Kamu harus begini",
      "Di gereja tidak boleh begitu", "Kamu harus belajar begini",
      tidaklah menghalang-halangi anak-anak. Kita harus yakin dengan
      nada suara kita, ekspresi wajah kita, tingkah laku kita untuk
      tidak menyesatkan anak. Bagaimana kita melakukannya? "Menjadi
      seperti seorang anak", kata Yesus, berarti memandang diri kita
      seperti seorang anak dan selanjutnya Anda tidak akan menjadi
      penghalang.

   9. Yesus mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah dimiliki oleh orang
      yang seperti anak-anak itu (Matius 19:14, VMD).

      "Mereka yang seperti anak-anak" adalah mereka yang benar-benar
      berkarakter seperti anak-anak. Sederhana, rendah hati, percaya,
      dan terbuka. Dengan demikian, kita bukan hanya masuk ke dalam
      Kerajaan Surga, tapi juga memilikinya. Kerajaan itu menjadi milik
      kita. "Menjadi milik" sering dikonotasikan "ini milikku". Setelah
      kita berkarakter seperti anak-anak kita bisa berkata, "Ini bisa
      jadi milikmu, datang dan lihatlah".

      Bagaimana kita bisa membagikan kasih karunia yang besar ini
      dengan anak-anak kita? Bagaimana kita bisa membuat Injil menjadi
      "menarik"? Bagi pelayan anak-anak, sumber bahan mengajar yang
      baik, pendekatan yang kreatif untuk menyampaikan bahan
      alkitabiah, dan suasana yang kasih, hangat dan akrab tentu saja
      sangat penting. Mengenal anak-anak, kelebihan-kelebihan dan
      kebutuhan-kebutuhan mereka sangat penting. Yang terpenting, kita
      berbagi kasih kepada sesama. Jika kita memiliki karakter yang
      membuat kita bisa masuk Kerajaan Surga, anak-anak bisa melihat
      Yesus dalam kita. Saat Allah menunjukkan kasih-Nya yang
      menyelamatkan dunia, Dia tidak memberikan buku-buku atau
      mengadakan kegiatan-kegiatan. Dia mengutus orang yang
      benar-benar hidup, bisa bernapas, penuh kasih, dan penyayang.
      Kegiatan-kegiatan yang kita buat bisa menjadi cara yang bagus,
      tapi anak-anak dapat melihat dan merasakan iman yang hidup hanya
      bisa melalui relasi kita dengan mereka.

  10. Yesus mengingatkan kita bahwa anak-anak dan bayi-bayi bisa
      memberikan puji-pujian yang sempurna (Matius 21:16).

      Kita tidak perlu menunggu mereka besar, untuk menjadi "dewasa".
      Ayat ini adalah suatu penegasan yang kuat dan positif sehubungan
      dengan keseluruhan persembahan anak kepada Allah. Ini tidak
      membutuhkan pendewasaan dan pemurnian. Ini adalah "pujian yang
      sempurna". Ini juga suatu peringatan keras bagi kita yang harus
      mengubah atau "memperbaiki" persembahan anak kepada Allah.

      Setiap kali kita mengajak anak-anak datang dalam ibadah di
      gereja, apakah kita melihat mereka lebih "ditoleransi" daripada
      "disambut"? Sebagai orang dewasa kita mungkin perlu mengajarkan
      kebenaran ayat tersebut. Ibadah umum bukanlah pilihan, ibadah
      umum adalah perwujudan kesatuan kita sebagai keluarga Allah.
      Masing-masing kelompok usia harus diberi kesempatan untuk
      terlibat atau berkontribusi. Setiap orang dan persembahan harus
      diakui sebagai bagian yang sama-sama penting di mata Allah.

  Memerhatikan kembali kesepuluh poin di atas secara rutin sangat
  tepat untuk membangun relasi kita dengan anak-anak dan mengasuh
  mereka. Dengan demikian, kita bisa mengetahui apakah kita mengikuti
  rekomendasi dan perintah Yesus berkaitan dengan anak-anak atau
  tidak. (t/Setya)

  Diterjemahkan dan disunting dari:
  Judul artikel: Jesus` Messages to Adults
  Judul buku: Become Like A Child
  Penulis: Kathryn Copsey
  Penerbit: Scripture Union, London 1994
  Halaman: 63 -- 69
__________________________________________________________________
MUTIARA GURU

               Yesus sangat mengasihi anak-anak,
            biarkan mereka berlari dengan sukacita
                   untuk mendapatkan-Nya.
_____________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR 1

                 BAGAIMANA BERSAHABAT DENGAN YESUS?

  Ayat: Yohanes 15:14

        Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang
        Kuperintahkan kepadamu.

  Cerita

  Budi kecil pulang ke rumah sambil menangis. "Jimmy bukan
  temanku," ujarnya.

  "Mengapa kamu katakan Jimmy bukan temanmu?" tanya ibunya.

  "Karena dia tidak menuruti omonganku," ujar Budi. Budi ingin Jimmy
  pergi ke toko dengannya, tetapi Jimmy menolaknya.

  Jimmy hampir selalu melakukan apa yang diinginkan Budi karena mereka
  adalah teman baik. Akan tetapi, ketika Budi tidak melakukan apa yang
  Budi inginkan, atau ketika Budi tidak melakukan apa yang Jimmy
  inginkan, mereka tidak bersahabat baik. Semakin banyak mereka
  melakukan sesuatu untuk sahabat mereka, semakin akrab hubungan
  persahabatan mereka.

  Demikian juga, kita dapat menjadi sahabat-sahabat Yesus yang lebih
  baik dengan melakukan apa yang Dia inginkan. Dia berkata, "Kamu
  adalah sahabat-sahabat-Ku, jika kamu melakukan apa yang Kukatakan
  kepadamu."

  Apa yang diinginkan Yesus untuk kita lakukan? Tentu saja semua hal
  yang Allah katakan dalam Alkitab: menghormati orang tua, menolong
  orang lain, bersikap jujur, tidak mengatakan hal-hal yang buruk
  tentang orang lain, dan memercayai bahwa Yesus adalah Juru Selamat
  kita dari dosa.

  Sebenarnya, ketika Yesus mengatakan hal ini kepada
  sahabat-sahabat-Nya, dia sedang berbicara tentang hal saling
  mengasihi satu sama lain. "Kasihilah sesamamu seperti Aku telah
  mengasihimu," kata-Nya. Itulah maksud-Nya, terutama saat Dia
  berkata, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang
  Kuperintahkan kepadamu."

  Diskusi

  Bagaimana kamu menilai dua orang yang bersahabat itu dikatakan
  akrab? Bagaimana Yesus menginginkan sahabat-sahabat-Nya saling
  memperlakukan satu sama lain? Apa yang akan terjadi jika kita
  menolak apa yang Yesus katakan kepada kita? Mari kita ucapkan ayat
  Alkitab bersama-sama.

  Ayat

  Yohanes 15:4-8

  Doa

  "Yesus yang baik, kami mau menjadi teman-teman-Mu dan
  murid-murid-Mu. Tolong ampuni kami karena tidak melakukan dengan
  lebih baik apa yang Engkau katakan. Bantulah kami melakukan hal-hal
  yang telah Engkau perintahkan kepada kami agar setiap orang melihat
  bahwa kami adalah sahabat-sahabat-Mu. Amin." (t/Uly)

  Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
  Judul asli artikel: How to Be Friends with Jesus
  Judul buku: Little Visits With God
  Penulis: Allan Hart Jahsman dan Martin P. Simon
  Penerbit: Concordia Publishing House, 1957
  Halaman: 79 -- 80
_____________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR 2

                          TANDA TANGAN TUHAN

  Alat Peraga: Berbagai Tanda Tangan
  Ayat Alkitab: Yohanes 1:29-34
  Tema: Tuhan memberi tanda tangan-Nya dengan berbagai cara.

  TAHUKAH KAMU APA ITU TANDA TANGAN?

  Tanda tangan adalah tanda namamu. Sebagian besar dari kalian telah
  tahu cara menulis namamu sendiri. Kamu dapat menuliskannya dengan
  huruf cetak atau huruf sambung. Tanda tangan kita menunjukkan kepada
  orang lain siapa diri kita.

  *Setiap anak sekolah minggu menuliskan tanda tangan di atas kertas.
  Apakah kamu melihat bagaimana masing-masing tanda tangan itu
  berbeda?

  Tanda tangan mengungkapkan sedikit kepribadian kita. Ada
  orang-orang dengan tanda tangan acak-acakan, dan mungkin hal itu
  mengungkapkan bahwa mereka sedang terburu-buru. Ada orang-orang
  dengan tanda tangan yang kecil. Mungkin ini mengungkapkan bahwa
  mereka suka segala sesuatu yang rapi dan teratur. Ada orang-orang
  yang menuliskan nama mereka dengan tulisan yang penuh hiasan.

  Tahukah kamu bahwa Tuhan juga punya tanda tangan? Bahkan sebenarnya
  Tuhan punya banyak tanda tangan. Kita tidak melihat tulisan tanda
  tangan-Nya T-U-H-A-N. Tetapi kita dapat melihat tanda tangan Tuhan
  di sekeliling kita. Tuhan menyatakan kebaikan-Nya melalui dunia di
  sekeliling kita, dan saya senang merenungkan bahwa semuanya ini
  adalah tanda tangan-Nya.

  Kita melihat keindahan alam semesta: pohon-pohon, bunga-bunga, dan
  benda-benda lainnya. Semua tanda-tanda alam adalah tanda tangan
  Tuhan.

  Kita dapat melihat tanda tangan Tuhan di dalam orang-orang yang
  membutuhkan pertolongan dan perhatian kita.

  Kita dapat melihat tanda tangan Tuhan di dalam orang-orang di
  sekeliling kita yang memerhatikan dan mengasihi kita.

  Kita melihat tanda tangan Tuhan dalam perasaan bahagia yang kita
  rasakan pada saat kita menyembah-Nya.

  Kita dapat melihat tanda tangan Tuhan di banyak tempat. Bukalah mata
  dan telingamu. Lihatlah dan dengarkanlah dunia kita yang indah ini.
  Lihatlah keluargamu dan teman-temanmu.

  Dan ingatlah Tuhan dan berkat-berkat yang telah Tuhan berikan bagi
  kita melalui berbagai tanda tangan-Nya!

  Mari kita berdoa.

  "Ya Tuhan, tanda tangan-Mu yang indah ada di sekeliling kami. Terima
  kasih atas berkat-berkat-Mu, dan mengingatkan kami untuk memandang
  tanda tangan-Mu. Amin."

  Diambil dan disunting dari:
  Judul buku: Cerita untuk Anak-Anak Sekolah Minggu
  Penulis: Donna McKee Rhodes
  Penerbit: Gospel Press, 2002
  Halaman: 101 -- 103

_____________________________________________________________________
WARNET PENA

                    BAHAN MENGAJAR SEKOLAH MINGGU
               http://bahansekolahminggu.wordpress.com/

  Sekolah minggu akan menjadi menarik apabila dalam setiap pertemuan
  Pelayan Anak bisa memberikan sesuatu yang berbeda. Untuk itu, kami
  hadirkan situs yang menyediakan bahan-bahan sekolah minggu yang
  dapat dimanfaatkan dalam pelayanan. Situs dengan alamat <
  http://bahansekolahminggu.wordpress.com > ini menyediakan artikel,
  cerita bergambar, dan bahan mengajar dalam format PowerPoint yang
  bisa Anda dapatkan. Berbagai judul artikel disediakan dalam situs
  ini, seperti "Tenang dalam Pelukan Roh-Nya", "Belajar Bersyukur",
  "Kenali Alkitab Kita", dsb.. Selain itu, terdapat banyak gambar yang
  bisa Anda download. Gambar-gambar tersebut bisa dijadikan bahan
  sekolah minggu, karena dapat dipotong dan diwarnai oleh anak-anak.
  Bahan-bahan untuk melayani anak-anak tuna rungu juga disediakan
  dalam situs ini. Sangat menarik, bukan? Nah, segera kunjungi situs
  ini dan dapatkan bahan-bahan sekolah minggu yang berkualitas untuk
  memperlengkapi pelayanan Anda. (Elly)
_____________________________________________________________________
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak

Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org