Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/504 |
|
e-BinaAnak edisi 504 (13-10-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 504/Oktober/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Anak-Anak dan Yesus Kristus - ARTIKEL: Pandangan Anak Tentang Yesus - TIPS: Pesan Yesus - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR 1: Bagaimana Bersahabat dengan Yesus? - BAHAN MENGAJAR 2: Tanda Tangan Tuhan - WARNET PENA: Bahan Mengajar Sekolah Minggu ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org > Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI ANAK-ANAK DAN YESUS KRISTUS Konsep awal yang dimiliki oleh seorang anak tentang Yesus merupakan hal penting bagi pelayan anak, untuk memberi pengertian lebih lanjut mengenai Yesus. Kecenderungan seorang anak untuk memahami pengertian antara Yesus dan Allah, sering diartikan sebagai hal yang sama. Anak-anak sering menyebut "Allah" untuk mengacu pada Yesus. Demikian pula sebaliknya. Menyadari pentingnya kebutuhan anak untuk mengenal Yesus secara lebih mendalam, maka e-BinaAnak menyajikan bahan-bahan seputar Yesus Kristus, baik berupa artikel, tip, bahan mengajar, maupun ulasan situs. Kiranya bahan-bahan ini dapat semakin membekali pelayan anak, untuk menjelaskan konsep-konsep tentang Yesus Kristus yang berkaitan dengan cara pandang anak terhadap Yesus, hubungan anak dengan Yesus, daya tarik Yesus, pesan Yesus, dsb.. Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati! Staf Redaksi e-BinaAnak Santi Titik Lestari http://pepak.sabda.org http://fb.sabda.org/binaanak ____________________________________________________________________ "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus" (Filipi 3:8) < http://alkitab.sabda.org/?Filipi+3:8 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL PANDANGAN ANAK TENTANG YESUS ANAK DAN YESUS Ketika anak-anak diberi pertanyaan, "Mengapa Yesus dahulu hidup di dunia?", seorang anak laki-laki berusia 5 tahun menjawab, "Allah ingin manusia tahu bahwa Dia mengasihi mereka. Tetapi ada orang yang tidak dapat mendengarkan bisikan-Nya di dalam hati mereka, jadi Dia mengutus Yesus untuk memberitakan hal ini kepada mereka dengan suara keras." Jawaban anak ini amat responsif. Jawaban ini menunjukkan bahwa anak itu memahami tujuan dasar kelahiran Yesus sebagai manusia, dan hubungan yang istimewa antara Yesus dan Allah Bapa. Doktrin ini telah membingungkan para teolog selama hampir 2.000 tahun, apalagi bagi anak berusia 5 tahun. -Siapakah Yesus Kristus itu? -Bagaimana hubungan-Nya dengan Bapa-Nya? -Apa persamaan dan perbedaan-Nya dari manusia lainnya? -Di mana kini Dia berada, dan apa peranan-Nya sekarang? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan intisari kekristenan yang dipelajari oleh para pakar teologi, pengkhotbah, dan orang awam sejak zaman Kristus. Pertanyaan-pertanyaan itu juga sama seperti jenis-jenis pertanyaan yang diutarakan anak kecil tentang Yesus: Apakah Allah itu Bapa Yesus? Apakah Yesus adalah bayi atau manusia dewasa? Di manakah Yesus sekarang? Jawaban yang diberikan atas pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak selalu matang. Meskipun demikian, tanggapan anak-anak sering kali menunjukkan konsep awal tentang Yesus. YESUS DAN ALLAH Masalah yang paling sering dijumpai para peneliti, guru, dan orang tua mengenai pemikiran anak tentang Yesus adalah kecenderungan untuk mencampuradukkan Yesus dan Allah. Kebanyakan anak di bawah usia 6 tahun akan memakai kedua nama itu untuk pengertian yang sama dan mengacu pada Allah. Bertanyalah kepada seorang anak, "Siapa yang menciptakan dunia?" Anda cenderung mendapat jawaban bahwa Yesus adalah Pencipta, sama seperti ia berkata bahwa Allah menciptakan segala sesuatu. Tunjukkan gambar Yesus pada anak dan tanyakan siapa yang ada pada gambar itu. Jawabannya bisa Yesus, bisa Allah. Usaha orang dewasa untuk memberi penjelasan kepada anak sering kali hanya menambah kesukaran. Usaha-usaha untuk menekankan perbedaan antara Yesus dan Allah mengandung risiko anak akan berpikir ada dua Allah. Karena tumpang tindih antara Yesus dan Allah memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Alkitab, maka hal ini tidak dipandang sebagai kesalahan total, tetapi lebih dipandang sebagai pengertian anak yang belum lengkap. DAYA TARIK YESUS Aspek penting dari pemikiran anak kecil tentang Yesus adalah daya tarik-Nya yang amat kuat. Pada umumnya, anak-anak yang banyak mendengar cerita tentang Yesus percaya bahwa Dia hangat, simpatik, dan menyenangkan. Seorang anak jarang mengungkapkan perasaan memusuhi, marah, atau takut terhadap Yesus seperti terhadap Allah, guru, orang tua, atau tokoh-tokoh lainnya. Perasaan positif yang dikemukakan oleh hampir semua anak ini tampaknya disebabkan karena kisah yang mereka dengar dan lagu yang mereka nyanyikan tentang Yesus menunjukkan bahwa Dia penuh kasih dan suka menolong. Sebaliknya, hal-hal yang berkaitan dengan penghakiman atau penghukuman biasanya dihubungkan dengan Allah Bapa. Alasan lain adalah karena anak dapat dengan mudah mengidentifikasikan dirinya dengan Yesus sebagai bayi dan anak, dan adanya konsep bahwa Yesus itu Anak Allah. Yesus cenderung dipandang sebagai sekutu anak melawan dominasi orang-orang dewasa dan terkadang dunia yang jahat ini. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Mengenalkan Allah Kepada Anak Judul buku asli: Teaching Your Child About God Penulis: Wes Haystead Penerjemah: Drs. Xavier Q. Pranata Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1995 Halaman: 117 -- 118 ______________________________________________________________________ TIPS PESAN YESUS Apa pesan Yesus untuk kita sebagai orang-orang dewasa sehubungan dengan anak-anak? Dari sepuluh pesan berikut ini, kita dapat melihat cara-cara mengenalkan Yesus kepada anak. 1. Yesus menantang kita untuk menjadi pendukung anak-anak. 2. Yesus memercayakan anak-anak di bawah asuhan kita, kita harus menerima mereka 3. Yesus mengingatkan kita bahwa dia memiliki relasi spesial dengan anak-anak. 4. Yesus mengingatkan kita supaya dalam menerima anak, kita benar-benar menerimanya. 5. Yesus meminta kita untuk "berubah dan menjadi seperti anak-anak" supaya bisa masuk Kerajaan Surga. 6. Yesus menyuruh kita untuk tidak meremehkan anak-anak. 7. Yesus memberikan peringatan keras bahwa menyesatkan anak-anak itu mengerikan, lebih baik baginya jika ia ditenggelamkan. 8. Yesus berkata, "janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku". 9. Yesus mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah dimiliki oleh orang yang seperti anak-anak itu. 10. Yesus mengingatkan kita bahwa anak-anak dan bayi-bayi bisa memberikan puji-pujian yang sempurna. 1. Yesus menantang kita untuk menjadi pendukung anak-anak. Kita harus memerhatikan mereka seperti yang Ia lakukan, dan tidak menghalang-halangi mereka (Markus 10:14). Hal ini dapat berupa: - Anda memperjuangkan kepentingan mereka ketika tidak ada orang lain yang mendukung mereka. - Anda mendukung mereka ketika mereka mengalami kejadian yang menyenangkan, dengan cara merayakan atau memujinya. - Anda berjuang agar kepentingan dan kebutuhan anak-anak diprioritaskan dalam agenda gereja Anda. Dalam konteks yang lebih luas, Anda dapat mendukung anak-anak di seluruh dunia yang mengalami eksploitasi dan kekerasan. Anda dapat berdoa atas nama anak-anak; doa yang terus-menerus, tekun, dan penuh kasih; doa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk masing-masing anak. Apakah kita membela anak-anak dengan cara seperti ini di hadapan Allah? 2. Yesus memercayakan anak-anak di bawah asuhan kita, kita harus menerima mereka (Markus 9:37, BIS). Menerima tanpa mengeluh, dengan tangan terbuka, dengan senyum. Hal itu menunjukkan rasa bahagia terhadap orang yang Anda sambut. Anak-anak perlu mengalami penerimaan semacam itu dari kita. Bagaimana respons kita terhadap anak-anak ketika kita bertemu mereka di jalan? Apakah kita hanya mengangguk, atau merasa canggung untuk menyapa mereka? Lalu bagaimana respons mereka terhadap kita? Apakah mereka kegirangan dan mulai mengajak bicara? Apakah mereka membalikkan punggung serta berharap kita tidak melihat mereka? Anak-anak sering merasa tidak diterima dengan tulus di gereja, yaitu dalam hal penyambutan yang dilakukan oleh kaum dewasa. Mereka merasa bahwa orang-orang dewasa tidak tahu bagaimana memperlakukan mereka. Hal ini sangat berlawanan dengan ajaran Yesus yang menyatakan bahwa pembelaan yang tegas dan keras perlu dilakukan atas nama anak-anak kepada pemimpin gereja. Pastikan bahwa sikap mereka sudah berubah. Jika tidak, anak-anak tidak akan datang ke gereja lagi karena mereka merasa tidak diterima dan diinginkan. 3. Yesus mengingatkan kita bahwa dia memiliki relasi spesial dengan anak-anak. "Kita harus menyambut mereka dalam nama-Nya sebagai wakil-wakil-Nya" (Markus 9:37). Relasi spesial itu berdasarkan pada karakter yang sederhana, percaya dan terbuka. Apakah kita memiliki relasi spesial dengan anak-anak kita seperti Yesus? Relasi spesial ini bisa ditunjukkan dengan mengingat hari-hari penting (hari ulang tahun), mengirimkan kartu ucapan, dan mengingat apa yang diberitakan selama seminggu dan mengikutinya pada minggu berikutnya. Kita perlu mencari cara kreatif dalam membangun relasi kita dengan anak-anak, agar mereka bisa melihat kualitas relasi mereka dengan kita. Setelah itu, ajak mereka melihat lebih jauh kualitas relasi yang bisa mereka jalin dengan Yesus. 4. Yesus mengingatkan kita supaya dalam menerima anak, kita benar-benar menerimanya. Jadi, dengan menerima anak-anak, kita menerima Allah, Pribadi yang mengutus Yesus. Oleh karena itu, ketika kita menanggapi seorang anak, berkat Bapa dan sang Putra pun tercurah bagi kita. Selanjutnya, ketika Anda mendekati dan menyambut seorang anak, ingatlah dia datang dalam nama Yesus dan sambutlah Bapa dan sang Putra. Luar biasa! 5. Yesus meminta kita untuk "berubah dan menjadi seperti anak-anak" supaya bisa masuk Kerajaan Surga (Matius 18:3, BIS). Supaya kita tahu bagaimana masuk dunia anak-anak, bagaimana menjadi seperti anak-anak, kita harus menyediakan waktu; waktu untuk bermain, mendengar, menonton, dan membaca. Kita harus tahu apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman masa kanak-kanak kita untuk masa sekarang. Hal terpenting adalah kita memiliki sifat-sifat seperti anak-anak: mudah percaya, terbuka, suka berbagi kebahagiaan dan kasih. Hal-hal tersebut dapat sebagai modal pendekatan kita kepada Allah, supaya kita bisa masuk Kerajaan Surga. 6. Yesus menyuruh kita untuk tidak meremehkan anak-anak (Matius 18:10). "Anak kecil" dalam perikop ini mungkin merujuk pada mereka yang "kecil" dalam iman, namun kebenaran tetap sama. Hanya karena anak-anak itu kecil, tidak berpengalaman, dan selalu diawasi tidak berarti kita bisa merendahkan mereka atau tidak menghiraukan mereka. Nilai-nilai Kerajaan Surga tidak terkait dengan ukuran atau kuasa. Di mata dunia, anak-anak hanya boleh sedikit berpendapat bahkan kadang tidak sama sekali. Oleh karena itu, orang-orang dewasa sangat mudah terjebak memperlakukan mereka sebagai orang-orang yang tidak terlalu penting. 7. Yesus memberikan peringatan keras bahwa menyesatkan anak-anak itu mengerikan, lebih baik baginya jika ia ditenggelamkan (Matius 18:6). Sekali lagi "anak kecil" di sini mungkin tidak secara spesifik merujuk pada anak-anak, tapi pada kebenaran. Menyesatkan anak bisa dilakukan dengan sangat mudah, sangat halus. Jika orang dewasa tergelincir, anak yang melihatnya akan tergelincir juga. Sebagai pendukung anak-anak, kita memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Bagaimana kita memberi contoh kepada anak-anak layan kita? Kita harus meneladani Kristus. Seorang anak perlu melihat kita dan seseorang yang menjadikan hubungannya dengan Kristus sebagai hal yang terutama. Seseorang yang menjadikan firman Tuhan sebagai pusat dari doa dan pertolongannya. Mereka juga membutuhkan seseorang yang memunyai banyak waktu untuk mereka dan mengerti mereka. Mereka memerlukan seseorang yang akan membela mereka dan berjuang untuk mereka. Mereka membutuhkan seseorang yang bisa bermain dan bersenang-senang dengan mereka. Mereka membutuhkan seseorang yang nyata, yang bisa membuat kesalahan, yang bisa tergelincir dan jatuh. Sekaligus orang yang bisa menyadari dan mengakui kesalahan, minta maaf, dan mulai mencoba lagi. Mereka membutuhkan seseorang yang bisa melihat sosok Yesus dan menyadari bahwa dia dapat mengubah hidup mereka sehingga ia pantas dicontoh. 8. Yesus berkata, "janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku" (Matius 19:4). Keduanya merupakan suatu sukacita sekaligus tanggung jawab. Sukacita karena tangan Yesus selalu terbuka untuk anak-anak. Sebanyak apa pun yang datang, tetap masih ada tempat untuk lebih banyak anak-anak lagi. Kadang-kadang, kita mungkin lebih banyak memedulikan diri sendiri, tapi kita pun harus meneladani Yesus. Kita harus bersedia mengesampingkan kepentingan diri sendiri dan menyertai anak-anak kita. Kita harus meyakinkan orang-orang tua kita bahwa aturan seperti: "Kamu harus begini", "Di gereja tidak boleh begitu", "Kamu harus belajar begini", tidaklah menghalang-halangi anak-anak. Kita harus yakin dengan nada suara kita, ekspresi wajah kita, tingkah laku kita untuk tidak menyesatkan anak. Bagaimana kita melakukannya? "Menjadi seperti seorang anak", kata Yesus, berarti memandang diri kita seperti seorang anak dan selanjutnya Anda tidak akan menjadi penghalang. 9. Yesus mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah dimiliki oleh orang yang seperti anak-anak itu (Matius 19:14, VMD). "Mereka yang seperti anak-anak" adalah mereka yang benar-benar berkarakter seperti anak-anak. Sederhana, rendah hati, percaya, dan terbuka. Dengan demikian, kita bukan hanya masuk ke dalam Kerajaan Surga, tapi juga memilikinya. Kerajaan itu menjadi milik kita. "Menjadi milik" sering dikonotasikan "ini milikku". Setelah kita berkarakter seperti anak-anak kita bisa berkata, "Ini bisa jadi milikmu, datang dan lihatlah". Bagaimana kita bisa membagikan kasih karunia yang besar ini dengan anak-anak kita? Bagaimana kita bisa membuat Injil menjadi "menarik"? Bagi pelayan anak-anak, sumber bahan mengajar yang baik, pendekatan yang kreatif untuk menyampaikan bahan alkitabiah, dan suasana yang kasih, hangat dan akrab tentu saja sangat penting. Mengenal anak-anak, kelebihan-kelebihan dan kebutuhan-kebutuhan mereka sangat penting. Yang terpenting, kita berbagi kasih kepada sesama. Jika kita memiliki karakter yang membuat kita bisa masuk Kerajaan Surga, anak-anak bisa melihat Yesus dalam kita. Saat Allah menunjukkan kasih-Nya yang menyelamatkan dunia, Dia tidak memberikan buku-buku atau mengadakan kegiatan-kegiatan. Dia mengutus orang yang benar-benar hidup, bisa bernapas, penuh kasih, dan penyayang. Kegiatan-kegiatan yang kita buat bisa menjadi cara yang bagus, tapi anak-anak dapat melihat dan merasakan iman yang hidup hanya bisa melalui relasi kita dengan mereka. 10. Yesus mengingatkan kita bahwa anak-anak dan bayi-bayi bisa memberikan puji-pujian yang sempurna (Matius 21:16). Kita tidak perlu menunggu mereka besar, untuk menjadi "dewasa". Ayat ini adalah suatu penegasan yang kuat dan positif sehubungan dengan keseluruhan persembahan anak kepada Allah. Ini tidak membutuhkan pendewasaan dan pemurnian. Ini adalah "pujian yang sempurna". Ini juga suatu peringatan keras bagi kita yang harus mengubah atau "memperbaiki" persembahan anak kepada Allah. Setiap kali kita mengajak anak-anak datang dalam ibadah di gereja, apakah kita melihat mereka lebih "ditoleransi" daripada "disambut"? Sebagai orang dewasa kita mungkin perlu mengajarkan kebenaran ayat tersebut. Ibadah umum bukanlah pilihan, ibadah umum adalah perwujudan kesatuan kita sebagai keluarga Allah. Masing-masing kelompok usia harus diberi kesempatan untuk terlibat atau berkontribusi. Setiap orang dan persembahan harus diakui sebagai bagian yang sama-sama penting di mata Allah. Memerhatikan kembali kesepuluh poin di atas secara rutin sangat tepat untuk membangun relasi kita dengan anak-anak dan mengasuh mereka. Dengan demikian, kita bisa mengetahui apakah kita mengikuti rekomendasi dan perintah Yesus berkaitan dengan anak-anak atau tidak. (t/Setya) Diterjemahkan dan disunting dari: Judul artikel: Jesus` Messages to Adults Judul buku: Become Like A Child Penulis: Kathryn Copsey Penerbit: Scripture Union, London 1994 Halaman: 63 -- 69 __________________________________________________________________ MUTIARA GURU Yesus sangat mengasihi anak-anak, biarkan mereka berlari dengan sukacita untuk mendapatkan-Nya. _____________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 1 BAGAIMANA BERSAHABAT DENGAN YESUS? Ayat: Yohanes 15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Cerita Budi kecil pulang ke rumah sambil menangis. "Jimmy bukan temanku," ujarnya. "Mengapa kamu katakan Jimmy bukan temanmu?" tanya ibunya. "Karena dia tidak menuruti omonganku," ujar Budi. Budi ingin Jimmy pergi ke toko dengannya, tetapi Jimmy menolaknya. Jimmy hampir selalu melakukan apa yang diinginkan Budi karena mereka adalah teman baik. Akan tetapi, ketika Budi tidak melakukan apa yang Budi inginkan, atau ketika Budi tidak melakukan apa yang Jimmy inginkan, mereka tidak bersahabat baik. Semakin banyak mereka melakukan sesuatu untuk sahabat mereka, semakin akrab hubungan persahabatan mereka. Demikian juga, kita dapat menjadi sahabat-sahabat Yesus yang lebih baik dengan melakukan apa yang Dia inginkan. Dia berkata, "Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku, jika kamu melakukan apa yang Kukatakan kepadamu." Apa yang diinginkan Yesus untuk kita lakukan? Tentu saja semua hal yang Allah katakan dalam Alkitab: menghormati orang tua, menolong orang lain, bersikap jujur, tidak mengatakan hal-hal yang buruk tentang orang lain, dan memercayai bahwa Yesus adalah Juru Selamat kita dari dosa. Sebenarnya, ketika Yesus mengatakan hal ini kepada sahabat-sahabat-Nya, dia sedang berbicara tentang hal saling mengasihi satu sama lain. "Kasihilah sesamamu seperti Aku telah mengasihimu," kata-Nya. Itulah maksud-Nya, terutama saat Dia berkata, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu." Diskusi Bagaimana kamu menilai dua orang yang bersahabat itu dikatakan akrab? Bagaimana Yesus menginginkan sahabat-sahabat-Nya saling memperlakukan satu sama lain? Apa yang akan terjadi jika kita menolak apa yang Yesus katakan kepada kita? Mari kita ucapkan ayat Alkitab bersama-sama. Ayat Yohanes 15:4-8 Doa "Yesus yang baik, kami mau menjadi teman-teman-Mu dan murid-murid-Mu. Tolong ampuni kami karena tidak melakukan dengan lebih baik apa yang Engkau katakan. Bantulah kami melakukan hal-hal yang telah Engkau perintahkan kepada kami agar setiap orang melihat bahwa kami adalah sahabat-sahabat-Mu. Amin." (t/Uly) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Judul asli artikel: How to Be Friends with Jesus Judul buku: Little Visits With God Penulis: Allan Hart Jahsman dan Martin P. Simon Penerbit: Concordia Publishing House, 1957 Halaman: 79 -- 80 _____________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 2 TANDA TANGAN TUHAN Alat Peraga: Berbagai Tanda Tangan Ayat Alkitab: Yohanes 1:29-34 Tema: Tuhan memberi tanda tangan-Nya dengan berbagai cara. TAHUKAH KAMU APA ITU TANDA TANGAN? Tanda tangan adalah tanda namamu. Sebagian besar dari kalian telah tahu cara menulis namamu sendiri. Kamu dapat menuliskannya dengan huruf cetak atau huruf sambung. Tanda tangan kita menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita. *Setiap anak sekolah minggu menuliskan tanda tangan di atas kertas. Apakah kamu melihat bagaimana masing-masing tanda tangan itu berbeda? Tanda tangan mengungkapkan sedikit kepribadian kita. Ada orang-orang dengan tanda tangan acak-acakan, dan mungkin hal itu mengungkapkan bahwa mereka sedang terburu-buru. Ada orang-orang dengan tanda tangan yang kecil. Mungkin ini mengungkapkan bahwa mereka suka segala sesuatu yang rapi dan teratur. Ada orang-orang yang menuliskan nama mereka dengan tulisan yang penuh hiasan. Tahukah kamu bahwa Tuhan juga punya tanda tangan? Bahkan sebenarnya Tuhan punya banyak tanda tangan. Kita tidak melihat tulisan tanda tangan-Nya T-U-H-A-N. Tetapi kita dapat melihat tanda tangan Tuhan di sekeliling kita. Tuhan menyatakan kebaikan-Nya melalui dunia di sekeliling kita, dan saya senang merenungkan bahwa semuanya ini adalah tanda tangan-Nya. Kita melihat keindahan alam semesta: pohon-pohon, bunga-bunga, dan benda-benda lainnya. Semua tanda-tanda alam adalah tanda tangan Tuhan. Kita dapat melihat tanda tangan Tuhan di dalam orang-orang yang membutuhkan pertolongan dan perhatian kita. Kita dapat melihat tanda tangan Tuhan di dalam orang-orang di sekeliling kita yang memerhatikan dan mengasihi kita. Kita melihat tanda tangan Tuhan dalam perasaan bahagia yang kita rasakan pada saat kita menyembah-Nya. Kita dapat melihat tanda tangan Tuhan di banyak tempat. Bukalah mata dan telingamu. Lihatlah dan dengarkanlah dunia kita yang indah ini. Lihatlah keluargamu dan teman-temanmu. Dan ingatlah Tuhan dan berkat-berkat yang telah Tuhan berikan bagi kita melalui berbagai tanda tangan-Nya! Mari kita berdoa. "Ya Tuhan, tanda tangan-Mu yang indah ada di sekeliling kami. Terima kasih atas berkat-berkat-Mu, dan mengingatkan kami untuk memandang tanda tangan-Mu. Amin." Diambil dan disunting dari: Judul buku: Cerita untuk Anak-Anak Sekolah Minggu Penulis: Donna McKee Rhodes Penerbit: Gospel Press, 2002 Halaman: 101 -- 103 _____________________________________________________________________ WARNET PENA BAHAN MENGAJAR SEKOLAH MINGGU http://bahansekolahminggu.wordpress.com/ Sekolah minggu akan menjadi menarik apabila dalam setiap pertemuan Pelayan Anak bisa memberikan sesuatu yang berbeda. Untuk itu, kami hadirkan situs yang menyediakan bahan-bahan sekolah minggu yang dapat dimanfaatkan dalam pelayanan. Situs dengan alamat < http://bahansekolahminggu.wordpress.com > ini menyediakan artikel, cerita bergambar, dan bahan mengajar dalam format PowerPoint yang bisa Anda dapatkan. Berbagai judul artikel disediakan dalam situs ini, seperti "Tenang dalam Pelukan Roh-Nya", "Belajar Bersyukur", "Kenali Alkitab Kita", dsb.. Selain itu, terdapat banyak gambar yang bisa Anda download. Gambar-gambar tersebut bisa dijadikan bahan sekolah minggu, karena dapat dipotong dan diwarnai oleh anak-anak. Bahan-bahan untuk melayani anak-anak tuna rungu juga disediakan dalam situs ini. Sangat menarik, bukan? Nah, segera kunjungi situs ini dan dapatkan bahan-bahan sekolah minggu yang berkualitas untuk memperlengkapi pelayanan Anda. (Elly) _____________________________________________________________________ Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di: http://fb.sabda.org/binaanak Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |