Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/503

e-BinaAnak edisi 503 (7-10-2010)

Allah

___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 503/Oktober/2010

  - SALAM DARI REDAKSI: Mengajarkan Doktrin
  - ARTIKEL: Memperkenalkan Allah kepada Anak
  - TIPS: Pujilah Tuhan karena Ia Tuhan
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR 1: Sungguh Luar Biasa Allah Kita!
  - BAHAN MENGAJAR 2: Siang dan Malam Kepunyaan Allah
  - SUA PELAYAN ANAK: Facebook e-BinaAnak dan e-BinaGuru: Pelajaran
                      tentang Allah
______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
 < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org >

  Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak dan e-BinaGuru di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                          MENGAJARKAN DOKTRIN

  Sekolah minggu memunyai peranan penting untuk membekali kehidupan
  rohani anak-anak. Selain itu, aktivitas yang dilakukan di sekolah
  minggu dapat membantu anak untuk bersosialisasi dengan orang dewasa
  dan teman-teman sebayanya. Aktivitas-aktivitas yang monoton tidaklah
  cukup untuk membekali kerohanian anak layan Anda. Untuk itu, perlu
  diberikan kepada mereka "makanan rohani" yang benar-benar dapat
  menjadi modal untuk pertumbuhan dan kehidupan mereka selanjutnya.

  Menyadari pentingnya firman Tuhan untuk anak-anak sekolah minggu,
  maka selama bulan Agustus ini e-BinaAnak akan menyajikan tema
  "Mengajarkan Dasar Pengajaran (Doktrin) Kristen kepada Anak-Anak".
  Topik-topik doktrin yang akan dibahas sepanjang bulan Oktober ini
  adalah Allah, Yesus Kristus, Manusia dan Dosa, serta Roh Kudus.
  Doktrin Allah akan mengawali edisi perdana e-BinaAnak bulan ini,
  sebagai langkah pertama untuk dapat memahami doktrin-doktrin yang
  akan disajikan edisi-edisi berikutnya. Selamat menyimak seluruh
  sajian kami minggu ini. Kiranya boleh membawa setiap anak-anak
  Tuhan untuk mengenal Allah secara benar sesuai dengan firman-Nya.

  Tuhan Yesus memberkati!

  Staf Redaksi e-BinaAnak
  Santi Titik Lestari
  http://pepak.sabda.org
  http://fb.sabda.org/binaanak
______________________________________________________________________

  "Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,
   bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum
      segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin."
                             (Yudas 1:25)
             < http://alkitab.sabda.org/?Yudas+1:25 >
______________________________________________________________________
ARTIKEL

                  MEMPERKENALKAN ALLAH KEPADA ANAK

    Kita belajar memperkenalkan Allah dari cara-Nya memperkenalkan
    Diri-Nya. Ia memperkenalkan Diri-Nya melalui peraturan, alat
    peraga, sejarah, narasi, Amsal dan Mazmur, serta manusia.

  Banyak orang tua bertanya, "Kapankah waktu yang tepat untuk
  memperkenalkan Allah kepada anak?" Sering kali orang tua bertanya
  demikian karena beranggapan bahwa anak masih terlalu kecil untuk
  dapat mengenal Allah yang abstrak dan tidak terlihat. Alkitab tidak
  pernah memberitahukan kepada kita secara terperinci pada usia berapa
  anak harus diperkenalkan tentang Allah. Meskipun demikian, Alkitab
  berkali-kali mengingatkan orangtua untuk mengajarkan firman Tuhan
  kepada anak-anak.

  Lalu, bagaimanakah kita memperkenalkan Allah dalam kehidupan
  anak-anak kita? Kita dapat mempelajari beberapa cara yang Tuhan
  sendiri pakai untuk memperkenalkan Diri-Nya kepada umat Israel.
  Dengan mengetahui cara Tuhan memperkenalkan Diri-Nya, kita akan
  menemukan pengertian mengenai bagaimana memperkenalkan Allah pada
  anak-anak kita.

  1. Allah memakai peraturan untuk memperkenalkan sifat kekudusan-Nya.

     Dari sekian banyak pohon yang buahnya boleh dimakan oleh Adam dan
     Hawa, ada satu pohon yang tidak boleh dimakan buahnya. Mengapa
     demikian? Alasannya adalah karena peraturan mengenai pohon
     tersebut dapat membuat manusia mengenal arti ketaatan dan arti
     kekudusan Allah. Tuhan banyak memberikan peraturan kepada
     manusia, juga kepada Musa, supaya manusia mengenal sifat Allah
     yang kudus.

     Kita pun perlu memperkenalkan peraturan kepada anak-anak kita.
     Sejak kecil mereka perlu diperkenalkan dengan peraturan keluarga.
     Misalnya, boleh menonton TV pada waktu-waktu tertentu dengan
     siaran-siaran tertentu, setelah bermain harus merapikan mainan,
     hari Minggu harus ke gereja, dll. Selain untuk membentuk pola
     kehidupan keluarga yang baik, peraturan itu diberikan dengan
     tujuan untuk memperkenalkan sifat kekudusan dan otoritas Allah.

  2. Allah memakai alat peraga untuk memperkenalkan kasih dan
     rencana-Nya.

     Allah memberikan Adam dan Hawa baju dari kulit binatang untuk
     menggantikan baju dari dedaunan. Alat peraga berupa kulit
     binatang seperti ini lebih mudah diingat dan dimengerti sebagai
     ungkapan kasih Allah yang secara simbolik melukiskan pengurbanan
     Yesus Kristus sebagai anak Domba Allah yang disembelih untuk
     penebusan dosa manusia.

     Pada kesempatan lain, Tuhan memberikan pelangi sebagai tanda
     janji pemeliharaan dan kesabaran-Nya. Ketika ada hujan yang
     sangat deras di rumah, anak saya menangis ketakutan. Dia takut
     hujan deras itu mengakibatkan banjir seperti yang dialami Nuh.
     Saya bersyukur karena Tuhan memberikan pelangi sebagai alat
     peraga untuk Nuh dan anak saya. Saya menenangkannya dengan
     mengingatkan, "Ingatkah kamu akan pelangi yang Tuhan berikan
     untuk Nuh? Tuhan berjanji melalui pelangi itu bahwa Tuhan tidak
     akan memberikan banjir sehebat itu lagi. Percayalah, hujan ini
     pasti berhenti dan nanti akan ada pelangi". Melalui peristiwa itu
     anak saya yang kecil belajar tentang janji dan kasih Tuhan.

  3. Allah memperkenalkan Diri-Nya melalui sejarah.

     Allah memilih Abraham dan membawanya ke tanah Kanaan; Ia memakai
     Yusuf untuk membawa seluruh keluarganya ke Mesir; Ia memilih Musa
     untuk membawa orang Israel kembali ke tanah Kanaan; Ia memilih
     Daud dan menyampaikan janji-Nya akan kedatangan Mesias; dan
     seterusnya. Kita pun dapat memakai sejarah kehidupan keluarga
     kita untuk memperkenalkan Tuhan kepada anak-anak kita. Bukankah
     Tuhan banyak menyatakan Diri-Nya dalam kehidupan keluarga kita?
     Dengan mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam keluarga,
     menyusun album foto, membuat catatan harian keluarga, kita dapat
     menolong anak belajar tentang kasih Tuhan.

     Saya memunyai satu jurnal khusus tentang anak-anak saya. Suatu
     ketika saat besar nanti, ia akan dapat melihat betapa besarnya
     perbuatan Tuhan di dalam dirinya. Saya juga menyusun album
     fotonya sedemikian rupa berdasarkan tema, misalnya: "Yang Papa
     Ajarkan pada Saya", "Bermain dengan Papa", "Timmy dan Mama",
     "Timmy dan Sekolah", "Timmy dan Teman-Teman", "Timmy dan Alam",
     "Eksplorasi Timmy", "Cita-Cita Timmy", "Wajah Unik Timmy", "Waktu
     Timmy tidur", dll.. Melalui susunan album seperti itu, dia bukan
     hanya melihat sederetan perkembangan diri dari tahun ke tahun,
     melainkan dia juga menyaksikan adanya kasih yang menyelimuti
     kehidupannya, dan adanya keajaiban-keajaiban Tuhan dalam
     peristiwa hidupnya.

  4. Allah memperkenalkan Diri-Nya melalui narasi.

     Allah mengajarkan banyak kebenaran penting melalui cerita-cerita
     perumpamaan. Sebagaimana orang yang baru percaya, seorang anak
     membutuhkan cerita-cerita kontekstual yang berkaitan langsung
     dengan kehidupannya sehari-hari. Melalui cerita anak yang hilang,
     cerita Lazarus dan orang kaya, dan sebagainya, kita memahami
     prinsip kebenaran secara lebih mudah.

     Anak-anak tidak bisa melihat Allah secara jasmaniah. Anak-anak
     juga belum dapat memahami banyak hal tentang Tuhan sebagaimana
     pemahaman orang dewasa yang telah lama mengikut Tuhan. Akan
     tetapi mereka dapat menyimpan kebenaran mengenai Diri Allah dalam
     pikiran mereka melalui cerita-cerita Alkitab yang kita sampaikan
     secara rutin tiap hari. Mereka akan menyimpan baik-baik dalam
     pikirannya, mengulangnya, atau meminta Anda mengulang cerita yang
     sudah ratusan kali Anda ceritakan. Mereka mungkin memodifikasi
     cerita itu sesuai dengan dunia mereka. Sebagai contoh, oleh
     mereka, kisah Daud mengalahkan Goliat dengan `menggunakan umban`
     disesuaikan menjadi `menggunakan laser`. Akan tetapi, percayalah
     bahwa cerita-cerita narasi tersebut memunyai kekuatan yang besar.
     Pada waktunya nanti, cerita-cerita tersebut dapat secara ajaib
     menghubungkan diri dengan segala macam konsep yang mulai tertanam
     oleh pertolongan Roh Kudus. Pada saat itu, anak-anak mulai
     memahami makna cerita-cerita tersebut dan relevansinya dengan
     kehidupan mereka.

     Ketika saya menceritakan cerita dari Kitab Raja-Raja kepada anak
     saya, saya berpikir betapa membosankannya kisah itu baginya.
     Hampir semua cerita berkisar tentang raja yang menyembah berhala
     dan kemudian dihukum Tuhan, dan raja yang menyingkirkan berhala
     menyenangkan hati Tuhan. Saya tidak menyangka bahwa cerita-cerita
     tersebut ternyata sangat melekat di pikiran anak saya, sehingga
     ketika saya menjelaskan tentang film-film serta mainan-mainan
     yang tidak sehat, dia lebih mudah menangkapnya karena dia sudah
     punya konsep mengenai "mendukakan" dan "menyukakan" Tuhan.
     Demikian juga ketika saya menceritakan tentang cerita Lazarus
     dan orang kaya, hatinya begitu sedih mendengar kenyataan bahwa
     orang kaya itu tidak bisa masuk surga. Kesempatan itu membuat
     saya dapat memperkenalkan konsep "pengabaran Injil" kepada
     orang-orang yang belum mengenal Kristus.

  5. Allah memperkenalkan Diri-Nya melalui Amsal dan Mazmur.

     Musik dan pujian adalah cara yang paling mudah untuk
     memperkenalkan Allah kepada anak segala usia, termasuk janin
     dalam kandungan. Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang
     musikal, sehingga bayi pun dapat memberikan reaksi terhadap
     musik. Ketika anak kedua saya lahir, ia membutuhkan musik
     sepanjang hari; ia selalu menangis menjelang senja (antara pukul
     17.00 hingga pukul 20.00) dan tidak ada yang dapat menenangkannya
     selain musik. Demikian juga pada saat-saat dia marah, gelisah,
     waktu sakit, yang dia butuhkan adalah musik. Memang mengherankan
     sekali melihat seorang bayi bisa dengan serius memerhatikan
     setiap nada yang ia dengar, kemudian tertidur dengan tenang.
     Dalam suatu buku mengenai "Teach the Child to Read" dikatakan
     bahwa seorang bayi yang selalu dibacakan cerita oleh ibunya, akan
     selalu berharap untuk diceritakan tiap hari bukan karena isi
     ceritanya, tapi karena ia senang mendengar nada suara ibunya.
     Dengan demikian sebenarnya membacakan Mazmur kepada bayi juga
     merupakan kebiasaan yang baik.

     Tuhan kita adalah ahli pendidikan yang hebat. Dia tahu metode
     terbaik untuk melekatkan kebenaran dalam pikiran manusia. Amsal
     [ucapan bijak] dan mazmur [syair pujian] adalah metode yang
     paling jitu dalam memorisasi. Coba saja pikirkan kekuatan ingatan
     kita ketika berada dalam kesusahan. Dengan segera kita ingat
     Mazmur 23, "Tuhan adalah gembalaku". Anak-anak juga membutuhkan
     amsal dan mazmur. Banyak kebenaran penting yang diingat anak
     dalam bentuk sajak dan lagu. Oleh sebab itu, jangan anggap remeh
     pekerjaan mengajarkan lagu-lagu rohani dan sajak anak-anak.
     Banyak teolog dan pengkhotbah besar yang percaya Tuhan karena
     mendengar atau mengingat lagu-lagu sekolah minggu.

  6. Allah memperkenalkan Diri-Nya melalui manusia.

     Allah sangat mengetahui kebutuhan manusia terhadap hal-hal yang
     konkret. Itulah sebabnya Ia mengutus para nabi, memilih bangsa
     Israel, dan akhirnya menghadirkan Diri-Nya sendiri dalam Yesus
     Kristus. Anak-anak pun membutuhkan contoh konkret tentang
     sifat-sifat Allah melalui manusia. Sebagai contoh konkret,
     manusia yang paling dekat dengan anak adalah orang tua mereka
     sendiri. Hubungan orang tua dengan anak sangat memengaruhi konsep
     anak tentang Allah. Sebagai contoh, banyak orang Kristen yang
     terus-menerus diliputi rasa bersalah karena semasa kecilnya
     selalu dihukum oleh orang tua, sehingga ia mengenal Allah sebagai
     Allah yang kudus tetapi diktator; salah satunya adalah Martin
     Luther.

     Banyak orang tua yang ingin membuat anak mereka taat dengan
     mengatakan, "Nanti Tuhan marah kalau kamu seperti ini!". Tanpa
     disadari orang tua telah memakai nama Tuhan untuk kepentingan
     diri orangtua sendiri dan merusak konsep anak tentang Allah. Bila
     kita lebih serius memikirkannya, kita akan mengakui bahwa Allah
     sebetulnya tidak akan marah kalau anak kita tidak mau makan,
     kalau ia memukul adik karena iri hati, atau kalau ia merebut
     mainan yang ia sukai. Allah memunyai pemahaman yang sempurna
     mengenai perkembangan anak. Dia sangat mengerti
     pergumulan-pergumulan anak kita. Di lain pihak, kita perlu
     berhati-hati pada saat mewakili sifat Tuhan dalam tugas mendidik
     yang kita laksanakan.

  Dengan mencermati bagaimana Allah memperkenalkan diri-Nya dalam
  Alkitab, kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebenarnya tidak ada
  batas waktu kapan memperkenalkan Allah kepada anak. Kita sudah dapat
  memperkenalkan Allah dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti
  oleh anak sejak mereka masih sangat muda.

  Diambil dan disunting dari:
  Nama situs: Eunike: Buletin Pendidikan Iman Anak
  Judul asli artikel: Orangtua sebagai Duta Allah bagi Anak-Anak
  Alamat URL: http://www.oocities.com/~eunike-net/21/didik.html
  Penulis: Ev. Anne Kartawijaya, MA
  Tanggal akses: 9 September 2010
______________________________________________________________________
TIPS

                 MENGAJARKAN TENTANG ALLAH MELALUI PUJIAN

    "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa,
    yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
    (Wahyu 4:8)

  Tuhan senang mendengar pujian anak Anda. Anak Anda mempunyai hak
  istimewa untuk memuji Tuhan sebagaimana Ia adanya, dan untuk
  menyatakan kemuliaan nama-Nya! Ajari anak Anda tentang siapa Allah
  dengan memuji dan menyembah Allah untuk hal-hal yang Ia nyatakan.

  Pujilah Allah untuk hal-hal berikut ini.

  1. Kemahakuasaan-Nya.

     Anak-anak mengerti konsep "mahakuasa". Allah lebih berkuasa dari
     semua pasukan di semua negara di bumi. Ia lebih berkuasa dari
     semua raja, presiden, dan perdana menteri. Ia lebih berkuasa dari
     semua pendeta di gereja, di seluruh dunia. Ia lebih berkuasa dari
     semua senjata yang pernah dibuat, dari semua badai yang mengamuk,
     dari semua gunung berapi, gempa bumi, dan kebakaran hutan. Allah
     memunyai semua kuasa, Mahakuasa!

     "Kami memuji Engkau, ya Allah, untuk kekuasaan-Mu yang lebih
     hebat dari senjata apa pun yang bisa diarahkan oleh musuh kami
     untuk menghancurkan kami, membunuh kami, atau mencuri dari kami.", 2. Kemahatahuan-Nya

     Ajari anak Anda bahwa Allah melihat tindakannya setiap saat,
     siang ataupun malam. Tuhan tahu pikiran dan perasaan anak Anda
     yang paling dalam. Kita tidak bisa menyimpan rahasia dari Allah.
     Wajah-Nya selalu memandang kita.

     "Kami memuji Engkau, ya Allah, untuk penjagaan-Mu yang lembut dan
     cermat atas kami, dan karena Engkau mengetahui setiap hal,
     keadaan, masalah, dan sukacita dalam hidup kami.", 3. Kasih-Nya yang tidak terbatas.

     Yakinkan anak Anda bahwa Allah mengasihinya. Tidak ada yang dapat
     dilakukan atau dikatakan anak Anda yang bisa mengurangi kasih
     Allah untuknya.

     "Kami memuji Engkau, ya Allah, karena kasih-Mu yang selalu Engkau
     curahkan pada kami. Terima kasih karena Engkau mengasihi kami,
     karena Engkau telah menciptakan kami dan memberi kami hidup,
     karena Engkau telah menyerahkan Anak-Mu untuk menunjukkan pada
     kami betapa besar perhatian-Mu pada setiap bagian kehidupan kami.", 4. Keberadaan-Nya yang abadi dan kemahahadiran-Nya.

     Yakinkan anak Anda bahwa ia bisa hidup bersama Tuhan di surga
     selama-lamanya sampai selama-lamanya. Yakinkan anak Anda bahwa
     Allah memiliki waktu untuknya setiap hari, setiap jam, setiap
     menit, setiap detik. Tuhan ada dalam saat; Ia abadi.

     "Kami memuji Engkau, ya Allah, untuk penyertaan-Mu hari ini...
     dan setiap hari sampai kekekalan."

  Dorong anak Anda untuk belajar semakin banyak tentang Allah, sehingga
  ia bisa memuji Allah untuk hal-hal yang Ia nyatakan. Jadikan ini doa
  anak Anda:

    "Tolong saya untuk mengenal Engkau lebih jauh
    setiap hari seumur hidupku."

  Semakin banyak anak Anda belajar tentang sifat-sifat Allah -- melalui
  pembacaan Alkitab, doa, dan persekutuan dengan orang percaya
  lainnya -- semakin anak Anda mengetahui apa yang Allah inginkan bagi
  anak Anda dan apa yang ingin Ia lakukan bagi anak Anda.

  Diambil dan disunting dari:
  Judul artikel terjemahan: Pujilah Tuhan Karena Ia Tuhan
  Judul buku: 52 Cara Sederhana Mengajar Anak Anda Berdoa
  Penerjemah: Esther S. Mandjani
  Penerbit: Interaksara, Batam 1999
  Halaman: 13 -- 15

  Judul asli artikel: Praise God for Who He Is
  Judul buku asli: 52 Simple Ways to Teach Your Child to Pray
  Penulis: Roberta Hromas
  Penerbit: Thomas Nelson Publishers, Nashville 1991
  Halaman: 17 -- 19
______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

        "Anak-anak sangat mudah untuk meniru dan belajar sesuatu.
              Untuk itu, berikanlah contoh kepada mereka
        sesuatu yang bersifat kekal dan bukan kesenangan belaka"
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR 1

                   SUNGGUH LUAR BIASA ALLAH KITA!

  Seorang anak laki-laki memerhatikan hujan angin ribut yang turun
  disertai guntur dan petir. Ia melihat gumpalan awan yang seolah-olah
  bergerak terus mencapai surga. Kilat menyambar kian kemari, guntur
  bergemuruh, dan angin berhembus dengan kencang. Anak laki-laki itu
  terpesona melihat semua ini.

  "Sungguh luar biasa Allah yang telah menciptakan hujan angin ribut
  disertai guntur dan petir ini!" kata anak laki-laki itu.

  Setelah hujan angin itu reda, seorang anak perempuan memerhatikan
  matahari terbenam pada sore harinya. Ia melihat langit ditaburi
  dengan bermacam-macam warna seperti yang pernah dilihatnya, bahkan
  jauh lebih indah lagi. Matahari bersinar dengan terangnya dan
  cahayanya menyinari seluruh angkasa raya. Sementara itu, awan terang
  bergumpal-gumpal dengan indahnya, yang menunjukkan hujan angin telah
  berlalu. Tampak pelangi melengkung di tempat awan bekas guntur tadi
  bergerak. Segalanya tampak segar dan baru setelah hujan reda. Anak
  perempuan itu terpesona melihat semua ini.

  "Sungguh luar biasa Allah yang telah menciptakan matahari terbenam
  ini!" kata anak perempuan itu.

  Di sebuah rumah, tampak ayah dan ibu sedang memerhatikan bayi mereka
  yang baru lahir. Bayi itu tersenyum manis, kemudian ia mengeluarkan
  suara yang lembut sekali. Ayah dan ibu itu terpesona melihat semua
  ini.

  "Sungguh luar biasa Allah yang telah menciptakan bayi ini!" kata
  ibu.

  Renungan singkat tentang Allah yang luar biasa

  1. Hal luar biasa apakah yang telah diberikan Allah kepadamu? Ia
     sungguh Allah yang luar biasa, bukan?

  2. Hal luar biasa apakah yang telah kamu lihat di dunia yang
     diciptakan Allah ini? Ia sungguh Allah yang luar biasa, bukan?

  Pada malam hari, sebelum kamu pergi tidur, maukah kamu mengatakan
  kepada Allah betapa kamu sangat mengasihi Dia? Maukah kamu
  mengatakan kepada-Nya betapa luar biasanya Dia menurut kamu? Ia akan
  senang dengan apa yang kamu lakukan.

  Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu

  1. Bacalah bacaan Alkitab di bawah ini, atau mintalah ayah atau
     ibumu untuk membacakannya. Bicarakanlah bersama-sama tentang
     betapa luar biasanya Allah itu.

  2. Bersediakah kamu mengatakan "Terpujilah Engkau, ya Tuhan"
     sebanyak tiga kali? Sungguh baik sekali bila kamu mengucapkannya
     sesering mungkin sepanjang hari, bukan?

  Bacaan Alkitab: 1 Tawarikh 29:10-13.

  Kebenaran Alkitab:
  Tuhan itu penuh dengan kebesaran, kejayaan, kehormatan, kemasyhuran
  dan keagungan (1 Tawarikh 29:11)

  Doa:
  "Terpujilah Engkau, ya Tuhan Yesus, karena Engkau sungguh Allah yang
  luar biasa. Terima kasih karena Engkau mengasihi saya. Amin."

  Diambil dari:
  Judul buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-Anak
  Penulis: V. Gilbert Beers
  Penerbit: Kalam Hidup, Bandung 1986
  Halaman: 208 -- 209
______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR 2

                     SIANG DAN MALAM KEPUNYAAN ALLAH

  Bacaan: Mazmur 74:16

  Alasan Allah Menciptakan Malam

  Karen senang bermain di luar ketika siang hari. Ketika gelap dia
  tidak akan mau pergi ke luar, kecuali ibunya berada di dekatnya. Dia
  bahkan takut pergi ke kamarnya tanpa lampu.

  Suatu malam Karen berdoa, "Terima kasih Allah untuk sinar matahari
  dan siang hari". Walaupun demikian, dia tidak mensyukuri malam hari.
  Ibunya berkata, "Mengapa kamu tidak berterima kasih kepada Tuhan
  atas malam hari?" Karen menjawab, "Aku tidak suka malam hari".

  Ibunya berkata, "Kamu mau mempelajari ayat Alkitab yang lain? Ayat
  Alkitab itu menceritakan kepada kita siapa yang menciptakan malam."
  Karen menganggukkan kepalanya, lalu ibu melipat tangan kecil Karen
  dalam tangannya seraya berkata, "Punya-Mulah siang, punya-Mulah juga
  malam." Karen mengulangi kata-katanya, "Punya-Mulah siang,
  punya-Mulah juga malam."

  "Apakah benar malam hari kepunyaan Allah? Apakah Allah yang
  menciptakan?" tanya Karen.

  "Ya," jawab ibunya. "Tidakkah kamu ingat bagaimana Allah menciptakan
  matahari yang bersinar pada siang hari dan bulan yang bercahaya pada
  malam hari? Allah menciptakan malam yang gelap agar manusia tidak
  bekerja sepanjang waktu. Sebagian besar binatang dan tumbuhan pun
  beristirahat pada malam hari. Mereka lebih mudah beristirahat ketika
  gelap. Allah menciptakan malam agar kamu pun dapat tidur nyenyak."

  Karen berkata, "Aku akan berusaha tidur tanpa lampu malam ini, Bu."
  Jadi ibu mematikan lampu, lalu Karen pun tertidur.

  Mari kita diskusikan ini:
  1. Mengapa Karen tidak menyukai malam?
  2. Mengapa dia tidak bersyukur kepada Tuhan atas malam hari?
  3. Ayat Alkitab apa yang ibu katakan kepada Karen?
  4. Apakah alasan Allah membuat kegelapan di waktu malam?
  5. Mengapa Karen bersedia beranjak tidur tanpa lampu?

  Bacaan Alkitab untuk anak-anak yang lebih besar: Mazmur 74:12-17.

  Mari kita bersyukur kepada Allah untuk malam serta siang hari: "Bapa
  di surga yang kami kasihi, kami senang Bapa memberikan kami sinar
  matahari dan cahaya, tetapi kami juga bersyukur kepada-Mu untuk
  malam hari. Berikanlah kami tidur yang nyenyak agar kami merasa
  segar keesokan paginya. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin." (t/Uly)

  Diterjemahkan dari:
  Judul Asli Artikel: Why God Made the Night
  Judul Buku: Little Visits With God
  Penulis: Allan Hart Jahsman dan Martin P. Simon
  Penerbit: Concordia Publishing House, USA 1957
  Halaman: 160 -- 161
______________________________________________________________________
SUA PELAYAN ANAK

                 FACEBOOK e-BINAANAK dan e-BINAGURU:
                       PELAJARAN TENTANG ALLAH

  e-BinaAnak, 27 Agustus 2010:
  Pada hari ini, apa yang Pelayan Anak pelajari tentang Allah dari
  seorang anak kecil?

  Suka: Davida Evie Wisnubroto, Rosa Damanik Ambarita, Helena Purba,
  dan Marlinda Lamtaruli Sihombing

  Komentar:
   1. Adimasta Cokro      : Kreatif.
   2. Asep Domba Setia    : Setia, dekat dengan siapa pun, polos.
   3. Diana Ishak Jeanette: Penolong.
   4. Elfira Yenny        : Pemaaf dan tidak mengungkit kesalahan.
   5. Elvira Ciang        : Iman yang murni dan percaya sungguh-sungguh.
   6. Mariana Salim       : Polos dan tidak menyimpan dendam.
   7. Melly Mariana Manik : Sabar.
   8. Merry Kana Patiung  : Jujur dan baik hati.
   9. Nanik Anatoni       : Menerima segala sesuatu tanpa mengeluh.
  10. Nelly Dame          : Sukacita dan ketulusan.
  11. Novita Sari         : "Ngangenin" (membuat kita kangen).
  12. Septina Margareta   : Penuh kasih dan tulus.
  13. Triweni Kriswardani : Mata yang indah dan penuh kasih.

  e-BinaAnak: Wah rangkaian pelajaran yang indah. Allah kita memang
              luar biasa. Melalui anak-anak, kita pun dapat belajar
              dan mengenal Dia lebih dalam.

  Sumber:
  Nama situs: Facebook e-BinaAnak dan e-BinaGuru
  Alamat URL: http://fb.sabda.org/binaanak?story_fbid=142509385786549
_____________________________________________________________________
Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org

Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di:
http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0

Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di:
http://fb.sabda.org/binaanak

Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha

Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org
Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org