Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/501 |
|
e-BinaAnak edisi 501 (22-9-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 501/September/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Bayi dalam Keranjang - ARTIKEL: Kisah Kelahiran Musa - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Putri yang Menemukan Sebuah Keranjang - STOP PRESS: Pembukaan Kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: < binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org > Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI BAYI DALAM KERANJANG Shalom, Terkadang kita berpikir bahwa Tuhan akan mengutus seorang dewasa yang lebih unggul dari kita untuk membawa kita keluar dari permasalahan. Ya, kita sering berpikir di luar skenario Allah dan melihat dari sudut pandang kita sendiri. Rencana Allah untuk membebaskan umat Israel dari perbudakan di Mesir tidak melalui seseorang yang saat itu sudah dewasa, namun Allah mempersiapkannya melalui kisah kelahiran seorang bayi. Dalam suasana yang penuh ancaman, lahirlah seorang bayi laki-laki yang dilindungi oleh Allah. Kisah kelahirannya memang biasa-biasa saja, namun rentetan kejadian setelah dia lahir merupakan skenario luar biasa dari Allah. Musa, itulah nama bayi itu, adalah seorang bayi dalam keranjang yang diutus Allah untuk membebaskan umat Israel dari perbudakan bangsa Mesir. Simaklah artikel dan bahan mengajar yang mengisahkan masa kecil Musa, mulai sejak ia lahir sampai dengan bertumbuh besar dalam istana kerajaan Mesir. Kisah ini merupakan salah satu kisah Alkitab yang menarik bagi anak-anak. Kiranya sajian dalam edisi ini dapat membantu Anda untuk mengemas kisah Musa ini menjadi menarik dan pastinya menjadi berkat bagi anak-anak layan Anda. Selamat menyimak. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak Davida Welni Dana < evie(at)in-christ.net > http://pepak.sabda.org http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." (Keluaran 2:10) < http://alkitab.sabda.org/?Keluaran+2:10 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL KISAH KELAHIRAN MUSA LATAR BELAKANG KISAH KELAHIRAN MUSA Dua belas orang anak Yakub dengan seluruh keluarganya menetap di Mesir. Setelah beberapa generasi, mereka bertambah banyak dan terus berkembang. Firaun baru "yang tidak mengenal Yusuf" (Keluaran 1:8) menganggap keberadaan sekelompok etnis imigran di bagian utara sebagai ancaman serius bagi negeri Mesir. Untuk mencegahnya, Firaun mengambil tindakan keras. Motif militer-politis-ekonomis ini mengakibatkan terjadinya perbudakan. Para imigran yang disambut Firaun dari dinasti terdahulu dengan penuh persahabatan, sekarang dieksploitasi sebagai budak dalam pembangunan kota-kota perbekalan Mesir: Phitom dan Ramses. "Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka." (Keluaran 1:12) Firaun pun bermaksud mengekang laju pertumbuhan demografis bangsa Israel dengan jalan pembunuhan secara sistematis pada semua bayi lelaki yang baru lahir.Di sini Allah akan memperkenalkan karya pembebasan-Nya lewat tokoh Musa. KELAHIRAN MUSA (KELUARAN 2:1-10) Struktur kisah kepahlawanan secara khas membingkai seluruh kisah Musa, termasuk juga dalam kisah masa kecilnya. Hal itu tidak hanya ditunjukkan dengan adanya ancaman pembunuhan terencana oleh orang Mesir, namun juga dengan ironi dalam keputusan sang Putri untuk mengadopsi dan membawa anak itu pada seorang ibu Ibrani yang dibayar untuk menjadi inang pengasuh bagi anak itu. Orang Israel yang Menjadi Orang Mesir Struktur kisah masa kecil Musa terdiri dari tiga unsur utama: 1. kelahiran dan pembuangan si anak (ayat 1-4); 2. ditemukan oleh putri Firaun (ayat 5-6); dan 3. pengadopsian (ayat 7-10). Tidak ada keajaiban yang terjadi dalam kelahiran Musa. Yang ada hanyalah suasana keterancaman. Dalam ayat 2 tertulis bahwa sang ibu menyembunyikan si anak. Ayat 3-4 membawa suasana keterancaman ini pada titik tragedi: anak itu ditaruh dalam keranjang yang ditempatkan di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. Hal itu membuka unsur kedua. Anak itu tidak mati. Putri Firaun menemukan keranjang kecilnya pada waktu ia berpesiar bersama para pengiringnya. Ketegangan dalam plot ini meningkat dengan adanya penemuan itu. Sang Putri segera mengetahui bahwa anak itu adalah anak orang Ibrani yang menurut perintah kerajaan Mesir harus dibunuh. Namun, "Ia menaruh belas kasihan pada anak itu...." Terjadi relasi yang intim seperti antara orangtua dan anak dalam rasa belas kasihan itu. Ketegangan itu pecah dalam unsur ketiga. Anak itu menjadi bagian dari istana Firaun dengan kebaikan hati dari sang Putri yang tergerak untuk mengadopsinya sebagai anaknya sendiri. Pengadopsian itu dilakukan dengan prosedur legal zaman itu, yaitu dengan penyewaan seorang pengasuh. Dengan demikian, fokus utama kisah ini bukanlah kelahiran si anak meskipun laporan kelahirannya merupakan bagian dari unit narasi. Fokusnya lebih pada pengadopsian anak itu oleh Putri Firaun. Identitas ke-Israelan Musa Kisah pengadopsian ini menempatkan Musa dalam lingkup kebudayaan Mesir. Musa akan menghabiskan masa kecilnya, paling tidak dari sejak ia lepas menyusu sampai masa dewasanya, di istana Mesir. Kisah ini malah meletakkan tokoh ini dalam ironi: fasilitas kemenangan Israel dan peristiwa Keluaran datangnya dari dalam tembok istana Firaun sendiri. Ironi itu memuncak dengan deskripsi atas ibu kandung si anak, yang oleh Putri Firaun dipekerjakan sebagai inang pengasuh dan penyusu yang bertanggung jawab atas tahun-tahun pertama kehidupan Musa. Jelas bahwa unit kisah ini tidak menggambarkan bahwa Musa sebenarnya adalah orang Mesir. Meskipun semua tanda fisiknya menunjukkan bahwa Musa adalah orang Mesir (Keluaran 2:19), namun jelas bahwa Musa masuk dalam kebudayaan Mesir karena pengadopsian secara sah. Maka, sebenarnya kisah pengadopsian ini lebih menekankan asal-muasal Musa. Musa benar-benar seorang Israel. Ia diadopsi dalam lingkup budaya Mesir tanpa kehilangan identitas ke-Israelannya. Ancaman di awal kehidupan Kisah kelahiran dan pengadopsian Musa tidak terpisah dari rencana Firaun membunuh semua bayi lelaki Israel. Firaun telah memerintahkan pembunuhan semua bayi lelaki Israel, pertama di tangan para bidan, kemudian di tangan semua orang Mesir. Maka, kelahiran Musa dari orang tua yang berasal dari suku Lewi terjadi dalam kepanikan. Karenanya, bayi Musa disembunyikan selama 3 bulan setelah kelahirannya, namun kemudian diserahkan pada nasib yang tidak tentu. Sang pahlawan memulai hidupnya dalam suasana pertentangan orang Ibrani dengan bangsa Mesir. Asal-usul Musa dengan jelas ditempatkan sebelum kisah kelahirannya. Musa diperlihatkan sebagai orang Israel, dari suku Lewi. Keluarga Musa benar-benar diperlihatkan, termasuk lewat peran saudarinya. Maka, kisah kelahiran dan pengadopsian ini dimaksudkan untuk memperlihatkan hubungan antara si bayi dan bangsanya. Seperti semua bayi lelaki sebangsanya, hidup Musa terancam oleh keputusan Firaun. Musa mampu bertahan hidup berkat kebaikan hati dan perlindungan dari penghuni istana Firaun sendiri. Meskipun demikian, pengadopsian ini tidak menentukan kariernya di masa depan. Musa bukanlah pahlawan bagi bangsa Mesir. Konteks kelahiran Musa memperlihatkan bahwa ia berada di bawah ancaman bangsa Mesir. Musa adalah pahlawan bagi bangsa Israel. Kisah kelahiran hingga pengadopsian Musa lebih memperlihatkan identifikasi anak itu dengan bangsanya sendiri. Allah Sebagai Sutradara Kisah Allahlah yang menyusun jalinan semua peristiwa itu. Ia adalah pelaku utama kisah ini meskipun secara gramatikal hanya muncul sebagai tambahan saja. Allahlah yang menentukan jalannya sejarah dan cara Ia memasukinya (Mazmur 75:2). Allah menunggu, membiarkan keseluruhan generasi bertumbuh, dan membiarkan peristiwa demi peristiwa berjalan. Ketika saatnya tiba, Ia tidak mengirimkan seorang pembebas yang telah dipersiapkan untuk tugas itu, namun seorang bayi. Sang pembebas masih harus bertumbuh dan mendewasakan diri pelan-pelan melalui kesulitan. Peristiwa-peristiwa ironis muncul sesuai dengan proyek pembebasan yang diinginkan dan diatur oleh Allah: Firaun menggunakan tindakan represif, namun yang terjadi adalah bangsa itu bertambah banyak; para bidan menipunya dengan cerdik; dan putrinya sendiri adalah salah seorang yang menyelamatkan anak yang akan menjadi sarana pembebasan di tangan Allah. Diringkas dari: Nama situs: Bible Studies Community Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://ddanangaw.multiply.com/journal/item/33/ 2._Kisah_Kelahiran_Musa_Kel_21-10 Tanggal akses: 22 September 2010 ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Bayi pun dipakai Allah untuk membawa manusia ke dalam rencana-Nya. ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR PUTRI YANG MENEMUKAN SEBUAH KERANJANG Ayat yang Dipelajari: Keluaran 2:1-10 Cerita Pembuka: "Kami akan bermain di sungai kecil!" Erin dan Erik berteriak saat mereka menutup pintu belakang. Mereka berlomba-lomba melewati jalan kecil yang menuju sungai yang dangkal dan berlumpur. Erik menangkap beberapa kecebong, yang diletakkannya dengan sangat hati-hati di ember plastik yang dibawanya. Erin mengambil sebatang gelagah halus untuk dibawa kepada gurunya keesokan harinya. Ada sesuatu di lumpur yang menarik perhatian Erik. "Erin, Erin!" teriaknya. "Kemari! Bantu aku!" Erin melompat menuju adiknya untuk melihat mengapa dia sangat girang. "Lihat! Ada sesuatu di balik rumput tinggi itu! Kamu lihat?` Erin memang melihat perahu kecil yang dihilangkan Erik beberapa minggu lalu. Keduanya masing-masing memungut kayu terpanjang yang mereka temukan dan mereka bersama-sama bisa mendorong perahu itu keluar dari lumpur. Mereka membawanya ke air yang dangkal sehingga perahu tersebut mengalir ke arah mereka. Erik membersihkannya dari lumpur. Kemudian mereka berdua mulai berjalan kembali ke rumah dengan hati yang sangat senang! Cerita Alkitab: Yusuf adalah pemimpin yang sangat disayangi di Kerajaan Mesir. Imannya dalam Allah serta hikmatnya telah menyelamatkan negara itu dari paceklik dan juga warganya dari kelaparan. Firaun (raja Mesir) telah menjadikan Yusuf orang kedua dalam pemerintahan. Tidak ada yang dirahasiakan darinya. Hanya saja, karena Yusuf bukanlah orang Mesir, dia tidak bisa menjadi raja. Yusuf hanya berharap keluarganya bisa datang dan tinggal di Mesir, sehingga dia meminta sebidang tanah kepada Firaun agar keluarganya dapat membangun rumah dan membawa ternak mereka. Firaun dengan senang hati mengabulkan permintaan Yusuf dan memberikan keluarga Yusuf daerah yang disebut Gosyen. Gosyen adalah tempat yang sempurna buat keluarga Yusuf. Ada banyak air dan rerumputan hijau untuk ternak mereka dan keluarga mereka berkembang dan menjadi makmur. Yusuf dan saudara-saudaranya bertambah tua dan meninggal, tetapi anak-anak, cucu, dan buyutnya terus menikmati hidup di Gosyen. Sang Firaun juga bertambah tua dan mati. Firaun-Firaun baru menggantikannya sebagai Raja Mesir. Pada zaman Musa, Firaun yang baru tidak mengingat Yusuf dan semua hal-hal baik yang diperbuatnya untuk kerajaan Mesir. Tetapi dia tahu bahwa orang Israel (keluarga Yusuf) kuat dan makmur. Dia juga merasa mereka telah menjadi negara besar dalam Mesir. Firaun khawatir orang-orang Israel akan melawan Mesir, memulai pertempuran, dan barangkali mengambil alih kerajaan. Dia dan para penasihatnya memutuskan bahwa mereka perlu melakukan sesuatu. Mereka menyuruh warga Mesir membenci orang-orang Israel. Mereka membuat orang-orang Israel bekerja sebagai budak, mencambuki mereka, dan membuat mereka bekerja keras di ladang dan membuat batu bata untuk kota-kota baru yang sedang didirikan Firaun. Akan tetapi, walaupun melewati penderitaan yang berat, orang-orang Israel terus berjuang dan hidup makmur. Hal ini membuat Firaun lebih marah. Dia bertemu dengan para bidan dan memerintahkan mereka untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir dalam keluarga Israel. Para bidan tahu bahwa hal ini buruk dan mereka tidak mau melakukannya. Mereka tidak menaati Firaun. Karena dia melihat bahwa rencananya tidak berjalan dengan lancar, Firaun memberikan titah ke seluruh kota dan desa yang mengatakan kepada semua orang bahwa setiap bayi laki-laki Israel harus ditenggelamkan di sungai, tetapi semua bayi-bayi perempuan Israel boleh dibiarkan hidup. Peraturan ini sungguh mengerikan, dan sebagian besar warga di sana takut melanggar Firaun sehingga banyak bayi yang mati. Akan tetapi, seorang pria bernama Amram dan seorang wanita bernama Yokhebed mencintai dan memercayai Allah. Mereka tahu bahwa membunuh bayi mereka sendiri itu salah. Mereka mencintai dan memomong bayi itu. Mereka memberi makan dan bermain dengannya. Akan tetapi, mereka sangat berhati-hati supaya tidak ada satu orang pun yang tahu tentang bayi itu. Betapa mengerikannya menyimpan rahasia sebesar itu! Mereka menyembunyikan bayi itu selama mungkin, tetapi semakin lama semakin sulit. Bayi itu bertambah kuat dan tangisannya bertambah keras. Beberapa saat kemudian, mereka tidak bisa menenangkan bayi itu lagi. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan bayi itu di rumah. Yokhebed punya ide. Dia membuat keranjang tidur yang kuat dari gelagah yang tumbuh di sepanjang tepi sungai. Amram melapisinya dengan kulit gala-gala agar keranjang tidak kemasukan air. Yokhebed meletakkan selimut yang lembut dalam keranjang, meletakkan bayi itu di dalam dan menyelimutinya agar dia hangat. Lalu, dia menutup keranjang itu. Bayi dalam Keranjang Dia mengapungkan keranjang itu di sungai. Dia meminta Miryam, kakak bayi itu, bersembunyi di semak-semak dan mengamati keranjang tersebut. Miryam menemukan tempat persembunyian yang baik dan menunggu di sana diam-diam. Dia sangat mencemaskan apa yang akan terjadi, tetapi dia juga takut. Bagaimana jika dia tidak bersembunyi dengan benar? Apa jadinya jika seseorang melihatnya dan ingin tahu mengapa dia bersembunyi? Bagaimana jika keranjang itu mengapung jauh sehingga dia tidak bisa mengamatinya? Dia penuh dengan pertanyaan-pertanyaan. Sangat sulit baginya untuk tetap diam dan menunggu! Terkadang dia berharap dia bisa bermain dengan gadis-gadis lainnya, tetapi dia tahu bahwa dia perlu taat. Lagipula, dia sangat menyayangi adik bayinya yang kecil itu, dia hanya perlu diam dan melihat apa yang mungkin akan terjadi. Saat dia duduk diam, dia mendengar rengekan, kemudian tangisan kecil. "Ya ampun!" pikirnya. "Tolong jangan menangis!" Tetapi bayi itu tetap menangis dan dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia duduk diliputi rasa takut, dia sendiri hampir menangis. Dia bertanya-tanya apakah ada orang di sekitarnya dan apakah orang-orang itu bisa mendengar suara tangisan adik bayinya. Putri dan Dayang-dayangnya "Apa itu?" pikir Putri, terkejut. Dia dapat mendengarkan gemeresik di antara gelagah. Dengan sangat hati-hati, Miryam mendekatkan dirinya ke arah sungai dan menyibakkan beberapa daun ke samping agar dia dapat melihat dengan lebih baik. Saat dia melihatnya, dia menjadi kaget dan dipenuhi dengan rasa cemas. Sesungguhnya tidak ada yang lebih buruk daripada ini! Perempuan itu adalah putri Firaun sendiri, sang Putri! Lalu dayang-dayangnya turun ke sungai. Miryam berharap-harap Putri itu tidak melihat keranjang kecil dan tidak mendengar tangisan bayi itu. Harapannya sirna ketika dia mendengar sang Putri menyuruh dayang- dayangnya mengambil keranjang itu. Dengan hati yang penuh rasa takut, Miryam melihat sang Putri membuka keranjang itu. Apakah dia akan mengambil bayi itu keluar dari keranjang lalu menenggelamkannya ke sungai? Miryam nyaris tidak sanggup melihatnya. Betapa terkejutnya ia ketika sang Putri mengambil keranjang itu dan menggendong bayi itu dengan penuh rasa sayang! Saat dia mengelus bayi itu dengan lembut untuk menenangkannya, dia berkata kepada dayang-dayangnya, "Ini pasti salah satu bayi Israel. Dia sangat lucu! Kurasa aku akan menyimpannya untukku." Putri Menemukan Keranjang Ketika Miryam melihat bahwa Putri itu baik dan berbelas kasihan kepada bayi Musa, dia bergegas meninggalkan tempat persembunyiannya. Dia sangat senang sampai-sampai kehabisan napas, dengan terbata-bata dia berbicara kepada sang Putri. "Maukah... maukah .. saya carikan seorang perempuan sebagai pengasuh yang bisa merawat bayi itu untuk Anda?" tanyanya. Sang Putri itu memandang Miryam dengan hangat. "Ya, tolong carikan." Ujarnya lembut. Dengan sukacita, Miryam meloncat dan berlari secepat mungkin kembali ke rumahnya dan segera membawa ibunya sendiri bertemu sang Putri. Putri itu tidak tahu bahwa Yokhebed adalah ibu dari sang bayi. Dia memintanya untuk membawa bayi itu pulang, memberinya makan, dan merawatnya. Dia bahkan menawarkan bayaran untuk semua pengeluaran bayi itu! Ketika bayi itu bertumbuh remaja, Yokhebed mengembalikannya kepada sang Putri yang mengadopsinya sebagai anaknya. Putri itu menamainya "Musa" karena dia menemukannya di air. Allah membuat keadaan yang menakjubkan. Musa, anak budak, bertumbuh dalam istana Firaun! PIKIRKANLAH - Mengapa umat Israel pergi ke Mesir? - Mengapa Firaun yang baru takut kepada umat Israel? - Apa rencana Firaun? - Mengapa rencana Firaun tidak berjalan dengan lancar? - Bagaimana Yokhebed dan Amram menyelamatkan bayi itu? - Siapa yang menemukan bayi itu? - Apa nama yang diberikan sang Putri kepada bayi itu? INGATLAH Percayalah kepada Allah agar Dia mengubah situasi yang buruk menjadi situasi yang baik. MARI BERDOA Bapa yang terkasih di Surga, terima kasih Bapa mengasihi kami dan memerhatikan kami. Bantulah kami untuk ingat bahwa ketika kami percaya dan taat pada-Mu, maka Engkau dapat mengubah situasi yang buruk pun menjadi baik. Dalam nama Yesus. Amin. (t/Uly) Diterjemahkan dari: Judul artikel asli: A Princess Finds A Basket: The Story of Baby Moses Nama situs: The Children`s Chapel Penulis: Linda Sue Pochodzay Edwards Alamat URL: http://childrenschapel.org/biblestories/babymoses.html Tanggal akses: 21 September 2010 ______________________________________________________________________ STOP PRESS PEMBUKAAN KELAS DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) (Periode Januari/Februari 2011) Salah satu pelayanan YLSA adalah membuka pendidikan teologi online untuk orang awam, yang disebut PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam). Melalui kelas-kelas diskusi di PESTA, YLSA berharap dapat ikut ambil bagian dalam menolong gereja memperlengkapi jemaat-Nya dengan pengetahuan teologi yang memadai dengan berlandaskan pada kebenaran firman Tuhan (Alkitab) sebagai dasar iman kristiani. Pada bulan Januari 2011, PESTA kembali akan membuka kelas Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK). Kelas DIK ini akan mempelajari pokok-pokok dasar iman Kristen, di antaranya: Doktrin Penciptaan, Manusia, Dosa, Keselamatan, dan Hidup Baru dalam Kristus. Jika Anda rindu untuk semakin memahami pokok-pokok iman Kristen ini, mari belajar bersama dengan kami. Untuk keterangan lebih lanjut dan pendaftaran kelas PESTA, silakan kirim e-mail ke admin PESTA di alamat berikut ini. ==> kusuma(at)in-christ.net Untuk mendapatkan Modul DIK, Anda dapat mengakses halaman berikut ini. ==> http://pesta.sabda.org/dik_sil _____________________________________________________________________ Berlangganan via email: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti berlangganan < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di: http://fb.sabda.org/binaanak Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |