Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/492 |
|
e-BinaAnak edisi 492 (22-7-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 492/Juli/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Mengajarkan Pola Hidup yang Sehat - ARTIKEL 1: Membesarkan Anak-Anak yang Sehat - ARTIKEL 2: Menolong Anak Mencapai Citra Tubuh yang Sehat - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Daniel: Kekuatan Reputasi ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI MENGAJARKAN POLA HIDUP YANG SEHAT Salam kasih, Minggu ini merupakan puncak acara Hari Anak Nasional 2010, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2010. Apakah anak-anak layan ada pula yang turut aktif dalam berbagai kegiatan di sekolah? Atau mungkin sekolah minggu Anda pun mengadakan kegiatan Hari Anak Nasional? Pastikan anak-anak dalam kondisi yang sehat agar mereka semua dapat mengikuti setiap kegiatan yang diadakan dengan gembira. Minggu ini Pelayan Anak semua diajak untuk mengajarkan pola hidup sehat kepada anak-anak yang Tuhan percayakan untuk kita layani. Di tengah pola hidup yang semakin serba instan ini, makanan pun diolah agar dapat disajikan secara cepat, tanpa memedulikan nutrisi maupun kandungan gizi yang turut hilang dalam setiap pengolahan tersebut. Selain itu, anak-anak pun dibanjiri dengan iming-iming produk yang membuat mereka menjadi malas bergerak. Ya, semakin ke depan, pola hidup yang terlihat semakin tidak sehat, dan merupakan tugas orang tua dan Pelayan Anak semua untuk mengajarkan dan memberi teladan pola hidup sehat kepada anak-anak layan kita. Dengan menolong anak menyadari pentingnya kesehatan, kita telah menolong mereka pula untuk menyongsong masa depannya dengan tubuh yang sehat. Artikel-artikel berikut ini kiranya menjadi inspirasi bagi Anda untuk mengajarkan arti penting pola hidup sehat dan memiliki citra tubuh yang sehat kepada anak-anak. Seorang tokoh Alkitab yang telah menerapkan pola hidup sehat pun kami hadirkan dalam kolom Bahan Mengajar sebagai cara untuk menunjukkan kepada anak bahwa Tuhan pun ingin mereka hidup sebagai orang sehat. Selamat menyimak. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak Davida Welni Dana < evie(at)in-christ.net > http://pepak.sabda.org http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6) < http://alkitab.sabda.org/?Amsal+22:6 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL 1 MEMBESARKAN ANAK-ANAK YANG SEHAT "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." (Kejadian 1:1) Pada hari terakhir penciptaan, Allah menciptakan pria dan menempatkannya di taman Eden. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18) Lalu, ayat-ayat berikutnya menyebutkan bagaimana Allah menciptakan Hawa. Di Kejadian 1 kita membaca, "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: `Beranakcuculah dan bertambah banyak.`" (Kejadian 1:28) Tentu saja Allah tidak ingin karya-Nya yang indah dan unik berhenti berkembang. Dia memerintahkan pasangan pertama Adam dan Hawa untuk "bertambah banyak" (memunyai anak-anak). Tumbuhan, hewan, dan manusia pun hidup dan berkembang sampai saat ini. Ada dua pertanyaan yang sering ditanyakan kepada saya: "Bagaimana cara membesarkan anak-anak agar mereka tumbuh dengan sehat?" dan "Makanan apa yang sebaiknya saya berikan kepada mereka?" Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan pertanyaan penting karena jawabannya tidak hanya menentukan kesehatan seorang anak, tetapi juga kelangsungan hidup umat manusia. Ribuan dari ribuan orang di seantero dunia mengabarkan bahwa pola makan dan gaya hidup yang berbeda benar-benar bisa menyelamatkan hidup mereka. Pola makan dan gaya hidup dapat menyingkirkan penyakit dan menjaga kesehatan orang-orang dewasa. Hal ini juga berlaku bagi bayi dan anak-anak. Jadi, bagaimana kita merawat anak-anak agar sehat? 1. Kesehatan anak dimulai sebelum pembuahan. Agar anak sehat, orang tua perlu menjaga kesehatan. Semakin sehat orang tua saat pembuahan, semakin kuat dasar genetik yang dimiliki anak. Oleh karena itu, kedua orang tua perlu menerapkan pola makan yang sehat jauh sebelum pembuahan -- lebih baik jika mereka menerapkan pola makan sehat paling tidak 6 bulan sebelum pembuahan. Seperti ibu, ayah juga perlu menjaga tubuhnya untuk pembuahan. Sperma yang kuat dibutuhkan untuk menghasilkan keturunan yang sehat. Kita perlu menyingkirkan produk hewani berupa susu serta daging hewan, gula, garam, produk tepung putih, alkohol, nikotin, dan kafein. Selain itu, orang tua juga memerlukan program senam aerobik. 2. Setelah pembuahan, ibu harus tetap menerapkan pola makan sehat atau pola makan vegetarian (sayur-sayuran dan buah-buahan). Dalam hal ini, kiranya suami mendukung dan mendorong istrinya dengan cara menerapkan pola makan yang sama. Ingatlah, si kecil ditenun dari gizi yang dikonsumsi ibu. Oleh karena itu, semakin tinggi kualitas gizi, bayi akan semakin kuat dan sehat. Baik ibu maupun anak bergantung pada apa yang dikonsumsi ibu. Sejak 15 hari setelah pembuahan, hati dan mata mulai terbentuk. Sekitar 20 hari setelah pembuahan, fondasi otak, saraf tulang belakang dan sistem saraf pun muncul. Pada hari yang ke-24 jantung mulai berdenyut. Pada hari ke-28, tangan dan kaki bertumbuh, otak sudah berbentuk sesuai proporsi otak manusia dan darah mulai mengalir di pembuluh darah. Pada hari ke-42, tulang dibentuk. Kemudian pada minggu ke-8, janin berbentuk seperti bayi yang sangat kecil dengan organ tubuh yang lengkap. Jantung berdenyut teratur dan perasa pada lidah terbentuk. Anak itu benar-benar berkembang dari nutrisi yang dari ibunya. 3. Melaksanakan proses melahirkan sealamiah mungkin dan tanpa obat. Banyak teman kami yang melahirkan anak di rumah mereka dengan bantuan bidan. Ternyata, mereka merasakan pengalaman-pengalaman yang sangat positif. Persalinan di rumah menyediakan suasana ideal untuk ikatan anak dan orang tua. Akan tetapi, pilihan rumah persalinan sebaiknya dilakukan oleh wanita yang benar-benar sedang berada dalam kesehatan yang prima. Selain itu, ayah perlu menemani ibu selama proses melahirkan di mana pun proses persalinan itu terjadi. 4. Susu dan kasih ibu. Kedua hal ini adalah gizi utama anak selama 18 sampai 24 bulan pertama kehidupannya. Air susu ibu (jika ibu menjaga tubuhnya dengan baik) menyediakan segala yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan sehat dan kuat. Air susu ibu terdiri dari karbohidrat, asam lemak yang penting, asam amino, hormon-hormon, sistem kekebalan, dll.. Air susu ibu merupakan makanan sempurna bagi bayi. Allah merancang bayi sedemikian rupa. Jika kita mencoba merawat anak dengan yang bertentangan dengan rancangan Allah, maka masalah pun muncul. 5. Saat gigi mulai muncul, kita dapat menambahkan buah yang matang dan segar dalam makanan anak. Contohnya, sedikit pisang yang dihaluskan atau semacamnya. Dengan mesin jus, hampir semua buah segar dapat diolah menjadi jus buah yang lezat bagi anak. Belilah buah-buahan organik sebanyak mungkin. Jangan membeli makanan bayi kaleng karena makanan tersebut telah dimasak, dan gizi-gizinya pun telah dihancurkan. 6. Mengurangi susu secara bertahap. Saat semua gigi anak tumbuh, anak tidak lagi memerlukan susu. Dia perlu mengurangi susu secara bertahap. Sekarang dia siap untuk menyantap makanan yang lebih beragam. Saat bayi bertumbuh, makanan baru pun ditambahkan; awalnya dalam jumlah yang kecil. Sayur-sayuran segar dapat dihaluskan dengan mesin jus. Saat anak mulai mengunyah, sayur-sayuran pun dapat dihaluskan dengan mesin blender agar makanan tersebut diolah lebih kasar. Kemudian, anak dapat memakan makanan segar itu seutuhnya. 7. Saat anak telah mencapai usia sekolah, dia perlu menerapkan program nutrisi yang sama dengan orang tuanya, seperti pola makan mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Di sekolah, tentu saja anak akan melihat berbagai pola makan, termasuk yang tidak sehat. Kami menyarankan agar orang tua menyempatkan waktu untuk menyiapkan bekal makan siang yang sehat untuk anak-anak mereka. Jelaskanlah bahwa ada beberapa makanan yang menyehatkan dan ada yang berbahaya. Orang tua memerlukan hikmat dalam proses pendidikan ini. Syarat utama dalam situasi ini adalah kesabaran, kelembutan, pengertian, dukungan penuh kasih sayang dan teladan dari orang tua. Jangan berharap anak akan menerapkan pola makan ini jika orang tua tidak memberikan teladan. Anak-anak belajar dari teladan lebih dari apa pun. Harapannya, anak diajarkan pola makan yang baik dengan pengajaran yang edukatif serta teladan sejak anak mulai mengerti. Jika anak sembarang makan, dia akan merasa tidak nyaman; kejadian ini dapat dipakai sebagai alat edukatif yang sangat baik. Kami mendapatkan laporan bahwa anak dengan pola makan yang sehat memengaruhi anak-anak lain. Bagi orang tua yang baru menerapkan pola makan sehat atau pola makan vegetarian, sedangkan anak-anaknya telah bergantung pada pola makan yang kurang sehat, ada hal-hal yang dapat Anda pakai untuk membantu mereka. Hal terburuk terjadi saat orang tua memaksa anak untuk menerapkan pola makan yang lebih baik. Ini hanya akan memberikan perlawanan. Jadi apa yang dapat dilakukan orang tua? 1. Berikan teladan. Teladan perlu diberikan secara konsisten dan tanpa keluhan! Biasanya anak-anak akan menanyakan pola makan tersebut, lalu inilah kesempatan bagi orang tua untuk menjelaskan pengetahuan baru mereka. Sebenarnya, jika pola makan yang baru ini tidak dipaksakan kepada anak, maka anak akan menjadi penasaran dan ingin mencoba apa yang orang tua mereka makan. 2. Perlahan-lahan, kurangi bahan berbahaya. Singkirkan substansi yang paling berbahaya dari makanan anak-anak Anda secara bertahap. Tambahkan sayur-sayuran dan buah-buahan yang lebih segar dan kurangi bahan-bahan hewani. Pakailah madu sebagai pengganti gula serta tepung gandum sebagai pengganti tepung putih. 3. Tambahkan makanan-makanan yang lebih sehat. Tambahkanlah buah-buahan segar, sayur-sayuran rebus, kentang manis, dan kentang rebus dalam makanan anak. Hapuskan makanan penutup secara bertahap jika Anda sudah terbiasa menghidangkan makanan penutup. 4. Coba berikan mereka bahan edukatif yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Tunjukkan mereka video, biarkan mereka mendengarkan kaset audio, ajak mereka mengikuti seminar, berikan mereka buku untuk yang membahas subjek seputar pola makan. 5. Makan bersama. Jika ada orang lain dalam komunitas Anda yang menerapkan diet atau pola makan vegetarian (sayur dan buah-buahan) tertentu, makanlah bersama-sama di rumah mereka atau undanglah mereka ke rumah Anda agar anak Anda menyadari bahwa keluarga Anda tidaklah unik atau aneh. 6. Siapkan bekal. Saat menghadiri persekutuan gereja dan sosial, pastikanlah bahwa Anda membawa juga sayuran dan buah, agar Anda tidak perlu memakan makanan yang salah untuk memuaskan rasa lapar. Jika kita melatih diri serta mengajar anak untuk mengonsumsi nutrisi yang baik di rumah kita, maka kita dapat memberikan dampak yang besar kepada generasi masa depan. Demikian pula, jika kita membesarkan anak-anak kita dengan makanan-makanan dan gaya hidup yang sehat. Lalu, jika Anda mengikutsertakan Tuhan dalam resep ini, kita bisa memunyai pengaruh yang dapat mengubah dunia. (t/Uly) Diterjemahkan dan diringkas dari: Judul asli artikel: Raising Healthy Children -- God`s Way Penulis: Rev. George H. Malkmus Nama situs: All-Creatures.org Alamat URL: http://www.all-creatures.org/cb/a-children.html Tanggal akses: 20 Juli 2010 ______________________________________________________________________ ARTIKEL 2 MENOLONG ANAK MENCAPAI CITRA TUBUH YANG SEHAT Apakah Anda tahu bahwa sejumlah besar anak-anak perempuan, meskipun berat badannya dalam taraf normal, diyakinkan untuk melakukan diet? Hal ini menyebabkan mereka menghindari makan siang di sekolah, atau mungkin hanya makan sepotong makanan, seperti semangka, dan menghindari pilihan makanan bergizi seperti nasi (karbohidrat), daging (lemak), atau buah (gula). Mereka sering kali tidak tahu apa pun tentang gizi selain apa yang mereka ketahui dari majalah dan obrolan dengan teman-teman mereka. Pada kesempatan lain, kaum muda ini menyadari dirinya tertarik dengan pola makan "telan dan keluarkan", mereka akan berusaha memuntahkan makanan mereka selisih beberapa menit setelah makan. Dampak jangka panjang kebiasaan ini adalah bahaya anoreksia dan bulimia. Anak laki-laki muda tidak kebal dengan tipuan citra tubuh. Walaupun mereka tidak melakukan pola "menelan dan mengeluarkan", mereka biasanya mudah terbujuk untuk mencoba-coba "suplemen bergizi" yang akan membesarkan otot semalaman dan menghancurkan semua lemak "waktu Anda tidur". Orang-orang dewasa tahu bahwa banyak ramuan tidak bereaksi dengan baik, dan parahnya, memiliki efek samping yang membahayakan jantung dan sistem tubuh lainnya. Akan tetapi, anak-anak tidak tahu. Yang menyedihkan, sebagai orang tua kita sering menyalahkan citra tubuh anak yang tidak sehat. Sebagai contoh, apakah Anda pernah memanggil anak Anda "gemuk"? Dengan bercanda mengatainya, "gendut"? Memberitahunya kalau dia terus seperti itu, seragam sekolahnya tidak pas lagi di badannya? Apakah Anda menjadi budak obat pelangsing, tip dan trik, dan membuat mode sendiri? Apakah iming-iming swalayan dengan model-modelnya yang kurus dan ramping pernah hadir di meja Anda? Apa yang Allah Katakan tentang Citra Tubuh Tuhan tidak tinggal diam dengan masalah citra tubuh. Sesungguhnya, dalam pemikiran-Nya Dia lebih spesifik dengan obsesi kita soal itu. 1. 1 Samuel 16:7 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.", 2. Mazmur 139:13-16 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. 3. 1 Korintus 6:19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Solusi Anda mengetahui bahwa suatu saat anak Anda akan mempertanyakan mengenai citra tubuhnya. Hal ini mungkin menyadarkan Anda untuk mengubah cara Anda membentuk citra tubuh Anda yang sehat. Inilah beberapa saran yang akan membantu Anda dan keluarga Anda untuk menjauhi mode, sisi negatif, dan tekanan program diet ketika Anda mulai menerapkan gaya hidup sehat. 1. Sesering mungkin, secara spesifik katakan kepada anak betapa cantik/tampannya mereka. Jika Anda sendiri sangat kritis terhadap penampilan anak Anda, praktikkanlah hal ini juga untuk diri Anda di depan kaca. Pada akhirnya, Anda perlu melihat bahwa anak Anda diciptakan dengan sangat mengagumkan dan menakjubkan, dan Anda harus mengatakan hal ini kepada mereka. Berikan pujian yang terbaik terhadap setiap bagian tubuhnya, seperti jari-jari yang panjang (bagus untuk menjadi pianis dan gitaris), langkah yang gemulai, rambut yang indah, mata yang berbinar, dan senyum yang penuh kebahagiaan. 2. Temukan sesuatu dari karakter anak Anda yang layak disanjung dan sebutkanlah berulang kali! Hati yang penuh belas kasihan, sentuhan yang lembut pada binatang yang sakit, saudara yang suka membantu, sikap yang bisa dipercaya, dll.. Jelaskan pada anak bahwa kecantikannya tidak hanya dari tampak luar saja. 3. Jika Anda atau anak Anda menderita obesitas minta tolonglah kepada dokter. Jangan menerima iming-iming swalayan yang menjanjikan pil-pil diet yang akan membuat Anda tertidur dan berat badan Anda berkurang. Lebih tepatnya, jangan melakukan, atau membiarkan anak Anda melakukannya. 4. Akan tetapi, jika dokter Anda memberitahukan bahwa anak Anda dianggap normal dilihat dari berat dan ukuran, pastikan bahwa Anda akan terus-menerus meyakinkan anak Anda bahwa dia sudah memunyai ukuran dan bentuk tubuh yang pas. 5. Jangan menyamaratakan menyantap makanan cepat saji itu "buruk" dan menghindari kue cokelat itu "baik". Kue coklat boleh dikonsumsi seorang anak dengan batasan (kecuali jika ada alasan medis yang tidak memperbolehkan memberikannya kepadanya). 6. Tontonlah TV dengan anak Anda, dan lihatlah majalah bersama-sama dengannya. Jelaskan tentang teknik pewarnaan dengan semprotan, trik pencahayaan dan bayangan, dan berbagai cara lain sehingga model yang tampil terlihat langsing di hadapan publik. Saat Anda menyaksikan wanita dengan pinggang yang ramping, jelaskan bedanya wanita khayalan dan wanita yang sebenarnya. Demikian pula ketika seorang pahlawan super yang berotot besar muncul, jelaskan kepada anak Anda bahwa ini bukan benar-benar manusia tapi hanya rekayasa. 7. Jangan mengucapkan kata-kata yang merendahkan tentang berat badan orang lain. Tindakan semacam itu bukan hanya seperti kita tidak mengenal Kristus, tapi kata-kata itu akan membuat anak Anda terus-menerus hidup dalam ketakutan terhadap lidah Anda yang tajam dan kritikan terhadap berat badan mereka. (t/Setya) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Families Online Magazine Penulis: Sylvia Cochran Alamat URL: http://www.familiesonlinemagazine.com/ christian_parenting-body-image.html Tanggal akses: 2 Juli 2010 ____________________________________________________________________ MUTIARA GURU "Lebih baik membesarkan anak-anak yang sehat daripada menyembuhkan orang dewasa." -George H. Malkmus- ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR DANIEL: KEKUATAN REPUTASI Topik: Tingkah laku, pilihan, Daniel, reputasi. Setelah menyelesaikan pelajaran ini, anak-anak akan belajar bahwa secara konsisten hidup dalam kemurnian dan kesucian akan membangun reputasi ilahi yang kuat. Ayat hafalan: "Anak-anakpun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya." (Amsal 20:11) Sebelum kelas dimulai, tulis setiap kata dari ayat hafalan dalam kartu-kartu yang terpisah. Ucapkan ayat hafalan beberapa kali. Bagilah anak-anak ke dalam dua kelompok dan buatlah kompetisi kelompok mana yang dapat menyusun kartu-kartu itu dalam urutan yang benar. Yang paling cepat menyusun ayat hafalan dialah yang menang. Pembacaan Alkitab dan diskusi: Pendahuluan Tanyakan pada murid siapa di antara mereka yang mengetahui arti kata reputasi. Minta seorang anak melihat artinya dalam kamus atau berikan langsung definisinya kepada mereka: "Reputasi adalah apa yang dipikirkan seseorang tentang orang lain sebagai akibat dari sikap, tindakan, atau apa yang mereka katakan." Apa yang kamu lakukan jika beberapa temanmu di sekolah menawari kamu untuk merokok? Apakah reaksi pertamamu? (Berikan waktu untuk berdiskusi.) Bagaimana jika itu bukan sesuatu yang jelek, tapi tetap saja salah, seperti temanmu mendesak kamu untuk menonton film yang harus ditonton dengan didampingi orang tua, tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada orang tuamu? Apakah dengan segera kamu akan berkata "tidak"? Tindakan yang kita lakukan saat itu akan memberikan reputasi kepada kita, bisa reputasi baik atau reputasi buruk. Jika kita menuruti tawaran-tawaran di atas untuk melakukan hal yang salah, kita akan mendapatkan reputasi yang sangat lemah dalam hal melakukan perbuatan baik. Jika dengan mudah kita berkata tidak dan teguh melakukan yang benar, kita membangun reputasi yang kuat dalam hal perbuatan baik. Daniel 1:1-21 (Daniel memilih untuk menghormati Allah.) Bacalah ayat di atas dan minta murid-murid untuk mengikuti melalui Alkitab masing-masing. Pertanyaan diskusi: 1. Mengapa para pelayan menginginkan Daniel dan teman-temannya menyantap makanan raja? (Agar mereka menjadi kuat dan sehat seperti yang lainnya.) 2. Karena mereka tidak mau menyantap makanan atau minum segala sesuatu yang tidak halal, jenis makanan apakah yang diminta oleh Daniel? (Sayuran dan air putih.) 3. Bagaimana Daniel dapat membuktikan bahwa dia dan teman-temannya tidak perlu menyantap makanan raja? (Setelah 10 hari, mereka lebih kuat dan terlihat lebih sehat daripada orang-orang yang menyantap makanan raja.) 4. Penghargaan apa yang Daniel terima karena reputasinya yang kuat dalam hal menghormati Allah? (Dia diberikan pengetahuan dan hikmat serta diizinkan untuk melayani raja.) 5. Pada zaman Daniel, beberapa makanan tertentu dianggap najis dan dilarang untuk disantap. Jenis-jenis makanan apa saja yang pada zaman ini tidak baik dan dilarang untuk disantap? Penerapan: Berikan setiap anak selembar kertas dan sebuah pensil. Minta mereka untuk menulis sepuluh cara yang dapat mereka lakukan untuk membangun reputasi yang kuat dalam hal berbuat baik. Jika waktu memungkinkan, Anda dapat menulis setiap daftar yang telah dibuat anak di papan tulis. Minta anak-anak untuk membawa pula daftar tersebut agar dapat ditunjukkan kepada orang tua mereka. Akhiri pelajaran dengan pemikiran berikut ini: sebuah reputasi dibangun dengan melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Jika kamu melakukan perbuatan baik berulang kali, kamu membangun sebuah reputasi yang baik dalam hal melakukan perbuatan baik. Jika kamu melakukan perbuatan yang tidak baik berulang-ulang, kamu membangun reputasi untuk melakukan apa yang salah. Semakin kuat reputasimu dalam hal melakukan apa yang benar, kamu akan merasa lebih dekat dengan Allah, dan akan lebih mudah untuk terus melakukan hal yang benar. Juga, orang lain akan melihat kamu sebagai seorang Kristen yang akan terus mereka teladani. Reputasi yang dimiliki Daniel adalah dalam situasi apa pun, ia akan menghormati Tuhan dan tidak membiarkan sesuatu yang jahat menjadi bagian dari hidupnya. Kita semua dapat belajar sebuah pelajaran berharga dari Daniel tentang membangun reputasi yang kuat dan ilahi. Bahkan, kamu juga mungkin ingin mendapat tambahan sayuran pada saat makan malam. (t/Davida) Diterjemahkan dan disunting dari: Judul artikel asli: A Reputation of Strength Nama situs: Kids Sunday School Place Penulis: Mike Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Lessons/ 1daniel01.php Tanggal akses: 20 Juli 2010 _____________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: tatik@in-christ.net Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di: http://fb.sabda.org/binaanak Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |