Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/490 |
|
e-BinaAnak edisi 490 (8-7-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 490/Juli/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Hari Anak Nasional 2010 - ARTIKEL 1: Mengajarkan Nilai Kejujuran - ARTIKEL 2: Mengapa Kamu Harus Jujur - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Dosa yang Terungkap - WARNET PENA: EBibleTeacher: Memperlengkapi Pelayanan Anak ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI HARI ANAK NASIONAL 2010 Pada bulan Juli ini, tepatnya tanggal 23 Juli, ditetapkan pemerintah sebagai peringatan Hari Anak Nasional (HAN). Setiap tahun, pemerintah mengagendakan acara ini dengan berbagai kegiatan. Tema sentral yang diusung dalam Peringatan HAN 2010 adalah "Anak Indonesia Belajar Untuk Masa Depan", dengan subtema: "Kami Anak Indonesia, Jujur, Berakhlak Mulia, Sehat, Cerdas, dan Berprestasi". Untuk menyambut perayaan Hari Anak Nasional, e-BinaAnak pun tidak ingin ketinggalan untuk menyajikan edisi khusus Hari Anak Nasional sepanjang bulan Juli ini. Setiap minggunya, e-BinaAnak akan hadir dengan topik yang mengacu ke subtema HAN 2010. Pada minggu pertama ini, e-BinaAnak mengusung topik Anak Indonesia yang Jujur. Kami mengajak setiap pelayan anak untuk berpartisipasi pula dalam menolong anak-anak layan kita menyongsong masa depan mereka sebagai manusia yang berintegritas. Tentu saja, tujuan utama kita mengajarkan nilai kejujuran kepada setiap anak adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan membenci kejahatan, dan orang yang tidak jujur merupakan kejahatan di mata Tuhan. Beberapa prinsip lain dalam Alkitab mengenai kejujuran dapat Anda simak dalam artikel edisi ini. Simak pula penuturan anak-anak mengenai makna kejujuran dalam artikel selanjutnya, sehingga Anda pun dapat menerangkan mengenai kejujuran itu dengan bahasa yang lebih dimengerti oleh anak. Jangan lewatkan pula bahan mengajar yang Redaksi harap dapat menolong kita semua untuk menjadi pengajar dan teladan kejujuran bagi setiap anak yang kita layani. Selamat melayani! Tuhan memberkati. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana < evie(at)in-christ.net > http://pepak.sabda.org http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;" (Mazmur 37:37) < http://alkitab.sabda.org/?Mazmur+37:37 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL 1 MENGAJARKAN NILAI KEJUJURAN Definisi Webster mengenai kejujuran: "menunjukkan kebenaran dan integritas; tidak tercemar; tidak menipu atau curang; ditandai dengan integritas atau kebenaran; memunyai karakter dan sikap yang adil atau sama rata, tidak memperdaya atau mencuri." Dalam Alkitab kejujuran adalah "ketulusan hati, integritas, dapat dipercaya, kemurnian, kebenaran, kesopanan, moralitas, kesucian, kebaikan."[1] Komponen dasar dari kejujuran adalah kebenaran. Oleh karena itu, untuk bersikap jujur Anda perlu mengatakan kebenaran [2]. Akan tetapi, kejujuran lebih dari sekadar mengatakan kebenaran, mengerti apa yang benar dan sesuai dengan hukum [3]; segala yang dilakukannya tanpa memutarbalikkan fakta [4]; aktual [5]; dan tulus [6]. Yang terpenting, kejujuran berarti sesuai dengan kenyataan firman Allah [7]. Menurut Kitab Suci, seseorang yang berkata atau hidup berlawanan dengan firman Allah, tidak sepenuhnya benar atau jujur [8]. Prinsip-Prinsip Alkitab Mengenai Kejujuran Pertama, manusia perlu menyadari bahwa dia tidak akan bisa menyenangkan Allah jika dia tidak jujur. Allah membenci kebohongan [9]. Dia menganggap mereka yang berbohong sebagai orang yang berbuat jahat [10] dan Dia akan membinasakan semua penipu dalam neraka [11]. Orang yang jujur akan bersikap benar dalam segala transaksi bisnisnya [12]; dia akan memberikan apa yang benar [13]. Dia akan berhati-hati membayar pajaknya [14]. Sebagai karyawan, dia akan berlaku jujur, bukan pencuri benda milik orang lain ataupun pencuri waktu [15]. Dia akan setia, baik saat majikannya ada ataupun tidak ada [16]. Dia akan melakukan segala tugasnya seperti yang diharapkan demi mempertahankan integritasnya dan integritas orang lain karena itulah hal yang benar untuk dilakukan [17]. Orang yang jujur menjaga perkataannya [18]. Hukum kebenaran berada dalam mulutnya [19]. Dia tidak berjanji, lalu tidak melaksanakannya [20]. Orang yang benar-benar jujur tidak akan tahan dengan kesaksian-kesaksian palsu, fitnah, atau perbuatan mencemarkan nama sesamanya [21]. Dia tidak memunyai motif jahat terhadap siapa pun [22]. Ketika dia membuat perjanjian, bahkan yang merugikannya, dia tetap menepatinya [23]. Orang yang jujur tidak akan mencuri [24]. Dia menyadari bahwa mengambil barang yang ditemukan adalah salah [25]. Orang yang jujur tidak perlu dihukum terlebih dahulu sebelum ia menghormati hak milik orang lain [26]. Orang jujur juga tidak mencuri dengan menekan dan mengambil keuntungan yang tidak adil dari orang-orang lemah atau miskin [27]. Bagaimana Anak-Anak Belajar Kejujuran Untuk mengajarkan anak-anak bersikap jujur di rumah perlu ada peraturan yang tidak mengenal toleransi terhadap kebohongan [28]. Seorang pembohong perlu dicela [29]. Menipu adalah kebiasaan yang biasanya dimulai pada masa muda dan dilakukan seumur hidup [30]. Untuk menghentikannya, Anda perlu memperkenalkan hukuman bagi anak yang berbohong [31]. Dalam rumah kami, tentu saja ada hukuman untuk anggota keluarga yang berbuat kesalahan. Akan tetapi, jika ada yang berbohong atas kesalahan yang dilakukan, maka dia akan diberikan hukuman yang lebih berat [32]. Integritas paling baik diajarkan melalui teladan. Jika Anda tidak mau anak-anak bersikap tidak jujur, janganlah menunjukkan ketidakjujuran di hadapan mereka [33]. Banyak sekali orang tua yang percaya bahwa mereka dapat menasihati anak-anak mereka untuk "melakukan seperti apa yang saya katakan, bukan seperti apa yang saya lakukan" [34]. Akan tetapi, kita perlu "berjalan memasuki rumah kita dengan hati yang sempurna," jika kita mengharapkan keberhasilan dalam membentuk karakter yang mulia dalam diri mereka [35]. Berbohong kepada pimpinan, menyimpan apa yang dipinjam, mengakali pajak, mencuri dari kantor, tindakan-tindakan seperti itu hanya akan mengajarkan seorang anak bahwa ketidakjujuran adalah hal yang diharapkan dan diterima. Cara lain untuk membangun karakter yang jujur adalah dengan mengajarkan pelajaran-pelajaran kehidupan. Mungkin pelajaran terpenting dari pelajaran-pelajaran itu berhubungan dengan penebusan. Kita semua perlu menyadari bahwa kematian Yesus bagi dosa dunia diharuskan karena ular berbohong dan Hawa percaya dan bertindak sesuai dengan bujuk rayu ular [36]. Kejadian menyedihkan dalam sejarah kemanusiaan kita membuktikan kebenaran peribahasa dalam bahasa Inggris: "honesty is the only policy" - kejujuran merupakan satu-satunya kebijakan. Pelajaran lain dapat diajarkan melalui contoh Abraham. Dia dikenang sebagai "sahabat Allah" dan "Bapa Orang Beriman" [37]. Akan tetapi, kehidupan indah ini dirusak oleh dua catatan dosa, keduanya merupakan kebohongan [38]. Dari Abraham, kita belajar bahwa kebohongan melemahkan karakter orang besar juga. Pelajaran penting lainnya dari sebuah contoh, kebohongan cenderung menuntun orang untuk melakukan dosa-dosa lain dengan konsekuensi yang jauh lebih berat. Tidak ada contoh yang lebih mengerikan dari kisah hidup Daud [39]. Daud mencoba menyembunyikan perzinahannya dengan istri Uria dengan kebohongan-kebohongan dan penipuan. Saat Daud tidak berhasil, dia memutuskan untuk melakukan pembunuhan. Seorang ksatria kehilangan nyawanya untuk menutupi kebohongan. Mengapa Kita Harus Jujur Kejujuran menentukan karakter seseorang dan membuktikan bahwa orang itu dapat dipercaya [40]. Kejujuran merupakan sikap yang penting dan berguna karena karakter ini menentukan reputasi kita. Kejujuran membuat kita dipercaya orang lain; kita dapat berguna bagi orang tersebut [41]. Jika kita dapat dipercaya, kita dapat membentuk jalinan yang akan menolong kita dalam kehidupan [42]. Orang yang jujur adalah pecinta kebenaran [43]. Kecintaan terhadap kebenaran ini membantu membentuk pikiran yang menyadari kebenaran dan yang menolak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, orang yang jujur dilindungi dari penipuan dan delusi [44]. Dia terus mencari apa yang baik dan benar [45] dan hanya berbicara sesuai dengan apa yang diketahuinya [46]. Oleh karena itu, kebenaran menjadi pelita bagi kakinya dan terang bagi jalannya [orang jujur][47]. (t/Uly) Ayat: [1] (2 Timotius 2:1-2; 2 Korintus 8:21; Roma 12:17) [2] (Amsal 14:25, 12:19) [3] (Daniel 6:12) [4] (Matius 22:16) [5] (Filipi 4:8) [6] (Filipi 1:8) [7] (Yohanes 17:17; 2 Tesalonika 2:10; 1 Timotius 1:10) [8] (Lukas 8:15; Kisah Para Rasul 6:3; 2 Korintus 8:21; 1 Petrus 2:12; Mazmur 119:118) [9] (Amsal 6:17, 12:22; Imamat 6:2-7, 19:11-13) [10] (Mazmur 5:6; Wahyu 2:2) [11] (Mazmur 5:6; Wahyu 21:8, 27, 22:15) [12] (Amsal 11:1, 20:10) [13] (Lukas 3:13, 6:38; cf. Imamat 19:35-36) [14] (Lukas 10:25) [15] (Titus 2:9-10) [16] (Efesus 6:6-8; cf. Lukas 12:42-48) [17] (2 Korintus 8:21; Roma 12:17) [18] (Amsal 12:22) [19] (Maleakhi 2:6; Mazmur 15:2) [20] (Yakobus 5:12; Matius 5:37) [21] (Mazmur 15:3) [22] (Mazmur 69:4; 1 Timotius 6:4) [23] (Mazmur 15:4) [24] (Efesus 6:1-4; Imamat 6:2-7) [25] (Keluaran 22:9; Imamat 6:3-4) [26] (Amsal 23:10, 22:28; Ulangan 22:17) [27] (Ayub 24:1-12; Mazmur 62:10; Amsal 21:7; Yehezkiel 22:29) [28] (Ulangan 19:16-21; Mazmur 119:128, 163) [29] (Mazmur 40:4, 101:7; Amsal 13:5) [30] (Mazmur 58:3) [31] (Mazmur 19:5,9) [32] (Amsal 20:17) [33] (Yehezkiel 16:44) [34] (Yeremia 7:9-10) [35] (Mazmur 101:2-8) [36] (Kejadian 3:1-19) [37] (Yakobus 2:23; Roma 4:16) [38] (Kejadian 12:11-19, 20:2-18) [39] (2 Samuel 11-12) [40] (Ayub 31:5-6; Lukas 16:10) [41] (Amsal 25:19) [42] (Amsal 31:11) [43] (Mazmur 119:163; 2 Tesalonika 2:10) [44] (2 Korintus 4:2; Yakobus 1:22) [45] (Yohanes 7:17; Amsal 23:23) [46] (Efesus 4:25; Mazmur 8:7) [47] (Amsal 6:23) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Judul artikel: Teaching Values: Honesty Nama situs: BibleTalk Penulis: Jeff Asher Alamat URL: http://www.bibletalk.net/articles/honesty.html Tanggal akses: 2 Juli 2010 ______________________________________________________________________ ARTIKEL 2 MENGAPA KAMU HARUS JUJUR? "Saya dulu pernah berkata jujur, dan rasanya sangat menyenangkan. Jika kamu tidak jujur, kamu payah," ujar Britania, umur 6 tahun. Dulu? "Jujur itu sangat penting karena orang-orang perlu percaya kamu untuk berteman sama kamu," ujar Natalia, 9 tahun. "Kamu perlu berkata jujur agar orang-orang selalu percaya kamu apa pun yang terjadi," ujar Cecilia, 8 tahun. Amsal yang penuh hikmat berkata, "Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas." (Amsal 22:1). Hanya nama dan reputasilah yang kamu miliki. Jika nama dan reputasimu hilang, kamu akan hancur. Orang-orang bijak menolak keuntungan jangka pendek dari hasil penipuan karena mereka tahu bahwa kejujuran akan memberikan keuntungan yang besar untuk jangka panjang. "Kamu harus jujur, kalau tidak, rasa salah akan mengganggumu dari dalam," ujar Malori, umur 12 tahun. "Kamu bisa tahu apakah orang itu jujur atau tidak, karena orang jujur lebih bahagia," tambah Sam, 11 tahun. Ketenangan pikiran adalah salah satu buah dari banyak buah kejujuran, dan biasanya ketenangan tersebut terpancar dari wajah seseorang. Jika seseorang berbohong, "wajahnya kelihatan aneh," ujar Emilia, 6 tahun. "Sebenarnya, mata bisa bercerita," ujar Kristian yang berumur 12 tahun. "Jika kamu melihat orang tepat di matanya, kamu bisa melihat `orang penipu` atau `orang jujur` di matanya." Saya tidak pernah melihat hal itu di mata orang-orang, tetapi biasanya orang bermata licik memunyai tujuan yang tidak baik. Paling tidak, demikianlah yang disiarkan di film-film Barat ketika kamera mengambil gambar dekat beberapa orang yang memakai topi-topi hitam. "Kalau kamu bohong, orang-orang lalu bertanya lagi, dan kamu perlu berbohong lagi," ujar Anna, 8. Kamu tahu istilah perokok berantai? Seperti halnya perokok berantai yang menyalakan satu rokok kemudian menyalakan rokok yang lain lagi, pembohong berantai menceritakan satu kebohongan untuk menutup kebohongan lain. "Jujur artinya cerita kebenaran seluruhnya, bahkan jika karena itu kamu akan terkena masalah," ujar Matius, 11 tahun. Yesus tidak menjanjikan taman mawar yang indah dalam dunia ini. Yesus berkata, "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yohanes 16:33) Apakah kamu pernah memunyai bos yang tidak jujur yang mengancammu dengan pekerjaanmu jika kamu berkata jujur tentang sesuatu? Jika kamu memutuskan untuk berkata jujur, bersiaplah menghadapi ujian-ujiannya. "Orang jujur punya salah satu dari kebaikan yang terpenting," ujar Markus, 12 tahun. Dalam buku "The Book of Virtues" (Buku Kebajikan), penulis William Bennett mendefinisikan kejujuran sebagai sikap "nyata, murni, asli, dan dapat dipercaya. Sikap tidak jujur adalah sikap yang pura-pura, palsu, tiruan, atau dibuat-buat. Kejujuran mengekspresikan penghargaan bagi diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, ketidakjujuran sepenuhnya tidak menghargai baik diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran memberikan keterbukaan, keandalan, dan ketulusan dalam kehidupan; kejujuran memancarkan karakter yang hidup dalam terang." "Kamu perlu jujur karena jujur itu baik, dan Allah suka itu," ujar Colin, 7 tahun. Terima kasih, Colin. Dalam Alkitab, kejujuran bukanlah konsep abstrak. Kejujuran dimulai dengan jujur terhadap Allah. Dia menciptakan kita untuk hidup dalam hubungan yang terbuka dan jujur dengan-Nya. Ingatlah apa yang dilakukan Adam dan Hawa ketika mereka mendengar Allah berjalan di taman setelah mereka berdosa? Mereka bersembunyi. "Kamu perlu jadi orang yang selalu jujur pada Allah dan Yesus," ujar Fransiska, 8 tahun. Jika kamu bersembunyi dari Allah, kamu akan ketahuan. Topengmu akan terbuka, dan tipuan-tipuanmu akan tercerai-berai. Hal untuk direnungkan: bertekadlah untuk hidup jujur dan terbuka di hadapan Allah dan orang lain. Ayat Alkitab untuk dihafalkan "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.(Yohanes 14:6) Pertanyaan untuk dipikirkan: Jika Yesus membuat pengurbanan yang paling besar karena menceritakan kebenaran sekaligus menjadi kebenaran itu, berapa harga yang mau Anda bayar untuk bersikap jujur? (t/Uly) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Judul asli artikel: Why Should You Be Honest? Nama situs: KidsTalkAboutGod.org Penulis: Carey Kinsolving Alamat URL: http://www.kidstalkaboutgod.org/Home/KTAGBibleLessonArchive/tabid/648/articleType/ArticleView/articleId/63/Why-Should-You-Be-Honest.aspx Tanggal akses: 11 Juni 2010 ____________________________________________________________________ MUTIARA GURU Allah menghendaki kebenaran dalam batin. Itu berarti kita harus berani mengatakan "salah" terhadap sesuatu yang salah. ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR DOSA YANG TERUNGKAP Jika kita mencoba menyembunyikan dosa kita atau berpura-pura tidak pernah melakukan dosa itu, pada akhirnya dosa pun akan tetap muncul ke permukaan, seperti halnya kancing-kancing plastik dalam segelas minuman bersoda. Bahan: Gelas minum yang bening, sekaleng minuman bersoda, beberapa kancing-kancing plastik, dan sendok. Durasi: Kurang lebih 5 menit Topik: Pengakuan, Pengampunan, Dosa, Kebenaran, dan Penyesalan Peserta: Kelas 1 -- 4 SD (umur 6-10) Apa yang akan Anda lakukan: Untuk memulai inti pelajaran, tuangkanlah 4 ons minuman kola ke gelas. Kemudian masukkanlah beberapa kancing ke dalamnya. Kancing-kancing tersebut akan mengendap ke dasar gelas sehingga kancing-kancing tersebut tidak terlihat. Akan tetapi, dalam beberapa detik saja kancing-kancing tersebut akan naik ke permukaan sehingga semua orang dapat melihatnya. Gunakanlah sendok untuk mengambil kancing-kancing itu. Apa yang akan Anda katakan: "Pernahkah kamu mengira bahwa tidak akan ada orang yang tahu kesalahan yang telah kamu perbuat, jika kamu merahasiakannya? Apakah kamu tahu sepintar-pintarnya kita merahasiakan dosa-dosa kita, dosa-dosa itu pun akan terungkap? Maksudnya begini: (Tuangkan minuman kola ke dalam gelas) Gelas ini menggambarkan diri manusia. Soda ini menunjukkan tempat kita menyembunyikan rahasia-rahasia buruk kita; mungkin di dalam lubuk hati kita karena kita tidak ingin seorang pun tahu. Nah, kancing-kancing ini menggambarkan dosa. (Tunjukkan kancing-kancing tersebut) Kancing ini adalah ketika kamu berbohong kepada orang lain, kancing ini adalah ketika kamu tidak mau berbagi dengan teman-temanmu, dan kancing ini adalah ketika kamu tetap menonton acara televisi walaupun dilarang oleh orang tuamu. Aku akan menjatuhkan dosa-dosa ini ke dalam gelas soda dan mereka itu akan tersembunyi, seperti halnya ketika kita menyembunyikan dosa-dosa kita. (Jatuhkan semua kancing ke minuman bersoda) Apakah kalian lihat? Dosa-dosa itu memang tersembunyi, tetapi kita hanya dapat merahasiakan dosa-dosa tersebut untuk sementara waktu saja. Pada akhirnya, dosa-dosa akan mencari jalan keluar untuk muncul ke permukaan. Nah, lihatlah dosa-dosa itu. Dosa tidak bisa disembunyikan selamanya. Oleh karena itu, daripada berusaha menyembunyikan dosa, kita perlu berusaha semampu kita untuk melakukan apa yang benar. Ketika kita gagal, kita tahu bahwa kita bisa meminta Yesus untuk mengampuni kita. Dia akan mengampuni kita! Alkitab berkata, `Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.` (1 Yohanes 1:9) Dia akan membersihkan kita dari dosa-dosa kita, seperti ini. (Mengambil kancing-kancing tersebut dengan sendok) Sekarang hati kita (soda) bersih kembali." (t/Uly) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Judul asli artikel: Sins Revealed Nama situs: Kids Sunday School Place Penulis: Craig Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Objects/1object06.php ______________________________________________________________________ WARNET PENA EBIBLETEACHER: MEMPERLENGKAPI PELAYANAN ANAK http://www.ebibleteacher.com/children Anda rindu untuk mengajak anak-anak belajar firman Tuhan lebih dalam lagi? Sudah saatnya Anda memperlengkapi pelayanan Anda dengan bekal yang tepat. EBibleTeacher merupakan sebuah situs yang cukup lengkap dalam menyajikan pelajaran tentang firman Tuhan, berbagai aktivitas sekolah minggu, tip-tip mengajar, ide-ide untuk kelas sekolah minggu, berbagai kerajinan tangan, serta lagu beserta lirik dan melodinya. Anda dapat mengunjungi situs ini untuk menambah pengetahuan, bahan mengajar, dan ide-ide menarik untuk mengembangkan pelayanan sekolah minggu Anda. Meskipun situs ini menggunakan bahasa Inggris, tetapi penyajiannya tergolong mudah untuk dipahami dan diikuti. Tuhan memberkati! (STL) _____________________________________________________________________ Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Halaman Penggemar e-BinaAnak dan e-BinaGuru di: http://fb.sabda.org/binaanak Ikuti Twitter e-BinaAnak di: http://twitter.com/sabdabinaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Santi Titik Lestari, Melina Martha Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright (c) 2010 e-BinaAnak / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |