Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/477 |
|
e-BinaAnak edisi 477 (7-4-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 477/April/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Pemuridan dalam Sekolah Minggu - ARTIKEL 1: Mengapa Membina Murid? - ARTIKEL 2: Memuridkan Anak-Anak: Panggilan yang Bernilai Tinggi - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Pelajaran Pemuridan: Pertobatan - WARNET PENA: Ideas Unlimited: Cara Pembelajaran Alkitab yang Menarik untuk Anak ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI PEMURIDAN DALAM SEKOLAH MINGGU Shalom, Jika sebuah gereja tidak serius dalam melayani generasi masa depan gereja, bisa dikatakan gereja tersebut sedang dalam kesulitan besar. Sebuah penelitian mengatakan bahwa 70% anak-anak mulai jauh dari Tuhan karena gereja tidak memiliki kedudukan penting dalam hidup mereka. Apakah saat ini gereja Anda telah memiliki program pelayanan untuk anak sejak mereka lahir? Apakah Amanat Agung untuk menjadikan murid seluruh bangsa sudah mencakup pemuridan anak-anak? Pentingnya pelayanan pemuridan anak-anak mendorong redaksi mengangkat topik tersebut pada sepanjang bulan April ini. Ketika Yesus telah bangkit dan akhirnya naik ke surga, dia menyampaikan Amanat Agung kepada para murid, dan Amanat Agung itu pun berlaku untuk dijalankan para pelayan anak. Dengan memuridkan anak-anak, Anda telah melakukan perintah Tuhan. Dalam edisi perdana bulan April ini Anda akan menyimak artikel-artikel yang akan menjelaskan pentingnya pelayanan pemuridan, dan juga sebuah bahan mengajar yang dapat menjadi referensi bagi Anda untuk memuridkan anak-anak. Selamat memuridkan anak-anak layan Anda! Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana http://pepak.sabda.org http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+28:19-20 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL 1 MENGAPA MEMBINA MURID? "Apakah waktu yang Anda habiskan dalam mempersiapkan khotbah untuk satu orang sama dengan mempersiapkan khotbah untuk lima ribu orang? Sejauh manakah kepercayaan Saudara akan potensi seseorang?" -K. Bruce Miller Sekurang-kurangnya ada tiga contoh utama dalam Alkitab tentang membina murid-murid, yaitu pembinaan murid dalam Perjanjian Lama, pelayanan Yesus secara umum, dan pelayanan Yesus secara pribadi. Pemuridan dalam Perjanjian Lama Konsep membagikan kepada orang lain tentang apa yang telah disampaikan Tuhan kepada kita sudah berusia berabad-abad. Musa membukakan hati dan hidupnya kepada Yosua, tetapi pendekatan berbagi tanggung jawab ini tidak berasal dari Musa sendiri. Allah menetapkan pola pendidikan ini dengan jalan memerintahkan Musa untuk membagi hidupnya dengan Yosua dalam Ulangan 3:28. "Dan berilah perintah kepada Yosua, kuatkan dan teguhkanlah hatinya, sebab dialah yang akan menyeberang di depan bangsa ini...." Segala sesuatu yang telah diajarkan Allah kepada Musa, dilimpahkan pula oleh Musa kepada Yosua, muridnya. Ini berarti Musa menghabiskan banyak waktu pribadinya bersama Yosua agar Yosua dapat belajar dengan cara pengamatan dan percakapan. Musa, hamba Allah, menjadi saluran Tuhan untuk mengembangkan Yosua menjadi seorang hamba Allah. Mengapa Allah harus memerintahkan Musa untuk melepaskan diri dari pola pelayanan kepada beribu-ribu orang untuk menjangkau 1 jiwa saja? Manusia cenderung untuk melihat keperluan orang banyak secara massal daripada melihat potensi dalam kehidupan satu orang yang telah diserahkan kepada seluruh kehendak Allah. Seperti yang pernah dikatakan oleh Sam Shoemaker, "Manusia tidak dibentuk secara borongan dari massa yang bersifat sedang-sedang saja, tetapi dibentuk seorang demi seorang." (Sam Shoemaker, Revive The Church Beginning With Me, New York: Harper Brothers, 1948, h. 112) Elia juga memunyai murid-murid dalam sebuah sekolah khusus untuk nabi-nabi muda. Melalui kelompok itulah Allah akan bekerja untuk mendatangkan kebangunan rohani atau hukuman atas Israel. Di antara mereka terdapat seorang pemuda, Elisa namanya, yang sehati dengan dia. Mengherankan sekali, Elisa meminta kepada Elia untuk memberikan dua bagian dari kuasa Allah. Ia telah menyaksikan mukjizat dan kuasa Allah yang bekerja melalui lengan Elia yang kuat. Melalui disiplin dan berbagai visi, Elisa telah belajar untuk meminta perkara-perkara yang besar dari Allah. Masih ada contoh-contoh lain dalam Perjanjian Lama mengenai orang yang menanam hidupnya dalam hidup orang lain: Daud dengan pahlawan-pahlawannya; para patriark yang mendidik anak-anak mereka; dan perintah-perintah konkrit kepada para ayah untuk mendidik anak-anaknya -- yang kemudian anak-anak itu akan akan mendidik anak-anak mereka juga (lihat Ulangan 4:9 dan 6:6-7). Perhatian pada hubungan guru murid ini memberikan dasar bagi pelayanan pemuridan dalam Perjanjian Baru. Pelayanan Tuhan Yesus kepada Umum Tuhan Yesus memunyai pelayanan yang luas kepada masyarakat umum, yang meliputi empat pendekatan pokok. Yesus Berkhotbah Orang banyak mendengar tentang kerajaan, tentang penghukuman atas kemunafikan agama, dan tentang sifat-sifat Allah melalui khotbah-khotbah Tuhan Yesus. Ia mengungkap hal-hal baru tentang konsepsi-konsepsi Perjanjian Lama yang terkubur dalam tradisi. Ia menyatakan kebenaran pokok yang lebih mulia dari konsepsi mengharapkan keselamatan dengan jalan melakukan hukum Taurat. "Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat" (Markus 12:37) ketika Ia berkhotbah dengan kasih dan penuh wibawa. Yesus Mengajar Tidak pernah ada orang yang mengajar seperti Dia. Ia mengajar kepada orang banyak di lereng-lereng bukit dengan pemandangan danau Galilea kepada kelompok-kelompok di desa-desa, kepada orang seorang dalam rumahnya, kepada orang yang ingin tahu, dan kepada mereka yang membaktikan dirinya. Ia menyatakan kebenaran yang murni melalui perumpamaan-perumpamaan yang menerangi realitas kehidupan. Tidak mengherankan bahwa Ia menggunakan kesepuluh metode mengajar yang dicatat oleh sarjana-sarjana modern (F.H. Roberts, Master`s Thesis, Dallas Seminary, 1955, pages iii -- iv). Yesus Menyembuhkan Tidak seorang pun yang meninggalkan Tuhan Yesus tanpa disembuhkan sama sekali. Pada suatu saat, banyak orang berkumpul di sekeliling-Nya, "Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar daripada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya" (Lukas 6:19). Dunia tanpa rumah sakit dan asuransi pengobatan telah menemukan Tabib yang Agung. Yesus Mengadakan Mukjizat Orang banyak berkerumun dan menyaksikan ketika Tuhan menyembuhkan orang kusta, memberikan penglihatan kepada orang buta, memberi makan orang banyak, dan membangkitkan orang mati. Murid-murid-Nya takjub ketika Ia meredakan angin ribut. Dalam keheningan setelah angin ribut diredakan, mereka melihat Yesus berjalan di atas air melalui kabut menuju perahu mereka. Menurut sejarah, gereja Kristus telah merangkum semua aspek dalam pelayanan Kristus kepada umum, tetapi seringkali gereja melalaikan teladan yang diberikan Kristus dalam pelayanan-Nya kepada orang seorang. Pelayanan Yesus kepada Orang Seorang Yesus juga memunyai pelayanan perseorangan yang strategis, yang begitu sederhana sehingga diabaikan sebagai suatu prinsip misi gereja. Kristus membaktikan diri-Nya untuk membina murid-murid yang akan melipatgandakan berita tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya kepada semua bangsa. Ia berkata, "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:18-20) Jika kita hendak mengikut seluruh pelayanan Tuhan Yesus, maka gereja harus memperluas pelayanannya, baik dalam penginjilan maupun dalam memantapkan orang-orang untuk bertobat. Sewaktu para petobat bertumbuh, mereka pun harus diajar bagaimana mendidik dan melatih orang percaya yang nantinya akan menjangkau orang lain juga melalui proses pelipatgandaan rohani. Memenangkan jiwa bukan hanya untuk menjadikan murid, tetapi memenangkan jiwa penting sekali agar murid-murid dapat melipatgandakan diri mereka dalam kehidupan orang lain. Penginjilan merupakan mata rantai yang pertama dalam rantai pelipatgandaan rohani. Gereja-gereja yang terlalu mengutamakan baptisan dan program gereja, atau menaruh perhatian yang terlampau besar pada "kualitas keanggotaan" harus mempertimbangkan kembali perintah Kristus untuk menjadikan murid-murid. Menyelamatkan jiwa dan membina murid tak terpisahkan dalam Kitab Suci. Pemuridan Merupakan Metode yang Dapat Dilaksanakan Ketika meninjau kembali motivasi saya untuk menjadikan orang lain murid Tuhan, saya teringat bahwa ada seorang yang memerhatikan saya. Di samping memberi perhatian yang penuh kasih, ia juga melimpahkan ke dalam hidup saya segala sesuatu yang telah dipelajarinya dari Allah. Semuanya ini telah mengubah kehidupan saya. Menjadikan murid tidak dinilai sebagai sesuatu yang mengagumkan, tidak digolongkan menurut denominasi; tetapi hasilnya selalu lebih baik dari apa pun yang telah saya alami selama 30 tahun bekerja dengan orang-orang lain. Ada beberapa alasan untuk hal ini. Pemuridan merupakan salah satu cara yang strategis untuk mendapatkan suatu pelayanan pribadi yang tidak terbatas. Pelayanan ini dapat dilakukan kapan saja, oleh siapa saja, di mana saja dan di antara kelompok umur berapa pun. Pemuridan merupakan pelayanan yang paling mudah disesuaikan. Tidak perlu dilakukan dalam kerangka waktu atau susunan organisasi tertentu, maka orang yang menjadikan murid ini dapat bertindak dengan sangat fleksibel. Pemuridan merupakan cara yang paling cepat dan paling terjamin untuk mengerahkan seluruh tubuh Kristus untuk penginjilan. Tujuan pemuridan bukan sekadar memperoleh lebih banyak murid, karena kelompok yang terdiri dari orang-orang yang telah diselamatkan segera akan mati jika mereka tidak berusaha secara efektif untuk merembes ke dalam dunia yang terhilang ini. Salah satu cara yang tercepat untuk meningkatkan baptisan dan memperdalam kualitas kehidupan orang-orang yang telah dimenangkan bagi Kristus ialah melalui pemuridan. Menjadikan semua bangsa murid tidak hanya menjadi hasil penginjilan, tetapi juga suatu sarana untuk menginjili dunia ini. Dalam jangka panjang pemuridan memunyai potensi yang lebih besar untuk menghasilkan buah daripada pelayanan lainnya. Tuhan ingin agar kita berakar dan dibangun di dalam Dia dan teguh dalam iman (lihat Kolose 2:7). Ini memerlukan waktu dan perhatian. Menaruh perhatian pada orang merupakan unsur penting. Tindak lanjut dilakukan oleh seseorang bukan oleh sesuatu. Pemuridan akan memperlengkapi gereja setempat dengan pemimpin-pemimpin awam yang dewasa, yang berpusat pada Kristus dan firman-Nya. Ada banyak orang yang memenuhi bangku-bangku gereja, tetapi pekerja hanya sedikit. Pekerja-pekerja merupakan hasil usaha pemuridan yang dipimpin oleh Roh dalam gereja. Membangun dalam kehidupan orang lain merupakan rencana Allah untuk mendapatkan diaken-diaken baru, guru-guru, dan pemimpin gereja lainnya. Imbauan komisi pencalonan untuk pekerja-pekerja akan menjadi sorak pujian bagi Allah apabila anggota-anggota gereja melipatgandakan murid-murid yang serupa Kristus. Diambil dari: Nama situs: Indo Lead Penulis: Robby I. Chandra Alamat URL: http://lead.sabda.org/mengapa_membina_murid _____________________________________________________________________ ARTIKEL 2 MEMURIDKAN ANAK-ANAK: PANGGILAN YANG BERNILAI TINGGI Apakah gereja Anda harus mengemis untuk mendapatkan orang-orang yang rindu memuridkan anak-anak? Seharusnya, memuridkan anak-anak dianggap sebagai suatu kehormatan, sebuah panggilan pelayanan yang tinggi. Sebagai pendeta dalam komisi pelayanan anak, saya memiliki harapan yang tinggi bagi mereka yang terlibat dalam pelayanan pemuridan anak-anak, seperti menghadiri pelatihan-pelatihan sehari, menghadiri pelatihan bulanan, menuliskan rencana-rencana tentang bagaimana mereka akan melakukan pemuridan pada setiap anak di luar jam sekolah minggu, melakukan pelayanan setiap hari Minggu selama 9 bulan, memberikan evaluasi setiap 3 bulan sekali, selalu bersemangat dan siap melayani, menjadi orang yang mudah tersentuh, mmembagikan pengalaman berjalan bersama Yesus kepada anak-anak, berbagi kisah ketika kita sedang melewati masa-masa sulit. Saya melihat gereja telah menurunkan harapan dari mereka yang melayani anak-anak. Jadi, jika gereja sendiri tidak memunyai harapan yang tinggi terhadap para pelayan anak, maka mereka pun tidak akan memberikan yang terbaik dalam pelayanan mereka. Kita perlu kepemimpinan yang kuat yang akan menantang orang-orang untuk bergerak melampaui zona kenyamanan mereka. Kita perlu terus mengingatkan mereka mengenai Matius 18: 1-14 dan Markus 10:13-16. Anak-Anak Tahu Jika Mereka Benar-Benar Dihargai Sebuah negara yang penuh dengan karya seni yang mahal tidak berarti menghargi anak-anak. Ini adalah semua tentang "Hubungan"! ditambah "Kebenaran". Di bawah ini adalah cerita dari pengalaman pribadi saya tentang bagaimana orang dewasa harus terlibat untuk memuridkan anak-anak. Orang dewasa yang beriman mengajarkan keterampilan untuk mengatasi pukulan keras dalam kehidupan. Dengan teladan bagi anak-anak, mereka membantu anak-anak belajar bagaimana menghadapi ketidakadilan dalam hidup. Seorang guru sekolah minggu memutuskan untuk berhenti melayani. Dia sudah tidak mau lagi melayani! Anak-anak tidak menanggapinya ketika mengajar dan mereka pun kasar terhadapnya. Dia mengatakan kepada pendeta komisi pelayan anak bahwa dia tidak tahan lagi dan hari ini adalah hari Minggu terakhirnya di sekolah minggu. "Pelajaran apa yang Anda sampaikan pada hari Minggu ini?" tanya pendeta. "Bagaimana Tuhan menyertai kita pada masa-masa sulit," jawabnya. "Hmmm, apakah Allah menolongmu melalui masa-masa sulitmu akhir-akhir ini?" tanya pendeta. Guru itu berkata, "Kau tahu Dia telah menolongku. Suami saya mengajukan gugatan cerai dan saya tidak menginginkan itu. Jika Yesus tidak menyertai setiap langkah saya, tidak tahu lagi bagaimana saya bisa bertahan sampai sejauh ini." Sang pendeta mendorongnya "Ya, katakanlah kepada anak-anak tentang perjuangan Anda." "Kepada anak-anak yang rata-rata kelas 3 sekolah dasar? Aku harus menceritakan kepada mereka mengenai perceraian saya?" tanya guru tersebut dengan ragu-ragu. "Ya, katakanlah kepada anak-anak tersebut. Mereka perlu tahu bahwa Allah menolong setiap orang. Mereka perlu tahu bahwa Anda adalah orang yang nyata dengan masalah nyata dan Allah menolong Anda untuk melewati setiap permasalahan yang ada." Pada hari Minggu berikutnya, ketika pendeta memasuki ruangan sekolah minggu, guru sekolah minggu tersebut menemuinya. Terlihat dia baru saja menangis dan maskaranya luntur sehingga menodai wajahnya. "Anda tidak akan percaya apa yang terjadi hari ini," katanya penuh semangat. "Katakanlah!" desak pendeta. "Yah, aku memberitahu mereka tentang perceraianku. Aku mulai menangis dan mereka juga menangis bersamaku. Aku memberitahu mereka tentang bagaimana Allah telah sangat membantuku. Kemudian, satu per satu, masing-masing menceritakan tentang sebuah tragedi dalam hidup mereka sendiri. Kita semua menangis dengan satu sama lain. Ini adalah pagi yang terindah yang pernah saya miliki." Orang Dewasa yang Beriman dapat Mengidentifikasi Kebutuhan Dengan menjadi terbuka, guru sekolah mingu tersebut memberikan izin kepada murid-muridnya untuk terbuka pula. Dia mendengar cerita tentang rumah yang berantakan, keluarga membutuhkan dukungan dan dorongan, dan anak-anak perlu tahu bahwa Allah dapat memenuhi semua kebutuhan mereka. Memenuhi kebutuhan tidak berarti segalanya akan membaik. Artinya adalah bagaimana mereka bisa merasakan dan melihat nyata penyertaan Yesus serta pengetahuan bahwa ada tujuan dalam setiap rasa sakit yang harus mereka lalui. Hal ini dapat menjadi kekuatan untuk terus bertahan ketika Anda pikir tidak dapat memuridkan anak-anak. Anak-anak pun perlu memahami kebenaran ini, yaitu kebenaran bahwa jika Anda datang kepada Yesus, hidup Anda akan tetap indah. (t/Davida) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: Child Discipleship Judul artikel asli: Child Discipleship: A High Calling Penulis: Wanda Parker Alamat URL: http://www.childdiscipleship.net/uncategorized/child-discipleship-a-high-calling ____________________________________________________________________ MUTIARA GURU Dengan memuridkan anak-anak, kita pun telah menjadi pelaku Amanat Agung Tuhan Yesus. ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR PELAJARAN PEMURIDAN: PERTOBATAN Konsep: Ketika Yesus memulai pelayanan-Nya di bumi, tema-Nya adalah "bertobatlah karena kerajaan Allah sudah dekat". Konsep pertobatan merupakan tema yang menjadi inti dari Alkitab. Semua orang diberitahu untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk berkhotbah, mengajar dan menyembuhkan, ada begitu banyak mukjizat yang terjadi. Yesus memberitahu kita bahwa salah satu tujuan dari mukjizat-mukjizat tersebut adalah agar orang-orang bertobat. Lukas 10:13 -- celakalah orang-orang Betsaida karena mukjizat tidak membuat mereka bertobat. Dia menyatakan bahwa orang-orang di Sidon akan sudah bertobat dengan mengenakan kain kabung dan abu jika hal yang sama terjadi pada mereka waktu itu. Ketika Petrus menyampaikan khotbahnya yang penuh urapan pada hari Pentakosta, orang-orang berteriak "Apa yang harus kami lakukan supaya selamat?" (Sangat menakjubkan memiliki pengurapan semacam itu sekarang saat kita belajar) Petrus menjawab dengan berkata, "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis." (Kis 2:38) Paulus mengangkat tema yang sama dalam Kisah 17:30 dengan hanya berkata semua orang harus bertobat. Saya yakin bahwa "semua" itu termasuk Anda dan saya. Dalam Ibrani 6:1, penulis menyebut pertobatan sebagai doktrin yang fundamental. Dalam Ibrani 12:17, saat kehidupan Esau dibicarakan, firman Tuhan mengatakan bahwa Esau tidak dapat menemukan cara untuk mengubah pikirannya dan bertobat, meskipun dia bersedih hati dan berusaha. Aku tidak mau hatiku menjadi bebal dan tidak peka dengan Roh Kudus saat Dia menginsyafkanku akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Aku mau dengan cepat berbalik dari semua yang mencemarkan roh, jiwa, dan tubuhku. Aku ingin bertobat. Definisi Istilah: Nacham (Ibrani): bertobat; menghela napas, bernapas dalam-dalam, menyesal. Kejadian 6:6, Keluaran 13:17, Ayub 42:6, Yunus 3:10. Shuwb (Ibrani): bertobat; berbalik kembali. 1 Raja-raja 8:47, Yehezkiel 14:6. Nichum (Ibrani): bertobat; berbelas kasihan, menghibur hati, menyesal dalam arti yang baik. Hosea 11:8. Metamelomai (Yunani): bertobat; menyesali akibat dosa bukan penyebabnya, yang menjadi perhatian. Matius 27:3; 2 Korintus 7:8. Metanoia (Yunani): bertobat; perubahan pikiran dan sikap yang benar terhadap dosa dan penyebabnya, bukan hanya akibatnya, tapi juga kesalahan. Matius 3:8, Matius 3:11, Matius 9:13, Lukas 24:47. Ametameletos (Yunani): bertobat; tidak dapat dibatalkan, tidak bisa ditarik kembali. Roma 11:29; 2 Korintus 7:10. Metanoeo (Yunani): bertobat. Berasal dari kata "metai" -- "setelah" dan "noe" -- "berpikir". Pertobatan adalah suatu keputusan yang menghasilkan perubahan pikiran yang berbalik menuntun pada perubahan tujuan dan tindakan. Merubah sikap terhadap dosa, berpikir dengan cara yang berbeda. Pertobatan meliputi tiga hal: penyangkalan diri dan perubahan, penundukan diri dan kerelaan untuk diajar, dan kerelaan untuk terus dibentuk. 1. Kembalilah kepada-Nya saat kita mendengar panggilan keselamatan, meninggalkan dosa kita dan berbalik dari dosa dan mengikut Kristus. Kisah Para Rasul 3:19. 2. Tidak ada pertumbuhan tanpa ketaatan kepada firman dan seperti seorang anak yang memerlukan didikan firman. Yakobus 1:21-25. 3. Tidak ada buah tanpa kemauan untuk menerima perbaikan dan pimpinan Roh Kudus. Efesus 5:30. Aplikasi Firman: Gunakan Alkitab online untuk melihat ayat-ayat ini. 2 Raja-raja 22:19; 2 Tawarikh 7:14, Ezra 10:1, Yesaya 55:7, Yeremia 2:30, Yeremia 3:12, Yehezkiel 18: 19-32, Hosea 14:2, Yoel 2:12, Yoel 2:13, Amos 4:9, Yunus 3:6-9, Zefanya 3:7, Markus 1:14, Markus 2:17, Markus 6:12, Matius 11:20, Matius 12:41, Matius 3:11, Matius 3:2, Matius 3:8, Matius 4:17, Matius 9:13, Lukas 13:3, Lukas 13:5, Lukas 15:10, Lukas 15:11-32, Lukas 15:7, Lukas 16:30, Lukas 17:3, Lukas 17:4, Lukas 18:13, Lukas 24:47, Lukas 3:3,, Kisah 11:18, Kisah 17:30, Kisah 20:20-21, Kisah 26:20, Kisah 2:38, Kisah 3:19, Kisah 8:22; 2 Korintus 7:9-10; 2 Timotius 2:25, Ibrani 12:17; 2 Petrus 3:9, Wahyu 16:9, Wahyu 2:16- 22, Wahyu 9:20. Kesimpulan: Ide pokok yang harus kita ingat adalah Tuhan selalu menghendaki kita untuk datang kepada-Nya sehingga Dia bisa dekat dengan kita (Yakobus 4:8). Hati Bapa selalu melekat dengan kita dan diberikan untuk memberkati kita. Bapa kita sangat mengasihi kita sehingga Dia selalu memberi jalan kepada kita untuk kembali. (2 Samuel 14:14, Hosea 14:4) Saat kita jatuh dan Roh Kudus mengingatkan hati kita, kita harus segera berlari kepada Tuhan dan mengaplikasikan 1 Yohanes 1:9 untuk segera kembali kepada hubungan kita. Pertobatan adalah sebuah keputusan, bukan perasaan. Jika aku memahaminya, secara sederhana ini adalah suatu tindakan sukarelaku untuk berserah kepada kehendak Tuhan. Dulu aku sudah membuat keputusan dan bertindak, kemudian kuasa Tuhan turun untuk menolongku berjalan kembali ke jalan yang seharusnya aku ada. Ingatlah bahwa Roh Kudus adalah Penolong bukan Pelaku! Tindakan: Mintalah Roh Kudus untuk mengingatkanmu pada setiap aspek kehidupanmu bahwa kamu harus bertobat dan kembali. Berdoalah dan mintalah ampunan Tuhan karena kamu percaya pada hal-hal yang salah dan nyatakan bahwa kamu mau berhubungan kembali dengan Tuhan dan percaya kepada-Nya. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk kekuatan yang diberikan untuk berdiri teguh melawan serangan Iblis, dan nyatakan bahwa kamu akan tetap berjalan di jalan yang Tuhan tetapkan untukmu. Teruslah bersyukur kepada Tuhan atas pengampunan-Nya sampai perasaanmu tertuju pada-Nya. Kristus telah menumpahkan darah-Nya sehingga hatiku disunatkan dan mewarisi kuasa ciptaan baru yang menuntunku kepada kualitas hidup baru yang disebut "hidup kekal". "Teruslah alami transformasi hidup dengan firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus. Kemenangan dan kemerdekaan sudah menjadi milik kita dalam Kristus Yesus! Inilah jalan hidup kita yang diberkati sampai kita bersama dengan Yesus Kristus selamanya!" (t/Setya) Diambil dan diterjemahkan dari: Nama situs: Heartland Church Brownwood Texas Penulis: Pdt. Ken Smith Alamat URL: http://www.heartland-church.org/Disciple%20Lessons/Repentance.htm _____________________________________________________________________ WARNET PENA IDEAS UNLIMITED: CARA PEMBELAJARAN ALKITAB YANG MENARIK BAGI ANAK http://childrensministryideasunlimited.blogspot.com Dunia anak-anak adalah dunia yang penuh permainan dan keceriaan. Jadikan anak layan Anda lebih kreatif dan antusias dalam mempelajari cerita-cerita di Alkitab. Kunjungi situs Ideas Unlimited dan dapatkan aneka kreativitas dan permainan anak yang menarik dalam mempelajari cerita Alkitab. Bahan yang tersedia ditulis dalam bahasa Inggris namun dapat menjadi inspirasi berharga bagi Anda saat mengajar sekolah minggu. Berbagai kreasi untuk mengajari dapat Anda temukan di sini, seperti permainan berupa panggung boneka (Puppet Scripts - Puppet Resources), boneka tangan, ketrampilan tangan (Jonah & Whale Craft Activity), dan pembelajaran cerita Alkitab yang interaktif untuk anak layan Anda, seperti Interactive Bible Story: A Boy and His Lunch. Pola pengajaran bagi anak di sekolah minggu sedapat mungkin tidak menjadikan anak layan Anda menjadi pasif. Namun kreativitas anak layan Anda juga perlu dilatih untuk kecerdasan dan tujuan Anda dalam memperkenalkan cerita Alkitab pun dapat tercapai. Harapan kami Anda dapat menjadi lebih kreatif dalam melayani anak layan Anda dan mereka pun dapat semakin bertumbuh serta menjadi lebih cerdas. Selamat mencoba! (STL) _____________________________________________________________________ Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Kontributor: Shanti Titik Lestari Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |