Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/474 |
|
e-BinaAnak edisi 474 (18-3-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 474/Maret/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Kematian yang Menghidupkan - ARTIKEL: Makna Kematian Yesus: Pengampunan dan Kasih Terbesar - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR 1: Yesus Mati di Kayu Salib - BAHAN MENGAJAR 2: Naskah Drama: Kematian Yesus - STOP PRESS: Ikuti Kelas Diskusi PESTA: Dasar-Dasar Iman Kristen ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI KEMATIAN YANG MENGHIDUPKAN Shalom, Minggu ini kita akan melihat lebih dalam makna kematian Kristus. Mari ajak anak-anak layan kita untuk melihat bagaimana Kristus sudah mati untuk memberikan kehidupan kekal bagi kita. Sebagai pelayan anak pun kita harus selalu mengingat karya terbesar ini dalam hidup kita, agar tidak pernah goyah dalam melaksanakan panggilan pelayanan kita. Silakan simak seluruh sajian kami pada edisi ini berisi artikel, bahan mengajar, dan juga naskah drama dalam rangka persiapan peringatan Paskah pribadi maupun di sekolah minggu Anda. Selamat melayani. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana http://pepak.sabda.org http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya," (Efesus 1:7) < http://alkitab.sabda.org/?Efesus+1:7 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL MAKNA KEMATIAN YESUS: PENGAMPUNAN DAN KASIH TERBESAR Oleh: Wilfrid Johansen Judul artikel di atas mungkin seyogianya telah dapat mengajak kita untuk berpikir lebih mendalam tentang beberapa hal berkaitan dengan kematian Yesus. Dalam hal "pengampunan", ada sederet pertanyaan yang dapat diajukan, semisal: Mengapa kematian Yesus harus berkaitan dengan masalah pengampunan? Pengampunan dalam hal apa? Siapa yang perlu diampuni? Mengapa harus dilakukan pengampunan? Mengapa Yesus harus mengalami kematian demi pengampunan tersebut? Pula dalam hal "kasih terbesar", ada pula beberapa pertanyaan yang bisa dimunculkan, seperti: Mengapa kematian Yesus dapat diidentikkan dengan tindakan kasih terbesar? Dan apakah memang benar demikian? Diharapkan artikel sederhana ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penting lagi mendasar tersebut dengan singkat tetapi padat, sembari membantu sidang pembaca makin mempersiapkan hati dalam menyambut Jumat Agung dan Paskah 2010 yang datang menjelang. Kematian Yesus Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "kematian" berarti perihal mati. Sedangkan "mati" sendiri berarti "tidak bernyawa". Jika kita bertanya lebih lanjut, apakah "nyawa" itu?, maka kembali KBBI akan memberikan keterangan kepada kita bahwa "nyawa" berarti "pemberi hidup kepada badan (organisme fisik) yang menyebabkan hidup (pada manusia, binatang, dsb.)". Berkaitan dengan kematian Yesus sendiri, Injil Yohanes 19:30 dengan gamblang mencatat demikian: "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: `Sudah selesai.` Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." Dan setelah Ia menyerahkan nyawa-Nya tersebut, maka yang terjadi adalah Yesus mati. Kondisi "mati" ini diceritakan pada ayat yang kemudian, yaitu pada ayat 33, dikatakan bahwa, "tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya," dan bahkan kemudian pada ayat selanjutnya yaitu ayat 34, dilakukan sebuah tindakan yang ditafsirkan oleh William Barclay sebagai kemungkinan tindakan untuk memastikan bahwa Yesus benar-benar telah mati, "tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air." Apa yang hendak disampaikan di sini ialah bahwa Alkitab lewat Injil Yohanes ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah benar-benar manusia dengan tubuh, darah, dan daging; dan bahwa Ia telah benar-benar mengalami apa yang disebut kematian. Pengampunan Mengapa kematian Yesus harus berkaitan dengan masalah pengampunan? Pengampunan dalam hal apa? Siapa yang perlu diampuni? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, sebaiknya kita terlebih dulu membaca Efesus 1:7, yang berbunyi demikian: "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya". Dari ayat ini setidaknya kita mengetahui bahwa kematian Yesus memang erat hubungannya dengan hal pengampunan dosa kita. Frasa "oleh darah-Nya" menurut John Piper dalam bukunya "Penderitaan Yesus Kristus" (The Passion of Jesus Christ) merujuk kepada penderitaan dan kematian Kristus. John Piper menuliskan, "... pengampunan bagi kita dibayar dengan nyawa Kristus." Jadi sampai sejauh ini, kita telah diberi pengertian bahwa sebenarnya kematian Kristus adalah berkaitan dengan dan demi pengampunan dosa kita. Kita perlu diampuni dalam hal dosa. Lalu apakah sebenarnya dosa itu? Buku "Penderitaan Yesus Kristus" dengan jelas menerangkan bahwa Hukum Allah menuntut, "Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu." (Ulangan 6:5) Tetapi kita (baca: segenap manusia) lebih mengasihi hal lain. "Inilah dosa -- tidak menghormati Allah dengan lebih memilih hal lain daripada diri-Nya, dan bertindak berdasarkan pilihan tersebut," demikian Piper menandaskan. Oleh karena itu, Alkitab berkata, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Kita mendahulukan apa yang paling kita sukai, dan sayangnya yang kita sukai bukanlah Allah. Masih berkaitan dengan masalah pengampunan, tinggal dua pertanyaan lain yang juga teramat penting untuk dijawab, yaitu: mengapa harus dilakukan pengampunan dosa bagi kita? Dan mengapa Yesus harus mengalami kematian demi pengampunan dosa tersebut? Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan ini, John Piper dengan lugas menerangkan bahwa dosa bukan perkara kecil karena dosa bukan melawan Pemegang Kedaulatan yang kecil. Tingkat keseriusan suatu hinaan meningkat sesuai dengan martabat pihak yang dihina. Sang Pencipta alam semesta seharusnya berhak mendapatkan hormat dan pujian serta loyalitas yang tidak terbatas. Oleh karena itu, kegagalan dalam mengasihi Dia bukanlah perkara yang sepele -- ini adalah pengkhianatan. Kegagalan ini mencoreng nama baik Allah dan menghancurkan kebahagiaan manusia. Lebih lanjut John Piper lewat tulisannya menandaskan: "Semua dosa itu serius, karena melawan Allah. Kemuliaan-Nyalah yang dilanggar ketika kita mengabaikan atau melawan atau menghina atau menghujat Dia." Piper memaparkan bahwa keadilan-Nya tidak mengizinkan-Nya membebaskan kita seperti halnya hakim tidak bisa membatalkan utang penjahat kepada masyarakat. Kemuliaan Tuhan yang telah dilanggar oleh dosa kita harus dipulihkan di dalam keadilan sehingga kemuliaan-Nya bersinar semakin terang. "Jikalau penjahat seperti kita dibebaskan dan diampuni, harus ada pernyataan dramatis bahwa kemuliaan Allah telah ditegakkan meskipun orang-orang yang pernah menghujat-Nya dibebaskan. Inilah alasan mengapa Kristus menderita dan mati," demikian pernyataan Piper. Kasih Terbesar Piper dalam bukunya "Penderitaan Yesus Kristus" memberikan pernyataan bahwa kematian Kristus tidak hanya menunjukkan kasih Allah (bd. Yohanes 3:16), tetapi juga merupakan pernyataan tertinggi (baca: kasih terbesar) dari kasih Kristus sendiri bagi semua orang yang menerima kasih-Nya sebagai milik pusaka mereka. Berkaitan dengan hal ini, ada pernyataan lain yang dapat turut mengayakan pernyataan Piper tersebut. Adalah John Owen dalam bukunya "Kemuliaan Kristus" ("The Glory of Christ") yang menulis begini," Coba perhatikan. Siapakah sebenarnya yang memiliki kasih tersebut: kasih tersebut adalah kasih Anak Allah, yang adalah juga Anak Manusia. Sebagaimana Ia unik, demikian pula kasih-Nya itu unik." Jadi apa yang hendak disampaikan pada bagian ini ialah bahwa kematian Kristus memang merupakan pernyataan tindakan kasih yang terbesar lagi unik. Terbesar dan unik karena yang melakukan tindakan tersebut adalah sang Anak Allah sendiri. Galatia 2:20b secara gamblang menyatakan: "... Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." Kualitas kasih sang Anak Allah itu memang layak disebut terbesar karena kerelaan serta sukacita-Nya dalam mengambil natur manusia sama sekali tidak surut. Meski Ia mengetahui besarnya kesukaran yang bakal dihadapi-Nya demi menyelamatkan kita, Ia akan terus melangkah. Walaupun hati-Nya sangat sedih, seperti mau mati rasanya, semua itu tidaklah mampu menghalangi-Nya. Kasih dan kemurahan-Nya melimpah ruah bagaikan aliran air di sungai yang deras. Referensi: * Kamus SABDA: http://kamus.sabda.org/kamus/kematian * William Barclay, "Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Yohanes Pasal 8-21" (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2000) 401-407. * John Piper, "Penderitaan Yesus Kristus - The Passion of Christ: Lima Puluh Alasan Mengapa Dia Datang Untuk Mati" (Surabaya: Penerbit Momentum, 2006) 10-11, 20-21, 26-27. * John Owen, Kemuliaan Kristus (Surabaya: Penerbit Momentum, 1998) 35-37. ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Jika Kristus tidak mati, kita tidak akan memiliki keselamatan yang akan memberikan kehidupan kekal itu. _____________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 1 YESUS MATI DI KAYU SALIB Berikut ini adalah catatan tentang kebenaran-kebenaran Alkitab yang tertera dalam Matius 27:11-66 -- cerita tentang penderitaan Yesus di kayu salib. 1. Yesus adalah orang benar yang tidak pernah melakukan kesalahan. Matius 27:19, 23. 2. Yesus menderita dan dihina. Matius 27:26, 28-30, 39-44, 49. 3. Yesus mati di kayu salib. Matius 27:35, 50. 4. Yesus disalibkan bukan karena dia melakukan kesalahan, namun karena pengakuan-Nya sebagai Anak Allah. Matius 27:11 Latar belakang berikut ini dapat membantu Anda memahami jalan cerita Yesus adalah raja segala raja di bumi dan di surga (Matius 28:18). Mereka yang tidak percaya saat ini bahwa Yesus adalah Raja akan diyakinkan saat kedatangan-Nya yang kedua kali (Wahyu 19:16). Simaklah pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias. Saat itu Yesus mengatakan bahwa Petrus diberkati karena Allah mengungkapkan kepadanya siapa Yesus itu. Kegiatan berikut adalah menceritakan kisah Alkitab dan kebenaran-Nya. Cerita Alkitab 1. Penderitaan dan penghinaan Yesus. Aktivitas berikut bertujuan untuk menolong anak-anak kelas besar mengerti bahwa Yesus benar-benar menderita dan dihina ketika dia mati disalibkan. Jika Anda memunyai cambuk kulit, tunjukanlah kepada anak-anak. Jelaskan bagaimana Yesus disesah dengan cambuk (Matius 27:26). Buatlah mahkota duri dengan menggunakan ranting atau duri tangkai mawar. Tunjukkan mahkota itu kepada anak-anak dan jelaskan bahwa serdadu Roma memakaikan mahkota duri di kepala Yesus(Matius 27:26). 2. Ceritakan bagaimana serdadu Roma meludahi Yesus (Matius 27:29). Jika Anda memunyai galah rotan atau kayu, tunjukan kepada anak-anak. Jelaskan bahwa serdadu Roma memukul kepala Yesus dengan alat seperti itu (Matius 27:30). Tunjukkan pada anak-anak paku yang panjang (Anda dapat memperoleh paku sepanjang 6 inci di toko-toko peralatan) dan jelaskan bagaimana prajurit Roma memaku Yesus di salib dengan paku yang sepanjang itu (Yohanes 20:25). 3. Orang banyak itu mengolok-olok Yesus. (Matius 27: 29, 39-44, 49) Siapa yang bertanggung jawab atas kematian Yesus? Kegiatan berikut membantu anak mengerti bahwa semua orang berdosa bertanggung jawab atas kematian Yesus. Tanyakanlah pada anak-anak siapa yang bertanggung jawab atas kematian Yesus. Bacalah ayat berikut ini dan cari pelaku kejahatan, yaitu Yudas, imam-imam, Mahkamah Agama, kepala-kepala dan penatua agama, orang banyak, Pilatus, dan semua orang berdosa. Tuliskan nama orang-orang yang bersalah dalam papan sembari ayat dibacakan. Matius 26:49-50 -- Yudas mengkhianati Yesus. Markus 14:55-65 -- Kepala-kepala agama dan Mahkamah Agama menghukum mati Yesus. Matius 27:22 -- orang banyak yang menyerukan agar Yesus disalibkan. Markus 15:15 -- Pilatus yang menyerahkan Yesus untuk disalibkan. 1 Korintus 15:3; 1 Petrus 3:18; Roma 5:8 -- Yesus mati bagi semua orang berdosa. Jelaskan bahwa seluruh orang-orang bersalah bertanggung jawab atas kematian Yesus. 4. Dosa dan Konsekuensinya Kegiatan ini membantu anak-anak mengerti bahwa karena dosa sekecil apa pun tidak dapat Allah terima. Yesus mati karena dosa kita agar kita bisa memiliki kehidupan kekal bersama Allah. Ingatkan anak-anak bahwa Allah bebas dari kejahatan dan dosa sekecil apa pun. Allah itu kudus (Leviticus 11:44-45). Allah itu murni dan baik. Allah itu benar (Mazmur 19:7-9; Yeremia 9:24). Tindakan dan hukum Allah selalu sempurna seperti hakekat dan karakternya. Allah itu adil (Yeremia 9:24; Ayub 34:12). Allah dengan adil menghadiahkan dan menghukum tindakan manusia. Allah menolak dosa (Yesaya 59:2). Dosa membuat manusia tidak layak di hadapan Allah. Allah tidak mengizinkan dosa apa pun mengotori surga (Wahyu 21:27). Ingatkan anak-anak bahwa Allah mencintai kita (1 Yohanes 4:16). Allah memberikan karunia karena anugerah (Efesus 2:7-9). Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya menurut kebaikannya, bukan menurut kelayakannya. Allah itu sabar (Keluaran 34:6). Allah tidak akan meninggalkan orang yang berdosa. Dia akan memaafkan manusia yang meminta pengampunan dan menyesalinya. Tanyakan kepada anak-anak dosa mana di bawah ini yang membuat seseorang tidak layak di hadapan Allah. 1. Wanita yang membunuh pria karena pria tersebut telah membuatnya kesal. 2. Pencuri bank yang mencuri juta dari bank. 3. Bocah kelas 2 SD yang mencuri sepotong permen karet dari toko. 4. Gadis kelas 3 SD yang melanggar perintah ibunya menonton program ",17+". 5. Anak SMP yang menyebut nama Tuhan dengan sia-sia setiap kali. 6. Gadis kelas 1 SD yang menyebut nama Tuhan dengan sia-sia sekali saja. 7. Gadis SMP yang mencuri mobil. 8. Bocah kelas 1 SD yang berbohong kepada ibunya saat ditanya berapa jumlah kue yang dia makan. 9. Gadis kelas 5 SD yang iri dengan stereo baru sahabatnya. Semua dosa, entah besar atau kecil, membuat manusia tidak layak di hadapa Allah (Matius 5:20; Yakobus 2:10). Dosa yang terkecil sekalippun mendatangkan konsekuensi yang cukup berat. Salah satu konsekuensi dari dosa kita adalah Yesus mati bagi dosa kita agar kita bisa memiliki hidup yang kekal bersama Allah. Namun, sebelum seseorang memiliki kehidupan kekal dengan Allah, orang itu harus percaya kepada Yesus sebagai Juru Selamat dan menyesali kehidupan lamanya yang penuh dosa. 5. Perjanjian Membagi Hukuman Aktivitas berikut membantu anak mengerti bahwa Yesus, walaupun tidak pernah berdosa, mengambil semua dosa kita dan semua hukuman atas dosa kita ketika Dia mati di kayu salib. Putarkan "Perjanjian Menyerahkan Hukuman" ke Semua Anak Jelaskan bahwa mereka yang menandatangani perjanjian itu setuju menerima hukuman atas kesalahan semua orang yang menandatanggani perjanjian selama satu minggu. Contohnya, Billy setuju menerima hukuman selama minggu pertama. Bisa jadi, Billy tidak bersalah pada minggu pertama. Namun, Sue berbohong kepada ibunya sehingga dia dihukum tidak boleh menonton TV selama seminggu. Karena Billy setuju mengambil hukuman untuk minggu pertama, Billy tidak boleh menonton TV selama 1 minggu itu, sedangkan Sue terbebas dari hukuman dan boleh menonton TV. Setelah semua anak menandatanggani perjanjian itu, jelaskan bahwa kondisi ini mirip dengan penderitaan Yesus di atas kayu salib untuk menebus segala dosa kita. 6. Melatih Otak Mencocokan Fakta -- Kematian Yesus Cocokanlah pernyataan di kolom kanan dengan kolom kiri. Kemudian tuliskanlah nomor yang cocok di bagian jawaban di kolom kiri. 1. Aku menaruh jasad Yesus di kubur milikku. ____ Simon Matius 27:59-60. 2. Aku menyerahkan Yesus untuk dicambuk. ____ Ketika Yesus mati Markus 15:15 3. Aku memikul salib Yesus. Matius 27:32 ____ Barabas 4. Aku meletakkan mahkota duri di kepala ____ Perwira Yesus. Matius 27:27-29. 5. Aku disalibkan di samping Yesus. ____ Pilatus Matius 27:38. 6. Kegelapan menyelimuti seluruh daerah ini. ____ Golgota Matius 27:45. 7. Terjadi gempa bumi saat itu. Matius 27:50-51 ____ Yudas 8. Tempat Yesus mati. Yohanes 19:17-18 ____ Yusuf 9. Imam-imam kepala menuduh Yesus menghujat Allah. Matius 26:57-65. ____ Di taman 10. Pilatus tidak membebaskan Yesus, tapi ____ Orang banyak dia membebaskanku. Markus 15:15. 11. Tempat Yesus dikuburkan. Yohanes 19:41-42 ____ Pencuri 12. Murid Yesus yang mengkhianati-Nya. ____ Kayapas Yohanes 18:2 13. Mengatakan "Sungguh, orang ini adalah ____ Petrus Anak Allah!". Markus 15:39 14. Berseru, "Salibkan Dia!". Markus 15:14-15___ Selama 6 jam 15. Menyangkal Yesus selama tiga kali. ____ Serdadu Markus 14:72 (t/Uly) Diterjemahkan dari: Nama situs: Sundayschoolresources.com Judul artikel asli: Jesus Died on the Cross Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.sundayschoolresources.com/btjesusdied.htm ____________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 2 NASKAH DRAMA: KEMATIAN YESUS Pemain: - Narator - Pengatur peralatan drama dan dekorasi - Juru rekam suara dan efek suara - Pembuat bayangan - Pilatus - Kumpulan orang banyak (bisa orang biasa atau prajurit) - Prajurit 1 dan 2 - Yesus - Yohanes - Maria - Orang 1 dan 2 - Maria (istri Kleopas) - Maria Magdalena - Penjahat 1 dan 2 - Yusuf dari Arimatea Peralatan untuk drama bayangan: - Efek suara dan suara. - Kaset "tape" jika efek suara harus direkam terlebih dahulu. - Perlengkapan pertunjukan wayang (OHP dan layar atau kain yang dibentangkan dan disorot oleh lampu). - Bayangan/siluet: tiga salib, tiga tubuh/mayat yang bisa dilepaskan, dua prajurit Roma, tiga wanita menunduk sedih, tiga orang berjubah berdiri tegak, mahkota duri, gunung Golgota, tulisan untuk salib Yesus, Yusuf memegang kain kafan. - Peralatan untuk drama atau pantomim: pakaian zaman dahulu; mahkota duri; jubah ungu, jubah panjang, dan jubah dalam untuk Yesus; cambuk dan tongkat; ember, teko air, dan handuk; tiga salib (satu dengan paku besar, dua dengan tali untuk mengikat tangan); palu, dadu, ember dan spons, tulisan untuk salib, dan tombak; kain kafan (kain yang panjang). Panggung harus diatur terlebih dahulu dengan salib yang sudah ditegakkan atau dipasang. Narator: "Para pengikut-Nya tahu, tetapi tidak memahami bahwa Yesus dari Nazaret adalah Kristus, Mesias yang dijanjikan kepada bangsa yang terpilih sejak awal sejarah mereka. Kebanyakan orang Yahudi percaya bahwa Allah akan memberikan Mesias untuk mendirikan kerajaan yang lebih besar dari kerajaan Raja Daud atau Raja Salomo. Mengingat sejarah kekalahan mereka dari bangsa-bangsa lain, mereka pun memercayai hal tersebut. Tidak mudah untuk menerima Mesias yang akan menyelamatkan mereka dari penjajahan dosa dan kematian sementara penjajah Romawi terus-menerus menyengsarakan mereka. Ketika Yesus memasuki Yerusalem lima hari sebelumnya, orang-orang menyebut-Nya Raja, mengakui Dia sebagai Kristus yang telah lama dijanjikan. Setiap hari ribuan dari mereka berkumpul di Bait Allah untuk mendengarkan Dia. Mereka berharap Dia melakukan sesuatu. Namun, ketika Pilatus menawarkan pilihan untuk membebaskan Yesus atau Barabas, secara bersama-sama mereka memilih Barabas yang mereka anggap sebagai pejuang kebebasan. Yesus dihadapkan pada takdir yang sudah diketahui-Nya ketika Ia berdoa di Taman Getsemani. Dia harus mati di kayu salib, suatu cara mati yang sangat hina sehingga undang-undang melarang hukuman tersebut dilakukan terhadap warga negara Romawi. Ketika Pontius Pilatus, kepala pemerintahan Romawi yang ditunjuk untuk mengatur orang-orang Israel, melihat bahwa dia tidak dapat meyakinkan orang banyak supaya menyelamatkan Yesus dan bukan Barabas yang kejam, dia mengambil tempat air, sebuah ember, dan sebuah handuk." [Pilatus masuk dengan membawa ember, dll., diikuti oleh orang banyak.] Pilatus: [Menuangkan air ke dalam ember.] "Aku tidak mendapati kejahatan-Nya [mencuci tangan]. Aku tidak bertanggung jawab atas kematian orang ini. Ini adalah tanggung jawab kalian!" Orang banyak: "Salibkan Dia!" [Pilatus keluar diikuti oleh orang banyak.] Narator: "Untuk menyenangkan dan menenangkan orang banyak, Pilatus menyerahkan Yesus kepada prajurit-prajuritnya untuk disiksa. Para prajurit itu membawa Yesus ke halaman istana gubernur. Di sana mereka melepas pakaian-Nya dan mencambuki-Nya." [Para prajurit masuk menyeret Yesus dan mencambuki Dia.] Narator: "Mereka mengenakan jubah ungu pada-Nya dan di kepala-Nya mereka kenakan mahkota duri." [Para prajurit mengenakan jubah dan mahkota pada Yesus.] Prajurit 1: [Dengan mengejek.] "Ini, berikan tongkat ini kepada-Nya. Ini dapat menjadi tongkat lambang kekuasaan-Nya. Terimalah, Raja orang Yahudi." Prajurit 2: [Tertawa] "Menunduklah kepada-Nya! Dia adalah seorang raja atau begitulah Dia mengakui diri-Nya. Inilah pendapatku tentang seorang pengkhianat." [Meludah.] Prajurit 3: "Jika kamu sangat berkuasa, selamatkan diri-Mu sendiri. Aku berani bertaruh, Kamu tidak akan dapat membunuh kami! Coba, sakitkah ini ketika Kamu menjadi raja?" [Mencambuk Yesus.] Narator: "Ketika mereka telah puas menyiksa-Nya, mereka membawa Dia ke Bukit Tengkorak yang disebut Golgota." [Para prajurit membawa Yesus dan masuk lagi dari arah yang berbeda diikuti oleh orang banyak, ketiga Maria, dan Yohanes.] Narator: "Di sana mereka melepas pakaian-Nya dan menyalibkan Dia." [Para prajurit melepas jubah ungu Yesus dan jubah luar-Nya dan membaringkan Dia di sebuah palang dan memaku tangannya dengan palu. Yesus mengerang; para pengikut-Nya sedih dan meratap. Para prajurit meletakkan tulisan di atas-Nya.] Narator: "Di atas kepala Yesus mereka letakkan sebuah tulisan `Inilah Yesus Raja Orang Yahudi`." [Isak tangis terus berlanjut.] Narator: "Di kaki salib Yesus ada Maria ibu Yesus, Maria istri Kleopas, Yohanes, dan Maria Magdalena. Para prajurit membaca tulisan di salib Yesus. Pilatus menuliskannya dalam bahasa Latin, Ibrani, dan Yunani." Prajurit 1: "Selamatkanlah diri-Mu sendiri jika Kamu adalah Raja orang Yahudi!" Prajurit 2: "Ya, turunlah dari salib itu jika Kamu memang pembuat mukjizat!" Yesus: "Bapa, ampunilah mereka; mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." [Para prajurit menyalibkan penjahat 1; ketika penjahat 1 berbicara mereka menyalibkan penjahat 2.] Narator: "Bersama dengan Dia, mereka juga menyalibkan dua penjahat, satu di sebelah kiri-Nya dan satu di sebelah kanan-Nya." Penjahat 1: "Kata-Mu Kamu adalah Mesias! Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!" Penjahat 2: "Apakah engkau tidak takut pada Tuhan? Dia sekarat seperti kita. Kita adalah penjahat .... Tetapi Dia tidak melakukan kejahatan apa pun. Yesus, ingatlah aku ketika Engkau sampai di Kerajaan-Mu." Yesus: "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Narator: "Yesus melihat ibu-Nya di kaki salib-Nya. Di sampingnya berdirilah salah satu murid-Nya." Yesus: [Kepada Maria, pelan dan menahan sakit.] "Ibu, inilah Anakmu ...." [Berhenti sebentar dan memandang dalam-dalam murid-Nya.] "Dia sekarang adalah ibumu." [Isak tangis terdengar lebih keras dan berangsur-angsur menghilang.] Narator: "Para prajurit membagi jubah-Nya dan mengundi untuk mendapatkan jubah itu." [Para prajurit mengundi dan bertaruh dengan suara pelan.] Narator: "Mereka yang lewat di tempat itu menggelengkan kepala dan mengolok-olok Yesus." [Orang 1 dan 2 masuk.] Orang 1: "Kata-Mu, Engkau akan merubuhkan Bait Allah dan akan membangunnya kembali dalam tiga hari." Orang 2: "Selamatkanlah diri-Mu sendiri jika Engkau adalah Anak Allah! Turunlah dari salib itu!" Yesus: "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Yohanes: "Ia memuji Allah dengan ucapan seperti yang tertulis dalam Kitab Suci." Orang 1: "Dia memanggil Elia." Yesus: "Aku haus." Orang 2: "Tunggu dulu! Janganlah kita menyembuhkan kesakitan-Nya dengan anggur yang murah. Kita lihat saja apakah Elia akan datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus: "Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku. [Berhenti sejenak] Sudah selesai." [Orang 1 dan 2 keluar, isak tangis terdengar lebih keras dan berangsur-angsur menghilang.] Narator: "Karena hari itu sudah hampir petang dan hari itu adalah persiapan salah satu hari Sabat terkudus dalam kalender orang Yahudi, para prajurit mematahkan kaki salah satu penjahat supaya dia mati dan kemudian kaki penjahat yang lainnya." [Suara kayu yang dipukulkan pada kayu, bisa juga suara erangan dan suara itu diulang tiga kali.] Narator: "Namun, ketika mereka sampai pada Yesus, mereka melihat Dia sudah mati dan mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Namun, salah satu prajurit menikamkan tombak ke lambung-Nya. Yusuf, orang kaya dari Arimatea, menghadap Pilatus dan meminta izin untuk menguburkan mayat Yesus." [Yusuf masuk dengan membawa kain; dia dan Yohanes memindahkan Yesus dari panggung diikuti oleh Maria; para prajurit memindahkan para penjahat.] Narator: "Dia mengambil mayat Yesus dan membungkus-Nya dengan kain lenan yang baru. Dengan para pengikut Yesus lainnya, dia membawa mayat itu dan menguburkannya di sebuah kubur yang masih baru yang digali dari bukit karang. Mereka menutup pintu masuknya dengan sebuah batu besar ketika Maria Magdalena dan Maria ibu Yusuf melihatnya." [Suara isak tangis berangsur-angsur menghilang dan lampu dimatikan.] (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul Buku: Chancel Drama for Lent and Easter: Y.O.U. are the Christ Penulis: Carol Hillebrenner Penerbit: Augsburg Fortress, Minneapolis, USA, 1990 Halaman: 45 - 49 Diambil dari: Nama situs: Paskah SABDA Alamat URL: http://paskah.sabda.org/kematian_yesus ____________________________________________________________________ STOP PRESS IKUTI KELAS DISKUSI PESTA: DASAR-DASAR IMAN KRISTEN (DIK) Apakah Anda ingin belajar tentang pokok-pokok penting iman Kristen berdasarkan kebenaran Alkitab? Mengikuti kelas diskusi Dasar-dasar Iman Kristen (DIK) adalah jawaban untuk Anda. Kelas DIK adalah kelas diskusi seputar dasar iman Kristen yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga SABDSA (YLSA) melalui Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA). Bahan-bahan yang dipelajari di kelas DIK, di antaranya adalah kejatuhan manusia dalam dosa, rencana keselamatan Allah melalui Yesus Kristus, serta tema-tema pokok kredo keselamatan. Pelajaran-pelajaran yang akan dibahas akan sangat berguna untuk membekali konsep dasar iman Kristen, baik untuk orang Kristen lama maupun baru. Pendaftaran dimulai hari ini, dan pengumpulan tugas tertulis berakhir pada tgl. 20 Mei 2010. Jika Anda tertarik untuk mengikuti kursus diskusi ini, silakan mendaftarkan diri segera ke: => < kusuma(at)in-christ.net > Jika Anda ingin membaca dan mempelajari pelajaran-pelajaran DIK, silakan berkunjung ke: http://pesta.sabda.org/dik_sil ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/ Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Kontributor: S. Heru Winoto Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |