Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/472 |
|
e-BinaAnak edisi 472 (4-3-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 472/Maret/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Getsemani: Saksi Ketaatan Kristus - ARTIKEL: "The Passion of Gethsemane" - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR 1: Taman Getsemani - BAHAN MENGAJAR 2: Puisi: Yesus di Taman Getsemani - WARNET PENA: Audio Khotbah Pergumulan Tuhan Yesus di Taman Getsemani ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI GETSEMANI: SAKSI KETAATAN KRISTUS Shalom, Sibuk, sibuk, dan sibuk! Mungkin inilah yang sedang dialami Pelayan Anak sekalian untuk persiapan peringatan Paskah di sekolah minggu atau gereja. Boleh-boleh saja sibuk, tapi mari kita tetap menjaga hati agar kesibukan itu tidak mengalihkan perhatian dari makna Paskah yang sebenarnya. Ketaatan akan kehendak Tuhan merupakan salah satu makna Paskah yang harus kita tangkap dan aplikasikan dalam hidup. Dengan ketaatan yang begitu agung dari seorang Anak Allah, kita pun menjadi manusia merdeka, yang bebas dari perbudakan dosa. Getsemani merupakan salah satu saksi bisu ketaatan Sang Anak Allah terhadap kehendak Tuhan. Rasa yang berkecamuk dalam hatinya terpancar dari peluh yang menjadi seperti titik-titik darah. Dia bisa saja tidak "meminum cawan" yang Tuhan berikan pada-Nya, namun, Dia memilih untuk taat. Dia tahu ketaatan yang akan mengambil nyawa-Nya itu berharga bagi "nyawa" umat-Nya. Mari ajarkan kepada anak-anak layan kita bahwa Paskah merupakan saat untuk belajar untuk taat kepada perintah Tuhan. Bawa mereka "melihat" taman Getsemani lebih dalam lagi untuk dapat melihat bahwa ketaatan kepada perintah Allah merupakan keputusan yang tepat, meski harus melawan keinginan daging mereka. Selamat menyimak seluruh sajian e-BinaAnak sepanjang bulan Maret ini, yang akan membawa kita semua mempersiapkan hati kita untuk memperingati Paskah dalam pelayanan kita. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, http://pepak.sabda.org/ http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39) < http://alkitab.sabda.org/?Matius+26:39 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL "THE PASSION OF GETHSEMANE" Pergumulan batin yang mahadahsyat yang dialami oleh sang Juru Selamat dunia di Taman Getsemani, dikisahkan oleh ketiga penulis Injil Sinoptik dalam tulisan-tulisan mereka (Matius 26:36-46; Markus 14:32-42; Lukas 22:39-46). Keseraman bayang-bayang maut yang begitu mengerikan membuat-Nya nyaris tidak kuat menanggungnya sehingga Allah Bapa harus mengutus seorang malaikat untuk memberikan kekuatan kepada-Nya (Lukas 22:43). Mengapa Yesus harus memasuki pengalaman yang begitu dahsyat? "The Passion of Gethsemane" (Nestapa Getsemani) itu mengisyaratkan tiga keputusan penting yang harus dibuat oleh Tuhan Yesus demi keselamatan umat manusia. Tiga keputusan penting tersebut adalah (1) pilihan yang harus dibuat, (2) komitmen yang harus diikrarkan, dan (3) ketaatan yang harus dibuktikan. PILIHAN YANG HARUS DIBUAT Hidup bagi kehendak Allah adalah suatu pilihan. Orang bisa saja menolak untuk hidup bagi kehendak Allah, apalagi jika pilihan tersebut pada akhirnya akan membawa konsekuensi yang akan merugikan dirinya sendiri, bahkan menyebabkan kehilangan nyawa. Namun, teladan yang diperagakan oleh Yesus di Taman Getsemani menyatakan kepada kita bahwa Ia lebih mengutamakan kehendak Allah Bapa dari popularitas semu yang ditawarkan dunia. Kepedihan jiwa yang sangat dalam serta kesengsaraan fisik yang belum pernah dialami dalam kehidupan-Nya di bumi membuat-Nya begitu gentar dan takut sehingga Ia meminta ketiga murid-Nya yang terdekat, Petrus, Yakobus, dan Yohanes, berjaga di dekat-Nya (Matius 36:38; Markus 14:33-34). Bahkan Lukas menambahkan bahwa karena ketakutan, Ia makin sungguh-sungguh berdoa sehingga "Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44b) Mengapa Yesus merasa begitu takut dan gentar? Jawabannya adalah karena Ia menyadari bahwa hidup-Nya yang suci, tanpa dosa, sebentar lagi akan dipertemukan dengan kecemaran dan kenajisan dosa dunia yang sekaligus akan melahirkan kenyataan bahwa Ia akan ditinggalkan oleh Allah Bapa. Yesus tidak bermaksud untuk menolak cawan murka Allah, tetapi doa-Nya menyatakan penyerahan diri-Nya kepada kehendak Bapa-Nya. Dengan demikian, Yesus telah membuat pilihan untuk menerima kehendak Bapa-Nya walau harus kehilangan nyawa sekalipun. KOMITMEN YANG HARUS DIIKRARKAN Dalam narasi Matius dan Markus, tercatat tiga kali Ia berdoa (Matius 26:42, 44; Markus 14:39, 41). Namun, Matiuslah yang mencatat isi doa yang kedua dan ketiga yang melukiskan penyerahan diri Yesus untuk memenuhi misi yang dimandatkan Allah Bapa kepada-Nya, yaitu menjadi Anak Domba Allah yang memikul dosa isi dunia. Yesus berdoa, "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu" (Matius 26:42). Doa yang kedua yang kemudian diulangi pada doa yang ketiga mengindikasikan kesadaran Yesus bahwa cawan murka Allah itu tidak akan berlalu dari-Nya kecuali Ia harus meminumnya, karena itulah kehendak Bapa-Nya. Suatu pernyataan bahwa kehendak Allah harus terlaksana, berapa pun harganya, karena itulah yang terbaik; bukan untuk diri-Nya, tetapi untuk keselamatan umat manusia. Ini adalah ikrar bahwa kehendak Allah ada di atas segala-galanya. KETAATAN YANG HARUS DIBUKTIKAN Tuhan Yesus membuktikan pilihan dan ikrar-Nya melalui ketaatan tanpa kompromi. Penderitaan yang Ia alami dari Taman Getsemani sampai Golgota diterima-Nya dan itu adalah bukti ketaatan-Nya kepada Bapa-Nya. Semua perlakuan manusia itu tidak mampu menghentikaan langkah-langkah ketaatan-Nya. Akhirnya, dengan seruan "tetelestai" [bahasa Yunani -- Red.], "sudah selesai", ketaatan-Nya membuahkan keselamatan bagi umat manusia. NILAI PRAKTIS "The Passion of Gethsemane" mengingatkan kita bahwa kehendak Allah adalah di atas segala-galanya. Untuk mewujudkan kehendak Allah, umat Tuhan harus membuat pilihan untuk setia kepada Yesus, mengikrarkan janji kesetiaan-Nya, dan taat melakukan segala kehendak-Nya dengan mewujudkan Amanat Agung. Sumber: Nama buletin: Getsemani, No.1 Volume 1, September 2006 Penulis: Pdt. Dr. Librech Anthony. Th.M Penerbit: STT Getsemani, Yogyakarta 2006 Halaman: 1 dan 3 Diambil dari: Nama situs: PESTA Online Alamat URL: http://www.pesta.org/the_passion_of_gethsemane ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Ketaatan-Nya akan kehendak Bapa merupakan bukti kasih untuk kita dari Sang Sahabat Agung. _____________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 1 TAMAN GETSEMANI Pelajaran diambil dari: Matius 26:47-56, Markus 14:43-52, Lukas 22:47-53, dan Yohanes 18:2-12 Butir diskusi: DOA 1. Yesus berdoa agar dia kuat! 2. Dia juga meminta para sahabat-Nya agar mendoakan-Nya. 3. Kita bisa meminta ketenangan, tapi kita harus siap menerima kenyataan bahwa Allah bisa berkata tidak. 4. Kita perlu mencurahkan perasaan kita kepada Tuhan. Tidak ada salahnya kala kita merasa marah dan takut. Jangan sembunyikan perasaan itu, tapi curahkanlah kepada Tuhan. Selain itu, kita harus siap menerima apa pun jawaban Tuhan dan melangkah maju melawan ketakutan kita. Dia akan menolong kita melewatinnya. Yesus juga meminta pertolongan para sahabat-Nya, tetapi Dia kecewa karena mereka justru tertidur. PENGKHIANATAN Yudas mencium Yesus sebagai tanda pengkhianatan PENANGKAPAN 1. Para imam kepala membawa tentara dan kumpulan orang yang membawa pedang dan pentung untuk menangkap Yeus. 2. Yesus tidak besembunyi dari mereka. 3. Para murid kabur ketakutan. MALKUS 1. Petrus berusaha mencegah penangkapan dengan menyerang Malkus. 2. Yesus marah dengan Petrus dan menyembuhkan Malkus. Kegiatan: Bermain "Petrus berkata ...." untuk menekankan ketaatan Yesus pada kehendak Allah. Benar atau salah? 1. Yesus sangat resah dengan penghakiman yang akan dihadapinya. (B) 2. Yesus memberontak dan meminta Allah menghindarinya dari pencobaan ini. (S) 3. Yesus dilindungi oleh segerombolan orang yang membawa pedang. (S) 4. Petrus membunuh salah satu pasukan itu. (S) 5. Yudas mencium Yesus. (B) Melatih ingatan! Matius 26:41: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." Pertanyaan-pertanyaan untuk permainan: Pertanyaan Kebahasaan 1. Ejalah "Getsemani"! 2. Siapakah nama pasukan yang diserang Petrus? (Malkus) 3. Apa makna dari frase "ciuman Yudas"? (sebuah tanda atau tindakan pengkhianatan teman dekat) Pertanyaan Kegiatan 1. Perankanlah adegan Petrus menyerang Malkus. 2. Menyusun "puzzle" kecil gambar Malkus. Pertanyaan Emosi 1. Apakah kamu pernah dikecewakan oleh temanmu? Bagaimana perasaanmu saat itu? 2. Apakah Allah marah saat Yesus ingin menghindari siksaan salib? (Tidak, Dia justru mengirimkan malaikat untuk menenangkan Yesus) 3. Apakah Yesus mengerti perasaan kita saat diselimuti rasa takut atau sedih yang mendalam? Pertanyaan Terapan 1. Apakah yang bisa kita perbuat ketika kita sedang bersedih? (Berdoa dan meminta sahabat kita untuk mendoakan kita) 2. Apa yang harusnya kita lakukan ketika Allah tidak mengabulkan kehendak kita? (Menyerah pada kehendak-Nya) 3. Apa yang membuat kita "tertidur" saat kita seharusnya berjaga-jaga dan berdoa? (Mengacuhkan kehendak Tuhan dalam kehidupan kita, menyerahkan diri pada keinginan daging, mengabaikan doa dan belajar) 4. Bagaimana cara membuat roh lebih kuat daripada daging kita? (Kita "melatih" roh kita dengan berdoa, belajar dan melakukan kebaikan. Kita melemahkan daging dengan menahan diri) Pertanyaan Fakta 1. Siapakah yang datang untuk menangkap Yesus? (Pemimpin Yahudi, segerombolan warga yang membawa senjata, dan pasukan) 2. Berapa kali Yesus berdoa meminta ketenangan? (Tiga kali) 3. Siapa saja yang ikut Yesus ke taman Getsemani? (Petrus, Yakobus, dan Yohanes) Pertanyaan Pembahasan 1. Mengapa Yesus sedih? (Dia akan menghadapi siksaan salib yang membuatnya susah bertahan) 2. Mengapa para murid jatuh tertidur? (Rohani mereka tidak terlalu kuat. Selain itu, bisa jadi mereka tidak mengerti gentingnya situasi ini) 3. Mengapa Yesus tidak membela diri saat ditangkap? (Dia datang ke dunia untuk menyerahkan nyawa-Nya. Kali ini, dia datang dan tidak akan lari dari panggilan-Nya) (t/Uly) Diterjemahkan dari situs: Nama situs: Sunday School Resourcess: eBibleTeacher.com Judul asli artikel: The Garden of Gethsemane Penulis: Terry M. Taylor Alamat URL: http://www.ebibleteacher.com/children/lessons/ gethsemane.htm ____________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 2 PUISI: YESUS DI GETSEMANI Bapa, maukah Kau sembunyikan-Ku di semak dan rumput penuh duri di lubang ulat-ulat tanah di kuningnya bulir-bulir gandum Biar cawan ini lalu dari-Ku yang jadi tujuan lahir-Ku Namun, bukan kehendak-Ku, biar kehendak-Mu jadi Mata-mata masih mengintai telusuri jejak nan berani Pengkhianat asyik berdagang karena haus emas perak menjadikan-Ku bagai umpan kawanan domba dalam kandang Bukan kehendak-Ku, biar kehendak-Mu jadi Bapa, Aku bongkahan tanah liat yang terkikis juga terbelah Gelap, terbelit tanya-tanya dalam lingkaran cemoohan Jalan hidup dalam nubuatan dan kini langkah-Ku pun gontai Namun, bukan kehendak-Ku, biar kehendak-Mu jadi Para imam cemas berjaga-jaga mempertaruhkan harga diri bersengkongkol di kuburan yang bersih dilabur putih Menobatkan raja jadi tumbal Menceraikan pengantin wanita Bukan kehendak-Ku, biar kehendak-Mu jadi Bapa, akankah Kau mencari-Ku! Aku tersesat dalam ingin-Ku dan bujuk rayu ketakutan yang melingkari diri-Ku Takut `Ku tinggal sendiri dalam gelap bayang-bayang Namun, bukan kehendak-Ku, biar kehendak-Mu jadi Pasukan Kudengar berdatangan banteng dari Basan mengitari Anjing-anjing mengerumuni-Ku sesuai kecurangan mereka Di taman kesedihan ini air mata pun mengalir Bukan kehendak-Ku, biar kehendak-Mu jadi Bapa, semua mulai sudah si pencium-Ku telah tiba Genap kasih-Mu yang kekal mereka hilang, tersesat akan menerima kasih kebebasan Perpisahan selesai sudah Selamanya; bukannya kehendak-Ku, hanya kehendak-Mu! (t/Uly) Diterjemahkan dari: Nama situs: Helium Judul asli artikel: Jesus at Gethsemane Penulis: Allyn Smith Alamat URL: http://www.helium.com/items/1518517-jesus-at-gethsenome ____________________________________________________________________ WARNET PENA AUDIO KHOTBAH PERGUMULAN TUHAN YESUS DI TAMAN GETSEMANI http://ylsa.org/rahmiati/pergumulan_tuhan_yesus_di_taman_getsemani Kode: R 034 Nats Alkitab: Matius 26:36-46 Ringkasan Khotbah: Kegentaran dalam doa Tuhan Yesus bukan karena Dia takut mati, namun karena Ia harus menanggung murka dari Allah. Dengan penebusan Kristus yang begitu besar, kita harus merespons penebusan yang Kristus lakukan dengan tepat, yakni mengisi setiap babak adegan kehidupan kita dengan berarti. Sumber: Nama situs: Aku, Dia, dan Sabda-Nya Alamat URL: http://ylsa.org/rahmiati/pergumulan_tuhan_yesus_di_ taman_getsemani ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/ Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Kontributor: S. Heru Winoto Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |