Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/45 |
|
e-BinaAnak edisi 45 (18-9-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 045/September/2001 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Gaya Belajar Anak (Styles of Learning) o/ TIPS MENGAJAR : Bagaimana Mendorong Anak Belajar o/ SERBA SERBI : Karakteristik Tiga Gaya Belajar o/ DARI MEJA REDAKSI : Bagaimana Mengenal Gaya Belajar Sendiri? o/ DARI e-BINAGURU : Ulang Tahun e-BinaGuru !! *********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di: Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> *********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kristus, Mengajar merupakan tugas yang mulia, karena melalui mengajar kita dapat memberikan dorongan dan kesempatan bagi anak-anak untuk mengalami proses belajar yang transformatif. Tetapi tugas mengajar ini menuntut kesediaan kita semua untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kita. Salah satu aspek yang penting bagi guru adalah meningkatkan pemahaman tentang bagaimana anak-anak belajar dengan keunikannya masing-masing. Keunikan anak dalam belajar terletak pada perbedaan Gaya Belajar (Styles of Learning) dan motivasi masing-masing anak dalam belajar. Keunikan setiap anak berbeda karena pada dasarnya tidak ada dua pribadi yang persis sama di dunia ini. Jika kita memahami bagaimana proses belajar anak dan motivasi anak dalam belajar, maka kita dapat bersikap dengan benar pada anak-anak Sekolah Minggu kita dan dapat menolong anak-anak dalam memaksimalkan gaya belajarnya, sehingga kita dapat melaksanakan panggilan dan pelayanan kita dengan lebih baik. Kita akan membahas gaya belajar anak dalam tiga edisi. Pada edisi ini kita akan membahas mengenai: Gaya Belajar Anak (Styles of Learning), Bagaimana Mendorong Anak Belajar, Karakteristik Tiga Gaya Belajar ("Auditory, Visual, & Kinesthetic Learner"). Kiranya informasi ini menambah wawasan anda dalam meningkatkan kemampuan anda dalam mengajar. Tuhan memberkati Tim Redaksi "Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." (Matius 11:29) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Mat/T_Mat11.htm 11:29 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL GAYA BELAJAR ANAK (STYLES OF LEARNING) ====================================== A. APAKAH BELAJAR ITU? Belajar adalah suatu proses. Artinya kegiatan belajar terjadi secara dinamis dan terus-menerus yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri anak. Perubahan yang dimaksud dapat berupa pengetahuan (knowledge) atau perilaku (behavior). Dua anak yang tumbuh dalam kondisi dan lingkungan yang sama dan meskipun mendapat perlakuan yang sama, belum tentu akan memiliki pemahanan, pemikiran dan pandangan yang sama terhadap dunia sekitarnya. Masing-masing memiliki cara pandang sendiri terhadap setiap peristiwa yang dilihat dan dialaminya. Cara pandang inilah yang kita kenal sebagai "Gaya Belajar". Kata "belajar" yang sering dipersepsikan sebagai tindakan murid duduk diam di dalam kelas, mendengarkan penjelasan guru, dan membaca textbook BUKANLAH arti "belajar" yang sebenarnya yang akan kita bahas dalam artikel ini. Belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari dunia sekitar kita dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan tidak pernah ada dua orang yang memiliki pengalaman hidup yang sama persis, hampir dipastikan bahwa "Gaya Belajar" masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain. Namun, di tengah segala keragaman "Gaya Belajar" tsb, banyak ahli mencoba menggunakan klasifikasi atau pengelompokan "Gaya Belajar" untuk memudahkan kita semua, khususnya para guru, dalam menjalankan tugas pendidikan dengan lebih strategis. B. GAYA BELAJAR MENURUT DAVID KOLB Tanpa disadari dan direncanakan sebelumnya, setiap anak memiliki cara belajarnya sendiri. Mencoba mengenali "Gaya Belajar" anak, dan tentunya setelah guru mengenali "Gaya Belajar"nya sendiri, akan membuat proses belajar-mengajar jauh lebih efektif. Dari sekian banyak teori atau temuan mengenai "Gaya Belajar", dalam kesempatan ini kita akan membahas sebuah model yang dikemukakan oleh David Kolb (Styles of Learning Inventory, 1981). Concrete Experience (CE) "FEELING" | Accomodator = 4 a 1 = Diverger | Active | Reflective Experimentation (AE) =-d-===========-c-= Observation (RO) "DOING" | "WATCHING" | Converger = 3 b 2 = Assimilator | Abstract Conceptualization (AC) "THINKING" David Kolb mengemukakan adanya empat kutub (a-d) kecenderungan seseorang dalam proses belajar, kutub-kutub tersebut antara lain: a. Kutub Perasaan/FEELING (Concrete Experience) -------------------------------------------- Anak belajar melalui perasaan, dengan menekankan segi-segi pengalaman kongkret, lebih mementingkan relasi dengan sesama dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain. Dalam proses belajar, anak cenderung lebih terbuka dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang dihadapinya. b. Kutub Pemikiran/THINKING (Abstract Conceptualization) ----------------------------------------------------- Anak belajar melalui pemikiran dan lebih terfokus pada analisis logis dari ide-ide, perencanaan sistematis, dan pemahaman intelektual dari situasi atau perkara yang dihadapi. Dalam proses belajar, anak akan mengandalkan perencanaan sistematis serta mengembangkan teori dan ide untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. c. Kutub Pengamatan/WATCHING (Reflective Observation) -------------------------------------------------- Anak belajar melalui pengamatan, penekanannya mengamati sebelum menilai, menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal-hal yang diamati. Dalam proses belajar, anak akan menggunakan pikiran dan perasaannya untuk membentuk opini/pendapat. d. Kutub Tindakan/DOING (Active Experimentation) --------------------------------------------- Anak belajar melalui tindakan, cenderung kuat dalam segi kemampuan melaksanakan tugas, berani mengambil resiko, dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya. Dalam proses belajar, anak akan menghargai keberhasilannya dalam menyelesaikan pekerjaan, pengaruhnya pada orang lain, dan prestasinya. Menurut Kolb, tidak ada individu yang gaya belajarnya secara mutlak didominasi oleh salah satu saja dari kutub tadi. Yang biasanya terjadi adalah kombinasi dari dua kutub dan membentuk satu kecenderungan atau orientasi belajar. Empat kutub di atas membentuk empat kombinasi gaya belajar. Pada model di atas, empat kombinasi gaya belajar diwakili oleh angka 1 hingga 4, dengan penjelasan seperti di bawah ini: 1. Gaya Diverger ------------- Kombinasi dari perasaan dan pengamatan (feeling and watching). Anak dengan tipe Diverger unggul dalam melihat situasi kongkret dari banyak sudut pandang yang berbeda. Pendekatannya pada setiap situasi adalah "mengamati" dan bukan "bertindak". Anak seperti ini menyukai tugas belajar yang menuntutnya untuk menghasilkan ide-ide (brainstorming), biasanya juga menyukai isu budaya serta suka sekali mengumpulkan berbagai informasi. 2. Gaya Assimillator ----------------- Kombinasi dari berpikir dan mengamati (thinking and watching). Anak dengan tipe Assimilator memiliki kelebihan dalam memahami berbagai sajian informasi serta merangkumkannya dalam suatu format yang logis, singkat, dan jelas. Biasanya anak tipe ini kurang perhatian pada orang lain dan lebih menyukai ide serta konsep yang abstrak, mereka juga cenderung lebih teoritis. 3. Gaya Converger -------------- Kombinasi dari berfikir dan berbuat (thinking and doing). Anak dengan tipe Converger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung lebih menyukai tugas-tugas teknis (aplikatif) daripada masalah sosial atau hubungan antar pribadi. 4. Gaya Accomodator ---------------- Kombinasi dari perasaan dan tindakan (feeling and doing). Anak dengan tipe Accommodator memiliki kemampuan belajar yang baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Mereka suka membuat rencana dan melibatkan dirinya dalam berbagai pengalaman baru dan menantang. Mereka cenderung untuk bertindak berdasarkan intuisi/dorongan hati daripada berdasarkan analisa logis. Dalam usaha memecahkan masalah, mereka biasanya mempertimbangkan faktor manusia (untuk mendapatkan masukan/ informasi) dibanding analisa teknis. Menyimak berbagai gaya belajar di atas, sebagai guru perlu kiranya kita tetap sensitif terhadap strategi belajar kita sendiri, yang mungkin sama atau sama sekali berbeda dengan orientasi belajar peserta didik di kelas. Perbedaan itu dapat menimbulkan kesulitan dalam kegiatan belajar-mengajar (dalam interaksi, komunikasi, kerjasama, dan penilaian). Jika mengajar kita pahami sebagai kesempatan membantu peserta didik untuk belajar, maka kita harus berusaha membantu mereka memahami "Style of Learning"nya, dengan tujuan meningkatkan segi-segi yang kuat dan memperbaiki sisi-sisi yang lemah dari padanya. Bahan ini dirangkum dari: Judul buku: Strategi Pendidikan Kristen Penulis : B.S. Sidjabat, M.Th., Ed.D. Penerbit : Yayasan Andi Halaman : 79-81 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR BAGAIMANA MENDORONG ANAK BELAJAR ================================ Sering kali kita mendapati anak-anak di Sekolah Minggu kita tidak antusias dalam belajar. Mungkin hal ini terjadi karena kita/guru Sekolah Minggu memiliki persepsi yang salah tentang belajar. Untuk itu kita perlu mengubah persepsi kita tentang belajar sehingga dapat menolong anak-anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dalam "belajar" Firman Tuhan di Sekolah Minggu. Menurut McKeachie (1986), kemampuan seorang guru untuk menjadikan dirinya sendiri 'model' yang mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan kesanggupan dalam diri anak didik, merupakan aset utama dalam memotivasi seorang anak untuk belajar. Hal-hal apa yang perlu dilakukan guru untuk mendorong anak lebih giat belajar? 1. Guru harus menunjukkan semangat mencintai "bahan pengajaran" dan Firman Tuhan yang disampaikan. 2. Guru harus memperdalam penguasaannya terhadap materi dan meningkatkan kemampuannya untuk dapat menyajikan bahan pelajaran tersebut secara menarik, kreatif, hidup dan bersemangat. Hal ini dapat meningkatkan minat, hasrat dan motivasi dalam hati anak agar tertarik dengan materi yang akan diajarkan. 3. Guru harus menghargai, memahami dan berempati kepada setiap anak didiknya. Selanjutnya beberapa langkah nyata untuk mendorong anak agar termotivasi belajar, antara lain: 1. Hargailah pendapat anak didik dan berikan penghargaan atas keberaniannya untuk berpendapat. Berikan pujian yang tulus ("reinforcement") pada tiap-tiap anak agar mereka semakin bersemangat dan termotivasi untuk belajar. 2. Hargai anak-anak sebagai suatu pribadi yang memiliki keunikan sendiri. Selain itu berikan perhatian khusus pada masing-masing anak secara pribadi. 3. Binalah persahabatan dengan anak didik dengan memelihara suasana kelas yang akrab dan dinamis. Tanamkan pada mereka perasaan bahwa mereka diterima oleh teman sekelas dan gurunya ("sosial acceptance"), sehingga mereka tidak merasa kesepian di dalam kelas. 4. Berikan pengertian bahwa mereka sangat berarti ("personal meaning"), baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi temannya maupun bagi gurunya. 5. Tanamkan rasa percaya diri ("self confidence") dalam dirinya agar proses belajar semakin meningkat. 6. Jauhkan dari perasaan takut gagal atau takut salah dalam melakukan sesuatu. Untuk itu biarkan dia mencoba sesuatu secara pelan-pelan supaya tidak merasa takut melakukan kesalahan. 7. Berikan kesempatan pada mereka untuk menjawab pertanyaan anda (cari pertanyaan yang kira-kira bisa dijawab dengan benar), dan berikan pujian bila mereka dapat menjawabnya. Perasaan sukses dalam mengerjakan sesuatu pada diri anak dapat mendorong semangat mereka dalam belajar. 8. Berikan motivasi untuk mau mencapai nilai tertinggi ("achieving high grades"). Di atas semuanya ini, tetaplah bersandar pada Roh Kudus sebagai Transformator Agung kita. Selamat mencoba :-) Bahan ini dirangkum dari: 1. Judul buku: Strategi Pendidikan Kristen Penulis : B.S. Sidjabat, M.Th., Ed.D. Penerbit : Yayasan Andi Halaman : 72-78 2. Judul buku: Menjadi Guru Profesional Penulis : B.S. Sidjabat, M.Th., Ed.D. Penerbit : Yayasan Kalam Hidup Halaman : 111-114 3. Sumber-sumber lain. ********************************************************************** o/ SERBA SERBI KARAKTERISTIK TIGA GAYA BELAJAR "Auditory, Visual, & Kinesthetic Learner" Ani, Vivi, dan Teddy adalah 3 anak SM yang rajin dan aktif. Namun Kak Soni, guru SM mereka sering merasa kesulitan untuk menyampaikan bahan pengajaran pada ketiganya. Saat menggunakan teknik bercerita dan diskusi, Ani dengan mudah menangkap materi yang diajarkan, sementara Vivi tampak acuh dan Teddy menguap karena bosan. Saat menggunakan alat peraga gambar, ganti Ani yang kurang semangat sementara Vivi dengan antusias mengikuti, sedang Teddy tampak biasa-biasa saja. Namun, saat Kak Soni mengajak mereka mengerjakan prakarya, Teddy begitu bersemangat, sementara Ani dan Vivi ogah-ogahan mengikuti. Setelah berbulan-bulan mengamati, barulah Kak Soni melihat bahwa ada perbedaan Gaya Belajar dari ketiga anak itu. A. AUDITORY LEARNER Ani adalah seorang anak yang memanfaatkan kemampuan "pendengarannya" sebagai cara belajar yang disukainya (Auditory Learner). Beberapa ciri anak Auditory Learner antara lain: 1. Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas. 2. Mengenal banyak sekali lagu/iklan TV, dan bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplit. 3. Suka berbicara. 4. Kurang suka tugas membaca (dan pada umumnya bukanlah pembaca yang baik). 5. Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya. 6. Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis. 7. Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya, seperti: hadirnya anak baru, adanya papan pengumuman yang baru, dsb. B. VISUAL LEARNER Sementara Vivi, merasa dapat belajar dengan baik bila "penglihatan" mendapat stimuli (Visual Learner). Beberapa karakteristik Visual Learner adalah: 1. Senantiasa melihat bibir guru yang sedang mengajar. 2. Saat petunjuk untuk melakukan sesuatu diberikan, biasanya anak ini akan melihat teman-teman lainnya baru dia sendiri bertindak. 3. Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan/ mengganti sebuah kata) saat mengungkapkan sesuatu. 4. Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain. 5. Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan. 6. Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan. 7. Biasanya anak semacam ini dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu. C. KINESTHETIC / TACTILE LEARNER Teddy, yang terlihat jauh lebih aktif dibanding Ani dan Vivi, ternyata adalah seorang anak yang memanfaatkan "fisiknya" sebagai alat belajar yang optimal (Kinesthetic/Tactile Learner). Beberapa karakteristiknya adalah: 1. Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya. 2. Sulit untuk berdiam diri. 3. Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan. 4. Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik. 5. Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar. 6. Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika, peta, dsb) bagi anak ini adalah hal yang sangat sulit. 7. Cenderung terlihat "agak tertinggal" dibanding teman sebayanya. Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang selama ini lazim digunakan. Memang pada kenyataannya tidak semudah pengelompokan di atas, dan sebenarnya tidak ada anak yang murni 100% sebagai Auditory Learner, atau Visual Learner, atau Kinesthetic/Tactile Learner. Setiap anak pasti memiliki kombinasi dari ketiganya. Namun, biasanya seorang anak memiliki kecenderungan untuk lebih dominan pada satu kelompok Gaya Belajar tertentu. Semoga masukan di atas boleh menambah wawasan kita semua sebagai guru SM. Selamat melayani. Bahan ini dirangkum dari: 1. Judul buku : Cara Mereka Belajar Penulis : Cynthia Ulrich Tobias Penerbit : Fokus Pada Keluarga Halaman : 103-115 2. Tambahan dari Ibu Meilania. ********************************************************************** o/ DARI REDAKSI Kepada para pembaca e-BinaAnak yang berminat untuk mengenal Gaya Belajar/Mengajar-nya sendiri, sesuai dengan 2 materi di atas: 1. Diverger -- Assimilator -- Converger -- Accommodator 2. Auditory -- Visual -- Kinesthetic/Tactile Learner silakan menghubungi Ibu Meilania di <meilania@in-christ.net> . Anda akan mendapat kuesioner singkat untuk diisi lalu hasil evaluasi kuesioner yang anda isi tsb. akan dikirimkan kepada anda. ********************************************************************** o/ DARI e-BINAGURU ULANG TAHUN e-BINAGURU!! ========================== Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat. Milis diskusi untuk pendukung Publikasi e-BinaAnak, yaitu e-BinaGuru pada bulan September ini merayakan ulangtahunnya yang pertama!! Horee....tiup lilin .. = i = [Kalau Anda tidak punya imaginasi, "i" adalah satu lilin ;-) ] Untuk itu berikut ini adalah surat dari Ibu Meilania (Moderator Milis e-BinaGuru). Silakan menanggapinya! >Rekan-rekan Milis BinaGuru, > >Hari ini, 18 September 2001 genap 1 tahun usia Milis BinaGuru :-) >Syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan penyertaanNya selama ini. > >Untuk meningkatkan serta mengembangkan pelayanan melalui Milis ini, >mohon saran / kritik / masukan dari rekan-rekan semua: >,1. Evaluasi terhadap jalannya diskusi selama ini (topik diskusi, > peran serta anggota, masukan yang didapat, dsb) >,2. Harapan terhadap Milis BinaGuru di masa yang akan datang >,3. Kritik dan saran untuk moderator > >Nah ... saya tunggu masukan dari rekan-rekan semua yah! >Tuhan memberkati. > >Moderator (meilania) >-------------------- > >"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatNya, > selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanMu!" (Rat 3:22) Untuk berlangganan e-BinaGuru : <subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org> Atau mengucapkan selamat ULTAH!! : <owner-i-kan-BinaGuru@xc.org> ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak ********************************************************************** Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |