Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/446 |
|
e-BinaAnak edisi 446 (19-8-2009)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 446/AGUSTUS/2009 - SALAM DARI REDAKSI: Tuhan adalah Gembalaku - ARTIKEL: Tokoh Daud - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Daud disertai Allah - AKTIVITAS: Daud dan Goliat - WARNET PENA: e-Learning ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI TUHAN ADALAH GEMBALAKU Sebagai pelayan anak, Tuhan menetapkan kita untuk menjadi pahlawan-pahlawan iman bagi anak-anak layan yang Dia percayakan kepada kita. Namun, terkadang kita takut menghadapi tantangan yang akan menghadang. Mari belajar bersama dari kegigihan dan keberanian Daud. Ia yang dipandang sebelah mata dan dianggap tidak akan mampu melawan Goliat, justru menjadi pahlawan bagi bangsa Israel. Ia mengalahkan Goliat dengan berserah penuh kepada Sang Gembala Imannya, yaitu Allah. Kita pun dapat menjadi seperti Daud, bahkan anak-anak layan kita juga. Oleh karena itu, mari kita belajar dari Daud. Meski banyak rintangan, bahkan selalu nyaris kehilangan nyawanya, dia tetap gigih karena percaya bahwa Allah selalu menyertai dia. Simak artikel, bahan mengajar, dan aktivitas seputar Daud dalam edisi ini. Pastikan kita dan anak-anak layan mendapatkan berkat melalui Raja Israel ini. Amin. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/ http://pepak.sabda.org/ "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." (Mazmur 23:1) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+23:1> ______________________________________________________________________ ARTIKEL TOKOH DAUD Anak bungsu Isai, suku Yehuda, dan Raja Israel kedua. Dalam Kitab Suci, dialah satu-satunya yang memakai nama itu, yang melukiskan tempat khas yang didudukinya sebagai nenek moyang, perintis, dan bayang-bayang dari Tuhan Yesus Kristus, yaitu "Anak yang lebih agung dari Daud yang agung". Dalam PB, nama Daud disebut 58 kali, termasuk gelar yang berulang-ulang diberikan kepada Yesus: "Anak Daud". Menurut rasul Paulus, Yesus ialah yang "menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud" (Rm. 1:3), sedang menurut Yohanes, Yesus sendiri berkata tentang dirinya sendiri, "Akulah tunas, yaitu keturunan Daud." (Why. 22:16) Mengamati PL untuk mencari siapa yang menduduki kedudukan yang begitu mulia dalam garis keturunan Tuhan Yesus dan tujuan-tujuan Allah, maka akan kita jumpai bahan yang berlimpah-limpah dan kaya. Cerita tentang Daud mulai ada dari 1 Sam. 16 sampai 1 Raj. 2, dengan banyak ayat sejajarnya dalam 1 Taw. 2-29. I. Latar Belakang Keluarga Daud ialah cicit dari Rut dan Boas, anak bungsu dari delapan bersaudara (1 Sam. 17:12 dab), dan dipersiapkan untuk menjadi gembala. Dalam pekerjaan inilah ia ditempa menjadi berani, yang pada kemudian hari terbukti dalam pertempuran (1 Sam. 17:34-35). Dalam pekerjaan itu juga ia belajar kelemahlembutan dan jiwa pengasuhan terhadap kawanan dombanya, yang di kemudian hari disyairkannya sebagai sifat-sifat Allahnya. Seperti Yusuf, ia menderita karena niat-niat jahat dan hati yang cemburu dari kakak-kakaknya, barangkali karena bakat-bakat yang dikaruniakan Allah kepadanya (1 Sam. 18:28). Pada satu pihak, ia rendah hati menyebut kaum keluarganya (1 Sam. 18:18), tapi di pihak lain, Daud menjadi bapak leluhur dari keturunan yang ternama, seperti tertera pada silsilah Tuhan Yesus dalam Injil (lih. Mat. 1:1-17). II. Pengurapan Daud dan Persahabatannya dengan Yonathan Sesudah Allah membuang Saul dari kedudukan Raja Israel, maka Allah menyatakan Daud sebagai penggantinya kepada Samuel, yang mengurapinya di Betlehem tanpa publisitas (1 Sam. 16:1-13). Akibat dari tindakan Allah itu ialah undurnya Roh Allah dari Saul. Akibat lainnya adalah tekanan jiwa yang dideritanya, yang kadang-kadang kelihatannya mendekati keadaan gila. Ada suatu wahyu yang indah tentang pemeliharaan Allah. Daud yang akan menggantikan Saul dalam karunia dan rencana Allah, dipilih untuk melayani raja yang telah dicomot itu dengan kecapinya (1 Sam. 16:17-21). Dengan demikian, kehidupan kedua tokoh ini dipertemukan Allah, yaitu raksasa penguasa yang sudah kehilangan segala-galanya dengan teruna yang sedang berkembang. Mula-mula berjalan baik. Raja Saul berkenan dengan sang teruna (karya musiknya memperkaya khazanah ibadat gerejawi) dan menetapkan dia menjadi pembawa senjatanya. Lalu peristiwa yang sangat terkenal antara Daud dan Goliat, raksasa unggulan Filistin, mengubah segala-galanya (1 Sam. 17). Ketangkasan dan keterampilan Daud mengunakan umbannya memusnahkan kekuatan dan mematikan raksasa Goliat, adalah awal kerontokan orang Filistin. Jalan sudah terbuka bagi Daud untuk memetik pahala yang dijanjikan Saul, yaitu mempersunting putri raja dan kebebasan membayar pajak bagi sanak keluarga bapak Daud. Tapi unsur baru mengubah jalannya sejarah. Raja Saul cemburu melihat pejuang Israel yang baru ini. Sewaktu ia pulang dari pertempuran mengalahkan Goliat, kaum Israel menyongsong dia dengan nyanyian, "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Saul tidak seperti Yonathan, anaknya, sangat iri, dan tentang itu tertulis, "Sejak itu maka Saul selalu mendengki Daud" (1 Sam. 18:7-9). Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta 1994 Halaman: 238 -- 240 ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Jika Allah di pihak kita, siapakah yang dapat melawan? ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR o/ DAUD DISERTAI ALLAH Bahan Alkitab: 1 Samuel 18:6-30 Tujuan Khusus: Anak dapat: - menjelaskan mengapa Saul membenci Daud; - menjelaskan sebab Daud lolos dari niat jahat Saul; - menyebutkan akibat bila suka iri hati. - menghormati Tuhan dan tidak iri hati kepada yang lain. Ayat Hafalan: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (1 Sam. 18:7) Materi Pelajaran A. Untuk Guru 1. Penjelasan Bahan Alkitab Saul, dalam bagian ini keadaannya sedang menurun. Hubungannya dengan Allah merenggang. Hal inilah yang menyebabkan kemundurannya. Lambat atau cepat, ia pasti akan mengalami kejatuhan. Di dalam diri Daud, Saul melihat saingan anaknya (putra mahkota). Karena Saul melihat kemenangan-kemenangan yang dicapai Daud dan sambutan rakyat terhadap Daud: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa (berpuluh-puluh ribu)". Setiap kali Saul berusaha untuk menjatuhkan Daud, ia tidak berhasil. Akibatnya, Saul semakin membenci Daud. Saul iri hati karena Daud lebih dihargai orang-orang. Daud tidak mencari kemuliaan sendiri, tetapi kemuliaan Allah. Maka Allah memberinya kekuatan dalam hidupnya; tanpa kebencian dan iri hati. Daud memulai hidupnya sebagai anak gembala, kemudian ia menjadi penghibur istana, lalu menjadi pejuang, dan setelah itu ia menjdi raja, menggantikan Saul. 2. Hubungan Anak dengan Pelajaran Melalui certa ini, kita ingin mengajar anak-anak tentang dua hal utama, yaitu iri hati dan sikap terhadap orang yang iri hati. Iri hati adalah hal yang paling mudah kita jumpai dalam diri anak. Iri hati selalu membawa akibat buruk bagi perkembangan dan pertumbuhan jiwa anak, dan selalu menimbulkan pertengkaran di antara anak-anak. Dengan mengajak anak-anak mengerti akan akibat buruk dari iri hati, serta menunjukkan firman Tuhan tentang hal itu, kita dapat menolong anak-anak untuk belajar agak tidak beriri hati. Yang sering kurang disadari oleh anak-anak adalah bagaimana sikap anak terhadap orang yang iri hati kepadanya. Anak-anak sering menilai iri hati sebagai suatu yang tidak baik untuk dilakukan, tetapi anak tidak tahu bagaimana sikap yang baik menghadapi orang yang iri hati kepadanya. Oleh karena itu, tunjukkanlah/ajarkanlah sikap yang seharusnya anak-anak lakukan, terutama sebagai anak-anak Tuhan, dalam menghadapi perbuatan orang lain yang iri hati kepada mereka. Kedua hal ini akan menunjang pertumbuhan iman anak-anak menuju kedewasaan. B. Untuk Anak 1. Cerita Suatu ketika, kota Yerusalem ramai sekali. Rakyat bersorak-sorai. Wanita-wanita keluar dari rumahnya masing-masing, lalu menari-nari dan menyanyi sambil memainkan rebana. Mereka bergembira menyambut kepulangan raja mereka, yaitu Raja Saul, beserta prajurit-prajuritnya yang baru saja menang perang melawan bangsa Filistin. Seorang prajurit bernama Daud disanjung-sanjung secara berlebihan oleh rakyat, karena memang dia seorang prajurit yang gagah perkasa. Daudlah yang memimpin bangsa Israel memperoleh kemenangan atas bangsa Filisin. Coba kita dengarkan puji-pujian orang banyak itu terhadap Daud: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa" (Selaksa = 10.000). Tentu saja Daud senang mendengar puji-pujian itu. Tetapi ia tidak lantas menjadi sombong. Daud sadar bahwa Tuhanlah yang memberinya kemenangan. Bagaimana halnya dengan Raja Saul ketika ia mendengar puji-pujian yang dinyanyikan orang banyak itu? Ia tidak senang, ia sangat sebal! Pikirnya: "Mengapa kepada Daud rakyat menghitungnya berlaksa-laksa, sedangkan kepadaku ... rakyat hanya menghitungnya beribu-ribu. Wah ..., bahaya! Bisa-bisa jabatan raja ini nantinya jatuh kepada Daud ...! Sejak hari itu, hati Raja Saul selalu mendengki kepada Daud. Suatu hari, ketika Daud sedang bermain kecapi di istana, sedang menghibur Raja Saul, tiba-tiba ... Raja Saul melemparkan tombak ke arah Daud! Hati Raja Saul yang penuh dengki dan iri hati itu ingin membunuh Daud! Tapi Daud cukup gesit, dan ia mengelak ... tidak kena! Selagi lagi Raja Saul melemparkan tombaknya ke arah Daud .... Lagi-lagi Daud mengelak, dan luput! Daud merasa heran, mengapa Raja Saul begitu membenci dirinya. Tapi kemudian Daud bersyukur bahwa selama ini Tuhan selalu melindunginya. Ketika Raja Saul tahu bahwa Daud dilindungi Tuhan, ia menjadi takut kepada Daud. Namun begitu, hati Raja Saul yang sudah dipenuhi rasa iri dan dengki itu tetap menginginkan Daud mati! Lalu diangkatnya Daud menjadi kepala pasukan seribu. Sebagai kepala pasukan seribu, di dalam peperangan, Daud harus selalu berada di barisan terdepan; sehingga nyawanya selalu terancam. Tapi Daud selalu berhasil di dalam peperangan dan ia tetap selamat karena Allah menyertai dia. Rakyat semakin mengasihi Daud karena dialah yang memimpin mereka dalam peperangan. Sementara itu, Raja Saul semakin ketakutan melihat keberhasilan Daud. Karena itu, ditawarinya Daud menjadi menantunya. Kebetulan memang Mikhal, anak perempuan Raja Saul, suka pada Daud; dan Daud juga suka dengan Mikhal. Namun, Daud hanyalah seorang miskin; ia tidak punya emas atau barang-barang berharga yang lain untuk dijadikan mas kawin. Karena itu, Raja Saul kemudian menyuruh Daud membunuh 100 orang Filistin. Bila Daud berhasil, barulah Raja Saul akan mengawinkan Daud dengan Mikhal. Sebetulnya, Raja Saul menyuruh Daud membunuh orang Filistin itu cuma alasan saja. Hati Raja Saul yang diliputi rasa iri kepada Daud, menghendaki Daud mati dibunuh oleh orang Filistin. Tapi Tuhan menyertai Daud; ia berhasil membunuh orang-orang Filistin. Bukan hanya 100 orang, melainkan 200 orang. Maka Raja Saul terpaksa memberikan Mikhal, puterinya, kepada Daud untuk dijadikan istri Daud. Karena menghormati Tuhan, Daud tidak melawan Saul, walaupun ia sanggup mengalahkannya. Penerapan: Tahukah kalian, apa akibatnya apabila kalian membiarkan diri kita merasa iri kepada orang lain? Mungkinkah hati kita tenang? Raja Saul membiarkan hatinya dirasuki perasaan iri kepada Daud; akibatnya ia terus ingin membunuh Daud. Nah, sekarang mari kita baca 1 Yoh. 3:15. (Baca bersama-sama, setelah itu jelaskan maksudnya dengan mempergunakan bahasa yang dapat dimengerti anak.) Lalu, bagaimana cara kita mengatasi atau menjauhkan diri dari rasa iri hati? Mari kita baca 1 Kor. 4:7. (Baca bersama-sama, lalu jelaskan maksudnya dengan mempergunakan bahasa yang dapat dimengerti anak.) Pernahkah kalian dibenci oleh teman-teman atau oleh saudara yang iri hati kepada kalian? Bagaimana sikap kalian sebaiknya? (Jelaskan 1 Yoh. 4:7-11, dengan mempergunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh anak.) Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil Tahun III Jilid II Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1992 Halaman: 25 -- 28 ______________________________________________________________________ o/ AKTIVITAS o/ DAUD DAN GOLIAT Untuk diingat: Ketika Allah di pihak kita, kita tidak memerlukan yang lainnya. Pelajaran: 1 Samuel 16 -- 18 Ringkasan pelajaran: Keberadaan Goliat menebarkan rasa takut di hati para prajurit Israel. Setiap pagi dan sore, selama 40 hari, dia mengeluarkan suara raungan yang keras di lembah, "Mengapa kalian tidak keluar untuk berperang? Pilihlah seorang pria ... jika dia dapat melawan dan membunuhku, maka kami akan menjadi hamba kalian. Tetapi jika aku dapat mengalahkannya, kalian yang harus menjadi hamba kami." [Lanjutkan terus cerita mengenai Daud.] - Saat itu Saul menjadi raja, tetapi Allah telah menolak dia dan memilih Daud (1 Samuel 16:1). - Tuhan mengutus Samuel untuk mengurapi raja yang baru. - Isai memiliki 8 orang anak, dan dia memilih anak yang paling kecil dan yang termuda. (17:14) - Allah melihat hati, bukan penampilan luar. - Daud adalah seorang gembala yang membela domba-dombanya dengan pertolongan Tuhan (16:7). - Daud adalah seorang pemusik yang menulis lagu-lagu pujian kepada Tuhan (16:16). - Daud menantang Goliat dan mengalahkannya (17:45) - Awalnya Saul senang dengan keberadaan Daud, tetapi akhirnya Saul menjadi cemburu pula (18:7). Berulang kali Saul berusaha membunuh Daud. - Namun demikian, menghadapi semua itu, Daud bersikap bijaksana (18:14). Pujian: Ajak anak-anak menyanyikan lagu yang berisi kemenangan Daud. Aktivitas: 1. Tulis daftar kebaikan dan keburukan Saul. Kebaikan: memberi semangat kepada Daud untuk melawan Goliat, memuji Daud karena musik yang dimainkan Daud menolong dirinya. Keburukan: cemburu dengan popularitas Daud, kasar, dan takut kepada Goliat. 2. Tulis daftar sifat-sifat Daud. Kebaikan: berani, setia, rendah hati, bijaksana, patuh, gigih, dan senang memuji Tuhan. 3. Minta setiap murid menuliskan daftar ketakutan mereka di atas kertas. Minta mereka menempelkan kertas tersebut pada sebuah boneka atau badan Anda. Lalu siapkan perisai iman untuk melindungi boneka atau badan Anda itu dari rasa takut. Diskusikan. 4. Jika ruangan kelas cukup besar, tandai temboknya pada ketinggian 274 cm dan 152 cm. Suruh murid-murid melihat kedua tanda itu untuk melihat seberapa tinggi Daud di hadapan Goliat. Ayat hafalan: 1 Samuel 17:45 Benar atau salah: 1. Daud tidak pernah menghadapi kesulitan sebelumnya. (S) 2. Samuel berpendapat anak tertua Isai yang akan dipilih. (B) 3. Daud sesumbar kepada Saul bahwa ia akan menjadi raja berikutnya. (S) 4. Goliat lebih kuat daripada Tuhan. (S) 5. Kecemburuan Saul sudah di luar kontrol. (B) Pertanyaan-pertanyaan: 1. Pertanyaan bahasa a. Apakah arti Mazmur? (Lagu pujian kepada Allah.) b. Apakah arti kata cemburu? (Tidak menyukai seseorang karena mereka memiliki sesuatu yang kamu inginkan.) c. Praktikkan ayat hafalan di atas. 2. Pertanyaan aktivitas a. Nyanyikan lagu "Tuhan adalah Gembalaku". b. Dramakan peristiwa pembunuhan Goliat c. Tulis sepuluh kitab pertama dalam Perjanjian Lama secara urut. 3. Pertanyaan mengenai rasa (emosi) a. Bagaimana perasaan Goliat ketika Daud mendekatinya? b. Bagaimana perasaan orang Filistin ketika Goliat terjatuh? c. Bagaimana perasaan Saul ketika tahu bahwa Daud menang? 4. Pertanyaan aplikasi a. Apakah Allah melindungi kita? (Ya.) b. Bagaimana kita menghindari perasaan cemburu? (Mengucap syukur atas apa yang kita miliki.) c. Apa yang Tuhan lihat dari manusia? (Hati.) d. Bagaimana cara Tuhan menggembalakan kita? (Dia memimpin dan kita mengikuti. Dia membawa kita ke tempat yang aman.) e. Bagaimana kita dapat menceritakan kepribadian orang? (Melihat tingkah lakunya dan apa yang dibicarakan, dalam setiap kesempatan dan situasi yang berbeda.) 5. Pertanyaan fakta a. Siapa yang takut menghadapi Goliat? (Semua tentara Israel, termasuk Saul.) b. Apa yang Tuhan lakukan terhadap Daud sehingga Daud sangat percaya kepada-Nya? (Menyelamatkannya dari serangan singa dan beruang.) c. Apa yang Daud gunakan untuk mengalahkan Goliat? (Melemparkan batu.) 6. Pertanyaan ulangan a. Mengapa jabatan sebagai raja diambil dari Saul? (Saul tidak taat kepada Tuhan, tetapi justru berkompromi untuk menyenangkan rakyatnya.) b. Siapa yang Samuel sangka akan dipilih oleh Tuhan? (Anak tertua Isai.) c. Apa yang lebih penting bagi Saul daripada pendapat Tuhan? (Hati manusia.) (t/Davida) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: e-BibleTeacher.com Judul asli artikel: David and Goliath Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.ebibleteacher.com/children/lessons/OT/ unitedkingdom/DavidGoliath.htm ______________________________________________________________________ o/ WARNET PENA o/ E-LEARNING Di halaman utama situs e-Learning, yang dibangun oleh Yayasan Lembaga Sabda (YLSA) ini, Anda bisa melihat penjelasan singkat isi situs ini, "Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan Elektronik". Sesuai dengan penjelasannya, Anda bisa mendapatkan banyak sekali bahan pelajaran Kristen bermutu di situs ini, dan semua bahan bisa Anda baca dan dapatkan secara gratis! Di menu paling kiri, disediakan tautan-tautan untuk melihat atau men-download bahan-bahan pelajaran yang sudah dikategorikan, seperti konseling, misi, pemuridan, leadership, tokoh Alkitab, dan lain-lain. Dinamakan "e-Learning" karena bahan-bahan yang tersedia telah didesain bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan agar bahan bisa dipelajari dengan lebih dalam. Visi situs ini adalah untuk menjadi tempat sumber belajar bagi masyarakat Kristen. Sebagai langkah lebih nyata, YLSA juga membuka pelayanan PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Telogia Awam) yang memiliki kaitan erat dengan visi situs e-Learning. Karena melalui PESTA, bahan-bahan e-Learning bisa dipelajari dalam kelompok-kelompok belajar online. ==> http://learning.sabda.org/ ==> http://www.pesta.org/ ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak BLOG SABDA: http://blog.sabda.org/ ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |