Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/412 |
|
e-BinaAnak edisi 412 (19-12-2008)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 412/DESEMBER/2008 - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL: Taking or Giving? - AKTIVITAS 1: Permainan Natal dan Icebreaker - AKTIVITAS 2: Pesta Ulang Tahun untuk Yesus - WARNET PENA: Bahan Mengajar dan Drama Natal di Situs natal.sabda.org - MUTIARA GURU ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam sukacita, Melakukan berbagai aktivitas pada masa Natal merupakan kesenangan tersendiri bagi anak-anak. Aktivitas merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengajar anak-anak memaknai kelahiran Kristus yang sesungguhnya. Anak-anak mudah mengingat pelajaran-pelajaran firman Tuhan jika disertai berbagai aktivitas menarik. Silakan menyimak berbagai aktivitas Natal untuk anak yang dapat Anda gunakan dalam sekolah minggu Anda sekalian. Namun, jangan lupa untuk menyimak terlebih dahulu artikel yang berisi renungan Natal agar kita semua tidak terjebak dalam aktivitas Natal yang tidak berguna. Biarlah Natal tahun ini kita isi dengan berbagai aktivitas yang membawa kita pada kedalaman makna Natal. Selamat beraktivitas. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." (Lukas 2:14) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+2:14 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL o/ "TAKING OR GIVING?" Apa yang membedakan Natal pada masa kanak-kanak saya dengan Natal pada masa dewasa saya? Salah satunya, dalam hal menerima dan memberi. "Taking and giving". Pada masa kanak-kanak saya, Natal berarti orang lain -- Sinterklas, orang tua, om, tante, dan semua orang yang mencintai saya -- memberi, dan saya menerima, "taking". Sekarang, pada masa dewasa saya, Natal berarti saya memberi, dan orang lain menerima, "giving". Pada masa kanak-kanak saya, Natal berarti merepotkan orang lain. Bayangkan, menjelang Natal, saya mulai mendaftarkan dan "mengumumkan" hadiah-hadiah yang saya impikan, atau jika mau jujur ... tuntut! Kini, pada masa dewasa saya, Natal berarti di-"repot"-kan oleh orang lain. Menjelang natal, agenda saya penuh dengan undangan melayani di sana-sini, sampai waktu untuk memperingati Natal bersama keluarga sendiri berulang kali nyaris tersita! Pada masa kanak-kanak saya, Natal berarti memperoleh banyak. Sekarang, pada masa dewasa saya, Natal berarti "kehilangan" banyak -- waktu, tenaga, pikiran, dan tentunya ... uang! Bukan berarti sekarang saya tidak lagi menerima kado, atau merepotkan orang lain, atau mendapat banyak pada saat Natal. Nyatanya, setiap hari Natal saya tetap mendapat banyak kado dari orang-orang yang mencintai saya. Saya juga masih sering merepotkan orang lain, entah sengaja atau tidak. Bahkan, peringatan Natal selalu mendatangkan berlimpah berkat bagi saya. Namun, bukan semua itu lagi yang mendefinisikan Natal bagi saya. Dengan kata lain, tanpa semua itu Natal tetaplah Natal, tak kekurangan secuil pun makna, dan ... tetap berkesan! Karena itu, bagi saya selalu ada dua macam Natal. Natal yang "kanak-kanak" dan Natal yang "dewasa". Natal yang "kanak-kanak" adalah Natal yang bersemangatkan menerima (taking). Sedangkan Natal yang "dewasa" bersemangatkan memberi (giving). Natal yang "kanak-kanak" adalah saat untuk menerima. Sedangkan Natal yang "dewasa" adalah kesempatan untuk memberi. Macam Natal yang mana yang Saudara peringati setiap tahun? Macam Natal yang mana yang ingin Saudara alami di tahun ini? Jawabannya terkait langsung dengan semangat apa yang memenuhi sanubari Saudara menjelang Natal -- menerima atau memberi. "Taking or giving". Semangat apa yang hidup di hati mereka yang terlibat dalam dan menjelang peristiwa Natal yang pertama -- "the first Noel"? Terutama, di hati Maria sang perawan, yang dipilih oleh Allah untuk mengandung dan menjadi bunda dari Sang Mesias? Jika Saudara memiliki semangat yang sama, Natal tahun ini akan menjadi Natal yang lebih indah, bermakna, dan berguna ketimbang Natal-Natal sebelumnya. Semangat menjelang "the first Noel" terangkum dalam tanggapan Maria terhadap pesan ilahi yang disampaikan oleh malaikat Gabriel, bahwa ia akan mengandung dan melahirkan Sang Mesias. Jawab sang perawan, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." (Lukas 1:38) Pada hakikatnya, ucapan tersebut adalah suatu doa, yang memuat baik pengakuan -- "aku ini adalah hamba Tuhan" -- maupun harapan atau permohonan -- "jadilah padaku menurut perkataanmu itu". Dalam teks Yunani, kata "jadilah" di sini bernuansa "optative" -- mengungkapkan harapan (a wish). Artinya, itu keluar dari hatinya yang paling dalam. Itulah semangat yang mengantar Bunda Maria menyongsong "the first Noel". Dan semangat itu tidak lain dari semangat memberi. Memberi dirinya bulat-bulat ke dalam tangan dan kehendak Tuhan. Memberi kandungannya untuk didiami dan menjadi tempat bersemayam Sang Janin Kudus! Jadi, kalau Saudara berpikir bahwa perawan Maria menjalani masa-masa mengandung Sang Mesias dengan berat atau susah hati, apalagi terpaksa, Saudara salah besar! Mengapa? Karena itulah harapannya -- supaya pesan Tuhan baginya benar-benar terealisasi, bahwa dia akan mengandung dan melahirkan Sang Raja Adiraja. Itulah sukacitanya -- dipercaya untuk mengemban tugas yang sangat agung. Bayangkan, menjadi bunda bagi Sang Juru Selamat! Baru setelah menyadari hal ini, Saudara bisa lebih menghayati nyanyian pujian Maria di Lukas 1:46-55, khususnya pernyataan yang mengawalinya: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamat-ku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya." Mengapa bisa begitu? Jawabannya tersingkap dalam pengakuan yang mendahului permohonan Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan." Maria sadar siapa dirinya. "Hamba Tuhan". Sebutan ini memuat sebuah paradoks. Di satu sisi, sebutan ini menyatakan kerendahan dan kehinaan. Maria cuma hamba. Namun, di sisi lain sebutan ini juga menyatakan kebesaran dan kemuliaan. Bagaimanapun, Maria bukan sembarang hamba. Dia hamba Tuhan! Artinya, dia agen ilahi! Utusan Allah! Pemikul firman Allah! "The bearer of God`s word!" Betapa penting dan agung keberadaannya! Kesadaran akan jati dirinya sebagai hamba Tuhanlah yang membuat Maria siap, bahkan bergairah dalam menyambut kehendak Tuhannya. Dalam teks Yunani, ucapan Maria berbunyi: "idou he doule kuriou". Kata seru "idou" di sini menyatakan dan menegaskan kesiapan dan hasrat sang perawan untuk menaati kehendak Allah. Seolah-olah ia berkata, "Lihat (idou), siapa saya, saya adalah hamba Tuhan! Karena itu, saya berharap kehendak Tuhan jadi atas diri saya, tidak kurang tidak lebih!" Maria sadar siapa dirinya -- hamba Tuhan. Dan hasrat seorang hamba sejati cuma menyenangkan hati tuannya. Karena itulah sang hamba berseru, "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Menjelang Natal di penghujung tahun ini, semangat apa yang hidup di hatimu, wahai Saudaraku? Kesadaran apa yang berdenyut di nadimu? Hasrat apa yang bersemi di hatimu? Yang siap menggerakkan anggota-anggota tubuhmu? Taking ... or giving? Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Harta Karun Natal Penulis: Erick Sudharma, dkk. Penerbit: Mitra Pustaka dan Literatur Perkantas, Bandung 2005 Halaman: 34 -- 38 ______________________________________________________________________ o/ AKTIVITAS 1 o/ PERMAINAN NATAL DAN ICEBREAKER Bagi banyak orang, Natal adalah saat untuk berpesta dan bersenang-senang bersama. Bila Anda punya perkumpulan, misalnya di sekolah minggu atau gereja, sangat baik bila Anda punya beberapa cara untuk mengenalkan orang satu dengan yang lain, membawa mereka pada perasaan yang tepat, menutup perbedaan dalam program yang dilakukan atau mengalihkan perhatian mereka dari perut yang lapar bila kegiatan ini membutuhkan waktu yang lama. Permainan-permainan Natal dan "icebreaker" ini bisa digunakan di sekolah minggu atau kelompok di gereja atau keluarga yang ingin mengadakan acara atau pesta Natal. PERMAINAN HARUS COCOK UNTUK SEGALA UMUR Banyak pesta atau acara natal yang diadakan untuk seluruh keluarga, tapi perlu disesuaikan supaya tepat untuk semua orang, dari anak-anak hingga orang dewasa. Penting agar permainan yang Anda rencanakan mencerminkan hal ini. Bila Anda tidak mempertimbangkan tujuan keluarga mengadakan pesta dan acara natal, maka ini akan menyebabkan banyak orang frustasi. Para remaja mungkin merasa permainan untuk anak-anak itu menjemukan atau membosankan dan anak-anak prasekolah akan merasa tidak nyaman dan sedih karena permainan yang ramai yang ditujukan untuk anak-anak yang lebih dewasa. Bila peserta Anda lelah, haus, atau lapar, mereka bisa saja terlalu bersemangat atau mudah sedih. Ini berarti bahwa ada baiknya mencoba kegiatan-kegiatan yang tenang, yang lebih banyak menggunakan kegiatan fisik dan menyediakan ruang untuk beristirahat bagi mereka yang ingin menenangkan diri. RENCANAKAN DAHULU Saat merencanakan suatu program untuk acara Natal, penting untuk mempertimbangkan perbedaan usia dan jenis orang yang diharapkan, kegiatan apa yang senang mereka lakukan dan bagaimana semuanya bisa sesuai dengan tempat yang Anda pakai. Rencanakanlah tempat dan jadwal kegiatan, tetapi tetaplah fleksibel dan buatlah beberapa pilihan lain. Ini berarti Anda akan siap menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan. Saat memutuskan di mana akan mengadakan kegiatan ini, hindari merencanakan permainan yang ramai di dekat makanan panas, tangga, atau di balkon, dan jangan memicu munculnya api. Akhirnya, jangan memaksakan suatu kegiatan pada orang yang tidak mau ikut serta. Ingatlah bahwa permainan Natal dan icebreaker harus menyenangkan dan membantu untuk membangun dan menjaga suasana hati yang baik! KEMBANGKAN PERMAINAN NATAL Permainan ini cocok untuk anak-anak yang sudah cukup umur untuk tahu cerita Natal dengan baik, atau setidaknya mengingatnya bila pernah membacanya. Permainan ini juga bisa digunakan untuk berbagai kelompok usia. Anda membutuhkan beberapa kertas dan bolpoin. Beberapa alat sederhana bisa membuat permainan ini lebih menyenangkan. Ide-ide untuk peralatan yang digunakan: 1. handuk kecil (dipakai di kepala Yusuf, para gembala, dan pemilik penginapan), 2. sapu (keledai yang membawa Maria), dan 3. sebuah boneka (untuk bayi Yesus). Tulislah nama setiap orang yang hadir di kertas kecil. Gulunglah kertas itu dan kumpulkan jadi satu atau letakkan di suatu wadah. Tulislah nama tokoh-tokoh dari cerita Natal pada kertas yang serupa sejumlah orang yang hadir, dan kumpulkan di tempat atau wadah lain. Bila Anda punya banyak orang, berkreasilah. Anda bisa punya banyak gembala, kawanan domba, atau malaikat tambahan. Ambillah satu kertas dari masing-masing kumpulan itu. Orang yang namanya ada di kertas itu memainkan tokoh di kertas yang satunya. Mintalah para tokoh ini berkreasi dengan sedikit percakapan singkat dari cerita Natal. Ide-idenya adalah: - Maria dan Yusuf ke Yerusalem, - Maria dan Yusuf mencari penginapan, - para gembala mendengar kabar baik, dan - pemilik penginapan bertanya-tanya mengapa ada banyak orang di sekitar kandang miliknya. Doronglah para pemain Anda untuk memikirkan alur ceritanya dan mengembangkannya. - Apa yang Maria pikirkan tentang menempuh perjalanan jauh saat dia hamil tua? - Apakah domba-domba dengan mudah mengikuti para gembala ke Bethlehem atau apakah mereka tergoda pada rumput yang lezat? - Apakah pemilik penginapan senang melihat kawanan domba dan gembala asing di kandangnya? Bila pemain Anda keluar dari jalur cerita atau tak terkendali, segera beralihlah ke episode berikutnya. MENGGAMBAR SEORANG GEMBALA Kegiatan ini cocok untuk anak usia di bawah 5 tahun. Kegiatan ini juga cocok untuk berbagai kelompok usia. Anda akan memerlukan kertas, pensil, atau krayon sebanyak jumlah peserta. Tujuan permainan ini adalah menggambar seorang gembala, setahap demi setahap. Berikan selembar kertas pada setiap orang dan minta mereka menggambar topi gembala. Ketika mereka telah selesai menggambar, mintalah mereka menggulung kertasnya ke bawah sehingga Anda hanya bisa melihat pinggir bagian bawah topinya. Mintalah setiap peserta untuk memberikan kertasnya ke orang di sebelah kirinya. Orang berikutnya menggambar wajah gembala hingga leher dan menggulungnya dan memberikan kertas mereka itu lagi. Orang berikutnya menggambar hingga pinggang gembala. Orang berikutnya menggambar hingga pergelangan kaki. Orang berikutnya menggambar kaki, dan orang terakhir memilih nama untuk gembala itu. Akhirnya, setiap orang membuka kertas yang mereka dapatkan. Hasilnya bisa sangat menyenangkan! (t/Ratri) Nama situs: Sunday School Ideas for New Teachers Judul asli artikel: Christmas Games and Icebreakers, Improvise A Nativity Play, dan Draw A Shepherd Penulis: Rebecca Alamat URL: http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/christmas-games-and-icebreakers.html http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/improvise-a-nativity-play.html http://www.sunday-school-ideas-for-new-teachers.com/draw-a-shepherd.html ______________________________________________________________________ o/ AKTIVITAS 2 o/ PESTA ULANG TAHUN UNTUK YESUS 1. Buatlah undangan untuk menghadiri pesta ulang tahun Yesus. UNDANGAN Pesta ulang tahun yang meriah! Ayo datang pada .... Acara ini untuk anak-anak usia ... pukul ... sampai .... Silakan hubungi ... di ... supaya kami bisa memesankan suvenir untuk anak Anda. Di acara ini, kita akan mendengarkan cerita kelahiran Yesus dan merayakan alasan yang sebenarnya dari Natal ini. Akan ada permainan-permainan, keterampilan, "caroling" (mengunjungi rumah-rumah sambil menyanyi), dan makanan ringan. Anak-anak, inilah kesempatan bagimu untuk mengajak teman-teman supaya mereka bisa mendengar cerita Yesus ... "Hadiah dari Allah". Undanglah: anak-anak tetangga, anak-anak di gereja, mintalah mereka untuk mengundang teman-temannya, dan teman sekelasnya, dan orang lain. 2. Kegiatan pada Hari yang Telah Ditentukan a. Kegiatan Pembuka Ucapkan salam pada anak-anak yang datang. Berikan suvenir yang telah Anda siapkan. Jangan lupa minta mereka untuk berkenalan dengan teman-teman lain yang belum mereka kenal. Setelah itu, buka acara dengan doa dan beberapa lagu pujian yang bertemakan Natal. b. Cerita Bacalah cerita Natal -- kelahiran Yesus! c. Permainan Kursi Musik Susunlah kursi berbentuk lingkaran, sehingga setiap anak bisa duduk. Tandailah satu kursi sebagai kursi istimewa (berilah kain penutup yang istimewa atau semacamnya). Nyanyikan satu lagu dan minta anak bernyanyi sambil memutar dalam lingkaran kursi tersebut. Tiba-tiba, hentikan musik dan minta semua anak duduk di kursi yang ada di belakang mereka. Anak yang mendapatkan kursi istimewa boleh mengambil hadiah yang telah disiapkan. Anak yang mengambil hadiah itu keluar dari permainan. Singkirkan satu kursi dan lanjutkan permainan sampai semua anak mendapatkan satu hadiah. (Supaya permainan ini tidak menimbulkan persaingan, katakan pada anak-anak bahwa mereka semua akan mendapatkan hadiah.) Lewatkan Hadiah Bungkuslah satu hadiah dengan kertas sepuluh lapis atau lebih, lekatkan masing-masing pembungkus dengan selotip. Anak-anak duduk membentuk lingkaran dan saat Anda memainkan lagu natal, mintalah anak-anak untuk memberikan hadiah itu kepada teman di sebelah kirinya. Saat musik berhenti, anak yang memegang hadiah membuka satu lapis pembungkusnya. Anak yang membuka pembungkus lapis terakhir memberikan sesuatu yang menyenangkan dari hadiah itu dan memberikannya kepada setiap anak. Bintang Jatuh Catlah lima bintang dari kayu dengan warna emas dan berkilap. Tempatkan tempat air di lantai. Berikan lima bintang itu kepada pemain pertama dan biarkan dia melihat berapa banyak bintang-bintang yang bisa dia jatuhkan ke dalam tempat air itu dengan memegang satu bintang di bawah dagunya dan menjatuhkannya ke tempat air yang ada di lantai. Siapa pun yang mendapatkan paling banyak bintang, dialah pemenangnya. 3. Kegiatan Penutup a. Buatlah hiasan dan bungkuslah untuk diberikan kepada orang tua atau teman-teman mereka. b. Mewarnai gambar atau permainan gambar tentang kelahiran Yesus. c. Letakkan permen tusuk pada pohon Natal. Jika memungkinkan, carilah permen tusuk yang gagangnya berbentuk tongkat, berwarna putih, dengan permen yang berwarna merah di ujungnya. Mintalah setiap anak mengambil tongkat gembala yang ada di pohon itu. Jelaskan kepada mereka bahwa para gembalalah yang pertama kali mengunjungi bayi Yesus. Permen tongkat sebenarnya berarti tongkat gembala. Warna permen tongkat ini memiliki arti yang alkitabiah. Putih menunjukkan kesucian dan kemurnian bayi, merah melambangkan darah Yesus yang dicurahkan untuk kita melalui kematian-Nya, dan hijau menggambarkan hidup baru yang kita miliki di dalam Kristus. d. Bagikan makanan ringan. - Kue -- selamat ulang tahun Yesus. Nyanyikan selamat ulang tahun untuk Yesus. - Es Krim. - Minuman. e. Tutup acara dengan doa. Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: Danielle`s Place.com Judul asli artikel: Birthday Party for Jesus - (Parents Day Out!) Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.daniellesplace.com/html/outreach2.html#jesusbirthday ______________________________________________________________________ o/ WARNET PENA o/ BAHAN MENGAJAR DAN DRAMA NATAL DI SITUS NATAL.SABDA.ORG http://natal.sabda.org Untuk mendapatkan bahan-bahan mengajar dan drama seputar Natal dengan lebih mudah, kini telah disiapkan sebuah situs khusus, yaitu natal.sabda.org. Anda dapat mengakses maupun menambah isi baru untuk bahan mengajar dan drama natal. Jika Anda telah mendaftarkan diri menjadi pengguna, dengan mudah Anda dapat menambahkan isi di dalamnya. Kami mengajak Anda berbagi berkat melalui situs natal.sabda.org. Untuk mendapatkan bahan-bahan mengajar dan naskah drama Natal dalam situs ini, silakan klik URL berikut ini. Bahan mengajar ==> http://natal.sabda.org/bahan_mengajar Drama Natal ==> http://natal.sabda.org/drama Oleh: Davida (Redaksi) ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU o/ Lahir di kandang ternak yang dipinjamkan, dan dikuburkan di makam orang lain; tak ada harganya dibandingkan kepuasan diri kita sendiri Tidak ada tempat bagi orang seperti Dia Tetapi istana sama miskinnya dengan kandang, sampai Sang Pangeran lahir ke dalam dunia, dan kubur merupakan ejekan untuk harapan sebelum Ia mengubah kematian menjadi kelahiran! - Elinor Lennen - ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |