Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/389 |
|
![]() |
|
e-BinaAnak edisi 389 (2-7-2008)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 389/JULI/2008 - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL: Persiapan Guru - TIPS: Tujuh Langkah Mempersiapkan Pelajaran Alkitab - KESAKSIAN GSM: Persiapan Guru Melalui Manajemen Kelas - WARNET PENA: Artikel Seputar Kehidupan Rohani Guru Sekolah Minggu - MUTIARA GURU ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Pelayan Anak yang terkasih dalam Kristus, Kami sangat bersukacita karena dapat menjumpai rekan-rekan pelayan anak di medio 2008 ini. Apakah rekan-rekan sekalian tetap bersemangat menjalankan panggilan Tuhan untuk membawa jiwa-jiwa kecil kepada Tuhan? Redaksi berharap, semangat rekan-rekan semua tidak surut, tetapi justru semakin menyala-nyala. Memasuki medio 2008 ini, kami mengajak rekan-rekan semua mengevaluasi kembali program ibadah sekolah minggu yang telah dilaksanakan. Apakah ibadah yang dilaksanakan saat ini sudah sesuai dengan harapan dan tujuan, atau semakin menurun dan kurang "menyala-nyala" lagi? Jika memang ada penurunan, mungkin para pelayan anak yang terlibat perlu disegarkan kembali dengan hal-hal yang berkaitan dengan ibadah sekolah minggu yang baik. Oleh karena itu, kami menyajikan tema mengenai Ibadah Sekolah Minggu pada sepanjang bulan Juli ini dengan topik-topik mingguan sebagai berikut: 1. Persiapan Guru, 2. Acara Puji-Pujian, 3. Acara Doa, 4. Menyampaikan Firman Tuhan, dan 5. Kegiatan-Kegiatan Kreatif. Persiapan guru dalam seluruh rangkaian ibadah sekolah minggu merupakan kunci keberhasilan jalannya ibadah. Guru yang tidak pernah mempersiapkan dirinya dengan maksimal tidak akan menghasilkan buah pelayanan yang baik. Anak-anak layan juga dapat merasakan guru mana yang siap sedia dan mana yang tidak. Silakan simak tips, artikel, kesaksian, dan ulasan sebuah halaman situs yang pastinya akan memotivasi Anda untuk menjadi guru yang serius dan selalu mempersiapkan diri ketika terjun dalam pelayanannya. Selamat mempersiapkan diri Anda! Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana "Sebab itu siapkanlah akal budimu, waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus." (1 Petrus 1:13) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Petrus+1:13 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL o/ PERSIAPAN GURU PERSIAPAN PENDAHULUAN Persiapan pelajaran dimulai beberapa bulan sebelum saat diajarkan dalam kelas. Guru hendaknya mengetahui betul seluruh seri pelajaran dalam susunan kurikulum. Jika memungkinkan, dia juga harus memulai tiap triwulan baru dengan membaca sekaligus seluruh buku petunjuk guru yang baru sampai habis, dan merumuskan suatu tujuan yang menyeluruh untuk triwulan itu. Hal ini akan menolongnya untuk melihat bagaimana setiap pelajaran itu cocok dalam keseluruhannya. Dia dapat juga mulai mengumpulkan bahan-bahan mengajar untuk dipakai dalam pelajaran-pelajaran yang akan datang. Penyelidikan Kitab Suci Persiapan pelajaran yang khusus dimulai dengan penyelidikan yang saksama dari bagian atau cerita Alkitab. Sementara Saudara membaca, carilah kebenaran intinya, urutan kejadian-kejadian, perbandingan, pertentangan, dan pengembangan gagasan-gagasan. Seorang penulis menyarankan agar menanyakan enam pertanyaan -- siapa orang-orang yang disebutkan; di mana tempat kejadiannya; kapan kejadian itu terjadi; tujuan dan fakta-fakta apakah yang disebutkan; mengapa hal ini terjadi atau mengapa penulis berkata begitu; oleh sebab itu, apa hubungan pelajaran atau cerita ini dengan kehidupan sehari-hari. Cobalah untuk membaca pelajaran itu dalam beberapa terjemahan Alkitab. Pakailah kamus Alkitab, konkordansi, atau buku tafsiran. Pelajari konteks dan latar belakang sejarahnya. Biarkan ayat-ayat itu berbicara kepada hidup Saudara sendiri dan catatlah pikiran serta kesan Saudara. Pendalaman Buku Pegangan Guru Persiapan juga mencakup penelaahan buku pegangan guru. Dia harus mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan menulis gagasan-gagasan untuk cara-cara mengajar, penerapan pelajaran, dan lukisan-lukisan. Sepanjang persiapan pendahuluan ini, guru harus memikirkan pelajaran itu dari segi kebutuhan murid-muridnya dan bagaimana kebenaran ini akan diterapkan dalam hidup mereka. MENYIAPKAN RENCANA PELAJARAN Tujuan Pelajaran Langkah pertama dalam menyusun rencana pelajaran adalah menuliskan tujuannya. Ini hanyalah sebuah pernyataan dari apa yang diingini guru supaya terjadi pada murid sebagai hasil dari pelajarannya. Tujuan itu dapat berhubungan dengan perubahan yang dikehendaki dalam pengetahuan, perasaan, dan tingkah laku murid. Tujuan pelajaran itu haruslah cukup singkat untuk dapat dinyatakan dalam sebuah kalimat, cukup spesifik (khusus) untuk dicapai dalam satu kali mengajar, dan cukup bersifat perorangan untuk dapat mengakibatkan perubahan. Tujuan pelajaran ini ditentukan oleh penekanan bagian Kitab Suci atau cerita Alkitab dan keperluan hidup para pelajar. Saat-Saat Sebelum Pelajaran Guru harus merencanakan beberapa aktivitas yang berarti untuk menarik perhatian murid-murid yang tiba di ruangan sebelum pelajaran atau kebaktian sekolah minggu dimulai. Aktivitas-aktivitas pada saat-saat ini harus bertalian dengan pelajaran yang mengikutinya dan dapat mencakup percakapan, saling membantu, musik, prakarya, mempelajari tugas yang diberikan secara perorangan atau kelompok, membaca atau mendengarkan, dan sebagainya. Pendekatan Pelajaran Guru harus dengan hati-hati merencanakan menit-menit pertama dari kelas. Pendekatan pelajaran yang baik haruslah: 1. membangkitkan minat anak, 2. melibatkan murid-murid; dan 3. secara wajar membawa ke dalam pelajaran. Sangatlah penting untuk diketahui bahwa murid-murid memunyai sesuatu tertentu untuk diharapkan dan dinantikan apabila mereka mulai dengan pelajaran Alkitab. Untuk melakukan hal ini, guru dapat mengemukakan sebuah masalah atau mengajukan sebuah pertanyaan yang akan dijawab dalam pelajaran. Bahan Alkitab Bahan itu harus diambil garis besarnya secara terang dengan pokok-pokok utama yang disokong dan diperkuat oleh pokok-pokok tambahan. Cerita itu harus diambil garis besarnya, seperti pendahuluan, isi, klimaks, dan penutup. Tujuan pelajaran akan membimbing guru untuk menentukan bagian-bagian mana dari cerita Alkitab atau bagian Kitab Suci yang harus ditekankan. Menjadikan Pelajaran Bersifat Perorangan Dalam bagian ini, guru menentukan cara-cara yang akan membantu murid-murid untuk melihat hubungan dari kebenaran rohani dengan hidup mereka sendiri. Dia berusaha untuk menolong mereka melihat keadaan-keadaan dalam hidup mereka di mana kebenaran itu dapat diterapkan. Mereka harus dipimpin untuk memusatkan perhatian pada keperluan-keperluan pribadi yang khusus. Guru harus menyusun pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pemikiran untuk melaksanakan hal ini. Sekali lagi, tujuan pelajaran itulah yang memberi bimbingan dalam proses ini. Menerapkan Pelajaran Bagian ini harus direncanakan dengan berhati-hati oleh guru dan tidak dibiarkan menjadi pemikiran yang timbul pada saat pelajaran diakhiri. Anggota kelas harus dibimbing untuk mencapai kesimpulannya sendiri dengan dibimbing oleh dorongan-dorongan yang lembut dari guru. Proses itu tidak boleh tergesa-gesa, jadi waktu yang cukup banyak harus diluangkan untuk hal itu. Kelas harus dibimbing untuk menentukan lngkah-langkah tertentu yang akan mereka ambil untuk memulai menanggapi kebenaran pelajaran di dalam hidup mereka. Menulis Rencana Pelajaran Inilah alat yang akan dibawa oleh guru ke kelas. Rencana pelajaran itu harus mencakup semua yang akan diperlukannya untuk mengajarkan pelajaran. Setiap guru akan mengembangkan caranya sendiri dalam hal ini. Ada guru yang lebih suka menuliskan seluruh pelajaran itu, yang lain cukup dengan sebuah garis besar yang terdiri dari beberapa kalimat saja, yang lain lagi garis besar yang terdiri dari beberapa kata atau bagian kalimat, sedangkan yang lain akan memakai catatan saja. MENYIAPKAN SELUK-BELUK YANG LAIN Merencanakan Pemakaian Cara-Cara Cara-cara mengajar dipakai di seluruh penyajian pelajaran. Karena belajar merupakan proses yang aktif yang dilakukan oleh murid, cara mengajar yang terbaik adalah cara partisipasi yang melibatkan murid-murid. Beberapa cara yang dipakai dalam memperkenalkan pelajaran adalah cerita keadaan kehidupan, cerita-cerita yang bagian akhirnya dapat ditambahkan sendiri, kejadian-kejadian mutakhir, pertanyaan-pertanyaan yang tepat, pertanyaan memancing, wawancara, atau pernyataan yang mengejutkan. Dalam menguraikan isi Alkitab, pakailah alat peraga, pertukaran pikiran, juri, pembahasan berkelompok, laporan riset, atau kelompok penelaahan Alkitab. Cara-cara yang dipakai untuk membuat pelajaran bersifat pribadi dan menerapkan pelajaran adalah tanya jawab, daftar pertanyaan, daftar pendapat, tugas penilaian perorangan, catatan-catatan pengingat, atau proyek perorangan maupun kelompok. Rahasia pemakaian efektif dari cara-cara mengajar adalah menggunakan bermacam-macam cara. Setiap rencana pelajaran hendaknya memakai setidak-tidaknya tiga atau empat macam cara mengajar. Pemilihan cara-cara itu akan ditentukan oleh waktu, usia pelajar, fasilitas, peralatan, dan sebagainya. Menyiapkan Bantuan Pengajaran Guru harus memastikan bahwa semua bantuan pengajaran yang ingin dipakainya tersedia. Dia harus mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan dan menyediakan alat peraga. Semua bahan ini harus dikumpulkan dan disimpan di tempat yang tertentu. Pembagian tugas bagi pelajar harus dibuat jauh hari sehingga persiapan yang cukup dapat dilaksanakan. Merencanakan Waktu Guru harus memikirkan semua bagian dari pelajaran, memerkirakan waktu yang diperlukan bagi tiap bagian. Waktu yang diperlukan harus ditulis sepanjang garis tepi kiri dari garis besar pelajaran. Jangan lupa untuk meluangkan waktu yang cukup banyak untuk aktivitas-aktivitas penutup. MEMPERSIAPKAN RUANGAN Tanggung jawab persiapan guru bukan saja meliputi rencana pelajaran, tetapi juga ruangannya. Dia harus memeriksa apakah ruangan telah diatur dengan selayaknya untuk memakai cara yang telah direncanakan. Meja dan kursi yang cukup harus disediakan, bersama dengan alat-alat yang lain, misalnya papan flanel, papan tulis (termasuk juga kapur tulis dan penghapus), dan sebagainya. Guru juga harus memeriksa apakah ruangan itu bersih, cukup penerangannya, dan ventilasi yang semestinya harus terpelihara selama waktu pelajaran. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu (Jilid 2) Penulis: Tidak dicantumkan Penerbit: Gandum Mas, Malang 1986 Halaman: 370 -- 372 ______________________________________________________________________ o/ TIPS o/ TUJUH LANGKAH MEMPERSIAPKAN PELAJARAN ALKITAB Sebagai seorang pemimpin sekolah minggu, tentu Anda ingin guru baru maupun guru yang sudah berpengalaman mampu memimpin pelajaran Alkitab dengan menarik. Anda ingin mereka membagikan sukacita, tantangan, dan mengubah pengalaman dalam mempelajari Alkitab secara pribadi. Oleh karena itu, setiap murid harus membangun keterampilan dan kebiasaan untuk belajar Alkitab tersebut, baik secara kelompok maupun pribadi. Sekarang ada banyak sumber! Bagaimana sumber-sumber dan pembelajaran Alkitab secara pribadi bisa disatukan? Pimpinlah guru-guru sekolah minggu Anda menyiapkan pelajaran Alkitab dengan menggunakan langkah-langkah sederhana ini untuk mempelajari Kitab Suci, tafsiran, dan silabus (rencana pengajaran) untuk membangun rencana mengajar mereka sendiri. 1. Bacalah ayat-ayat yang digunakan beberapa kali, tulislah pertanyaan-pertanyaan dalam pelajaran tersebut, dan carilah jawabannya sebelum membaca buku pegangan mengajar. - Berdoalah sebelum membaca ayat-ayat yang digunakan. - Catatlah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di pikiran Anda yang perlu Anda jawab untuk lebih memahami lagi ayat-ayat tersebut. Jangan pikirkan pendengarnya, dan jangan khawatir apakah pertanyaan-pertanyaan itu bisa dijawab dengan tepat. Catatlah pertanyaan sebanyak mungkin. - Lingkarilah kata kunci dan frasa yang sering muncul dalam ayat-ayat itu. - Garis bawahi pertanyaan-pertanyaan yang Anda temui dalam ayat-ayat tersebut. Apakah pertanyaan-pertanyaannya dapat dijawab? Pertimbangkan apakah pertanyaan atau saduran pertanyaannya dapat membantu Anda mempelajari ayat-ayat yang Anda pakai. - Lihatlah ayat-ayat sebelum dan ayat-ayat setelah ayat-ayat yang dibahas. Apakah ayat-ayat ini membantu Anda dalam memahami pelajaran yang akan disampaikan? Apakah ayat-ayat lain yang muncul dalam pikiran Anda dapat memperjelas pembelajaran Anda? Bila ya, bacalah juga ayat-ayat dan referensi silang di Alkitab Anda. Tulislah pertanyaan-pertanyaan tentang ayat-ayat ini yang bisa membuat Anda lebih memahami ayat-ayat yang dibahas. - Carilah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dengan hanya menggunakan Alkitab dan terjemahan lainnya. Jangan kuatir dalam menemukan jawaban yang tepat. Yang penting, bangunlah kemampuan Anda dalam mempelajari Alkitab. - Dalam proses belajar ini, mintalah petunjuk Tuhan bagaimana ayat-ayat yang dipelajari ini dapat Anda terapkan. Berdasarkan ayat-ayat tersebut, tulis dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang menantang Anda untuk mengubah pola pikir, perilaku, dan semangat Anda. 2. Ubahlah pertanyaan pribadi dalam mepmelajari Alkitab ini menjadi pertanyaan untuk diskusi kelompok. Rangkailah pertanyaan-pertanyaan ini dengan cermat untuk dijadikan panduan bagi murid dalam menemukan kebenaran dan penerapan pelajaran. 3. Periksa kualitas pertanyaan Anda. Pertahankan hanya pertanyaan yang paling baik. - Hapuslah pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak atau jawaban yang sudah jelas. - Pastikan ada beberapa pertanyaan yang membutuhkan perenungan pribadi. - Pastikan ada beberapa pertanyaan yang mengharuskan murid untuk membaca, mencari, dan mempelajari Alkitab. - Pastikan ada beberapa pertanyaan yang mengharuskan murid untuk mempelajari kata kunci yang ada pada ayat-ayat tersebut. - Pastikan ada beberapa pertanyaan yang mengharuskan murid untuk mempelajari satu atau lebih referensi silang. - Pastikan ada beberapa pertanyaan yang mengharuskan murid untuk mempelajari tafsiran. - Apakah pertanyaannya ditulis dengan singkat dan jelas? 4. Lihatlah lagi buku panduan mengajar, berilah tanda pada bagian-bagian yang penting. - Gunakan referensi untuk mencari lebih lanjut lagi jawaban-jawaban atas pertanyaan pelajaran Alkitab yang dibuat pada langkah pertama. - Jawablah pertanyaan yang ada di bagian referensi. Pilihlah dan ubahlah pertanyaan yang terbaik untuk dijadikan pertanyaan diskusi dalam silabus Anda. - Bagian mana dari referensi yang nampaknya penting untuk memahami pasal yang dibahas? Tulislah pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengarah pada penemuan kebenaran-kebenaran ini. Ubah pertanyaan itu menjadi topik diskusi sehingga murid dapat menemukan kebenaran-kebenarannya daripada hanya mendengarkan penjelasan yang diberikan atau yang dibacakan dari referensi. - Catat poin-poin dari referensi yang tidak dapat ditemukan dengan cepat. Minimalisir jumlah poin-poin itu. Kembangkan cara untuk melibatkan murid saat Anda membagikan poin-poin itu dalam kelas. - Jika diperlukan, ulangi proses ini dengan memakai referensi tambahan, seperti "The Herschel Hobbs Commentary", "Advanced Bible Study", "Explore the Bible Adult Study Guide", atau "Explore the Bible Adult Commentary". - Masukkan pertanyaan referensi dan catat pada poin-poin yang berkaitan dalam rangkaian topik diskusi Anda. 5. Bacalah lagi buku panduan mengajar dan pilihlah aktivitas serta pertanyaan diskusi yang akan membuat kelas Anda menjadi aktif. Masukkan aktivitas dan pertanyaan yang Anda pilih tersebut ke dalam poin yang cocok antara pertanyaan diskusi dan catatan referensi Anda. 6. Hubungkan pelajaran yang disampaikan di kelas Anda dengan misi kelas. - Bacalah buku panduan mengajar. Ubah pertanyaan yang terbaik menjadi pertanyaan diskusi dan masukkan dalam silabus Anda. - Masukkan satu atau lebih kegiatan dalam buku panduan untuk silabus Anda. Gunakan buku panduan mengajar ini sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan pribadi murid Anda dalam mempelajari Alkitab dan dalam bersikap, baik di dalam maupun di luar kelas. - Pertimbangkan kebutuhan yang unik dari murid Anda. Apakah pelajarannya secara khusus ditujukan kepada satu murid atau lebih? Rencanakan bagaimana Anda akan menggunakan pelajaran ini untuk mendorong atau menantang murid Anda. Pertimbangkan juga apakah salah satu pengalaman pribadi Anda menggambarkan kebenaran dalam pelajaran tersebut? Bila ada yang sesuai, masukkan pengalaman-pengalaman tersebut ke dalam silabus Anda. - Jika cocok, kaitkan pelajaran dengan pelayanan kelas di dalam dan di luar sekolah minggu. 7. Susunlah silabus Anda pada lembar silabus atau kertas yang Anda cetak sendiri. Anda dapat membuat sendiri lembar silabus dengan menggunakan komputer. Salinlah referensi, pertanyaan diskusi, dan kegiatan yang Anda pilih dalam dokumen kosong. Anda dapat juga memberi kode warna untuk setiap elemen yang berbeda pada dokumen itu. Ketika selesai, dokumen itu berisi semua hal yang Anda perlukan untuk mengajar! (t/Dian-Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: Fellowship Baptist Association.com Judul asli artikel: 7 Steps for Bible Study Preparation Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.fellowshipbaptistassociation.com/message.php?topicID=2040 ______________________________________________________________________ o/ KESAKSIAN GSM o/ PERSIAPAN GURU MELALUI MANAJEMEN KELAS Ditulis oleh: Brenda Layman Manajemen kelas bisa menjadi masalah besar bagi para guru sekolah minggu. Namun, memahami kebutuhan anak-anak dalam lingkungan belajar, akan memberi rasa percaya diri pada guru. Sebagian besar anak termasuk dalam tiga kelompok -- anak yang penerima, pemberani, atau pemurung. Dengan mengingat terus "aturan-aturan" ini, diharapkan bisa menolong keberhasilan dalam mengajar. Anak yang penerima selalu siap menerima aturan-aturan, lebih mudah dalam masa transisi dan bergaul dengan anak-anak sebaya mereka. Para guru boleh saja tidak memberikan perhatian khusus kepada mereka karena mereka memang tidak memintanya. Untuk memastikan bahwa anak-anak ini memiliki pengalaman yang baik, maka guru harus menetapkan satu hal dalam memerhatikan mereka. Anak yang penerima mungkin tidak sigap dalam memberikan komentar atau jawaban secara spontan. Mereka perlu diberi pertanyaan "bagaimana menurutmu?" sebelum mereka memberikan pendapat/komentar. Mereka nampaknya juga dewasa, tetapi guru harus menghindari godaan untuk menjadikan mereka sebagai "pengasuh" dengan menempatkan teman-teman yang suka membuat keributan di sekitar mereka. Anak yang pemberani memiliki kepribadian yang kuat dan aktif. Mereka ramai, sibuk, dan tidak pernah lelah. Mereka berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan mereka. Kegiatan kelompok yang memerlukan banyak gerak akan membantu anak-anak ini untuk lebih menikmati pelajaran. Duduk dan mendengarkan dengan tenang sangatlah sulit bagi mereka, jadi disarankan untuk menyelingi kegiatan dengan permainan dan keterampilan. Musik sering kali bisa menahan minat anak-anak pemberani ini, dan musik juga memberikan pengaruh untuk lebih tenang. CD lagu-lagu pujian yang diputar saat mereka datang, dapat mendorong anak untuk lebih tenang dalam bertingkah laku. Penampilan kelas harus merangsang dan menarik perhatian anak-anak. Hal utama yang harus diingat adalah bahwa anak-anak ini lebih senang mengalami suatu hal daripada hanya mendengarnya saja. Anak yang pemurung juga mudah dikenali. Pada saat mereka masih kecil, anak-anak ini akan selalu ada bersama dengan orang tua mereka dan sering menangis saat ditinggal di ruang sekolah minggu. Mereka sangat lengket dengan orang dewasa dan bisa saja menolak untuk ikut berpartisipasi. Waktu belajar harus terencana sehingga anak-anak pemurung menjadi nyaman dan terbiasa dengan alur kegiatan. Ruang kelas harus diatur sehingga lingkungannya secara fisik terasa mengundang dan tertib. Daerah yang tenang bisa dibuat dengan menyediakan kursi yang empuk, binatang mainan, dan rak buku sehingga anak-anak bisa menarik diri dari kelompok bermain saat mereka merasa lelah. Dengan terus mengingat aturan tentang perilaku anak ini, maka guru bisa memeriksa lingkungan kelas dengan pandangan baru supaya bisa berhasil. Apakah ruangan itu dirancang dan dihias dengan menarik dan menyenangkan? Apakah ada daerah yang tenang? Apakah penyusunan itu menunjukkan ketenangan? Apakah ada musik yang tenang dan lembut? Apakah rencana pelajaran dirasa cukup nyaman, cukup bervariasi untuk menyalurkan energi, sesuai dengan rentang perhatian mereka yang singkat, dan apakah pelajaran itu dapat dipahami oleh anak-anak? Apakah guru dapat membiasakan diri untuk memanggil anak-anak dengan menyebutkan nama mereka masing-masing, menanyakan apa pendapat mereka, dan membantu mereka untuk selalu ingat agar memperlakukan orang lain seperti yang Yesus ajarkan? Dengan merancang ruang kelas sekolah minggu seperti ini, para guru dapat berhasil menyampaikan firman Tuhan kepada anak-anak dan menghargai setiap anak. Brenda Layman adalah guru di Reynoldsburg United Methodist Church Preschool, anggota Peace United Methodist Church di Pickerington, Ohio, dan pembicara bersertifkat. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs: Sunday School -- It`s for Life Judul asli artikel: The ABCs of Classroom Management Penulis: Brenda Layman Alamat URL: http://sundayschool.cokesbury.com/content.aspx?dyn=333 _____________________________________________________________________ o/ WARNET PENA o/ ARTIKEL SEPUTAR KEHIDUPAN ROHANI GURU SEKOLAH MINGGU http://pamphlets.jr-miller.com/sunday-school/ Salah satu persiapan yang penting sebelum mengajar adalah persiapan rohani seorang guru sekolah minggu. Persiapan rohani itu sendiri adalah sebuah proses dalam kehidupan rohani para guru. Apa yang menjadi kekuatan sekolah minggu yang sebenarnya bukanlah metode -- meski memang penting untuk memakai metode terbaik --, bukan juga perlengkapan, yang memang bernilai, namun kehidupan rohani guru sekolah minggunya. Hal-hal apa saja yang perlu diketahui para guru sekolah minggu mengenai kehidupan rohani mereka berhubungan dengan pelayanan sekolah minggu? Kami mengajak Anda mengunjungi sebuah halaman yang berisi artikel seputar kehidupan rohani guru sekolah minggu. Halaman ini berisi tulisan-tulisan dari J.R. Miller D.D. yang akan semakin meneguhkan dan memperjelas arah pelayanan guru sekolah minggu. Silakan klik alamat di atas untuk mendapatkan artikel-artikel yang ditulis dalam bahasa Inggris ini. Oleh: Davida (Redaksi) ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU o/ Lesson preparation is vital in order for the teacher to know what he is teaching, who he is teaching, and to have the confidence to guide the learning experience. - www.eccenter.com - ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |