Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/384 |
|
![]() |
|
e-BinaAnak edisi 384 (28-5-2008)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 384/MEI/2008 - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL: Mencapai Keberhasilan Bersama-sama - TIPS: Evaluasi Proses Belajar/Mengajar - BAHAN MENGAJAR: Memberi Itu Menyenangkan Semua Orang - WARNET PENA: Links: Saling Berbagi Berkat Lewat Situs Pelayanan Anak - MUTIARA GURU ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus, Tolok ukur keberhasilan pelayanan sekolah minggu bisa dilakukan dengan mengadakan evaluasi dari proses belajar mengajar. Hal tersebut membantu kita dalam memaksimalkan pelayanan terhadap anak layan. Melalui evaluasi, dapat dilihat beberapa kendala yang dapat dipecahkan bersama, sedangkan keberhasilan yang telah dicapai menjadi ucapan syukur kita sembari terus meningkatkannya. Di edisi pamungkas bulan Mei 2008 ini, Redaksi e-BinaAnak menyajikan artikel tentang bagaimana melakukan evaluasi mengajar di sekolah minggu. Selain itu, formulir evaluasi yang terdapat di kolom Tips, sekiranya bisa dimanfaatkan sebagai tolok ukur pelayanan anak yang selama ini kita lakukan. Harapan Redaksi, topik kali ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kita bersama. Selamat memberikan yang terbaik. Tuhan Yesus memberkati. Staf Redaksi e-BinaAnak, Kristina Dwi Lestari Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. (Roma 14:19) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+14:19 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL o/ MENCAPAI KEBERHASILAN BERSAMA-SAMA "Saya tidak bisa mengevaluasi para guru sekolah minggu saya karena mereka adalah sukarelawan yang dibatasi oleh waktu dan motivasi. Kami justru harus berterima kasih atas apa yang telah mereka lakukan dan berdoa agar mereka tidak berhenti menjadi sukarelawan." Hal itulah yang ditakuti oleh banyak pemimpin sekolah minggu. Namun, bukan itu intinya. Pelayan Kristen memulai tugasnya dalam pengertian misi bagi Tuhan. Apabila mereka melayani tanpa mau berkorban dan mengembangkan pelayanan mereka melalui perbaikan dan pertumbuhan, mereka belum menangkap visi mulia Tuhan dan berkat rohani karena melayani-Nya. Visi seperti itu muncul melalui pengajaran firman Tuhan yang efektif dan melalui bantuan penuh kasih dari saudara seiman. Allah membentuk gereja yang hidup agar menjadi organisme yang indah dan produktif -- sebuah tubuh yang terdiri dari banyak anggota yang tidak hanya saling mengajar tentang Tuhan, tapi juga menguatkan satu sama lain agar bertumbuh dalam iman. "Dan marilah kita saling memerhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:24-25) Ayat itu sering disebut sebagai sebuah nasihat bagi mereka yang mengabaikan persekutuan, namun hal ini bukanlah tujuan utama dari nasihat tersebut. "Untuk mendorong satu sama lain dalam kasih dan perbuatan baik" adalah apa yang harus diwujudkan dalam gereja Perjanjian Baru -- bangunan gereja dan jemaatnya. Lihatlah betapa eratnya hal itu dengan proses evaluasi. Allah kita membentuk suatu gereja supaya kita memiliki kesempatan untuk saling berinteraksi dan mendorong untuk mencapai kedewasaan rohani. Pada masa yang menekankan kerja sama dalam "tubuh" Kristen, kita tidak boleh melupakan tanggung jawab keseluruhan tubuh. David Augsburger mengungkapkannya dengan baik dalam bukunya yang berjudul "Caring Enough to Confront": "Saat kita memiliki kasih yang murni satu sama lain di dalam gereja, kasih itu tidak hanya akan tercermin saat kita saling berbagi hal-hal baik dalam hidup kita, tapi juga saling mengkritik tentang sesuatu yang memerlukan pendisiplinan dan perbaikan." Apakah Anda pernah menyadari bahwa Anda seperti obat kuat? Ayat yang tertulis dalam kitab Ibrani mengatakan bahwa orang Kristen seharusnya seperti obat kuat. Anda harus mendorong orang lain untuk berbuat sesuatu dengan lebih baik. Anda harus menjadi pendorong supaya orang lain hidup dalam kasih dan perbuatan baik. Bagaimanapun juga, hubungan Anda dengan saudara seiman dalam tubuh Kristus harus mampu membantu mereka dalam menyatakan kasih Kristen kepada orang lain dan membuat mereka semakin berbuah dalam melayani Tuhan. Di manakah dorongan semacam ini dapat diterapkan dengan lebih baik di antara sesama pelayan sekolah minggu? Saya bertanya kepada seorang teman yang baru saja lahir baru tentang pertumbuhannya yang sangat cepat di dalam Tuhan. Dia memuji temannya yang telah mendisiplinkannya. Dia menegaskan pengalamannya dengan berkata, "Tanpa kedisiplinan, tidak mungkin kita bisa belajar." Kedisiplinan bisa berasal dari diri sendiri atau orang lain. Dalam beberapa hal, kedisiplinan harus datang dari orang lain. Saya belum pernah melihat gereja yang berkembang tanpa kedisiplinan. Kedisiplinan timbul ketika para pendeta mendisiplin diri dalam jalan Kristus atau saat anggota tubuh Kristus memberi dan menerima pendisiplinan dengan penuh kasih. Ketika saya terlibat dalam evaluasi dan konsultasi di suatu gereja, pertama-tama saya meminta para peserta memberi tahu tentang profil seorang guru dan sekolah minggu yang "ideal". Kemudian, saya meminta mereka untuk menyatakan perbuatan dan pencapaian mereka sebagai guru. Secara mayoritas, terdapat celah yang besar antara apa yang mereka rasa seharusnya mereka lakukan dengan apa yang mereka lakukan pada kenyataannya. Misalnya, mereka mengatakan bahwa mereka seharusnya terlibat dalam kegiatan anak layan di luar kelas setidaknya sebulan sekali, tapi kenyataannya hanya sedikit yang melakukannya. Saya mengamati beberapa guru yang bekerja di bawah pengawasan para pengawas yang berbeda-beda selama satu tahun. Performa kerja mereka, sebagian besar, tergantung pada jenis disiplin yang diterapkan oleh pemimpin mereka. Pemimpin sekolah minggu yang baik menerapkan disiplin yang mendorong rekan sekerjanya untuk berbuah dalam kasih dan perbuatan baik. Ada banyak alasan alami untuk menolak pengawasan baru dan bahkan arahan kasih dari suatu kelompok. Saran-saran berikut ini akan membantu mengembangkan tim "yang terdorong untuk melakukan perbuatan baik". 1. Bacaan dari kitab Ibrani menunjukkan bahwa kita harus saling memerhatikan sebelum kita dapat saling mendorong untuk menyatakan kasih dan perbuatan baik. Ini berarti kita harus peka terhadap orang lain dan belajar memahami luka-luka yang mereka rasakan dan mengetahui dalam hal apa mereka merasa terdorong. Untuk dapat melakukannya, kita akan dipandu oleh pengetahuan kita akan latar belakang, kepribadian, dan aspirasi mereka. Akan membantu juga jika kita mengetahui gambar diri mereka dan berapa lama mereka telah mengenal Tuhan. Ketika kita memerhatikan orang lain, kita sebaiknya tidak bicara seolah-olah merendahkan mereka atau mengabaikan aspek positif pelayanan mereka. Kita seharusnya mengatakan apresiasi yang tulus, mungkin seperti ini, "Kamu sudah melakukan pelayanan yang baik di ______, tapi saya punya usul untuk kamu pertimbangkan dalam hal _____." Ingat, kita melayani Tuhan bersama-sama. 2. Sebagai seorang pemimpin sekolah minggu, Anda harus sering bertanya kepada tim dengan pertanyaan seperti: "Bagaimana caranya agar kita bisa lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan kita dan membuka diri untuk menerima saran mereka?" Teman saya, seorang pendeta, mengadakan pertemuan dengan dewan pengurus setahun sekali untuk menilai kinerja pelayanannya. Pertemuan tersebut memberi kesempatan bagi orang lain untuk mengetahui tentang kepemimpinan dan evaluasinya atas pekerjaan mereka. Seluruh anggota pelayanan harus memiliki pemikiran bahwa kita semua harus bertumbuh dan semakin baik. Pemikiran ini bisa meminimalisir sikap yang sifatnya mencela dan membangun persekutuan yang kuat. 3. Evaluasi tidak perlu dilakukan kecuali ada deskripsi pertanggungjawaban dan tujuan yang pasti untuk itu, dan tentu saja, evaluasi memerlukan definisi tertulis. Pelatihan-pelatihan juga harus diadakan untuk mendorong tercapainya target setelah sebuah evaluasi dilakukan. Evaluasi tanpa kesempatan untuk berkembang akan mematahkan semangat dan membuat pelayan sekolah minggu frustrasi. 4. Proses evaluasi bisa dilakukan tanpa dijadwalkan, namun hal itu biasanya diremehkan karena tidak ada desain atau struktur prosesnya. Di sekolah minggu yang mengikuti program sertifikasi "LEROY" (Red.: contoh program sertifikasi guru sekolah minggu di Amerika), setiap guru sekolah minggu dievaluasi sedikitnya sekali setahun untuk menjadi seorang guru yang berijazah. Dengan program LEROY, para guru bisa mengembangkan diri pada lima tingkat yang berbeda, yaitu: Leadership Training Course taken once a year (Kursus Pelatihan Kepemimpinan yang diikuti sekali setahun). Evaluated once a year by a competent worker (Dievaluasi setahun sekali oleh orang yang berkompeten). Reading at least 200 pages at his level of experience and understanding (Membaca setidaknya 200 halaman sesuai tingkat pengalaman dan pemahamannya). Observing another competent teacher at their same level (Mengamati guru lain yang berkompeten pada tingkat yang sama). Yearly conference attendance (Menghadiri konferensi tahunan). Program terencana bagus untuk memfasilitasi proses evaluasi, yaitu meminta setiap guru dan pelayan lain untuk mengembangkan kontrak pribadi untuk periode waktu yang direncanakan -- bisa untuk seperempat tahun atau selama satu tahun akademik. Kontrak pribadi merupakan penggenapan kitab Ibrani 10:24-25. Kitab tersebut meminta para guru dan pelayan untuk mencatat perkembangan apa saja yang mereka harap dapat terwujud untuk waktu yang akan datang. Ketika seorang guru menulis kontrak itu, itu berarti dia setuju untuk bertemu dengan pengurus sekolah minggu (Komisi Anak) atau siapa pun dari timnya setelah seperempat atau setahun masa akademik selesai, untuk mendiskusikan kemajuan yang dibuat dalam memenuhi target-targetnya. Dorongan seperti itu menggerakkan para guru bertumbuh dengan pesat. KONTRAK PRIBADI PELAYAN SEKOLAH MINGGU Nama Pelayan____________________Jabatan_____________________ Sasaran yang terus didoakan agar tercapai selama periode waktu___________sampai__________ Di akhir periode, saya akan membicarakan perkembangan saya dengan:________________ 1. Saya berencana akan membicarakan secara pribadi dengan setiap murid mengenai kebutuhannya untuk menyerahkan hidupnya kepada Kristus. (contoh) 2. ______________________________________________________________ 3. ______________________________________________________________ Apabila seorang guru tidak memiliki gambaran yang baik tentang seperti apa guru yang berkompeten itu, dia tidak akan bisa memahami hal apa yang harus dia masukkan dalam jadwal kegiatan yang harus dikembangkan. Anda bisa saja menyediakan buku panduan pribadi. Mempelajari buku dan mengikuti kursus pelatihan guru harus memberikan masukan wawasan yang sama. 5. Pusatkan perhatian pada konsep tim di antara para pelayan anak. Jika semua pelayan, termasuk guru-guru dan pengawas, merasa seolah-olah mereka berada dalam pelayanan bersama, proses evaluasi benar-benar terfasilitasi. Sering kali, guru merasa bahwa waktu mengajar adalah miliknya sendiri. Para pengawas pun merasa seolah-olah pertemuan majelis adalah milik mereka sendiri. Harus ada perencanaan tim terhadap konsep pengajaran secara total di mana setiap orang memiliki suara terhadap apa yang terjadi selama masa sekolah minggu. Salah satu konsep dasar pengajaran tim adalah bahwa semua anggota tim tidak hanya terlibat dalam proses pengajaran, tapi juga saling mengevaluasi. Semua orang yang terlibat dalam pelayanan mengajar, baik di bidang sekuler maupun rohani, sepakat bahwa mutu pengajaran bisa meningkat melalui proses evaluasi. Walaupun beberapa orang kesal karena harus menjalani proses evaluasi, mereka tetap sepakat karena menyadari manfaat dari sebuah evaluasi. Harus ada sikap yang kooperatif dalam sebuah tim yang mengatakan, "Saya juga belajar sesuatu darimu." Saya betul-betul menghargai semua anggota tubuh Kristus yang cukup mengasihi saya untuk mendorong saya melakukan perbuatan baik dan mengoreksi saat saya berjalan ke arah yang salah. Anggota tim akan terus bertumbuh dalam Kristus dan kemudian akan menjadi sangat berpengaruh dalam pertumbuhan rohani orang-orang yang mereka layani saat mereka terlibat dalam proses evaluasi. (t/Setyo) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku: Make Your Sunday School Grow through Evaluation Judul asli bab: Getting There Together Penulis: Harold J Westing Penerbit: Victor Books, Wheaton 1976 Halaman: 12 -- 17 ______________________________________________________________________ o/ TIPS o/ EVALUASI PROSES BELAJAR/MENGAJAR Memang evaluasi ini bersifat subjektif, namun ini bisa dipakai menjadi alat yang berguna dalam usaha memahami proses belajar mengajar yang lebih baik. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak berhak dalam menilai suatu poin dalam evaluasi ini, Anda boleh mengabaikannya. 1. Suasana yang akrab dan menyenangkan memenuhi ruang kelas. Akrab ____.____.____.____.____.____ Kurang akrab 2. Semangat tinggi/antusiasme merangsang antusiasme anak layan. Semangat ____.____.____.____.____.____ Kurang semangat 3. Seorang guru menggunakan pengalaman-pengalaman pribadi dan bersedia mengakui kekurangan-kekurangan pribadi. Jujur ____.____.____.____.____.____ Kurang jujur 4. Humor dalam kelas cenderung meningkatkan proses belajar menjadi lebih efektif. Banyak humor ____.____.____.____.____.____ Kurang humor 5. Tuturan yang jelas dan tegas oleh semua yang ada dalam kelas, membantu proses belajar. Penuturan bagus ____.____.____.____.____.____ Penuturan jelek 6. Situasi kelas yang bebas dari gangguan membantu keefektifan proses belajar mengajar. Bebas dari gangguan ____.____.____.____.____.____ Terganggu 7. Pengajar yang tepat waktu dan efisien akan meningkatkan mutu kelas. Tepat waktu ____.____.____.____.____.____ Kurang tepat waktu 8. Penampilan dan perilaku guru baik. Penampilan baik ____.____.____.____.____.____ Penampilan tidak baik 9. Hubungan kerja antarpengajar akan saling melengkapi dan meningkatkan kesatuan proses belajar mengajar. Kesatuan ____.____.____.____.____.____ Perpecahan 10. Seorang guru menerapkan disiplin belajar yang baik di dalam kelas. Sangat disiplin ____.____.____.____.____.____ Kurang disiplin 11. Tujuan pelajaran jelas bagi para murid. Tujuannya jelas ____.____.____.____.____.____ Tujuan tidak jelas 12. Persiapan yang cukup dari pengajar. Persiapan baik ____.____.____.____.____.____ Kurang persiapan 13. Aktivitas kelas yang teratur dan sistematis. Sistematis ____.____.____.____.____.____ Kurang sistematis 14. Tugas-tugas yang jelas dan menantang. Tugas-tugas bagus ____.____.____.____.____.____ Tugas tidak baik 15. Metode pengajaran yang tepat. Tepat ____.____.____.____.____.____ Tidak tepat Daftar metode yang digunakan: __________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ ________________________________________________________________ 16. Murid-murid berpartisipasi secara aktif dalam kelas. Aktif ____.____.____.____.____.____ Pasif 17. Pelajaran berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Aplikatif ____.____.____.____.____.____ Tidak aplikatif 18. Skema, silabus, rangkuman, dan bahan pelengkap lain membantu belajar siswa. Bahan pelengkap tersedia ____.____.____.____.____.____ Tidak tersedia 19. Tersedia waktu yang cukup untuk melakukan peninjauan ulang. Ada waktu ____.____.____.____.____.____ Tidak ada waktu 20. Guru benar-benar mendengarkan murid-muridnya. Mendengarkan ____.____.____.____.____.____ Tidak benar-benar mendengarkan 21. Sasaran guru tercapai. Sasaran tercapai ____.____.____.____.____.____ Sasaran tidak tercapai (Mintalah waktu dan lihatlah apakah Anda merasa guru tersebut sudah mencapai sasarannya sewaktu di dalam kelas.) 22. Unsur rohani dalam kelas: Sangat rohani ____.____.____.____.____.____ Sangat sekuler 23. Yang berkuasa dalam kelas adalah: Firman Tuhan ____.____.____.____.____.____ Guru Nama penilai: ________________________ Tanggal: _______________ LEMBAR EVALUASI SEKOLAH MINGGU, PENDETA, DAN PENGAWAS UMUM A. Administrasi 1. Berapa lama Anda menjabat sebagai pengawas: __________________ 2. Pernahkan Anda melakukan kunjungan terencana selama satu tahun ini? _________________ Berapa lama? _________________ Komentar atas keberhasilan dan kegagalan program kunjungan tersebut: ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 3. Daftarkan hal-hal apa saja dalam sekolah minggu yang Anda anggap paling perlu dibantu: _________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 4. Dalam hal apa Anda bekerja sama dengan pendeta dalam merencanakan dan menjalankan sekolah minggu? _________________ ______________________________________________________________ 5. Apa yang telah Anda lakukan untuk menilai keefektifan sekolah minggu Anda? _________________________________________________ ______________________________________________________________ B. Staf 1. Buatlah daftar staf umum tambahan: Masa Kerja Bagaimana Dipilih ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 2. Bagaimana Anda memilih guru-guru untuk sekolah minggu Anda? ________________________________________________________ ______________________________________________________________ 3. Apakah semua guru merupakan anggota jemaat gereja Anda? ________________________________________________________ ______________________________________________________________ 4. Berapa kali Anda mengadakan rapat staf sekolah minggu? ______ Berapa persen staf yang hadir? _________Tuliskan daftar agenda rapat Anda: ___________________________ 5. Jenis program guru pengganti apa yang Anda miliki? ___________ ______________________________________________________________ 6. Apakah sekolah minggu Anda memiliki standar atau kesepakatan untuk memilih guru? __________________________________________ Apa yang sudah dilakukan untuk menjalankan standar tersebut? ______________________________________________________________ C. Kurikulum 1. Bahan apa yang Anda gunakan sekarang? (Apabila lebih dari satu materi, daftarlah bahan-bahan tersebut menurut departemennya.) ______________________________________________________________ 2. Siapa yang memilih bahan-bahan tersebut? _____________________ 3. Apakah sekolah minggu Anda pernah mensponsori atau terlibat dalam setidaknya satu pelatihan sistematis selama setahun ini? ______________________________________________________________ Pelatihan yang diberikan Pengajar Pendaftaran ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 4. Apa yang telah Anda lakukan di sekolah minggu untuk mengembangkan program pendidikan misionaris? ________________ _____________________________________________________________ 5. Apakah Anda sudah menggunakan sistem mata pelajaran pilihan di dalam departemen dewasa atau departemen pemuda? Berilah komentar atas keefektifannya: _______________________________ _____________________________________________________________ D. Pengorganisasian 1. Buatlah daftar departemen yang mengadakan pertemuan secara terpisah di sekolah minggu Anda: _____________________________ 2. a. Apakah Anda memiliki satu guru untuk tiap 5 sampai 8 murid dalam departemen anak-anak dan pra-sekolah (umur 4 tahun dan 5 tahun)? ___________________________________________________________ b. Apakah Anda memiliki 1 guru untuk tiap 8 murid dalam departemen anak SD dan anak SMP? __________________________ c. Apakah Anda setidaknya memiliki 1 guru untuk tiap 10-12 murid dalam departemen anak SMP dan SMA? __________________ 3. Buatlah daftar jam mulai dan jam selesai sekolah minggu: _____ 4. Pada hari istimewa apa yang Anda rasa seharusnya sekolah minggu Anda mengadakan program khusus? ______________________________________________________________ E. Fasilitas 1. Apakah gereja Anda memiliki perpustakaan gereja atau sekolah minggu yang berisi buku-buku latihan kepemimpinan? Apakah buku-buku tersebut dipinjam oleh para guru dan staf secara aktif? _______________________________________________________ 2. Apakah gereja Anda memiliki perpustakaan visual untuk pelayan sekolah minggu Anda? _________________________________________ 3. Ruang apa yang Anda perlukan untuk departemen dan kelas sekolah minggu? ______________________________________________________________ F. Murid 1. Berapa banyak murid sekolah minggu Anda yang menjadi anggota jemaat gereja Anda selama setahun ini? _______________________ 2. Apakah sedikitnya 70% murid Anda yang berusia di atas delapan tahun mengikuti kebaktian (baik ibadah umum ataupun ibadah anak)? _______________________________________________________ Ketentuan apa yang Anda buat untuk anak-anak beribadah selama jam ibadah? __________________________________________________ G. Dokumen 1. Daftarlah macam-macam dokumen sekolah minggu yang Anda simpan. (Lampirkan salinan dari semua formulir yang Anda gunakan.) ______________________________________________________________ 2. Apakah Anda menyimpan dokumen asli dari masing-masing murid sekolah minggu? ______________________________________________ H. Keuangan 1. Bagaimana pembiayaan pengeluaran sekolah minggu: _______________ a. Kas umum gereja _______________ b. Kas sekolah minggu _______________ c. Lain-lain _______________ 2. Persembahan sekolah minggu dimasukkan ke: _______________ a. Kas umum gereja _______________ b. Kas sekolah minggu _______________ c. Dana Misi _______________ d. Lain-lain 3. Anggaran sekolah minggu dikembangkan: _______________ a. sebagai bagian dari anggaran gereja _______________ b. terpisah dari anggaran gereja (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Judul buku: Evaluate and Grow Penulis : Harold J. Westing Penerbit : Victor Books, Wheaton 1984 Halaman : 95 -- 105 ______________________________________________________________________ o/ BAHAN MENGAJAR o/ MEMBERI ITU MENYENANGKAN SEMUA ORANG Alat Peraga: Sebuah Permen Coklat untuk Setiap Anak Ayat Alkitab: Yohanes 10:18 Tema: Menemukan Cara untuk Memberi Sukacita Saya akan memberi kamu masing-masing sebuah permen coklat untuk memulai kebaktian ini. Kamu boleh memakannya sekarang atau boleh juga menyimpannya. (Bagikan permen coklat.) Bagaimana perasaanmu ketika saya memberi kamu permen coklat? (Tunggulah senyuman dan tanggapan-tanggapan lain, seperti senang, kaget, dan gembira.) Memberi kepada orang lain itu baik. Memberi kepada orang lain itu menyenangkan hati mereka dan kamu juga akan merasa senang. Ada banyak cara agar kita dapat memberi kepada orang lain dan menyenangkan mereka. Kalau kita menolong mereka, artinya kita memberikan waktu kita. Kadang-kadang, kita dapat memberikan sesuatu yang dapat mereka pegang dengan tangan mereka. Ada kalanya kita dapat memberikan sesuatu yang tidak dapat mereka pegang, misalnya senyuman, pelukan, atau ciuman. Dengan memberi kepada orang lain, baik dalam bentuk benda yang dapat mereka pegang atau sesuatu yang tidak dapat mereka pegang, artinya kamu memberi mereka hadiah dan kamu membagikan kasih Tuhan kepada mereka. Orang yang kamu beri itu akan merasa senang karena kamu mau berbagi dengan mereka. Kamu akan merasa senang karena kamu telah memberi hadiah. Dan Tuhan juga senang, karena kamu memberi dan membagikan kasih-Nya. Hari ini, temukanlah cara untuk memberikan sesuatu kepada seseorang. Mungkin kamu mau memberikan senyuman, mungkin pelukan, mungkin sebuah lagu, atau mungkin gambar yang kamu buat sendiri. Temukan cara untuk memberi dan ingatlah, jika kamu memberi dengan baik hati kepada orang lain, maka artinya kamu juga memberikan kasih Tuhan kepada mereka. Mari Kita Berdoa: Ya Tuhan, terima kasih atas semua yang telah Engkau berikan kepada kami. Tolong kami untuk menemukan cara memberi kepada orang lain. Amin. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Ceritakan untuk Anak-Anak Sekolah Minggu Judul artikel: Memberi Itu Menyenangkan Semua Orang Penulis: Donna McKee Rhodes Penerbit: Gospel Press, Batam 2002 Halaman: 67 -- 69 ______________________________________________________________________ o/ WARNET PENA o/ LINKS: SALING BERBAGI BERKAT LEWAT SITUS PELAYANAN ANAK http://www.in-christ.net/links/topic/anak http://www.in-christ.net/links/story-tags/sekolah-minggu Apakah para Pelayan Anak sudah pernah berkunjung ke situs In-Christ.Net? Situs kolaborasi pelayanan elektronik yang pertama di Indonesia. Kali ini, salah satu fasilitas dari situs In-Christ.Net diulas khusus bagi Anda, yaitu fasilitas direktori situs Kristen (LINKS). Fasilitas Links menyajikan berbagai ulasan situs Kristen dari berbagai kategori, di antaranya adalah kategori situs pelayanan anak dan sekolah minggu. Silakan berkunjung ke alamat di atas dan pastikan Anda akan menemukan berbagai situs pelayanan anak dan situs sekolah minggu yang bisa menjadi tambahan sumber bahan pelayanan anak. Selanjutnya, jika para pelayan anak memiliki informasi situs gereja, situs pelayanan dalam bidang anak, konseling, atau pelayanan lainnya, bisa dipromosikan di fasilitas LINKS ini. Dengan harapan situs Anda bisa melengkapi para pelayan anak lainnya. Untuk itu, terlebih dahulu Anda harus mendaftar sebagai anggota agar dapat memanfaatkan fasilitas ini. Selamat berkunjung ya! Oleh: Redaksi (Kristina Dwi Lestari) ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU o/ Menerima seorang anak dalam nama Yesus artinya sama dengan mengasihi dia seperti Tuhan Yesus mengasihi mereka. ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |