Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/377 |
|
e-BinaAnak edisi 377 (9-4-2008)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 377/MARET/2008 - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL 1: Menuai Apa yang Anda Tabur - ARTIKEL 2: Cara Terbaik Mengasihi Anak - AKTIVITAS: Aku Mengenalmu - WARNET PENA: In-Christ.Net (Indonesian Christian Network of Networks) - MUTIARA GURU ______________________________________________________________________ o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Shalom, Tidak sedikit para mantan pecandu narkotika yang memberikan kesaksian bahwa awal mula mereka terjerumus menggunakan barang terlarang itu karena tidak adanya perhatian dan kurangnya cinta dari keluarga mereka. Akhirnya, kebutuhan untuk dicintai yang mereka rindukan tersebut didapatkan dari teman-teman mereka, yang pada akhirnya justru memberikan pengaruh buruk bagi diri mereka. Apakah kita ingin hal tersebut terjadi pada anak-anak yang telah Tuhan percayakan untuk kita didik dan asuh? Tentu saja tidak, bukan? Anak benar-benar merupakan pribadi yang unik, yang memerlukan perhatian khusus dari orang tua maupun pendidiknya. Yesus telah terlebih dahulu memberikan teladan bagaimana seorang anak harus diperlakukan sehingga mereka akan selalu merasa dikasihi. Saat para murid memarahi anak-anak yang ingin datang kepada Yesus, Dia justru menyuruh anak-anak itu mendekat, Dia menyentuh, bahkan memberikan pelukan kasih kepada setiap anak. Saat ini, yang Dia inginkan adalah agar melalui setiap pendidik, baik itu orang tua maupun guru, anak-anak dapat merasakan kasih-Nya. Oleh karena itu, kita semua bertugas memenuhi kebutuhan rasa cinta yang sangat diperlukan oleh setiap anak. Simaklah dua artkel dalam edisi e-BinaAnak minggu ini, yang berisi tentang bagaimana orang dewasa dapat memenuhi kebutuhan anak akan rasa cinta tersebut. Jangan lupa, bagi para guru sekolah minggu, ada aktivitas khusus yang dapat membawa anak melihat bahwa mereka adalah pribadi yang istimewa di mata Tuhan. Kami mengajak Anda untuk menuliskan opini dalam bentuk artikel, blog, maupun komentar-komentar Anda mengenai kebutuhan anak atau wacana lain seputar dunia anak dalam "Network Anak" di situs In-Chris.Net <http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak>. Selamat melayani dan kasihilah anak-anak layan Anda dengan kasih Kristus! Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17) <http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+29:17 > ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL 1 o/ MENUAI APA YANG ANDA TABUR Untuk menuai buah kasih, Anda harus terlebih dahulu menabur benih kasih. Banyak benih kasih mungkin ditaburkan dengan penuh pengorbanan, namun pada saatnya tiba untuk menuai buah kasih itu, pengorbanan tidak akan dirasakan lagi. Lagipula, semua pencapaian berharga dalam hidup memerlukan pengorbanan. "Benih-benih kasih" berarti totalitas Anda dalam mendidik anak Anda selama beberapa tahun menabur sebelum Anda menuai hasilnya. MENDENGARKAN Bagaimana Anda mendengarkan anak Anda, menyiratkan beberapa hal kepadanya. Cara Anda mendengarkan akan menyiratkan, "Jangan ganggu aku; Aku sibuk sekali," atau, "Aku punya waktu untuk mendengarkan apa yang kamu sudah pernah katakan." Perkataan yang pertama akan membuat anak Anda semakin tenggelam dalam kesepian, dan ia akan mulai berpikir bahwa ia adalah gangguan dan tak terlalu penting untuk didengar atau diperhatikan. Perkataan yang kedua akan membuat anak Anda merasa dihormati, dianggap penting, dan pantas didengar. Paul Tournier, seorang penulis dan dokter terkemuka dari Swiss, mengatakan, "Kebutuhan manusia untuk didengarkan adalah sesuatu yang sangat penting." Ada dikatakan bahwa untuk bisa mendengarkan dengan baik, diperlukan dua hal, yaitu konsentrasi dan pengendalian. Mendengarkan yang baik melibatkan daya konsentrasi untuk mendengarkan apa yang dikatakan, apa yang tidak dikatakan atau apa yang ia "tutupi", dan apa yang sebenarnya ingin diutarakan. Mendengarkan juga memerlukan pengendalian untuk tidak bereaksi atau bereaski secara berlebihan dan menyela atau mengkritik apa yang dikatakan. Kemampuan Anda mendengarkan akan membantu dalam mengevaluasi nilai kata-kata Anda sendiri, karena banyak dari apa yang anak-anak katakan merupakan refleksi perkataan Anda. KOMUNIKASI Anda akan memerlihatkan persetujuan atau kritik, kasih atau penolakan, melalui bagaimana Anda berbicara kepadanya. Nada suara Anda, tatapan mata Anda, dan bagaimana Anda menyentuhnya akan mengungkapkan maksud hati Anda dengan lebih jelas daripada apa yang keluar dari mulut Anda. Seorang ayah yang bersedia mengutarakan kebenaran spiritual terhadap keluarga, sangat dibutuhkan. Dalam rumah di mana tidak ada figur ayah, atau seorang ayah tidak mau mengajarkan kebenaran alkitabiah, ibulah yang harus menjalankan tanggung jawab tersebut. Anak yang diberkati adalah anak yang dibesarkan dalam sebuah rumah di mana ia cukup dikasihi dan ada seseorang yang peduli untuk memberinya dasar kebenaran sebagai pegangan hidupnya. Kami sangat terkesan dengan apa yang kami lihat di salah satu gereja lokal di Florida. Pada penutupan seminar yang kami adakan di gereja itu, pendeta mengajak para ayah yang memimpin renungan keluarga minggu sebelumnya untuk maju ke depan dan mengadakan pertemuan singkat. Saya melihat lebih dari tiga ratus pria maju ke depan untuk bertemu dengan pendeta selama 10 atau 15 menit. Hal itu bukanlah pemandangan umum yang sering terjadi, dan saya sangat penasaran. Saat pendeta selesai, saya bertanya bagaimana ia bisa membuat para pria memimpin renungan dalam keluarganya. Ia menjelaskan bahwa enam bulan sebelumnya, ia menyadari bahwa tidak satu pun pria di gerejanya yang mengomunikasikan kebenaran Injil kepada keluarganya, jadi pada suatu Minggu malam, ia meminta pria yang memimpin renungan keluarga minggu sebelumnya untuk maju ke depan. Hanya ada dua puluh orang yang maju. Pada minggu berikutnya, ia melakukan hal yang sama. Satu-satunya syarat agar para pria tersebut bisa mengikuti pertemuan yang di dalamnya ada instruksi, inspirasi, dan dorongan, adalah memimpin renungan keluarga seminggu sebelumnya. Mereka tidak berkomitmen untuk melakukannya atau pun menunjukkan niat baik untuk melakukannya; mereka menghadiri pertemuan itu karena mereka telah memimpin renungan dalam keluarga mereka. Enam bulan kemudian, jumlahnya meningkat menjadi lebih dari tiga ratus pria yang mengomunikasikan kebenaran spiritual pada keluarganya setiap harinya. Gereja dan komunitas itu telah benar-benar menuai manfaat dari sebuah komunikasi yang efektif. MENDISIPLIN Hal ini adalah salah satu benih yang penting untuk ditabur. Disiplin dan kasih tidak boleh dipisahkan karena kedua hal itu melibatkan hubungan antara orang tua dan anak. Harus ada kasih dan kedisiplinan yang seimbang dari kedua orang tua. Kita dapat melihat contohnya pada Esau dalam Kejadian 25-27. Ia tidak didisiplinkan dan dikasihi hanya oleh satu orang tua. Mereka menuai apa yang telah mereka tabur. Kejadian 26:35 mengatakan bahwa Esau dan istrinya "menimbulkan kepedihan hati bagi Ishak dan Ribka". Saat disiplin diterapkan dengan benar, maka akan ada kestabilan dalam keluarga. Anak-anak perlu memahami peraturan keluarga karena peraturan akan memberikan rasa aman bagi anak-anak saat mereka melakukan segala tindakan yang tidak melanggar peraturan tersebut. Disiplin yang baik berperan sebagai pagar sehingga anak-anak tahu sebatas mana mereka dapat pergi. Baru-baru ini, saya menemui hal yang sangat menghibur saat kami bepergian ke Afrika. Saya mengamati bahwa ternyata binatang memiliki naluri disiplin yang baik. Kami berkendara melewati alam liar di Kenya sampai pada akhirnya kami tiba di sebuah penangkaran gajah yang sangat luas. Saat kami menyusuri jalan untuk melihat beberapa gajah yang mendekati kami, seketika itu juga kentara jelas mana induk dan mana anak. Sang induk gajah memiliki naluri bahwa kami berpotensi membahayakan anaknya dan kemudian mengisyaratkan anaknya agar tetap bersama kawanan gajah yang lain. Sang anak gajah tidak mau menurut dan ingin terus mendekat kepada kami. Sang induk mengendusnya untuk mendapat perhatian dan si anak dengan sopan mengabaikannya. Akhirnya, setelah itu, sang induk kemudian memukul pantatnya dengan belalainya. Si anak gajah tahu benar apa yang dimaksud sang induk gajah dan ia pun berbalik dan kembali ke kawanan. Sesaat kemudian, saya melihat sang induk berjalan di sampingnya dan menggosoknya dengan tubuhnya yang besar seolah-olah itu adalah belaian kasih. Induk dan anak gajah itu nampaknya memiliki hubungan yang baik dengan keseimbangan yang baik antara kasih dan disiplin. MENGAMPUNI Anak-anak belajar mengampuni dengan melihat Anda. Bagaimana Anda mengampuni ibu mereka? Ayah mereka? Orang yang bersalah pada Anda? Dalam setiap situasi tersebut, Anda secara tidak sadar mengajar mereka dengan teladan Anda. Saat mereka melukai dan mengecewakan Anda, apakah Anda mampu mengampuni dan melupakannya? Saat Anda tidak mengampuni dan melupakan, maka Anda menyimpan dendam yang kemudian menjadi baji yang memisahkan. Saya melihat seorang ayah yang menanggapi anaknya dengan rasa sakit hati dan kekecewaan. Anak itu tidak taat dan pantas dihukum, namun karena si ayah bereaksi atas dasar rasa kecewa, bukannya membantu si anak, hal itu menjadi baji yang memutuskan hubungan mereka. Sang ayah mencabut hak-hak istimewa yang seharusnya didapatkan anak itu untuk mengisi liburan. Sang ayah bereaksi terlalu berlebihan. Dari situ, muncul kepahitan dan kebencian dan peristiwa itu sangat membekas di hati. Pasti akan lebih baik jika sang ayah tadi mendisiplinkan anaknya dengan kasih daripada melukai hati sang anak dalam jangka waktu yang lama. Ia kemudian bisa mengatakan pada anaknya bahwa ia minta maaf dan apa yang terjadi akan segera terlupakan. Hal seperti itu akan membantu anak untuk belajar dari kesalahan dan berusaha lebih baik lagi lain kali. Anak yang disiplin dengan kasih biasanya akan menghormati ayahnya dan berusaha lebih baik lagi untuk tidak melukai perasaan ayahnya di kemudian hari. MENGHARGAI Kasih itu termasuk menghargai penilaian dan keputusan anak Anda. Pemikiran mereka mungkin tidak sama dengan pemikiran Anda. Tentu saja mereka belum dewasa dan berpengalaman, namun setidaknya berilah mereka perhatian. Biarkan mereka merasa bahwa Anda memerhatikan apa yang mereka pikirkan. Pada waktu-waktu tertentu, akan sangat baik untuk mengizinkannya mengikuti keputusan yang ia buat sendiri jika Anda yakin bahwa keputusannya itu tidak akan mencelakakan dirinya. Dengan demikian, Anda membantu si anak membangun rasa percaya diri dan penghargaan diri. Penghargaan paling besar yang dapat Anda tunjukkan pada anak Anda adalah memenuhi haknya. Salah satu haknya yang paling penting adalah penjelasan, memang kelihatannya sederhana, namun hal itu sangat penting bagi anak. Musim panas lalu, saat mengunjungi pesisir Timur Amerika Serikat, keluarga saya melihat secara langsung bagaimana hak seorang anak dilanggar. Kedua anak kami yang telah kuliah, saya dan suami saya mengantri untuk melihat patung Liberty di Pelabuhan Long Island. Saat itu sangat panas, siang musim panas, dan antriannya sangat lama. Sebuah keluarga kecil berada di depan kami dengan kedua anaknya. Kedua anak itu kelelahan, kepanasan, dan tak terlalu senang mengantri. Sang ayah meninggalkan antrian selama beberapa waktu dan kembali sambil membawa dua es krim untuk kedua anaknya. Kedua anak itu tak rewel lagi. Seluruh antrian tampak senang saat kedua anak itu senang. Kemudian sampailah kami di dekat pintu masuk. Pada pintu masuk, ada papan peringatan yang berbunyi, "Tidak boleh membawa makanan dan minuman masuk ke dalam." Si ibu muda yang membacanya, dengan cepat menyambar kedua es krim yang digenggam kedua anak itu dan kemudian membuangnya di tempat sampah tanpa memberikan penjelasan mengapa ia melakukan hal tersebut. Si ibu dapat membaca papan peringatan itu, namun anak-anaknya tidak. Yang mereka tahu hanyalah menikmati es krim dan kemudian es krim itu dirampas dari mereka. Mereka berteriak dan kami berkeliling melihat patung Liberty dengan tangisan kedua anak yang marah karena hak mereka dilanggar. Dalam perjalanan menuju monumen, si ibu memukul pantat mereka karena terus menangis. Sungguh, suatu pemandangan yang tidak menyenangkan karena yang dipukul adalah orang yang seharusnya tidak dipukul pantatnya. Jika orang tua mau meluangkan waktu untuk menempatkan diri menjadi si anak dan menghargai hak-hak anaknya, maka tidak akan terjadi banyak kekacauan. (t/Dian) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Judul buku: How to Develop Your Child`s Temperament Judul asli artikel: Reaping The Rewards of Love Penulis: Beverly Lahaye Penerbit: Harvest House Publishers, Oregon 1977 Halaman: 156 -- 162 ______________________________________________________________________ o/ ARTIKEL 2 o/ CARA TERBAIK MENGASIHI ANAK Seorang konselor keluarga, Gary Chapman, menyatakan lima bahasa yang dapat membuat anak tidak merasa terabaikan. Para orang tua berusaha keras untuk membuat anaknya merasa dicintai, namun usaha itu mungkin saja tidak berhasil. "Terkadang seorang anak memiliki alasan yang baik mengapa ia merasa tidak dicintai," tegas seorang pendeta dan konselor keluarga, Gary Chapman, yang bersama dengan Dr. Ross Campbell menulis "The Five Love Languages of Children" (Northfield). "Itulah mengapa kita harus belajar bagaimana menyatakan cinta dengan suatu cara yang membuat anak merasa dicintai." Menurut Chapman, kita semua menggunakan sebuah bahasa cinta utama untuk menyatakan cinta kepada sesama. Melalui bahasa itu pula, kita dapat dengan mudah menerima cinta. Tulisan ini memuat bagaimana kita dapat mulai berkomunikasi dengan bahasa baru untuk memastikan anak-anak kita merasa bahwa mereka dicintai. Sungguh menakjubkan bahwa anak-anak merasa tidak dicintai padahal kasih orang tua begitu besar. Apa ada yang terlewatkan? Kebanyakan dari kita mencintai anak-anak kita dengan cara alami yang kita miliki -- cara di mana kita dapat dengan mudah menerima rasa cinta. Jika anak Anda menggunakan bahasa cinta yang berbeda, ia akan merasa dicintai pada tingkat tertentu. Namun, ia takkan merasakan dalamnya rasa cinta yang ia harapkan. Jadi, orang tua harus benar-benar mencurahkan perhatian pada bahasa yang paling membuat anak merasa dicintai. Apa itu bahasa cinta? Ada lima bahasa cinta, dan bahasa-bahasa itu cukup sederhana, yaitu melayani, sentuhan fisik, hadiah, waktu berbagi bersama, dan pujian. Kita harus mengasihi anak-anak dengan menggunakan kelima bahasa tersebut. Untuk memastikan bahwa anak Anda mengerti benar bahwa Anda mencintainya, penting bagi Anda untuk mengungkapkan bahasa cinta utama mereka. Bagaimana bisa orang tua mengenali bahasa cinta utama seorang anak yang masih kecil? Anda tidak dapat mengenali bahasa cinta utama seorang bayi atau balita, jadi berikan saja kepada mereka banyak cinta dengan menggunakan lima bahasa di atas. Namun pada umur 3 atau 4 tahun, bahasa cinta seorang anak mulai berkembang, dan pada umur 5 atau 6 tahun, bahasa cinta seorang anak telah benar-benar berkembang. Saat seorang anak mengembangkan sebuah bahasa cinta, bagaimana orang tua dapat mengetahui bahasa cinta yang mana yang mereka kembangkan? Untuk mengetahuinya dibutuhkan proses tiga tahap. Pertama, amati bagaimana anak Anda mengekspresikan cintanya pada Anda. Misalnya, bahasa cinta anak laki-laki kami adalah sentuhan fisik. Saat ia berumur sekitar lima tahun, saya perhatikan bahwa saat saya pulang dari kerja, ia akan melompat kepada saya dan mengacak-acak rambut saya. Ia menyentuh saya karena ia ingin disentuh. Jika anak Anda selalu menghampiri dan memeluk Anda, sentuhan fisik mungkin adalah bahasa cintanya. Atau katakan saja anak Anda selalu mengatakan, "Kamu adalah Ibu terbaik di dunia." Jika ia sering memuji Anda, maka pujian mungkin adalah bahasa cinta utamanya. Setelah Anda melihat bagaimana anak Anda mengekspresikan cinta, apa langkah selanjutnya? Hal berikutnya yang perlu dicari adalah apa yang diminta sang anak dari Anda. Jika dia selalu meminta Anda membetulkan sesuatu yang rusak atau membantunya mengerjakan pekerjaan rumah, maka tindakan melayanilah yang membuatnya merasa paling dicintai. Namun, jika anak Anda selalu meminta Anda bercerita untuknya atau bermain bersama, maka waktu berbagi bersama mungkin adalah bahasa cinta utamanya. Apa tahap ketiga untuk mengetahui bahasa cinta utama anak? Kenali apa yang paling tidak ia senangi. Jika dia sering mengatakan, "Ayah pergi untuk urusan bisnis, tapi tidak membawakanku oleh-oleh!" maka ia mungkin sedang mengatakan kepada Anda bahwa bahasa cinta utamanya adalah menerima hadiah. Saat orang tua mengetahui bahasa cinta apa yang digunakan oleh anak, mengapa penekanan penggunaan bahasa itu penting? Kita harus menggunakan bahasa cinta utama anak karena bahasa itulah yang akan membuatnya benar-benar merasa dicintai oleh orang tuanya. Hal itu akan memberikan kenyamanan dan rasa diperlakukan dengan baik yang ia butuhkan. Bagaimana kita bisa bertahan menghadapi anak yang menggunakan bahasa cinta utamanya untuk membuat kita merasa bersalah atau untuk memanipulasi kita? Hal ini berbahaya, apalagi yang bahasa cintanya adalah menerima hadiah. Anak-anak disuguhi dengan iklan-iklan televisi yang mengiklankan semua barang yang mereka "harus miliki". Orang tua tidak boleh memberikan segala sesuatu yang anak mau, meski hadiah adalah bahasa cinta utama anak Anda. Bagaimana orang tua dapat membatasi hadiah tanpa membuat anak merasa ekspresi cinta Anda terhadapnya terbatas? Tanpa harus menghabiskan uang ekstra, orang tua dapat membuat hadiah dari benda-benda yang biasa. Katakan saja anak Anda membutuhkan seragam sekolah atau alat musik untuk les piano. Anda membeli apa yang mereka perlukan lalu membungkusnya dengan kertas kado. Buatlah apa yang mereka butuhkan itu sebagai hadiah dan berikan kepada anak di hadapan seluruh keluarga. Sang anak merasa dicintai, dan itu tidak membuat orang tua mengeluarkan uang ekstra. Bagaimana dengan hadiah yang tidak membutuhkan biaya ekstra? Apa pun dapat menjadi hadiah -- kulit kerang, batu-batu yang indah, buat pohon cemara. Bagi anak yang bahasa cinta utamanya adalah hadiah, apa pun hadiahnya tidak akan menjadi masalah. Yang dia pikirkan bahwa Anda telah memikirkannya dan membawakannya hadiah. Itulah yang terpenting. Kini tentang bahasa cinta yang berupa sentuhan fisik. Saat anak-anak bertambah dewasa, mereka sering kali menolak sentuhan kasih dari orang tua. Apa jalan terbaik untuk menanganinya? Kita harus sensitif terhadap bagaimana anak-anak berubah pada awal masa-masa remajanya. Jika anak Anda kaku saat Anda memeluknya, itu artinya ia tidak menginginkan kasih sayang dalam bentuk seperti itu pada saat itu. Di depan teman-teman mereka, anak laki-laki tidak mau dipeluk, terutama oleh ibunya. Namun saat mereka sendirian dan sang ibu memeluk mereka, maka mereka akan menyambut pelukan itu. Beda lagi dengan ayah. Seorang ayah dapat berjalan dengan anak saat teman-temannya ada di sekitarnya dan menepuk pundak sang anak. Anak laki-laki dapat menerima perlakuan seperti itu di depan teman-temannya. Bagaimana dengan remaja putri? Banyak ayah menghindari sentuhan fisik, namun anak perempuan mereka masih memerlukannya. Jelas, seorang ayah tidak akan lagi mencium bibir anak perempuan atau bergulat dengannya. Namun, seorang ayah harus memeluk anak perempuannya dan menepuk punggungnya serta membelai rambutnya. Jika seorang ayah tidak mengekspresikan cintanya dengan menyentuh anak perempuannya, sang anak akan berpaling kepada orang lain. Dari sanalah terjadi banyak penyimpangan seksual. Anak perempuan yang tidak merasakan cinta dari ayah mereka, akan mencari cinta dari orang lain. Kebanyakan anak tidak akan tiba-tiba mengatakan, "Rasanya aku kurang dicintai hari ini." Bagaimana orang tua dapat mengukur seberapa baik mereka telah mengomunikasikan cinta mereka? Caranya adalah dengan menanyakan langsung kepada sang anak. Saya sering menggunakan ukuran nol sampai sepuluh. Sepuluh artinya tangki cinta Anda penuh dan meluap. Nol artinya Anda tidak merasakan cinta sama sekali. Sang anak mungkin berkata, "Tangki cintaku menuju garis batas dua." Anda dapat bertanya, "Apa yang dapat Ayah/Ibu lakukan untuk mengisi tangki itu sehingga penuh?" Jika ia menanggapinya dengan respons yang masuk akal, maka tindak lanjutilah apa yang ia minta. Namun pada masa awal remaja, anak mungkin mencoba menggunakan situasi tersebut untuk memanipulasi Anda. Apakah ada cara lain yang lebih baik? Anda dapat mengetahuinya dengan mengamati tingkah laku anak Anda. Sering kali, jika anak mencari perhatian, itu karena tangki cintanya hampir kosong. Itu pertanda bahwa Anda harus lebih sadar untuk memujinya, membantunya dengan melayaninya, atau menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya -- apa pun bahasa cinta utamanya. Saat Anda memenuhi kebutuhan pokok anak-anak untuk dicintai, Anda telah meletakkan pondasi untuk memenuhi kebutuhannya yang lain. Jika Anda mencintai anak Anda dengan menggunakan bahasa cinta utama anak Anda, segala sesuatu di rumah akan menjadi semakin baik. Anda akan melihat perbedaan besar dalam hubungan keluarga Anda. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama situs: ChristianityToday.Com Judul artikel asli: The Best Way to Love Your Child Penulis: Ron R. Lee Alamat URL: http://www.christianitytoday.com/cpt/9g1/9g1034.html ______________________________________________________________________ o/ AKTIVITAS o/ AKU MENGENALMU Oleh: Craig Aktivitas ini akan membuat anak-anak merasa bangga terhadap dirinya sendiri dan akan membantu anak mengerti bagaimana kuasa Tuhan dapat membantu mereka menerima sesamanya apa adanya. Bahan-bahan: 1. Selembar kertas berukuran 8½ x 11 cm untuk setiap anak. 2. Pensil atau spidol untuk setiap anak. Durasi Aktivitas: 10 -- 15 menit Topik: Penerimaan, Persahabatan, Individualitas, Kebaikan, Kasih Peserta: Anak kelas 1 -- 6 Apa yang akan Anda lakukan: Pertama, bagilah anak-anak dalam kelompok-kelompok terdiri dari 4 -- 6 anak. (Kelompok yang terdiri dari tiga anak, terlalu kecil; tujuh anak akan memakan banyak waktu.) Jika memungkinkan, suruh anak-anak dalam setiap kelompok duduk bersama-sama di kursi yang terpisah atau saling berhadapan, dll.. Kemudian suruh anak-anak untuk melihat teman-teman sekelompoknya dan menuliskan nama-nama teman mereka di sisi kiri bawah kertas mereka. Tidak harus urut. Lalu, suruh mereka menulis sesuatu yang baik tentang teman-teman mereka di sebelah nama-nama yang telah mereka tulis. Apa yang mereka tulis harus positif, bukannya tulisan yang mengejek atau merendahkan. Contoh: Mark: Selalu berpakaian rapi Alyssa: Dia baik pada semua orang Jennifer: Dia sangat pintar Andrew: Hafal ayat-ayat Alkitab Erica: Pintar bermain sepak bola Saat semua anak telah selesai menulis sesuatu yang baik tentang teman-teman mereka dalam kelompoknya, suruh mereka memberikan kertas mereka kepada teman di sebelah kanan. Kemudian, setiap anak akan dapat membaca komentar yang temannya telah tulis tentang diri mereka. Setelah beberapa saat, suruh mereka untuk memberikan kertas yang mereka pegang ke teman di sebelah kanan mereka lagi, dan biarkan setiap anak membaca komentar teman mereka tentang mereka. Lakukan hal tersebut sampai setiap kertas sampai pada penulis aslinya. Anak-anak akan tahu hal-hal baik apa yang dipikirkan teman mereka tentang mereka dan hal itu jelas akan membuat hari mereka ceria. Jelaskan kepada anak-anak bahwa Allah itu adalah kasih dan Yesus adalah teladan kasih. Yesus melihat orang dari hati. Saat Yesus ada di hati kita, kita juga dapat melihat orang lain sama seperti Yesus melihat orang lain, dengan cinta, belas kasih, kebaikan, dan kepedulian. (t/Dian) Diterjemahkan dari: Nama situs: Kid`s Sunday School Place Judul asli artikel: I Know You Penulis: Craig Alamat URL: http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Activities/1activity09.php ______________________________________________________________________ o/ WARNET PENA o/ In-Christ.Net (Indonesian Christian Network of Networks) http://www.in-christ.net/ Telah hadir bagi Anda semua, situs komunitas Kristen In-Christ.Net yang akan memperlengkapi pelayanan kita bersama dalam Tuhan. Mengapa? Karena melalui In-Christ.Net, berbagai komunitas dari berbagai bidang pelayanan Kristen dapat saling berkolaborasi dan membangun pelayanan bersama tanpa dihalangi oleh waktu, tempat, ruang, atau tembok-tembok organisasi. In-Christ.Net menyediakan fasilitas untuk Komunitas Khusus dan Komunitas Umum yang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung. Komunitas Umum berisi "network-network" dari berbagai bidang pelayanan Kristen. Silakan mendaftar dan bergabung dengan "network" yang Anda inginkan dengan mengirimkan artikel, blog, atau pun memberikan komentar. Di sini, Anda akan bertemu dan berkolaborasi dengan orang-orang percaya dari berbagai tempat yang memiliki minat bidang pelayanan yang sama dengan Anda. Dalam Komunitas Khusus, tergabung kelompok-kelompok yang lebih sempit, yang sebelumnya pernah mengadakan pertemuan tatap muka, yang ingin meluaskan komunitas mereka dengan membuka kolaborasi di internet. Untuk bergabung, Anda harus mendaftar terlebih dahulu. Bagi Anda yang ingin membuka komunitas khusus yang baru, silakan menghubungi webmaster(at)sabda.org untuk mendapatkan fasilitas yang tersedia. Berkunjunglah ke halaman "Panduan" untuk informasi selengkapnya < http://www.in-christ.net/panduan >. Sesuai dengan moto In-Christ.Net, yaitu "Equipping One Another", kami percaya umat Tuhan akan berkembang pesat jika bersatu dan saling memperlengkapi untuk menciptakan kolaborasi antarkomunitas yang dinamis dan memuliakan nama Tuhan. Segeralah bergabung! ______________________________________________________________________ o/ MUTIARA GURU o/ Could you speak to me from my heart? Could you always be glad to hear from me, no matter how long it`s been? Could you always accept me, especially when I can`t accept myself? - Beth Flower - ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |