Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/372 |
|
e-BinaAnak edisi 372 (5-3-2008)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 372/Maret/2008 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Sudahkah Anda Mengenal Tuhan yang Bangkit? - TIPS 1 : Mengajarkan Arti Paskah kepada Anak-Anak - TIPS 2 : Menjelaskan Kebangkitan Yesus Kepada Anak-anak - WARNET PENA: Teacher Help: Aneka Tautan ke Aktivitas Paskah - STOP PRESS : SABDA.org dan In-Christ.Net Pindah Server - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Minggu ini kita mulai memasuki masa pra-Paskah, di mana kita diingatkan lagi pada pengorbanan Tuhan Yesus untuk menebus dosa manusia. Walaupun Paskah merupakan hari yang sangat penting bagi orang percaya, namun kerap kali perayaannya sangat jauh berbeda dengan Natal. Saat menyongsong Natal, kita mempersiapkannya dengan penuh sukacita dan mungkin sangat meriah. Namun saat menjelang Paskah, perayaannya bisa dibilang cenderung lebih sederhana atau minimalis. Bagaimana dengan sekolah minggu kita? Minimalis pulakah perayaan Paskah yang akan diselenggarakan tahun ini? Seperti apa pun perayaan yang akan diadakan di sekolah minggu kita, jangan lupa bahwa inti dari semua perayaan itu adalah untuk membawa anak mengerti makna Paskah yang sebenarnya. Melalui cerita, drama, aktivitas, bahkan renungan yang kita sampaikan, biarlah semuanya itu dapat membawa anak bisa benar-benar merasakan karya agung Tuhan di kayu salib bagi mereka. Nah, selama bulan Maret ini, e-BinaAnak menyiapkan beberapa topik untuk menyambut dan merayakan Paskah, yaitu: 1. Makna Paskah, 2. Drama Paskah, 3. Cerita Paskah, dan 4. Aktivitas Paskah. Kiranya sajian di bulan ini bisa menolong para pembina anak dalam mengajarkan makna Paskah yang sebenarnya kepada anak-anak. Selamat mengajar, Tuhan memberkati. Staf Redaksi e-BinaAnak, Christiana Ratri Yuliani "bahwa Mesias harus menderita sengsara dan bahwa Ia adalah yang pertama yang akan bangkit dari antara orang mati, dan bahwa Ia akan memberitakan terang kepada bangsa ini dan kepada bangsa-bangsa lain." (Kisah Para Rasul 26:23) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kis+26:23 > o/ ARTIKEL o/ SUDAHKAH ANDA MENGENAL TUHAN YANG BANGKIT? ========================================== Sudah berapa kalikah Anda merayakan Paskah, hari kebangkitan Tuhan? Mungkin ada yang akan menjawab sejak kecil, sejak saya mulai bisa mengingat. Atau ada juga yang akan menjawab sejak saya menjadi Kristen atau mungkin baru sekali ini. Tujuan saya menanyakan hal tersebut agar kita mengintrospeksi diri, setelah sekian kali merayakan Paskah, sampai di manakah kebangkitan Tuhan itu memengaruhi hidup kita. Bagaimanakah pengaruh kebangkitan Tuhan terhadap konsep, perspektif, dan tujuan hidup kita sebagai orang-orang percaya? Apakah kita telah merefleksikan iman kita kepada Tuhan yang bangkit itu dalam kehidupan dan dunia nyata sehari-hari? Melalui kesempatan ini, penulis ingin mengajak kita semua untuk belajar dari Rasul Paulus bagaimana sebenarnya atau seharusnya hidup seorang percaya dan mengenal Tuhan yang bangkit itu. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus pasal 15, Rasul Paulus menguraikan bagaimana seharusnya konsep, perspektif, dan tujuan hidup orang yang percaya dan mengenal Tuhan yang bangkit itu. Jemaat Korintus ketika itu menghadapi pengajaran sesat yang mengatakan bahwa kebangkitan orang percaya sudah terjadi, yaitu dengan kebangkitan secara rohani sehingga tidak perlu lagi mengharapkan kebangkitan secara fisik (1 Korintus 15:12). Seperti pengajaran kaum liberal sekarang ini yang mengatakan bahwa kebangkitan Kristus adalah fakta iman dan bukannya fakta sejarah. Kita juga tahu bahwa dalam sejarah kekristenan telah muncul banyak teori yang menyangkal fakta kebangkitan Tuhan. Misalkan "Teori Pencurian", suatu teori terkuno yang mengatakan bahwa mayat Yesus hilang dicuri oleh murid-murid-Nya. Lainnya, "Teori Keliru", yang mengatakan bahwa para murid wanita keliru mengunjungi kuburan Yesus. Yang dikunjungi adalah kubur yang belum pernah digunakan atau kubur yang masih baru, maka tentu saja mayat Yesus tidak ditemukan di sana. Ada lagi yang disebut "Teori Pingsan", dikatakan bahwa sebenarnya ketika dikuburkan Yesus belum mati sungguhan, Ia hanya pingsan, oleh karena itu Ia bisa keluar dari kubur. Juga ada "Teori Halusinasi", mereka mengatakan bahwa Yesus yang dilihat oleh murid-murid itu hanyalah halusinasi karena mereka begitu terobsesi dengan ketidakrelaan bahwa Tuhan mereka mati. Tidak ketinggalan, ada teori yang mengatakan bahwa ketika Tuhan Yesus di atas kayu salib, Allah dengan caranya yang ajaib menukar Tuhan Yesus dengan Yudas Iskariot, sehingga yang mati itu bukannya Tuhan Yesus melainkan Yudas Iskariot. Sebenarnya, jika kita mau berpikir jernih dan dewasa, semua teori tersebut terlalu naif dan dibuat-buat dan dapat membuat kita tertawa geli. Dalam buku Josh McDowell yang telah menjadi klasik, "Evidence That Demands A Verdict", serta buku Lee Strobel yang lebih modern dan ditulis dengan gaya jurnalis yang mengadakan investigasi, "The Case for Christ", keduanya mengajukan banyak argumen, baik berdasarkan catatan Alkitab, khususnya keempat Injil dan kitab Para Rasul, bukti-bukti sejarah maupun secara ilmiah serta pernyataan-pernyataan tokoh-tokoh teologi mengenai kebenaran dan kenyataan kebangkitan Tuhan. Kita tidak akan membahas ulang semua argumentasi tersebut, yang kebanyakan dari kita mungkin telah mengetahuinya. Yang hendak kita pelajari adalah argumen yang diajukan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat Korintus tersebut yang tentunya akan lebih memantapkan iman kita. Dalam 1 Korintus 15, paling sedikit Rasul Paulus mengajukan tiga indikasi yang menunjukkan bagaimana seharusnya hidup orang percaya yang telah mengenal Tuhan yang bangkit itu. MEMUNYAI KEYAKINAN YANG TEGUH AKAN KEBANGKITAN TUHAN Di tengah dunia di mana banyak teori yang menyangkal fakta kebangkitan Tuhan, kita seharusnya memunyai keyakinan teguh akan kebangkitan Tuhan. Kita jangan terombang-ambingkan oleh berbagai teori yang tidak benar itu. Rasul Paulus memunyai keyakinan teguh akan kebangkitan Tuhan karena: 1. Kebangkitan Tuhan adalah penggenapan nubuatan Kitab Suci (1 Korintus 15:1-4). Kebangkitan Tuhan adalah bukti kebenaran Allah dan firman-Nya. Kebangkitan Tuhan bukanlah sesuatu yang terjadi secara mendadak atau kebetulan. Melainkan suatu peristiwa yang telah direncanakan Allah sejak kekekalan dan menjadi titik balik dari sejarah umat manusia yang seharusnya binasa selama-lamanya, namun oleh kebangkitan Tuhan, memiliki harapan yang kekal. Kebangkitan Tuhan adalah pernyataan dan bukti kebenaran firman Allah serta kesetiaan dan kuasa Allah. Bagi Rasul Paulus, maut dan kematian serta kebangkitan Tuhan adalah kenyataan karena dikukuhkan oleh Allah sendiri dan firman-Nya. Allah adalah Pribadi dan firman-Nya adalah kebenaran; yang patut dan harus dipercaya. Kebangkitan Tuhan adalah refleksi perbuatan Allah yang Mahakuasa dan yang tidak dapat dihalangi oleh kuasa apa pun juga. Itulah yang membuat Rasul Paulus memunyai keyakinan yang teguh. Keyakinan yang didasarkan bukan pada teori atau kemampuan manusia, melainkan pada kedaulatan Allah dalam menggenapi firman-Nya. 2. Kebangkitan Tuhan disaksikan oleh banyak orang (1 Korintus 15:5-6). Rasul Paulus memunyai keyakinan teguh akan kebangkitan Tuhan juga berdasarkan kesaksian banyak orang. Hal ini dengan sendirinya menggugurkan Teori Halusinasi. Jika Tuhan yang bangkit dilihat oleh lebih dari lima ratus orang, maka mustahil peristiwa tersebut adalah halusinasi. Jika mau dihitung, setelah kebangkitan-Nya di hari Minggu pertama, maka secara keseluruhan Tuhan telah menampakkan diri sebanyak lima belas kali. Yang dicatat oleh Rasul Paulus hanya sebagian kecil saja. Sehingga tidak mengherankan bila dalam pemberitaan Injil oleh para Rasul dan khususnya Paulus, inti berita mereka adalah Tuhan yang bangkit. Karena kebangkitan Tuhan bukan isapan jempol, melainkan fakta sejarah dengan banyak saksi. John Warwick Montgomery, seorang sejarawan Kristen, mengatakan, "Ketika para murid memberitakan kebangkitan Tuhan, mereka melakukannya karena mereka adalah saksi mata kebangkitan Tuhan dan dilakukan ketika masih banyak di antara mereka yang berhubungan dengan peristiwa tersebut masih hidup. Sehingga dengan demikian orang-orang yang tidak percaya akan mudah saja mengatakan bahwa mereka salah jika memang Yesus tidak bangkit dengan menunjukkan tubuh Kristus." Namun itu tidak terjadi. Keyakinan Rasul Paulus akan kebangkitan Tuhan didasarkan pada banyak saksi mata yang berani mati untuk kesaksiannya. 3. Mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan yang bangkit (1 Korintus 15:8-11). Rasul Paulus memunyai keyakinan teguh akan kebangkitan Tuhan bukan saja karena kebangkitan Tuhan adalah penggenapan firman Allah atau kesaksian dari banyak pengikut Tuhan, tetapi terutama sekali karena ia sendiri mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan yang bangkit itu. Ia yakin akan Tuhan yang bangkit bukan hanya dari kesaksian murid-murid Tuhan, namun ia sendiri telah mengalami bagaimana hidupnya dijamah dan dibentuk Tuhan. Ia diampuni, diselamatkan, diubah, dan dipakai Tuhan secara luar biasa. Pertobatan dan perubahan hidup drastis Rasul Paulus sebenarnya merupakan bukti kebangkitan Tuhan. Ia yang dulunya adalah musuh dan penantang Tuhan, berubah menjadi utusan dan pemberita Kabar Baik Kristus. Ia yang dulunya selalu membanggakan latar belakang keyahudiannya, berubah menjadi hamba yang hanya membanggakan salib Kristus. Ia yang dulunya menganggap bahwa semua kegiatan agama merupakan keuntungan baginya, berubah dengan mengatakan bahwa semuanya itu adalah sampah dibanding dengan pengenalannya akan Kristus. Ia yang dulunya bersandar kepada perbuatan baik, amal, dan kesalehan untuk mendapatkan keselamatan, sekarang percaya bahwa keselamatan itu hanyalah karena kasih karunia Allah yang diperoleh melalui iman. Semua usaha manusia untuk mendapatkan keselamatan adalah sia-sia, keselamatan adalah pemberian Allah semata-mata. Rasul Paulus secara pribadi mengalami dan mengenal siapa Tuhan yang bangkit itu. Bagaimana dengan Anda dan saya? Sudahkah secara pribadi kita berjumpa dengan Tuhan yang bangkit itu? Sudahkah hidup kita diubah oleh Tuhan yang bangkit itu? Keyakinan Rasul Paulus akan kebangkitan Tuhan didasarkan pada perjumpaannya yang langsung dengan Tuhan yang bangkit. MEMUNYAI KETABAHAN DAN HARAPAN MENGHADAPI KEMATIAN Bagi Rasul Paulus, kebangkitan Tuhan adalah kenyataan yang pasti serta tidak dapat disangkal oleh apa pun dan siapa pun juga. Demikian pula dengan maut serta kematian adalah juga kenyataan yang harus dihadapi dengan penuh ketabahan dan harapan oleh orang percaya. Ketabahan dan harapan hanya diperoleh lewat Tuhan yang telah bangkit itu. Sebelum kebangkitan Tuhan, seluruh umat manusia berjalan menuju kebinasaan yang kekal. Namun dengan kebangkitan Tuhan, maka kuasa maut terhadap umat manusia telah dikalahkan. Sekalipun upah dosa adalah maut dan kematian, namun bagi mereka yang percaya, maut dan kematian bukan lagi sesuatu yang menakutkan dan mengerikan. Kebangkitan Tuhan telah mengalahkan kuasa maut. Maut tidak dapat berkuasa atas-Nya sehingga yang percaya pada-Nya dapat berkata dengan gagah berani seperti Rasul Paulus, "Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" (1 Korintus 15:55) Kebangkitan orang-orang percaya pada saat kedatangan Tuhan yang kedua kalinya adalah harapan kita. Karena Kristus sendiri telah bangkit dan menjadi buah sulung kebangkitan pengikut-pengikut-Nya. Kebangkitan itu adalah pasti, tidak perlu diragukan. Kita menantikan dengan penuh kerinduan dan harapan bahwa pada suatu hari kelak, tatkala sangkakala surgawi bergema, kita akan memiliki tubuh kebangkitan seperti tubuh Tuhan yang tidak dapat binasa, penuh kemuliaan, penuh kekuatan, yang rohani, dan yang dari surga (1 Korintus 15:42-44). Adakah kita memunyai perspektif tersebut? Kita akan dapat memiliki perspektif tersebut apabila kita percaya dan menerima Tuhan yang bangkit itu sebagai Juru Selamat kita. Sudahkah kita percaya dan menerima Dia? Karena, "Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal." (1 Korintus 15:19-20) MEMUNYAI KEGAIRAHAN DAN DINAMIKA DALAM PELAYANAN Rasul Paulus berkata, "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (1 Korintus 15:10) Oleh karena Rasul Paulus telah mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan yang bangkit dan hidupnya diubah, maka yang menjadi tujuan hidup selanjutnya adalah melayani Tuhan dengan penuh gairah dan dinamika, itu pun adalah karena kasih karunia Tuhan. Ia bersaksi, "Dan kami juga -- mengapakah kami setiap saat membawa diri kami ke dalam bahaya? Saudara-saudara, tiap-tiap hari aku berhadapan dengan maut. Demi kebanggaanku akan kamu dalam Kristus Yesus, Tuhan kita, aku katakan, bahwa hal ini benar. Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka `Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati.`" (1 Korintus 15:30-32) Sebagai orang yang hidupnya telah diubah oleh Tuhan dari kebinasaan selama-lamanya menjadi hidup kekal, bagaimanakah sikap kita terhadap pelayanan? Adakah kita memunyai kegairahan dan dinamika seperti Rasul Paulus? Atau sebaliknya kita acuh dan bermalas-malasan? Keterlibatan kita secara aktif dalam pelayanan sangat penting dalam hidup kita sebagai orang percaya. Kita melayani Tuhan dengan penuh gairah dan dinamika bukan agar kita dikenal manusia, melainkan karena kita tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia (1 Korintus 15:58). Karena hanya apa yang kita kerjakan dalam Tuhan serta bertujuan untuk memuliakan Tuhan, yang akan bernilai kekal dan akan mengikuti kita sampai ke surga kelak. Adakah ketiga indikasi tersebut dalam hidup kita sebagai orang percaya yang telah mengenal Tuhan yang bangkit? Selamat Hari Paskah! Diambil dan diedit seperlunya dari: Judul buletin : Newsletter GKI Monrovia, April 2001, Th. XV, No. 4 Penulis : Pdt. Bob Jokiman Penerbit : GKI Monrovia Halaman : -- Dipulikasikan di: Publikasi e-Konsel Alamat URL : http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/038/ o/ TIPS 1 o/ MENGAJARKAN ARTI PASKAH KEPADA ANAK-ANAK ======================================== Jika ditanya apakah Paskah itu, sebagian besar anak akan menjawab bahwa Paskah adalah hari libur di mana ada kelinci yang menyembunyikan telur. Setiap tahun toko-toko dihiasi dengan telur plastik, keranjang, dan kelinci yang menekankan pada sisi sekuler dari Paskah. Meskipun demikian, Paskah lebih dari itu. Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus. Lalu, bagaimana orang tua atau guru mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang kebenaran Paskah dalam hidup mereka? Berikut beberapa ide untuk mengajarkan kepada anak apa arti Paskah yang sebenarnya. 1. Mulailah dengan mengatakan kepada anak-anak Anda tentang apa arti Paskah bagi Anda sendiri. Anda bisa membacakan banyak buku dan Alkitab kepada mereka, tetapi bila mereka tidak melihat arti Paskah dalam diri Anda, maka cerita itu hanyalah pengantar tidur atau dongeng semata. 2. Ceritakan kepada anak Anda dengan perlahan-lahan. Biarkan mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang cerita Paskah dan berpura-puralah Anda tidak mengetahui apa-apa. Saat anak-anak bertanya, jika saya tidak tahu bagaimana harus menjawabnya, saya katakan kepada mereka bahwa saya tidak yakin. Kemudian kami membuka Alkitab bersama-sama -- apakah jawaban itu ada di Alkitab, di kamus, atau di internet. Anak-anak saya biasanya memiliki banyak pertanyaan tentang Paskah. Saya yakinkan kepada mereka bahwa setiap pertanyaan mereka adalah penting dan saya akan lakukan yang terbaik untuk bisa menjawab mereka. Ingatlah bahwa anak-anak tidak harus tahu semua detail tentang penyaliban Kristus. Penting bagi anak untuk memahami bahwa Yesus menderita dan mati, tetapi kita tidak harus mengatakan kepada mereka bahwa tubuh-Nya terluka karena cambuk yang ujungnya diberi paku. 3. Bacalah ayat-ayat yang menceritakan tentang penyaliban dan kebangkitan (ada di Matius 26-28, Markus 14-16, Lukas 22-24, dan Yohanes 18-20). Fokuskan pada kebangkitan -- jelaskan kepada anak-anak bahwa kematian Yesus di kayu salib bukanlah akhir dari cerita. Kita semua perlu diingatkan bahwa bagian terpenting dari Paskah adalah Kristus dibangkitkan dari kematian pada hari yang ketiga. 4. Tradisi yang biasa saya lakukan bersama tiga anak saya di saat Paskah adalah menyembunyikan dan mencari "telur-telur kebangkitan". Telur-telur ini adalah dua belas telur plastik berisi pernak-pernik yang menjelaskan cerita Paskah. Kami membeli telur-telur itu di toko buku Kristen setempat. Anda bisa membuat sendiri dengan menggunakan petunjuk yang ada di www.rainbowcastle.org/resurrectioneggs.html. Telur-telur kami berisi satu set kartu doa, cangkir kecil, keledai kecil, tombak, mahkota duri, batu kecil, kain linen, cambuk, paku yang dipakai di salib, dadu, koin, dan telur kosong yang menggambarkan kubur kosong pada hari Paskah pagi. Kami membahas setiap benda yang ada dalam setiap telur tersebut ketika kami membukanya, telur yang kosong kami buka terakhir. Saya biasanya menyediakan waktu khusus untuk menyembunyikan dan mencari telur kebangkitan kami. Hal ini menjadikan perhatian terfokus pada arti Paskah. Ada juga resep "Kue Kebangkitan" yang bisa diperoleh di www.rainbowcastle.org. Resep itu berisi renungan dan penjelasan yang berkaitan dengan apa saja yang termasuk dalam cerita Paskah. Kue itu dibuat pada malam hari sebelum Paskah. Setelah membuat adonannya, kue tinggal dioven. Keesokan paginya, kue itu akan berlubang -- yang menyimbolkan kubur yang kosong. 5. Paskah juga merupakan saat yang indah untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan-kegiatan menolong sesama. Bantulah mereka dalam membuat keranjang Paskah kecil untuk orang-orang jompo di rumah perawatan/panti sosial setempat. Pastikan untuk menghubungi petugas panti sosial terlebih dahulu untuk mengetahui apa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan di panti tersebut. Buatlah kartu Paskah sendiri dan kirimkan kepada keluarga, teman-teman, dan bahkan orang yang belum Anda kenal. Hubungi penjara setempat atau kepala penjara untuk meminta izin mengirimkan kartu-kartu itu kepada orang yang belum dikenal (gunakan nama depan saja, atau tulis saja dalam kartu itu: "Temanmu"). Kepala penjara biasanya mau menerima kartu-kartu itu dan membagikannya. Ajaklah anak-anak untuk membantu dapur umum, penampungan tuna wisma, atau pelayanan penjangkauan lainnya. Pengorbanan Kristus akan lebih berarti saat anak-anak melihat kasih-Nya hidup dan dibagikan di depan mereka. 6. Terakhir, ajaklah anak-anak menghadiri kebaktian Minggu Paskah atau kebaktian padang (bila Anda bisa membangunkan mereka lebih pagi!). Ini adalah tempat yang tepat untuk belajar tentang kematian dan kebangkitan Kristus daripada tempat di mana Ia dirayakan setiap hari Minggu! (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : AC Associatedcontent Judul asli artikel: Teaching Kid About Easter Penulis : Tamara Waters Alamat URL : http://www.associatedcontent.com/article/19706/teaching_kids_about_easter.html o/ TIPS 2 o/ MENJELASKAN KEBANGKITAN YESUS KEPADA ANAK-ANAK ============================================== Setiap tahun saat Paskah tiba, tibalah saatnya untuk membicarakan kebangkitan kepada anak-anak Anda. Menjelaskan kebangkitan Yesus berarti Anda juga perlu menjelaskan mengenai penyaliban yang mungkin menantang, khususnya bila Anda memiliki anak-anak yang masih kecil. Langkah-langkah berikut ini akan memberi Anda beberapa ide tentang bagaimana menceritakan cerita Paskah kepada anak-anak sehingga mereka mengerti pentingnya Paskah. 1. Jelaskan penyaliban tanpa memberikan detail yang mengerikan, khususnya bila anak-anak Anda masih terlalu kecil. 2. Berikan jawaban yang benar atas pertanyaan anak-anak mengenai penyaliban. Gunakan penilaian Anda sendiri mengenai detail yang Anda pilih untuk diceritakan kepada mereka sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. 3. Tekankan aspek positif dari kematian Kristus. Sampaikan kepada mereka bahwa dengan mati di kayu salib, Yesus menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita sehingga kita bisa berada di surga. 4. Fokuskan pada bagian yang memberikan harapan dari cerita itu, yaitu pada bagian kebangkitan. Jelaskan kepada mereka bahwa adalah suatu mukjizat bila Yesus bangkit dari kematian dan naik ke surga. 5. Gunakan buku-buku tentang Paskah dan video-video yang dirancang bagi anak-anak untuk membantu Anda menjelaskan penyaliban dan kebangkitan. Tontonlah video itu atau bacalah buku-buku Paskah sebelum menunjukkannya kepada anak-anak Anda. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Anda nyaman dengan cara penyampaian yang digunakan oleh buku atau video itu. 6. Belilah satu set "telur kebangkitan" sebagai alat bantu Anda dalam menjelaskannya. Setiap telur berisi satu bagian yang menyimbolkan perjalanan Yesus pada waktu Paskah sehingga anak-anak bisa belajar tentang penyaliban dan kebangkitan dalam cara yang menarik dan menyenangkan. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : e-How Judul asli artikel: How to Explain the Resurrection to Children Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL : http://www.ehow.com/how_2125900_explain-resurrection-children.html o/ WARNET PENA o/ TEACHER HELP: ANEKA TAUTAN KE AKTIVITAS PASKAH ============================================== <http://www.teacherhelp.org/> Sudah siap mengajar anak layan Anda pada Paskah tahun ini? Bagaimana dengan bahan kreativitas yang akan Anda gunakan untuk sekolah minggu Anda? Jika Anda belum mendapatkannya, silakan memanfaatkan sumber bahan Paskah di dalam situs berikut ini: < http://www.teacherhelp.org/easter.htm >. Kali ini kami bagikan salah satu bagian menarik dalam situs tersebut, yaitu bahan berupa kreativitas mewarnai seputar Paskah yang merupakan kumpulan dari beberapa situs. Untuk itu, silakan Anda pilih menu "Colouring Pages". Sebagai contoh, silakan tengok bahan mewarnainya di: < http://www.sermons4kids.com/jesus-praying-colorpg.htm >. Pastikan Paskah kali ini membuat Anda semakin bersemangat untuk mengajak anak layan Anda mengenal Tuhan Yesus, Sang Juru Selamatnya. Oleh: Redaksi (Kristina) o/ STOP PRESS o/ SABDA.ORG DAN IN-CHRIST.NET PINDAH SERVER ========================================= Puji Tuhan! Setelah situs-situs SABDA.org dan situs In-Christ.Net mengalami beberapa kali masalah selama beberapa waktu (tidak dapat diakses), akhirnya kami menemukan solusi dengan memindahkan server SABDA.org dan In-Christ.Net ke tempat yang baru dan lebih besar. Minggu ini situs-situs SABDA.org dan situs In-Christ.Net sudah dapat diakses kembali. Kami sungguh mengucap syukur karena bisa melewati masa-masa sulit ini dengan baik. Proses pemindahan ke server yang baru dimulai pada hari Sabtu, 1 Maret 2008 yang lalu. Beberapa staf YLSA, dibantu oleh beberapa sahabat YLSA, mengerjakan proses pemindahan yang cukup menegangkan ini hingga Minggu pagi. Pertolongan Tuhan sungguh nyata dan semua akhirnya bisa selesai dengan baik. Kami sungguh mengucap syukur kepada Tuhan karena tanpa campur tangan-Nya proses pemindahan data yang begitu besar ini tidak mungkin dapat berlangsung dengan mulus. Melalui kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada staf dan sahabat-sahabat YLSA yang telah membantu, terutama Sdr. Daniel dan Sdr. Kalpin. Kerja keras Anda sungguh kami hargai. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memberikan dukungan doa. Tuhan sungguh menjawab doa-doa kita. Bersamaan dengan pemindahan situs-situs SABDA.org ke server yang baru, maka kami memutuskan untuk sekaligus melakukan serangkaian pembenahan dan peningkatan di situs-situs SABDA.org. Kami mohon dukungan doa Anda semua, agar server baru yang telah Tuhan berikan ini dapat digunakan semaksimal mungkin untuk pengembangan pelayanan Tuhan di YLSA. To God be the glory! o/ MUTIARA GURU o/ Masa Paskah merupakan kesempatan yang bisa Anda gunakan untuk menceritakan tentang siapa Yesus, dan rencana penyelamatan-Nya bagi kita manusia yang berdosa. ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pimpinan Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |