Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/366 |
|
e-BinaAnak edisi 366 (23-1-2008)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 366/Januari/2008 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Perhatikanlah Cara Kerja Injil - TIPS : Mengundang Anak-Anak Menerima Kristus - KESAKSIAN GSM : "Hanya" Seorang Pelayan Anak-Anak - WARNET PENA : Children`s Missions! - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam kasih, Dalam sebuah pertemuan, sang pemimpin bertanya kepada setiap peserta yang datang, "Siapa atau orang-orang seperti apakah yang akan Anda injili?" Setiap peserta memberikan jawaban yang bervariasi. Tetapi, setiap jawaban yang diberikan menimbulkan rasa prihatin di hati sang pemimpin. Tidak ada satu pun dari jawaban tersebut yang mengatakan akan menginjili anak-anak. Ya, penginjilan terhadap anak sering kali diabaikan dan dianggap tidak sepenting penginjilan terhadap orang dewasa. Padahal, justru pada usia dinilah orang perlu mendengar tentang Injil, mengenal Yesus, dan mengerti tentang mengasihi Tuhan. Semua orang perlu mendengar kabar keselamatan, perlu dibawa kepada Tuhan, dan menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya, tidak terkecuali anak-anak. Nah, jika saat ini Anda sudah ada di dalam kancah pelayanan anak-anak, tidak usah menunggu orang lain melakukan hal ini. Semua sudah ada di pundak Anda. Pekalah terhadap beban yang Tuhan berikan demi jiwa anak-anak layan Anda. Bawa mereka kepada Kristus! Jangan justru menjadi orang yang menghalangi anak-anak ini datang kepada Bapa dengan tidak memedulikan penginjilan terhadap mereka. Nah, bersediakah Anda? Selamat membawa anak-anak datang kepada Kristus! Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana "Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." (Matius 19:14) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+19:14 > o/ ARTIKEL o/ PERHATIKANLAH CARA KERJA INJIL ============================== Bila Alkitab merupakan buku kehidupan, Injil adalah pedoman kehidupan. Injil merupakan pedoman yang menyatakan bagaimana caranya untuk hidup, bagaimana memandang tujuan dan arti di dalam hidup. Injil tidak hanya meliputi kehidupan di dunia yang akan datang, tetapi juga di dunia pada masa kini. Beberapa orang seolah-olah berpendapat bahwa kekristenan mengajarkan untuk mengorbankan sesuatu pada saat ini agar mendapat penggantinya pada masa yang akan datang. Tidak ada yang lebih jauh daripada kebenaran selain pendapat tersebut. Perhatikan, misalnya, perumpamaan Yesus mengenai orang kaya dan Lazarus. Sepintas lalu, cerita itu seolah-olah menyatakan bahwa Lazarus bersukacita di surga karena ia menderita di dunia. Tetapi sesungguhnya, sebaliknyalah yang terjadi. Lazarus hidup di surga karena ia telah belajar bagaimana caranya hidup di dunia. Sedangkan orang kaya itu, walaupun banyak hartanya, ia belum pernah belajar bagaimana caranya hidup. Hal hidup merupakan satu hal; hal kaya atau miskin merupakan persoalan yang lain. Ada orang-orang kaya yang pergi ke surga dan ada orang-orang miskin yang masuk ke neraka. Sebagai guru-guru Alkitab, kita harus memahami bahwa Injil merupakan satu-satunya pedoman dari Allah bagi kita ke arah kehidupan yang senang dan berarti di sini dan pada masa kini. Lebih daripada ini, kita perlu memahami bagaimana caranya Injil bekerja untuk mengubah hidup dan menjadikan itu sesuatu yang berarti. Pengajaran yang sesuai dengan Tuhan sangat hakiki bagi kelahiran baru yang sejati. Pengajaran itu sangat hakiki bagi pemeliharaan kehidupan yang baru di dalam Kristus dan melatih orang-orang di dalam hal pengabdian. Pengajaran tersebut sangat hakiki untuk melakukan kebajikan. Pelayanan gereja yang rangkap dua harus senantiasa menjadi usaha bagi semua anggota gereja. Bila kita mengabaikan salah satunya, seluruh kerajaan Allah akan menderita. Yang pertama, kita harus memenangkan jiwa baru dengan jalan mengajar dan berkhotbah agar mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Yang kedua, kita harus mengajar dan berkhotbah agar orang-orang yang telah ditebus itu hidup seperti Kristus. Tujuan kita -- bagi diri kita dan orang-orang lain -- ialah meneladani Kristus, serta berusaha di dalam kasih, iman, serta harapan untuk hidup sesuai dengan kehidupan-Nya, mengajar sesuai dengan ajaran-Nya, dan mengabdikan diri kita di dalam hidup, serta melayani Dia dengan penuh pengorbanan. Orang-orang yang telah ditebus harus diajar dan dilatih secara teliti bagi tujuan ini. Kedua tujuan yang mulia ini menuntut agar ada khotbah-khotbah yang bersifat "mendidik", pengajaran, serta pemeliharaan secara pribadi yang sungguh-sungguh. Mungkin kesempatan yang terbesar bagi para pendeta kita ialah untuk berpusat pada pembinaan sekelompok guru yang ampuh bagi sekolah minggu. Hal ini tidak dapat dilakukan melalui satu gerakan massa dengan menambah jumlah pada kelompok guru yang telah ada, tetapi dengan memilih dari kelompok-kelompok kecil serta memberikan latihan dan bimbingan yang secukupnya kepada mereka. Dan kemudian, mereka akan menjangkau orang-orang lainnya, dan dengan sendirinya jumlah itu akan bertambah-tambah. Allah mengangkat kita sekalian sebagai para pembantu-Nya di dalam usaha yang istimewa ini, yakni menjadikan orang-orang suatu kejadian baru di dalam Kristus Yesus. BAGAIMANA KRISTUS MENGUBAH HIDUP Pada pokoknya, dasar segala ajaran adalah untuk memengaruhi tingkah laku manusia. Baru di dalam generasi akhir ini, ilmu jiwa modern dibentuk sebagai ilmu pengetahuan. Para penyelidik Alkitab yang mempelajari metode-metode mengajar dengan segera akan melihat bahwa Alkitab menyatakan kebenaran-kebenaran ilmu jiwa yang digenapkan secara sempurna di dalam kehidupan dan ajaran Kristus. Untuk mengubah perangai manusia, para sarjana ilmu pengetahuan mungkin akan menyatakan kepada kita untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan orang itu. Tetapi Kristus senantiasa memulai pada sumber dari kebiasaan kita -- hati, akal budi, kehendak, dan alam bawah sadar kita. "Hati" yang dimaksudkan oleh Alkitab, meliputi seluruh akal budi dan sifat rohani manusia. Kita mengetahui bahwa hal ini merupakan sumber dari segala pikiran, tingkah laku, serta perasaan kita. Di dalam tulisan-tulisan hikmat dari Alkitab, tercatatlah hal ini: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan" (Amsal 4:23). Sebelum ditulis, rupa-rupanya hal itu disampaikan dari satu generasi kepada generasi lainnya melalui hafalan. Seorang ahli ilmu jiwa modern, Carl Jung, mengajar kita supaya memerhatikan pribadi kita yang belum kita kenali -- yakni roh kita -- yang harus diperhatikan secara lebih sungguh-sungguh, atau manusia akan mengalami malapetaka. Alkitab mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang bebas dengan kuasa untuk membuat pilihan, dan bahwa ada dualisme di dalam sifat dasar dan segala kepribadian kita. Manusia dapat menjadi anak Allah atau budak Iblis. Ia memiliki kemampuan yang tak terbatas. Dalam penyelidikan Alkitab, kita mengetahui bahwa Allah menciptakan kita agar memerintah bumi ini. Ia ingin agar kita bekerja, belajar, serta melakukan penyelidikan dan belajar lebih banyak lagi. Tetapi Ia mengetahui bahwa kesanggupan kita sendiri di dalam memakai pengetahuan yang makin meningkat itu secara tepat, bergantung pada pilihan pokok dari cita-cita utama kita itu. Apakah kita akan memilih untuk berbakti kepada Allah, salah satu dari dewa-dewa palsu itu, atau kepada diri kita sendiri? Gereja, yang mengajar kita sesuai dengan Kristus, mengajar kita supaya dapat membuat pilihan yang benar, dan berpegang kepada Kristus bukan hanya bagi keselamatan kita, tetapi juga bagi cita-cita kita. Tugas guru adalah untuk menjangkau hati. Allah mengharapkan agar kita bertambah-tambah di dalam anugerah dan pengenalan akan Dia. Bila hati kita merupakan rumah bagi Kristus dan Ia adalah Tuhan bagi kehidupan kita maupun Juru Selamat kita, maka dari dalam hati kita akan timbul keinginan dan pikiran yang seperti Kristus. Pikiran-pikiran ini akan menjadi perbuatan-perbuatan seperti Kristus. Perbuatan yang diulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan- kebiasaan akan menjadi satu sistem kebiasaan. Dan berbagai-bagai sistem kebiasaan dari tujuan, keinginan, rancangan, dan perangai akan membentuk watak seperti Kristus. Dengan demikian, kehidupan kekal yang seperti Kristus dimulai pada saat itu, dan nasib kita merupakan nasib seperti Kristus. Akan tetapi, persoalan kita dijadikan sulit oleh karena kenyataan bahwa kita sendiri dan para anggota kelas kita sudah memiliki pribadi dan watak tertentu. Seiring pertambahan usia, maka makin sukar bagi kita untuk mengubahnya. Sebab itu, tugas kita sebagai guru-guru adalah untuk memulai di mana kita berada pada saat ini dan terus berusaha menjangkau hati itu bagi Kristus di dalam segala keputusasaan hidup. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Cara Mengajar yang Lebih Berhasil Penulis : Joe L. McMillin Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1995 Halaman : 61 -- 65 o/ TIPS o/ MENGUNDANG ANAK-ANAK MENERIMA KRISTUS ===================================== Apabila seseorang setia mengajarkan firman Allah kepada anak-anak dan menerangkan setiap kebenaran dengan jelas, ia tidak perlu memaksa anak-anak untuk mengambil keputusan. Namun, apabila Roh Kudus bekerja dalam diri seorang anak, ia harus siap menolong anak itu. Beberapa bagian Kitab Suci dengan mudah dapat digunakan untuk mengajak orang menerima Kristus. Bagian-bagian ini, yang menekankan keselamatan, harus dipakai dalam ajakan untuk menerima Kristus. Dasar-dasar lain dalam menyampaikan undangan adalah sebagai berikut. 1. Undangan itu harus jelas sehingga anak mengetahui apa yang sedang ditanggapinya. Pikiran seorang anak gampang menyimpang. Mungkin ia membuat tanggapan hanya karena anak-anak lain berbuat demikian; terutama jika ia tidak mengerti maksud undangan itu dengan jelas. Pernah terjadi, tiga orang anak memberi tanggapan ketika ditanyakan apakah mereka hendak menjadi orang Kristen. Kemudian, ketika berbicara dengan mereka, guru itu bertanya, "Dapatkah seorang dari kalian menceritakan mengapa kalian masuk bersama saya ke ruangan ini?" Salah seorang anak berkata, "Untuk mendengar cerita lain lagi." Anak lain menjawab, "Untuk memuji Tuhan.", 2. Bersedia setiap saat. Anak itu harus mengetahui bahwa ia dapat datang kapan saja dengan pertanyaan-pertanyaannya tentang keselamatan atau hal-hal lain. Ini berarti bahwa guru harus selalu meluangkan waktu. Dengan demikian, kesempatan untuk membimbing anak itu kepada keselamatan selalu terbuka. Seorang anak cepat merasa apakah gurunya bersedia untuk membantunya atau tidak. Anak itu mungkin akan bertanya tentang keselamatan walaupun undangan untuk menerima Kristus tidak diberikan selama pelajaran. Suatu kali, seorang guru tengah mengajar tentang seorang tokoh Perjanjian Lama. Tiba-tiba seorang anak laki-laki bertanya, "Pak Winoto, bila anak-anak lain melakukan pekerjaan tangan, bolehkah saya menerima Tuhan?" Demikianlah yang terjadi. Setelah pelajaran Alkitab dan pembahasan selesai, dan anak-anak lain membuat pekerjaan tangan, Robby duduk di sebuah sudut dengan Pak Winoto dan menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya. 3. Ajaklah anak-anak untuk berbicara dengan saudara secara perseorangan. Masing-masing anak memunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dan pertanyaan-pertanyaan berlainan. Jika anak-anak diajak untuk datang secara pribadi, kedatangan mereka menunjukkan bahwa mereka benar-benar merasakan kebutuhan untuk menerima Kristus. Hal ini belum tentu demikian jika mereka hanya diminta untuk berdiri atau mengangkat tangan. 4. Undangan itu jangan dibuat begitu mudah sehingga penerimaannya tidak sungguh-sungguh. Minta anak-anak yang mau menerima Kristus sebagai Juru Selamat untuk tinggal, sementara anak-anak lain ke luar pada saat pelajaran selesai. Jikalau Roh Kudus sedang bekerja dalam hati mereka, mereka akan tinggal. Suatu saat ketika cara ini dipakai, seorang anak tinggal dan guru membimbing anak itu untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Kadang-kadang dalam membimbing anak-anak, orang nampaknya tidak bersandar dan berharap kepada pekerjaan Roh Kudus. Agaknya mereka menyangka bahwa merekalah yang harus berusaha dengan segala daya untuk membawa anak-anak kepada Yesus. Tetapi penulis telah mengalami bahwa bila Roh Kudus bekerja dalam hati seorang anak, ia akan datang secara pribadi kepada guru untuk meminta pertolongan. Bahkan pernah terjadi, bahwa sehari sesudah pelajaran tentang bagaimana menjadi orang Kristen diberikan, seorang anak datang kepada gurunya meminta bimbingan untuk menerima Yesus. 5. Saudara hendaknya peka terhadap bimbingan Roh Kudus. Pimpinan ini sangat diperlukan oleh guru. Guru perlu berada dalam sikap berdoa ketika undangan untuk menerima Kristus diberikan. Di samping itu, ia harus tetap dalam sikap berdoa ketika menyiapkan maupun menyampaikan pelajaran. Dengan demikian, Roh Kudus dapat benar-benar menggunakan setiap bagian dari pelajaran, dan bukan hanya bagian terakhir, yang mengandung kesimpulan dan penerapan. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku : Menerangkan Keselamatan kepada Anak-Anak Penulis : Marjorie Soderholm Penerbit : Gandum Mas, Malang 2000 Halaman : 27 -- 29 o/ KESAKSIAN GSM o/ "HANYA" SESEORANG PELAYAN ANAK-ANAK ================================== "Hanya" seorang pelayan anak-anak. Beberapa kata ini adalah lebih daripada sebuah pernyataan; mereka menyampaikan suatu filosofi, suatu sistem kepercayaan, yang harus ditantang dan diubah dalam diri pelayan-pelayan itu sendiri dan gereja secara keseluruhan. Orang-orang pernah bertanya kepada saya, "Vann, kapankah kamu menjadi seorang gembala kaum muda?" Atau "Vann, berapa tahun lagikah kamu menjadi pendeta yang sebenarnya?" Mengapa orang-orang Kristen berpikir bahwa semakin besar orang-orang yang mereka layani, semakin penting pelayanannya bagi mereka? Dalam pasal terakhir dari Injil Yohanes, Yesus berkata kepada Petrus, "Jika engkau mengasihi Aku, gembalakanlah domba-domba-Ku." Menggembalakan kawanan domba muda adalah panggilan yang tinggi dan penting. Allah telah memanggil saya untuk menggembalakan anak-anak dari Sidang Jemaat Brownsville. Saya berkomitmen terhadap panggilan itu. Saya merasa sangat tersanjung dan sangat dihargai dapat membantu meletakkan dasar -- dalam hati anak-anak, mengajarkan mereka prinsip-prinsip tentang Allah yang akan memengaruhi hidup mereka -- untuk kekekalan. Saya tidak mencari pelayanan "yang lebih besar". Saya telah menemukannya. Saya mendengar seorang pelayan anak-anak terkenal memberikan pesan yang sangat baik beberapa tahun lalu, tentang memberikan tempat penting dalam pelayanan gereja kepada anak-anak. Ia berkata bahwa jika Anda pergi ke sebuah rumah makan bistik yang memiliki pisau-pisau tajam serta piring-piring dan gelas-gelas kaca, Anda tahu restoran itu tidak membuka pintunya bagi anak-anak. Jika kamu tidak membawa anak-anakmu makan malam, mereka akan baik-baik saja. Terlihat jelas melalui cara tempat itu didekorasi -- jenis karpet di lantai dan keramik di meja -- adalah baik bagi mereka bila Anda meninggalkan anak-anak di rumah dengan seorang pramusiwi. Pemandangan seperti ini bisa juga terdapat di gereja. "Tinggalkan anak-anakmu di rumah dengan seorang pramusiwi." Atau, "Kami akan menyediakan tempat penitipan anak yang menyenangkan, jangan bawa mereka ke dalam ruang ibadah kami yang bagus di mana mereka akan berteriak, menangis, dan muntah di kursi." Orang ini lalu mengatakan bahwa restoran-restoran bistik menghasilkan uang dan berjalan dengan baik, tetapi pergilah ke McDonalds dan lihat apa yang mereka lakukan. Waktu Anda berjalan melalui pintu masuk, Anda melihat meja-meja dan kursi-kursi terpasang kuat ke lantai. Gambar-gambar terpasang di dinding. Mereka memiliki garpu-garpu dan pisau plastik dan lantai ubin. Pada malam hari, semua tempat es krim yang dibuang, dibersihkan dengan selang air. Seperti rumah-rumah makan bistik tersebut, McDonalds menghasilkan uang, tetapi uang itu dibawa ke bank dengan kendaraan yang bersenjata. Ia berkata bahwa gereja-gereja yang membuka pintunya untuk anak-anak kecil dari golongan menengah ke bawah dengan lubang pada celana jins mereka, akan menerima penghargaan yang besar dari Allah. Bila Anda menjangkau mereka yang tidak dapat mengembalikan apa-apa kepada Anda, pemilik ternak di ribuan bukit-bukit (lihat Mazmur 50:10) akan memastikan bahwa kebutuhan Anda dipenuhi. Matius 10:42 berkata bahwa jika Anda memberikan hanya secangkir air dingin kepada salah seorang yang kecil ini, Anda akan mendapatkan penghargaan. Gereja-gereja yang menempatkan penghargaan atas pelayanan mereka kepada anak-anak, yang membuat keluarga-keluarga merasa diterima, adalah gereja-gereja yang meledak, baik dalam jumlah ataupun dalam berkat Allah. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Anak-Anak Kebangunan Rohani Penulis : Vann Lane Penerbit : Harvest Publication House, Jakarta 2000 Halaman : 26 -- 28 o/ WARNET PENA o/ CHILDREN`S MISSIONS! ==================== http://www.childrensmissions.com/ Tahukah Anda bahwa "Children`s Ministry Day" pertama akan jatuh pada 16 Februari 2008 mendatang? Nah, kalau Anda ingin tahu lebih banyak tentang hari istimewa itu, situs "Children`s Missions" ini jawabannya. Situs yang ditopang oleh "Woman`s Missionary Union" ini sekaligus merupakan sebuah panduan yang interaktif untuk melibatkan anak-anak dalam misi Yesus Kristus. "Children`s Mission" telah menyediakan beragam informasi bagi para pelayan, orang tua, dan anak-anak mengenai pendidikan misi. Informasi yang dapat diperoleh misalnya melalui menu "Children in Action". Dalam "Kids Just Wanna Have Fun!" Anda akan menemukan sejumlah ide sederhana yang menyegarkan. Meski saat ini "Children`s Ministry Day" masih dalam skala nasional di AS, Anda juga bisa menyemarakkan hari khusus ini. Apalagi Amanat Agung tidak hanya berlaku bagi orang dewasa saja. Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang hari khusus ini, silakan klik menu "Children`s Ministry Day". Anda juga diundang untuk berbagi dan berpartisipasi dalam kegiatan ini melalui situs ini, tapi tentu saja dalam bahasa Inggris. Untuk itu, Anda bisa meminta teman yang bisa menolong Anda menulis dalam bahasa Inggris. Ayo semarakkan "Children`s Ministry Day" pertama ini! Dikirimkan oleh: Raka S.K. < francolingua(at)xxxx > o/ MUTIARA GURU o/ Hati seorang pelayan anak akan terus tergerak untuk mendoakan anak-anak layannya, setiap kali mengingat betapa berharga jiwa mereka. ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana Staf redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2008 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |