Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/362 |
|
e-BinaAnak edisi 362 (19-12-2007)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 362/Desember/2007 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL 1 : Bagikan Kasih Natal - ARTIKEL 2 : Miliki Malam Kudus Pribadi - ARTIKEL 3 : Arti Natal Bagiku - BAHAN MENGAJAR : Drama: Cerita Natal - WARNET PENA : DLTK`S: The Christmas Story - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam kasih, "Akhirnya ...!" Itulah kata yang terlintas di benak Tim Redaksi e-BinaAnak saat menyelesaikan edisi terakhir bulan Desember ini. Kami tidak bermaksud untuk berpuas diri karena telah menyelesaikan setiap edisi sepanjang tahun 2007. Tidak juga karena akhirnya tim redaksi bisa berlibur sejenak dari rutinitas. Kata tersebut tebersit dalam benak kami dengan maksud bahwa akhirnya tinggal sesaat lagi semua umat Kristen di dunia merayakan hari kelahiran-Nya, termasuk kita, para pelayan anak, yang mungkin menjadi makhluk tersibuk dalam masa Natal ini. Paling tidak, tanggal 25 Desember menjadi momen indah di mana kita dapat benar-benar meresapi makna Natal itu dalam "persekutuan akbar" dengan umat Tuhan sedunia, merayakan kelahiran Juru Selamat kita. Selain itu, kita juga akan segera menapaki tahun yang baru. Melanjutkan kembali perjalanan yang selama ini sudah dimulai, segudang rencana telah disusun Redaksi e-BinaAnak agar publikasi ini dapat dipakai Tuhan lebih besar lagi dalam dunia pelayanan anak Indonesia. Mohon dukungan doa dari rekan-rekan pembaca untuk perjalanan e-BinaAnak pada tahun mendatang. Akhirnya, kami menutup terbitan edisi-edisi tahun ini dengan artikel-artikel dan bahan mengajar yang dapat membawa kita merayakan Natal dengan penuh makna bersama anak-anak layan kita. Segenap Tim Redaksi e-BinaAnak juga mengucapkan "SELAMAT HARI NATAL 2007 DAN TAHUN BARU 2008" Harapan kami, segala yang terjadi pada tahun ini membawa kita semua melihat bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang berserah dan percaya kepada-Nya. Dan pada tahun mendatang, kita tetap percaya bahwa bersama Yesus, kita dapat melakukan perkara-perkara yang lebih besar lagi untuk hormat dan kemuliaan nama-Nya. Tim Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana Kristina Dwi Lestari Christiana Ratri Yuliani "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:11) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+2:11 > o/ ARTIKEL 1 o/ BAGIKAN KASIH NATAL =================== Oleh: Agustina Wijayani Sejak beratus tahun silam, di negara-negara empat musim, muncul sebuah tradisi unik menjelang Natal, yakni menggantungkan kaus kaki milik anak-anak di dekat perapian. Natal yang tiba pada musim salju, menjadikan perapian sebagai tempat favorit di sepanjang musim. Kaus kaki yang berderet di sepanjang perapian merupakan dekorasi yang manis dan penuh pengharapan. Apalagi pohon Natal pun dipajang di dekatnya, juga berbagai aksesori Natal yang lain. Ruangan itu pun menjadi cerah oleh warna merah dan hijau. Seluruh keluarga akan sungguh menikmati aroma Natal saat bercengkerama di situ. Pada setiap kaus kaki yang digantungkan di atas perapian itu tercantum nama sang pemilik. Dengan demikian, jika Sinterklas berkunjung, ia akan mudah membagikan kado; siapa bersikap baik, mendapat kado spesial, siapa bersikap buruk, hanya layak mendapat segumpal batu bara di kaus kakinya. Jadi inti pesannya, anak-anak harus menjaga sikapnya selalu baik, menurut, dan menyenangkan orang tua, juga sesamanya. Konon, saat pertama kali tradisi ini muncul, pada umumnya anak-anak hanya memiliki dua setel baju. Baju bukan barang yang mudah dan murah didapat pada masa itu. Jadi, jika baju yang satu telah dipakai sepanjang hari, tak ada pilihan lain untuk berganti baju yang satunya lagi. Kemudian setelah dicuci, baju itu diangin-anginkan dan dikeringkan dekat perapian. Jika baju saja mereka hanya punya dua setel, tak heran apabila mereka tak punya banyak aksesori lain, misalnya topi, sarung tangan, dan kaus kaki. Biasanya untuk setiap jenis, mereka hanya punya satu pasang. Lalu bagaimana jika tiap-tiap hari angin dingin menggigit kulit? Ya, tentu mereka harus memakai baju komplet setiap hari; termasuk topi, sarung tangan, dan kaus kaki. Jika tidak, jangan harap bisa menang melawan iklim salju yang ganas. Maka setiap petang, setelah semua orang masuk ke dalam rumah dan menyalakan perapian; topi, sarung tangan, dan kaus kaki setiap anak digantung di dekat perapian agar tak lembab dan cukup nyaman untuk dipakai lagi esok hari. Itu sebabnya, para orang tua -- setiap menjelang Natal "berakting" menjadi Sinterklas -- memilih untuk memasukkan hadiah di kaus kaki setiap anak karena di pagi hari anak-anak tak mungkin lupa memakai kaus kaki sehingga kado mereka pun segera ditemukan. Begitulah salah satu cara anak-anak menikmati Natal, yakni dengan berdebar menanti hadiah yang akan dimasukkan Sinterklas ke dalam kaus kakinya. Tradisi mengasyikkan ini terus berlanjut hingga kini, bahkan pada saat setiap anak telah memiliki banyak setel baju, juga lusinan kaus kaki warna-warni. Saking banyaknya kaus kaki sehingga banyak kaus kaki terus tergantung di perapian sepanjang tahun dan menjadi aksesori tetap di situ. Jujur saja, Natal kerap membuat kita berharap mendapat sesuatu. Kita berharap seperti anak-anak yang menggantungkan kaus kaki pada malam Natal dengan seratus bayangan kado yang mungkin akan diberikan Sinterklas. Kita berharap juga mendapatkan sesuatu yang manis pada hari Natal yang penuh kemeriahan. Mungkin, kita menanti keluarga, saudara, atau teman-teman, memberikan sedikit kado, perhatian, atau sekadar ucapan hangat kepada kita. Memang tak bisa dibilang salah. Apalagi berbagai tradisi Natal yang mengelilingi kita penuh dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemberian hadiah, termasuk menggantung kaus kaki. Sejak kecil, anak-anak sudah terbiasa menerima kado saat perayaan Natal. Jadi, bagaimana kita bisa menghindar untuk tidak berharap? Aku sama sekali tak bermaksud melarang Anda berharap dan menerima sesuatu di hari Natal. Itu masih tetap merupakan sesuatu yang indah. Dan saat kita dapat memiliki sesuatu yang indah, kita tentu akan menikmati sukacita yang lebih kuat. Aku justru ingin berbagi tentang bagaimana kita dapat melipatgandakan sukacita itu. Sungguh bahagia bila kita memunyai banyak pribadi yang berpikir keras untuk memberi kado spesial bagi kita pada hari Natal ini. Sungguh beruntung ada orang-orang yang mengingat kita untuk memberi perhatian spesial dan membuat kita tersenyum. Namun aku yakin, tak semua orang sebahagia dan seberuntung kita. Ada tiga kakak beradik yang kukenal, sudah tak berayah-ibu. Warisan orang tua mereka yang tak banyak harus sanggup dikelola si sulung agar cukup menopang hari-hari mereka. Aku bertanya dalam hati, siapa yang bisa menunjukkan perhatian khusus bagi mereka di Natal ini, agar lara di hati mereka terlipur oleh secercah kebahagiaan? Siapa yang mau mengajak mereka sejenak ke pusat bermain, agar mereka merasakan lagi betapa cerianya dunia anak-anak yang masih berhak mereka nikmati? Seorang ibu terlalu letih mengurus empat anaknya. Suaminya yang cacat tak lagi diterima bekerja di mana pun hingga tak bisa menyokong penghidupan. Padahal, anak-anak mereka masih butuh banyak dukungan untuk hidup dan sekolah. Siapa ya, yang mungkin bisa menyapa ramah sang ibu, yang saking sibuknya menopang keluarga, tak lagi peduli pada dirinya sendiri? Siapa yang akan duduk di dekatnya, memijat bahu dan memeluknya, lalu memberinya kejutan berupa sepotong blus baru yang pasti membuatnya ayu pada malam Natal? Ternyata, banyak pribadi belum tersentuh pada musim Natal ini. Ada anak-anak Tuhan yang tak punya pemerhati khusus untuk memberkati mereka. Padahal, pribadi-pribadi itu ada di sekitar dan dekat dengan kita. Lalu, seberapa banyakkah yang sudah bisa kita perbuat untuk mereka? Adakah kita bersedia menjadi kepanjangan tangan Yesus, yang selalu rindu memerhatikan dan menyayangi mereka? Menilik cerita tradisi, kita tahu bahwa Sinterklas muncul sebagai tokoh murah hati yang menyebar hadiah di hari Natal sehingga tidak seorang pun yang tidak bersukacita saat Natal datang dan menyelimuti bumi dengan damai. Namun, siapakah sesungguhnya karakter murah hati yang ada di baliknya? Bukankah Dia Allah yang menghadirkan diri di dunia yang penuh ketidaksempurnaan ini? Ya! Allah Bapa telah menunjukkan kemurahan hati-Nya yang terbesar saat Dia memberikan Yesus bagi manusia! Ya, Allah sendiri memberi kita teladan yang sempurna tentang memberi dan menunjukkan kasih! Itulah sebabnya, aku hendak menawarkan satu gerakan kepada Anda. Mari kita coba menggandakan sukacita Natal kita dengan menjadi pemerhati bagi mereka yang berada di sekeliling kita, yang tak banyak menerima perhatian. Barangkali untuk itu, kita mesti menanggalkan banyak harapan yang menyita perhatian kita, agar kita dapat memerhatikan orang lain dengan sungguh! Semoga ini menjadi titik di mana kita tidak terus-menerus mengharap, tetapi juga memberi dan menyalurkan! Mari bagikan kebaikan Kristus ke setiap penjuru! Bila anak-anak Tuhan bekerja sama dan menyebar serempak dengan kompak, rasanya semua "kado" bakal selesai dibagikan sebelum malam Natal tiba! Dan, biarlah senyum dan tawa sukacita terpancar di berbagai tempat yang barangkali tak terjangkau oleh Sinterklas-sinterklas masa kini, tetapi pasti terjangkau oleh kasih Kristus yang meluap-luap dalam setiap pribadi anak Tuhan. Termasuk kita! Selamat berbagi kasih! Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: My Favourite Christmas: Rangkaian Perenungan dan Pengalaman Unik yang Membangkitkan Sukacita Natal Penyusun : Tim Penulis Gloria Cyber Ministries <www.glorianet.org> Penerbit : Penerbit Gloria Cyber Ministries, Yogyakarta 2006 Halaman : 10 -- 16 o/ ARTIKEL 2 o/ Semua kesibukan dan kerepotan dalam perayaan Natal tidak jarang membuat kita justru menjauh dari makna Natal yang sebenarnya. Para pelayan anak, rayakanlah Natal Anda secara pribadi dengan mengadakan acara malam kudus pribadi. MILIKI MALAM KUDUS PRIBADI ========================== Buat sebuah malam kudus untuk Anda sendiri. Kalau rumah Anda penuh dengan anggota keluarga, malam sunyi senyap Anda mungkin perlu dilakukan pada saat-saat menjelang fajar. Atau di saat Anda hanya sendirian saja di rumah. SAAT TEDUH Jam berapa pun yang Anda pilih untuk menikmati keheningan, ciptakan suasana tenang setidaknya selama satu jam di mana Anda bisa menikmati hiasan Natal Anda pribadi. Lakukanlah saat teduh pribadi untuk merenung, bersyukur, dan berdoa sendirian. 1. Pasang lagu Natal kesayangan Anda. 2. Buat "perapian" dengan sejumlah lilin. 3. Tuangkan segelas minuman kesukaan Anda. 4. Padamkan semua lampu di ruangan, kecuali lampu pohon Natal. 5. Duduklah dan bersantai sejenak. Dengarkan baik-baik lirik lagu Natal dan lagu-lagu yang Anda pilih untuk diputar. Pandangi dalam-dalam api menyala. Amati permainan cahaya dan bayangan di ruangan. Teguk minuman Anda perlahan-lahan. Putuskan untuk tersenyum. Renungkan hal-hal yang membuat hati Anda merasakan sukacita. Hal apa yang membuat Anda bersyukur? Dalam hal apa Anda merasa diberkati? Baca beberapa ayat firman Tuhan. SAAT BERDOA Dalam keheningan malam Anda, ucapkanlah doa. Mungkin Anda menemukan diri Anda berbisik. Mungkin Anda menemukan diri Anda menyuarakan doa dalam satu kata -- "kesehatan", "kedamaian", "perbaikan", atau "pengampunan". Mungkin doa Anda hanya urutan nama-nama orang yang Anda sayangi yang diucapkan perlahan-lahan. Mungkin Anda menemukan diri Anda diselubungi dengan kesunyian yang suci, terpesona, dan bahkan terharu dalam hadirat-Nya. Biarkan doa Anda mengalir apa adanya, tidak perlu seperti apa yang biasa Anda katakan atau lakukan sebagai doa. Biarkan hati Anda membawa Anda dalam jalan baru menuju hadirat-Nya. Kalau memungkinkan, biarkan musik mengalun sampai habis. Biarkan lilin menyala sampai meleleh seluruhnya. Nikmati minuman Anda sampai tetesan terakhir. Di tengah kesibukan dan suasana ramai masa Natal, alangkah penting untuk menenangkan diri kita ... dan untuk mendengar. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa Penulis : Jan Dargatz Penerbit : Interaksara, Batam Centre 1999 Halaman : 25 -- 27 o/ ARTIKEL 3 o/ Apa arti perayaan Natal bagi seorang anak? Berikut ini beberapa pendapat dari anak-anak mengenai arti Natal bagi mereka. Kiranya memberi berkat tersendiri bagi kita, para pelayan anak, dalam menjalani Natal tahun ini. ARTI NATAL BAGIKU ================= Tori: Natal artinya saat yang paling menyenangkan sepanjang tahun. Natal membuatku memikirkan hadiah. Ada banyak sukacita di hari Natal. Natal adalah tentang Yesus. Lebih mudah merayakan Natal jika kamu mengenal Yesus. Yesus lahir di hari Natal. Itulah sebabnya disebut Natal. Kata pertama disebut Kristus. Ini mengingatkan aku pada cerita saat Maria melahirkan Yesus di sebuah palungan di Betlehem. Natal adalah saat yang paling menyenangkan sepanjang tahun; Yesus lahir pada hari itu. Ricky: Natal adalah liburan yang paling menyenangkan. Kamu bisa mendapatkan banyak hadiah tetapi yang terpenting adalah Natal merupakan hari kelahiran Yesus. Nicole: Merayakan ulang tahun Yesus. Bagiku, Natal adalah saat yang paling indah. Natal menyatukan teman-teman dan keluargaku. Setiap orang merasakan sukacita dan setiap orang merayakan ulang tahun Yesus. Natal adalah saat untuk membuka hadiah dan merayakan kelahiran Tuhan dan Rajaku. Aku cinta Yesus. Shani Lynne: Natal bukanlah saat untuk mendapatkan hadiah. Natal adalah ulang tahun Yesus. Untuk Natal yang akan datang, pikirkanlah Dia dan beberapa anak tidak mendapatkan apa-apa untuk Natal; jadi untuk Natal kali ini, aku akan memberi mereka hadiah. Robert: Pada saat saya memikirkan Natal, saya memikirkan saat-saat yang menyenangkan. Pada saat Natal tiba, kamu diminta untuk berbagi dan menikmati saat yang menyenangkan, dan mengasihi orang lain. Maria melahirkan Putra Allah pada hari Natal. Itulah sebabnya, Natal menjadi hari yang sangat istimewa. Pada hari itu, orang Majus dan semua gembala datang ke kandang. Bagaimana mereka bisa tahu ke mana mereka harus pergi? Tidak hanya melalui malaikat Gabriel yang mengatakan kepada mereka ke mana mereka harus pergi, tetapi ada sebuah bintang yang menuntun mereka ke kandang itu. Ini adalah perjalanan yang panjang dan sukar. Alasan Maria dan Yusuf harus pergi ke Betlehem adalah karena mereka harus mendaftarkan diri dan kemudian Maria harus melahirkan Yesus pada hari itu juga di sebuah kandang karena tidak ada penginapan yang menyediakan kamar bagi mereka. Miranda: Menurutku Natal adalah saat yang paling menyenangkan sepanjang tahun. Natal adalah liburan favoritku. Kamu tahu mengapa? Karena Natal adalah ulang tahun Yesus. Natal adalah saat keluarga dan teman-teman berkumpul. Di beberapa tempat di dunia ini, mereka tidak merayakan Natal seperti kita. Aku tahu ada seorang gadis yang tidak mendapatkan banyak hadiah Natal. Kelompok PA kami akan melakukan sesuatu untuk dia saat Natal tahun ini. Saat Natal tiba, aku senang menghias pohon Natal. Tahun ini, nenek akan menunjukkan kepada kami bagaimana membuat dekorasi kuno untuk pohon natal itu, seperti yang dilakukannya saat dia masih kecil. Pasti akan sangat menyenangkan. Phillip: Natal artinya bersenang-senang dengan keluargamu, menghabiskan waktu dengan keluargamu, melihat lampu-lampu yang indah, menghias pohon Natal, makan makanan yang kamu suka, merayakan kelahiran Yesus, dan membeli hadiah untuk orang lain. Bagaimana mungkin aku melupakannya? Kami libur sekolah selama dua minggu! Tidak lupa, membeli hadiah yang paling bagus untuk nenek. Itulah arti Natal bagiku! (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : AuthorMe.com Judul asli artikel: What Christmas Means to Me Penyusun artikel : Grandma Penny Alamat URL : http://author-me.com/bible/whatchristmasmeans.htm o/ BAHAN MENGAJAR o/ DRAMA: CERITA NATAL =================== PERSIAPAN 1. Daftar lagu yang akan dialunkan pada saat drama berlangsung. 2. Anda bisa mengganti setiap lagu yang ada dalam konsep ini dengan lagu-lagu yang lain. 3. Pemeran cerita: a. 4 Pembaca puisi b. Penyanyi: Bagilah anak-anak menjadi tiga kelompok di mana masing-masing kelompok menyanyikan lagu yang berbeda, memakai baju yang berbeda pula. Kemudian mintalah seluruh anak untuk berkumpul bersama menyanyikan lagu penutupnya. Bila ada lebih dari tiga kelompok penyanyi, tambahkanlah lagu-lagu cadangan. KONSEP DRAMA Puisi I dibacakan: Pada suatu ketika, pada zaman dahulu kala. Ada kisah tentang seorang bayi, yang harus kalian tahu. Ayahnya adalah Yusuf, dan Maria adalah ibunya. Bayi ini sangat istimewa, Dialah Putra tunggal Allah. Kelompok penyanyi I menyanyikan lagu "Mary`s Boy Child". Seorang penyanyi didandani sebagai Maria dan menggendong boneka bayi, seorang lagi sebagai Yusuf dan anak-anak lain berperan sebagai bermacam-macam binatang. Puisi II dibacakan (sambil lagu "Mary`s Boy Child" tetap dialunkan): "Siapakah Anak ini?" Maria menunggang keledai, dan Yusuf berjalan menuntunnya, dan para malaikat menyertai mereka dari jauh, menyanyikan lagu-lagu pujian. Ketika mereka tiba di Betlehem, pasangan ini ditolak oleh pemilik penginapan, yang mengatakan tidak ada tempat bagi mereka. Yusuf mendesak, mengatakan bahwa istrinya perlu tempat untuk bersalin. Pemilik penginapan itu memberitahu letak sebuah kandang binatang dan jerami. Perjalanan Maria dan Yusuf berakhir di sebuah kandang yang penuh dengan jerami, di sanalah Maria melahirkan Raja kita. Malaikat turun dari surga, dan mereka mulai memuji. Para gembala di padang yang dingin, "Kami bawa kabar gembira!" Kelompok penyanyi II menyanyikan lagu "Hark the Herald Angels Sing". (Para penyanyi didandani sebagai malaikat, gembala, dan kawanan domba.) Puisi III dibacakan: Natal yang Pertama mengabarkan kedatangan Raja segera tersiar, Para malaikat itu mengabarkan kepada para gembala bahwa seorang Raja telah lahir. Sebuah bintang bersinar dari surga, untuk menerangi jalan para Majus menuju ke palungan Bayi itu, yang lahir di hari Natal. Kelompok III menyanyikan lagu "Away in a Manger" (penyanyi didandani sebagai tiga raja/majus dan sebagai bintang). Untuk kostum bintang, gunakan gabus yang sudah dibentuk bintang dan hiasi dengan bunga-bunga. Anak-anak yang masih TK bisa didandani dengan kostum bintang. Puisi IV dibacakan: Dan semua yang ada di dekat-Nya, menyembah dan memuji atas kelahiran-Nya. Untuk Bayi, Raja yang bernama Yesus, Juru Selamat kami di bumi! Mari rayakan Natal dengan permen dan hadiah-hadiah dan apa saja. Ingatlah kita memiliki seorang Juru Selamat, yang memberi kita hidup kekal. PENUTUP Semua pemain menyanyikan lagu "Joy to the World". Dan setelah itu memberikan ucapan selamat Natal kepada semua hadirin. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Nama situs : DLTK`s Judul artikel asli: The Christmas Story Penulis : Tidak dicantumkan Alamat URL : http://www.dltk-bible.com/christmas_play.htm o/ WARNET PENA o/ DLTK`S: THE CHRISTMAS STORY =========================== http://www.dltk-bible.com/guides/christmas-index.htm Melalui internet, kita dapat mencari berbagai bahan guna keperluan perayaan Natal di tempat kita melayani. Salah satunya adalah dalam situs DLTK`s ini. Halaman "The Christmas Story" dalam situs ini menawarkan berbagai cerita Natal yang diambil dari Injil Matius dan Lukas. Tidak hanya cerita saja, ada pula halaman khusus petunjuk pengajaran untuk guru yang dapat dilihat di menu "Teacher`s Guides". Berbagai perlengkapan pengajaran juga disediakan dalam halaman ini, seperti permainan kata yang dapat dilihat dalam "Christmas Anagrams". Jika ingin membuat berbagai ketrampilan tangan untuk Natal, dapat dilihat dalam "Christmas Crafts". Membuat kartu Natal sendiri? Tengok saja dalam "Christmas Customizable Greeting Cards". Tidak ketinggalan pula aneka permainan seputar Natal dalam menu "Christmas Games and Puzzles". Bukan hanya itu saja, masih banyak menu-menu lain yang dapat kita pakai untuk keperluan Natal di Sekolah Minggu. Jadi, jangan tunda lagi, silakan kunjungi situs ini. Oleh: Redaksi o/ MUTIARA GURU o/ Allah tidak mengutus Kristus kepada kita; Allah datang kepada kita di dalam Kristus. - Don S. Skinner - ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA http://ylsa.sabda.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |