Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/361 |
|
e-BinaAnak edisi 361 (12-12-2007)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 361/Desember/2007 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL 1 : Emas, Kemenyan, dan Mur - ARTIKEL 2 : Perlukah Hadiah Natal bagi Anak? - BAHAN MENGAJAR : Orang-Orang Majus Menyembah Yesus - KARYA ANDA : Kesaksian: Natal Sekolah Minggu - WARNET PENA : SABDA Space: Natal - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam kasih, Salah satu kebahagiaan yang dirasakan anak-anak sekolah minggu dalam masa Natal ini adalah hadiah. Tidak jarang mereka begitu bersemangat hadir dalam kelas sekolah minggu agar tidak ketinggalan saat acara pembagian hadiah Natal diadakan. Guru-guru sekolah minggu pun tidak ketinggalan ikut repot untuk acara yang satu ini. Jauh-jauh hari, biaya hadiah sudah dianggarkan. Berburu hadiah dari satu toko ke toko lain pun rela dilakukan para guru sekolah minggu ini demi melihat kebahagiaan dan sukacita anak-anak layannya saat menerima hadiah Natal tersebut. Tidak sedikit pro dan kontra mengenai hadiah Natal untuk anak. Apakah memang perlu? Apakah hadiah Natal tidak akan mengaburkan pandangan anak mengenai makna Natal yang sebenarnya? Dunia anak memang unik dan penuh warna. Ada banyak cara untuk menjelaskan makna Natal kepada mereka, dan melalui sajian minggu ini, diharapkan kita semua dapat belajar bagaimana melalui hadiah Natal, anak justru dapat memahami Natal. Ingatkanlah pula kepada mereka hadiah Natal pertama dari para Majus yang sarat dengan makna itu. Selamat berbagi! Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana "Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur." (Matius 2:11) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+2:11 > o/ ARTIKEL 1 o/ EMAS, KEMENYAN, DAN MUR ======================= Sebelum mulai membahas hadiah yang diberikan oleh orang-orang Majus kepada Yesus, marilah kita baca Matius 2:1-13. Dari bacaan ini, kita tahu bahwa Raja Herodes ingin Yesus dibunuh dan Herodes meminta supaya orang-orang Majus itu memberi tahu di mana Yesus dilahirkan supaya ia juga bisa "menyembah" Dia ..., kita tahu bahwa ia hanya ingin tahu tempatnya sehingga dia bisa membunuh-Nya. Tentu saja orang Majus ini sangat "bijaksana" untuk hal ini dan tidak pernah kembali kepada Raja Herodes untuk mengatakan di mana Yesus berada. Orang Majus ini menemukan Maria, Yusuf, dan bayi Yesus setelah mengikuti bintang. Yang menarik dalam ayat 11, ketika orang Majus ini menemukan Maria dan Yusuf, mereka segera masuk ke kandang dan kemudian mulai menyembah Yesus. Segera setelah mereka melihat Bayi itu, mereka ingin menyembah Dia. Mengapa? Karena mereka tahu bahwa Ia adalah Raja atas segala raja, dan hadiah yang mereka berikan merupakan tanda hormat mereka. Yang menarik dari bagian ini adalah kita tidak pernah menemukan nama orang-orang Majus ini. Meskipun mereka memberi Yesus hadiah yang langka dan mahal, mereka tidak ingin dikenal, mereka hanya ingin memastikan bahwa Ia menerima mereka. Jadi, mengapa mereka memberikan tiga hadiah? Kemenyan dan mur bukanlah salah satu hadiah yang bila Anda mendapatkannya, Anda akan berkata, "Hore ..., saya dapat kemenyan dan mur di hari Natal ini!" Jenis hadiah seperti ini merupakan hadiah yang diberikan kepada para raja. Dalam 1Raja-Raja, saat Ratu Syeba mengunjungi Raja Salomo, dia memberi hadiah emas dan rempah-rempah. Emas dan kemenyan adalah benda yang jarang, berharga, dan mahal, lagipula banyak orang yang ingin memberikan hadiah yang terbaik untuk raja mereka. Orang-orang Majus yang mengenali Yesus sebagai Raja atas segala raja ini juga ingin memberikan yang terbaik bagi raja mereka. Setiap hadiah dari ketiga hadiah yang diberikan itu memiliki makna dan nilai guna. EMAS - Sama halnya dengan saat ini, emas sangat berguna. Untuk bisa mendapatkan emas, Anda harus menggali dasar tanah, dan pada zaman Alkitab, hal ini sulit dilakukan karena tidak ada alat seperti yang digunakan saat ini. - Emas selalu berarti sesuatu yang dapat ditukarkan, yang bagi Maria dan Yusuf pasti akan sangat berarti karena mereka akan melakukan perjalanan ke Mesir dan akan memerlukan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. - Secara simbolis, emas melambangkan kedudukan raja. Raja bahwa Kristus adalah untuk kita. Emas juga melambangkan proses pemurnian yang kita alami dalam menghadapi ujian sebagai orang Kristen. - Emas adalah satu-satunya logam yang ketika dipanaskan dengan api tidak akan kehilangan sifat, berat, warna, ataupun bagian lainnya. Demikian pula dengan iman yang murni. Emas disebutkan dalam Alkitab bila berkenaan dengan kekuatan iman seseorang. Ayub menyebutkan emas setelah dia melalui segala ujian. Ayub 23:10 mengatakan, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." KEMENYAN - Kemenyan dibuat dengan memotong sebatang pohon "Arbor Thurisfrom" yang ada di Persia, Arab, dan India. Kemenyan ini seperti getah yang dikumpulkan dan kemudian dikeringkan selama tiga bulan sehingga menjadi seperti damar yang keras atau permen karet. - Kemenyan digunakan sebagai wangi-wangian, tetapi kebanyakan ditimbun sebagai bau-bauan yang harum selama penyembahan. Dalam Keluaran, Harun akan membakar kemenyan di altar sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan. - Oleh sebab itulah, kemenyan menjadi bau-bauan yang pantas bagi bayi Yesus, sama seperti Tuhan yang disembah pada zaman Perjanjian Lama. Kemenyan juga membantu membuat aroma di sekitar kandang itu menjadi harum karena ada banyak binatang di sekitar mereka. - Kemenyan melambangkan ketuhanan Kristus karena seperti yang telah disebutkan, kemenyan dibakar sebagai persembahan untuk Tuhan. MUR - Mur, sama halnya dengan kemenyan, juga merupakan getah dari pohon yang dikeraskan dan kemudian digunakan. Namun, tidak sama dengan kemenyan yang wangi, mur rasanya pahit. - Mur sering kali digunakan untuk membalsam orang mati karena orang mati ini memiliki harta yang harus dijaga. Mur juga digunakan sebagai wewangian, bahan untuk minyak urapan yang disebutkan di Keluaran, tetapi bagi Maria dan Yusuf, mur digunakan untuk pengobatan. Saat ini, mur digunakan untuk pasta gigi, pencuci mulut, dan tata rias. - Akhirnya, mur melambangkan cawan pahit yang harus diminum oleh Kristus dalam penderitaan untuk menebus dosa kita dan untuk memulihkan kita melalui kematian-Nya. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : PlanetHoly.com Judul asli artikel: Why Gold, Frankincense and Myrrh Penulis : Jason Forthofer Alamat URL : http://www.planetholy.com/biblestudy/gold-frankincense-myrrh.asp o/ ARTIKEL 2 o/ PERLUKAH HADIAH NATAL BAGI ANAK? ================================ Bolehkah merayakan Natal dengan pesta? Bagaimana pula pemberian kado atau hadiah Natal buat anak? Semuanya boleh-boleh saja, asal anak tetap diajari perihal esensi Natal yang sesungguhnya. Bagi anak, Natal bisa berarti makan-makan dan hadiah. Namun, sebetulnya orang tua bisa memberi lebih. Menurut Henny E. Wirawan, M.Hum., Psi. dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, "Orang tua bisa menginformasikan kepada anak bahwa Natal adalah memperingati kelahiran Tuhan Yesus yang tugasnya menyelamatkan manusia." Bisa jadi awalnya anak belum mengerti. "Namun, perlahan anak akan mulai mengerti. Apalagi Natal kan dirayakan setiap tahun, beda dengan perayaan keagamaan lain. Di sekolah minggu, juga ada kelas untuk batita kok. Jadi, tak sulit sebetulnya bagi anak untuk membayangkan dan memahami apa yang terjadi saat Natal," terang Henny. Belum lagi pada setiap perayaan Natal biasanya juga digelar drama dengan visualisasi sehingga anak akan mudah mengerti. Merayakan Natal, ujar Henny, boleh-boleh saja asalkan tidak bermewah-mewah. "Soalnya esensi Natal kan bukan pesta-poranya, melainkan pada semangat berbagi. Ada sesuatu yang dibagi kepada orang lain, itulah yang harus ditanamkan pada anak," lanjut Henny. Jadi, kalau Natal diidentikkan dengan makan-makan, pesta di hotel, atau hadiah semata, justru menyimpang dari esensi yang sebetulnya. "Yesus saja dilahirkan di tempat yang sangat sederhana kok, jadi kenapa kita merayakannya berlebihan di tempat-tempat yang sangat mewah misalnya. Ini kan tidak tepat." Henny menganjurkan, lebih baik memperingati Natal dengan berkunjung dan berbagi ke panti asuhan atau panti jompo. "Ingat, esensi Natal adalah membagi kasih kepada sesama manusia," ujar Henny. Esensi Natal juga bukan pada baju baru atau kado, "Meskipun kalau mau pakai baju baru juga boleh. Ini yang mestinya sejak kecil sudah diajarkan pada anak. Natal itu seharusnya diperingati dalam kesederhanaan." AJARI UNTUK MEMBERI Natal juga berarti hadiah atau kado, apalagi buat anak-anak. Kado biasanya diletakkan di bawah pohon Natal. "Kado Natal itu kan sebetulnya intinya pemberian `reward` buat anak setelah selama setahun bertingkah laku baik. Ini yang kemudian menjadi tradisi pemberian kado." Yang jelas, ada hadiah atau tidak, Natal tetap Natal. Bahkan dilihat dari sejarah dan tradisinya, kelahiran Tuhan Yesus sebetulnya bukan pada tanggal 25 Desember. "Sampai sekarang, orang enggak pernah tahu tanggal berapa Tuhan Yesus lahir." Intinya, tanggal sebetulnya tidak penting, yang penting adalah esensinya. "Bukan kadonya, makanannya, bajunya, atau hal-hal sampingan lain, melainkan maknanya yang harus ditanamkan pada anak." Orang tua sebaiknya mengajak anak berunding mau memperingati Natal seperti apa. "Misalnya, orang tua memberikan wawasan, `Selama ini Adik kan sudah dapat kado. Nah, sekarang Adik yang kasih kado buat orang lain dong.` Jadi, tetap nyangkut dengan esensi Natal." Anak balita sudah bisa kok diajar berbagi seperti itu. Misalnya, jika anak punya banyak boneka. "Tanyakan pada anak, `Mana boneka yang mau diberikan?` Tentu yang diberikan bukan boneka yang sudah jelek. Justru yang harus diberikan adalah boneka yang paling bagus. Latihan berbagi ini memang sulit, tapi harus dilatih. Ajarkan anak untuk memberi yang terbaik. `Mama-Papa kan juga memberi bukan yang sisa`," lanjut Henny. Soal siapa yang harus diberi, bisa siapa saja. Bisa teman yang paling tidak punya. "Pokoknya bagikan kepada orang yang paling membutuhkan tanpa harus seiman. Kalau memang temannya sudah cukup semua, bisa dibagi ke orang lain yang memang butuh," lanjut Henny seraya menekankan pentingnya mengajarkan hal seperti ini sejak kecil agar anak punya kepedulian, rasa sayang, dan empati pada orang lain. Semuanya pasti akan berdampak sampai anak besar kelak. "Natal kan hanya salah satu momen, selebihnya masih banyak hari lain bisa dilakukan." CARI YANG BERGUNA Memberikan hadiah pada anak memang sah-sah saja. Soal hadiah apa yang sebaiknya diberikan kepada anak, Henny menyarankan jangan yang terlalu mewah. "Yang paling penting harus berguna bagi anak. Cari hadiah yang mendidik dan bersifat melatih anak melakukan sesuatu," ujarnya. Hadiah boneka biasanya sudah banyak. "Permainan edukatif yang bisa mengembangkan kognisi atau kreativitas anak bisa menjadi pilihan," sarannya. Bisa juga memberikan hadiah peralatan musik, misalnya elekton (electone). "Enggak usah yang terlalu rumit, yang kecil saja, supaya minat musik atau seni anak juga tumbuh." Kaset anak bisa juga menjadi pilihan lain. "Murah meriah dan bisa sepanjang tahun disetel. Kalau bisa jangan kaset lagu-lagu Natal karena disetelnya hanya pas hari Natal. Kaset rohani yang lain supaya anak bisa belajar lebih religius. Atau Alkitab bergambar." Intinya, lanjut Henny, pilihlah hadiah atau kado yang ada gunanya jangan, cuma kue atau cokelat. Hadiah bukan berupa benda, juga bisa, misalnya makan malam di restoran atau berlibur. "Boleh-boleh saja kalau memang ada dananya. Cuma, `kan enggak semua orang bisa. Jadi, sesuaikan dengan bujet yang ada. Yang penting nilai-nilai Natal tetap dimasukkan. Selama berlibur juga jangan lupa beribadah. Kadang-kadang kalau pas liburan, ke gerejanya prei dulu," kata Henny. Yang penting, terapkan prinsip keseimbangan. Artinya, kita mau ke mana dapatnya apa. "Kalau tidak, anak bisa-bisa jadi tukang tagih. Setiap Natal tiba, sudah siap dengan permintaan yang bermacam-macam." Beda jika anak diajar untuk tak hanya menerima, tapi juga memberi. "Anak akan merasakan, `Oh, kalau memberi itu ternyata begini rasanya.` Sehingga anak akan merasakan betapa tak mudahnya memberi sesuatu kepada orang lain itu." Yang penting, anak jangan melulu diberi karena justru akan merugikan anak di masa depan. Orang tua harus mengajar anak untuk berbagi. Dengan belajar memberi dan menerima, anak juga akan belajar prihatin. Mungkin tidak langsung timbul pada anak balita, tapi kalau selalu diajarkan, anak lama-lama juga akan tahu, termasuk memahami kondisi orang tua, misalnya. "Ia tahu rasanya berbagi, merasakan kalau dapat sesuatu. Kalau cuma dikasih terus, anak akan lupa berterima kasih. Enggak pernah bersyukur dan cenderung `take for granted`. Sehingga anak akan berpikir, `Memang sudah seharusnya saya dapat hadiah Natal kok.`" AJANG SILATURAHMI Natal juga memiliki fungsi untuk bersilaturahmi, menjalin keakraban dengan keluarga besar atau dengan tetangga. "Natal biasanya kan libur, jadi apa salahnya berkunjung ke rumah saudara, entah Nenek atau Paman sekaligus mempererat persaudaraan. Anak juga akan mengenal siapa saja saudara-saudaranya." Yang tak boleh ketinggalan adalah mengajarkan unsur berbagi saat bersilaturahmi. Misalnya sebelum pergi ke rumah Nenek, ajak anak untuk berdiskusi, `Kita ke rumah Nenek bawa apa ya?` atau `Kita mau ketemu sama Nenek, bagaimana ya rasanya?` "Jadi, anak diajak ngobrol, apa pendapatnya, bagaimana perasaannya, dan sebagainya. Yang tak kalah penting, pada saat bersilaturahmi ajarkan anak nilai-nilai lain, misalnya soal sopan santun selama bertamu. "Ini memang harus diajarkan sejak dini," ujar Henny. Apa saja yang bisa diajarkan pada anak saat bertamu? 1. Ajari anak untuk duduk manis, tidak menyela pembicaraan pada saat orang tua tengah berbicara. 2. Ajari anak untuk meminta izin sebelum mengambil sesuatu. Juga minta anak untuk tidak membuat anak lain menangis. Kalau perlu dibicarakan sebelum berangkat, dan dibuat kesepakatan. 3. Jangan lupa, setelah pulang, bila perilaku anak ternyata menyenangkan selama bepergian, puji anak. "Wah, kamu tadi pintar, lho, di rumah Nenek." Dengan demikian, ajang silaturahmi dijadikan sarana untuk membangun perilaku anak agar anak mempertahankan sikapnya. Kalau bisa malah lebih bagus di kemudian hari. Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Tabloid Nova Penulis : Hasto Prianggoro Alamat URL: http://www.tabloidnova.com/articles.asp?id=7198 o/ BAHAN MENGAJAR o/ ORANG-ORANG MAJUS MENYEMBAH YESUS ================================= Bacaan: ------- Matius 2:1-11; Mikha 5:2; Mazmur 72:10,11,15 Alat: ----- Gambar bayi Yesus menerima persembahan dari orang-orang majus. Ringkasan: ---------- Orang-orang Majus memberi persembahan kepada Bayi Yesus dan menyembah Dia sebagai Tuhan. Saat ini orang-orang yang bijaksana ini masih tetap menyembah Yesus. Cerita: ------- Tahukah kamu siapakah yang berulang tahun di hari Natal? [Yesus] Ya, Bayi Yesus menjadi alasan kita merayakan Natal. Siapa yang senang menerima hadiah saat ulang tahun? (Mintalah anak-anak mengacungkan tangan mereka.) Ya, semuanya tentu ingin mendapat hadiah. Hari ini kita akan mendengar cerita tentang Bayi Yesus dan hadiah-hadiah yang diterima-Nya setelah Ia dilahirkan. Orang-orang Israel tahu bahwa suatu hari nanti Juru Selamat akan dilahirkan di Betlehem, sebuah desa kecil di dekat Yerusalem. Nabi Mikha telah menubuatkan hal ini lebih dari tujuh ratus tahun sebelum Yesus dilahirkan. "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mikha 5:1). Orang-orang Majus mengikuti bintang yang Tuhan tempatkan di langit untuk menuntun mereka. Saat mereka sampai di Yerusalem, mereka menghadap Raja Herodes. Mereka bertanya di mana mereka bisa menemui Bayi Raja yang baru dilahirkan supaya mereka bisa menyembah Dia. Hal ini membuat Raja Herodes terkejut, iri, serta marah. Dia tidak suka bila ada orang lain (apalagi seorang bayi) yang disebut raja. Raja Herodes kemudian bertanya kepada para imam kepala dan mereka mengatakan kepadanya bahwa Kristus akan dilahirkan di Betlehem. Kemudian Herodes menyuruh orang-orang Majus ini untuk kembali dan mengatakan kepadanya setelah mereka menemukan Bayi yang disebut Raja itu supaya ia juga bisa menyembah Bayi itu. Raja Herodes membuat cara licik terhadap orang-orang Majus itu karena dia benar-benar ingin membunuh Bayi itu. Kemudian orang-orang Majus ini kembali mengikuti bintang itu ke Betlehem sampai mereka menemukan rumah di mana Bayi Yesus dibaringkan. Kita tidak tahu pasti berapa orang Majus yang datang. Mungkin setidaknya ada tiga orang karena mereka membawa tiga persembahan. Orang-orang Majus ini mungkin juga raja-raja dari daerah timur lainnya (Arab dan Persia) karena salah satu persembahan yang mereka bawa adalah emas, yang merupakan sesuatu yang sangat mahal. Ada nubuatan di Mazmur 72 yang mengatakan raja-raja dari Arab akan memberikan persembahan, khususnya emas, dan menyembah Dia. "... kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya! ... Kiranya dipersembahkan kepadanya emas Syeba! ..." (Mazmur 72:10,11,15). (Bacalah Matius 2:11) Orang-orang Majus ini menyembah Bayi Yesus sebagai Tuhan Juru Selamat dan mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur. Persembahan ini sangat mahal. Emas adalah persembahan untuk seorang raja. Kemenyan adalah getah dari pohon balsam yang digunakan sebagai obat. Raja ini akan memulihkan umat-Nya. Mur, ramuan yang digunakan dalam penguburan, merupakan persembahan yang tidak lazim karena mur menunjukkan bahwa Anak Raja ini akan mati suatu hari nanti. Natal adalah hari di mana kita merayakan kelahiran Kristus, Tuhan kita. Orang-orang Majus ini datang untuk menyembah Raja yang baru lahir. Sekarang, orang-orang yang bijaksana masih tetap menyembah Yesus. Saat kamu membuka hadiah Natalmu tahun ini, ingatlah untuk merenung sejenak dan mengucap syukur karena Allah telah mengirimkan hadiah yang terbesar bagi kita semua, yaitu Yesus, Putra-Nya. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : ChildrenSermons.com Judul asli artikel: Wise Men Worship Jesus Penulis : Jim Kerlin Alamat URL : http://www.childrensermons.com/sermons/wisemen.htm o/ KARYA ANDA o/ KESAKSIAN: NATAL SEKOLAH MINGGU =============================== Sekolah minggu mungkin merupakan organisasi yang paling sibuk saat bulan Desember tiba. Bagaimana tidak, sejak bulan November guru-gurunya sudah mulai rapat sana-sini untuk menentukan acara Natal, hadiah-hadiah, pementasan, kostum, dana, dan lain-lain. Tahun ini, seperti tahun-tahun biasanya, sekolah mingguku tidak mengadakan acara yang spektakuler atau acara yang besar-besaran. Tidak ada panitia Natal, tidak ada kesibukan mendekor ruangan Natal, atau mencari persewaan kostum-kostum Natal. Tetapi bukan berarti kami tidak memaknai Natal dan tidak mengajak anak untuk antusias merayakan Natal. Bukan itu maksud kami. Kami hanya ingin mengajak mereka larut dalam kesederhanaan seperti yang terjadi lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Kesederhanaan bukan dalam hal tidak mengeluarkan banyak uang, tetapi bagaimana di masa Natal anak-anak tidak lelah dengan seabreg latihan atau agar anak-anak tidak bingung harus menggunakan baju baru di acara Natal sekolah minggu. Di mana kita mengarahkan mereka kepada makna Natal yang sebenarnya. Tahun ini, kami ingin anak-anak memaknai kasih yang ada dalam peristiwa kelahiran Yesus. Sepanjang bulan Desember, ibadah sekolah minggu tentu saja mengangkat kisah-kisah Natal dan menyanyikan lagu-lagu Natal. Jadi perayaan Natal sekolah minggu kami bukan hanya sekali dalam bulan Desember, tetapi tiap ibadah sekolah minggu. Selain ibadah, dalam setiap ibadah ada kegiatan-kegiatan Natal. Minggu pertama anak-anak kelas besar diminta untuk membuat puisi Natal yang bertemakan kasih Natal, anak-anak kelas kecil diajak untuk mewarnai gambar peristiwa kelahiran Yesus. Sebelum kegiatan dimulai, terlebih dahulu disampaikan melalui pelajaran bahwa kedatangan Yesus adalah bukti kasih Allah pada manusia. Minggu kedua, anak-anak diajar menyatakan kasih mereka kepada orang lain dengan cara membuat kartu Natal. Kartu Natal tahun ini akan ditujukan kepada Bapak Gembala. Puisi yang sudah dibuat bisa dipindahkan ke dalam kartu Natal tersebut. Sedangkan untuk anak kelas kecil, setiap guru harus berupaya terlebih dahulu dengan membuat kartu yang sudah jadi lengkap dengan gambar yang siap diwarnai dan tulisan selamat hari Natal di dalamnya. Lebih seru lagi jika mereka diminta membubuhi tanda tangan mereka. Pastilah dengan serius atau dengan gaya layaknya orang dewasa, mereka akan mencari model tanda tangan mereka untuk dibubuhi di kartu tersebut. Minggu ketiga, setelah pelajaran disampaikan dalam kelas terpisah, anak-anak kelas besar maupun kecil diajak untuk menceritakan kembali arti Natal bagi mereka. Bagi anak-anak yang belum sekolah, mereka boleh menyanyikan satu lagu Natal. Minggu keempat, tidak ada ibadah sekolah minggu karena digabung dengan perayaan Natal gereja kami. Saat ini saat yang ditunggu-tunggu. Mereka akan mementaskan drama Natal yang sudah dilatih setiap hari minggu sore sepanjang bulan Desember. Dramanya tidak ada hafal-menghafal dialog, jadi lebih mudah bagi mereka untuk melakonkan. Bukan hanya kelas besar saja loh yang berperan, tetapi juga kelas kecil, bahkan yang belum sekolah pun tidak mau ketinggalan. Hari itu juga akan menjadi hari yang dinantikan karena ada pembagian hadiah Natal tentunya. Tanggal 31 Desember, rangkaian perayaan Natal di sekolah minggu kami ditutup dengan cerita mengenai sukacita Natal. Dalam kesempatan itu pula, kami mengajak anak-anak bersukacita dengan bertukar hadiah satu sama lain atau roll kado. Anak-anak membawa kado seharga Rp 2.000,00 per anak dan nantinya akan ditukarkan dengan kado lain dari teman-temannya. Isi kado harus ada ucapan selamat Natal dan sebuah ayat untuk memasuki tahun yang baru. Nah, gitu deh perayaan Natal di sekolah minggu gerejaku. Gimana dengan yang lain? Perayaan Natal di sekolah minggunya kegiatannya apa aja? "Sharing" donk biar jadi masukan buat kita-kita di tahun-tahun mendatang .... Oh iya, tolong kritik dan sarannya untuk metode perayaan Natal di sekolah minggu yang sudah saya sharingkan di atas ya ..., thanks before. Kiriman dari: Love Bisa dilihat juga di: http://www.sabdaspace.org/natal_sekolah_minggu o/ WARNET PENA o/ SABDA SPACE: NATAL ================== http://www.sabdaspace.org/keywords/natal Ingin berbagi kisah, renungan, atau hal-hal lain seputar Natal? Situs SABDA Space mengajak Anda semua "bernatal" bersama. Dalam situs ini, Anda bisa menuangkan semua tulisan Anda seputar Natal. Tetapi sebelumnya, Anda harus mendaftar terlebih dahulu dan bergabung bersama lebih dari enam ratus blogger di situs ini. Atau Anda juga bisa memberikan masukan atau komentar untuk semua tulisan seputar Natal di situs ini. Klik alamat di atas untuk merasakan suasana Natal dalam situs ini. Dalam fasilitas "shoutbox", Anda juga dapat saling berbagi salam Natal antarpengunjung SABDA Space. Saat ini, beberapa tulisan Natal yang dapat Anda simak antara lain "Natal Sekolah Minggu", "Suara di Padang Gurun", "Kisah Penciptaan Lagu Natal", "Merry Christmas All", dan lain sebagainya. Mari bernatal bersama SABDA Space! Oleh: Redaksi o/ MUTIARA GURU o/ Hadiah terindah bagi kita di hari Natal ini adalah saat mengingat seorang bayi telah lahir, untuk menebus dosa-dosa kita. ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA http://ylsa.sabda.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |