Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/359 |
|
e-BinaAnak edisi 359 (28-11-2007)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 359/November/2007 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL 1 : Memberikan Bobot dalam Komunikasi - ARTIKEL 2 : Percakapan yang Sesuai Menurut Kristus - TIPS : Bobot Komunikasi - WARNET PENA : SABDA.Org - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Usia anak-anak adalah saat yang penting bagi orang tua untuk menanamkan banyak hal kepada anak-anak mereka. Kasih, prinsip hidup Kristen, pendidikan, kepercayaan, dan berbagai hal positif lainnya merupakan beberapa hal vital yang harus dikomunikasikan kepada anak. Berkomunikasi dengan anak memang tidak sekadar mengobrol atau menemani mereka bermain saja. Apabila hanya demikian, hal-hal yang vital yang memberikan bobot bagi komunikasi tersebut justru tidak akan sampai kepada mereka. Sebaliknya, bila Anda berhasil mengomunikasikan hal-hal tersebut, pengalaman anak dalam berkomunikasi akan terus mereka bawa hingga dewasa. Dengan demikian, setiap orang tua dan para pelayan anak harus memerhatikan apa yang mereka komunikasikan kepada anak-anak mereka. Redaksi berharap sajian e-BinaAnak berikut bisa menjadi refleksi bagi para orang tua dan pelayan anak untuk melihat kembali bagaimana bobot komunikasi Anda dengan anak-anak. Sudahkah seperti yang Kristus ajarkan ataukah hanya sekadar mengobrol saja dengan anak? Selamat menyimak, kiranya menjadi berkat! Redaksi Tamu e-BinaAnak, Christiana Ratri Yuliani "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+29:17 > o/ ARTIKEL 1 o/ MEMBERIKAN BOBOT DALAM KOMUNIKASI ================================= NOMOR 1: Anak-anak membutuhkan perhatian, diajak berbicara, kebenaran, kepercayaan, sentuhan, ucapan terima kasih, waktu, pengajaran, dan Trinitas. Tidaklah mungkin membesarkan anak dengan menggunakan setengah dari waktu kita. Membesarkan anak membutuhkan perhatian, kasih, kepedulian, disiplin, usaha, dan sikap kita yang sepenuh waktu. Terlalu sering kita menyelipkan usaha kita untuk membesarkan anak ke dalam jadwal pekerjaan, rekreasi, pengembangan pribadi, hiburan kita yang terburu-buru dan penuh tekanan, serta aktivitas kita yang tumpang-tindih. Kita menimbulkan kekacauan dengan mengambil alih tempat anak-anak kita dan melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi membesarkan anak. Ya, bagian dari membesarkan anak adalah menyertai mereka dalam kegiatan mereka. Namun, membesarkan anak adalah soal hubungan bukan sekadar lari-lari bersama anak-anak. Seperti apakah hubungan dengan anak yang sehat, bermanfaatkah itu? Dasar untuk melatih anak-anak Anda menurut jalan yang patut baginya, namun tidak terbatas pada hal-hal berikut ini. Sepuluh Latihan Terbaik 1. Memerhatikan Perhatikanlah pakaian, gaya rambut, komunikasi yang tidak lisan, teman-teman, minat, perubahan dalam kebiasaan, temperamen, perasaan, musik, program TV, video game, e-mail, perkataan, sikap, tingkah laku, kenaikan kelas, ke mana mereka pergi, dan sebagainya. Dengan kata lain, perhatikanlah semua. 2. Berbicara Berbicaralah (termasuk banyak mendengarkan) mengenai perasaan, pikiran, pendapat, sukacita, luka batin, hal-hal biasa, seksualitas, keuangan, benar dan salah, dsb.. Tidak ada batasnya. Berbicara yang disertai banyak mendengarkan akan mengomunikasikan kehangatan, kepedulian, minat, keprihatinan, kasih, dan empati. 3. Kebenaran Sampaikanlah kepada anak-anak Anda kebenaran mengenai Allah, moralitas, diri Anda sendiri, dan dunia di sekitar mereka. 4. Kepercayaan Percayailah anak-anak Anda dan bersikaplah konsisten sehingga mereka dapat belajar bagaimana memercayai seseorang dari memercayai Anda. 5. Kebersamaan Biarlah anak Anda mengetahui bahwa Anda "beserta" mereka, bukan "melawan" mereka. Anda dan mereka bukanlah musuh. Sebagai keluarga, Anda bekerja bersama, bukan memisahkan diri. 6. Sentuhan Anak-anak Anda membutuhkan sentuhan jasmani, pelukan, ciuman, dekapan, dan segala macam sentuhan yang tepat. 7. Ucapan terima kasih Suatu sikap yang berterima kasih bermanfaat bagi kedua belah pihak. Katakanlah kepada anak Anda betapa Anda berterima kasih untuk adanya mereka, dan mereka juga akan mulai mengatakan hal yang sama kepada Anda. 8. Waktu Anak-anak membutuhkan Anda. Kehadiran Anda tidak dapat digantikan oleh barang. 9. Pengajaran Anda adalah guru utama bagi anak Anda, bukan sekolah, gereja, klub, tutor, atau pelatih. 10. Trinitas Bagi seorang anak, gambar pertama mengenai Allah dilukis oleh orang tuanya. Didiklah seorang anak menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. (Amsal 22:6) NOMOR 2: Ucapkanlah kehidupan, bukan kematian, kepada anak-anak Anda. "Maafkan ayah. Ayah tidak benar-benar mau mengatakan itu." Dalih-dalih yang kita kemukakan setelah kita mengucapkan kematian tidak akan menghilangkan kerusakan dari racun yang kita masukkan dalam hati si anak. Yesus mengingatkan kita bahwa apa yang ada dalam hati kita, kita ucapkan melalui mulut kita. Bila kita tidak bermaksud begitu, jangan mengatakannya. Berpikirlah sebelum Anda berbicara. Pastikanlah bahwa Anda mengucapkan perkataan yang membangun, bukan meruntuhkan hidup seorang anak. Jagalah diri Anda agar tetap menjadi orang yang bertanggung jawab. Selama seminggu, catatlah dalam jurnal harian Anda semua pernyataan positif dan negatif yang Anda ucapkan kepada anak Anda. Apakah yang negatif lebih banyak daripada yang positif? Menurut hitungan jari saya, dibutuhkan sekurang-kurangnya sepuluh pernyataan yang positif untuk memperbaiki satu perkataan yang negatif. Apakah perkataan Anda yang mengkritik menguras habis kehidupan dalam diri anak Anda dan membuatnya kosong, kesepian, telantar, dan mengalami luka batin? Mengucapkan kehidupan ke dalam diri seorang anak dimulai dengan penerimaan dan mendengarkan, serta melimpah dengan peneguhan, membesarkan hati, membangun, mendukung, dan mengucapkan hal-hal yang berarti dalam kehidupan si anak setiap hari. Daripada terus-menerus menyampaikan kritik, cobalah menyampaikan koreksi yang positif dan pujian supaya anak dapat bertumbuh dan menjadi matang. Kehidupan berbicara mengenai jati diri, penampilan positif, dan potensi seorang anak. Kematian terus-menerus menunjukkan kegagalan, kesalahan dan pikiran, perasaan serta sikap yang menyimpang dari seorang anak. Anda bukanlah pendakwa, hakim, atau jaksa anak Anda. Anda adalah guru, pendukung, pembesar hati, dan orang tua yang saleh bagi anak Anda. "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakan, akan memakan buahnya" (Amsal 18:21). NOMOR 3: Katakanlah saja apa yang Allah Bapa suruh Anda katakan; lakukanlah saja apa yang Allah Bapa suruh Anda lakukan. "Dari manakah asal perkataan ini?" Pernahkah Anda bertanya-tanya dalam hati di manakah sumber perkataan Anda? Saya sering kali mendapati diri saya mengatakan kepada anak saya perkataan yang berulang kali diucapkan orang tua saya kepada saya. Beberapa di antaranya positif, namun perkataan lainnya lebih merugikan daripada mendatangkan kebaikan. Yesus memberikan sebuah teladan yang baik untuk kita ikuti. Ia hanya melakukan dan mengatakan apa yang Bapa suruh Ia lakukan dan katakan. Dalam seminar-seminar mengenai membesarkan anak yang kami selenggarakan bagi para remaja, kami sering kali memberikan kesempatan kepada orang tua dan orang-orang muda untuk bertanya, "Apakah Allah Bapa menyuruh kamu mengatakan hal itu?" atau "Apakah Allah Bapa menyuruh kamu melakukan hal itu?" Kita perlu mulai lebih banyak mendengarkan suara Allah dan lebih sedikit mendengarkan suara kita pada masa lampau, kaset-kaset milik orang tua, atau sindiran-sindiran duniawi. Bila firman-Nya makin banyak tertanam dalam diri kita, makin besar kemungkinan bagi firman-Nya untuk keluar dari mulut kita. Bila kita terlebih dahulu mendengarkan suara Allah, kecil kemungkinannya bagi kita untuk menyebarkan perkataan tolol kepada anak kita yang melukai hati dan menghancurkan semangat. Bila kita mengetahui apa yang Allah ingin kita lakukan, kita akan menghindari tindakan dan reaksi yang muncul dari amarah dan emosi yang tertekan. Bila kita sulit mendengar suara Allah, kita perlu menyediakan lebih banyak waktu bersama Allah -- dengan membaca Alkitab, berdoa, merenungkan firman Allah, melakukan kontemplasi, menyembah, memuji, berdiam diri, dan berdoa syafaat. Tidakkah hebat bila anak-anak kita tahu bahwa kita baru saja bersama Allah sebelum kita berbicara kepada mereka? Tidakkah memesona bila anak-anak kita tahu bahwa sentuhan, ekspresi kata-kata, dan tindakan kita hanyalah kepanjangan dari sentuhan, ekspresi, kata-kata, dan tindakan Allah? "Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku" (Yohanes 12:50). Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: 77 Kebenaran yang Hakiki dalam Membesarkan Anak Judul bab : Komunikasi Penulis : Dr. Larry Keefauver Penerbit : Media Injil Kerajaan, Semarang Halaman : 1 -- 7 o/ ARTIKEL 2 o/ PERCAKAPAN YANG SESUAI MENURUT KRISTUS ====================================== Berikut ini petunjuk-petunjuk dari seorang guru yang memberkati saya mengenai teknik berkomunikasi saat mengajar. 1. Jangan pikirkan mengenai kesan apa yang Saudara berikan. Pikirkan untuk menyatakan pandangan Saudara kepada para pendengar Saudara. Pikirkan keadaan mereka itu. 2. Jangan khawatir mengenai gerakan-gerakan tangan Saudara. 3. Persiapkan diri Saudara. Pelajarilah bahan itu sebaik-baiknya. Pikirkanlah itu seluruhnya. Jadikanlah hal itu sesuai dengan pribadi Saudara. Hiduplah sesuai dengan itu. 4. Bersikaplah wajar, tetapi lupakanlah diri Saudara saat menyampaikan pandangan-pandangan Saudara. Berusahalah sebaik-baiknya agar Saudara didengar dan dipahami. Saran-saran praktis ini sangat berharga bagi guru-guru sekolah minggu. Akan tetapi, ada beberapa hal lainnya yang sama pentingnya. Untuk merumuskannya, saya perlu kembali mengingatkan pengaruh yang paling besar atas kehidupan saya kepada guru-guru. Satu hal yang sama mereka miliki yaitu cara berbicara mereka menyatakan bahwa mereka itu milik Kristus dan sedang bertumbuh kepada-Nya dalam segala hal. Inilah rumusan singkat dari ciri-ciri percakapan mereka yang sesuai dengan Kristus. Kehidupan dan perbuatan mereka menyokong percakapan mereka. Mereka tidak menjadikan kami merasa seolah-olah mereka itu sempurna, tetapi orang-orang berdosa yang diselamatkan oleh Kristus. Mereka mengakui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangannya. Di dalam sikap rendah hati serta penuh pertobatan, mereka memiliki satu keyakinan akan Kristus. Mereka tidak membatasi perhatian mereka kepada ruangan kelas atau gereja saja, tetapi pada segala segi kehidupan. Mereka senantiasa berusaha keras untuk bersaksi bagi Kristus sebagai Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Mereka menyadari bahwa sama seperti Kristus harus diterima dengan iman sehingga kita memiliki keselamatan yang kekal, demikian juga kita harus menerima-Nya dengan iman. Bersama-sama Paulus, mereka melaksanakan hal melupakan segala perkara yang di belakang dan berlari-lari kepada sasaran yang di atas di dalam Kristus Yesus. Mereka tidak pernah meninggalkan jalan lurus dan sempit untuk menyeleweng ke samping atau menyeberang kepada tafsiran khusus atas azas kepercayaan yang disenanginya saja. Dengan kata-kata lain, untuk mengutip dari Paulus, mereka memunyai kesetiaan yang sejati kepada Kristus (2Korintus 11:3). Tingkah laku mereka nyata di dalam percakapan mereka -- kasih dari kehidupan Kristen, semangat bagi hal itu sebagai hidup yang berkelimpahan, kewaspadaan, kesabaran, kejujuran untuk mengakui bila mereka sungguh-sungguh tidak mengetahui sesuatu, pengakuan atas kegagalan mereka sendiri, sikap yang penuh pengorbanan. Mereka tidak pernah berbantah-bantahan saat mengemukakan kebenaran itu, tetapi penuh dengan kasih dan menarik hati. Mereka tidak pernah menjatuhkan orang, tetapi menghormati kepribadikan dari para pendegarnya. Mereka sungguh-sungguh mirip dengan Kristus karena mereka memiliki-Nya di dalam hati mereka. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku : Cara Mengajar yang Lebih Berhasil Judul artikel asli: Bersiaplah Agar Diperhatikan Penulis : Joe L. McMillin Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1995 Halaman : 45 -- 47 o/ TIPS o/ BOBOT KOMUNIKASI ================ Harus ada hubungan yang baik antara orang tua dan anak atau antara guru dan murid. Tetapi isi dari komunikasi itu mencakup hal apa? Di bawah ini ada beberapa petunjuk bagi orang tua dan guru. A. Pengetahuan Umum Seperti yang dikatakan oleh John Locke bahwa seorang anak kecil itu bagaikan selembar kertas putih yang menanti diisi orang dewasa dengan segala konsep dan pengetahuan umum. Oleh karena itu, hal pertama yang perlu diketahui anak adalah barang yang ada di sekitarnya, mengenal nama tumbuh-tumbuhan dan binatang. Anak sedang masuk ke dunia yang menarik, oleh sebab itu ia penuh dengan rasa ingin tahu. Ketika sedang berkomunikasi, orang tua sebaiknya memberikan pengetahuan umum kepada anak. Mengapa terjadi halilintar atau mengapa ada hujan? Dari mana asalnya pelangi yang indah itu? Terlebih penting lagi adalah pengetahuan tentang sopan santun, bagaimana menjadi manusia yang menghormati orang tua dan orang lain. Semua ini harus tampak dalam komunikasi sehari-hari dan tanpa lelah mengajar mereka. B. Konsep Nilai Agama Kristen Dalam penelitian yang dilakukan oleh majalah "Family Life Today", beberapa orang tua dimintai pandangannya, yaitu apa yang menjadi kebutuhan terbesar dalam kehidupan keluarga mereka. Jawabannya sungguh di luar dugaan. Kebanyakan berpendapat bahwa komunikasi memang penting, tetapi yang terlebih penting ialah menanamkan konsep nilai agama Kristen. Ini adalah hal yang paling dibutuhkan dalam keluarga Kristen. Orang tua selalu mengira bahwa mereka telah memberikan konsep nilai yang benar kepada anaknya, namun dalam kenyataannya, anak mengungkapkan nilai yang berlainan, atau setelah dewasa, konsep nilai itu dibuang; hal ini bisa disebabkan karena hal-hal sebagai berikut. 1. Terlambat mendidik. Sedini mungkin konsep mengenai nilai kekristenan harus ditanamkan kepada anak supaya lingkungan hidup, acara-acara TV, dan pergaulan teman-teman jangan memengaruhi mereka terlebih dahulu. 2. Kemunafikan. Sering pernyataan iman dengan perilaku orang tua tidak seimbang. Prinsip mereka, "Jangan tiru perbuatan Ayah/Ibu, tetapi belajarlah dari perkataan Ayah/Ibu." Perbuatan orang tua lebih menyatakan apa yang ada dalam pikirannya ketimbang apa yang dikatakannya. 3. Bersifat formalitas. Sering orang tua mengira sudah mengajarkan kebenaran agama Kristen, tetapi sebenarnya hanya mengajarkan sesuatu yang lahiriah belaka, seperti liturgi agama atau aktivitas gerejani. C. Konsep Moral Alkitabiah Konsep nilai dan moral agama Kristen saling berkaitan erat dan kebenaran Alkitab memiliki standar moral yang amat tinggi. Seorang ahli fisika, Thomas Edison, mengakui ajaran Alkitab sebagai standar teladan yang tertinggi bagi perilaku manusia yang merupakan pedoman hidup yang sangat dibutuhkan manusia. Seorang sastrawan Inggris, Charles Dickens, setahun sebelum meninggal dunia berkata kepada anaknya, "Alkitab sengaja kutaruh di dalam tasmu, karena buku ini secara umum dikenal sebagai yang terbaik di dunia dan di dalamnya terkandung pelajaran yang paling indah." Memiliki konsep moral yang tinggi sebagai standar hidup akan memengaruhi pandangan hidup seseorang. Melalui kesempatan berkomunikasi setiap hari, berikanlah konsep moral yang sesuai dengan ajaran Alkitab, dan itu akan membina anak tentang konsep yang benar dan yang salah. D. Suka, Duka, Marah, dan Senang Emosi anak sangat lemah, karena kesulitan sedikit, ia mudah menjadi sedih. Dalam keadaan gelisah dan bingung, anak sangat mengharapkan pertolongan. Ada orang yang dapat membimbingnya dan bersama-sama dengannya mengarungi masa suka maupun duka. Kalau saja orang tua di rumah mau mendengarkan cerita anak tentang pengalaman mereka di sekolah, dan guru sekolah minggu dapat menyediakan waktu untuk berkomunikasi bersama anak layan secara pribadi, itu akan merupakan hiburan dan dorongan yang amat berharga bagi anak. Ketika mereka mengutarakan kesulitan, ingat untuk tidak terlalu meremehkan atau meninggikan kesulitan, berusahalah untuk tetap melihat dari sudut pandang mereka. Dengan demikian, akan lebih bijaksana untuk menyatakan perhatian dan dorongan kepada mereka. E. Kehidupan di Sekolah Komunikasi yang baik termasuk juga mengenal kehidupan anak secara utuh. Orang tua maupun guru sekolah minggu perlu mengetahui bagaimana pergaulan hidup mereka di sekolah. Siapa teman baiknya dan siapa guru favoritnya? Semua itu ada pengaruhnya bagi iman, konsep nilai, dan pola kehidupan si anak. Lebih daripada itu, sebaiknya orang tua mencari informasi apa konsep nilai yang diajarkan di sekolah, bagaimana suasana belajarnya, pelajaran apa yang paling disukainya dan mengapa, serta mata pelajaran apa yang paling sulit dan mengapa demikian. Setelah mendengarkan keluhan mereka, berikan pertolongan yang sedapat mungkin bisa dilakukan. Dengan lebih banyak mengenal kehidupan anak, orang tua akan lebih mudah menyelesaikan masalah, emosi, perilaku, dan situasi belajar mereka. F. Kehidupan dalam Keluarga Sebagai seorang guru, Anda juga perlu mengenal kehidupan murid di rumah. Harmoniskah atau akrabkah hubungan anak dengan orang tuanya? Bagaimana sikap orang tua terhadap pendidikan? Bagaimana teladan hidup orang tuanya? Sewaktu berkomunikasi, biarkan anak itu mengungkapkan kehidupan mereka di rumah, bahkan juga kesulitan yang mereka alami di rumah. Seorang guru yang berfungsi rangkap sebagai guru dan teman tidak seharusnya menyebarluaskan berita yang diperoleh dari anak, terlebih lagi dengan sembarangan mengutarakan perasaan anak kepada orang tuanya. Komunikasi yang baik dibangun atas dasar pengenalan dan kepercayaan yang dalam. G. Keadaan di Sekolah Minggu Orang tua bukan saja harus membawa anaknya ke sekolah minggu, tetapi dalam komunikasi dengan anaknya, orang tua harus juga mampu mengenal kehidupannya di sekolah minggu. Siapakah guru sekolah minggunya? Bagaimana perilakunya di sekolah minggu? Bagaimana guru sekolah minggu mengajarkan konsep iman? Dalam percakapan, usahakan untuk mengingatkan kembali pelajaran rohani yang baru mereka peroleh di sekolah minggu, dan siratkan di dalam percakapan apa pelajaran Alkitab tentang kebenaran. Dengan demikian, mereka dapat melakukan kebenaran yang dipelajari dan mempraktikkan kebenaran dalam kehidupan. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku : Menerobos Dunia Anak Judul asli artikel: Kunci Komunikasi Penulis : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Kalam Hidup, Bandung 1993 Halaman : 74 -- 77 o/ WARNET PENA o/ SABDA.ORG ========= http://www.sabda.org/ Merupakan kesenangan dan berkat tersendiri dalam dunia maya ketika kita dapat mengakses begitu banyak sumber hanya dari sebuah situs. Sebuah portal kekristenan dalam dunia maya, SABDA.org, memberikannya kepada Anda, ribuan bahan tertulis seputar kekristenan dari berbagai bidang pelayanan hanya dalam satu situs. Anda tidak perlu bersusah-susah lagi mencari bahan-bahan yang dapat menguatkan iman maupun pengetahuan Anda yang tersebar di seluruh jagad dunia maya, karena hanya dalam satu tempat saja, Anda bisa mendapatkannya. Tinggal klik http://www.sabda.org/ dan jelajahi semua tautan di dalamnya. Bagi para pelayan anak, situs ini pastinya akan semakin memperlengkapi Anda untuk melakukan pelayanan yang lebih besar lagi demi kemuliaan nama Tuhan. Oleh: Redaksi o/ MUTIARA GURU o/ Pendidikan seorang anak harus dimulai setidaknya seratus tahun sebelum ia lahir. - Oliver W. Holmes - ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Redaksi Tamu: Christiana Ratri Yuliani Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA http://ylsa.sabda.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |