Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/356 |
|
e-BinaAnak edisi 356 (7-11-2007)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 356/November/2007 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Mengambil Metode-Metode yang Alkitabiah: Kehidupan yang Berkomunikasi - TIPS : Kunci Komunikasi - BAHAN MENGAJAR : Para Nabi dan Cerita Mereka - WARNET PENA : Naskah Drama Natal dari Yungdarius - DARI MEJA REDAKSI: Berkolaborasi dalam Pelayanan Anak di In-Christ.Net - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam dalam kasih Kristus, Zaman semakin berkembang, teknologi komunikasi pun terus mengalami inovasi. Komunikasi bisa dilakukan tanpa hambatan batas waktu dan tempat. Tentu saja hal tersebut merupakan keuntungan bagi masyarakat saat ini. Tetapi sayangnya, kemajuan di bidang teknologi komunikasi cenderung berbanding terbalik dengan komunikasi dalam keluarga. Kemajuan teknologi mungkin tidak mengurangi atau bahkan menambah kuantitas komunikasi. Tetapi tanpa disadari, dengan kemajuan tersebut pula, kualitas komunikasi cenderung menurun. Secanggih apa pun fasilitas komunikasi yang diberikan kepada anak, hal itu tidak dapat menggantikan kehadiran orang tua maupun anggota keluarganya ketika dia ingin menyampaikan sesuatu yang teramat penting, atau hanya sekadar bersenda gurau sekalipun. Apakah berkomunikasi berarti menghitung sudah berapa kali kita berbicara kepada anak kita hari ini? Apakah sebagai orang tua atau pendidik, kita tahu benar prinsip-prinsip komunikasi yang sebenarnya? Mungkin kita perlu disegarkan atau diingatkan kembali akan hal-hal penting dalam berkomunikasi dengan anak. Sebagai sajian awal edisi bulan November, minggu ini kami mengusung topik Prinsip Komunikasi yang akan disusul dengan topik-topik berikut. 1. Hambatan-Hambatan Komunikasi 2. Teknik Berkomunikasi 3. Bobot Komunikasi Mungkin apa yang disajikan bukan merupakan hal yang baru bagi kita semua. Tetapi paling tidak melalui setiap sajian, kita dapat mengevaluasi kualitas komunikasi kita dengan anak di era teknologi komunikasi yang semakin canggih ini. Selamat melayani! Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4) <http://sabdaweb.sabda.org/?p=Efesus+6:4 > o/ ARTIKEL o/ MENGAMBIL METODE-METODE YANG ALKITABIAH: KEHIDUPAN YANG BERKOMUNIKASI ======================================== Pada tahun 1978, keluarga kami membangun sebuah rumah. Sementara bekerja, kami membicarakan hal-hal yang akan kami lakukan jika bangunan rumah tersebut telah selesai. Pada tahun-tahun berselang, kami mengadakan penambahan, membentuk ulang model kamar mandi dan dapur, dan menyiapkan untuk membuat tambahan. Kami tidak lagi membicarakan penyelesaian rumah itu. Kami menyadari bahwa kami akan selalu mengubah rancangan rumah kami. Selalu akan ada perbaikan tertentu yang harus dilakukan. Kegiatan membangun rumah bukan sekadar peristiwa dalam kehidupan kami sebagai sebuah keluarga, tetapi lebih daripada itu, kegiatan ini telah menjadi gaya hidup! Komunikasi adalah seperti itu. SUATU KEHIDUPAN YANG BERKOMUNIKASI Komunikasi bukan hanya mendisiplinkan, tetapi juga untuk mengajar atau memuridkan, menggembalakan atau membimbing anak-anak Saudara ke dalam jalan Allah. Seperti pengajaran dari Ulangan 6, komunikasi yang utuh terjadi sementara berbaring, bangun, terjaga dalam perjalanan, dan sementara duduk. Para orang tua sering terlalu sibuk untuk berkomunikasi, kecuali ada sesuatu yang tidak beres. Suatu kebiasaan yang rutin untuk berbicara bersama menyiapkan jalan untuk pembicaraan pada situasi-situasi yang tegang. Saudara tidak akan pernah memiliki hati anak-anak Saudara jika Saudara berbicara dengan mereka hanya ketika sesuatu berjalan tidak beres. MENGGEMBALAKAN HATI Saya telah menggunakan frasa "menggembalakan hati" untuk memberikan bentuk yang jelas terhadap proses membimbing anak-anak kita. Itu berarti membantu mereka memahami diri mereka sendiri, karya Allah, jalan-jalan Allah, bagaimana dosa bekerja dalam hati manusia, dan bagaimana Injil sampai kepada mereka pada tingkat paling mendasar dari kebutuhan manusia. Menggembalakan hati anak-anak juga mencakup membantu mereka mengerti berbagai motivasi, tujuan, keinginan, harapan, dan hasrat. Hal itu memaparkan ciri sebenarnya dari realitas dan mendorong iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Saudara melaksanakan proses penggembalaan melalui komunikasi yang kaya serta berdimensi banyak, seperti telah saya uraikan secara garis besar. MEMPERHITUNGKAN PENGORBANAN Komunikasi yang jujur, mendalam, serta benar-benar alkitabiah, memerlukan pengorbanan. Percakapan yang berwawasan dan tegas membutuhkan waktu dan keluwesan. Anak-anak tidak akan mencurahkan isi hati atau membuka dirinya menurut jadwal yang diminta. Orang tua yang bijaksana berbicara ketika suasana hati anak-anak sedang baik. Setiap suasana hatinya demikian, mereka akan sering mengajukan pertanyaan, mengemukakan komentar, menyatakan aspek kecil tertentu dari hati mereka. Pada saat-saat seperti itu, ketika suara hati mereka kacau, Saudara perlu berbicara. Untuk bisa memanfaatkan momen yang penting ini, Saudara mungkin harus membatalkan sesuatu. Berilah perhatian khusus! Saudara harus menjadi pendengar yang baik. Saudara akan kehilangan kesempatan berharga jika Saudara hanya mendengarkan anak-anak Saudara setengah-setengah. Cara terbaik melatih anak-anak Saudara menjadi pendengar aktif ialah mendengarkan mereka dengan penuh perhatian. Ada yang menganggap bahwa mendengarkan ialah bila melakukan sesuatu pada kesempatan-kesempatan yang ada untuk mengatakan sesuatu. Pada saat kita pikir mereka mendengarkan, sebenarnya mereka tidak mendengarkan sama sekali. Jangan menetapkan apa yang harus dikatakan. Jangan menjadi orang tua seperti itu. Amsal mengingatkan Saudara bahwa orang bebal tidak suka pada pengertian, tetapi hanya suka membeberkan isi hatinya (Ams. 18:2). Tentu sulit untuk membedakan kapan harus diam dan mendengarkan sebab tidak seorang pun yang mengatakan mendidik anak itu mudah. Kadang-kadang Saudara perlu berhenti dan memikirkan apa yang telah Saudara katakan. Pikirkan juga mengenai apa yang belum Saudara dengarkan. Berhenti dan mendengarkan memberi kesempatan untuk menentukan kembali fokus dan menjadikan kreatif dalam percakapan Saudara. Komunikasi yang baik membutuhkan pengorbanan dalam bidang-bidang lain. Hal itu menuntut tenaga fisik maupun rohani, juga daya tahan mental. Kadang-kadang orang tua kehilangan kesempatan-kesempatan berharga karena mereka merasa terlalu lelah untuk memerhatikan. Kita mulai merasakan dengan nyata dimensi fisik ini ketika anak-anak menginjak belasan tahun. Ketika masih kecil, kita biasa mengajak mereka tidur sebelum malam tiba. Ini memberi kita kesempatan untuk bercakap-cakap. Tetapi dengan anak-anak belasan tahun, percakapan berlangsung pada saat-saat yang lebih malam. Saya tidak tahu pasti mengapa, tetapi kerap kali kesempatan-kesempatan penting untuk komunikasi datang pada malam hari. Orang tua yang bijaksana berbicara ketika anak-anak siap untuk diajak berbicara! Komunikasi yang tepat menuntut ketahanan mental. Saudara harus menjaga pikiran Saudara agar terfokus. Saudara harus menghindari godaan-godaan untuk memburu soal-soal yang tidak penting. Pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab harus diajukan melalui cara-cara yang baru dan segar. Saudara harus memiliki integritas untuk menghadapi anak-anak Saudara. Saudara membuat model dinamika kehidupan Kristen untuk anak-anak Saudara. Saudara harus membiarkan mereka melihat diri Saudara yang memiliki identitas sebagai anak Allah. Saudara harus memperlihatkan pertobatan Saudara kepada mereka. Nyatakanlah sukacita, pertobatan, serta rasa syukur Saudara. Akuilah jika Saudara berbuat salah. Bersiaplah untuk meminta maaf jika Saudara berbuat salah terhadap anak-anak Saudara. Hak untuk mencari tahu dan pengakuan yang jujur dari anak-anak Saudara tergantung pada kesediaan Saudara sendiri melakukan hal yang sama. Baru-baru ini ada seorang ayah yang memunyai tiga orang anak, menceritakan suatu keadaan di mana dia telah berbuat salah terhadap salah seorang anaknya. Dia telah berbicara kasar dan memukul anaknya secara kejam. Dia kelihatannya sangat menyesali perbuatannya. Ketika saya bertanya apakah yang dikatakan anaknya ketika dia akan meminta maaf, dia mengakui bahwa dia belum meminta maaf. Ayah ini tidak akan pernah membuka komunikasi dengan anaknya, kecuali dia bersedia merendahkan diri dan mengakui kesalahannya. Jika dia tidak mau melakukan hal itu, usaha untuk berbicara tentang Allah akan menjadi hal yang sulit dan pura-pura saja. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku : Menggembalakan Anak Anda Judul artikel: Mengambil Metode-Metode yang Alkitabiah: Kehidupan yang Berkomunikasi Penulis : Ted Tripp Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas Halaman : 145 -- 149 o/ TIPS o/ KUNCI KOMUNIKASI ================ Membangun komunikasi yang baik dengan anak harus memerhatikan beberapa prinsip di bawah ini. 1. Menyediakan Waktu ----------------- Dewasa ini semua orang disibukkan dengan kehidupannya. Suami bekerja mencari uang dan istri juga sering ikut bekerja sehingga orang tua hampir tidak memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan anaknya. Beberapa pakar menganggap bahwa waktu itu sendiri tidaklah terlalu penting, tetapi kualitas dari waktu itulah yang lebih penting. Jadi tidak ada suatu komunikasi yang baik yang tidak memerlukan waktu. Sangat disayangkan bahwa banyak orang tua yang tahu mencukupi kebutuhan anak secara material, tetapi hampir tak mau menyediakan waktu untuk bergaul dengan anak. Demikian pula antara guru dan murid. Komunikasi yang berhasil hanya dapat diperoleh melalui pengorbanan waktu; dengan bertindak demikian, ia sudah mengasihi dan memerhatikan anak. 2. Berkomunikasi Secara Pribadi ---------------------------- Komunikasi antara orang tua dan anak atau antara guru dan murid sering bersifat negatif. Sering kali pada waktu anak mengalami masalah, barulah orang tua mencari waktu untuk berbicara dengan mereka, bahkan komunikasi itu hanya berupa peneguran dan kritikan. Kadang kala komunikasi itu hanya berbentuk suatu kepentingan saja, misalnya mengumpulkan data atau ingin menyerahkan suatu tugas kepada mereka, formalitas belaka. Jadi, komunikasi semacam itu sekadar ada dalam acara keluarga dan bukan diadakan secara pribadi. Anak-anak jarang berkomunikasi dengan orang tua secara pribadi, terlebih lagi dengan ayah mereka. Kualitas komunikasi memang penting, tetapi yang lebih penting ialah bagaimana menyediakan waktu berkomunikasi secara pribadi. Komunikasi yang diadakan secara khusus akan dapat menyelami bagaimana rasa senang, marah, sedih, dan gembira. Hal demikian bukan saja perlu dilakukan orang tua, tetapi juga merupakan tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh guru sekolah minggu. 3. Menghargai Anak --------------- Orang dewasa, sadar atau tidak, sering meremehkan anak kecil. Sering orang dewasa berkata, "Kamu masih kecil tidak mengerti apa-apa, jangan ikut campur urusan orang tua!"; "Ayah/Ibu sudah makan garam lebih banyak daripada kalian, apa yang kalian mengerti?"; "Ayah/Ibu lebih tua, sebaiknya kalian patuhi perkataan Ayah/Ibu!" Sebenarnya, masalah akan banyak berkurang bila orang tua dapat berbicara seperti kepada seorang yang dihargai terhadap anaknya. Kenyataan yang berlaku sekarang berbeda dengan masa muda orang tua, belum ada komputer dan kemajuan ilmu pengetahuan yang secanggih sekarang; jadi tidaklah mengherankan kalau kita menyadari kadang kala anak-anak melebihi kita dalam hal-hal tertentu. Usahakanlah untuk menghargai anak dan menerima pendapat mereka. 4. Mengerti Anak ------------- Ketika berkomunikasi dengan anak, usahakan untuk mengenal dunia mereka, memandang dari posisi mereka untuk mendengarkan apa cerita dan dalihnya. Kenalilah apa yang menjadi suka dan duka, kegemaran, kesulitan, kelebihan, serta kekurangan mereka. Seorang guru sekolah minggu harus mengenal latar belakang keluarga murid, mengetahui hubungan mereka dengan orang tuanya, mengenal kehidupan keluarganya, dan juga kehidupannya di sekolah. Dengan objek komunikasi, komunikasi akan lebih lancar dan hubungan akan menjadi lebih erat, dan bila anak bermasalah, akan mudah diselesaikan. 5. Mempertahankan Hubungan ----------------------- Komunikasi yang baik selalu didasarkan pada hubungan yang baik. Meski orang tua atau guru memiliki wibawa tertentu di hadapan anak, namun bila dapat menganggap anak sebagai teman, anak dapat mengutarakan isi hatinya. Dengan terbuka, ia akan menceritakan segala kesedihan dan kegembiraannya. Oleh sebab itu, komunikasi yang baik harus didasarkan pada hubungan yang baik. Diambil dan diedit dari: Judul buku: Menerobos Dunia Anak Judul asli: Kunci Komunikasi Penulis : Dr. Mary Go Setiawani Penerbit : Kalam Hidup, Bandung 1993 Halaman : 69 -- 71 o/ BAHAN MENGAJAR o/ PARA NABI DAN CERITA MEREKA =========================== UNTUK PEMBINA 1. Bacalah Yesaya 53:3-9. 2. Pelajarilah cerita ini. 3. Apakah Anda siap bercerita? Mulailah! 4. Dalam pelajaran ini, kita ingin supaya murid-murid mengetahui bahwa Allah memiliki banyak nabi untuk bercerita kepada umat Israel mengenai seorang yang dijanjikan kepada Adam, Abraham, dan Daud. Perlihatkan kitab-kitab para nabi kepada murid-murid yang ada di dalam Alkitab. Semua kitab ini adalah kitab dari Yesaya sampai dengan Maleakhi. 5. Pelajaran ini menghubungkan Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Alkitab itu satu cerita yang panjang. Cerita yang sudah dipelajari adalah cerita tentang bagaimana Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia. Cerita itu merupakan dasar untuk menolong para pendengar mengenali orang yang dijanjikan Allah untuk mengalahkan Iblis. CERITA Allah memilih banyak nabi untuk umat Israel. Mereka ini disuruh Allah untuk mengingatkan umat Israel bahwa Allah akan menghukum mereka karena dosa mereka. Namun, banyak orang Israel tidak menaati firman Allah dan mulai menyembah dewa. Para nabi memberitahu umat Israel bahwa kalau mereka tidak bertobat, Allah akan menghukum mereka. Mereka akan mati. Allah tidak ingin umat-Nya menyembah dewa dan roh jahat. Beberapa nabi hidup pada zaman raja-raja Israel. Beberapa kitab di dalam Alkitab ditulis oleh nabi-nabi. Di antaranya para nabi yang disebut nabi-nabi besar, yaitu Yesaya, Yeremia, Daniel, Zakharia, Maleakhi, dan Hosea. Melalui para nabi, Allah memberitahu orang-orang Israel bahwa seorang yang dilahirkan nanti akan mengalahkan Iblis. Jikalau umat Israel mendengarkan para nabi, mereka akan mengetahui banyak hal mengenai orang itu. Allah tidak melupakan janji-Nya kepada Adam, Abram, dan Daud. Marilah kita membaca beberapa keterangan mengenai orang yang akan mengalahkan Iblis. Sekarang bacalah pada kolom JANJI saja. Jangan membaca mengenai PENGGENAPAN. JANJI NUBUAT TENTANG SEORANG YANG PENGGENAPAN AKAN MENGALAHKAN IBLIS Yesaya 9:7 Dia mewarisi kedaulatan Daud Matius 1:1 Mikha 5:2d Tempat lahirnya Matius 2:1 Daniel 9:25 Kapan Dia akan lahir Lukas 2:1-2 Yesaya 7:14 Siapa ibu-Nya? Matius 1:18 Yeremia 7:14 Banyak anak akan dibunuh Matius 2:16 Hosea 1:11 Pelarian ke negeri Mesir Matius 2:14 Yesaya 9:1-2 Pekerjaan di Galilea Matius 4:12-16 Mazmur 110:4 Seorang imam seperti Melkisedek Ibrani 6:20 Yesaya 53:3 Ditolak orang Israel Yohanes 1:11 Yesaya 11:2 Sifat-Nya Lukas 2:52 Zakharia 9:9 Datang ke Yerusalem Matius 21:1-11 Mazmur 41:9 Ditipu oleh teman Markus 14:10 Zak. 11:12-13 Dijual untuk tiga puluh uang perak Matius 26:15 Mazmur 27:12 Tuduhan yang tidak benar Matius 26:59-62 Yesaya 53:7 Tidak membela diri Matius 14:65 Yesaya 50:6 Dipukul dan diludahi Markus 14:65 Mazmur 69:4 Dibenci tanpa alasan Yohanes 15:23-25 Yesaya 53:4-5 Menderita demi orang lain Matius 8:16-17 Yesaya 53:12 Disalib di antara dua penjahat Matius 27:38 Mazmur 22:16 Tangan dan kaki-Nya dipaku Yohanes 20:25-27 Mazmur 22:6-8 Dihina dan diolok-olok Matius 27:39-44 Yesaya 53:12 Mendoakan musuh-musuh-Nya Lukas 24:34 Mazmur 22:18 Membagi-bagikan pakaian-Nya Markus 15:24 Mazmur 34:20 Tulang-tulang tidak patah Yohanes 19:33 Yesaya 53:9 Dikuburkan di antara orang kaya Matius 27:57-60 Mazmur 16: 10 Bangkit dari kubur-Nya Lukas 24:1-8 Mazmur 68:18 Naik ke surga Lukas 24:50-51 (Pelajarilah janji-janji Allah itu dan pilihlah beberapa untuk diajarkan kepada murid-murid Anda. Tidak perlu semuanya dipakai! Jangan menyebutkan alamat dan ayat yang di sebelah kanan.) Kebanyakan umat Israel menolak peringatan para nabi. Mereka membunuh beberapa nabi dan terus melaksanakan perbuatan jahat seperti bangsa lain. Beberapa tahun kemudian, tempat tinggal Allah dibangun -- yang disebut Bait Allah. Beberapa orang Israel pergi ke Bait Allah untuk berbakti, tetapi kebanyakan di antara mereka tidak percaya kepada Allah atau janji-Nya. Mereka menaati ajaran palsu. Guru yang mengajarkan ajaran palsu itu menyesatkan mereka. Umat Israel berdosa karena tidak menaati perintah Allah. Maka Allah mengirim orang-orang supaya mereka menderita. Bangsa yang tinggal di sekitar mereka memerangi umat Israel. Dan karena mereka tidak taat kepada Allah, maka mereka kalah. Namun, beberapa orang Israel ada yang masih setia dan taat kepada Allah. Mereka sungguh-sungguh berharap dan percaya kepada Allah bahwa Dia akan mengirim Seseorang untuk mengalahkan Iblis. Sesudah umat Israel tinggal selama tujuh puluh tahun di negeri Babel, mereka diizinkan pulang ke Yerusalem. Allah memilih dua orang laki-laki, Ezra dan Nehemia, untuk memimpin orang Israel pulang ke negerinya. Dua nabi itu menggerakkan umat Israel untuk memperbaiki tembok di sekitar Yerusalem. Tembok itu rusak waktu perang dan orang Israel dibawa oleh tentara ke negeri Babel. Ketika itu, Allah memilih seorang nabi lain, namanya Maleakhi. Maleakhi memberitahu umat Israel bahwa orang yang dijanjikan Allah akan datang ke dunia untuk yang kedua kalinya. Nabi itu mengatakan bahwa sebelum Orang yang dijanjikan itu datang untuk pertama kali, seseorang akan mengumumkan kedatangan-Nya. Sesudah masa Maleakhi, tidak ada nabi lagi selama empat ratus tahun. Perjanjian Lama diakhiri dengan tulisan para nabi. Allah sudah menyelesaikan bagian pertama firman-Nya, Alkitab. Walaupun kebanyakan orang Israel tidak taat kepada perintah Allah, masih ada beberapa orang Israel yang tetap setia. Mereka adalah Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Yosua, Daud, dll.. Mereka percaya kepada janji Allah bahwa Allah akan mengirim Seseorang yang akan mengalahkan Iblis. Allah mengetahui bahwa mereka tetap percaya, oleh karena itu, Allah memberkati mereka dan ia merasa senang karena mereka hidup sesuai dengan rencana-Nya. Mereka menunggu dengan penuh harapan akan kelahiran orang yang dijanjikan Allah itu. TANYAKAN KEPADA MURID-MURID 1. Sifat-sifat Allah yang mana yang dijelaskan dalam cerita ini? 2. Bagaimana sifat-sifat Allah itu dinyatakan? SIFAT-SIFAT ALLAH DALAM CERITA INI 1. Allah itu Sumber Rahmat -- Allah mengirim beberapa nabi untuk mengingatkan orang Israel bahwa Allah akan menghukum mereka karena dosa-dosa mereka. Para nabi juga menjelaskan kepada mereka tentang orang yang Allah janjikan. Orang yang dijanjikan itu akan menyediakan korban yang sempurna untuk membebaskan dosa-dosa mereka. Korban ini akan diterima oleh Allah. Dari masa Adam sampai kepada masa nabi-nabi, Allah terus-menerus menjelaskan tentang orang yang dijanjikan itu. 2. Allah Mahatahu -- Allah merencanakan semua yang terjadi di dalam kehidupan orang yang dijanjikan. 3. Allah itu Mahabenar -- Allah menghukum umat Israel yang berdosa oleh karena Dia sudah memberitahu mereka bahwa Dia akan berbuat demikian. Umat Israel dibawa ke negeri lain dan di situ mereka harus menjadi budak raja itu. ALAT PERAGA Pakailah Alkitab! Ajaklah para murid mencari salah satu judul kitab di dalam Perjanjian Lama yang ditulis oleh para nabi. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Sampaikan Cerita Keselamatan: Menyatakan Sifat-Sifat Allah dan Kebenaran-Nya Penulis : Dell dan Rachel Schultz Penerbit : Lembaga Literatur Baptis, Bandung 1994 Halaman : 96 -- 102 o/ WARNET PENA o/ NASKAH DRAMA NATAL DARI YUNGDARIUS ================================== http://yungdarius.com/modules.php?op=modload&name=Top_List&file=index Pementasan drama biasanya menjadi kegiatan favorit anak dalam perayaan-perayaan di gereja. Untuk itu, seorang guru sekolah minggu perlu memiliki banyak bahan atau referensi naskah-naskah drama. Nah, situs Yungdarius dapat menjadi referensi elektronik bagi Anda yang senang mencari naskah drama di internet. Dalam situs ini, Anda dapat memilih naskah drama yang dilakonkan secara tunggal atau kelompok. Terdapat seratus enam naskah drama yang mengambil cerita berlatar belakang zaman Tuhan Yesus Kristus atau yang lebih kontekstual dengan kehidupan kita sehari-hari. Beberapa contohnya seperti drama berjudul "Parodi Kain dan Habil", "Kado Natal dari Bang Bonar", dan masih banyak lagi. Ayo segera berkunjung dan ajak anak-anak layan bersiap-siap melakukan pementasan drama. Klik saja tautan di atas. Oleh: Kristina o/ DARI MEJA REDAKSI o/ BERKOLABORASI DALAM PELAYANAN ANAK DI IN-CHRIST.NET =================================================== http://www.in-christ.net http://www.in-christ.net/topic_blog/anak http://www.in-christ.net/topic_artikel/anak Apakah Anda seorang pelayan Anak? Terlibat dalam pendidikan dan pembinaan anak? Memiliki pemikiran dan opini seputar dunia anak? Tertarik pada perkembangan pendidikan dunia anak-anak? Kami undang Anda untuk berbagian dalam situs Indonesian Christian Networks (In-Christ.Net). Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, In-Christ.Net memungkinkan seluruh anggota tubuh Kristus, termasuk para pelayan anak, untuk bergabung, berkolaborasi, dan berinteraksi untuk saling memperlengkapi serta memberikan dampak dalam pelayanan anak Indonesia. Di In-Christ.Net, Anda dapat menemukan informasi situs-situs pelayanan Anak melalui Links, direktori situs Kristen. Atau membaca sekaligus memasang artikel-artikel bahkan menuangkan aspirasi dan berbagi ide Anda lewat tulisan seputar pelayanan anak lewat blog. Pada halaman Wiki, Anda juga bisa berkolaborasi dengan setiap lembaga pelayanan atau pelayan anak di Indonesia dengan saling memberi informasi. Saat ini In-Christ juga sudah dilengkapi dengan halaman Kursus Konseling LK3. Oleh karena itu, jangan menunggu lagi. Segeralah arahkan penjelajah (browser) Anda ke situs In-Christ.Net, atau klik tautan di atas. Dan jadilah bagian dalam persekutuan lintas bidang pelayanan Kristen di In-Christ.Net. Biarlah segala kemuliaan hanya bagi Tuhan. o/ MUTIARA GURU o/ Hari ini saya akan ingat untuk memuji, mendorong, dan memonitor perkembangan anak-anak yang saya didik. ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana Kontributor: Kristina Dwi Lestari Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |