Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/335 |
|
e-BinaAnak edisi 335 (20-6-2007)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 335/Juni/2007 ----------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Penginjilan dan Anak - TIPS : Prinsip Kunci Penginjilan Anak - BAHAN MENGAJAR : Apa yang Terjadi Ketika Kita Mengundang Yesus Menjadi Juru Selamat Kita? - WARNET PENA : e-MISI - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam kasih, Pada usia berapa pun, anak dapat menyatakan keputusan mereka untuk percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat mereka. Dan pelayanan penginjilan sekolah minggu menjadi ujung tombak gereja untuk mempersiapkan anak-anak mengenal dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi. Untuk itu, setiap pelayan anak perlu mengetahui bagaimana kita dapat melakukan penginjilan kepada anak dengan efektif. Di edisi ini, mari kita bersama-sama menyimak tulisan-tulisan yang tersaji dalam artikel, tips, maupun bahan mengajar. Diharapkan sajian tersebut dapat membuka wawasan kita tentang cara menginjili anak-anak. Dengan karya dan pertolongan Roh Kudus, kami percaya tugas penginjilan ini dapat kita laksanakan. Selamat menginjili! Pimpinan redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." (Matius 28:19) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+28:19 > o/ ARTIKEL o/ PENGINJILAN DAN ANAK ==================== Kira-kira 50% orang-orang Kristen menerima Kristus pada saat mereka berusia dua belas tahun. Hal ini berarti bahwa kita harus meluangkan waktu sebanyak mungkin untuk melakukan kontak/mendampingi anak kita sebelum mereka menginjak masa-masa remaja. Bagaimana kita bisa menolong anak menerima keselamatan dan jaminan keselamatan? KONSELING KESELAMATAN (SALVATION COUNSELING) Pertanyaan "Kapan seorang anak siap menerima Yesus sebagai Juru Selamat mereka?" merupakan pertanyaan yang sering dilontarkan. Jawabannya tidak mungkin sederhana. Seorang pelayan anak harus selalu siap menyampaikan tawaran keselamatan dari Allah kepada semua anak dengan pertolongan Roh Kudus. Jangan pernah mengambil kesimpulan bahwa anak-anak masih terlalu muda atau tidak mampu memahami keselamatan. Sebaliknya, kita harus berhati-hati dalam mengambil kesimpulan bahwa semua anak siap menerima Yesus, pelayan anak harus terus menanam benih dan berserah kepada Roh Kudus supaya memimpin anak kepada pertobatan sekaligus memberi hikmat bijaksana bagi kita untuk tahu kapan harus memimpin anak mengalami pertobatan. Anak-anak tidak bisa memahami konsep-konsep yang abstrak atau kata-kata kiasan. Seorang anak akan bingung bila mendengar ungkapan, "Mintalah Yesus masuk ke dalam hatimu". Tetapi ungkapan yang menyatakan supaya mereka menjadikan Yesus sebagai sahabat yang akan selalu ada bersamanya, justru akan lebih mudah mereka pahami. Anak-anak juga akan lebih memahami konsep "menjadi milik Kristus" karena ada benda-benda yang menjadi miliknya dan mereka tahu apa artinya itu. Pastikan ungkapan-ungkapan yang digunakan mudah dipahami oleh anak. Bahkan kata singkat seperti "dosa" perlu dijelaskan atau diganti dengan "perbuatan salah". Anak-anak merespons kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang digunakan sehari-hari, misalnya Tuhan sebagai Bapa dan Yesus sebagai anak-Nya; ditangkap karena melakukan kesalahan; dihukum oleh orang tua; dan sebagainya. A. Hal-hal yang harus dihindari saat membawa anak datang kepada Yesus. 1. Memotivasi dengan menakut-nakuti. Memang benar bahwa mereka yang tidak menerima Yesus sebagai Juru Selamat akan abadi di dalam neraka (Why. 20:15). Namun, ini bukanlah cara terbaik untuk memotivasi anak supaya memberi respons. Bila anak bisa menghilangkan ketakutan mereka, ada kemungkinan mereka akan lebih keras lagi menentang kabar baik. 2. Mengundang secara berkelompok. Pada saat mengundang anak secara berkelompok, akan terlalu mudah bagi anak-anak untuk merespons dan sering kali respons itu adalah untuk alasan yang salah, misalnya untuk mendapatkan pengakuan dari pelayan/gurunya, atau karena orang lain melakukannya. Bila Roh Kudus bekerja pada anak itu, anak itu akan melakukan hal-hal yang sulit, misalnya tetap tinggal untuk menemui atau mendekati pelayan/gurunya secara pribadi. 3. Memberi hadiah kepada anak yang merespons. Beberapa orang memberi Alkitab atau buku kepada anak-anak yang mau menerima Yesus. Bila hal ini dilakukan di depan anak-anak lainnya, anak-anak lain itu mungkin akan memberi respons yang sama, tetapi hanya untuk mendapatkan hadiah untuk dirinya sendiri. 4. "Steam-rolling children". Anak harus dibimbing agar tidak terburu-buru dalam melakukan empat tahap menuju keselamatan. Pastikan bahwa mereka mengerti dan mengikuti. Mintalah mereka menyampaikan kembali pesan yang diterima dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri. B. Hal-hal yang harus dilakukan saat memimpin seorang anak kepada Kristus. 1. Melakukan pesan yang disampaikan. Meskipun pesan yang disampaikan kepada anak merupakan pesan terbaik yang bersumber dari Alkitab dan menggunakan metode yang tepat, pesan ini tidak akan menjadi efektif bila pelayan anak tidak melakukannya. 2. Ajaklah anak untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa. Ajakan itu bisa berupa berdiri atau mengangkat tangan saat anak-anak lain menutup mata. 3. Pastikan anak-anak datang atas kemauan mereka sendiri. Untuk bisa mengetahui apa yang dipikirkan oleh anak, Anda bisa bertanya, "Tim, mengapa kamu berdiri? Adakah yang ingin kamu katakan?" Pertanyaan ramah seperti ini membantu menunjukkan tingkat pemahaman mereka dan mengapa mereka meresponi. 4. Luangkan waktu secukupnya untuk bersama-sama dengan anak. Jangan khawatir bila anak melewatkan beberapa kegiatan. Jangan menyampaikan firman Tuhan dengan terburu-buru karena anak tidak akan benar-benar memahami kebenaran yang disampaikan. 5. Gunakan Alkitab tetapi batasi ayat-ayatnya. Jangan mengutip sejumlah ayat karena akan membingungkan anak. Lebih baik gunakan satu atau dua ayat kunci yang dapat benar-benar dipahami dan diingat oleh anak. C. Yang harus dikatakan saat memimpin anak kepada Yesus. Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk memimpin anak datang kepada Yesus. Berikut adalah kebenaran-kebenaran dan ayat-ayat penting yang harus dipahami. 1. Allah sangat mengasihi manusia (Yoh. 3:16a). 2. Semua orang melakukan kesalahan (Roma 3:23). 3. Allah mengasihi semua orang -- Ia mengutus Yesus supaya mati untuk semua orang (Yoh. 3:16b). 4. Ada hal-hal yang harus dilakukan oleh manusia: - percaya (Yoh. 1:12); - menyesal dan minta pengampunan (1Yoh. 1:9); - mengucap syukur, dan - melakukan perintah Tuhan (Yoh. 14:15). 5. Mereka harus yakin bahwa mereka adalah anak Allah (Rom. 8:15-16). D. Membantu anak memahami "Iman". Meskipun kata iman merupakan konsep yang asing bagi anak, ada kemungkinan untuk menjelaskan artinya dengan menggunakan tiga kata berikut ini. 1. Iman berarti "believing". Anak-anak perlu percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk mati menebus dosa manusia. Mereka harus percaya dan menerima Injil sebagai fakta, bukan fantasi. 2. Iman berarti "trusting". Keselamatan berasal dari kepercayaan seseorang kepada Yesus. Sama halnya dengan anak-anak yang percaya bahwa ibu mereka akan memberi mereka makan dan selalu ada bagi mereka, jadi mereka harus yakin bahwa Yesus adalah nyata dan ingin menjadi sahabat mereka. 3. Iman berarti melakukan. Anak-anak perlu memulai cara hidup yang baru. Yak. 2:14-17 mengatakan bahwa iman ditunjukkan dalam perbuatan-perbuatan baik. Kita tidak melakukan perbuatan baik untuk mendapatkan nilai di hadapan Allah tetapi kita melakukan perbuatan baik sebagai respons atas apa yang sudah Allah lakukan dalam hidup kita. Perbuatan baik kita ini merupakan ungkapan terima kasih kita kepada Allah. E. Contoh pengalaman konseling. 1. Materi disampaikan dan beberapa bentuk respons diajarkan. 2. Respons anak bisa dengan berdiri atau mengangkat tangan, dan sebagainya. 3. Hampiri anak dan tanyakan nama mereka bila Anda belum mengetahui nama mereka. 4. Tanyakan kepada anak -- dengan menyebut nama mereka -- mengapa mereka maju ke depan atau mengangkat tangan. 5. Bagikan berita Injil kepada mereka. 6. Berdoalah bersama anak bila mereka sudah siap menerima Yesus sebagai Juru Selamat. 7. Yakinkan anak bahwa mereka sekarang menjadi bagian dari keluarga Allah. 8. Tulislah nama dan alamat anak, lalu berikan kepada pemimpin kelompok (team leader). 9. Teruslah melakukan kontak dengan anak, misalnya melalui surat, kunjungan, obrolan, dan lain-lain. F. Kenali, doronglah, dan responi kesiapannya. 1. Bagaimana mengenali kesiapan anak? Ada tanda-tanda yang bisa digunakan guru untuk menentukan apakah anak-anak siap untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat. a. Anak menanyakan karya keselamatan Yesus. b. Anak menunjukkan penyesalan atas dosa dalam hidupnya. c. Anak minta menerima Yesus dalam hidup mereka. d. Terjadi perubahan watak dalam diri anak -- pemikiran yang serius, benar-benar memikirkan dosa, dan lain-lain. e. Anak menunjukkan perkembangan konsep pemahaman, misalnya iman, pertobatan, pengakuan, dan lain-lain. 2. Bagaimana mendorong anak supaya siap? Ada banyak hal yang bisa menolong guru untuk mengenalinya. a. Berdoalah supaya Allah sendiri yang akan menarik mereka. b. Kenalkan mereka pada kasih dan kebaikan Allah. c. Biarkan mereka melihat kehidupan kekristenan Anda. 3. Bagaimana merespons kesiapan anak? Berikut adalah prinsip-prinsip umumnya: a. Doakan mereka dan carilah kesempatan untuk membagikan berita Injil kepada mereka. b. Ketahuilah keadaan mereka dengan menanyakannya. c. Sampaikan berita Injil dan perhatikan respons mereka. d. Mintalah mereka untuk membaca Alkitab. e. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menyelidiki apakah mereka sudah memahami Injil. f. Pimpinlah mereka dalam doa untuk menerima keselamatan -- pengakuan dosa, percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus, dan minta pertolongan Tuhan supaya dapat hidup dalam kebenaran. g. Bersukacitalah bersama mereka, tinjau ulang komitmen mereka dan tegaskan lagi apa yang sudah terjadi. Petunjuk khusus 1. Jelaskan dengan spesifik segala sesuatunya sehingga anak bisa menghargai pentingnya kematian Kristus. Konsep intinya adalah Allah mengasihimu, kamu telah berdosa, Kristus mati untuk menebus dosamu, kamu harus mengaku kepada-Nya bahwa kamu adalah orang berdosa dan meminta Dia untuk mengampuni. Kamu adalah bagian dari keluarga Allah dan memiliki hidup kekal. 2. Dalam menyampaikan Firman Tuhan, gunakan beberapa ayat dalam Alkitab. Bila anak sudah bisa membaca, mintalah untuk membacanya dan personifikasikan pesan yang ada dengan menempatkan nama mereka dalam ayat tersebut. Contoh: Yoh. 3:16,36; Rm. 3:23; Rm. 6:23; Yoh. 1:14; 1Yoh. 1:9. 3. Bergantunglah kepada Roh Kudus dalam mendapatkan respons anak. 4. Berikan pertanyaan dan doronglah anak supaya bertanya. 5. Beri mereka kesempatan untuk merespons Injil. a. Mintalah anak untuk memberi respons kepada diri mereka sendiri sebelum memberi respons keluar. Guru bisa bertanya, "Jika kamu ingin Yesus menjadi Juru Selamatmu, katakan kepada diri sendiri, `Ya Yesus, aku ingin Engkau menjadi Juru Selamatku`." b. Berikan undangan yang jelas. Pikiran anak mudah melantur. Tanyakan kepadanya, "Bisakah kamu menjelaskan mengapa kamu ingin mengobrol dengan saya?" c. Buatlah suasana santai untuk berbicara tentang menerima Yesus. Saat anak bertanya, "Bisakah aku menerima Yesus?", itulah saatnya untuk berhenti. Selanjutnya, pimpinlah anak kepada Kristus. Cara lain yang sederhana dan efektif adalah dengan mengundang anak untuk tetap di kelas bila mereka ingin menerima Kristus. d. Hindari undangan yang sangat mudah, yang bisa mengakibatkan penerimaan mereka akan Yesus tidak benar-benar murni. Diperlukan beberapa respons manusiawi. Pengakuan terbuka atau tanda-tanda bahwa mereka ingin menerima Kristus sering kali menentukan keputusan yang ada dalam pikiran anak. e. Hindari pengambilan keputusan secara bersama-sama. Bila guru mau menghadapi anak secara individu dan pribadi, hasil yang diperoleh pada saat pengambilan keputusan akan lebih baik. Menghadapi anak satu per satu akan menghindari bahaya: - manipulasi, - pahlawan penyembahan, - emosional, - eksternal (mereka mungkin bingung apa arti mengangkat tangan dengan pertobatan yang sesungguhnya dari dalam diri mereka), dan - respons kelompok (mereka memberi respons untuk menyenangkan teman-teman di kelompoknya). KONSELING UNTUK MENYAKINKAN A. Yakinlah pada pengertian keselamatan. Yakinlah bahwa: 1. Allah mengasihiku dan tidak akan meninggalkanku, 2. Ia ada bersamaku dalam menghadapi setiap masalah, 3. Ia mengampuniku bila aku gagal melakukan perintah-Nya, 4. Ia menyiapkan rumah bagiku di surga. B. Sebab-sebab ketidakpastian. 1. Suasana rumah yang tidak menentu. Anak-anak yang memiliki hubungan buruk dengan ayahnya lebih sulit memberi diri untuk memercayai Bapa di surga. 2. Menjadikan dosa sebagai sesuatu yang tidak menantang. Bila tidak ada perubahan gaya hidup yang besar atau penting, yang biasanya terjadi pada anak "yang baik" dari keluarga Kristen, itu berarti mereka ragu-ragu. 3. Kepastian berdasarkan perintah. Anak-anak yang memutuskan bahwa mereka adalah orang Kristen berdasarkan perbuatan yang mereka lakukan akan ragu-ragu apakah mereka diselamatkan. Kebutuhan kepastian harus didasarkan pada Firman Allah. 4. Pengalaman pertobatan di masa lalu. Anak-anak yang sudah menyerahkan hidupnya kepada Yesus (saat usia 4 -- 8 tahun) sering kali bertumbuh dan kurang keyakinan. Mungkin karena mereka telah lupa pengalaman mereka itu. 5. Salah menerima ajaran. Sering kali anak-anak mendengar perkataan bahwa bila mereka tidak bisa mengingat percakapan mereka, mereka tidak diselamatkan atau mereka bisa kehilangan keselamatan jika mereka nakal. 6. Ketakutan dalam mengekspresikan keraguan. Anak-anak mungkin takut mengecewakan orang tua mereka bila mereka menunjukkan keraguan. Mereka berpura-pura tidak ragu-ragu tetapi sebenarnya mereka tidak yakin. C. Membantu anak menerima kepastian. Rm. 10:17 mengatakan bahwa iman berasal dari mendengarkan firman Allah. Kita bisa membimbing anak untuk mendasarkan keselamatan pada fakta-fakta Alkitab dengan melakukan hal-hal berikut. 1. Menjelajahi pengalaman keselamatan mereka. Untuk menentukan apakah anak itu sudah diselamatkan atau belum, atau bila keraguan itu justru merupakan dorongan dari Allah, mintalah mereka membagikan pengalaman keselamatan mereka. Jika mereka sudah diselamatkan, jangan mencoba untuk membuatnya mengakui lagi, yang perlu Anda lakukan adalah meyakinkan bahwa mereka telah menerima keselamatan. Jelaskan bahwa sekali kita menjadi bagian dari keluarga Allah, kita akan selalu menjadi bagian dari keluarga itu. Tunjukkan bahwa mereka selamanya menjadi bagian dari keluarga Allah. Berdoalah agar mereka mendapatkan kepastian. 2. Tunjukkan kepada mereka ayat-ayat yang menyatakan kondisi dan janji. Dalam Kis. 16:31, kondisinya adalah "percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus", sedangkan janjinya adalah "engkau akan selamat". Di Yoh. 1:12, kondisinya adalah "menerima-Nya, percaya dalam nama-Nya", sedangkan janjinya adalah "menjadi anak-anak Allah". Bacalah Alkitab bersama anak dan personalisasikan dengan menempatkan namanya dalam ayat itu. Tanyakan kepada anak, "Apakah kamu melakukan ini?" Jika ya, tanyakan, "Apa yang Tuhan janjikan?", 3. Doronglah mereka untuk menceritakannya kepada orang lain. Anak-anak perlu didorong untuk menceritakan iman barunya kepada keluarga atau teman-teman mereka dan pada waktu yang diberikan untuk kesaksian dalam persekutuan-persekutuan. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Nama situs : Sonlife Africa Judul asli artikel: Evangelism and Children Penulis : tidak dicantumkan Alamat URL : http://www.sonlifeafrica.com/model/club2.htm o/ TIPS o/ PRINSIP KUNCI PENGINJILAN ANAK ============================== Kunci sukses agar penginjilan kepada anak dapat berhasil adalah dengan membawa kebenaran dalam hidup mereka sesuai tingkat pemahaman mereka. Dalam menyampaikan berita tentang Kristus kepada anak-anak, kita harus tetap menyampaikan berita tersebut dalam pesan yang sederhana. Soderholm menyarankan beberapa prinsip kunci untuk melakukan penginjilan terhadap anak. 1. Guru harus benar-benar menjelaskan sejelas mungkin apa yang harus diketahui anak-anak tentang hubungan antara kematian Kristus dan hidup mereka. Allah mengasihimu; kita adalah orang berdosa; Kristus mati untuk membayar dosamu; kamu harus mengakui dosamu kepada-Nya, yaitu bahwa kamu adalah orang berdosa dan mintalah pengampunan dari-Nya. Saat itu, kamu telah menjadi keluarga Allah selama-lamanya. 2. Guru harus terbiasa dengan Alkitab yang akan membantu dia memimpin anak datang kepada Kristus. Ayat-ayat yang harus dipahami antara lain adalah Yoh. 3:16,36; Rm. 3:23; dan Rm. 5:6 3. Guru harus berhati-hati dalam menjelaskan istilah-istilah yang digunakannya. 4. Guru harus bergantung kepada Roh Kudus. Satu-satunya keputusan yang murni adalah keputusan yang didasari oleh desakan Roh Kudus. 5. Guru harus menggunakan Alkitab dalam membagikan pesan Injil. 6. Guru harus memberi kesempatan kepada anak untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan demi pertanyaan yang mereka ajukan bisa membuka jendela pikiran dan membantu supaya tidak menjejalkan pesan kepada anak. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Judul buku : Childhood Education in the Church Judul asli artikel: The Child and Evangelistic Appeals Penulis : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, Roy B. Zuck Penerbit : Moody Press, Chicago 1986 Halaman : 408 -- 409 o/ BAHAN MENGAJAR o/ APA YANG TERJADI KETIKA KITA MENGUNDANG YESUS MENJADI JURU SELAMAT KITA? ============================================= Bacaan Alkitab: --------------- Yoh. 3:1-18 Renungan: --------- Dulu, dulu sekali sebelum kamu lahir, jutaan tahun yang lalu, Allah sudah tahu bahwa kamu akan lahir dan Dia mengasihimu. Selama masa itu, Dia selalu memikirkanmu selama bertahun-tahun dan menunggu waktu yang tepat untuk kamu dilahirkan. Tetapi selama masa itu, Tuhan juga sedih karena Dia tahu bahwa segera setelah kamu dilahirkan, kamu akan banyak melakukan kesalahan yang tidak Dia inginkan. Dia tahu kamu akan dilahirkan dengan dosa di hatimu. Dia tahu bahwa Dia akan perlu menghukummu karena kesalahanmu dan akhirnya Dia mendapatkan jalan untuk menyelamatkanmu. Ia memutuskan untuk menanggung sendiri hukuman itu. Ia memutuskan bahwa Yesus, Anak Allah, akan meninggalkan rumah-Nya yang indah di surga untuk turun ke dunia dan dihukum karena dosamu dan saya. Itulah yang terjadi. Allah mengutus Yesus dan Yesus mati untukmu dan sekarang kamu bisa meminta Yesus untuk menjadi Juru Selamatmu. Apakah anak-anak, para ayah/ibu diselamatkan dari kemarahan Tuhan jika mereka tidak menginginkan Yesus sebagai Juru Selamat mereka? Tidak, mereka harus menginginkan Yesus dan mereka harus mengasihi dan melayani Dia. Mungkin kamu tidak tahu bagaimana caranya meminta Yesus menjadi Juru Selamatmu. Caranya gampang. Yesus sudah tahu kapan kita ingin diselamatkan. Dia ingin kita datang dan mengatakan hal ini kepada-Nya. Kita bisa berbicara kepada Yesus dalam doa, dan kita dapat berkata seperti ini: "Tuhan Yesus, aku sudah banyak melakukan kesalahan, dan aku telah membuat Tuhan sedih karena perbuatanku itu. Allah tidak ingin menghukumku dengan mengirimku ke neraka, sebaliknya Ia menghukum-Mu Tuhan Yesus. Ia menghukum-Mu karena dosa-dosaku. Tuhan Yesus, terima kasih atas kebaikan-Mu, Engkau mau menderita dan mati untukku. Aku tidak dapat melakukan apa-apa tetapi Engkau menyelamatkan aku." Kamu tidak harus menggunakan kata-kata yang sama karena Tuhan tahu apa maksudmu dan kata-kata yang kamu gunakan itu tidaklah penting. Tetapi kadang-kadang mengucapkan kata-kata membantu kita menyadari apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. Ada seorang ayah yang biasa duduk memangku anaknya dan bercerita tentang Yesus. Anak itu tidak pernah lelah mendengarkan cerita indah itu. Suatu hari, dengan duduk memangku anaknya, ayah itu bertanya kepada anaknya, "Apakah kamu mau pergi ke surga?" "Ya, Ayah, tentu aku mau," jawabnya. "Tapi", kata ayahnya, "bagaimana kamu bisa ke surga? Ada dosa dalam hati kecilmu. Bagaimana kamu bisa berharap kamu akan ke tempat di mana Allah berada?" "Bukankah semua orang berdosa, Ayah?" jawab jemaat kecil ini. "Benar," jawab ayahnya, "dan Allah telah berfirman bahwa hanya hati yang murni sajalah yang bisa melihat Dia. Lalu bagaimana anak kecilku ini bisa pergi ke sana?" Wajah anak itu menjadi sangat sedih dan ia mulai menangis. Lalu tiba-tiba seulas senyuman muncul di antara air matanya dan dia berkata, "Tapi Ayah, Yesus bisa menyelamatkan aku." Ya, Yesus sangat senang menyelamatkan anak-anak, dan Ia juga ingin menyelamatkan kamu. Sudahkah kamu meminta Yesus menyelamatkan kamu? Ia ingin kamu mengatakan hal ini kepada-Nya. Pertanyaan ---------- 1. Siapa yang dihukum atas dosa-dosamu? 2. Apakah kita harus membayar dengan sejumlah uang karena Yesus telah menyelamatkan kita? 3. Jika kita membayar Dia dengan uang yang banyak, akankah Ia menyelamatkan kita? 4. Mengapa Yesus mati di kayu salib? Doa --- Tuhan Yesus, kami tahu bahwa kami tidak akan pernah bisa membayar untuk bisa ke surga, tetapi kami berterima kasih karena Engkau sudah dengan cuma-cuma memberi kami hidup kekal sehingga kami bisa selamanya berada di surga bersama-Mu. Dalam nama Yesus, Amin. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Judul buku : Devotions for the Children`s Hour Judul asli artikel: What Happens When We Ask Jesus to be Our Saviour Penulis : Kenneth N. Taylor Penerbit : Moody Press, Chicago 1977 Halaman : 61 -- 63 o/ WARNET PENA o/ e-MISI ====== http://misi.sabda.org/ Dalam mengemban Amanat Agung yang diberikan Tuhan Yesus, tentu saja kita memerlukan perlengkapan yang cukup untuk melakukan pekerjaan besar tersebut. Salah satu sumber di mana kita dapat melihat bagaimana pelayanan misi dilakukan dan bagaimana kita dapat diperlengkapi untuk melakukan pelayanan tersebut adalah dalam situs e-Misi. Melalui situs ini, kita dapat melihat bagaimana karya Tuhan dalam setiap usaha penginjilan yang dilakukan di belahan dunia ini. Setiap informasi dikemas dalam menu Artikel, Buku, Kesaksian, Renungan, Tokoh Misi, dan Sumber Misi. Dalam menu Artikel Anda dapat menemukan tulisan-tulisan seputar pelayanan misi dan anak. Di antaranya dalam artikel "Bagaimana Melibatkan Anak dalam Pelayanan Misi", "Hal-Hal Besar Terjadi Ketika Anak-Anak Berdoa", "Mengajar Anak-Anak Berdoa", "Tantangan dalam Hal Memenangkan Anak-Anak", dan sebagainya. Melalui situs ini, diharapkan para pelayan anak juga dilengkapi dalam hal penginjilan kepada anak. Silakan berkunjung dan menjadi bagian dari misi penginjilan Indonesia dan dunia. Oleh: Redaksi o/ MUTIARA GURU o/ Jikalau Anda "hidup dan berada" di dalam Kristus, hal ini menjadi bukti bagi para murid dan Anda untuk lebih mudah memimpin mereka kepada Tuhan. Sebab itu, buktikanlah kepada para murid bahwa jalan yang Anda jalani itu benar-benar baik dan berguna. - Mavis L. Anderson - ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |