Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/329 |
|
e-BinaAnak edisi 329 (9-5-2007)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 329/Mei/2007 ----------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Melayani Seperti Yesus - TIPS : Pelayanan Anak: Memerhatikan Kebutuhan Tiap Anak di Dalam Kelas - BAHAN MENGAJAR : Melayani Tuhan - WARNET PENA : Child Evangelism Fellowship of York: Just for Kids - DARI ANDA UNTUK ANDA: Info Presentasi dan Seminar: Pemberani Seperti Yesus - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Salam kasih, Kesempatan untuk melayani sesama dan melayani-Nya seharusnya menjadi hak istimewa dan sukacita besar bagi kita, orang percaya. Juga, sebagai wujud ucapan syukur kepada Allah untuk keselamatan yang sudah kita terima. Apakah kita sudah menyadari dan melakukannya? Pertanyaan ini menjadi refleksi bagi kita dalam hidup sebagai orang percaya. Tuhan Yesus pun telah memberikan teladan bagi kita dalam melayani. Teladan-Nya inilah yang perlu kita ikuti agar kita semakin memahami pelayanan di hadapan Dia -- yang memercayakan pelayanan bagi kita. Kita bisa menyimaknya melalui artikel yang disajikan kali ini. Bagi kita para pelayan anak, selain menjadi teladan untuk anak lewat sikap kita dalam melayani, sikap dan hati yang melayani ini juga harus kita tanamkan kepada setiap anak layan kita. Selamat membaca dan mari meneladani Kristus dalam melayani. Redaksi tamu, Puji Arya Yanti "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Markus+10:45 > o/ ARTIKEL o/ MELAYANI SEPERTI YESUS ====================== MELAYANI SEPERTI YESUS BERARTI SELALU SIAP SEDIA Suatu hari Yesus sedang berjalan-jalan di kota Yerikho ketika beberapa orang buta mulai memanggil-manggil Dia. Alkitab menulisnya demikian, "Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: `Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!` Tetapi orang banyak itu menegur mereka supaya mereka diam. Namun, mereka makin keras berseru, katanya: `Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!` Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: `Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?`" (Mat. 20:30-32). Perhatikanlah, Yesus berhenti. Jika Anda ingin dipakai Allah, Anda harus mau diinterupsi. Sebagian besar dari pelayanan dan mujizat Yesus adalah interupsi. Anda harus pikirkan hal ini. Semua orang yang Dia sembuhkan -- orang buta, orang lumpuh, orang sakit, dsb., mereka semua adalah interupsi. Bagaimana dengan mujizat-Nya yang pertama? Itu adalah interupsi di perjamuan pernikahan. Mujizat-Nya yang kedua? Itu juga interupsi ketika Ia berjalan ke Galilea. Alkitab menyebutkan, "Yesus berhenti." Hampir semua pelayanan-Nya, dilakukan-Nya karena Dia membiarkan diri-Nya diinterupsi. Alkitab mengatakan di Amsal 3:28, "Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: `Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi,` sedangkan yang diminta ada padamu." Orang-orang yang berhati hamba tidak menunda-nunda. Mereka spontan, peka, dan mengatakan, "Baik, mari kita lakukan!" Ada tiga halangan utama untuk menjadi selalu siap melakukan pelayanan. 1. Mementingkan diri sendiri. Alkitab mengatakan, "dan janganlah tiap-tiap orang hanya memerhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga" (Fil. 2:4). Setiap kali Anda bertemu dengan seseorang yang memerlukan bantuan Anda, Tuhan memberi Anda kesempatan untuk belajar melayani, untuk belajar menjadi seperti Yesus. Musuh utama pelayanan adalah kesibukan. Karena saya terlalu sibuk, saya tidak punya waktu untuk melayani. Saya ada acara, rencana saya, mimpi-mimpi saya, tujuan saya, ambisi saya. Jika Anda benar-benar memiliki hati pelayan, seperti Yesus Kristus, Anda tidak akan keberatan untuk diinterupsi karena acara Anda juga merupakan acara Tuhan, dan ketika Anda bangun di pagi hari, Anda berkata, "Baiklah Tuhan, apakah Tuhan ingin membawa seseorang ke dalam hidupku hari ini? Bawalah mereka Tuhan!" Bila kita membawa kepentingan kita sendiri, itu akan menjadi penghalang. 2. Perfeksionisme. Sikap perfeksionisme menginginkan setiap hal sempurna. Anda katakan kepada diri Anda sendiri, "Bila semuanya benar, bila semuanya baik, saya akan melayani." Pengkhotbah 11:4 mengatakan, "Siapa senantiasa memerhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai." Hamba yang sejati, hamba yang seperti Kristus, melakukan yang terbaik semampu mereka dengan apa yang mereka miliki untuk Yesus Kristus saat ini juga. Mereka tidak menunggu. Sayangnya, banyak orang yang beribadah pada Tuhan dengan sangat baik, bahkan orang Kristen malah berkata, "Jika Anda tidak bisa melakukan yang terbaik, jangan pernah mencobanya." "Prinsip cukup baik" inilah yang diperlukan. Prinsip ini mengatakan bahwa segala sesuatunya tidak harus sempurna agar Tuhan mau memberkati. Ini yang benar. Jika Tuhan hanya menggunakan orang-orang yang sempurna saja, apa yang akan dikerjakan-Nya di dunia ini? Tidak ada! Kita semua hanyalah sekelompok orang yang tidak tepat. Kita semua memiliki kelemahan, kesalahan, kegagalan, dan kecacatan. Tetapi Allah memakai kita semua. Mengapa? Karena Allah tidak menggunakan orang-orang yang sempurna, lagipula jumlah orang-orang yang sempurna tidaklah banyak. Jadi Allah berkata, "Jangan menunggu saat yang tepat/sempurna." Pergilah dan mulailah melayani pada saat semuanya belum teratur dan rapi. 3. Materialistis adalah hal ketiga yang menghalangi kita untuk menjadi siap melayani. Yesus mengatakan, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Luk. 16:13). Yesus tidak mengatakan, "Kamu harus menjadi hamba Allah dan uang." Dia mengatakan, "Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Anda harus memutuskan apakah Anda ingin kaya atau diberkati. Keputusan terpenting yang harus Anda buat dalam hidup Anda ketika Anda menjadi orang percaya adalah, "Apakah saya akan menjadi pembangun kerajaan atau menjadi pembangun kekayaan?" Sekarang, jika Allah ingin Anda memberikan kekayaan kepada Anda, itu adalah hal yang bagus. Tetapi kekayaan bukanlah tujuan hidup Anda yang utama. Karena Anda tidak akan membawa kekayaan Anda ketika Anda ke surga, tetapi sifatlah yang Anda bawa. Anda harus memutuskan untuk menjadi pembangun kerajaan. MELAYANI SEPERTI YESUS JUGA BERARTI BERSYUKUR Untuk melayani seperti Yesus, kita harus melayani dengan penuh ungkapan syukur, bersyukur karena kita mendapat kesempatan untuk melayani. Alkitab menceritakan tentang Yesus yang melayani dengan cara yang luar biasa. Pada saat Lazarus mati, Dia melakukan pelayanan-Nya, yaitu membangkitkan Lazarus dari kematian. Dia berdoa dan didengarkan oleh orang banyak yang berkumpul di sana. Alkitab mengatakan dalam Yohanes 11:41-42, "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Yesus memiliki sikap bersyukur dalam segala hal yang Ia kerjakan. Mungkin Anda berpikir, "Saya juga akan bersyukur dalam masa-masa sulit." Yesus bersyukur ketika Dia dikritik, Yesus bersyukur ketika pelayanan-Nya sulit. Itulah sikap yang Ia tekankan dalam pelayanan-Nya. Pelayanan dan mujizat selalu terjadi dalam sikap bersyukur. Alkitab menyebutkan sikap bersyukur dalam Mazmur 100:2, "Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!" Sebagai manusia, ada beberapa rintangan dalam bersyukur. 1. Membandingkan dan mengkritik. Ketika Anda membandingkan orang lain, ketika Anda mengkritik orang lain, itulah halangan bagi kita semua untuk bersyukur. Alkitab mengatakan hal ini kepada kita di Roma 14:4, "Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri." Kita semua adalah pelayan-Nya. Siapakah kita itu adalah pendapat Tuhan, bukan pendapat saya atau pendapat Anda tentang orang lain. Jika Anda memiliki pemikiran yang sama, kita adalah satu tim. Kita memiliki tujuan yang sama -- mencoba membuat Tuhan dilihat baik oleh dunia, biarlah dunia melihat betapa baiknya Tuhan itu. Dia memberi kita kemampuan dan tugas yang berbeda. Mencari cara bagaimana kita dapat membandingkan atau mengkritik orang lain adalah hal yang tidak berguna. 2. Halangan yang kedua adalah motivasi yang salah. Dalam Matius 6:1, Yesus berkata, "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga." Supaya dilihat orang adalah motivasi yang salah. Jangan mencampuradukkan jabatan dan pelayanan meskipun kedua hal ini mudah untuk dicampuradukkan. Banyak pelayanan kita yang dapat kita lakukan sekaligus. Kita harus bijaksana dengan diri kita sendiri. Kita melayani orang lain agar orang lain menyukai kita, supaya kita dikagumi orang lain. Kita melayani supaya tujuan kita sendiri tercapai. Kita melayani tetapi dengan tawar-menawar kepada Tuhan, "Tuhan, aku akan melayani, tetapi Tuhan harus menjaga aku." Itu semua adalah motivasi yang salah. Sulit untuk melihat motivasi yang salah dalam diri kita. Bagaimana caranya supaya kita mengetahui bahwa motivasi kita salah? Ungkapan syukur. Jika Anda kehilangan rasa syukur dalam hidup Anda, pasti ada yang salah dalam motivasi Anda. MELAYANI SEPERTI YESUS BERARTI SETIA Jika Anda setia, itu berarti Anda tidak mudah menyerah. Anda terus berjalan. Anda tidak berhenti di tengah-tengah tugas Anda. Di akhir pelayanan Yesus di dunia, Yesus mengatakan hal ini di Yohanes 17:4, "Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan MENYELESAIKAN PEKERJAAN yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya" (penekanan ditambahkan oleh penulis). Saya harap kalimat ini dapat Anda ucapkan pada saat Anda ke surga. Anda telah menyelesaikan tugas yang Allah berikan kepada Anda. Yesus setia mengerjakan pelayanan-Nya. Dia tidak menyerah. Dia teguh dan jika Anda ingin seperti Yesus, itu berarti Anda ingin melayani seumur hidup Anda. Anda bisa saja pensiun dari pekerjaan Anda, tetapi Anda tidak pernah pensiun dari pelayanan. Alkitab mengatakan, "Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai" (1Kor. 4:2). Apa yang memotivasi kita supaya kita setia dalam melayani Tuhan seumur hidup? Menunjukkan sikap bersyukur untuk masa yang sudah dilewati dan beriman untuk masa yang akan datang. Setiap kali Anda melayani dalam nama Yesus, meskipun itu kecil, pelayanan Anda tetap berarti. Alkitab mengatakan dalam 1Korintus 15:58, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." Perhatikan kata-kata "jerih payahmu tidak sia-sia", itu artinya setiap hal yang Anda kerjakan tidak akan pernah sia-sia. Bertahun-tahun yang lalu, dua orang anak laki-laki mencoba datang beribadah di gereja pada malam hari; pada saat itu gereja sangat penuh dan mereka tidak mendapatkan tempat duduk. Mereka mengelilingi gereja dan akhirnya pergi karena mereka tidak mendapatkan tempat duduk. Tetapi seorang penerima tamu berkata, "Ayo, masuklah. Saya akan mencarikan tempat duduk untuk kalian." Penerima tamu itu mengantar mereka ke tengah-tengah gereja dan menemukan dua tempat duduk untuk mereka. Malam itu, dua bocah ini menerima Kristus dan menjadi orang Kristen. Salah satu dari mereka adalah Billy Graham, yang sekarang ini membawa jutaan orang datang kepada Kristus. Menurut Anda, apakah penerima tamu itu akan mendapat nilai yang baik di surga? Ya! Jangan pernah menganggap remeh hal-hal kecil karena hal-hal kecil itu juga penting. Apa pun yang Anda kerjakan adalah sesuatu yang penting, baik itu sesuatu yang penting dan terkenal, atau pun tidak. Pernahkah Anda bertanya mengapa Anda ada? Anda ada karena Allah tahu Anda harus memberikan sesuatu. Allah tidak menempatkan Anda hanya untuk duduk, diam, dan bersenang-senang. Allah menempatkan Anda di sini untuk melayani. Allah tahu Anda mempunyai sesuatu -- latar belakang, talenta, kemampuan, ketrampilan, hubungan, jaringan, minat, hobi, atau apa saja. Anda dapat melakukan dua hal dalam hidup Anda. Anda membuangnya atau menanamnya (waste or invest). Cara terbaik yang Anda bisa lakukan untuk hidup Anda adalah menanamnya sehingga kelak kita bisa menuainya. Akan ada keuntungan yang akan kita peroleh kelak. Suatu hari Anda akan berdiri di depan Allah dan Dia akan bertanya, "Apa yang kamu lakukan dengan apa yang telah aku berikan kepadamu -- talenta, kemampuan, latar belakang, pengalaman, kebebasan, pendidikan, dan pengalaman keluarga?" Anda mungkin berpikir tidak ada orang yang melihat Anda, dan tidak ada orang yang memerhatikan apa yang Anda lakukan, tetapi Allah melihat. Ibrani 6:10, "Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang." Allah memenuhi janji-Nya. Di dunia ini ada penghargaan untuk mereka yang setia melayani selama sepuluh tahun, tetapi di surga Anda akan mendapatkan penghargaan kekal. Matius 25:21, "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." Seperti yang kita tahu, keluarga lebih penting dari apa pun juga, saya ingin Allah dapat mengatakan hal itu kepada Anda; bahwa Allah akan melihat ke dalam mata Anda dan mengatakan, "Baik sekali perbuatanmu! Kamu mengerjakan apa yang harus kamu kerjakan di dunia ini. Kamu menyembah Aku, kamu bersekutu dengan orang percaya lainnya, kamu bertumbuh dalam karakter seperti Kristus, dan kamu melayani Aku, itulah cara-Ku membentuk kamu. Mari, datanglah dan nikmatilah kekekalan dan semua penghargaan yang telah Aku rencanakan kepadamu." (t/Ratri) Bahan diterjemahkan dari sumber: Nama situs : Seoul Union Church Judul asli : Shaped for Serving God Penulis : Pastor Prince Charles URL artikel: http://www.seoulunionchurch.org/40days/sermon/Sermon_Week5r.doc o/ TIPS o/ PELAYANAN ANAK: MEMERHATIKAN KEBUTUHAN TIAP ANAK DI DALAM KELAS =============================================== KASIH 1. Setiap anak membutuhkan guru yang mengasihi dia, menginginkan dia, dan menyukai dia. 2. Bahwa dia sangat penting bagi gurunya. 3. Setiap anak ingin gurunya dekat kepadanya dan memedulikan apa yang terjadi pada dirinya. PENERIMAAN Setiap anak harus percaya: 1. bahwa guru sekolah minggunya menyukai pribadinya sebagaimana adanya, 2. bahwa gurunya akan terus menyukainya, meskipun kadang-kadang dia nakal, 3. bahwa gurunya tetap menerimanya, walaupun guru itu mungkin tidak setuju dengan perbuatan-perbuatan yang dilakukannya. KEAMANAN Setiap anak perlu tahu: 1. bahwa kelasnya merupakan tempat yang baik dan aman, bahwa dia bisa mempunyai kepastian tentang kelas itu, 2. bahwa gurunya senantiasa ada, khususnya dalam masa-masa sulit, 3. bahwa dia cocok dan bahwa dia diinginkan oleh anggota-anggota lain dalam kelas itu. PERLINDUNGAN Setiap anak harus mengetahui dan merasakan: 1. bahwa gurunya akan tetap melindunginya karena Allah ada di dalam kelas itu, 2. bahwa gurunya akan menolongnya saat dia harus menghadapi situasi-situasi yang belum pernah dikenal, yang aneh, dan yang menakutkan. KEMERDEKAAN Setiap anak harus tahu: 1. bahwa gurunya menghendaki agar dia bertumbuh dan berkembang, 2. bahwa gurunya menaruh kepercayaan kepadanya dan kepada kemampuannya untuk melakukan sendiri sesuatu hal bagi dirinya dan bagi orang lain. IMAN Setiap anak harus memiliki: 1. iman kepada Allah dan kepada manusia, 2. norma-norma susila yang berdasarkan Firman Allah, 3. kepercayaan kepada nilai-nilai kemanusiaan -- berupa kebaikan hati, kejujuran, keberanian, keadilan, kemurahan hati -- dan kepada Allah. BIMBINGAN Setiap anak harus mendapatkan: 1. pertolongan yang ramah dalam belajar -- bagaimana seharusnya bersikap terhadap sesama dan benda, 2. orang dewasa di sekolah minggu yang memberikan teladan bagaimana bergaul dengan orang lain. PENGAWASAN Setiap anak harus tahu: bahwa ada batasan-batasan tertentu bagi hal-hal yang boleh dilakukannya dan bahwa gurunya akan menjaga agar dia tidak melampaui batasan-batasan itu. Setiap guru sekolah minggu perlu mengikuti petunjuk-petunjuk di atas untuk menolong murid-muridnya agar menjadi warga sekolah minggu yang penting dan dapat menyesuaikan diri. Bahan diambil dan diedit dari sumber: Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid 2 Penyusun : Badan Pembina DSM Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang 1996 Halaman : 265 -- 266 o/ BAHAN MENGAJAR o/ MELAYANI TUHAN ============== Alat peraga: ------------ 1. Penjepit kertas (paper clip) 2. Kertas label harga (misalnya, label harga permen) Lama kegiatan: -------------- Kurang lebih 10 menit Bacaan Alkitab: --------------- Matius 20:1-16 Topik: ------ Hidup kekal, Melayani Allah, Penyelamatan Target anak: ------------ Kelas 3-6 SD Persiapan: ---------- Sebelum kelas dimulai, kaitkan penjepit kertas membentuk tiga rantai. Rantai pertama menggunakan 40 penjepit, rantai kedua menggunakan 20 penjepit, dan rantai ketiga menggunakan 5 penjepit. Yang akan Anda kerjakan selama pelajaran: ----------------------------------------- Selama pelajaran, Anda meminta bantuan beberapa anak untuk mengerjakan kegiatan yang membosankan ini, lalu katakan kepada mereka bahwa mereka akan mendapat hadiah atas usaha-usaha mereka. Ketika anak-anak ini sedang mengerjakan tugasnya, anak-anak yang lain diminta untuk membuka dan membaca Matius 20:1-16. Setiap anak yang membantu akan mendapat satu rantai dari rangkaian penjepit kertas. Setelah anak pertama selesai mengerjakan separuh dari rangkaian rantai yang terpanjang, anak yang kedua akan membantu Anda melepaskan kaitan rantai yang berukuran sedang. Pada saat keduanya hampir selesai, Anda akan meminta anak ketiga untuk melepas rantai penjepit kertas yang terpendek, setiap anak yang membantu kegiatan ini akan mendapat hadiah yang sama. Anak pertama dan kedua akan lebih banyak mengeluhkan hal ini, tetapi ini merupakan bagian dari rencana kegiatan. Yang akan Anda katakan: ----------------------- "Saya minta seseorang membantu saya mengerjakan kegiatan yang sangat membosankan ini. Saya punya banyak penjepit kertas, tapi sayangnya semua penjepit kertas ini saling terkait. Kalau semua penjepit ini terkait, tidak ada gunanya bagi saya. Jika ada yang mau membantu saya melepaskan penjepit-penjepit ini, nanti bila sudah selesai, akan saya beri hadiah istimewa ini." Tunjukkan hadiahnya dan biarkan anak-anak mulai mengerjakannya. Pada saat anak pertama berhasil mengerjakan separuh bagian, katakan, "Saya masih punya penjepit kertas yang saling terkait, apakah ada yang mau membantu saya melepaskan kaitan penjepit kertas ini? Saya akan beri hadiah yang sama." Pada saat anak kedua hampir selesai, katakan, "Saya masih punya satu lagi kumpulan penjepit kertas yang saling terkait, masih adakah yang mau membantu saya melepaskan kaitan penjepit ini? saya akan beri hadiah juga." Bila semuanya sudah selesai, berikan hadiahnya kepada masing-masing anak, dan tanyakan pertanyaan berikut ini: 1. Bagaimana perasaanmu saat pertama kali saya tawarkan hadiah yang besar bila kamu membantu saya? 2. Bagaimana perasaanmu saat temanmu mendapat hadiah yang sama meski dia melakukan pekerjaan yang lebih ringan? 3. (Untuk anak yang ketiga) Bagaimana perasaanmu saat kamu mendapat rantai terpendek? 4. Untuk semuanya, apakah yang saya lakukan ini adil? Saya tahu ini tampaknya tidak adil, anak yang hanya mengerjakan tugas yang ringan, mendapatkan hadiah yang sama dengan anak-anak lain yang mengerjakan tugas yang lebih berat. Apakah kalian tahu Yesus juga mengatakan bahwa Kerajaan Allah juga seperti ini? Ada orang yang menerima Yesus Kristus ketika mereka masih muda. Mereka menggunakan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan, dengan membantu orang lain, berdoa atau mengajar. Namun, ada juga orang yang tidak menerima Yesus ketika mereka masih muda. Mereka baru menerima Yesus ketika mereka sudah tua. Mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk melayani Tuhan. Menerima Yesus ketika kita masih muda sama seperti ketika (sebut nama anak pertama yang membantu) bersedia membantu saya. Dia memiliki kesempatan yang panjang untuk melayani. Menerima Yesus saat sudah dewasa sama seperti ketika (sebut nama anak kedua dan ketiga yang membantu) bersedia membantu saya. Mereka masih bisa melayani Tuhan tetapi tidak lama. Hadiah untuk setiap orang yang menerima Yesus tetap sama, tak peduli seberapa lama mereka melayani. Hadiah itu tentu saja adalah hidup kekal bersama Yesus di surga. Jadi ingatlah, bekerja keras dan melayani Yesus merupakan hak istimewa dan sukacita yang kita miliki sebagai orang Kristen, karena kita tahu bahwa hadiah kita itu akan segera kita dapatkan. (t/Ratri) Bahan diterjemahkan dari sumber: Nama situs : Kid`s Sunday School Place Penulis artikel: Craig URL artikel : http://www.kidssundayschool.com/Gradeschool/Objects/1object05.php o/ WARNET PENA o/ CHILD EVANGELISM FELLOWSHIP OF YORK: JUST FOR KIDS ================================================== http://www.cefofyork.org/gamepage.htm Halaman Just For Kids merupakan bagian dari situs Child Evangelism Fellowship of York. Halaman ini menawarkan beragam pilihan jenis kegiatan untuk anak-anak. Lima belas bahan Bible Quiz (Kuis Alkitab) bisa menjadi referensi untuk menyusun kegiatan pemahaman Alkitab di sekolah minggu menjadi lebih menyenangkan dengan sajian kuis dalam bentuk teka-teki, permainan mencari, dan menyusun kata. Yang paling menarik adalah menu The Wordless Book. Dalam menu ini terdapat pelajaran Alkitab yang menampilkan warna-warna bermakna sebagai ilustrasinya, yaitu Gold Page (emas), Dark Page (hitam), Red Page (merah), White Page (putih), dan Green Page (hijau). Masing-masing warna memiliki makna yang berbeda, disajikan dalam bahasa sederhana yang mudah dimengerti anak-anak. Selain itu, anak-anak juga bisa mendengarkan cerita, yang diperbarui setiap minggu, tatkala sedang bermain secara tersambung (online). Kiriman dari: Lanny Kusumawati o/ STOP PRESS! o/ INFO PRESENTASI DAN SEMINAR: PEMBERANI SEPERTI YESUS ============================ Saatnya anak-anak Anda menjadi PEMBERANI seperti YESUS. Kesankan dalam hati mereka bahwa dalam menghadapi kesukaran apa pun, kita harus tetap menjadi anak yang PEMBERANI, seperti YESUS. Berani memilih yang benar. Berani mentaati firman Tuhan. Berani mengaku Yesus sebagai Juru Selamat. Manfaatkan waktu liburan anak-anak untuk pembinaan rohani mereka dengan memberikan prinsip-prinsip firman Tuhan. Jangan lewatkan kesempatan ini!! Ikuti presentasi dan seminar sehari mengenai Ide-ide SIL & Bible Camp dan Acara Khusus yang akan diadakan pada: Hari : Sabtu Tanggal: 26 Mei 2007 Waktu : Pkl. 12.00 -- 16.00 WIB Tempat : Pondok Domba Kecil Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Jakarta Barat 11470 TOPIK 1. 5 Session Lengkap 2. Peraga Cerita 3. Cerita Boneka 4. Peraga Ayat Hafalan 5. Peraga Lagu 6. Aktivitas 7. Permainan BIAYA Rp 40.000,- (sebelum 20 Mei 2007) Rp 50.000,- (mulai 20 Mei 2007) KHUSUS - Peserta grup 5 orang akan mendapatkan bonus sebuah pola alat peraga. - Peserta grup 10 orang akan mendapatkan bonus sebuah paket SIL berisi makalah lengkap dan kaset panggung boneka. Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri Anda segera! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi: Yayasan Domba Kecil Telp. (021) 560-2630, 566-8962 Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. (021) 566-8962 Jakarta Barat 11470 info(at)dombakecil.org o/ MUTIARA GURU o/ Guru harus meluangkan waktu untuk mengenal muridnya sehingga bisa menggembalakannya dengan efektif. ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana Redaksi tamu: Puji Arya Yanti Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |