Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/322 |
|
e-BinaAnak edisi 322 (21-3-2007)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 322/Maret/2007 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL (1) : Kegiatan-Kegiatan Alam: Ilmu Pengetahuan di Sekolah Minggu? - ARTIKEL (2) : Menjelajahi Dunia Ciptaan Tuhan yang Menakjubkan - TIPS : Kegiatan Alam di Sekolah Minggu - BAHAN MENGAJAR : Lingkungan: Irama Kehidupan - WARNET PENA : PEPAK: Naskah-Naskah Drama Paskah - MUTIARA GURU o/ SALAM DARI REDAKSI o/ Alam ciptaan Tuhan menyimpan begitu banyak potensi dan juga kekayaan yang terpendam. Melaluinya, kita mendapatkan berbagai pelajaran berharga dalam hidup dan berbagai hal untuk kelangsungan hidup di dunia ini. Membawa anak lebih dekat lagi kepada alam dapat membuka mata mereka akan hal-hal luar biasa yang ada di alam ini, terlebih lagi kebesaran Dia yang telah menciptakannya. Melalui alam pula anak dapat dibawa untuk memanfaatkan apa yang ada dalam alam, untuk belajar atau membuat banyak hal yang bermanfaat bagi hidup mereka. Dengan demikian, kita dapat menggali potensi anak lebih dalam lagi. Sekolah minggu bisa menjadi sekolah alam bagi anak-anak. Masukkanlah unsur-unsur alam dalam setiap kegiatan di sekolah minggu dan anak akan melihat betapa luar biasanya Allah melalui alam ciptaan-Nya. Edisi kali ini mengajak kita untuk melihat mengapa kegiatan alam penting dilakukan di sekolah minggu, termasuk ide-ide tentang bagaimana kita dapat melakukannya di sekolah minggu. Selamat belajar melalui alam! Redaksi, Davida Welni Dana "Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." (Ibrani 11:3) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Ibrani+11:3 > o/ ARTIKEL (1) o/ KEGIATAN-KEGIATAN ALAM: ILMU PENGETAHUAN DI SEKOLAH MINGGU? =========================================================== Dalam suratnya untuk jemaat di Roma, Paulus menulis, "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan" (Roma 1:20). Ketika guru mengesampingkan alam dan ilmu pengetahuan dari pelayanan gereja untuk anak-anak, mereka mengabaikan sumber pengajaran yang mempunyai dampak besar. Tuhan sendiri menggunakan alam sebagai alat untuk mengajar. Bunga bakung, burung pipit, bahkan biji sesawi adalah alat bantu visual yang dipakai-Nya. Para pelajar mungkin berpikir bahwa pelajaran tentang iman itu diperoleh melalui gereja atau sekolah minggu; pelajaran tentang dunia ada di sekolah, dan keduanya sama sekali tidak berkaitan. Ketika anak-anak bisa mempelajari Sang Pencipta dan ciptaan-Nya di tempat yang sama, mereka bisa mendapatkan pandangan Kristen yang benar. Bagi anak-anak yang diajar di sekolah Kristen, dimasukkannya kebenaran Alkitab ke dalam kurikulum dapat menjadi pengalaman sehari-sehari yang berharga bagi mereka, tapi untuk kebanyakan anak, isi Alkitab harus datang dari orang tua, guru-guru sekolah minggu, atau acara-acara khusus lainnya. Seorang guru yang ingin membawa alam ke dalam ruangan kelas tidak perlu menjadi ilmuwan. Mereka yang berhasil menanamkan rasa takjub pada murid-murid adalah mereka yang juga kagum akan ciptaan Tuhan dan memberikan ketakjuban mereka sendiri hanya dengan membagikan rasa takjub itu. Dalam semua pembelajaran, penemuan kebenaran mempunyai dampak lebih banyak daripada yang hanya diberikan oleh seorang guru yang bertindak sebagai sumber eksklusif pengetahuan. Jawaban guru terhadap semua pertanyaan yang berkaitan dengan dunia ciptaan Tuhan haruslah, "Ayo kita cari tahu bersama-sama!" Pelajaran dari Kejadian yang mengungkapkan tema penciptaan memberi banyak kesempatan untuk membagikan berbagai penemuan tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan. Kelas yang berpusat pada alam bisa saja mengadakan kegiatan yang secara langsung menyentuh daun-daunan, tempurung, fosil, biji-bijian, dan binatang hidup (yang diawasi) secara berkala. Kaca pembesar dan mikroskop bisa meningkatkan kemauan dan kemampuan para murid untuk menyelidiki sesuatu. Buku dan majalah bisa mendorong mereka untuk menyelidiki sesuatu dengan lebih lagi. Sekali lagi kita berkata bahwa kapan pun panca indera yang terlibat dalam proses belajar lebih dari satu, maka pengetahuan akan meningkat. Bandingkan dampak yang muncul hanya dari mendengar bahwa Tuhan membuat "binatang melata" (Mazmur 148:10) dibandingkan dengan melihat dan menyentuh tikus hidup! Tidak semua pelajaran bisa disisipi kegiatan alam. Dan sangat baik untuk menghilangkan kegiatan yang tidak mendukung dan tidak memperkuat tema utama dari kurikulum. Namun demikian, ada banyak sekali kebenaran tentang Tuhan yang bisa dipelajari dari penyelidikan atas ciptaan-ciptaan-Nya dan selain itu juga ada banyak tema yang harus diperkuat oleh kegiatan-kegiatan tambahan. Penyajian alam yang paling baik adalah secara dekat dan langsung, akan tetapi film dan buku yang dipinjam dari perpustakaan bisa pula menjadi pembangun kesadaran para murid yang efektif. Penelitian lapangan yang diadakan pada hari apa pun bisa meningkatkan pemahaman para murid dan membangun hubungan antara guru dan murid. Perjalanan ke taman, pusat alam, museum, planetarium, atau kebun binatang benar-benar bisa memperkaya pengalaman hari Minggu. Bahkan jalan-jalan di sekitar kompleks gereja atau rumah dengan panduan guru bisa menjadi kegiatan belajar yang sangat menyenangkan. Pengalaman sederhana dari mengamati perubahan cuaca melalui jendela kelas bisa meningkatkan rasa penghargaan terhadap kuasa Tuhan. Ada banyak guru yang bisa memberikan, setidaknya satu pelajaran dengan pergi ke jendela dan melihat pelangi yang baru pertama kali dilihat oleh sang anak atau kepingan salju yang turun pada musim itu. Di luar negeri, guru-guru yang berpengalaman menggunakan kepingan salju sebagai "waktu untuk mengajar". Anak-anak boleh meninggalkan pelajaran untuk sesaat, lalu guru-guru itu membariskan para murid di sekitar jendela dan menjelaskan bahwa Bapa mereka yang di surga "menurunkan salju seperti bulu domba" (Mazmur 147:16). Karena anak kecil hanya belajar secara literal dan konkrit, sebaiknya guru tidak menggunakan simbol apa pun juga. Anda bisa menunjukkan bagaimana induk ayam merawat anak-anaknya, kemudian bandingkanlah dengan Tuhan yang ingin memelihara kita; namun, menggunakan cangkang telur, putih, dan kuning telurnya untuk mengajarkan sifat Allah yang Tritunggal hanya akan mendatangkan masalah. (Salah seorang guru yang menggunakan telur untuk menjelaskan masalah itu dibuat bingung dengan kuning telur yang berganda dan harus menjelaskan banyak hal.) Kesadaran untuk mengajarkan kuasa Allah dengan belajar dari alam berarti melibatkan beragam gaya belajar anak-anak. Metodenya melibatkan seni, drama, menulis, musik, dan kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak penelitian. Anak-anak yang tidak bicara dengan bahasa yang guru mereka gunakan, yang lemah fisik dan mental, atau yang mempunyai keterbatasan dalam belajar bisa menanggapi alam sesuai tingkat pemahaman mereka sendiri. Kebun binatang, museum, perpustakaan, atau universitas setempat mungkin mempunyai koleksi bahan-bahan yang bisa dipinjam. Lembaga-lembaga seperti itu mungkin juga menyediakan lokakarya untuk guru-guru yang berminat mengajar secara lebih lagi tentang alam dan bagaimana mengajarkannya kepada anak-anak. Saat kesadaran akan masalah polusi dunia berkembang, banyak pelatihan Kristen menyertakan pembelajaran alam dan perlindungan alam dalam program pendidikan luar ruangan mereka. Pelayanan anak yang memasukkan pelatihan atau retret harus memanfaatkan kesempatan itu untuk mendidik anak-anak. Para guru harus terlebih dulu menemukan lagi rasa takjub mereka akan kuasa dan kemuliaan Sang Pencipta. Dengan demikian, mereka bisa memercikkan ketakjuban yang serupa di dalam pikiran murid-murid mereka dengan memberikan kesempatan untuk melihat pekerjaan Tuhan di dunia-Nya. (t/Dian) Bahan diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Judul buku : The Complete Handbook for Children`s Ministry: How to Reach and Teach the Next Generation From Birth to Age 12 Judul artikel asli: Nature Activities: Science in Sunday School? Penulis : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson Penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nashville 1993 Halaman : 222 -- 224 o/ ARTIKEL (2) o/ MEJELAJAHI DUNIA CIPTAAN TUHAN YANG MENAKJUBKAN =============================================== Saat Sara memohon, "Aku mau lihat," dia benar-benar bermaksud, "aku mau menyentuh, mengocok, memasukkan ke dalam mulut, menggosokkan ke pipi, dan mengambil nafas dalam-dalam untuk mengetahui bagaimana baunya!" Pengalaman langsung adalah pengetahuan utama untuk anak kecil. Mengamati ciptaan Tuhan membantu seorang anak untuk mulai merasakan cinta kasih, pemeliharaan, dan kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas. Rasa heran dan sukacita dari pengamatan dengan "menyentuh" dunia ciptaan Tuhan memberi banyak kesempatan bagi guru untuk membantu anak-anak belajar tentang Tuhan dan diri mereka sendiri. Kita tidak tahu apa yang ada dalam pikiran seorang anak. Tapi kita tahu bahwa kebanyakan pengetahuan adalah hasil dari penggunaan panca indera anak -- perasa, penglihatan, penciuman, perasa (lidah), dan pendengaran. Pengetahuan muncul sebagai pengalaman panca indera. PERANAN GURU Reaksi seorang anak atas suatu pengalaman sering kali menjadi cermin dari reaksi sang guru. Contohnya, jika guru menunjukkan rasa kagum yang sungguh-sungguh atas kehebatan Tuhan saat membelah sebuah apel untuk menemukan biji berpola bintang, anak-anak juga akan menjadi kagum. Orang dewasa mungkin tahu bagaimana dan mengapa magnet menarik benda-benda tertentu, tapi mereka harus membangkitkan pikiran anak yang lamban dan menganggap fenomena itu sebagai sesuatu yang menarik. Pembiasan cahaya dalam sebuah prisma dan kemampuan air untuk menopang berat benar-benar merupakan bukti dari kehebatan Tuhan. Nikmatilah penyelidikan kehebatan Tuhan bersama anak-anak! Salah satu peran guru adalah menyediakan kata-kata bagi anak-anak. Hal itu membantu mereka memahami suatu pengalaman dan menghubungkannya dengan Tuhan. Saat mereka dapat menghubungkan sebuah pengalaman dengan Tuhan, mereka mampu berpikir tentang Tuhan (Yesus atau ayat Alkitab) yang mereka dengar saat mereka mengalami sesuatu hal secara langsung. Tanpa panduan seperti itu, aktivitas untuk mengetahui kehebatan Tuhan akan menjadi terbatas. PENGALAMAN BELAJAR Anak kecil juga manusia. Saat guru membangun sebuah jembatan antara firman Tuhan dan minat anak, anak itu mulai memahami bahwa Alkitab bermakna bagi mereka! Seorang anak merasakan bahwa kebenaran Alkitab tidak terpisah dari kehidupan, tapi merupakan bagian dari kehidupan. "Ayo kita lakukan lagi!" adalah ekspresi kesukaan anak-anak. Jika anak-anak bahagia dan puas dengan pengalaman belajarnya, tentunya mereka akan mau belajar lagi. Pengulangan seperti itu perlu dan merupakan sesuatu hal yang alami saat anak-anak belajar. Kegiatan mengenalkan anak dengan kehebatan Tuhan akan membuat anak-anak itu familiar dengan konsep yang nantinya akan mereka dengar dalam Alkitab. Contohnya, meniup perahu-perahuan dalam panci berisi air akan membantu anak-anak mulai memahami apa yang dapat terjadi saat sebuah kapal diterpa angin topan. (t/Dian) Bahan diterjemahkan dari: Judul buku : Sunday School Smart Pages Judul artikel asli: Exploring God`s Wonderful World Penyunting : Wes dan Sheryl Haystead Penerbit : Gospel Light, Ventura, USA 1992 Halaman : 39 o/ TIPS o/ KEGIATAN ALAM DI SEKOLAH MINGGU =============================== Oleh: Davida Dana Ibadah dan proses belajar bersama di sekolah minggu akan lebih menyenangkan dan menarik minat anak apabila dihubungkan dengan segala sesuatu yang nyata dari pelajaran itu. Segala sesuatu yang ada di alam ciptaan Tuhan ini dapat kita pakai untuk mengenalkan kebesaran Tuhan kepada mereka. 1. Benda-benda alam sebagai alat peraga Saat ini, mari kita mulai berpikir untuk tidak mencari alat peraga yang mahal, rumit, atau yang terlalu kreatif. Tidak perlu membuat gambar semut yang besar atau membentuknya dari gabus untuk menceritakan semut-semut yang rajin. Cukup dengan mengumpulkan semut-semut yang ada di sekitar kita dan meminta anak berkeliling memerhatikan tingkah semut-semut itu; mereka akan tahu dengan jelas maksud Alkitab yang mengajak kita untuk rajin seperti semut. Ketika mengisahkan bagaimana Allah menciptakan terang yang menyinari bumi, ajaklah mereka keluar ruang kelas untuk benar-benar menikmati terang itu. Selama beberapa detik kita bisa meminta mereka melihat matahari di langit yang tentu saja sangat terang dan tidak bisa dilihat terus-menerus dengan mata telanjang. Dari situ kita bisa membawa mereka melihat kebesaran Tuhan dengan alam ciptaan-Nya. 2. Kebaktian padang Kegiatan ibadah anak setiap hari Minggu mungkin hanya berlangsung di dalam kelas saja selama satu tahun. Mungkin ini saatnya untuk mengajak anak melakukan kegiatan ibadah yang dapat menyatukan mereka dengan alam. Lakukan kegiatan kebaktian padang di sekolah minggu Anda. Boleh hanya di taman gereja atau taman terdekat, hutan wisata, persawahan, kebun binatang, dan lain sebagainya. Dalam kebaktian tersebut, biarkan anak-anak merasakan rumput, embun, bulir-bulir padi, dinginnya air sungai, mengetahui bermacam-macam bentuk batu, harumnya bunga mawar, panasnya matahari, atau hembusan angin yang menerpa mereka. Semua itu dapat menjadi media untuk membawa anak melihat keagungan Tuhan. Ajar mereka untuk mengucap syukur akan alam ini sehingga mereka juga bisa ikut merasakan arti penting menjaga kelestarian alam yang telah Tuhan ciptakan ini. 3. Lintas alam sekolah minggu. Untuk anak-anak kelas besar, sangat baik jika diadakan acara lintas alam. Persiapannya tentu saja harus jauh-jauh hari. Guru harus mencari daerah yang aman untuk kegiatan ini. Dalam kegiatan ini, anak-anak diminta untuk menjelajahi suatu area tertentu yang sudah ditentukan. Dalam area tersebut ada pos-pos yang harus mereka singgahi. Di pos-pos tersebut anak-anak mendapat berbagai macam tugas untuk dilakukan bersama dengan kelompoknya. Gunakanlah segala sesuatu yang ada di alam ini sebagai tugas mereka. Misalnya, membuat rangkaian bunga dari tanaman-tanaman liar yang ada, binatang-binatang apa saja yang mereka temukan sepanjang perjalanan dan apa yang dilakukannya, membuat prakarya sederhana dari ranting-ranting atau daun-daun yang gugur dari pohonnya, atau membuat puisi tentang berbagai macam batu yang mereka temukan. Bisa juga dengan memberikan ayat-ayat Alkitab yang menyebutkan benda-benda alam, kemudian meminta mereka menemukan benda yang dimaksud tersebut di sepanjang perjalanan lintas alam tersebut. Di pos terakhir, anak-anak diminta untuk membuat kesaksian mengenai hal-hal apa saja yang mereka pelajari lewat alam dan tentu saja mengenai Tuhan. Karena anak-anak melakukan kegiatan lintas alam, jangan lupa bahwa mereka harus membawa air minum, perlengkapan untuk setiap kegiatan, konsumsi, P3K, dan lain sebagainya. Tiap kelompok juga perlu didampingi guru atau orang yang lebih dewasa. Dan jangan lupa untuk menutup kegiatan lintas alam sekolah minggu ini dengan ibadah bersama. Kegiatan yang berhubungan dengan alam di atas merupakan sedikit ide dari banyak ide lain yang bisa dikembangkan oleh para pelayan anak. Melalui kegiatan tersebut, anak tidak hanya lebih mengenal kebesaran dan keagungan Tuhan, tetapi mereka bisa melihat bagaimana diri mereka dapat menggunakan setiap hal yang di alam ini untuk sesuatu yang berguna dan bermanfaat. o/ BAHAN MENGAJAR o/ LINGKUNGAN: IRAMA KEHIDUPAN =========================== REFLEKSI UNTUK ORANG TUA/GURU Dalam puisi karya Maya Angelou, "The Pulse of the Morning", yang dibacakan pada upacara pelantikan Presiden Clinton, kita dapat merasakan adanya suatu irama kehidupan, pasang surutnya dunia, dan bagaimana kita berhubungan dengan dunia dan dengan sesama. Mula-mula kita diberi suatu gambaran besar, kemudian kata-kata puisi itu mengarah kepada tanggung jawab pribadi yang disimpulkan dalam baris penutup puisi itu: "Good morning" (selamat pagi). Sebuah puisi yang sangat indah. Gambaran besar dalam puisi tersebut berbicara tentang bagaimana kita sebagai makhluk hidup mengasihi sekaligus membenci planet bumi yang diberikan sebagai tempat kita hidup. Kita mengasihi dan menjelajahinya, serta melukis, menulis, dan membuat lagu tentangnya. Kita menunjukkan penghargaan dengan mendirikan berbagai taman dan museum. Bumi tak pernah berhenti memberi kita inspirasi dan dorongan untuk terus maju. Namun, kita juga membenci, mengeksploitasi, mencemari, mengotori, menggali, mengebor, dan menghisapnya hingga kering. Kita hanya memikirkan kebutuhan kita sendiri saat ini dan bertindak seperti anak-anak yang tak bertanggung jawab baik terhadap masa kini maupun masa yang akan datang. Orang Kristen seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar terhadap bumi ini sebab kita memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang Sang Pencipta. Pemahaman tersebut juga mengungkapkan apa yang diharapkan dari diri kita. Bagaimana dunia diperlakukan bukan tanggung jawab para pengusaha atau perusahaan saja, namun tanggung jawab kita semua. Suara kita harus didengar oleh mereka yang tidak dapat atau tidak bersedia mendengarkan suara angin, air terjun, atau burung camar. Dapatkah pemikiran ini dikategorikan sebagai ideologi "hati yang terluka?" Sebenarnya, itulah gambaran yang tajam dan sempurna. Hati yang terluka bukanlah hati yang beku atau keras karena keegoisan dan ketamakan, melainkan hati yang dipenuhi dengan kasih sayang dan hikmat; hikmat yang melihat bahwa kita membutuhkan bumi ini dalam keadaan yang baik. REFLEKSI UNTUK SELURUH ANGGOTA KELUARGA/KELAS SM Anak-anak saya menyukai pantai. Kami tinggal di San Diego dan itu berarti kami dapat menikmati pemandangan pantai hampir sepanjang tahun. Sebagian orang suka berkemah atau mendaki gunung. Mungkin kamu suka berenang, bermain layang-layang, atau bersepeda. Bumi adalah tempat tinggal yang menyenangkan. Allah telah membuatnya demikian. Allah juga ingin agar kita memelihara bumi ini. Dan Allah membuat kita masing-masing bertanggung jawab untuk melakukan bagian kita dalam memelihara bumi ini! Namun, bukan hanya kita yang memberi. Bumi juga memberi banyak kepada kita. Segala sesuatu yang kita miliki berasal dari bumi ini. Kita bergantung pada bumi untuk memperoleh makanan, minuman, perlindungan, dan energi. Allah telah menciptakan kita untuk dapat saling bergantung! PELAJARAN Hari 1: Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1-13 1. Apa yang Allah lakukan untuk menciptakan langit dan bumi? 2. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk ikut menjaga agar bumi tetap dalam kondisi baik? Hari 2: Allah menciptakan matahari, bulan, bintang, dan binatang. Kejadian 1:14-25 1. Apakah perintah yang diberikan kepada makhluk-makhluk ciptaan Allah? 2. Bagaimana kita sebagai manusia dapat membantu segala ciptaan Allah untuk dapat melakukan perintah di atas? Bagaimana kita dapat menghalangi mereka melakukannya? Hari 3: Allah menciptakan manusia. Kejadian 1:26-31 1. Apa perbedaan antara penciptaan manusia dan penciptaan segala makhluk yang lain? 2. Sebutkan dua kebaikan dari setiap anggota keluarga Anda! Hari 4: Allah menghancurkan ciptaan oleh karena dosa. Kejadian 7:1-5, 11-12, 15-17, 21-24 Allah melihat betapa jahatnya dunia saat itu. Tak ada kebaikan di antara umat manusia kecuali dalam diri Nuh, istri, anak-anaknya, dan menantunya. Allah memutuskan bahwa bumi harus dihancurkan untuk mengawali suatu permulaan yang baru dan Tuhan memberitahu Nuh tentang dunia yang baru. 1. Siapa yang Allah selamatkan ketika dunia dihancurkan? Mengapa? 2. Adakah sesuatu yang ingin kamu hapus dalam hidupmu? Bagaimana kamu akan memulai hidupmu kembali? Hari 5: Allah memperbarui dunia dan memberikan sebuah janji. Kejadian 8:20-9:17 1. Perjanjian itu seperti suatu kesepakatan. Dengan siapa Allah membuat perjanjian yang baru? 2. Bagaimana perjanjian Allah membuat kita bertanggung jawab terhadap semua ciptaan? Hari 6: Semua ciptaan memuji Allah. Mazmur 148 1. Mengapa semua ciptaan harus memuji Allah? 2. Dari semua ciptaan Allah, manakah yang menurutmu merupakan karya yang paling mengagumkan? AKTIVITAS KHUSUS: BERBURU HARTA KARUN Rencanakan sebuah piknik ke suatu tempat favorit di luar ruangan. Anda boleh pergi ke sebuah taman, pantai, padang rumput, atau cukup halaman belakang rumah/kelas Anda sendiri. Setiap orang diberi sebuah kantung dan daftar benda-benda yang harus mereka cari. Jika anak-anak Anda masih sangat kecil, mereka dapat bekerja berpasangan. Dalam daftar itu cantumkan satu jenis sampah dan benda-benda yang sudah ada di sana seperti dedaunan, buah polong, bunga cemara, kulit kerang, bebijian, bunga-bunga, kerikil. Orang pertama yang berhasil mengumpulkan semua yang tertulis dalam daftar adalah pemenang lomba berburu "harta karun" itu. Jika semua sudah menyelesaikan perburuan, keluarkan semua isi kantung tersebut di tanah. Taruhlah sampah-sampah di atas timbunan harta karun yang lain. Diskusikanlah bagaimana sampah membuat segala sesuatu yang lain tampak jelek. Sebelum meninggalkan tempat itu, kumpulkanlah sampah yang ada di situ, masukkan ke kantung yang Anda bawa dan buanglah pada tempatnya. Bahan diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Belajar Bersama Penulis : Janice Y. Cook Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta 1999 Halaman : 147 -- 149 o/ WARNET PENA o/ PEPAK: NASKAH-NASKAH DRAMA PASKAH ================================= Drama selalu menjadi ajang kreasi yang menyenangkan dan penuh tantangan bagi anak-anak sekolah minggu. Entah mereka itu yang memerankan tokoh-tokoh di dalamnya, atau sekadar menjadi penonton sekalipun. Situs PEPAK menyediakan beberapa naskah drama dalam rangka Paskah yang dapat dipakai untuk kegiatan ibadah Paskah di sekolah minggu. Bagi Anda yang sedang mencari ide mengenai drama Paskah, silakan akses alamat-alamat berikut ini. Kiranya menjadi berkat. 1. Drama: Di Taman Getsemani ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050734/ 2. Drama: Yesus Telah Bangkit ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/010047/ 3. Drama Interaktif: Bukit Tengkorak ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050745/ 4. Drama Interaktif: Akhir Cerita ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050752/ 5. Naskah Drama: Ruang Atas ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061088/ 6. Naskah Drama: Memilih Salib ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061095/ 7. Naskah Drama: Kubur yang Kosong ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/061108/ 8. Drama Interaktif: Perjamuan Terakhir Bersama Yesus ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050729/ Oleh: Redaksi o/ MUTIARA GURU o/ Didik anak untuk mencintai alam bukan hanya sebagai tempat hidup, tetapi sebagai ucapan syukur kepada Sang Pencipta Alam ini. ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ---------------------------------------------------------------------- Pemimpin redaksi: Davida Welni Dana Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2007 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |