Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/310 |
|
e-BinaAnak edisi 310 (20-12-2006)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 310/Desember/2006 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Damai dan Sukacita - TIPS : Batasi Daftar Keinginan - BAHAN MENGAJAR : Sukacita Natal - WARNET PENA : Links: Natal - DARI ANDA UNTUK ANDA: Ucapan Terima Kasih - MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> ====================================================================== -=- SALAM DARI REDAKSI -=- Salam sukacita, Siapa yang paling bersukacita saat Sang Juru Selamat yang dijanjikan Allah itu lahir? Apakah Maria dan Yusuf, para gembala, orang-orang Majus, atau para malaikat? Seharusnya, bukan hanya mereka yang paling bersukacita, melainkan seluruh umat manusia. Karena Dia lahir sebagai penggenapan janji Allah yang begitu mengasihi manusia. Sehingga setiap manusia yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Itulah inti sukacita Natal yang sebenarnya. Minggu ini dengan penuh sukacita pula kami menyuguhkan edisi terakhir e-BinaAnak untuk tahun ini. Kami berterima kasih untuk semua perhatian dan motivasi yang telah diberikan oleh rekan-rekan sekalian sepanjang tahun 2006. Kami tetap mengharapkan doa, kritik, saran, dan informasi dari rekan-rekan sekalian di tahun-tahun mendatang agar nama-Nya semakin dimuliakan melalui e-BinaAnak ini. Akhirnya, segenap redaksi mengucapkan SELAMAT NATAL 2006 dan SELAMAT TAHUN BARU 2007. Kiranya pengharapan, kasih, dan sukacita tetap melingkupi hati Anda di masa-masa Natal ini, bahkan di sepanjang hidup Anda. Sampai jumpa di tahun 2007. Tuhan memberkati. Staf Redaksi e-BinaAnak, Davida, Ratri, Lisbet "Lalu kata malaikat itu kepada mereka: Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10-11) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+2:10-11 > -=- ARTIKEL -=- DAMAI DAN SUKACITA ================== Apakah damai dan sukacita sudah ada di rumah Anda? Biasanya damai dan sukacita ada di rumah kita pada minggu pertama masa Natal -- pada saat Anda menerima kartu Natal yang pertama. Kita semua tahu bahwa damai dan sukacita merupakan ekspresi yang biasa diungkapkan oleh orang-orang pada saat Natal. Apakah Anda pernah memerhatikan bahwa kartu Natal cenderung menekankan tema-tema "damai" dan "sukacita"? Perhatikan kartu-kartu Natal yang Anda terima tahun ini. Perhatikan banyaknya kata "damai", "sukacita", ataupun kedua-duanya. Tidak hanya kartu Natal saja, lagu-lagu Natal juga banyak menggunakan kata-kata tersebut. Damai dan sukacita sebagai tema utama dalam tradisi Natal bukanlah suatu kebetulan. Dalam Lukas 1, Maria yang sedang mengandung Yesus, mengunjungi sepupunya, Elizabet, yang juga sedang mengandung Yohanes Pembaptis. Pada saat Maria memberi salam, Elizabet berseru dengan suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan." Sesaat kemudian, Maria sendiri berseru, "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juru Selamatku." Dalam Lukas 2, di malam ketika Yesus lahir, seorang malaikat mendatangi para gembala dan mengabarkan, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Kemudian, setelah melihat bayi itu, para gembala kembali lagi menggembalakan domba-dombanya sambil memuji dan memuliakan Allah. Penekanan Alkitabiah pada sukacita Natal ini juga berlaku pada damai Natal. Perhatikan nubuatan Natal di Yesaya 9:6-7, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; ... dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." Ada juga nubuat Zakharia di Lukas 1:79 bahwa Yesus akan lahir "untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera." Dalam nubuat selanjutnya, para malaikat mengabarkan kepada para gembala di Lukas 2, "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Damai dan sukacita. Kedua kata ini berulang kali ditekankan dalam nubuatan Natal di dalam Alkitab dan cerita-cerita Natal mengatakan sesuatu. Damai dan sukacita ada di dalam hati dalam wujud Yesus. Yesus lahir untuk membawa damai dan sukacita. Namun, dalam hal ini, sebaiknya kita jujur. Seperti yang dapat dilihat dan dirayakan oleh kebanyakan orang, apakah Natal benar-benar dapat digambarkan sebagai saat untuk damai dan sukacita? Perhatikan diri Anda sendiri dan orang-orang yang Anda kenal. Apakah perayaan Natal yang sudah pernah kita lalui dipenuhi dengan rasa damai dan sukacita? Saya tidak ingin menyamaratakan semua orang. Mungkin pengalaman Anda selama masa Natal melibatkan rasa yang indah dalam damai dan sukacita Allah. Mungkin Anda tahu ada orang-orang yang diperbaharui dalam damai dan sukacita setiap kali Natal datang. Pengamatan saya akan menjadi pengecualian, bukan aturan. Saya sebenarnya mendengar orang-orang berbicara tentang ketakutan mereka pada liburan Natal. Saya mendengar mereka mengatakan bahwa mereka sudah tidak sabar lagi menunggu Natal berakhir. Orang-orang tidak takut terhadap damai yang kekal. Mereka tidak dengan cemas menunggu akhir yang memberikan sukacita. Namun, bagi beberapa orang, pengalaman Natal bukanlah salah satu dari damai, tetapi kegaduhan, aktivitas, kekacauan, perselisihan, tekanan, frustasi, dan tidak ada waktu untuk beristirahat. Tidak heran beberapa orang menyambut Natal dengan ketakutan. Bagi beberapa orang lainnya lagi, Natal bukanlah saat untuk bersukacita, tetapi lebih merupakan rasa kekosongan, ketidakgembiraan, kekecewaan yang samar-samar, bahkan mungkin keputusasaan dan depresi. Tidak heran jika ada orang yang tidak sabar menunggu Natal berakhir. Maaf jika ini terkesan negatif, namun ini merupakan gambaran dari pengalaman Natal yang sering dialami oleh masyarakat di sekitar kita atau bahkan kita sendiri. Tanpa Yesus tidak ada damai. Tanpa Yesus tidak ada sukacita. Ini sudah bukan hal baru atau perkembangan baru. Dua kalimat tersebut ada selama bertahun-tahun dan begitu pula dengan Anda. Namun, mungkin ada kata-kata yang lebih tepat lagi. Mungkin kata-kata ini bentuk singkat dari suatu nasihat. Ketidakhadiran Yesus membuat kualitas yang terus dan tetap ada pada damai dan sukacita Allah menjadi suatu kemustahilan. Orang-orang yang tidak mengenal Yesus mungkin saja mengalami masa-masa di mana damai atau sukacita dilalui begitu saja, bahkan mungkin pada saat-saat yang penuh damai dan sukacita. Namun, kualitas damai dan sukacita Allah kekal dan begitu dalam; apakah damai dan sukacita yang ada dan akan terus menerus ada meskipun dalam keadaan yang buruk sekalipun? Tidak, tanpa Yesus, damai dan sukacita itu tidak akan ditemukan. Marilah kita luruskan hal ini dengan mengambil kesimpulan berdasarkan logika. Jika kita membuat urutan tingkat, pada saat Natal tiba Yesus kita singkirkan, kita tempatkan di luar, kita remehkan, abaikan, lupakan atau kita tempatkan di tempat yang tidak seharusnya. Itulah sebabnya kita tidak merasakan damai dan sukacita yang Ia bawa melalui inkarnasi-Nya. Itu semua terjadi setiap saat, tidak hanya pada saat Natal saja. Selanjutnya, belilah hadiah yang banyak untuk semua orang dan saudara-saudara mereka. Namun, jika hadiah-hadiah itu merupakan hal yang penting bagi Anda, bukannya Yesus yang Anda utamakan, jangan berharap Anda akan mengalami damai dan sukacita Allah yang melimpah. Pasanglah lampu-lampu yang berwarna-warni, pohon Natal, hiasan-hiasan Santa, atau menonton film-film yang bertemakan Natal. Namun, jika kegiatan-kegiatan seperti itu yang menjadi fokus Anda selama Natal, bukan Yesus yang menjadi fokus Anda, jangan terkejut jika Anda bertanya kepada diri Anda sendiri, "Apakah ada yang lainnya?" Silakan memanggang roti dan daging. Silakan mengajak keluarga Anda makan sepuasnya, mengobrol, tertawa, dan melakukan tradisi Natal Anda. Namun, jika keluarga dan makanan dan tradisi liburan menjadi fokus utama dari Natal Anda, bukan Yesus, jangan terkejut jika Anda tidak merasakan damai dan sukacita dari hal-hal ini. Jadi, jika ada hal-hal lain selain Yesus yang merupakan karunia Allah yang luar biasa yang menjadi perhatian utama dari Natal Anda tahun ini, jangan heran jika Natal Anda menjadi begitu kosong dan tidak memuaskan. Mengenal Yesus berarti mengenal damai. Mengenal Yesus berarti mengenal sukacita. Beberapa dari Anda sudah menunggu datangnya Natal. Apakah menurut Anda ini merupakan kejadian yang kebetulan jika di setiap tempat Alkitab menghubungkan damai atau sukacita dengan kegiatan-kegiatan Natal. Apakah Alkitab menghubungkan damai atau sukacita kepada Yesus? Yesus adalah Natal! Beberapa di antara Anda yang mengetahui bahwa masa Natal yang kita mulai begitu antusias dan dengan harapan kita akhiri dengan kekecewaan dan tidak ada rasa kepenuhan? Itu semua dapat terjadi jika Yesus tidak menjadi pusat Natal Anda. Tahun ini, buatlah keputusan antara diri Anda dan Allah bahwa Natal akan Anda fokuskan pada Yesus -- apa pun bentuknya, di mana pun, dan buatlah itu menjadi kenyataan. Dalam Yohanes 14:27, Yesus berkata, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." Sesaat kemudian, dalam Yohanes 15:11, Yesus kemudian menyatakan maksud-Nya, "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." Kehidupan Yesus dimulai dengan pernyataan damai dan sukacita. Bahkan sesaat sebelum penangkapan yang diakhiri dengan penyaliban, pernyataan damai dan sukacita masih tetap diucapkan oleh Yesus. Yesus dilahirkan di dunia ini, Dia hidup di antara kita, Dia melayani kita, Dia menderita dan mati untuk kita, Dia bangkit dan kembali kepada Bapa -- semuanya ini kita tahu, juga hal-hal lainnya, damai dan sukacita Allah yang sejati. Jika Anda belum menggambarkannya, Anda akan segera menggambarkannya. Damai dan sukacita Natal tidak akan ada dalam kesenangan yang muncul pada saat liburan. Damai dan sukacita Natal hanya ada dalam Yesus Kristus saja. (t/Ratri) Bahan diterjemahkan dari: Judul artikel: Peace and Joy Penulis : Pastor Trent Johnson Nama situs : Hope Christian Church URL artikel : http://www.hopemn.com/121502.htm -=- TIPS -=- BATASI DAFTAR KEINGINAN ======================= Sukacita akan berganti kekecewaan jika kita mengharapkan lebih daripada yang kita terima. Jangan biarkan Natal menjadi saat yang mengecewakan. Bersukacitalah dan harapkan apa yang dijanjikan pada Anda. - Pengampunan bagi dosa-dosa yang diakui. - Penyembuhan bagi kehancuran hidup kita. - Kasih karunia berlimpah dan belas kasih-Nya yang sesungguhnya tidak patut kita terima. - Kebutuhan kita dipenuhi sesuai dengan kelimpahan-Nya. - Sukacita dalam dukacita, dan sorak-sorai sebagai ganti ratapan. - Jawaban doa. - Kerinduan hati kita dipenuhi jika kita bertindak dengan iman sesuai dengan kehendak Tuhan. Janji-Nya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Berkat-Nya terlalu indah untuk ditampung. Dalam mujizat-Nya, kita harus menanti dengan roh pengharapan. Carilah hadiah Natal Anda pada Tuhan tahun ini dan Anda tidak akan kecewa. "Tapi bagaimana dengan anak-anak?" Ajaklah anak-anak untuk memikirkan ulang daftar keinginan mereka. BATASI DAFTAR KEINGINAN Mungkin Anda ingin memberi batas pada daftar keinginan anak-anak yang Anda layani dan anak-anak Anda sendiri. - Batasi jumlah harga benda tersebut. - Batasi jenis benda yang boleh dimasukkan dalam daftar keinginan mereka -- misalnya, hanya dua mainan, setidaknya satu jenis pakaian. - Batasi benda yang hanya dipakai untuk kebutuhan pribadi. Mungkin Anda ingin mendorong anak-anak untuk memikirkan suatu benda dalam daftar keinginan yang ingin mereka berikan pada orang lain atas nama mereka. AJAK MEREKA MENYUSUN DAFTAR PEMBERIAN Selalu imbangi daftar keinginan dengan daftar pemberian. Kalau anak berkata "saya ingin ...", tanyakan padanya, "Apa yang akan kau berikan?" Libatkan anak dalam mencari hadiah bagi orang lain. Biarkan ia memakai uang sakunya untuk hal itu (atau setidaknya, setengah uang sakunya sebagai andil dalam pembelian hadiah). Dorong anak Anda untuk membuat hadiah sendiri dan bersikap kreatif dalam memberi hadiah. Terutama tanyakan pada anak apa yang ingin ia terima dari Yesus tahun ini dan apa yang ia ingin berikan pada Yesus. Beri contoh dengan membiarkan ia mendengar doa permintaan dan janji Anda sendiri. Bicarakan dengan anak karunia utama yang diberikan Yesus. Yakinkan ia bahwa Yesus bukan saja bisa memberi karunia itu, tetapi sangat ingin memberikannya. Dan itu adalah karunia utama yang bukan hanya bisa diharapkan pada saat Natal, tetapi seumur hidup. Bahan diambil dan disunting dari sumber: Judul buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa Penulis : Jan Dargatz Penerbit : Interaksara, Batam Centre 1999 Halaman : 55 -- 57 -=- BAHAN MENGAJAR -=- SUKACITA NATAL ============== Tema: ----- Sukacita dalam memberi. Bahan bacaan: ------------- Lukas 3:10-11, "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." Cerita: ------- Lihatlah hadiah natal yang bagus ini. Apakah di rumahmu ada banyak hadiah Natal? Ada berapa hadiah untukmu? Aku pernah mendengar cerita tentang seorang anak yang setiap hari selalu memeriksa hadiah-hadiah yang ada di bawah pohon Natalnya. Ketika memeriksa hadiah itu, jika ia menemukan hadiah baru maka hadiah itu akan dikelompokkannya sesuai dengan nama yang ada di hadiah itu. Lalu setelah dia mengelompokkannya, dia menghitung lagi hadiah-hadiah itu. Suatu hari, dia mendapati hadiah untuk kakaknya lebih banyak daripada hadiah untuknya. Anak ini menjadi sedih, ia lalu berlari ke dapur menemui ibunya yang sedang menyiapkan makan malam. "Kak Katie mendapat lebih banyak hadiah daripada aku!" kata anak itu sambil menangis. Lalu anak itu lari meninggalkan ibunya. Ia lari ke kamarnya, menutup pintu, dan menangis sedih. Dia tidak bisa menikmati Natal karena dia sangat sedih. Ia sedih karena orang lain mendapat lebih banyak hadiah di bawah pohon natal daripada dia. Yang tidak dimengerti anak ini adalah bahwa sukacita natal yang sesungguhnya tidak terletak pada seberapa banyak dia mendapatkan hadiah, namun sukacita natal ada pada apa yang telah kita berikan kepada orang lain. Yohanes Pembaptis diutus untuk menyiapkan orang-orang menanti kedatangan Tuhan Yesus. Dia mengatakan kepada mereka supaya bertobat dari dosa-dosa mereka dan menyiapkan hati untuk kedatangan Mesias yang dijanjikan. "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" tanya mereka. Yohanes menjawab mereka, "Barangsiapa memiliki dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." Itu adalah pesan yang sama yang harus kita dengar menjelang Natal ini. Jika kita ingin mengalami sukacita sejati yang Yesus inginkan untuk kita, kita harus belajar berbagi! Dengan membagikan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, kita akan menerima berkat yang lebih besar lagi -- berkat sukacita. Doa: ---- Bapa, tolong kami untuk belajar bahwa dengan memberi, maka kami akan menerima berkat yang lebih besar lagi, yaitu berkat sukacita. Amin. (t/Ratri) Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul artikel: The Joy of Christmas Penulis : Tidak dicantumkan Nama situs : Sermon4Kids URL artikel : http://www.sermons4kids.com/joy-of-christmas.html -=- WARNET PENA -=- LINKS: NATAL ============ http://links.sabda.org/dir/perayaan/natal/ Untuk merayakan kelahiran-Nya, tentu saja kita ingin memberikan yang terbaik bagi hormat dan kemuliaan-Nya. Sejumlah ide dan bahan kita butuhkan dalam mempersiapkan perayaan-perayaan syukur atas kelahiran-Nya. Satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk itu adalah melalui situs. Mungkin Anda bingung mencari sebuah situs yang tepat di antara banyak situs yang tersedia. Tidak perlu khawatir. Situs Links, sebuah direktori Kristen, telah menyediakan tautan ke berbagai situs berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris, yang dapat menjawab kebutuhan Anda akan masa Natal tahun ini. Yang lebih menarik ada pula ulasan singkat mengenai masing-masing situs. Tentunya akan lebih memudahkan bukan? Selamat berkunjung. Kiriman dari: Welni <welni_2004(at)xxxx> -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=- Dari: Daniel Simanjuntak <DSimanjuntak(at)xxxx> >Yth Pengelola binaanak >Terima kasih atas kiriman artikel yang dikirim secara rutin kepada >kami. Artikel yang kami terima sangat bermanfaat, a.l menambah >pengetahuan, wawasan dan pemahaman kami atas topik-topik yang >dibahas. Selain untuk pemahaman pribadi, penambahan wasasan, tentu >membawa efek berantai, sangat bermanfaat bagi lingkungan keluarga >dan juga lingkungan pelayanan. > >Tuhan memberkati pelayanan milis ini demikian juga para pengelola, >dan tangan-tangan yang mendukung langsung atau tidak langsung. >Doa kami, semoga para pengelola setia dalam pelayanan dan Biarlah >Tuhan dimuliakan. >Daniel Simanjuntak Redaksi: Kami sangat mengucap syukur atas setiap berkat yang rekan-rekan dapatkan dalam pekerjaan Tuhan. Dukungan dari rekan-rekan sekalian semakin menambah semangat dan sukacita kami untuk meningkatkan pelayanan kami di tahun-tahun mendatang. Dalam kesempatan ini pula redaksi berterima kasih atas setiap saran, kritik, informasi dan doa yang rekan-rekan sekalian berikan. Redaksi juga memohon maaf apabila ada sajian yang kurang memuaskan atau keterbatasan informasi yang kami berikan. Setiap saat kami tetap membutuhkan saran, kritik, dan informasi dari rekan-rekan sekalian. Sekali lagi kami ucapkan, Selamat Natal 2006 dan Tahun Baru 2007. Tuhan memberkati! -=- MUTIARA GURU -=- Dan kami pun akan mencari tempat Ia dilahirkan, dan ke sana milik terbaik kami persembahkan. Kasih, iman, dan bakti yang nyata kepada Juru Selamat, Allah dan Raja. - Tours - ---------------------------------------------------------------------- Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |