Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/307 |
|
e-BinaAnak edisi 307 (30-11-2006)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 307/November/2006 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Anak yang Kesulitan Belajar - TIPS : Melayani Anak yang Mengalami Kesulitan dalam Belajar - BAHAN MENGAJAR: Hal Terpenting yang Harus Dilakukan Anak-Anak - WARNET PENA : Telaga - Anak Sulit Belajar - MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ====================================================================== -=- SALAM DARI REDAKSI -=- Shalom, Mendapatkan perhatian murid dan berusaha semaksimal mungkin agar pelajaran dapat mereka pahami adalah beberapa hal yang harus dipenuhi dalam hukum mengajar. Tetapi bagaimana jika hal tersebut tidak terpenuhi karena adanya murid yang mengalami masalah belajar? Tentunya kondisi itu memerlukan cara penanganan tersendiri. Diperlukan metode mengajar yang sesuai dengan keadaan anak tersebut tanpa mengganggu jalannya proses belajar untuk anak-anak yang lain. Edisi kali ini mengupas masalah anak yang lambat belajar beserta metode mengajar yang dapat kita terapkan. Satu hal yang pasti, guru tidak dapat bekerja sendiri untuk mengatasi masalah ini. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, tentu saja dengan memohon hikmat bijaksana dari Sang Guru Agung. Selamat mengajar! Redaksi e-BinaAnak, Davida "... dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+28:20 > -=- ARTIKEL -=- ANAK YANG KESULITAN BELAJAR =========================== PENGERTIAN MASALAH Karena masalah anak yang lamban belajar berbeda-beda, maka sulit untuk menetapkan secara akurat masalah mereka yang sebenarnya, bahkan juga belum ada data angka yang tepat dari hasil terapi bagi anak yang lamban belajar. Sebenarnya, masalah ini sangat menarik perhatian para ahli dari berbagai bidang, misalnya para pendidik, psikiater, ahli saraf, dokter anak, dokter spesialis mata dan telinga, juga ahli bahasa. Mereka setelah melihat masalah ini dari sudut pandang yang berbeda-beda, akhirnya secara umum dapat disimpulkan ada dua faktor penyebab anak mengalami kesulitan belajar, yaitu faktor penyakit dan faktor perilaku. Dari sudut pandang kedokteran, kelambanan anak dalam belajar dianggap berhubungan erat dengan ketidaknormalan dalam otak. Oleh sebab itu, mereka menjelaskan adanya luka pada otak, kurang darah, dan ketidaknormalan dalam saraf sebagai unsur penyebab kelambanan belajar. Dari sudut pandang ahli psikologi, mereka berusaha menyelidiki masalah dari perilaku dan kejiwaan anak yang lamban. Mereka menjelaskan adanya gangguan dalam masalah kognitif, yaitu membaca, menghitung, dan berbahasa. PERNYATAAN MASALAH Departemen Pendidikan Amerika Serikat bagian anak cacat telah menjelaskan standar penentuan bagi anak yang lamban belajar dalam hal penyampaian secara lisan, pengertian secara lisan, penyampaian tertulis, teknik membaca, pengertian membaca, penghitungan matematika, serta kemampuan berpikir logis. Dengan angka IQ, dibedakanlah derajat kelambanan belajar. Bila tidak mencapai nilai standar normal, seorang anak akan dipandang mengalami kelambanan dalam belajar. Tes IQ sendiri telah digunakan secara luas sejak dulu. Meski akhir-akhir ini para ahli mulai meragukan apakah cara penilaian ini dapat dipercaya, namun pada umumnya tingkat kelambanan dalam belajar seorang anak sesuai dengan hasil tes IQ. Dari sisi pelajaran dan pertumbuhan jasmani hambatan belajar dapat diselidiki. 1. Segi pelajaran Dalam segi pelajaran, hambatan bagi anak dapat dilihat dari kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Pada umumnya bila terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan belajar dengan hasil pelajaran, dapat disimpulkan anak tersebut mengalami kelambanan belajar. 2. Segi pertumbuhan fisik Hal ini meliputi beberapa hal: berbicara, berpikir, mengingat, dan hambatan fungsi indra. Hambatan berbicara merupakan hambatan belajar yang sering terdapat pada tingkat anak prasekolah, dan umumnya mengakibatkan anak terlambat bicara. Sedangkan masalah hambatan dalam berpikir terlihat dari anak yang mengalami kesulitan dalam membentuk konsep, mengaitkan apa yang dipikirkan, dan memecahkan masalahnya. Seorang anak yang memiliki hambatan dalam mengingat akan kesulitan mengingat apa yang telah ia lihat dan ia dengar, padahal daya ingat merupakan syarat utama untuk belajar. Anak juga tidak mampu memusatkan pikiran pada sesuatu yang harus dipilihnya, ia hanya berlari terus ke sana ke mari, dan tidak memiliki konsentrasi belajar dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan hambatan fungsi indra termasuk hambatan dalam penglihatan dan pendengaran. PENYEBAB MASALAH 1. Faktor keturunan Di Swedia, Hallgren (1950) melakukan penelitian dengan objek keluarga dan menemukan rata-rata anggota keluarga tersebut mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja. Kesimpulannya, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor keturunan. Ahli lainnya, Hermann (1959), mempelajari dan membandingkan anak-anak kembar yang berasal dari satu sel telur. Ia memperoleh kesimpulan bahwa anak kembar dari satu sel itu lebih mempunyai kesamaan dalam hal kesulitan membaca daripada anak kembar dari dua sel telur. 2. Fungsi otak kurang normal Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak yang lamban belajar mengalami masalah pada saraf otaknya. Pendapat ini telah menjadi perdebatan yang cukup sengit. Beberapa peneliti menganggap bahwa terdapat kesamaan ciri pada perilaku anak yang lamban belajar dengan anak yang abnormal. Hanya saja, anak yang lamban belajar memiliki adanya sedikit tanda cedera pada otak. Oleh sebab itu, para ahli tidak terlalu menganggap cedera otak sebagai penyebabnya, kecuali ahli saraf membuktikan masalah ini. Mereka menyebutnya sebagai "disfungsi otak" ketimbang "cedera otak". Sebenarnya, sangatlah sulit untuk memastikan bahwa keadaan itu disebabkan oleh cedera otak. 3. Masalah organisasi berpikir Anak yang lamban belajar akan mengalami kesulitan dalam menerima penjelasan tentang dunia luas. Mereka tidak mampu berpikir secara normal. Misalnya, anak yang sulit membaca akan sulit pula merasakan atau menyimpulkan apa yang dilihatnya. Para ahli berpendapat bahwa mereka perlu dilatih berulang-ulang, dengan tujuan meningkatkan daya belajarnya. 4. Kekurangan gizi Berdasarkan penelitian terhadap anak dan binatang, ditarik suatu kesimpulan bahwa ada kaitan yang erat antara kelambanan belajar dengan kekurangan gizi. Walau pendapat tersebut tidak seluruhnya benar, tetapi banyak bukti menyatakan bila pada awal pertumbuhan seorang anak sangat kekurangan gizi, keadaan itu akan memengaruhi perkembangan saraf utamanya, dan tentunya membawa dampak yang kurang baik dalam proses belajar. 5. Faktor lingkungan Pengaruh lingkungan, gangguan nalar, dan emosi, ketiganya mempunyai ciri khas yang sama, yaitu dapat mengakibatkan kesulitan belajar. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan ialah hal-hal yang tidak menguntungkan yang dapat mengganggu perkembangan mental anak, misalnya keluarga, sekolah, masyarakat, dan lain-lain. Gangguan tersebut mungkin berupa kepedihan hati, tekanan keluarga, dan kesalahan dalam menangani anak. Meskipun faktor ini dapat memengaruhi, tetapi bukan merupakan satu-satunya faktor penyebab terjadinya hambatan. Yang pasti, faktor tersebut bisa mengganggu ingatan dan daya konsentrasinya. Dan dari pengalaman dapat dipetik pelajaran bahwa lingkungan yang tidak menguntungkan sedikit banyak bisa memengaruhi kecepatan belajar. PENYELESAIAN MASALAH 1. Pemeliharaan sejak dini Bila faktor lingkungan merupakan penyebab utama mundurnya daya ingat dalam berpikir, pencegahan awalnya mungkin dengan mengubah lingkungan masyarakat dan lingkungan belajarnya. Perawatan sejak dini juga akan bermanfaat untuk pencegahan. Dalam suatu penelitian, setiap anak tinggal di dalam kamar yang berbeda dan hidup bersama dengan orang dewasa. Mereka mendapat perawatan yang khusus serta cermat dari para perawat wanita yang berpendidikan rendah. Dari hasil tes IQ terlihat adanya kemajuan. Dari sini dapat disimpulkan perawatan dini dan pemeliharaan secara khusus dapat menolong mengurangi tingkat kelambanan belajar. 2. Pengembangan secara keseluruhan Usahakan agar anak mau mengembangkan bakatnya sebagai upaya mengalihkan perhatiannya dari kelemahan pribadi yang telah membuat mereka kecewa dan apatis. Pengalaman dalam pelbagai hal akan membuat anak mengembangkan kemampuannya, dan pengalaman yang sukses akan membangun konsep harga diri yang sehat. 3. Lembaga pendidikan khusus atau umum Suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah dalam upaya untuk menolong, anak yang lamban belajar sebaiknya bergabung dalam lembaga pendidikan khusus atau lembaga pendidikan umum. Hasilnya, tidak diperoleh suatu kepastian karena adanya perbedaan pendapat. Kesimpulannya, dari segi nalar tidak ditemukan adanya peningkatan ketika anak berada di lembaga pendidikan khusus. Hasil belajarnya pun tidak lebih baik dibandingkan dengan mereka yang bergabung di lembaga pendidikan umum. Dalam hal pergaulan, mereka yang ada di lembaga pendidikan umum mungkin mengalami perasaan seperti diasingkan oleh teman-temannya, tetapi di sana mereka dapat memiliki harga diri yang lebih tinggi daripada yang mengikuti pendidikan di lembaga khusus. Bagi anak yang lamban belajar, yang terpenting bukanlah di mana mereka disekolahkan, tetapi bagaimana mereka mendapatkan pengaturan lingkungan belajar yang ideal. 4. Memberikan pelajaran tambahan Sekolah dapat mengatur atau menambah guru khusus untuk menolong kebutuhan belajar anak. Dapat juga dengan menyediakan program belajar melalui komputer. Dengan demikian, mereka dapat belajar tanpa tekanan dan memperoleh kemajuan yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri. B.F. Skinner mengatakan bahwa penggunaan mesin mengajar akan sangat bermanfaat bagi mereka. Dewasa ini komputer telah menjadi alat pendidikan yang populer. Gereja atau sekolah dapat menggunakannya untuk mendidik anak yang lamban belajar. 5. Latihan indra Kesulitan belajar bagi anak yang lamban berhubungan erat dengan intelektualitasnya. Jadi, penting juga untuk memberikan beberapa teknik latihan indra kepada mereka. a. Latihan indra Dengan latihan ini anak dilatih untuk mengenal lingkungan melalui penglihatan, pendengaran, atau perabaan. Misalnya, mengenal benda melalui perbedaan bentuk atau suara. Dengan mata tertutup anak diajak untuk mengenal bentuk, kasar, atau halus suatu benda. Semua latihan tersebut dapat mempertajam indra anak. b. Latihan koordinasi Hal-hal yang termasuk dalam latihan koordinasi ialah menggunting, mewarnai, meronce, mengikat, melakukan estafet, atau gerakan lainnya. Latihan tersebut kemudian disatukan dengan gerakan dalam kehidupan sehari-hari seperti: memakai atau menanggalkan sepatu, menyikat gigi, menyisir rambut, menuang air, dan sebagainya. c. Latihan konsentrasi Melalui latihan ini anak dilatih untuk memerhatikan rangsangan-rangsangan yang ada di luar, melalui permainan, nyanyian, meniru gerakan guru, bermain kartu, atau berkejar-kejaran untuk melatih konsentrasinya. d. Latihan keseimbangan Rasa keseimbangan akan menenteramkan emosi anak dan menolong melatih gerak-gerik tubuh mereka. Misalnya, belajar berbaris, menari, menaiki papan titian, senam irama, dan sebagainya. 6. Prinsip belajar Semua usaha yang melatih anak untuk meningkatkan daya belajarnya, sebaiknya memerhatikan prinsip dan keterampilan belajar. a. Usahakan agar anak lebih banyak mengalami sukacita karena keberhasilannya. Hindarkan kegagalan yang berulang-ulang. b. Dorong anak untuk mencari tahu jawaban yang benar atau salah dengan usahanya sendiri. Dengan demikian, anak dapat dipacu semangatnya untuk belajar. c. Beri dukungan moril atas setiap perubahan sikap anak agar mereka puas. Kadang-kadang berilah hadiah kepada anak. d. Perhatikan taraf kemajuan belajar anak, jangan sampai kurang tantangan dan terlalu banyak mengalami kegagalan. e. Lakukan latihan secara sistematis dan bertahap sehingga mencapai kemajuan belajar. f. Boleh memberikan pengalaman berulang yang cukup, tetapi jangan diberikan dalam jangka pendek. g. Jangan merencanakan pelajaran yang terlampau banyak bagi murid. h. Gunakan teknik bahasa yang melibatkan lebih banyak penggunaan indra. i. Lingkungan belajar yang sederhana akan mengurangi rangsangan yang tidak diinginkan. Aturlah tempat duduk sedemikian rupa agar mereka tidak merasa terganggu. 7. Dukungan orang tua Dorongan dan bantuan orang tua erat hubungannya dengan hasil belajar anak yang lamban. Bila dalam mengulangi apa yang dipelajari di sekolah, orang tua bekerja sama dengan guru dalam memberikan metode dan pengarahan yang sama, tentu akan diperoleh hasil yang lebih baik. Bila memungkinkan, ibu boleh meminta izin untuk mengamati proses belajar mengajar di sekolah. Ikutilah seminar-seminar mengenai anak yang lamban belajar untuk menambah wawasan Anda. Bahan disunting dari sumber: Judul buku: Menerobos Dunia Anak Penulis : Mary Go Setiawan Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1993 Halaman : 99 - 104 -=- TIPS -=- MELAYANI ANAK YANG MENGALAMI KESULITAN DALAM BELAJAR ==================================================== Hal-hal berikut ini penting untuk diingat ketika melayani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. 1. Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar memiliki beberapa tingkat intelektual. Ada yang inteligensinya berada di bawah rata-rata, namun sebaliknya ada juga yang berbakat. Keadaan ini berbeda antara anak yang satu dan anak yang lainnya. Sulit pula untuk mengenali karakteristik yang mirip pada semua anak. 2. Ketidaksesuaian akan ada dalam level kemampuan dan fungsi mereka. Mungkin mereka dapat menyelesaikan suatu tugas dalam bidang tertentu. Namun, bisa juga tugas yang lebih sederhana menuntut proses yang akan menimbulkan kesulitan bagi mereka untuk menyelesaikannya. Misalnya, seorang anak mungkin memiliki kesulitan dalam membaca bahan yang paling sederhana, tetapi memiliki kelebihan dalam seni. Anak-anak lainnya dapat membaca dengan baik, tetapi sulit berkoordinasi. 3. Tingkah laku mungkin menjadi masalah di kelas ketika kegiatan-kegiatan yang harus diselesaikan anak-anak ini terlalu sulit untuk tingkat kemampuan mereka. Guru harus berhati-hati dalam memberikan perintah kepada anak untuk melakukan sesuatu. 4. Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar sering memiliki penghargaan diri yang rendah. Mereka sadar akan kesulitan mereka dan bahwa mereka telah gagal memenuhi harapan orang tua dan guru mereka. 5. Berikan kesempatan kepada anak-anak ini untuk merasakan keberhasilan. Menyelesaikan tugas dengan baik akan menolong meningkatkan penghargaan diri anak. 6. Berikan pujian yang tulus kepada anak untuk tugas-tugas yang telah diselesaikan dengan baik. PERUBAHAN Frustasi dapat menyerang anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Guru yang peka akan menyesuaikan pelajaran yang ia sampaikan dengan kualitas pelajaran Alkitab. Dengan demikian, anak-anak yang mengalami kesulitan belajar juga mendapatkan pengalaman keberhasilan dalam belajar. Tujuannya adalah menyampaikan pelajaran yang menantang bagi anak yang mengalami kesulitan dalam belajar, dan bukan pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi sehingga anak menjadi frustasi dan kehilangan minat dalam program ini. 1. Berikan perintah yang terperinci. Karena anak-anak ini memiliki kesulitan dalam merangkai, Anda perlu mengulang atau memberikan perintah baru ketika tahap pelajaran berikutnya dimulai. Contohnya, daripada membacakan serangkaian perintah yang harus ditaati, berikan satu atau dua perintah pada saat yang sama. Pada saat anak sudah menyelesaikannya, berikan perintah tambahan. 2. Gunakan semua indra Anda pada saat mengajar. Jika memungkinkan, tanyakan kepada orang tua atau guru lainnya, indra mana yang potensial bagi anak untuk dapat belajar dengan maksimal. Jika anak dapat belajar dengan maksimal melalui penglihatan mereka, berikan kesempatan besar bagi anak untuk mengalaminya melalui media penglihatan. Tekankan perintah Anda dengan menggunakan indra lainnya. 3. Pastikan bahwa Anda mengajarkan ide pokok dari pelajaran Anda. Murid yang mengalami kesulitan belajar ini bisa memberi rincian dari pelajaran Anda, meskipun mungkin mereka tidak tahu apa inti dari pelajaran itu. 4. Sebisa mungkin jangan ada gangguan di dalam kelas karena anak-anak ini mudah terganggu. Gambar-gambar, mainan, atau barang-barang yang tidak diperlukan sangat berpeluang untuk mengganggu mereka. 5. Sampaikan pelajaran dengan menggunakan contoh-contoh konkret. Anak yang mengalami kesulitan dalam belajar akan memahami maknanya jika dia dapat melihat dan merasakan apa yang Anda jelaskan. Contohnya, pada saat sesi cerita Alkitab, berceritalah sambil menunjukkan benda-benda yang berhubungan dengan cerita tersebut. Doronglah anak-anak untuk membayangkan bagaimana mereka melakukannya dalam kegiatan mereka sehari-hari. 6. Perhatikan jika mungkin beberapa anak yang mengalami kesulitan dalam belajar ini terlihat sangat aktif atau bahkan terlalu aktif. Mereka memiliki rentang perhatian yang rendah untuk melakukan hal yang sama terus-menerus. Berusahalah supaya anak ini terus berada di dekat Anda. Kontak fisik seperti merangkul atau memegang pundak bisa meningkatkan perhatian mereka. Di balik kesulitan belajar yang dialami anak-anak ini, mereka tetap dapat berhasil mengikuti program-program belajar. Hal yang perlu dilakukan saat Anda mengajar ialah menciptakan suasana kelas sebagai satu-satunya pendukung penerimaan dan penghargaan diri mereka, agar mereka mengerti bahwa kasih Allah yang besar adalah untuk semua anak-anak-Nya. (t/Ratri) Bahan diterjemahkan dari sumber: Judul buku: Childhood Education in the Church Penulis : Robert E. Clark, Joanne Brubaker, Roy B. Zuck Penerbit : Moody Press, Chicago, USA 1986 Halaman : 176 - 178 -=- BAHAN MENGAJAR -=- HAL TERPENTING YANG HARUS DILAKUKAN ANAK-ANAK ============================================= Pernahkah kamu mencoba untuk berpikir hal terbaik apa yang dapat dilakukan setiap orang? Mungkin yang harus pertama kali kita pikirkan adalah bagaimana kita dapat bersikap baik kepada sesama atau menjadi anak-anak yang taat pada orang tua. Kedua hal tersebut memang amat penting. Kita pun boleh berpikir penting juga untuk cukup makan atau tidur. Ya, semua yang sudah disebutkan di atas memang penting untuk kita lakukan dalam hidup kita. Tetapi ternyata, masih ada hal yang lebih penting dari semuanya itu. Apakah kamu ingin mengetahuinya? Hal terpenting dari semua yang penting dalam hidupmu adalah taat kepada Allah dan hanya mau melakukan apa yang Allah kehendaki. Tuhan sangat senang melihat anak-anak yang taat dan Dia akan memberimu hal-hal yang menyenangkan. Dia menyimpan pemberian-pemberian terbaik untukmu. Dia tidak akan terlambat memberikannya kepadamu. Tuhan menyimpannya sampai pada waktu engkau berada di surga bersama-Nya. Betapa luar biasanya hal-hal yang akan kamu terima dan rasakan di surga. Tetapi ingat, semua itu akan kamu dapatkan jika kamu taat kepada-Nya. Dia sangat senang memberikan hal-hal baik kepada anak lelaki dan perempuan yang taat kepada-Nya. Apa sajakah itu? Kakak akan memberitahukan kepadamu satu hal dan kita semua dapat memikirkan hal tersebut. Satu hal yang Dia berikan kepada anak-anak yang taat adalah kebahagiaan. Jika anak-anak taat kepada-Nya, mereka akan bahagia. Sebaliknya, jika mereka tidak taat bahkan melakukan hal-hal yang tidak baik dan nakal, mereka pasti tidak akan bahagia. Apa yang akan terjadi jika kamu tidak taat kepada Tuhan? Apakah ada bedanya dengan anak-anak yang lain? Begini, coba pikirkan apa yang terjadi jika kamu tidak taat kepada orang tuamu? Mereka pasti akan mendisiplinkanmu bukan? Demikian pula dengan Tuhan, Ia akan mendisiplinkanmu juga jika kamu tidak taat kepada-Nya. Ada sebuah cerita. Seorang guru sekolah minggu sedang mengajar murid-muridnya tentang ketaatan kepada Tuhan. Ia mengatakan bahwa kehendak Tuhan dilakukan di dunia maupun di surga. Ia bertanya, "Anak-anak, menurutmu bagaimana Tuhan melakukan kehendak-Nya di surga? Bagaimana malaikat-malaikat melakukan kehendak-Nya?" Seorang anak menjawab, "Begitu mereka tahu kehendak Tuhan, secepat mungkin tanpa ditunda-tunda mereka melakukannya." Anak yang lain menjawab, "Mereka melakukannya dengan seluruh kemampuan mereka karena mereka melakukannya untuk Tuhan." Teman yang lain menjawab, "Mereka selalu mencoba melakukan apa yang Tuhan inginkan dan tidak pernah memikirkan hal-hal lain di luar kehendak Tuhan." Setelah itu tidak ada yang dapat memberikan jawaban lagi dan kelas menjadi sedikit sunyi, sampai akhirnya seorang anak perempuan mengangkat tangannya dan berkata, "Ibu guru, saya pikir mereka semua melakukan kehendak Tuhan tanpa bertanya-tanya mengapa Tuhan ingin mereka melakukan hal itu." Bukankah itu cara yang baik untuk melakukan kehendak Tuhan? Bahan bacaan: ------------- Kisah Para Rasul 5:17-29 Pertanyaan-pertanyaan: ---------------------- 1. Hal terpenting apa yang dapat dilakukan anak-anak? 2. Apa saja yang akan Tuhan berikan kepada mereka yang taat kepada-Nya? 3. Dapatkah kamu menceritakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menaati Tuhan dari cerita hari ini? Kegiatan: --------- Minta anak-anak menulis satu bait puisi di bawah ini. Jika ada waktu, mereka dapat mendeklamasikannya di depan kelas. Percaya dan taatlah Karena tidak ada jalan lain Untuk mendapatkan sukacita di dalam Yesus Hanya percaya dan taatlah. Doa: ---- Tuhan Yesus, tolong kami untuk dapat taat kepada-Mu dalam segala sesuatu. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk mau melakukan kehendak-Mu. Di dalam nama-Mu Tuhan Yesus kami mohonkan semua ini. Amin.(t/Davida) Bahan diterjemahkan dan disunting dari sumber: Judul buku : Devotions for the Children`s Hour Judul artikel: The Most Important Thing a Child Can Do Penulis : Kenneth N. Taylor Penerbit : Moody Press, Chicago, USA 1977 Halaman : 58 - 60 -=- WARNET PENA -=- TELAGA - ANAK SULIT BELAJAR =========================== http://www.ylsa.org/telaga/mp3/T106B.MP3 http://www.telaga.org/transkrip.php?anak_sulit_belajar.htm http://www.telaga.org/ringkasan.php?anak_sulit_belajar.htm Situs Tegur Sapa Gembala Keluarga (TELAGA) menyediakan berkas (file) audio dalam format MP3 mengenai Anak Sulit Belajar. Selain bentuk audionya, tersedia pula transkrip dan ringkasannya. Esther Tjahja, S.Psi. dan Heman Elia, M.Psi., pakar konseling keluarga dan dosen Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) Malang menjadi nara sumber dalam topik ini. Beberapa hal yang diangkat dalam topik ini antara lain faktor-faktor utama penyebab anak mengalami kesulitan belajar, bagaimana orang tua dapat menyikapi masalah ini, dan tentu saja disertakan tuntunan dari firman Tuhan sebagai pedoman orang tua dan para pendidik anak dalam menghadapi masalah ini. Lebih lengkapnya, silakan saja klik alamat di atas. Kiriman dari: Ratri <ratri(at)xxxx> -=- MUTIARA GURU -=- Bimbing dan bantulah anak yang sulit belajar untuk menemukan strategi dan kebiasaan belajar yang baik. Lepaskan dan biarkanlah ia mengerjakan dan belajar sendiri saat ia telah menemukan strategi yang tepat untuk dirinya. - Heman Elia - ---------------------------------------------------------------------- Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |