Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/296 |
|
e-BinaAnak edisi 296 (7-9-2006)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 296/September/2006 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL (1) : Kepentingan Pendidikan Anak - ARTIKEL (2) : Pendidikan Bagi Generasi Penerus Gereja - WARNET PENA : Sekolah Minggu - Pemudakristen.com - DARI ANDA UNTUK ANDA: Workshop dari Lembaga Penelitian Atmajaya - MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ====================================================================== -=- SALAM DARI REDAKSI -=- Salam damai dalam Kristus, Tidak sedikit yang berpendapat bahwa sekolah minggu adalah tempat untuk beribadah saja. Kegiatan yang ada di dalamnya adalah untuk menjalankan kewajiban ibadah tersebut. Benarkah sekolah minggu hanya sebatas itu? Sesungguhnya, pelayanan sekolah minggu bukan hanya sekedar ibadah untuk anak saja. Banyak bidang pelayanan yang sebenarnya ada di balik organisasi sekolah minggu. Bulan ini kita akan melihat empat bidang pelayanan yang tercakup dalam pelayanan sekolah minggu, yaitu: 1. Pendidikan 2. Penginjilan 3. Bimbingan/Konseling 4. Musik Nah, empat bidang ini akan kita bahas berturut-turut sebagai tema e-BinaAnak bulan September ini. Untuk minggu pertama September ini, bidang yang akan kita bahas adalah tentang pendidikan. Melalui sajian ini, kami berharap kita bisa melihat bahwa sekolah minggu tidak hanya menjadi tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai sarana pendidikan bagi mereka. Selamat membaca! Redaksi e-BinaAnak, Davida "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Amsal+22:6 > -=- ARTIKEL (1) -=- KEPENTINGAN PENDIDIKAN ANAK =========================== Apabila kita memerhatikan cara kerja seorang tukang kebun yang sedang menanam sebuah pohon, kita akan menemui sebuah metode "pertumbuhan" dalam kehidupan manusia. Seorang tukang kebun tidak bisa mengadakan sebuah biji, tetapi ia tahu hukum "pertumbuhan". Pekerjaannya adalah mengerat, menyiram, mengatur, dan memberi pupuk agar biji yang kecil itu bertumbuh menjadi sebuah pohon yang rimbun daunnya dan lebat buahnya. Pertumbuhan seorang anak juga bagaikan sekuntum bunga, yang di dalamnya mengandung suatu kekuatan atau kemampuan yang dapat digali. Jika kita ingin kehidupan yang mungil ini bertumbuh, kita harus mendidik mereka dengan baik. PENDIDIKAN DALAM ALKITAB Ayat-Ayat dalam Perjanjian Lama ------------------------------- Dalam Perjanjian Lama ditegaskan bahwa tanggung jawab orang tua adalah mendidik anak-anaknya dengan tekun (Ulangan 6:6-7), mendidik anak-anaknya untuk dapat mengenal perintah/taurat Allah (Mazmur 78:5, 6), mendidiknya di jalan yang benar (Amsal 22:6), dan menjawab pertanyaan seorang anak dengan tepat (Keluaran 12:26,27, 13:8). Mendidik anak adalah suatu keharusan karena anak merupakan warisan Allah kepada orang tua (Mazmur 127:3), bahkan bila perlu mereka diizinkan mendidik anak dengan memberikan hukuman jasmani (Amsal 22:15, 19:18, 23:13-14, 29:15,19). Beberapa ayat Alkitab ini membuktikan bahwa bangsa Israel pada zaman Perjanjian Lama sangat mementingkan pendidikan terhadap anak. Ayat-Ayat dalam Perjanjian Baru ------------------------------- Yesus sedikit pun tidak memandang rendah seorang anak. Banyak ayat yang membuktikan bahwa Yesus sangat mengasihi anak-anak, misalnya: Markus 9:36,37, 10:13-16; Matius 11:16-17, 18:3-10, 19:13-15, 21:15- 16; Lukas 18:15-17, dll. Di tengah-tengah kesibukan-Nya, Yesus belum pernah menolak kehadiran anak-anak, dengan rela Ia mendekati mereka, memenuhi kebutuhan mereka, bahkan memberkati mereka. Dalam tradisi Perjanjian Baru, pendidikan terhadap anak, merupakan tanggung jawab orang tua. Dalam Kolose 3:21 dan Efesus 6:4 disebutkan bahwa orang tua harus mendidik anak dalam ajaran firman Allah. Kewajiban orang tua dalam mendidik anak adalah memelihara mereka, mencukupi kebutuhan materi dan emosi mereka, serta menasihati mereka agar bertumbuh. PENGARUH DARI LINGKUNGAN AGAMA 1. Anak-anak membutuhkan bantuan orang lain di bidang pertumbuhan moral dan kerohanian. Sejak kecil mereka sudah dapat dididik untuk memiliki standar pemikiran dan konsep moral, tetapi di bidang rohani perlu dibantu agar mereka bisa bertumbuh. 2. Sejak dini anak-anak sudah dibuai dalam suasana kehangatan. Pendidik dan orang tua harus memberikan suasana hangat dan kasih sehingga membantu mereka merasakan kasih Allah dan hidup saling mengasihi dengan sesama orang Kristen. 3. Sedini mungkin orang tua sebaiknya menyekolahkan anak di sekolah Kristen atau membawa mereka ke sekolah minggu karena didikan firman Tuhan dapat membentuk mereka memiliki suatu konsep hidup dan karakter yang sempurna. Meskipun hanya satu jam seminggu, namun pendidikan di sekolah minggu dapat menjadi salah satu bagian yang teramat penting dalam kehidupan mereka. Menyediakan suasana rohani yang indah dapat memengaruhi kehidupan anak sehingga sejak kecil mereka senang dan merindukan kebenaran Tuhan. DASAR KONSEP NILAI Pepatah orang Tiongkok mengatakan, "Usia tiga tahun menentukan usia delapan puluh." Pepatah lain juga mengatakan, "Di usia tiga tahun melihat kedewasaan, di usia tujuh tahun melihat usia tua." Artinya ialah segala sesuatu yang diterima pada masa kanak-kanak akan menentukan gaya hidupnya kelak di kemudian hari. Kehidupan masa kanak-kanak dapat menjadi model kehidupan masa depannya. Masa awal kehidupan anak adalah masa yang sangat penting; oleh sebab itu, harus ditetapkan suatu dasar yang kuat dan baik. Kehidupan pada usia lima tahun dalam masa prasekolah adalah sebagai berikut. 1. Masa penentuan dasar Masa yang terpenting dalam kehidupan seseorang ditentukan pada masa pertumbuhan dan perubahannya sejak lahir hingga saat masuk sekolah. 2. Masa perkembangan karakter Dasar karakter dan sifat seseorang terbentuk pada usia lima tahun pertama. 3. Masa belajar Masa kanak-kanak adalah masa belajar yang berharga. Dalam tahun- tahun itu mereka banyak belajar tentang arti pertumbuhan hidup. Seorang filsuf bernama Rousseau berkata, "Sebelum masuk dunia sekolah, karakter/sifat anak pada usia enam tahun sudah hampir terbentuk." Socrates mengatakan bahwa dalam suatu pekerjaan, saat awal merupakan yang terpenting; pandangan ini benar dan sesuai dengan hidup bayi dan anak. Perkataan tokoh-tokoh ini mengingatkan kita bahwa jika kita ingin membimbing dan mendidik anak-anak agar memiliki karakter yang indah, kita harus memerhatikan perkembangan perilaku mereka di masa prasekolah, sebagaimana ucapan yang mengatakan, "Permulaan yang baik merupakan separuh dari keberhasilan." Orang tua harus sabar mendidik anak agar dapat melaksanakan kewajiban yang agung ini. SUMBANGSIH DARI ILMU JIWA Para ahli psikoanalisis berpendapat bahwa segala pengalaman di masa kanak-kanak akan menentukan perkembangan karakter mereka. Jadi, ketika seorang mengalami masalah kejiwaan, cara membimbingnya ialah dengan menyelidiki pengalaman di masa kanak-kanaknya. Jikalau anak- anak memperoleh pendidikan yang tepat dan dibina dalam suatu konsep nilai yang tepat, pengaruh yang baik ini akan terus berlanjut hingga dewasa. Dalam ilmu jiwa behaviorisme (behavior psychology) ditegaskan betapa pentingnya peran lingkungan. John B. Watson berpendapat, "Berikan kepada saya dua belas anak yang sehat, mereka akan saya didik sesuai dengan keinginan saya, dan saya yakin dapat membentuk mereka dan menjadikan mereka seorang dokter, ahli hukum, seniman, pedagang, pemimpin. Sekalipun mereka adalah pengemis dan pencuri, tanpa menghiraukan apa dan bagaimana bakat mereka, serta hobi, sifat, kekuatan, jabatan, dan kebangsaan dari nenek moyang mereka." Seorang filsuf dari Inggris, John Locke, juga berpendapat bahwa pendidikan di masa kanak-kanak sangat penting. Ia mengakui bahwa setiap orang memiliki temperamen yang khusus, tetapi lingkungan tetaplah yang membentuk jiwa. Masa bayi adalah yang paling mudah dibentuk sesuai dengan keinginan kita. John Locke menegaskan bahwa jiwa anak itu bagaikan selembar kertas putih yang menanti orang dewasa untuk mengisinya. Pendapat John Locke ini sudah tentu tidak sepenuhnya dapat diterima, walaupun ada kebenarannya. Pengalaman di masa kanak-kanak akan sangat memengaruhi kehidupan seseorang; oleh karena itu, pendidikan di masa kanak-kanak tidak boleh diremehkan. PENTINGNYA PENDIDIKAN DI SEKOLAH MINGGU Di sekolah minggu, anak tidak memiliki waktu yang cukup panjang, akan tetapi jika guru sekolah minggu dapat mengembangkan pendidikan agama secara sistematis, dampaknya akan sangat memengaruhi kehidupan anak itu. Nilai dari Sejarah ------------------ Kehadiran sekolah minggu sampai sekarang merupakan visi dan beban dari seorang wartawan Inggris bernama Robert Raikes. Beliau melihat kebobrokan masyarakat di Gloucester dan dengan menyadari kebutuhan masyarakat akan kehidupan rohani, dimulailah gerakan sekolah minggu yang mulia itu. Pada hari Minggu, anak-anak pengangguran yang sedang melakukan kejahatan di jalan-jalan dikumpulkan ke dalam sebuah rumah seorang Kristen dan kepada mereka diajarkan Alkitab. Pada tahun 1780, sekolah minggu yang pertama dimulai dengan mengajarkan agama agar anak-anak itu dapat mengecap pendidikan, dan yang lebih penting dari itu adalah kelakuan dan kehidupan mereka mengalami perubahan yang baik. Sekolah minggu kemudian tersebar ke seluruh Inggris, juga dengan cepat tersebar ke seluruh dunia. Khususnya di Amerika Serikat, sekolah minggu mengalami perkembangan yang sangat pesat dan itu disebabkan banyaknya tokoh yang ikut mengembangkan sekolah minggu, seperti Stephen Paxson. Karena melalui sekolah minggu ia memperoleh keselamatan, ia kemudian mendirikan sekolah minggu di mana-mana, bahkan sampai lebih dari seribu. Dewasa ini sekolah minggu bukan saja menyelidiki Alkitab, tetapi juga membimbing orang untuk membawa jiwa yang baru. Gereja melalui sekolah minggu bertumbuh dengan pesat. Apalagi di gereja, sekolah minggu memang mempunyai fungsi tersendiri yang tidak dapat diabaikan. Amanat dari sekolah minggu ialah menjalankan Amanat Agung Tuhan Yesus yang tercantum dalam Injil Matius 28:19, 20: "... karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptiskan mereka dalam nama Allah Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu .... Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Pengaruh -------- Seorang bapak sekolah minggu bernama Dr. J.N. Frost berkata, "Pekerjaan sekolah minggu adalah mengajar Alkitab, menanamkan firman Allah ke dalam jiwa anak yang mungil. Di sekolah minggu setiap detik merupakan pengalaman yang berharga bagi anak-anak." Oleh karena itu, sekolah minggu menjadi bagian yang penting bagi gereja untuk mendidik anak. Ny. Myrtle Owens Looney berkata, "Anak-anak perlu menjadi orang Kristen, bahkan harus bertekad untuk meneladani Yesus, dan untuk ini, mereka harus bertobat, mengenal, dan menerima Yesus." Beberapa ahli pendidikan anak mengatakan bahwa pada masa itu banyak anak belajar di sekolah minggu dalam waktu singkat. Karena itu, gereja harus menyediakan lingkungan yang baik bagi sekolah minggu, Alkitab harus menjadi bahan utama dalam mengajar anak. Gereja harus menerima kehadiran anak-anak karena mereka merupakan motor gereja yang akan datang, selain merupakan kekuatan yang tersembunyi bagi pertumbuhan gereja. Jelaslah pekerjaan dan pengajaran di sekolah minggu mempunyai pengaruh yang besar; oleh sebab itu, kita harus sedini mungkin membina anak-anak untuk mengenal Allah, berkenalan dengan Injil, mengenal pengajaran Alkitab, agar benih Injil dapat berakar ke bawah dan berbuah ke atas. Orang tua yang bijak harus cepat memanfaatkan kesempatan ketika anak-anak masih menurut untuk membawanya ke sekolah minggu, supaya mereka dibimbing. Guru sekolah minggu yang bijak harus memanfaatkan kesempatan untuk mengajar firman Allah dengan setia, seperti Lois dan Eunike, nenek dan ibu Timotius, yang menanamkan firman Allah di hati Timotius yang masih kecil. Amsal berkata, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak menyimpang dari pada jalan itu" (Amsal 22:6). Bahan diedit dari: Judul buku: Menerobos Dunia Anak Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1993 Penulis : Dr. Mary Go Setiawani Halaman : 6--9 dan 13--15 -=- ARTIKEL (2) -=- PENDIDIKAN BAGI GENERASI PENERUS GEREJA ======================================= "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu" (Amsal 22:6). "Orang muda" yang disebut dalam ayat tersebut bisa mencakup baik anak-anak maupun remaja/pemuda dan ini merupakan nasihat dan janji yang amat penting! Anak-anak adalah harapan bagi masa yang akan datang dan pemuda adalah secercah sinar bagi hari esok. Bila gereja melalaikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak, remaja/pemuda, gereja pasti akan kekurangan generasi penerus. Pada umumnya, gereja-gereja injili memiliki kelas-kelas sekolah minggu bagi anak-anak, juga persekutuan remaja/pemuda. Namun sayang, tidak semua pemimpin gereja ataupun guru-guru sekolah minggu menyadari akan nilai pendidikan bagi generasi penerus. DITINJAU DARI SEGI KEJIWAAN 1. Apa yang dialami seorang anak akan berpengaruh seumur hidupnya. Golongan "Psikoanalisis" berpendapat bahwa pukulan berat yang dialami seseorang pada masa kecilnya dapat memengaruhi kejiwaan dan hidupnya pada masa dewasa. Golongan "Behavioris" juga menegaskan bahwa lingkungan hidup seseorang pada masa kecilnya mempunyai pengaruh yang amat besar. 2. Kepribadian seorang anak akan mudah dibentuk pada usia dini. Masa kanak-kanak memang bersifat lentur, mudah dibentuk. Lingkungan, masyarakat, kebudayaan, pendidikan, dan sebagainya dapat memberikan pengaruh secara langsung atau mengubah kepribadian dan tingkah laku seseorang. Sebab itu, amatlah penting bagi seorang guru untuk sedini mungkin membentuk muridnya dengan kebenaran, supaya sejak kecil teladan hidup Kristus sudah bertunas dan bertumbuh dalam hatinya. 3. Semua segi perkembangan seorang anak perlu mendapatkan pembinaan. Masa kanak-kanak sampai masa remaja merupakan masa perkembangan yang paling penting dalam hidup seseorang. Apabila keluarga dan gereja dapat mendidik mereka dengan baik, mereka pasti dapat bertumbuh dengan wajar dan baik secara jasmani, mental, kepribadian, emosi, pergaulan maupun kerohanian. 4. Kanak-kanak bagaikan selembar kertas putih, yang menunggu orang dewasa untuk mengisinya. Itulah sepatah kata yang termasyhur dari John Locke, pencetus teori "Tabularasa". Ia berpendapat ketika manusia dilahirkan pikirannya seperti selembar kertas yang putih bersih, segala kesan yang diperoleh kemudian melalui sentuhan pancaindera, akan secara bertahap mengisi rasa ingin tahunya, khususnya mengenai inti kehidupan manusia yang harus ia ketahui. 5. Gereja harus dapat melengkapi bimbingan yang tidak diperoleh dalam keluarga. Sebenarnya pendidikan generasi penerus adalah kewajiban orang tua, akan tetapi pada masa kini banyak keluarga yang telah kehilangan fungsi pendidikannya sehingga pelayanan pendidikan di gereja diharapkan dapat menolong dan memenuhi kekurangan yang terjadi dalam pendidikan keluarga. DITINJAU DARI SEGI KEROHANIAN 1. Hati seorang anak di hadapan Tuhan adalah murni dan terbuka. Pada umumnya, seorang anak tidak memerlukan perdebatan untuk membuktikan keberadaan Allah; mereka mudah percaya. Pemikiran apa pun yang disalurkan orang dewasa semuanya dapat memengaruhi mereka. Oleh sebab itu, baik anak-anak maupun remaja/pemuda adalah objek penginjilan yang paling baik. 2. Menerima Tuhan pada masa kanak-kanak, berarti sepanjang hidupnya bisa dipakai oleh Tuhan. Pendidikan kanak-kanak dan remaja/pemuda merupakan hal yang berharga karena mereka memiliki jangka waktu yang lebih panjang dalam hidupnya untuk dipakai Tuhan, dibandingkan dengan mereka yang setelah dewasa baru percaya Tuhan. 3. Daya ingat anak-anak yang sangat kuat merupakan masa terbaik untuk menghafal ayat Alkitab. Meskipun daya pikir dan pengalaman hidup orang dewasa lebih kuat dan dapat menolong mereka untuk menghafal ayat Alkitab, namun ayat yang dihafalkan pada masa anak-anak dan remaja dapat diingat dalam jangka waktu yang lama bahkan lebih efisien sehingga ayat-ayat tersebut dapat berfungsi pada saat-saat penting dalam hidupnya. 4. Pembinaan karakter orang Kristen dapat berakar semakin mendalam pada usia dini. Karakter dan tingkah laku yang baik harus dimiliki oleh orang Kristen, dengan membinanya sejak dini, hal itu dapat berakar semakin dalam dan tidak mudah berubah. 5. Iman anak-anak itu murni, mereka merupakan utusan Injil yang baik. Jangan meremehkan potensi anak-anak dan remaja/pemuda; mereka dapat membawa orang tua dan teman untuk mendengarkan Injil. DITINJAU DARI SEGI PERTUMBUHAN GEREJA 1. Mendidik generasi penerus merupakan cara pertumbuhan gereja yang terbaik. Ada tiga macam pertumbuhan gereja: a. pertumbuhan secara transmigrasi, yaitu anggota gereja mutasi; b. pertumbuhan melalui penginjilan, yaitu pertambahan anggota gereja yang baru percaya dan bertobat; c. pertumbuhan secara alamiah, yaitu anak-anak anggota gereja yang dididik sejak kecil dan kemudian menjadi umat percaya. Mendidik anak-anak dan remaja/pemuda sebagai generasi penerus akan dapat menjamin pertumbuhan gereja secara alamiah. Demikian juga orang tua Kristen hendaknya memberikan kesempatan bagi generasi penerus untuk dapat bertumbuh dalam keluarga Kristen yang baik. 2. Dapat memenangkan anak juga berarti memiliki kesempatan besar untuk memenangkan orang tuanya. Banyak kesaksian membuktikan bagaimana anak-anak dan remaja/pemuda memengaruhi orang tuanya untuk percaya kepada Tuhan. Ron Boldman adalah seorang pendeta dari "Calvary Chapel", salah satu gereja yang berkembang pesat di Amerika. Setelah menyelesaikan pendidikan teologi, Ron pergi memberitakan Injil dan mendirikan gereja; dalam beberapa tahun yang singkat, jumlah orang yang menghadiri kebaktian meningkat dengan pesat. Menurut catatan statistik, pada tahun 1973 jumlah orang yang menghadiri kebaktian rata-rata adalah 135 orang, sampai tahun 1977 jumlahnya telah meningkat mencapai rata-rata 1.325 orang. Pendeta yang dipakai secara besar-besaran oleh Tuhan itu adalah hasil usaha dari Erick Boldman, yaitu anaknya yang berusia empat tahun, yang telah membawanya mengikuti sekolah minggu orang dewasa. Masih banyak contoh lainnya. Banyak anak juga telah berhasil memengaruhi orang tua mereka yang mundur dan tawar hati untuk kembali mengasihi Tuhan. 3. Membina generasi penerus berarti juga membina pemimpin-pemimpin gereja di masa yang akan datang. Jikalau sekolah minggu berhasil membina kerohanian generasi penerus dengan baik, itu berarti sekolah minggu telah melatih dan mempersiapkan para pemimpin gereja untuk masa yang akan datang; jadi, ini merupakan suatu pekerjaan yang amat besar dan bernilai! Kualitas pemimpin gereja di masa mendatang tergantung bagaimana kita mendidik mereka sekarang. 4. Pertumbuhan gereja dalam kualitas dan kuantitas tergantung pada pendidikan terhadap generasi penerus. Bila pendidikan terhadap generasi penerus diutamakan, gereja dapat mendirikan dasar yang baik bagi hakekat kerohanian jemaat. Mereka tidak mudah terbawa arus, selain itu juga dapat memengaruhi pertumbuhan dalam kuantitas. Bukankah kita harus menanggung pekerjaan yang sedemikian berharga ini dengan segala kerelaan hati? Ya! Kita harus mencurahkan seluruh tenaga dan kemampuan, berani berkorban dan membayar harga demi mendidik generasi penerus yang setia. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Pembaruan Mengajar Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Penulis : Dr. Mary Go Setiawani Halaman : 13--15 -=- WARNET PENA -=- SEKOLAH MINGGU - PEMUDAKRISTEN.COM ================================== http://www.pemudakristen.com/artikel/sekolah_minggu.php/ Walaupun nama situsnya adalah Pemuda Kristen, ternyata isinya tidak hanya mengenai kepemudaan saja. Berbagai artikel seputar kekristenan ada dalam situs ini. Tidak ketinggalan artikel-artikel untuk sekolah minggu. Dalam kolom artikel untuk sekolah minggu ini bisa ditemukan artikel-artikel antara lain mengenai "Mengenal Anak", "Pengaturan Jadwal Guru Sekolah Minggu", dan lain sebagainya. Situs ini memiliki desain yang sederhana sehingga dapat diakses dengan cepat dan memiliki navigasi yang mudah. Selain artikel sekolah minggu, Anda bisa juga mendapatkan artikel lain seputar "Pengajaran", "Musik & Lagu", "Kesaksian", "PI", "Konsultasi", dan "Persekutuan". Selamat berkunjung! [Kiriman dari: Evie] -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=- Dari: "Julianto Simanjuntak" <konseling_lk3(at)xxxx> >Lembaga Penelitian Atmajaya (LPA) menyelenggarakan Workshop dengan >rincian sebagai berikut: > >,1. Workshop I : MEMAHAMI ADIKSI DAN INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU > Tanggal : 12 September 2006 > Waktu : Pukul 09.30 - 16.00 > Fasilitator: Irwanto, Ph.D > Biaya : Rp. 300.000 > >,2. Workshop II: MEMAHAMI DAN MENGATASI KEKERASAN PADA ANAK > Tanggal : 26 September 2006 > Waktu : Pukul 10.00 - 16.00 > Fasilitator: Irwanto, Ph.D > Biaya : Rp. 300.000 > >Informasi dan Pendaftaran: >Hubungi LPA di (021) 572-7461 (Yunti/Siwi) Redaksi: Info yang dikirimkan oleh Sdr. Julianto Simanjuntak di atas kami ambil dari milis diskusi e-BinaGuru. Bagi yang tinggal di Jakarta dan berminat untuk hadir, silakan menghubungi nomor kontak yang sudah tersedia. Bagi anggota e-BinaAnak yang bisa mengikuti Workshop ini, jangan lupa bagi-bagi berkatnya, ya (khususnya untuk kita-kita yang ada di daerah). Kami tunggu oleh-oleh berkatnya. -=- MUTIARA GURU -=- Sistem pendidikan tidak banyak berarti jika hanya mengajarkan anak muda bagaimana mencari nafkah dan tidak mengajarkan mereka bagaimana untuk hidup. ---------------------------------------------------------------------- Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |