Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/292 |
|
e-BinaAnak edisi 292 (10-8-2006)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 292/Agustus/2006 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Hukum Murid - TIPS (1) : Program dan Kurikulum yang Menarik Minat dan Perhatian Murid - TIPS (2) : Olah Suasana - WARNET PENA : Situs Terbaru YLSA: SABDA space - DARI ANDA UNTUK ANDA: Terima Kasih - MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ====================================================================== -=- SALAM DARI REDAKSI -=- Salam damai dalam Kristus, Tentu akan sangat mengecewakan apabila saat mengajar ternyata murid- murid tidak memberikan perhatiannya. Apalagi kalau mereka tidak menunjukkan minat pada apa yang kita ajarkan. Padahal menurut John Milton Gregory, seorang guru dianggap berhasil apabila dalam menyampaikan pelajaran murid-murid memberikan minat dan perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan. Dalam edisi ini kita akan bersama-sama belajar bagaimana cara menarik minat dan perhatian murid selama proses belajar-mengajar berlangsung. Hal tersebut akan dibahas melalui peraturan-peraturan dalam hukum murid dan pengaturan program, juga tentang bagaimana cara mengajar yang dapat dilakukan untuk mendukung hukum murid ini. Kiranya dapat menambah keterampilan seni mengajar kita sekalian. Selamat melayani! Redaksi e-BinaAnak, Davida "Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya." (Lukas 6:40) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+6:40 > -=- ARTIKEL -=- HUKUM MURID =========== Minat dan perhatian adalah ciri keadaan mental seorang pelajar yang sejati dan merupakan landasan yang penting dalam proses belajar. Karena itu, hukum murid dapat dirumuskan sebagai, "Seorang pelajar harus mengikuti apa yang sedang dipelajari dengan penuh minat." Hukum ini sepintas lalu kelihatannya sudah menjadi sesuatu yang lumrah diketahui semua orang. Namun, meskipun begitu sederhana hukum ini sesungguhnya cukup mendalam. Artinya, pelajaran benar-benar akan dimengerti apabila dipelajari dengan saksama. Bagaimana kita bisa menarik minat dan perhatian anak? Ada banyak sumber yang bisa menimbulkan minat guna mendapatkan perhatian. Anak bayi, misalnya, cepat tertarik kepada seutas kain pita yang berwarna cemerlang. Orok akan berhenti menangis begitu melihat benda aneh digoyang-goyangkan di depan matanya. Gerakan tangan seorang penceramah, cahaya mukanya yang tersenyum dan penuh semangat, suaranya yang beralun tinggi rendah, sering kali lebih banyak menarik perhatian pendengarnya daripada isi pidatonya sendiri. Seorang guru tidak mungkin mempunyai kesempatan sebebas seorang ahli pidato untuk melakukan gerak-gerik tangan dan mengumandangkan suara yang mampu mencekam hadirinnya, tetapi dalam batas tertentu ia juga mempunyai peluang untuk memanfaatkan wajah serta suaranya atau tangannya. Keadaan yang kacau dalam kelas dapat diatasi dengan berhenti bicara secara mendadak sambil mengangkat tangan, sehingga murid-murid akan mulai mendengarkan dan memberi perhatian. Orang yang paling tidak peduli pun akan tertarik dan orang yang paling adaptis pun akan terbantu pada waktu diperlihatkan sebuah gambar atau bahan ilustrasi yang lain. Tetapi hendaknya diingat bahwa semua ini hanyalah cara-cara yang dapat dipergunakan bila diperlukan. Tugas Saudara senantiasa adalah utuk menyampaikan materi pelajaran semenarik mungkin, sehingga perhatian murid-murid akan mengikutinya. Ajarlah murid-murid untuk memusatkan pikiran. Berikut ini beberapa peraturan yang amat penting sehubungan dengan hukum mengajar yang bersangkutan dengan murid. 1. Jangan sekali-kali mulai memberi pelajaran sebelum mendapatkan perhatian seluruh kelas. Tiliklah sejenak wajah murid-murid itu untuk mengetahui apakah bukan hanya badan mereka, tetapi juga jiwa mereka sudah hadir. 2. Berhentilah bicara pada waktu perhatian murid buyar atau hilang, tunggulah sampai perhatian mereka sudah pulih kembali sepenuhnya. 3. Jangan kuras habis perhatian murid saudara. Berhentilah mengajar begitu terlihat gejala-gejala bahwa mereka lelah. 4. Sesuaikan lamanya jam pelajaran dengan usia si pelajar: makin kecil anak itu, makin pendek pelajarannya. 5. Bangkitkan perhatian murid, bila perlu dengan menggunakan berbagai variasi dalam menyampaikan pelajaran, tetapi usahakan supaya jangan ada hal-hal yang justru mengalihkan perhatian mereka dari pelajaran itu sendiri. 6. Kobarkan dan pelihara minat murid yang sebesar mungkin akan mata pelajaran sehingga minat dan perhatian saling bereaksi. 7. Sajikan aspek-aspek dari pelajaran dan gunakan lukisan yang cocok dengan usia dan pengetahuan murid itu. 8. Bilamana mungkin, libatkan kepentingan pribadi murid-murid itu. 9. Cerita-cerita, nyanyian, atau pokok pembicaraan yang digemari murid sering merupakan kunci untuk mendapatkan minat dan perhatian mereka. Cari tahu hal-hal ini dan manfaatkan. 10. Waspadalah akan hal-hal yang dapat menyimpangkan perhatian, seperti bunyi yang aneh, baik di dalam maupun di luar kelas, dan kurangi hal-hal seperti itu seminimal mungkin. 11. Sebelum masuk kelas, persiapkan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pikiran. Pastikanlah bahwa pertanyaan ini sesuai dengan usia dan pengetahuan murid-murid itu. 12. Hendaknya penyajian itu benar-benar menarik, dengan menggunakan ilustrasi-ilustrasi dan cara lain yang pantas. Tetapi jangan sampai sarana-sarana itu sendiri terlalu menarik karena bahan- bahan tersebut hanya berupa sumber-sumber selingan. 13. Tetapkan dan tunjukkan dalam diri sendiri perhatian yang sungguh-sungguh dan minat yang sejati terhadap mata pelajaran itu. Semangat sungguh-sungguh guru biasanya akan menular. 14. Belajarlah bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkan pandangan mata dan gerak-gerik tangan. Murid-murid saudara akan menanggapi pandangan yang bersungguh-sungguh dan tangan yang diangkat. PELANGGARAN DAN KESALAHAN Ada banyak pelanggaran terhadap Hukum Murid ini yang dapat dikatakan sebagai kesalahan paling berat yang dilakukan banyak guru. 1. Guru langsung mulai mengajar sebelum mendapatkan perhatian pelajar-pelajar dan masih tetap meneruskan ketika perhatian mereka sudah buyar. Jika begitu, tidakkah lebih baik bila guru itu mengajar sebelum anak-anak duduk di kelas atau tetap meneruskan pelajaran sesudah mereka keluar ruangan. 2. Murid-murid masih dipaksa mendengarkan pelajaran setelah kemampuannya memerhatikan sudah terkuras habis dan mereka terlalu lelah. 3. Hanya sedikit atau sama sekali tidak ada usaha guru untuk mempelajari selera atau pengalaman para murid, atau untuk membangkitkan minat yang sungguh akan pokok pelajaran. Gurunya sendiri, yang juga kurang berminat terhadap tugasnya, lalu mencoba mencari jalan untuk menarik perhatian murid dengan hasil sia-sia. Hal ini akan membangkitkan rasa tak suka murid terhadap pelajaran. 4. Tidak sedikit guru yang mematikan perhatian muridnya karena mereka tidak menggunakan cara-cara penyelidikan baru atau memberi pernyataan baru yang menarik untuk menggerakkan minat akan pelajaran. Mereka mengajar dengan nada yang begitu membosankan dan pekerjaan itu dilakukan sebagai rutinitas belaka. Dengan sendirinya murid-murid mereka akan segera meniru sikapnya. Tak heran jika sekolah-sekolah yang melakukan cara di atas atau cara lain yang melanggar hukum mengajar kemudian menjadi kehilangan daya tarik dan hasilnya terbatas. Jika peraturan-peraturan di atas penting untuk sekolah umum -- di mana anak-anak diwajibkan belajar dan guru profesional mengajar dengan sepenuhnya dilindungi oleh undang-undang pendidikan --, apalagi bagi sekolah minggu di mana guru dan murid datang secara sukarela. Guru sekolah minggu yang ingin memperoleh hasil yang paling baik dalam pengajarannya harus sungguh-sungguh memikirkan dan menaati Hukum Murid ini. Ia harus menguasai seni memperoleh dan memelihara perhatian, serta membangkitkan minat yang sungguh-sungguh, dengan demikian ia akan bersukacita karena pekerjaannya berhasil baik. Bahan diedit dari sumber Judul buku: Tujuh Hukum Mengajar Penulis : John Milton Gregory Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 46, 51-55 -=- TIPS (1) -=- PROGRAM DAN KURIKULUM YANG MENARIK MINAT DAN PERHATIAN MURID ============================================================ Bagaimana cara kita menyusun program, mengatur jadwal dan mengajar yang sesuai dengan kebutuhan para anak didik? Merancang program berdasarkan "cara pandang anak-anak" kita adalah cara agar kebutuhan anak didik dapat terpenuhi. Anak bukanlah miniatur orang dewasa, melainkan satu pribadi yang unik dengan karakter-karakter dan kebutuhan yang khusus dalam tiap tingkatan usianya. Merancang program berdasar pada "bagaimana anak belajar" akan membuat kita dapat mengarahkan pengajaran itu pada Alkitab sekaligus untuk mendapatkan perhatian dan minat mereka. Alkitab menggambarkan dua fokus itu sebagai PENGINJILAN, yaitu untuk menjangkau anak-anak, memimpin mereka untuk berkomitmen kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat; serta PEMURIDAN untuk membimbing mereka bertumbuh dalam firman Tuhan dan melengkapi mereka agar dapat mewartakan imannya. Perancangan program yang efektif bagi anak meliputi beberapa garis besar ini. 1. Kasih dan penerimaan -------------------- Anak perlu melihat kasih Tuhan yang tak bersyarat itu terwujud dalam pemimpin, guru, serta orang tua yang penuh kasih dan penuh dukungan. Sebuah lingkungan yang diliputi kasih serta penerimaan akan memberi pengaruh kuat bagi anak. 2. Membangun hubungan ------------------ Anak-anak mempelajari kebenaran yang alkitabiah dan teologis dalam konteks hubungan yang dalam dan personal. Perancangan program tidak akan berhasil tanpa adanya hubungan antara guru dan murid. Hubungan yang bermakna dapat ditumbuhkan saat rasio perbandingan jumlah antara guru dan murid lebih kecil. 3. Keterlibatan aktif ------------------ Anak paling baik belajar lewat praktik -- dengan memakai kelima indera. Proses belajar menuntut keterlibatan secara aktif terhadap pelajaran. Keterlibatan anak-anak dalam pengalaman pengenalan mereka tentang sesuatu akan lebih membekas dalam hidup mereka. Keikutsertaan akan membawa kepada perubahan perilaku yang pada akhirnya juga akan memotivasi anak untuk menerapkan prinsip Alkitab dalam hidup mereka. 4. Penerapan dalam hidup --------------------- Sangat penting bagi orang tua atau guru untuk mengajar sesuatu yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata anak murid mereka. Yakobus 1:22 mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja." Melalui bincang-bincang yang dipandu dan keterlibatan aktif dalam proses belajar, firman Tuhan dapat diterapkan dalam perbuatan di kehidupan anak murid kita. 5. Perbincangan yang dipandu ------------------------- Perbincangan yang dipandu adalah sebuah dialog yang tidak formal tapi terencana dan dapat dilangsungkan selama kegiatan belajar, penyembahan atau kapan saja. Metode ini mencakup pendidikan perilaku yang sejalan dengan Alkitab. 6. Pilihan-pilihan --------------- Mengizinkan anak-anak untuk memilih aktivitas-aktivitas mereka sendiri akan menolong mereka untuk berpikir mandiri, termotivasi dan tertarik dengan kegiatan belajar itu. Saat semua kegiatan di ruangan tersebut mengarah pada satu tujuan yang sama, yakni kepada firman Tuhan, anak-anak itu dapat memilih kegiatan apa saja sambil tetap mempelajari isi Alkitab, perilaku yang sesuai dengannya, dan penerapannya dalam hidup. Tidak semua anak belajar dengan cara yang sama. Beberapa anak mungkin lebih tertantang untuk mencari kata-kata sulit dalam Alkitab untuk mempersiapkan pelajaran. Sedangkan yang lainnya mungkin lebih senang menggunakan permainan ayat hafalan untuk mempelajari ayat. Memberikan pilihan-pilihan kepada anak-anak berarti memberi kebebasan kepada mereka untuk belajar. 7. Keseluruhan sesi pengajaran --------------------------- Dari menit pertama anak masuk ke ruang kelas sampai saat anak terakhir meninggalkan kelas, semua yang diajarkan dan dialami harus mengarah pada tujuan pelajaran dari firman Tuhan. Musik, seni, ayat hafalan, cerita, kegiatan, dan percakapan pembimbingan semuanya harus mengarah pada tujuan pelajaran yang telah disebutkan. Dengan anak-anak, khususnya yang lebih muda, kita perlu mengajarkan satu konsep dan kita harus mengajarkan konsep tersebut dengan benar. Pendekatan dengan satu konsep ini memungkinkan anak untuk memahami suatu kebenaran Alkitab dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri sepanjang minggu itu. 8. Kelompok besar dan kecil ------------------------ Pelayanan anak-anak biasanya kekurangan pekerja. Akibatnya adalah kelas yang besar, namun sedikit tenaga pengajarnya. Rasio perbandingan guru dan murid seharusnya adalah 1:5-6 pada anak- anak yang masih kecil dan 1:8-10 pada kelas anak-anak yang lebih besar. Kelompok besar dapat digunakan untuk "sharing" Alkitab, penyembahan, dll. Kelompok kecil dapat digunakan untuk menyampaikan cerita-cerita Alkitab, kegiatan-kegiatan belajar, dan membangun hubungan yang penting antara guru dan murid. 9. Pelajaran dibagi dalam unit-unit -------------------------------- Setiap pelajaran yang diajarkan kepada anak-anak harus menjadi bagian dari kelompok pelajaran yang lebih besar yang disebut unit. Pelajaran-pelajaran ini semuanya berfokus pada satu tema atau tujuan dari firman Allah. Adalah penting untuk mengelompokkan pelajaran ke dalam unit-unit karena anak-anak akan dapat belajar dengan sangat baik melalui satu tema yang diajarkan dalam berbagai metode yang berbeda. 10. Proses belajar mengajar ----------------------- Memahami bagaimana anak-anak belajar akan menentukan pelayanan pengajaran kita. Anak-anak belajar melalui pengalaman langsung, keterlibatan aktif, dan penemuan. Dalam 125 situasi pengajaran yang dicatat dari pelayanan Yesus, lebih dari dua pertiga waktu yang ada digunakan oleh murid-murid untuk bertanya sebagai respon dari apa yang Yesus telah kerjakan atau katakan. Guru dari semua guru itu tahu bahwa kata-kata harus dihubungkan dengan tindakan jika terjadi proses belajar. Ia meminta kepada murid-murid-Nya, para rasul, dan orang-orang lainnya untuk menjadi peserta aktif dalam proses belajar. Bagi Yesus, belajar adalah proses pembentukan, bukan hanya pemindahan. Program-program kita bagi anak-anak harus diatur sehingga selain untuk mendapatkan minat dan perhatian mereka, kita juga dapat memenuhi kebutuhan mereka dan tercapai tujuan alkitabiahnya. (t/ratri) Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku: The Christian Educator`s Handbook on Teaching Penulis : Kenneth O. Gangel dan Howard G. Hendricks Penerbit : Victors Books, USA1988 Halaman : 121 - 122 -=- TIPS (2) -=- OLAH SUASANA ============ Salah satu cara untuk mendapatkan perhatian dan minat murid saat kita mengajar adalah dengan mengolah suasana. Banyak guru yang pandai bercerita, tetapi tidak pandai mengolah suasana. Akhirnya cerita menjadi "kurang" berhasil. Karena itu, berlatihlah menganalisis sikap anak dalam menanggapi cerita. Selidikilah, mengapa anak tidak tertarik? Dan bila anak tertarik, mengapa? Pada intinya guru harus mampu melakukan tindakan berikut. 1. Melibatkan anak dalam cerita. ----------------------------- a. Misal, ajukan pertanyaan atau minta pendapat anak tentang suatu situasi yang kita ceritakan. b. Anda boleh memakai nama satu anak kita sebagai contoh yang "baik". Tetapi jangan sampai mempermalukan anak tersebut di depan kelas. 2. Berdiri di tempat yang terlihat oleh semua anak. ------------------------------------------------ Agar konsentrasi anak dan komunikasi guru-anak dapat terjalin dengan baik, aturlah posisi sedemikian rupa sehingga seluruh diri guru dapat dilihat anak dengan baik. Jadi, posisi duduk yang terbaik adalah melingkar, atau duduk setengah lingkaran. 3. Jangan diam di satu tempat selama bercerita. -------------------------------------------- Anak-anak mudah "jemu" jika guru hanya berdiri di satu tempat saja. Apalagi jika tanpa ekspresi. Tetapi jangan pula terlampau "over acting" sehingga anak lelah mengikuti gerakan guru. 4. Friendly formula. ----------------- Bersikaplah bersahabat dengan anak, suara, tindakan, dan berceritalah dengan memperlihatkan "sikap yang bersahabat". Jangan tampak "kasar", "bengis", "norak", dan sebagainya. Bahan diedit dari sumber: Judul buku: Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif Penulis : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta 1997 Halaman : 47 - 48 -=- WARNET PENA -=- SITUS TERBARU YLSA: SABDAspace ============================== http://www.sabdaspace.org/ Kabar gembira bagi para penulis blog Kristen (Christian bloggers)! Bulan Juli 2006 yang lalu, Yayasan Lembaga SABDA telah meluncurkan Situs SABDAspace sebagai wadah untuk orang-orang Kristen menuangkan pemikiran, ide, dan aspirasi yang dapat menggugah kebangunan di Indonesia; baik itu kebangunan dalam hal moral, etika, estetika, pengetahuan dan terutama kerohanian di Indonesia. Melalui situs ini selain bisa membuat blog pribadi, Anda juga bisa menulis/ mengomentari artikel sesuai dengan topik-topik yang tersedia, yaitu Bahasa/Sastra, Kaum Muda, Kesaksian, Pengajaran/Guru, Penginjilan, Pribadi, dan Puisi. Mulailah menulis dan kirimkan karya Anda ke situs penyedia blog gratis, SABDAspace! [Redaksi] -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=- Dari: "Ratna W" <josh_bw(at)> >Kepada: >Yth, Owner dan Staff Bina Anak >di tempat > >Syalom ! >Sudah lama saya terpikir untuk menulis surat ini, tetapi maaf, baru >hari ini terlaksana. Hanya satu maksud saya, yaitu saya ingin >menyampaikan banyak sekali terima kasih, bahwa lebih dari dua tahun >belakangan ini saya berlangganan email dari Bina Anak, dan tentu >saja tidak sedikit berkat yang saya peroleh dari artikel-artikel >tsb. Saya sungguh diperkaya dengan materi maupun tehnik dan >pengetahuan-pengetahuan tentang melayani dan mendidik anak-anak. >Selama ini saya membagikan apa yang saya dapat, bukan saja kepada >rekan sepelayanan di dalam jemaat, tetapi juga kepada rekan guru di >SD Kristen, dimana saya mengajar Budi Pekerti. Sekali lagi terima >kasih, dan biarlah pelayanan Anda terus meluaskan kerajaan Tuhan. >Kami mendoakan. >Dalam kasih Kristus, >Ratna W - Tegal Redaksi: Puji Tuhan! Kami sungguh mengucap syukur dengan berkat yang kita bisa bagi bersama, terutama bagi rekan-rekan Anda yang lain. Jika Anda ingin membagikan berkat-berkat Anda tersebut secara lebih spesifik, silakan menuliskannya dalam bentuk kesaksian dan kami bisa memuatnya di e-BinaAnak untuk menjadi berkat bagi para pembaca e-BinaAnak. Biarlah bersama-sama kita saling melayani, dan nama Tuhan semakin ditinggikan. -=- MUTIARA GURU -=- Hari ini saya akan "menanam" apa yang relevan yang menunjang, yang memperkaya, dan yang benar! ---------------------------------------------------------------------- Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Alamat Berhenti : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |