Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/283 |
|
e-BinaAnak edisi 283 (8-6-2006)
|
|
Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 283/Juni/2006 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Pentingnya Permainan - TIPS : Mempersiapkan Acara Permainan di Sekolah Minggu - AKTIVITAS : Ide Permainan untuk Sekolah Minggu - WARNET PENA : MEBIG Indonesia - MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ====================================================================== -=- SALAM DARI REDAKSI -=- Salam kasih, Kegiatan sekolah Minggu tidak terbatas hanya dalam ruangan bertembok. Banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan di luar tembok kelas. Bulan ini kami mengusung tema "Kegiatan di Luar Ruang Kelas Sekolah Minggu". Kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat dilakukan? Dalam bulan ini kami menyajikan empat topik, yaitu: 1. Permainan 2. Rekreasi 3. Kebaktian Padang 4. Kunjungan Permainan menjadi topik pertama bulan ini. Mengapa kami mengangkat topik permainan? Tidakkah itu akan membuat anak tidak berkonsentrasi dalam ibadah? Ingin tahu lebih lengkapnya? Silakan simak edisi kali ini dan dapatkan wawasan baru seputar permainan di sekolah Minggu. Redaksi e-BinaAnak, Davida "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Yesus Kristus." (2 Tim. 3:15) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=2Timotius+3:15 > -=- ARTIKEL -=- PENTINGNYA PERMAINAN ==================== Sebagian orang kurang setuju apabila permainan digunakan di dalam program SM, sebagian yang lain setuju. Pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa permainan itu bersifat duniawi sehingga tidak baik dibawa ke dalam gereja. Sedangkan pihak yang setuju mengatakan bahwa permainan diperlukan untuk memecahkan kebekuan (ice-breaking). FUNGSI BERMAIN Permainan dapat memperluas interaksi sosial dan mengembangkan keterampilan sosial, yaitu belajar bagaimana berbagi, hidup bersama, mengambil peran, belajar hidup dalam masyarakat secara umum. Selain itu, permainan akan meningkatkan perkembangan fisik, koordinasi tubuh, dan mengembangkan serta memperhalus keterampilan motor kasar dan halus. Permainan juga akan membantu anak-anak memahami tubuhnya; fungsi dan bagaimana menggunakannnya dalam belajar. Anak-anak bisa mengetahui bahwa bermain itu menyegarkan, menyenangkan dan memberikan kepuasan. Permainan dapat membantu perkembangan kepribadian dan emosi karena anak-anak mencoba melakukan berbagai peran, mengungkapkan perasaan, menyatakan diri dalam suasana yang tidak mengancam, juga memerhatikan peran orang lain. Melalui permainan anak-anak bisa belajar mematuhi aturan sekaligus menghargai hak orang lain. Pada bagian selanjutnya akan disampaikan makna permainan secara lebih terinci, mengikuti sistematika edisi khusus majalah Ayahbunda berjudul "Bermain, Dunia Anak". BERMAIN DAN KEMAMPUAN INTELEKTUAL Fungsi bermain terhadap kemampuan intelektual dapat dilihat pada beberapa hal berikut ini. 1. Merangsang perkembangan kognitif. --------------------------------- Dengan bermain, sensori-motor (indera-pergerakan) anak-anak dapat mengenal permukaan lembut, kasar, atau kaku. Permainan fisik akan mengajarkan anak akan batas kemampuannya sendiri. Permainan juga akan meningkatkan kemampuan abstraksi (imajinasi dan fantasi) sehingga anak-anak semakin jelas mengenal konsep besar-kecil, atas-bawah, dan penuh-kosong. Melalui permainan anak-anak dapat menghargai aturan, keteraturan, dan logika. 2. Membangun struktur kognitif. ---------------------------- Melalui permainan, anak-anak akan memperoleh informasi yang lebih banyak sehingga pengetahuan dan pemahamannya akan lebih kaya dan lebih dalam. Bila informasi baru ini ternyata berbeda dengan yang selama ini diketahuinya, anak dapat mengubah informasi yang lama sehingga ia mendapatkan pemahaman atau pengetahuan yang lebih baru. Jadi melalui bermain, struktur kognitif anak terus diperkaya, diperdalam, dan diperbarui sehingga semakin sempurna. 3. Membangun kemampuan kognitif. ----------------------------- Kemampuan kognitif mencakup kemampuan mengidentifikasi, mengelompokkan, mengurutkan, mengamati, membedakan, meramalkan, menentukan hubungan sebab-akibat, membandingkan, dan menarik kesimpulan. Permainan akan mengasah kepekaan anak-anak akan keteraturan, urutan, dan waktu. Permainan juga meningkatkan kemampuan logis (logika). 4. Belajar memecahkan masalah. --------------------------- Di dalam permainan, anak-anak akan menemui berbagai masalah sehingga bermain akan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengetahui bahwa ada beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah. Permainan juga memungkinkan anak-anak bertahan lebih lama menghadapi kesulitan sebelum persoalan yang ia hadapi dapat dipecahkan. Proses pemecahan masalah ini mencakup adanya imajinasi aktif anak-anak. Imajinasi aktif akan mencegah timbulnya kebosanan yang merupakan pencetus kerewelan pada anak- anak. 5. Mengembangkan rentang konsentrasi. ---------------------------------- Apabila tidak ada konsentrasi atau rentang perhatian yang memadai, seorang anak tidak mungkin dapat bertahan lama bermain peran (pura-pura menjadi dokter, ayah-anak-ibu, guru, dll.). Ada hubungan yang dekat antara imajinasi dan kemampuan konsentrasi. Imajinasi membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi. Anak-anak yang tidak imajinatif memiliki rentang perhatian (konsentrasi) yang pendek dan memiliki kemungkinan besar untuk berperilaku agresif dan mengacau. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN BAHASA Dapat dikatakan bahwa kegiatan bermain merupakan "laboratorium bahasa" buat anak-anak. Di dalam bermain, anak-anak bercakap-cakap satu dengan yang lain, berargumentasi, menjelaskan, dan meyakinkan. Jumlah kosakata yang dikuasai anak-anak dapat meningkat karena mereka dapat menemukan kata-kata baru. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN SOSIAL Perkembangan sosial yang terjadi melalui proses bermain adalah sebagai berikut. 1. Meningkatkan sikap sosial. -------------------------- Ketika bermain, anak-anak harus memerhatikan cara pandang teman bermainnya, dan dengan demikian akan mengurangi sikap egosentrisnya. Dalam permainan itu pula anak-anak dapat belajar bagaimana bersaing dengan jujur, sportif, tahu akan haknya, dan peduli akan hak orang lain. Anak-anak juga dapat belajar apa artinya sebuah tim dan semangat tim. 2. Belajar berkomunikasi. ---------------------- Agar dapat melakukan permainan, seorang anak harus dapat mengerti dan dimengerti oleh teman-temannya. Karena itu melalui permainan, anak-anak dapat belajar bagaimana mengungkapkan pendapatnya, juga mendengarkan pendapat orang lain. Di sini pula anak belajar untuk menghargai pendapat orang lain dan perbedaan pendapat. 3. Belajar mengorganisasi. ----------------------- Permainan seringkali menghendaki adanya peran yang berbeda dan karena itu dalam permainan ini anak-anak dapat belajar berorganisasi sehubungan dengan penentuan siapa yang akan menjadi apa. Melalui permainan ini anak-anak juga dapat belajar bagaimana menghargai harmoni dan mau melakukan kompromi. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN EMOSI Emosi akan selalu terkait di dalam bermain, entah itu senang, sedih, marah, takut, dan cemas. Oleh karena itu, bermain merupakan suatu tempat pelampiasan emosi dan juga relaksasi. 1. Kestabilan emosi. ----------------- Adanya tawa, senyum, dan ekspresi kegembiraan lain mempunyai pengaruh jauh di luar wilayah bermain itu sendiri. Adanya kegembiraan/perasaan senang yang dirasakan bersama ini dapat mengarah pada kestabilan emosi anak-anak. 2. Rasa kompetensi dan percaya diri. --------------------------------- Bermain menyediakan kesempatan kepada anak-anak untuk mengatasi situasi. Kemampuan mengatasi situasi ini membuat anak merasa kompeten dan berhasil. Perasaan mampu ini pula yang akan mengembangkan percaya diri anak-anak. Selain itu, anak-anak dapat membandingkan kemampuan pribadinya dengan teman-temannya sehingga dia dapat memandang dirinya lebih wajar (mengembangkan konsep diri yang realistis). 3. Menyalurkan keinginan. ---------------------- Di dalam bermain, anak-anak dapat menentukan pilihan ingin menjadi apa dia. Bisa saja ia ingin menjadi "ikan", bukan "cacing"; bisa juga ia menjadi "komandan" pasukan perangnya, bukan "prajurit" biasa. 4. Menetralisir emosi negatif. --------------------------- Bermain dapat menjadi "katup" pelepasan emosi negatif anak, misalnya rasa takut, marah, cemas, dan memberi anak-anak kesempatan untuk menguasai pengalaman traumatik. 5. Mengatasi konflik. ------------------ Di dalam bermain sangat mungkin akan timbul konflik antara satu anak dengan lainnya dan karena itu anak-anak bisa belajar memilih alternatif untuk menyikapi atau menangani konflik yang ada. 6. Menyalurkan agresivitas secara aman. ------------------------------------ Bermain memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menyalurkan agresivitasnya secara aman. Dengan menjadi "raksasa", misalnya, anak-anak dapat merasa "mempunyai kekuatan" dan dengan demikian anak-anak dapat mengekspresikan emosinya yang intens yang mungkin ada tanpa merugikan siapa pun. BERMAIN DAN PERKEMBANGAN FISIK Melalui bermain kemampuan motorik, anak-anak dapat berkembang dari kasar ke halus. 1. Mengembangkan kepekaan penginderaan. ------------------------------------ Dengan bermain, anak-anak dapat mengenal berbagai bentuk; merasakan tekstur halus, kasar, lembut; mengenal bau; suara dan bahkan rasa. Anak-anak bisa juga mengenali kekerasan benda, suhu, warna, dsb. 2. Mengembangkan keterampilan motorik. ----------------------------------- Dengan bermain, seorang anak dapat mengembangkan kemampuan motorik seperti berjalan, berlari, melompat, bergoyang, berguling, mengangkat, menjinjing, melempar, menangkap, meluncur, memanjat, berayun, dan menyeimbangkan diri. Selain itu, anak-anak dapat belajar merangkai, menyusun, menumpuk, mewarna, juga menggambar. 3. Menyalurkan energi fisik yang terpendam. ---------------------------------------- Bermain dapat menyalurkan energi berlebih yang ada di dalam diri anak-anak, misalnya dengan bermain kejar-kejaran, bergelut, atau lainnya. Energi berlebih yang tidak disalurkan dapat menyebabkan anak-anak tegang, gelisah, dan mudah tersinggung. BERMAIN DAN KREATIVITAS Di dalam bermain, anak-anak dapat berimajinasi sehingga dapat mengasah daya kreativitas anak-anak. Adanya kesempatan untuk berpikir lepas dari batas-batas dunia nyata menjadikan anak-anak dapat mengembangkan proses berpikir yang lebih kreatif yang akan sangat berguna untuk kehidupan nyata sehari-hari. MANFAAT BERMAIN DALAM SEKOLAH MINGGU Setelah mengerti manfaat bermain secara umum di atas, marilah kita sekarang mengarahkan perhatian kita kepada manfaat bermain dalam program sekolah Minggu. 1. Membantu perkembangan individu. ------------------------------- Melihat begitu pentingnya permainan untuk kehidupan anak-anak, akankah kita masih terus berdebat tentang "perlu tidaknya" atau "baik tidaknya" memasukkan permainan ke dalam program sekolah Minggu? Dengan memasukkan permainan yang tepat ke dalam program sekolah Minggu, kita membantu anak-anak untuk hidup atau membantu mereka bersiap untuk menghadapi hari-hari depannya. Di sinilah sebetulnya gereja berkesempatan mengambil peran membangun pribadi seorang individu yang mempunyai dampak serius bagi gereja dan juga negara karena masa kanak-kanak ini mempunyai efek yang paling besar dalam kehidupan selanjutnya sebagai seorang individu manusia. Bila gereja tidak memberi kesempatan anak untuk bermain, anak-anak akan bermain di tempat yang mungkin tidak kita inginkan. Atau bila gereja tidak memberi kesempatan bagi anak- anak untuk bermain secara sehat, mereka akan melakukan permainan yang tidak sehat di tempat lain. Memang waktu penyelenggaraan sekolah Minggu teramat pendek dibandingkan dengan kegiatan yang lain. Akan tetapi jika dilaksanakan dengan baik, sekolah Minggu dapat berperan banyak. Untuk meningkatkan peran sekolah Minggu dalam pembentukan pribadi seseorang, perlu dipikirkan acara lain selain jam pelaksanaan sekolah Minggu. 2. Membantu penyampaian firman Tuhan. ---------------------------------- Adanya program sekolah Minggu yang juga memasukkan unsur bermain ternyata membantu proses penyampaian firman Tuhan. Uji coba rekan satu tim kami menunjukkan bahwa setelah adanya permainan, anak- anak dapat tahan lebih lama dalam mendengarkan firman Tuhan. Ada beberapa hal yang membuat acara bermain cukup membantu proses belajar firman Tuhan. 3. Anak-anak menjadi senang dan puas. ---------------------------------- Dengan bermain, anak-anak merasa puas, senang, dan hatinya menjadi terbuka untuk dapat mendengar firman Tuhan. Jelas, inilah yang diharapkan dalam program sekolah Minggu. Betapa pun penting dan indahnya firman Tuhan disampaikan, tidak akan banyak memberikan efek apabila hati pendengarnya tertutup. 4. Anak-anak melepaskan energi berlebihnya. ---------------------------------------- Anak-anak masih memiliki energi yang besar dan perlu pelepasan. Dalam bermain, anak-anak dapat melepaskan kelebihan energinya dan karena hal ini, anak-anak bisa tahan cukup lama untuk berkonsentrasi dalam mengikuti firman Tuhan. Energi berlebih yang tidak disalurkan biasanya akan mendorong anak-anak untuk bermain sendiri, berlari-larian, atau mengganggu kawan lain saat firman Tuhan disampaikan. 5. Anak-anak lebih memahami arti firman Tuhan. ------------------------------------------- Permainan dapat digunakan pula sebagai alat untuk menjelaskan firman Tuhan dan karena itu, melalui permainan anak-anak dapat lebih memahami arti firman yang disampaikan oleh guru sekolah Minggu. Sebagai penutup ingin disampaikan, "Ajaklah anak-anak untuk bermain agar mereka lebih siap menghadapi dan menjalani kehidupan di dunia ini dan mereka siap pula menerima Yesus dan hidup sebagai murid Kristus." Bahan diedit dari sumber: Judul buku: Menciptakan Sekolah Minggu yang Menyenangkan Penulis : Sudy Ariyanto dan Helena Erika Penerbit : Gloria Graffa, Yogyakarta, 2003 Halaman : 75 - 89 -=- TIPS -=- MEMPERSIAPKAN ACARA PERMAINAN DI SEKOLAH MINGGU =============================================== Acara sekolah Minggu ternyata bukan hanya bernyanyi, mendengar firman Tuhan, berdoa, atau kreativitas, tetapi bisa juga dalam bentuk permainan. Sekolah Minggu perlu melakukan permainan untuk memperlihatkan kasih dan kekudusan dari Allah. Dan kalau sekolah Minggu tidak memberikan permainan yang kudus dan rohani, akibatnya anak-anak lebih mengenal dan melakukan permainan yang hanya memiliki nilai duniawi dan tidak memberikan manfaat belajar yang tinggi. Oleh karena itu, mari kita mulai lebih serius lagi memikirkan permainan di sekolah Minggu yang selama ini cenderung hanya dijadikan selingan saja. Berikut ini beberapa petunjuk jika ingin mengadakan satu hari khusus untuk permainan di sekolah Minggu Anda. 1. Siapkan ide dan para pelayan. ----------------------------- Mungkin dalam pikiran Anda sudah ada ide dan bentuk acara permainan yang ingin diwujudkan dalam kegiatan kali ini. Jika belum ada ide, banyak sekali referensi yang bisa ditemukan di sekeliling Anda, misalnya dari buku, internet, majalah, bahkan pengalaman-pengalaman dari rekan sepelayanan. Jika sudah ada, bagikan ide ini dengan para pengurus sekolah Minggu atau para pelayan. Setelah itu, buatlah program acara dan tentukan para petugas yang bertanggung jawab akan jalannya acara permainan tersebut. 2. Mempersiapkan acara permainan. ------------------------------ Untuk program acara, yang perlu disiapkan adalah daftar permainan yang akan dilaksanakan. Kemudian analisalah manfaat mental, fisik, dan rohani permainan-permainan tersebut bagi anak. Dari setiap permainan yang diadakan, hindari permainan yang bersifat individualistis, persaingan kasar, atau yang dapat mengakibatkan pihak yang kalah dipermalukan. Cari permainan yang bertujuan untuk lebih mengenal Allah, membangun, mengikat kasih, bekerja sama, dan tidak mengandung unsur kekerasan. Tidak perlu pusing untuk menciptakan sendiri permainan tersebut. Sudah banyak buku- buku permainan rohani Kristen yang dapat Anda pakai atau kembangkan sendiri. Saat melakukan program khusus permainan, gunakanlah sedikit waktu saja untuk ibadah. Pelajaran firman Tuhan harus bisa disampaikan melalui permainan yang telah dipilih. Dalam persiapan program acara ini, harus sudah dipikirkan pula peralatan yang dibutuhkan dan jalannya acara permainan dari awal sampai akhir. Siapkan tema yang menarik untuk acara ini agar anak lebih antusias lagi untuk mengikutinya. Permainan harus dipilih berdasarkan kelompok kelas dalam sekolah Minggu Anda. Untuk ibadah bisa disatukan, tetapi jika tiba saatnya untuk bermain, tentu saja harus ada pembagian berdasarkan umur/kelas. Siapkan lembar evaluasi yang harus diisi anak di rumah untuk melihat dampak acara ini kepada anak-anak. Tekankan evaluasi yang bersifat rohani dalam form tersebut. 3. Sarana dan prasarana. --------------------- Daftarkan peralatan yang dibutuhkan untuk permainan dan segera penuhi pengadaan peralatan tersebut paling lambat seminggu sebelum hari H. Untuk tempat, jika tidak sedang musim hujan, akan bagus sekali jika diadakan di lapangan terbuka atau halaman gereja. Jika diadakan di dalam ruangan, anak-anak bisa kurang leluasa dan akibatnya dapat mengurangi antusias mereka dalam bermain. Untuk itu, adakanlah acara permainan ini bukan saat sedang musim hujan. Jika lapangan itu bukan lapangan yang teduh, mungkin bisa diusahakan pelindung dari kain/terpal agar anak-anak tidak kepanasan. Usahakan untuk menyediakan paling tidak air putih untuk mengembalikan cairan tubuh yang mungkin terkuras karena bergerak terus. Jika memungkinkan bisa menyediakan makanan ringan. 4. Pelaksanaan acara. ------------------ a. Umumkan pelaksanaan acara ini kepada anak-anak dan orang tua agar mereka betul-betul siap mengikuti acara ini. b. Periksa seluruh persiapan dua hari sebelum hari H. Semua sudah harus siap, baik para petugas yang sudah harus mengetahui tugas mereka, tempat penyelenggaraan acara, peralatan permainan, maupun pernak-pernik lain yang dibutuhkan. c. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan di tempatnya oleh mereka yang bertugas menyiapkannya, tiga jam sebelum acara atau lebih baik lagi sehari sebelum hari H. d. Saat waktunya tiba, atur anak-anak dengan tertib di tempat yang sudah ditentukan. Ruang terbuka sangat mudah menarik perhatian mereka untuk segera "beraktifitas sendiri". e. Buka acara dengan ibadah singkat (dua atau tiga lagu, doa, dan renungan lima menit.) f. Laksanakan acara permainan sesuai dengan persiapan Anda. g. Akhiri acara dengan doa dan jangan lupa bagikan form evaluasi yang harus diisi anak atau orang tua, jika anak belum bisa menulis/membaca. Minta mereka mengumpulkannya saat ibadah sekolah Minggu berikutnya. Oleh: Davida -=- AKTIVITAS -=- IDE PERMAINAN UNTUK SEKOLAH MINGGU ================================== I. MENDENGARKAN SUARA GEMBALA (UNTUK KELAS KECIL) Persiapan: ---------- 1. Sebuah tongkat 2. Jumlah peserta tidak terbatas 3. Permainan diadakan di luar ruangan Cara bermain: ------------- Para peserta yang lain berdiri dengan membuat lingkaran. Mereka diumpamakan sebagai domba-domba. Kemudian salah seorang dari mereka yang cukup lincah ditunjuk untuk menjadi gembala dan berdiri di tengah-tengah lingkaran. Gembala tersebut memukul tongkatnya ke lantai dan berkata, "Jalan!" maka "domba-domba" itu harus mengatakan "mbek" sambil berjalan di tempat. Suara domba itu harus sesuai dengan irama pukulan yang dibuat oleh gembala. Kalau pukulannya cepat, domba-domba itu harus berjalan cepat. Kalau pukulannya lambat, domba-domba itu harus berjalan lambat. Kalau gembala mengangkat tongkatnya, domba-domba itu harus bertepuk tangan dan berhenti berjalan. Tepukan mereka juga harus sesuai dengan irama yang diberikan oleh gembala. Kalau tongkat diangkat satu kali, domba-domba itu bertepuk tangan satu kali. Kalau tongkat itu digerakkan dengan cepat, tepukan mereka juga harus cepat. Demikianlah seterusnya sesuai dengan yang diinginkan oleh si gembala. Tujuan: ------- Dalam Injil Yohanes 10:27, Tuhan Yesus mengumpamakan diri-Nya sebagai gembala. Kalau kita adalah domba-domba-Nya kita pasti mengenal suara-Nya dan mengikut Dia karena Tuhan Yesus juga mengenal domba-domba-Nya. II. TEBAK-TEBAKAN (KELAS BESAR) Persiapan: ---------- Beberapa potongan kertas yang bertuliskan satu ayat Alkitab. Cara bermain: ------------- Para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kemudian pemimpin permainan memanggil salah seorang dari setiap kelompok maju ke depan untuk melihat ayat Alkitab yang ditulis pada sehelai kertas. Masing-masing mereka harus membuat gerakan-gerakan untuk menerangkan ayat tersebut, tetapi tidak boleh mengeluarkan suara. Pembimbing memberi batas waktu (misalnya satu setengah menit) kepada kedua wakil kelompok untuk menawar. Apabila ayat tersebut belum juga dapat ditebak, setiap kelompok diberi kesempatan untuk menawar sebanyak tiga kali agar waktunya diperpanjang. Tujuan: ------- Supaya kita menyimpan janji Tuhan di dalam hati sehingga kita tidak berdosa kepada-Nya (Mazmur 119:11). Sumber diedit dari: Judul buku: 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab Penulis : Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati Penerbit : Kalam Hidup, Bandung, 1994 Halaman : 74 - 75 dan 168 -=- WARNET PENA -=- MEBIG INDONESIA =============== http://www.geocities.com/sudi_ariyanto/MEBIG_Indonesia.html/ Salah satu bentuk pelayanan untuk anak-anak yang dapat dijumpai secara online adalah pelayanan MEBIG Indonesia. Dalam situsnya, MEBIG (Memory Bible Game) menjabarkan materi-materi yang diperlukan oleh para guru sekolah Minggu (GSM) untuk menolong anak-anak agar senang ke gereja, mendengar firman Tuhan, bertumbuh, dan mau melayani. Karena itu, situs MEBIG menyediakan informasi selengkap- lengkapnya, mulai dari Kuis Perjanjian Baru, Permainan asli produksi MEBIG, hingga Contoh Kurikulum Pembinaan GSM. Sedangkan bagi para guru/pelayan anak, MEBIG menyediakan Forum sebagai sarana komunikasi antarpelayan, memberikan Jadwal Pelayanan, dan Jadwal Seminar MEBIG. Sumber: LINKS Direktori Kristen URL : http://www.sabda.org/links/detail/mebig.htm -=- MUTIARA GURU -=- Rencana pelajaran mingguan saya: Hari ini saya akan melatih pikiran, tubuh, dan roh saya -- makanan untuk kehidupan ---------------------------------------------------------------------- Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Alamat Berhenti : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |