Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/269 |
|
![]() |
|
e-BinaAnak edisi 269 (3-3-2006)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: 269/Maret/2006 ---------- ^o^ SALAM DARI REDAKSI ^o^ ARTIKEL (1) : Membangkitkan Sikap Mau Melayani di dalam Diri Anak Anda ^o^ ARTIKEL (2) : Pelayanan dan Pertumbuhan Rohani ^o^ TIPS : Mendidik Anak untuk Melayani Melalui Ibadah SM ^o^ BAHAN MENGAJAR : Bawalah Seorang Teman kepada Yesus ^o^ WARNET PENA : Christian Answer Net -- Kids ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Tanya Alat Peraga ^o^ MUTIARA GURU ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^o^ SALAM DARI REDAKSI Syalom, Mengajarkan nilai-nilai kristiani pada anak merupakan tema utama yang akan diulas sepanjang bulan Maret ini. Adapun topik-topik yang akan diuraikan setiap minggunya adalah sebagai berikut: 1. Arti Penting Melayani 2. Arti Penting Persembahan 3. Arti Penting Bersyukur 4. Arti Penting Kasih 5. Arti Penting Doa Minggu ini, kita akan bersama-sama belajar tentang cara mendidik anak supaya mereka dapat mengerti arti melayani yang sesungguhnya. Untuk membawa anak mengerti arti melayani Tuhan, bangkitkan terlebih dahulu sikap mau melayani dalam diri mereka, baik di rumah, sekolah maupun di Sekolah Minggu. Bagaimana caranya? Untuk itu simaklah seluruh sajian Artikel, Tips, dan Bahan Mengajar minggu ini. Selamat melayani! Redaksi e-BinaAnak, (Davida) "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." (1Petrus 4:10) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Petrus+4:10 > ^o^ ARTIKEL (1) ---------------------------------------------------^o^ ^ MEMBANGKITKAN SIKAP MAU MELAYANI DI DALAM DIRI ANAK ANDA ^ ======================================================== Saat Anda berangan-angan tentang anak yang "ideal", mungkin sifat mau melayani, tidak muncul di dalam pikiran Anda sebagai sifat utama. Mungkin inilah sebabnya mengapa banyak orang sekarang hidup sebagai "generasi yang mementingkan diri sendiri" atau yang tidak menaruh minat untuk mempunyai sikap mau melayani lebih daripada dilayani. Pada dasarnya, kepekaan terhadap sikap mau melayani - bahkan sekadar naluri untuk melakukan hal itu - merupakan sesuatu yang fundamental untuk mengimbangi keberhasilan yang diperoleh di dalam hampir segala bidang kehidupan. Kepemimpinan yang tidak disertai sikap mau melayani akan mengalami banyak kesulitan. Pemimpin yang melayani, yang digambarkan oleh Tuhan Yesus dalam Markus 10:43 - "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu" - merupakan seorang motivator yang lebih baik dan akan lebih disukai daripada seorang pemimpin yang ditakuti. Suatu pernikahan tanpa saling melayani tidak akan memberi kepuasan pada kedua belah pihak dan juga tidak akan dapat bertahan lama. Kepribadian manusia juga akan mengalami kesulitan jika tidak mendapat kepuasan akibat tidak adanya sifat melayani atau melakukan sesuatu yang baik dan benar untuk orang lain. Jadi, bagaimana caranya supaya naluri untuk melayani itu bisa menjadi bagian dari kepribadian anak Anda yang sedang dalam masa pertumbuhan itu? Sebagaimana halnya dalam bidang lain, cara termudah bagi seorang anak untuk belajar adalah dengan melihat teladan di rumahnya. Ukurlah diri Anda dengan mengajukan pertanyaan yang berikut ini. 1. Dalam kehidupan sehari-hari, apakah anak saya senantiasa melihat saya melayani dan menolong dengan senang hati, walaupun saya tidak dibayar atau malah diomeli oleh istri atau suami saya? 2. Apakah anak saya sering melihat saya dengan sukarela mengerjakan tugas-tugas rumah tambahan saat saya melihat istri atau suami saya dalam keadaan terdesak dan sangat sibuk dengan berbagai macam tugas. 3. Pernahkah saya mengerjakan tugas rumah tangga yang paling hina dan kasar, atau apakah saya selalu menugaskan pekerjaan yang paling tak menyenangkan itu kepada anak saya? 4. Apakah saya mempunyai kebiasaan untuk selalu mencari jalan agar kehidupan anak saya dapat menjadi lebih mudah, atau apakah saya selalu berpikir bahwa memang sudah sepantasnya ia melakukan hal itu bagi saya? 5. Pernahkah saya secara sukarela membantu melakukan tugas-tugas rumah yang seharusnya menjadi tugas anak saya karena ia harus menyelesaikan banyak pekerjaan rumah dari sekolah yang menyita banyak waktu? 6. Apakah anak saya sering melihat saya menolong teman-teman atau tetangga, atau memberikan bantuan sukarela dalam berbagai kegiatan di lingkungan saya? Jika semua ini nampaknya lebih merupakan pelajaran bagi orang tua daripada bagi anak-anak, maka Anda sudah dapat menangkap amanat yang ingin saya sampaikan. Prosesnya dimulai dari diri kita sendiri. Kemudian sebagai tambahan pada teladan yang kita berikan, kita dapat mengambil beberapa langkah lain untuk menolong anak-anak kita untuk belajar berkorban dalam rangka bertindak sebagai seorang pelayan. Seorang anak kecil yang baru belajar berjalan pun dapat menjadi "pembantu" bagi ibu atau ayahnya. Jika Anda bersedia memberikan waktu untuk menyelesaikan suatu tugas atau "proyek" padanya, yang tentunya lebih banyak dari waktu yang diperlukan jika Anda mengerjakannya sendiri, Anda akan memberikan kegembiraan kepada seorang anak kecil karena ia dapat "menolong" Anda membilas piring, mencuci kendaraan, memungut mainan, atau mengelap perabot rumah. Jika anak itu enggan, janganlah memaksakan hal itu pada anak seusia ini. Namun, kemungkinan besar ia dengan bersemangat ingin ikut terlibat dalam apa yang sedang Anda lakukan. Nyatakanlah pujian dan terima kasih Anda untuk bantuan yang diberikannya, dan ceritakan senantiasa kepada anggota-anggota keluarga lainnya bagaimana anak itu telah membantu. Kelak Anda akan melihat bahwa tugas Anda dapat lebih cepat selesai dengan cara ini karena anak itu tidak perlu bersaing untuk mendapatkan perhatian Anda. Bila seorang anak mencapai umur empat atau lima tahun dan sudah merasa dapat mengatur dirinya sendiri atau sudah merasa mempunyai identitas, mulailah melibatkan anak itu dalam berbagai pekerjaan supaya ia dapat membantu dalam arti yang sesungguhnya. Misalnya, dengan penuh semangat turun tangan melaksanakan apa yang ditugaskan kepada anak-anak di dalam keluarga atau membantu orang tua melakukan apa yang harus segera dikerjakan seperti membereskan rumah sebelum tamu tiba. Senantiasalah memberikan pujian dan penghargaan untuk bantuan-bantuan semacam ini. Doronglah anak Anda yang masih di Sekolah Dasar untuk sewaktu-waktu secara sukarela membersihkan ruang kelas atau dengan sengaja melakukan tugas-tugas yang kurang disukai, semata-mata untuk melayani. Hal ini dapat menolong untuk mengimbangi pandangan yang sudah merembes ke dalam kebanyakan sekolah yang sangat menekankan persaingan dan yang meremehkan nilai dari suatu pelayanan. Sertakan anak Anda dalam program kepramukaan. Di sini tekanan kawan sebaya akan mengokohkan betapa besar nilai suatu pelayanan itu. Pola berpikir dan bertindak ini dapat berakar dan membentuk sifat-sifatnya untuk seumur hidup. Dengan anak-anak Anda yang lebih besar, yang sudah duduk di Sekolah Dasar, bicarakanlah tentang peranan melayani dan sifat tidak mementingkan diri sendiri dalam membina persahabatan. Pikirkanlah bersama anak Anda suatu bentuk pelayanan tertentu bagi seorang kawan. Mintalah ia melaporkan tentang bagaimana tanggapan teman itu terhadap hal ini. Jika tidak memuaskan, cobalah cari di mana letak kekeliruannya dan sarankanlah untuk mencoba sekali lagi. Dengan anak yang remaja atau yang menjelang remaja, selidikilah ayat-ayat Alkitab tentang menjadi pelayan untuk mengerti apa artinya: "Orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir," dan "menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." Beberapa ayat Alkitab yang patut dibicarakan yaitu, Matius 20:26-28; Markus 9:35; Yohanes 13:12-15; Roma 15:1-3; Galatia 6:10; dan Filipi 2:3-8. Buatlah foto tentang anak Anda yang sedang melayani. Berusahalah untuk memuji setiap kali foto itu dilihat atau slidenya dipertunjukkan. Ajaklah keluarga Anda untuk memilih suatu proyek pelayanan kelompok yang dapat dilakukan bersama-sama - mungkin menolong seorang tetangga yang lanjut usia dalam membereskan rumahnya, surat-menyurat dengan orang yang merasa kesepian karena tugas belajar atau karena tugas lainnya, atau menjadi orang tua asuh. Atau menghubungi suatu lembaga sosial yang ada di daerah Anda yang membutuhkan tenaga sukarela sehingga Anda bisa mendapat informasi mengenai kemungkinan untuk dapat ikut melayani. Setiap bulan, buatlah semacam penilaian dengan memberikan "angka" untuk pelayanan yang dilakukan anak Anda maupun Anda sendiri. Usahakanlah agar pelayanan menjadi pokok yang sering dibicarakan di meja makan. Sadarkanlah anak Anda bahwa seorang yang "matang atau dewasa" yang sudah cukup mantap untuk dapat melayani orang lain itu pasti akan menjadi seorang pemimpin dalam arti kata yang sebenarnya. Sumber: Judul Buku : 40 Cara Mengarahkan Anak Penulis : Paul Lewis Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1997 Halaman : 120 - 124 ^o^ ARTIKEL (2) ---------------------------------------------------^o^ Artikel ini dapat Anda uraikan kembali dalam bahasa yang sederhana untuk mengajarkan tentang pentingnya arti pelayanan kepada anak. Selain Anda dapat belajar, murid-murid Anda pun mendapatkan berkat yang sama. ^ PELAYANAN DAN PERTUMBUHAN ROHANI ^ ================================ Pada suatu malam yang bersalju di musim dingin, saya mengumpulkan kayu bakar untuk tempat perapian kami. Malam itu amat dingin, tetapi segera setelah saya menaruh kayu itu dalam api, ruangan menjadi hangat. Kayu itu sendiri monggol dan berwarna kelabu karena dibiarkan di luar dan termakan cuaca selama beberapa musim. Tidak ada keindahan atau kehangatan dari kayu itu. Tetapi ketika dibakar, kayu-kayu itu menghangatkan rumah dan keluarga kami, dan kami senang akan nyala apinya yang bertahan cukup lama. Pada saat kita melayani orang lain, kita menjadi seperti kayu bakar yang menyala itu. Kita sendiri tidak menarik, tetapi kita memperlihatkan kemuliaan Tuhan sewaktu kita dipakai untuk Dia. Pada musim gugur, saya dan istri saya menanam beberapa umbi bunga tulip dan bunga bakung. Jika saudara pernah menanam bunga ini, saudara ingat betapa tidak menariknya umbi-umbi itu. Tetapi pada musim semi, gumpalan-gumpalan buruk ini mengeluarkan keindahannya, dan orang-orang kagum pada rupanya yang berwarna-warni. Ketika kita melayani orang lain, kita menjadi seperti umbi-umbi bunga itu. Walaupun kita sendiri tidak menarik, kita memperlihatkan keindahan Yesus ketika kita dipakai untuk Dia. Kedua ilustrasi ini menunjukkan betapa kehangatan dan keindahan muncul ketika hal-hal biasa dimanfaatkan. Tetapi ilustrasi tersebut tidak lengkap. Orang Kristen yang melayani lebih beruntung daripada kayu bakar atau umbi bunga itu. Kayu dan umbi itu, bila memakai dirinya sendiri untuk menimbulkan kehangatan dan keindahan, tidak menjadi lebih menarik. Sedangkan orang Kristen akan menjadi lebih menarik. Pelayanan Kristen membawa Kristus - keindahan-Nya dan kehangatan-Nya - kepada mereka yang dilayani. Pelayanan Kristen juga mendatangkan pemberian Kristus kepada orang yang melayani. Melayani Allah dan melayani orang lain adalah laksana menghadiri suatu jamuan makan. Dalam kesenangan pesta itu kita mendapatkan kekuatan dari makanan kita. Anak-anak kami semua melayani sebagai konselor atau anggota staf dalam berbagai pekan kegiatan Kristen. Sepanjang tahun-tahun ini saya telah mengamati mereka dan kawan-kawan mereka bertumbuh melalui pelayanan. Saya yakin bahwa para konselor anggota staf menerima jauh lebih banyak dari pengalaman pekan kegiatan itu daripada yang diterima oleh para peserta pekan kegiatan, walaupun para peserta pekan kegiatan juga sangat tertolong. Pertumbuhan timbul karena melayani, bukan karena dilayani. Sama seperti kekuatan tubuh bertambah dengan olahraga, iman bertumbuh saat kita memakainya. Meskipun demikian, motif kita melayani Allah dan orang lain jangan sekali-kali untuk memperoleh sesuatu dari pelayanan itu. Jika itu yang menjadi motif kita, berarti kita tidak memberi dengan hati yang "bersih", dan Tuhan tidak akan memberi kita upah dengan berkat yang penuh. Tetapi jika kita melayani sebab kita ingin memberi, kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang kita berikan. Kita akan semakin mengenal Kristus dan semakin mampu untuk melayani dengan lebih efektif lagi. Perumpamaan tentang talenta memberi tahu kita banyak tentang upah bagi mereka yang melayani dengan efektif (Matius 25:14-30). Hamba yang tidak setia tidak diberi upah. Talenta yang tidak ia pakai diambil daripadanya, dan ia diusir dari hadapan tuannya. Tetapi hamba-hamba yang setia diberi upah, bukan dengan kekayaan yang besar untuk mereka simpan sendiri, melainkan dengan kesempatan yang lebih besar untuk melayani. Orang yang memiliki hati yang suka melayani akan menghargai upah semacam ini. Ia menyadari bahwa upah paling baik yang ia terima karena melayani Tuhan kita Yesus Kristus adalah kesempatan yang lebih besar untuk melayani. Ini disebabkan karena melalui pelayananlah kita bisa bertumbuh secara rohani dan menjadi alat yang lebih besar lagi untuk memberitakan firman-Nya kepada mereka yang membutuhkan. Jikalau kita melayani hanya karena upah, upah kita tidak akan berupa pelayanan yang lebih besar, karena kita tentu melayani dengan motif yang rendah. Tetapi jika kita melayani Kristus oleh karena kita ingin menyenangkan Dia, Ia akan memberi kita upah yang terbesar, yaitu kesempatan untuk melayani Dia dengan lebih efektif. Dalam melayani Dia, kita sendiri akan bertumbuh secara rohani. Kita akan menjadi hamba yang lebih efektif, yang dipersiapkan untuk pelayanan lebih besar yang akan Ia berikan kepada kita. Pertumbuhan rohani bukan berarti jumlah kesalehan yang lebih besar, melainkan kemampuan yang lebih besar untuk melayani Yesus. Waktu kita melayani, kita menjadi lebih menyerupai Dia, diperlengkapi secara lebih baik untuk melaksanakan Amanat Agung-Nya. Sesuatu yang indah terjadi ketika kita menjadi alat yang lebih efektif untuk membawa berkat Tuhan kepada orang lain. Karena diciptakan menurut gambar-Nya, kita bertumbuh semakin menyerupai Dia waktu kita melakukan pekerjaan-Nya. Orang yang dewasa rohaninya akan bersifat menawan dan menarik, dengan membawa ciri-ciri Kristus. Tidak ada upah yang lebih besar daripada hal ini. Sumber diambil dari: Judul Buku: Pola Hidup Kristen Penulis : Gilbert Beers Penerbit : Kerja sama antara Gandum Mas, Malang; Yayasan Kalam Hidup, Bandung; dan YAKIN, Surabaya, 2002 Halaman : 120 - 124 ^o^ TIPS ----------------------------------------------------------^o^ ^ MENDIDIK ANAK UNTUK MELAYANI MELALUI IBADAH SM ^ ============================================== Salah satu cara untuk mengajarkan arti pelayanan kepada anak adalah dengan merancang satu program ibadah anak di mana di dalamnya anak- anak terlibat untuk melayani satu dengan lainnya. 1. Ibadah dimulai dengan lagu-lagu yang dapat mengaktifkan anak-anak untuk terlibat dan menciptakan rasa kesatuan dalam kelompok. Selanjutnya akhiri lagu-lagu pujian sebelum pelajaran Alkitab dimulai. 2. Anak-anak kelas besar yang duduk di kelas 5 SD mengumpulkan, menghitung, dan mengedarkan persembahan. Pada saat persembahan, anak-anak secara berkelompok menampilkan musik khusus. Setiap bulan mereka bisa mencalonkan seorang misionaris atau hamba Tuhan khusus sebagai penerima persembahan. Harapannya dengan mengenalkan seorang misionaris atau hamba Tuhan, anak-anak dapat menjadi pendukung misionari yang aktif. Dari waktu ke waktu berikan kesempatan kepada anak-anak untuk melayani anak-anak lainnya. Misalnya, dengan mengumpulkan dana atau barang-barang yang dapat diberikan ke panti-panti asuhan. 3. Pada saat berdoa, anak-anak dapat membentuk kelompok kecil dipimpin oleh seorang pemimpin doa yang mengajari mereka bagaimana berdoa untuk anak lainnya. Catat semua permohonan doa sehingga anak-anak dapat melihat bagaimana Tuhan meresponi dan menjawab doa mereka. 4. Selanjutnya anak-anak kelas enam bisa menampilkan tampilan lagu-lagu pujian yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Anak-anak ini bertemu beberapa kali untuk mempersiapkan pertunjukan panggung yang berhubungan dengan tema. Guru bisa membantu pertunjukkan boneka itu dengan memainkan musik. Tanggung jawab diberikan kepada anak yang lebih tua supaya mereka merasa dibutuhkan, agar mereka belajar melayani dalam setiap persiapannya juga mengajar mereka untuk melayani orang lain. Anak-anak yang lebih muda memberikan penghargaan kepada mereka melalui tepuk tangan atau pujian. 5. Selanjutnya anak-anak mengikuti pelajaran Alkitab dalam kelompok kecil dan membuat lingkaran untuk mempelajari bagian-bagian yang berbeda dalam cerita yang diberikan. Dengan demikian keragaman dalam mengajar bisa ditambah sambil menjaga agar anak-anak tetap aktif. (t/rat) Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Nama Situs : Childrens Ministry Alamat URL : http://www.childrensministry.com/Article.asp?ID=702 Judul Artikel Asli: Kids Serving Kids Penulis Artikel : Mark Schoonover ^o^ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------^o^ ^ BAWALAH SEORANG TEMAN KEPADA YESUS ^ ================================== NYANYIAN BERSAMA "Senang, Selalu Senang"; "Anak-anak Kecil Tuhan Cinta". CERITA Kita senang bila ada tamu di rumah kita, bukan? Sangat menyenangkan untuk membuat persiapan menyambut mereka. Kita ingin rumah kita rapi dan bersih, dan kita memikirkan cara-cara untuk menyenangkan mereka selama mereka ada bersama kita. Kita mengharapkan mereka mau datang kembali. Pada suatu hari ketika Mira dan Rudi pulang dari sekolah, ibu mereka menceritakan bahwa Nenek akan datang berkunjung. Ini merupakan kabar yang menggembirakan, karena mereka sangat mencintai nenek mereka. Rudi memutuskan untuk membeli permainan teka-teki potongan gambar, karena Nenek gemar menyusunnya. Ibu membuat sebuah daftar makanan kesukaan Nenek, dan Mira menolong dengan membersihkan rumah. Ketika akhirnya Nenek tiba, semuanya sudah bersih dan rapi. Seluruh keluarga telah bekerja keras membuat persiapan bagi kedatangannya. Mereka senang mendapat kunjungan Nenek dan berusaha sebisa mungkin agar Nenek senang untuk tinggal. Seperti halnya Mira dan Rudi menyiapkan segala sesuatu untuk kedatangan tamu mereka, demikian juga kita ingin bersiap-siap untuk kedatangan tamu-tamu kita di Sekolah Minggu. Tentu saja kita ingin agar ruangan kita kelihatan menyenangkan. Tetapi yang lebih penting lagi ialah memperlakukan tamu-tamu kita dengan ramah. Bagaimana kita dapat melakukan hal ini? (Doronglah murid-murid untuk memberikan saran, tetapi bimbinglah pembicaraan itu agar tetap berarti dan teratur.) Salah satu hal yang perlu kita ingat jika membawa seorang tamu ialah memperkenalkan dia kepada teman-teman kita dan kepada para guru. Pernahkah kalian menjadi seorang asing? (Terangkan bahwa seorang asing adalah orang yang tidak kenal dengan orang-orang yang ada.) Menjadi seorang asing tidak menyenangkan, bukan? Tetapi tamu-tamu kita tidak akan merasa asing jika kita menolong mereka untuk saling berkenalan. Kita juga berharap bahwa mereka akan segera mengenal Teman kita yang paling akrab, yaitu Tuhan Yesus. Hal lain yang perlu diingat jika kita mempunyai tamu ialah bertindak dengan sopan. Orang yang sopan tidak akan saling mendorong atau mendesak. Mereka akan membantu tamu mereka mendapat tempat duduk. Anak-anak yang sopan akan membantu meriangkan suasana kelas dengan berlaku baik di dalam kelas. Mereka akan melakukan apa saja agar para tamu merasa senang telah menghadiri Sekolah Minggu sehingga mereka ingin kembali. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2 Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 9 ^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^ ^ CHRISTIAN ANSWER NET -- KIDS ^ ============================ http://www.christiananswers.net/kids/ Apakah Anda sedang bingung karena mendapat pertanyaan "sulit" dari anak atau murid Sekolah Minggu Anda. Pernahkah mereka bertanya: Benarkah dinosaurus hidup jutaan tahun lalu sebelum ada manusia? Apakah manusia berasal dari kera? Atau pertanyaan lain yang sejenis? Jangan khawatir! Anda dapat menemukan jawabannya di Situs Christian Answers Net. Situs ini memberikan pelayanan ke seluruh dunia dan dirancang sebagai sarana penginjilan, pendidikan, dan kerasulan yang efektif melalui internet. Bagian Kids dari situs ini memang dirancang untuk membantu anak, orang tua dan para pelayan anak. Sebagian isinya juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Anda butuh ide baru dan segar untuk melakukan penginjilan pada anak? Di sinilah tempatnya! Sumber: Publikasi ICW Edisi 082/2000 Arsip : http://www.sabda.org/publikasi/icw/082/ ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^ Dari: Jusup Hariadi <jusup.hariadi(at)> >Kami ingin mendapatkan informasi di mana kami bisa memperoleh alat >peraga untuk mengajar Sekolah Minggu. Info ini sangat kami butuhkan >karena dalam SMT ( sidang majelis terbuka ) 2006 dimana saya sempat >hadir (sebagai warga jemaat) mendengar keluhan dari Komisi Anak >yang sangat memerlukan alat peraga tersebut dalam pelayanan sekolah >minggu, demikian terima kasih. Redaksi: Untuk mendapatkan informasi tentang alat peraga yang lengkap, Anda dapat menghubungi Yayasan Domba Kecil. Silakan menghubungi alamat e-mail di: < info(at)dombakecil.org > Jika ada rekan yang mengetahui info lain mengenai suatu lembaga atau tempat yang menyediakan alat peraga lengkap untuk SM, silakan kirimkan ke redaksi e-BinaAnak di: < staf-binaanak(at)sabda.org > ^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^ Melayani Tuhan bukan merupakan balas budi kita akan kebaikan-Nya, tetapi sebagai bukti bahwa kita mengasihi-Nya. ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Alamat Berhenti : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
![]() |
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |